manufaktur) terdiri atas bahan baku, tenaga kerja langsung dan overhead pabrik. Ditinjau dari hubungannnya dengan perubahan volume produksi, bahan baku dan tenaga kerja langsung adalah variabel, sedangkan overhead sebagian variabel dan sebagian tetap. Biaya produk menurut full costing adalah biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, biaya overhead variabel dan overhead tetap.
Perbedaan dalam memperlakukan overhead
tetap mengakibatkan perbedaan dalam beberapa hal: 1. Biaya per unit dan total Elemen Biaya Total Per unit Bahan baku Rp 100.000 Rp 10 Upah langsung 200.000 20 300.000 30 Overhead (kapasitas normal 10.0000 kaleng) -Variabel 150.000 15 -tetap 250.000 25 400.000 40
Taksiran biaya per unit dan total dengan menggunakan dua
metode tersebut adalah sbb: Taksiran biaya per uit dan total dengan menggunakan dua metode tersebut sebagai berikut: Elemen Variabel costing Full costing biaya Per unit Total Per unit Total -Bahan 10 100.000 10 100.000 baku -Upah 20 200.000 20 200.000 langsung -Overhead 15 150.000 15 150.000 variabel -Overhead - - 25 250.000 tetap Jumlah Perbedaan pertama terletak pada jumlah biaya produksi. Contoh : kapasitas produksi normal pabrik kaleng “DOIKU” adalah 10.000 kaleng. Untuk tahun 2013 pabrik ini berencana memproduksi 10.000 kaleng dengan taksiran biaya sbb: 2. Pembebanan Overhead Lebih (Kurang) Pembebanan lebih (kurang) terjadi jika jumlah produk sesungguhnya diproduksi berbeda dari jumlah produk menurut rencana (dianggarkan). Contoh: Dengan menggunakan data Pabrik Kaleng Doiku, tarif overhead pabrik per unit adalah Rp 40, terdiri atas tarf overhead variabel Rp 15 dan tetap Rp 25. 2. Pembebanan Overhead Lebih (Kurang) Pembebanan lebih (kurang) terjadi jika jumlah produk sesungguhnya diproduksi berbeda dari jumlah produk menurut rencana (dianggarkan). Contoh: Dengan menggunakan data Pabrik Kaleng Doiku, tarif overhead pabrik per unit adalah Rp 40, terdiri atas tarf overhead variabel Rp 15 dan tetap Rp 25. Jika jumlah produksi sesungguhnya hanya 9.000 kaleng, maka biaya overhead yang diperhitungkan ke produk adalah 9.000 x Rp 40 = Rp 360.000,- Karena jumlah yang diproduksi lebih kecil daripada jumlah menurut anggaran maka terjadi pembebanan kurang. Anggaplah sebagai contoh, biaya overhead sesungguhnya yang terjadi adalah Rp 385.000,- yang terdiri atas overhead variabel dan tetap sbb: Overhead variabel 9.000 x Rp 15 = Rp 135.000 Overhead tetap ........................... = 250.000 Jumlah ................................... = 385.000
Jumlah overhead kurang dibebankan adalah Rp
385.000 – Rp 360.000 = Rp 25.000,- (selisih merugikan). Overhead variabel 9.000 x Rp 15 = Rp 135.000 Overhead tetap ........................... = 250.000 Jumlah ................................... = 385.000
Jumlah overhead kurang dibebankan adalah Rp
385.000 – Rp 360.000 = Rp 25.000,- (selisih merugikan). Rumus untuk menghitung selisih kapasitas adalah : SK = (KS - KN) x TT dimana, SK = Selisih kapasitas KS = Kapasitas sesungguhnya KN = Kapasitas Normal TT = Tarif overhead Tetap per unit SK = (9000 – 10.000) x Rp 25 SK = - 1.000 x Rp 25 SK = - Rp 25.000,- 3. Penyajian di laporan Rugi laba a. Variable costing menggunakan format contribution margin, yakni menyajikan informasi dengan mengurangkan lebih dahulu seluruh biaya variabel dari penjualan, kemudian mengurangkannya dengan seluruh biaya tetap. b. Full costing/absorption costing menggunakan pendekatan fungsional, yakni mengurangkan seluruh biaya produksi (variabel dan tetap) dari penjualan dan kemudian mengurangkannya dengan biaya operasi yang diklasifikasikan menurut fungsi-fungsi perusahaan. Keterangan jumlah Biaya bahan baku per unit…………………………………………… Rp 10 Biaya tenaga kerja langsung per unit ……………………………. 20 Biaya overhead variabel per unit …………………………………. 15 Biaya administrasi variabel per unit ……………………........... 5 Biaya penjualan variabel per unit ………………………………… 3 Biaya penjualan tetap total …………………………………………… Rp 1.000.000,- Biaya administrasi tetap total ……………………………………….. 500.000,- Biaya overhead tetap total …………………………………………… 250.000,- Jumlah produksi …………………............................................. 9.000 kaleng Jumlah penjualan ……………………………………… 8.000 kaleng Harga jual……………………………………. Rp 3.000,- • Pabrik kaleng DOIKU LAPORAN RUGI LABA PERIODA (DENGAN FORMAT CONTRIBUSI MARGIN) Penjualan 8.000 kaleng @Rp 300………………… Rp 2.400.000,- Biaya barang terjual variabel 8.000 kaleng @ Rp 45 ………….. 360.000,- (-) Manufacturing margin ………………………………………………………. 2.040.000 Biaya administrasi dan penjualan variabel : 8.000 kaleng @ Rp 8 (Rp 5 + Rp 3) …………………………………… 64.000,- (-) Contribution Margin ……………………………………………………….. 1.976.000,- Biaya Tetap: Administrasi ………………………Rp 1.000.000,- Penjualan ……………………… 500.000,- Overhead pabrik ……………. 250.000,- (+) 1.750.000 (-) Laba (sblm pjk) ……………………………………………………………….. 226.000 Biaya barang terjual variabel dapat dihitung sbb: Sediaan awal ……………………………………. Rp 0 Biaya produksi: Bahan 9.000 x Rp 10 ……………. .Rp 90.000 Upah langsung 9.000 x Rp 20 …. 180.000 Overhead variabel 9.000 x Rp 15 .. 135.000 (+) Persediaan yang tersedia u dijual 9.000 unit x Rp 45 405.000 Persediaan akhir 1.000 x Rp 45 …………………………. 45.000 (-) Biaya barang terjual variabel ……………………………………….. 360.000 Pendekatan Full Costing Pabrik kaleng Doiku Laporan Rugi-Laba periode
Penjualan 8.000 kaleng @ Rp 300 …………… Rp 2.400.000
Biaya barang terjual 8.000 @Rp 70 …Rp 560.000 Overhead tetap kurang dibebankan 25.000 (9.000 – 10.000) Rp 25 Biaya Barang terjual sesungguhnya …. 585.000,- (-) Laba bruto ………………………………… Rp 1. 815.000,- Biaya operasi : Administrasi …………… Rp 540.000 Penjualan ……………… Rp 1.024.000 Total biaya operasi ……………………….. Rp 1.564.000,- (-) Laba (sebelum pajak) …………………… Rp 251.000,- Soal: 1. Sebuah perusahaan menghasilkan sebuah produk yang dijual dengan harga Rp 14,40 per unit. Selama tahun 2020 menghasilkan produk sebanyak 80.000 unit dan terjual sebanyak 72.000 unit. Data berikut ini adalah data biaya produksi dan biaya administrasi dan penjualan tahun 2020. Uraian Biaya variabel Biaya tetap Bahan baku Rp 280.000,- - Tenaga kerja langsung 200.000,- - Overhead pabrik 80.000,- Rp 180.000,- Administrasi dan penjualan 69.120,- 120.000,- a. berapakah harga pokok produk per unit menurut metode penentuan harga pokok variabel? b.Hitunglah laba bersih tahun2020 jika menggunakan metode penentuan harga pokok variabel.