Dosen
Joosten, S.Kom., M.Eng.
OLEH
Ketua Kelompok : 172113071 - Terangta Ginting
Anggota : 172113012 - Aedy Christine Siburian
172113021 - Eka Wahyuni
172112971 - Jelita Febiola Purba
172110971 - Marhamah Tambunan
172111569 - Oktavia Rizkianti Pakpahan
Adakah kesenjangan dalam kinerja bisnis / teknologi yang dapat diidentifikasi dan
diperbaiki oleh program arsitektur perusahaan?
Jawaban : Ada.
Kesenjangan dalam kinerja bisnis / teknologi yang dapat diidentifikasi dan diperbaiki
oleh program arsitektur perusahaan yaitu :
- Perlu dilakukan standarisasi proses bisnis dan diterapkan otomatisasi berbasis TI yang
standar.
- Perlu dilakukan otomatisasi proses yang masih dilakukan secara manual.
- Perlu dilakukan formalisasi proses bisnis untuk pembangunan aplikasi dalam bentuk
implementasi Sistem Tata Kerja (Pedoman dan Prosedur).
a. What structural and cultural aspects should be captured by EA?
Aspek struktural dan budaya apa yang harus ditangkap oleh EA?
PT. Pertamina mulai melakukan pergeseran budaya (mengedepankan efisiensi dan cost
awareness, customer focus, support transformasi, openness to practice best practices dan
eksternal karyawan). Pertamina menanamkan nilai-nilai budaya yang memberikan gambaran
tentang organisasi dalam penerapan nilai-nilai pada keyakinan individu berkaitan dengan
komitmen yang tercermin dalam pola perilaku dalam organisasi. Nilai-nilai budaya berpotensi
mempengaruhi rasa komitmen organisasi individu, yang berisi sosialisasi yang dapat
diimplementasikan dalam cara berpikir dan berperilaku. Hal ini disebabkan organisasi rentan
terhadap perubahan yang menyebabkan resiko kehilangan sumber daya dan komitmen karyawan
dalam mendukung retorika budaya organisasi. Melakukan transformasi sosialisasi perubahan
budaya dalam organisasi, sejauh transformasi budaya organisasi mengarah pada kinerja yang
melebihi ekspektasi dalam organisasi.
Menurut jurnal yang dikutip oleh Wandrial (2012) dalam jurnal yang berjudul “Budaya
Organisasi (Organizational Culture), salah satu sumber keunggulan bersaing perusahaan di
tengah lingkungan yang selalu berubah” . Struktur dan budaya penting di dalam EA untuk
mencerminkan tujuan, proses, dan struktur organisasi yang paling mendasar yang mempengaruhi
pandangan arsitektur saat ini dan yang akan datang. Mengerti struktur dan budaya penting dalam
bekerja dengan stakeholder untuk mendapat dukungan mereka dan mengelola ekspektasi untuk
pengembangan dan implementasi program EA. Stakeholder adalah setiap orang yang sedang atau
akan dipengaruhi oleh sebuah program, proyek, aktivitas, atau sumber daya.
Struktur perusahaan yang dibangun dengan budaya inovasi yang meningkat, aktivitas
organisasi berdasarkan orientasi karyawan, dan memperhatikan setiap masalah penyebab yang
ditimbulkan karyawan membawa implikasi dan hubungan yang lebih baik merupakan efek
samping dari budaya perusahaan dan memberi ruang bagi karyawan untuk Inovasi dan dapat
mengakomodasi permasalahan yang ada.budaya perusahaan tidak berpengaruh secara langsung
terhadap kinerja karyawan.
b. Who are the potential stakeholders in an EA program?
Siapa pemangku kepentingan potensial dalam program EA?
Pemangku kepentingan (stakeholder) adalah kelompok atau individu yang memiliki dampak
secara langsung atau pengaruh yang besar terhadap kegiatan bisnis pada Pertamina. Dengan
posisi yang begitu strategis, maka Perseroan berkomitmen untuk membangun hubungan yang
harmonis dengan segenap pemangku kepentingan, dan berupaya melibatkan mereka sesuai
dengan kompetensi masing – masing. Interaksi dengan pemangku kepentingan adalah proses
yang berlangsung setiap saat sebagai bagian dari pelaksanaan tata kelola perusahaan yang baik.
Dalam mengelola pemangku kepentingan, Stakeholder Relations dan Corporate Secretary serta
jajarannya di Unit Operasi, Area, Anak Perusahaan berperan sebagai pemangku kepentingan
yang terkait.
Adapun Pemangku Kepentingan (stakeholder) Pertamina adalah sebagai berikut :
PT. Pertamina dalam rangka membina hubungan dengan Stakeholder yaitu membuat sasaran
keputusan, membuat tujuan program, menentukan kebijakan atau aturan untuk menentukan
taktik, dan memutuskan strategi yang akan digunakan. PT. Pertamina membuat keputusan
mengenai suatu sasaran semua keputusan diserahkan kepada pimpinan perusahaan yang tujuan
utamanya menarik stakeholder agar tertarik untuk melakukan kerja sama bisnis dan mempunyai
beberapa identifikasi khalayak dalam proses pengelolaan terhadap stakeholder.
d. Relate strategies for managing change to various stakeholders.
Hubungkan strategi untuk mengelola perubahan dengan berbagai pemangku kepentingan.
Resiko potensial yang terjadi pada PT. Pertamina berupa keuangan, berkurangnya personil
utama. Strategi untuk melakukan mitigasi resiko yaitu kondisi keuangan, perubahan teknologi
dan kemungkinan modernisasi proyek. Menyediakan aturan untuk mengidentifikasi untuk
memilih dan mengidentifikasi pencegahan adanya resiko, menyelaraskan resiko keinginan dan
strategi, mempertimbangkan risiko dalam mengevaluasi alternatif yang strategis, menentukan
objek-objek yang terkait dan mengembangkan mekanisme untuk mengelola resiko. Pengelolaan
dilakukan sebagai sebuah program yang memfasilitasi penyelarasan dan pengintegrasian
investasi teknologi dan proyek dengan apa yang diinginkan pihak manajemen . Arsitektur
enterprise diubah untuk menyesuaikan dengan perubahan yang ada dalam operasional dan
investasi dan disesuaikan dengan aturan-aturan yang berlaku, seperti adanya undang-undang dan
pembatasan anggaran.
c. How EA can help develop views of this business‟ strategic direction and goals; business
services; and supporting resources
5. Network Infrastructure
Pertamina Hulu Energi (PHE) mengelola dan mengembangkan portofolio atas seluruh
Anak Perusahaan, Perusahaan Patungan dan Perusahaan Afiliasi yang bergerak di dalam
usaha hulu dan kegiatan usaha hilir
e. List examples of documentation from the enterprise that would be appropriate for
the three common planning threads. (jika diimplementasikan ke EA3 Cube Framework)
Sebutkan contoh dokumentasi dari perusahaan yang akan sesuai untuk ketiganya benang
perencanaan umum. (jika diimplementasikan ke EA3 Cube Framework
Dokumentasi EA mencakup "utas" aktivitas umum yang meliputi semua tingkat kerangka
kerja. Utas ini mencakup security (keamanan), standards (standar), dan skills
(keterampilan).
- Security (Keamanan)
PT.Pertamina membuat penyusunan kebijakan dan penerapan keamanan data/informasi
sesuai yang meliputi keamanan data, perangkat teknologi infrastruktur dan sistem serta
seluruh proses terkait dengan pengelolaan informasi seperti:
1) Pertukaran data yang bersifat rahasia melalui jaringan publik harus menggunakan
teknik enkripsi.
2) Pengaturan pengamanan pada sistem yang didalamnya terdapat data/informasi yang
digunakan dan dapat diakses antar fungsi perusahaan.
3) Sosialisasi secara berkala ke seluruh personel untuk membangun kesadaran mengenai
keamanan data/informasi.
- Standards (Standar)
Sejalan dengan misi untuk menjadi perusahaan pelumas kelas dunia, PT.Pertamina
dengan berbagai produk unggulannya, berkomitmen untuk selalu memberikan produk
dengan kualitas terbaik untuk konsumen di berbagai segmen di Indonesia maupun luar
negeri. Hal tersebut dibuktikan dengan upaya Pertamina dalam mendaftarkan produk-
produknya ke Balai Sertifikasi Industri (BSI) untuk memperoleh SPPT SNI (Sertifikasi
Produk Penggunaan Tanda SNI) dimana perusahaan berhak untuk mencantumkan logo
SNI (Standar Nasional Indonesia) pada setiap kemasan produknya. Standar produksi
PT.Pertamina adalah Standar Internasional ISO 9001 : 2008, ISO 14001 : 2004, dan
ISO/IEC 17025 : 2008. Formula pelumas mengacu pada standar American Petroleum
Institute (API) dan telah mencapai standar tertinggi API-SN untuk Passanger Car Motor
Oil dan API-CJ untuk Commersial Diesel Oil.
PT.Pertamina melakukan evaluasi manajemen mutu yang sesuai dengan standar
internasional, dengan tujuan untuk :
1) Mengetahui posisi/tingkat kinerja yang telah dicapai dibandingkan dengan target dan
benchmark.
2) Mendapatkan peluang-peluang yang masih dapat ditingkatkan (Opportunities for
Improvement).
3) Memperoleh umpan balik untuk meningkatkan kinerja.
4) Mendorong peningkatan kinerja Perusahaan.
Evaluasi dilakukan oleh assessor melalui on desk review dan on site visit untuk
mendapatkan penilaian yang dituangkan dalam laporan umpan balik (Feedback Report).
Untuk mencapai tingkat efektivitas yang baik dalam rangka peningkatan kinerja,
PT.Pertamina menerapkan mekanisme tindak lanjut yang berkesinambungan dari Direksi
dan jajaran manajemen atas laporan umpan balik (Feedback Report).
- Skills (Keterampilan)
Pengelolaan sumber daya manusia di PT. Pertamina sangat baik dengan menempatkan
budaya organisasi sebagai ciri, nilai atau norma atas perilaku dalam berorganisasi.
Budaya organisasi PT.Pertamina menjadi dasar bagi karyawan yang berimplikasi pada
motivasi kerja. Efek dari motivasi ini adalah kinerja karyawan dan organisasi yang
meningkat. Budaya organisasi yang dibangun di PT.Pertamina yaitu dengan
meningkatkan budaya inovasi, aktivitas organisasi berorientasi pada karyawan dan juga
memperhatikan permasalahan yang ada dengan baik membawa implikasi ketenangan dan
kinerja karyawan.
Kerangka kerja EA mengidentifikasi arah strategis, tujuan, dan inisiatif dari perusahaan dan
memberikan gambaran yang jelas dari kontribusi bahwa TI akan membuat dalam mencapai
tujuan-tujuan ini. Perencanaan strategis dimulai dengan pernyataan yang jelas, tujuan perusahaan
dan juga misinya. Dilengkapi dengan sebuah pernyataan singkat dari visi untuk sukses.
2. Product and Services
Tingkat kedua dari kerangka kerja EA mengidentifikasi produk bisnis layanan dari perusahaan
dan kontribusi teknologi untuk mendukung proses tersebut. Istilah “product services” adalah
digunakan untuk proses dan prosedur yang mencapai misi dan tujuan perusahaan, apakah itu
adalah untuk bersaing di sektor swasta, menyediakan layanan publik, mendidik, memberikan
layanan medis, atau memberikan kemampuan pertahanan. Perencanaan strategis membantu
untuk mengarahkan dan memprioritaskan layanan berbagai bisnis dan
kegiatan pengiriman produk dalam suatu perusahaan untuk memastikan bahwa mereka secara
kolektif bergerak dalam arah strategis yang ditetapkan dalam Rencana Strategis
3. Data and Information
Pada cube dapat dilihat bahwa Goals & Initiative berada di tingkatan atas, lines of business ada
di tengah dan infrastruktur IT ada di tingkatan bawah. Line Of Business EA Cube Framework
sebuah tools untuk mendokumentasikan, current arsitektur perusahaan PT Pertamina dan future
arsitektur
5. Network and Infrastructure
Tingkat kelima dan bawah kerangka EA dimaksudkan untuk mengatur dan mendokumentasikan
pandangan saat ini dan masa depan suara, data, dan video jaringan perusahaan yang digunakan
untuk sistem host, aplikasi, website, dan database. Tingkat ini juga mendokumentasikan
infrastruktur perusahaan (misalnya bangunan, ruang server, modal, peralatan). LAN (Local Area
Network), WAN (Wide Area Network), SANS (Systems Application Network), intranet, extranet,
jaringan wireless semua terorganisir dan didokumentasikan pada tingkat ini sehingga desain
yang efisien dapat diimplementasikan melalui arsitektur masa depan yang mengurangi duplikasi,
meningkatkan biaya dan efisiensi kinerja, dan mempromosikan ketersediaan dan survivabilitas.
f. List examples of documentation from the enterprise that would illustrate crosscutting and
vertical EA components. (jika diimplementasikan ke EA3 Cube Framework)
Buat daftar contoh dokumentasi dari perusahaan yang akan mengilustrasikan komponen
lintas sektor dan vertical EA. (jika diimplementasikan ke EA3 Cube Framework)
Pada PT Pertamina komponen horisontal adalah tujuan, proses, program, atau sumber
daya yang melayani beberapa lini bisnis. Contoh termasuk sistem dukungan email dan
administrasi yang melayani seluruh PT Pertamina. Metode dokumentasi EA harus mencakup
kerangka EA dokumentasi dan metodologi implementasi yang mendukung terciptanya
pandangan arsitektur saat ini dan masa depan, serta pengembangan rencana pengelolaan EA
untuk mengelola transisi perusahaan itu dari arsitektur saat ini ke arsitektur masa depan.
Framework EA3 Cube merupakan framework umum yang digunakan untuk sektor publik,
komponen-komponen EA3 cube :
1. Layer Goals & Initiative, identifikasi dari statement visi dan misi perusahaan, primary
goal, strategic goal.
2. Product & Service, diidentifikasi dari menjawab pertanyaan seperti aktivitas spesifik apa
saja di setiap line of business, produk apa saja yang dihasilkan pada tiap line of business,
apakah layanan bisnis atau proses manufaktur perlu di improve atau re-engineering
sebelum menjadi bagian dari arsitektur yg akan datang
3. Data & information, diidentifikasi dengan menjawab aliran informasi apa saja yang
diperlukan dalam area aktifitas agar sukses, bagaimana aliran informasi ini bisa
disatukan, efisien, akurat, dan aman, bagaimana data akan berguna menjadi informasi dan
knowledge
4. System & Application, diidentifikasi dengan menjawab teknologi, sistem, dan aplikasi
apakah yang dibutuhkan untuk di bangun dan untuk menyimpan data, informasi dan
knowledge layanan bisnis yang dibutuhkan, bagaimana semua aplikasi dan teknologi bisa
bekerja bersama saat dibutuhkan
5. Network & Infrastructure, diidentifikasi dgn menjawab bagaimana network bisa
diintegrasikan agar efisien dan efektif, infrastruktur apa saja yang dibutuhkan untuk
mendukung sistem
1. Membuat Strategic Artifacts level dari perusahaan PT.Pertamina
Mission Statement
Menjalankan usaha inti minyak, gas dan bahan bakar nabati secara terintegrasi,
berdasarkan prinsip-prinsip komersial yang kuat.
Vision Statement
Menjadi Perusahaan Energi Nasional Kelas Dunia serta perusahaan yang unggul, maju
dan terpandang (To be a respected leading company).
Strategic Plan
Strategic Goal :
Mengusahakan keuntungan berdasarkan prinsip pengelolaan Perseroan secara efektif dan
efisien.
Strategic Goal :
Memberikan kontribusi
dalam meningkatkan
kegiatan ekonomi untuk
kesejahteraan dan
kemakmuran rakyat.
Intended Outcome (s)
Initiative 2-1 IT Component Performance
Melaksanakan pengusahaan Perangkat Keras (Hardware) Measure(s)
dan pemasaran Liquified yaitu :
Natural Gas (LNG) dan PC Work Station Tingkatkan jumlah
produk lain yang dihasilkan Server pasokan gas alam
dari kilang LNG. LAN sebesar 25 persen.
Printer
2. Dari setiap level ada beberapa EA Artifacts, Silahkan pilih 2 (harus beda level),
sertakan contoh dan jelaskan secara singkat artifact yang dipilih.
B. Weakness (Kelemahan)
Kelemahan internal pada PT.Pertamina (Persero) yaitu :
1. Kurangnya modal.
Kendala yang dihadapi PT.Pertamina saat ini adalah kurangnya modal dalam
melakukan kegiatan eksplorasi dan eksploitasi sumber daya alam, sehingga
pihak manajemen membangun kerjasama dengan pihak asing.
2. Masalah birokrasi yang menghambat kinerja.
Birokrasi yang terlalu rumit menghambat proses pengambilan keputusan
karena terlalu banyak waktu yang terbuang untuk menjalankan suatu
keputusan.
3. Penempatan karyawan yang tidak sesuai dengan kemampuan.
Sumber daya manusia di PT.Pertamina banyak yang penempatan dan
penggunaannya tidak maksimal sehingga mengurangi efektifitas dan efisiensi
perusahaan.
4. Kurangnya jumlah armada pengangkut barang.
Peningkatan permintaan pasar yang membutuhkan arus distribusi barang yang
tinggi dapat terhambat karena kurangnya jumlah armada pengangkut barang
yang ada saat ini.
C. Opportunities (Peluang)
Peluang eksternal pada PT.Pertamina (Persero) yaitu :
1. Pasar bisnis yang masih tinggi.
Penggunaan migas yang merupakan salah satu kebutuhan pokok dunia saat
ini membuat permintaan akan produk tetap tinggi walaupun terjadi kenaikan
harga.
2. Harga jual yang murah.
PT.Pertamina dapat menjual BBM dengan harga murah karena pemanfaatan
dari subsidi pemerintah. Hal ini dapat digunakan Pertamina sebagai salah
satu kesempatan untuk menguasai pasar migas di Indonesia.
3. Sumber daya migas yang masih cukup tinggi.
Sumber cadangan migas yang tersedia di Indonesia masih cukup banyak
yang belum tereksplorasi. Cadangan minyak ini dapat digunakan
PT.Pertamina untuk meningkatkan penjualan dalam memenuhi permintaan
pasar.
4. Sebagai Pemimpin dalam pasar Bahan Bakar Minyak (BBM).
PT.Pertamina memiliki kesempatan untuk mengubah pelayanan yang kurang
baik dan mengubah image konsumennya menjadi konsumen yang memiliki
loyalitas tinggi pada PT.Pertamina.
D. Threats (Ancaman)
Ancaman eksternal pada PT.Pertamina (Persero) yaitu :
1. Masuknya pihak swasta untuk beroperasi di bidang Non-BBM.
Dengan masuknya pihak swasta yang bergerak di bidang Non-BBM,
cakupan pasar PT.Pertamina dalam hal Non-BBM seperti oli menjadi
berkurang. Hal ini menjadikan pendapatan PT.Pertamina menjadi berkurang.
2. Semakin banyaknya pihak swasta yang melakukan eksplorasi migas di
wilayah Indonesia.
Pihak swasta yang melakukan eksplorasi migas di Indonesia terkadang
mempunyai dana dan peralatan yang lebih bagus dibandingkan
PT.Pertamina. Hal ini akan menyebabkan lahan minyak mentah yang kaya
akan cadangan minyak akhirnya dikelola oleh pihak swasta.
3. Pengaruh Intervensi.
PT.Pertamina merupakan perusahaan multi internasional yang mempunyai
pengaruh-pengaruh intervensi khususnya pada posisi manajemen strategis
seperti dewan komisaris. Intervensi ini menyebabkan terbatasnya ruang
gerak manajemen untuk menentukan kebijakan yang akan diambil.
4. Pasar bebas.
Dengan adanya pasar bebas, perusahaan asing yang bergerak di bidang
migas diperbolehkan untuk memasarkan hasil produksinya di wilayah
Indonesia. Hal ini akan meningkatkan persaingan bisnis yang ketat.