Anda di halaman 1dari 5

GMF AEROASIA

Profit per Segmen


Base Maintenance

Program utamanya yaitu capability & capacity development

1. Pengembangan kapabilitas B777 up overhaul


2. Peningkatan kapasitas
• Hangar 1 Wide Body : 2 line
• Hangar 3 Wide Body : 3 line
• Hangar 4 Narrow Body : 12 line

Cost efficiency

1. Pembuatan local made manufacturing tools Dalam rangka efisiensi perusahaan guna
mencapai target profit, maka dibutuhkan pembuatan local made untuk tools, sehingga tidak
semua tools harus dibeli untuk kebutuhan operasional.
2. Penggunaan minimalisir unused material dan PMA parts. Dalam rangka meminimalisir
inventory dikarenakan material unused dari tahun-tahun sebelumnya, untuk itu dibutuhkan
penggunaan unused material dan menggunakan PMA parts.

Business Process Improvement

1. Melanjutkan TAT Improvement


2. Melanjutkan Product Quality Improvement
3. Melanjutkan Implementasi SWIFT dalam Maintenance Process
4. Membuat strategi pooling manpower untuk mengurangi staff expense, diharapkan dengan
strategi ini, pola pemenuhan man power untuk TB menjadi lebih fleksibel dan tidak
dedicated setiap line, sehingga tidak perlu penambahan manpower setiap line.

Component Maintenance

1. Memperbesar volume bisnis Single Component Services (Customer Loan, Exchange, Repair) untuk
komponen pihak ketiga dari Hangar Project, Engine Shop, Remote Shop, Middle East & North Africa
(MENA), dan/atau komponen retail langsung.

2. Penguatan bisnis Integrated Component Services (ICS) untuk komponen A320 Citilink, A320 Neo
dan B737 Max melalui program pooling dan repair management.

3. Leveraging Component Services untuk kapabilitas B737NG & A320 melalui strategic collaboration
dengan OEM/Vendor.

4. Pengembangan kapabilitas landing gear overhaul B737NG dan A320, serta repacking landing gear
B777 dan pengadaan 1 shipset landing gear B737NG & A320 untuk menambah kapasitas landing
gear overhaul.

5. Peningkatan kapabilitas untuk komponen under UnivATE, IDG, ATEC 6, Universal Hydraulic Tester,
dan High Pressure Compresor.

6. Peningkatan kapabilitas komponen untuk mendukung program GMF-SRT Collaboration.

7. Pembangunan gedung baru untuk fasilitas Wheel Brake Shop dalam menambah kapasitas
Maintenance.

8. Pengadaan floating spare untuk komponen high removal atau komponen under UnivATE, ATEC6,
dan IDG untuk mendukung program loan & exchange component.
9. Peningkatan kapabilitas komponen pesawat untuk mendukung perawatan komponen pesawat
A330, B737NG, B737Max, B777, dan ATR72 Garuda serta komponen pesawat A320 dan A320 Neo
Citilink

10. Memastikan ketersediaan floating spare untuk pemenuhan Service Level Agreement (SLA)
komponen Garuda & Citilink

11. Melakukan planning provisioning BDP dan LRU salvation untuk efektivitas dan efisiensi dalam
pemenuhan kebutuhan BDP guna mendukung aktivitas perawatan komponen

12. Mengembangkan IMTE Management & Control untuk memastikan kesiapan Tools/Equipment
dalam mendukung aktivitas perawatan komponen.

13. Pengembangan fasilitas remote shop untuk fast moving component di outstation.

14. Pelaksanaan program business efficiency dengan melakukan review kontrak kerja dengan vendor
untuk mendapatkan benefit dari vendor tersebut serta perbaikan bisnis proses.

15. Peningkatan peran supervisory dalam mengendalikan aktivitas pekerjaan serta implementasi
barcoding guna meningkatkan kesesuaian data di sistem dengan actual.

16. Peningkatan efisiensi dan Lean Production melalui aktivitas 5R dan Total Productive
Maintenance.

17. Berkoordinasi dengan TQ untuk mendapatkan sertifikasi dari otoritas Singapura (CAAS).

18. Merekrut expert material planner dari world class MRO lain.

19. Melanjutkan peningkatan kompetensi melalui Knowledge Management, Production Training,


Sharing Session, dan pelaksanaan Individual Development Planning.

20. Mengembangkan organisasi, SDM, IT, dan sistem untuk mendukung bisnis Integrated
Component Services.

Cabin Maintenance

Cabin Maintenance Services melaksanakan beberapa program kerja dan initiative strategy sebagai
berikut:

1. Revenue Enhancement

2. Operational Excellent & Customer Care Program

a. Cabin Control Center Enhancement,

b. Customer Care Program

3. Business Development

a. Partnership with Cleaning Provider,

b. In Flight Entertainment (IFE) Maintenance,

c. Aircraft Cleaning Handling for Third Party

4. IT Support Development & Utilization

a. Cabin Health Index Software,


b. Cabin Deferred Item Software

5. Manpower Qualification Enhancement Program

a. Training General Aircraft Maintenance sesuai tipe pesawat (Airbus A320, Airbus A330,
Boeing 737 800, Boeing 777 dan CRJ-1000),

b. Training advance cabin module sesuai tipe pesawat tidak jadi dilaksanakan karena
adanya prasyarat quality yang belum dapat dipenuhi oleh calon peserta training, yaitu
masa kerja

line maintenance

Indikator utama yang dijadikan ukuran kinerja Unit Cengkareng Line Maintenance tahun 2017
adalah:

1. Mencapai Aircraft Serviceability sebesar 99.06 %,

2. Contribution of Technical Delay - CoTD (upper limit: 0.5%),

3. Productivity mencapai 72%,

4. Development Capabilty B737-800 Max, B777 & A330 di Unit TL (100%),

5. Cost of Poor Quality - COPQ (0,2%).

Engine Maintenance

Untuk mendukung operasional Garuda Indonesia sebagai prime customer, mendapatkan lebih
banyak customer dari Non GA dan mengembangkan bisnis perawatan engine dan APU

1. Melakukan pengembangan kapabilitas perawatan engine PW100 series (untuk pesawat ATR72).

2. Melakukan pengembangan kapabilitas perawatan engine CFM56-5B (untuk pesawat Airbus A320)
3. Pengembangan bisnis part repair

4. Menambah jumlah manpower yang qualified untuk memenuhi kebutuhan operasional.

Others Maintenance

Material Services GMF Material Services fokus pada pengembangan services dan solusi untuk dapat
berkontribusi untuk mendapatkan utilisasi tinggi dan mencapai airworthy serta reliable kepada
pelanggan dengan memastikan ketersediaan parts, spares dan components. Material Services juga
secara terus menerus melakukan strategi inovasi baik terhadap produk, proses maupun Business
Model untuk memberikan manfaat bagi pelanggan GMF maupun support kepada produksi.

1. Material management

2. Pusat Distribusi Expendable Parts

a. Optimalisasi Program Konsinyasi

b. Kerja sama dengan Manufacture untuk mengurangi kelebihan persediaan

c. Supplier expendables part untuk airline domestik


3. Initial Provisioning untuk B737Max dan A320 Neo

4. Accelerate People Development

5. GMF Spares (berubah nama menjadi GMF AeroTrade)

6. Engine Lease & Trading

7. Penyelarasan kebijakan Strategic Procurement dengan konsep Business Portfolio.

Anda mungkin juga menyukai