Anda di halaman 1dari 4

Nama :…………………………………….; NIM:………………; Td Tangan:………………..

LATIHAN UJIAN AKHIR SEMESTER MK TI33022 ANALISIS DAN ESTIMASI BIAYA,


Program Studi Teknik Industri FT-UNS // Hari : …………………….. // Jam …. – …… WIB (80”)
SIFAT CLOSED BOOK// Soal dikumpulkan // JAWABAN DITULIS LANGSUNG DI LEMBAR SOAL
Dosen Penguji : Dr. Wahyudi Sutopo, ST, M.Si / Yuniaristanto, ST., MT

A. Isian Singkat (Jawab langsung di Soal I-1 s/d I-35); Nilai = Jumlah Benar x 2 = 70 point
 Process Costing (Metode Harga Pokok Proses) merupakan cara penentuan harga pokok produksi
yang dibebankan untuk suatu kegiatan produksi dalam satu periode kemudian dibagi dengan (I-
1)Jumlah Hasil Produksi dalam periode tersebut HASIL YANG DIPRODUKSI DALAM PERIODE
TERSEBUT.
 Berikut ini rincian pengeluaran produsksi suatu perusahaan buku gambar: (i) membeli kertas
sebesar Rp 2.000.000,00, tinta sebesar Rp 250.000,00, dan steples sebesar Rp 150.000,00 untuk
keperluan produksinya. Kertas sebagai bahan baku dan bahan lainnya merupakan bahan
penolong. Jika perusahaan menganut Sistem Make to Stock (MTS) dan mengacu pada Metode
Harga Pokok Proses maka biaya bahannya yang diperhitungkan adalah Rp. 2.400.000 . (I-2):;
sebaliknya jika perusahaan menganut Sistem Make to Order (MTO) dan mengacu pada Metode
Harga Pokok Produk maka biaya bahannya yang diperhitungkan adalah (I-3): Rp. Rp
2.000.000.000.000,00.
 Biaya yang digunakan dalam mengubah bahan mentah menjadi produk jadi (finish good) terdiri
atas biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik disebut dengan Biaya Konversi-4):
KONVERSI.
 Misalnya: suatu perusahaan mengeluarkan biaya bahan Rp 10.000.000,00 dan biaya konversi
sebesar 30%. Hal tersebut berarti biaya tenaga kerja 30%): Rp. 3.000.000,00 dan biaya overhead
30%(I-6): Rp. 3.000.0000,00.
 Sebuah perusahaan pada awal bulan Maret 2012 memiliki 500 unit produk yang sudah
diselesaikan sebesar 60%. Pada bulan itu juga perusahaan memroduksi 2.000 unit yang sudah
selesai dan 800 unit dengan tingkat penyelesaian 75%. Maka unit ekuivalen produk tersebut
untuk bulan Maret adalah (I-7)): 500(40%)+ 2.000+ (800x75%) = 2.800 2.800 Unit
 Laporan Harga Pokok Produksi (LHPP) berisi semua biaya produksi yang digunakan pada satu
periode tertentu, dalam penyajiannya LHPP terdiri atas 3 bagian, yaitu: (i) Laporan Produksi; (ii)
Biaya Yang dibebankan; dan (I-8) Perhitungan Harga Pokok (I-8): PERHITUNGAN HARGA POKOK.
 PT. SILOGBIS merupakan perusahaan yang berproduksi dengan sistem MTS melalui satu tahapan
pengolahan. Pada bulan Januari 2011, perusahaan tersebut memiliki data sebagai berikut: (i)
Selama bulan Januari 20X1, perusahaan menggunakan bahan sebesar Rp 9.000.000,00. Gaji dan
upah pada bulan tersebut Rp 7.540.000,00. Sedangkan biaya overhead pabrik sebesar Rp
8.120.000,00.; (ii) Produk yang diproses selama bulan tersebut sebanyak 12.000 unit terdiri atas
10.000 unit produk yang sudah selesai dan 2.000 unit produk dalam proses penyelesaian dengan
tingkat penyelesaian biaya bahan 100% dan biaya konversi sebesar 80%. Dari data tersebut Anda
diminta untuk melengkapi LHPP bulan Januari 2011 beserta jurnalnya.

Laporan Harga Pokok Produksi


Januari 20X1
Laporan Produksi
Produk Masuk Proses 12.000 unit (I-9) 12.000 unit
Produk Selesai dikirim ke Gudang 10.000 unit
Produk Dalam Proses Akhir
Tingakat Penyelesaian BB 100% BK 80% 2.000 (I-10) unit
12.000 unit
Biaya yang Dibebankan
Elemen Biaya Unit Ekuivalen Total Biaya Biaya/unit
Biaya Bahan (I-11) = 10.000+(2.000x100%)=12.000 9.000.000 7500% =
12.000 Rp 9.000.000,- Rp 750,-
Tenaga Kerja (I-12) = 10.000+(2.000x80%)=11.600 7.540.000 6500.000 +
2.000 x 80% = 11.600 Rp 7.540.000,- Rp 650,-
Overhead Pbrk(I-13) = 10.000+(2.000x80%)=11.600 8.120.000 700 + 2.000 x
80% = 11.600 Rp 8.120.000,- Rp 700, 24.660.000 2.100
Rp 24.660.000,- Rp 2.100,-
Perhitungan Harga Pokok
Produk Selesai Dikirim ke Gudang (I-16) = 10.000 x Rp 2.100,- = Rp 21.000.000,-
Produk Dalam Proses Akhir (2.000 unit)
Biaya Bahan (I-14) = 2.000 x 100% x 750 = 1.500.00000 x 100% x Rp 750,- = Rp 1.500.000,-
Tenaga Kerja (I-14) = 2.000 x 80% x 650 =1.040.000000 x 80% x Rp 650,- = Rp 1.040.000,-
Nama :…………………………………….; NIM:………………; Td Tangan:………………..

Overhead Pbrk (I-16) = 2.2.000 x 80% x 700 = 1.120.000 0 x 80% x Rp 700,- = Rp 1.120.000,-
= Rp 3.660.000,-
Jumlah Yang Dibebankan (I-17) =Rp 24.660.000
224.660.000,-

Jurnal dari LHPP tersebut adalah:


 Mencatat pembelian bahan (I-18)
Persediaan Bahan Rp 9.9.000.000.000,-
Kas/Utang Dagang Rp 9.000.000.000,-
 Mencatat biaya gaji dan upah (I-19)
Biaya Gaji dan Upah Rp 7.540.000.000,-
Utang Gaji dan Upah Rp 7. 7.540.000000,-
 Mencatat biaya overhead pabrik (I-20)
Biaya overhead pabrik Rp 8. 8.120.000 120.000,-
Berbagai rekening di kredit Rp 8.12- 8.120.000
 Mencatat pembebanan biaya produksi (I-21)
WIP - Biaya Bahan Rp 9.000.009.000.000.0,-
WIP - Biaya Tenaga Kerja Rp 7.540.000, 7.540.000-
WIP - Biaya Overhead Pabrik Rp 8.120.000,- 8.120.000
Persediaan Bahan Rp 9.00009.000.0000.000,-
Biaya Gaji dan Upah Rp 7.540.07.540.00000,-
Biaya Overhead Pabrik Rp 8.120.008.120.000 0,-
 Mencatat produk selesai (I-22)
Persediaan Produk Selesai Rp 21.000.000
WIP - Biaya Bahan Rp7.500.000.500.000,-
WIP - Biaya Tenaga Kerja Rp6.500.000 6.500.000,-
WIP - Biaya Overhead Pabrik Rp7.000.000 7.000.000,-
 Mencatat produk dalam proses akhir (I-23)
Persediaan Produk Dalam Proses Rp3.660.000.000,-
WIP - Biaya Bahan Rp1.500.000 1.500.000,-
WIP - Biaya Tenaga Kerja Rp1.040.000 1.040.000,-
WIP - Biaya Overhead Pabrik Rp1.120.000 1.120.000,-

Metode-metode tersebut adalah metode rata-rata, metode LIFO (Last In First Out) dan FIFO (First In First
Out). Perbedaan cara perlakuan Unit Ekuivalen (UE) membuat perhitungan harga pokok produk menjadi
berbeda. (I-24) UE = Produk selesai + {(Produk dalam proses akhir x tingkat penyelesaian) - (Produk dalam
proses awal x tingkat penyelesaian yang sudah dinikmati periode sebelumnya)}; adalah dengan Metode LIFO;
(I-25) UE = Produk selesai + Produk dalam proses akhir x Tingkat penyelesaian, adalah dengan Metode Rata-
rata; (I-26) UE = (Produk dalam proses awal x tingkat penyelesaian) + Produk selesai dari yang baru masuk +
(Produk dalam proses akhir x tingkat penyelesaian), adalah dengan Metode FIFO
( I-27) Proses peramalan biaya yang harus dikeluarkan untuk memproduksi sebuah produk disebut sebagai
Estimasi Biaya (I-28 s/d I-33) Sebutkan minimal 6 tujuan melakukan estimasi biaya, Tujuan utama melakukan
estimasi (Kesavan et. al., 2009) adalah:
(i) Menentukan Harga jual produk
(ii) Menentukan standar kinerja pada awal proyek
(iii) Untuk studi kelayakan tentang kemungkinan produk baru
(iv) Untuk mempersiapkan anggaran produksi
(v) Membantu dalam pengembalian keputusan suatu proyek
(vi) Mengatur perkiraan standar biaya

Perusahaan dalam menentukan harga terhadap produknya ataupun jasa yang mereka berikan pada
konsumen tergantung pada permintaan dan penawaran terhadap produk/jasa.Tiga faktor utama yang
mempengaruhi permintaan dan penawaran yaitu (I-34) konsumen, kompetitor, dan biaya

Secara umum horizon waktu yang dikenal dalam penentuan harga suatu produk ada dua, yaitu penentuan
harga jangka pendek (short-run pricing) dan penentuan harga jangka panjang (long-run pricing).
Nama :…………………………………….; NIM:………………; Td Tangan:………………..

(I-35) Jelaskan Dua perbedaan utama dari kedua jenis horizon waktu terkait dengan :

(i) Biaya yang biasanya tidak relevan untuk penentuan harga jangka pendek pada umumnya justru relevan
untuk penentuan harga jangka panjang. Contoh : Biaya Tetap

(ii) Margin keuntungan pada penentuan harga jangka panjang biasanya ditargetkan untuk menghasilkan
tingkat pengembalian terhadap investasi, sementara penentuan harga jangka pendek bersifat oportunistik,
saat permintaan rendah harga diturunkan sementara saat permintaan tinggi harga ditingkatkan

B. Konsep dan Case Study (Jawab padakertas FOLIO); Nilai 30


Soal 1 PT. SILOGBIS merupakan perusahaan manufaktur yang memiliki dua tahap proses pengolahan. Dua
tahap tersebut diolah melalui Departemen I dan Departemen II. Data produksi PT. SILOGBIS untuk bulan
November 20X3 adalah sebagai berikut:
1. Pada Departemen I terdapat produk yang masuk sejumlah 15.000 unit. Sebanyak 14.000 unit telah
selesai dan ditransfer ke departemen II dan sisanya masih dalam proses penyelesaian dengan tingkat
penyelesaian 100% biaya bahan dan 75% biaya konversi.
Pada Departemen II, 10.000 unit produk telah selesai dan sisanya sedangkan sisanya masih dalam proses
penyelesaian dengan tingkat penyelesaian 50% biaya konversi.
2. Biaya produksi yang terjadi pada bulan November 20X3 adalah sebagai berikut:
Elemen Biaya Departemen I Departemen II
Biaya Bahan Rp 9.750.000,- -
Tenaga Kerja Rp 6.637.500,- Rp 4.200.000,-
Overhead Pabrik Rp 4.425.000,- Rp 3.000.000,-
Jumlah Rp 20.812.500,- Rp 7.200.000,-

Dari data tersebut Anda diminta menyusun:


a. (Nilai 10) Laporan Harga Pokok Produksi untuk bulan November 20X3.]
b. ( Nilai 10) Jurnal yang dibutuhkan untuk bulan November 20X3.

(BUKU AEB HALAMAN 145)

Soal 2 (Nilai 10): Jelaskan Langkah Penentuan Harga dengan pendekatan Market-based dan berikan
contohnya!

(BUKU AEB HALAMAN 185-188)

SEMANGAT!!

JAWABAN :

1. Metode Harga Pokok Produksi


Nama :…………………………………….; NIM:………………; Td Tangan:………………..

HPP = Biaya untuk periode tertentu / Jumlah Produksi

2. Diketahui :
Biaya Bahan Baku = Rp 2.000.000
Biaya Bahan Penolong = Rp 250.000
Rp 150.000
= Rp 400.000
Ditanya :
Biaya bahan jika menggunakan sistem MTS Process Costing?
Jawab :
Untuk metode process costing, biaya bahan tidak dibedakan antara biaya bahan baku dan pembantu.
Biaya bahan baku dan pembantu dijadikan satu. Karena, hasil produksi dalam sistem MTS bersifat
homogen

BB = Biaya Bahan Baku + Biaya Bahan Pembantu


BB = Rp 2.000.000 + Rp 400.000
= Rp 2.400.000

3. Ditanya :
Biaya bahan jika menggunakan sistem MTO Product Costing?
Jawab :
Untuk metode product costing, biaya bahan yang dilibatkan adalah biaya bahan baku. Sedangan biaya
bahan pembantu akan dimasukkan ke bagian overhead.

BB = Biaya Bahan Baku


BB = Rp 2.000.000

4. Biaya Konversi adalah biaya yang digunakan dalam mengubah bahan mentah menjadi produk jadi
(finish good) terdiri atas biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik

5. Biaya konversi = BTKL = overhead


% BK = persentase jumlah unit yang membutuhkan biaya konversi

6. Sebuah perusahaan pada awal bulan Maret 2012 memiliki 500 unit produk yang sudah diselesaikan
sebesar 60%. Pada bulan itu juga perusahaan memroduksi 2.000 unit yang sudah selesai dan 800 unit
dengan tingkat penyelesaian 75%. Maka unit ekuivalen produk tersebut untuk bulan Maret adalah

Diketahui :
Produk Selesai = 2.000 unit + 500 x 60% = 2.000 + 300 = 2.300 unit
Produk Dalam Proses = 200 unit + 800 unit = 1.000 unit

Ditanya :
UE?

Dijawab :
UE = PS + PC + (PDP x Tingkat Penyelesaian
= 2.300 + 0 + (1.000 x 75%)
= 2.300 + 750
= 3.050 unit

7.

Anda mungkin juga menyukai