Anda di halaman 1dari 13

UTS AGAMA HINDU

SEJARAH CANDI PENIMGGALAN


AGAMA HINDU

Oleh: Kevin Ari Wijaya – Prodi S1 Manajemen

A. Pendahuluan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia setidaknya ada tiga poin
mengenai pengertian dari sejarah, diantara lain:
1. Sejarah merupakan asal-usul atau keturunan berupa silsilah (bagan atau catatan
yang menggambarkan).
2. Sejarah ialah kejadian yang benar-benar sudah pernah terjadi pada masa lalu.
3.Berupa pengetahuan atau penjelasan tentang kejadian (peristiwa) yang sudah
benar terjadi di masa lampau.
Masuknya ajaran Hindu-Buddha di Nusantara pastinya akan meninggalkan
pengaruh dalam kehidupan sosial masyarakat. Apalagi dengan berdiri dan
berkembangnya kerajaan-kerajaan yang tersebar di wilayah Nusantara.
Peninggalan-peninggalan paling populer sejarah Hindu-Buddha seperti kuil dan
berbagai prasasti. Hingga kini peninggalan-peninggalan tersebut telah
dilestarikan dan dijadikan tempat wisata bagi masyarakat.
Prasasti (batu tertulis) Dikutip situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
(Kemendikbud), setiap kerajaan bercorak Hindu-Buddha yang berdiri dan
berkembang di Indonesia memiliki peninggalan berupa prasasti (batu tertulis).
Dalam prasasti-prasasti tersebut tertulis dengan huruf Pallawa, berbahasa
sansekerta, bahasa Jawa kuno dan Melayu kuno.
Candi Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), candi adalah bangunan
kuno yang dibuat dari batu (sebagai tempat pemujaan, penyimpanan abu jenazah
raja-raja, pendeta-pendeta Hindu dan Buddha pada zaman dulu). Istilah candi
berasal dari salah satu nama untuk Dewi Durgha (dewi maut) yaitu Candika. Di
mana itu ada kaitannya dengan fungsi candi sebagai tempat untuk memuliakan
raja yang tela meninggal. Bukan mayat atau abu jenazah yang disimpan di candi.
Tapi benda-benda seperti potongan logam, batu-batuan dan sesaji. Barang-
barang itu ditaruh pada wadah atau pripih. Pripih itu lah yang ditanam di dasar
candi. Pada agama Hindu, candi berfungsi sebagai makam. Sementara bagi
agama Buddha, candi memiliki tempat untuk pemujaan dan tidak ada pripih. Di
dalam candi Buddha tidak ada arca yang jadi perwujudan Dewa. Terdapat
pengelompokan candi-candi yang telah ada. Candi di Pulau Jawa erat kaitannya
dengan alam pikiran dan susunan masyarakatnya.
Arca adalah patung yang terutama dibuat dari batu yang dipahat menyerupai
bentuk orang atau binatang. Arca sangat berhubungan erat dengan agama Hindu
dan Buddha. Arca didasarkan pada peninggalan agama Hindu dan Budha dapat
dibagi menjadi patung patung dewa.
Kitab juga merupakan salah satu peninggalan sejarah Hindu-Buddha yang
sempat berkembang di Indonesia.

B. Review
1. CANDI INI MENOLAK INTOLERANSI

Waktu menonton: 12 April 2022

Video diunggah: 8 bulan lalu


Review video:
Di Jawa klasik perbedaan keyakinan justru dirayakan.Candi
Jawi,Pasuruan,Jawa Timur.Candi ini sangat lengkap,di buat dari 2 bahan,kaki
terbuat dari batu hitam,sedangkan badan dan kepala dari batu putih.Candi ini
bernapaskan Hindu sekaligus Buddha,bagian bawah bersifat Hindu,sementara
puncaknya bersifat Buddha.Rulungan di dalam candi sempit dan ditempati satu
Yoni.Dalam pemberitahuaan Negarakertagama,dulu didalam sini tidak hanya
Siwaisti,terdapat juga arca Buddha Maha Aksopia yang sangat indah.
Candi ini dikelilingi parit,keberadaan parit ini di temukan saat
melakukan penggalian termasuk struktur bata yang di duga
jembatannya.Beberapa pihak menganggap candi ini adalah replika gunung
mahameru yang dikelilingi Samudra.keunikan selanjutnya candi ini menyimpan
potret dirinya sendiri ketika masih digunakan di masa lalu.
Walaupun candi Jawi masih utuh,tetapi beberapa bangunan candi pewara
(pengiring),candi mentar (gerbang) sudah runtuh,tapi masi bisa dilihat denah
aslinya dari relif candi itu.3 pewara (pengiring) di bangun di atas satu
batur,terbuat dari batu andesit,namun bagian bagian tengahnya terbuat dari bata
merah.Pintu masuk/gerbang berada di sisi barat (jaman Majapahit),dari bahan
bata merah.Gerbang ini adalah bentar,yakni gerbang belah.
Tidak jelas tahun berapa tepatnya candi ini dibangun,namun dari
pemberitaan Kitab Negarakertagama,raja terakhir dan terbesar singasari yakni
Kertanegara adalah pembangunnya.Di Jawa pada masa pemerintahan Raja Kerta
negara tumbuh dengan suburnya ajaran Tantrayana,tantra sendiri adalah
kepercayaan sekaligus filsafat.
Kepercayaan berisi banyak elemen meliputi ritual,filsafat,budaya,dan
lain sebagainya.Makin dalam kita memahami suatu kepercayaan akan bertemu
dengan esensinya,maka elemen-elemen tersebut akan tamapak seperti
kulit,dimana kulit/kulit kerrang berbeda dengan kerang lainnya,namun dalam
tataran esensi sama.
Berkembangnya tantra menjadi landasan bagi era Jawa Timur untuk
meleburkan candi Hindu dan Buddha menjadi satu bangunan,karna dalam
kepercayaan Jawa kuno sejak era Kertanegara,Siwa dan Buddha melebur
menjadi yang Maha Mutlak dan tak terpikirkan dalam Sunya Rupa yakni
kehampaan,karna itu Mpu Tantular menegaskan tanpa ragu-ragu “Konon
dikatakan wujud Buddha dan Siwa itu berbeda.Mereka memang berbeda,namun
bagaimana kita bisa mengenali perbedaannya dalam selintas pandang,karna
kebenaran yang diajarkan Buddha dan Siwa itu sesungguhnya satu jua.Bhineka
Tunggal Ika (mereka memang berbeda-beda namun hakekatnya sama),karna
tidak ada kebenaran yang mendua.”
-Mpu Tantular-
Kakawin Sutasoma 139:5
Sangat indah ketika kemudia para pendiri bangsa kita memilih kalimat
dari Mpu Tantular ini menjadi semboyan bangsa kita,dan menariknya dalam
pengertian yang lebih luas bahwa bangsa kita sangat beragam dan berbeda-beda
dari segi agama,suku,etnis,budaya,dan lain sebagainya,namun hakekatnya satu
jua yakni bangsa Indonesia.
Toleransi terhadap perbedaan terbukti adalah jati diri bangsa kita di masa
lalu,dan sudah semestinya tetap menjadi jati diri kita di masa kini,dan masa
mendatang.

2. CANDI INI MASIH DIJAGA PRAJURIT MAJAPAHIT ASLI

Waktu menonton: 12 april 2022


Video diunggah: 4 Juli

2021/9 bulan yang lalu

Review video:
Menjelang abad ke-12 muncul kerajaan Hindu-Buddha terbesar di Asia
Tenggara yakni kerajaan Majapahit yang lahir melalui perjuangan dan
peperangan,Candi Kotes adalah monument yang mengenang peperangan
berdarah ini.
Candi Kotes,kecamatan Gandusari,Belitar,Jawa Timur.Candi ini tidak
terlalu besar,menghadap ke barat,dan terbagi dalam 3 bagian utama.Candi
pertama di sisi barat,candi kedua lebih luas dari candi pertama,sama kaya candi
pertama keseluruhannya terbuat dari batu andesit,yang paling timur adalah
bagian belakang berisi deretan sisa kekunoan.
Candi kedua dibangun tahun 1300 masehi,dan setahun kemudian candi
pertama dibangun,yakni 1301 masehi.Jika dilihat tahun berdirinya candi ini
dibangun,maka diketahui candi ini dibangun di tahun awal-awal berdirinya
Majapahit.Secara tradisional masyarakat menghubungkan candi ini dengan Sang
Gramawijaya atau Raden Wijaya pendiri Kerajaan Majapahit,berdasarkan uraian
Prasasti Gunung Buta atau Kitab Para Raton.
Raden Wijaya harus berjuang keras saat mendirikan Kerajaan
Majapahit,tidak hanya melakukan peperangan berdarah,bahkan harus melarikan
diri dari kejaran musuh.Menurut tradisi wilayah,Candi Kotes adalah satu dari
segelintir wilayah yang masih setia pada keluarga Raja Singasari paska
keruntuhan kerajaan ini masyarakatnya membantu Raden Wijaya.Setelah
Kerajaan Majapahit berdiri,Raden Wijaya sebagai raja pertama,menganugrahi
masyarakat Kotes dengan mendirikan candi ini untuk peribadahan mereka.

3. ARSITEKTUR CANDI INI MENGINSPIRASI NEGARA ASEAN

Waktu menonton: 12 april 2022

Video diunggah: 8 bulan lalu


Review video:
Sepasang candi megah yang berdiri diantara pemungkiman warga yang
konon didirikan untuk mengenang pristiwa yang sulit di nalar.Ketika para
pemangku kekuasaan memburu rakyatnya sendiri,yakni Candi
Pari,Sidoarjo,Jawa Timur.
Bangunan dari bata merah khas Majapahit,candi dari abad ke-14 dari
masa Kerajaan Majapahit.Bentuk utuh candi dapat dilihat dari miniature
candi,kemuncak berbentuk kubus yang menandakan ini adalah candi Hindu,8
mercu mengeliling tiap tingkat.Tidak ada relif dan arca sama sekali di candi
ini.Berdasarkan angka yang di temukan di lokasi candi ini dibangun pada tahun
1371 masehi,yakni pada masa keemasan Kerajaan Majapahit.
Banyak arkeolog yang meyakini bahwa candi setinggi 15 meter ini
memiliki kemiripan dengan bangunan candi di Campa atau Vietnam,mereka
meyakini bahwa Candi Pari adalah candi Jawa yang di pengaruhi oleh
Campa.Sebenarnya peendapat ini diambil begitu saja dari pendapat Nicholas
Johanes Chrom,arkeolog kolonial Belanda.George Coedes,dalam penelusuran
Coedes di Campa pada jaman Raja Simawarman pertama,seorang kerabat Ratu
Tribuana Dewi,yaitu Raja Nuara pergi ke Jawa untuk berziarah atau melakukan
Sidayatra,Raja Nuara yang sudah blusuan di Jawa memiliki pengaruh yang besar
hingga 3 Raja Campa berikutnya.Sehingga dari sini Coedes berpendapat budaya
Campalah yang terpengaruh oleh Jawa dan bukan sebaliknya.
Candi Pari ini adalah Candi Lanang/laki-laki berpasangan dengan Candi
Wedok/perempuan.Tak jauh dari Candi Pari,ada yang namanya Candi
Sumur,hanya beberapa meter dari Candi Pari.Candi Wedok/perempuan yang
dimaksud adalah Candi Sumur,terbuat dari bata merah.Zaman dahulu ada 2
pasangan penduduk yang membuka lahan dan menanam padi.Pasangan pertama
adalah anak Prabu Brawijaya,pasangan kedua adalah Joko Pandelegan dan Nyai
Loro Walang Angin.Nyai Loro Walang Angin adalah putri pertapa suci di
pegunungan,yakni Kyai Gede Penanggungan.Sebenarnya Kyai Gede
Penanggungan menentang pernikahan mereka,larangan ini dilanggar keduanya
yang memicu amukan kyai Gede Penanggungan,namun sang pertapa
kalah.Sawah Joko Pandelegan memberi hasil yang sangat melimpah.
Suatu hari Kerajaan Majapahit mengalami paceklik dan
kekeringan,Prabu Brawijaya pun memerintahkan hasil panen Joko Pandelegan di
kirim ke kota raja agar negara Majapahit terselamatkan.Sebagai rasa
terimakasih,raja kemudia memanggil mereka untuk tinggal di istana,namun
kedua pasangan itu menolak yang berakibat merka dikejar-kejar.Joko
Pandelegan bersembunyi dilumbung padi dan lenyap disana,sementara istrinya
menghilang di sebuah sumur.Setelah kejadian itu,di lokasi hilangnya kedua
pasangan ini dibangunlah candi.tempat hilangnya Joko Pandelegan menjadi
Candi Pari,dan tempat hilangnya Nyai Loro Walang Angin menjadi Candi
Sumur,Sehingga kedua candi ini dianggap bersifat maskulin dan feminism
simbol kesuburan.
Semua ini memberikan gambaran setelah runtuhnya Majapait dengan
budaya maritimnya,kedewaguruan ini pun ditinggalkan ,lalu masyarakat baru
datang,dan membuka hutan,mengubah wilayah suci dan terlarang ini menjadi
persawahan,dan persawahan yang subur menjadikan rakyar termandirikan.Maka
kita bisa memetik pesan berharga mengenai Candi Pari,bahwa di bawah
matahari satu-satunya yang abadai adalah perubahan,bahkan kekuasaan yang
sangat besar pun akan menuai akhir,berganti dengan kekuasaan yang baru.Jadi
berhentilah menimang-nimang terus kejayaan masa lalu,yang hari ini telah kita
miliki,kita jaga,dan mengembangkan untuk kejayaan di masa depan.

4. SEMBILAN CANDI DI NEGRI AWAN

Waktu menonton: 12 april 2022

Video diunggah: 1 tahun yang lalu


Review Video:
Gugusan Candi Gedong Songo terletak di desa Candi,kecamatan
Bandungan,Jawa Tengah.Ada 5 kompleks percandian di lereng gunung
ini.Adanya candi dilereng gunung bukanlah hal baru di nusantara,karna bagi
nenek moyang kita,gunung adalah tempat suci.
Kompleks tertinggi yaitu kompleks 4 dan 5,kompleks 4 adalah salah satu
yang tertinggi,satu candi utama dikelilingi 8 Candi Pewara/pendamping,yang
sudah runtuh semua,beberapa meter dari kompleks,terdapat reruntuhan
lagi,kemungkinan Candi Pewara.Di ujung terdapat candi lagi,ada 2
Pewara,namun 1 sudah jadi puing.Parswadewata yang seharusnya berisi arca
dewata,tetapi sudah kosong arcanya.Candi-candi di Jawa Tengah dari masa
klasiktua di bangun dengan bahan batu,dari lapik/alas candi hingga
kemuncak/puncak atap candi.Candi tertinggi yaitu Gedong 5,arca Agastya
Siwamahaguru masih ada di candi ini,Pewara-pewara sudah runtuh semua.
Selanjutnya kompleks candi Gedong 3,Konsep Mahameru dan Astadala
kuat sekali,dengan 8 mercu yang menghias atap,candi pendampingnya
utuh.Nenek moyang kita dalam memilih tempat-tempat membangun candi,kalua
boleh dibilang cita rasa seninya sangat tinggi sekali,nenek moyang kita tidak
sembarang memilih tempat untuk membangun candi,jadi memang sangat-sangat
khusus,karna dianggap candi adalah perlambangan dari dewata atau tempat
persinggahan para dewa atau tempat pemakaman dari raja-raja besar,dan mereka
didewakan di candi-candi.Bagi nenek moyang candi adalah penghantar atau
pengubung dengan dunia para dewa.
Kompleks candi ke-2,Gedong 2,tanahnya subur sekali,arcanya sudah
hilang semua,ada pewara/ candi pendamping didepan candi induk,tapi sudah
runtuh,atapnya 3 tingkat mewakili 3 alam.Komples terbawah adalah kompleks
Gedong 1.Kemuncaknya hilang,antarala,atau pintu lorong utama dijaga
Kalamakara tanpa rahang dan sepasang Gajahmina.
Yang harus kita pahami dari sebuah candi,yang pertama,candi adalah
bangunan suci dari nenek moyang kita,jadi walaupun sekarang,mungkin
ya,sudah beralih fungsi menjadi tempat wisata,tapi setidaknya kita memiliki rasa
penghormatan terhadap semangat/spirit di dalam candi itu sendiri,dan
kedua,candi itu bukti kejayaan masa lalu bangsa kita,artinya bahwa bangsa kita
bukan bangsa yang yang muncul tiba-tiba atau bahkan baru beberapa tahun
menjadi sebuah bangsa,tetapi bangsa kita,orang nusantara sudah memiliki akar
budaya yang jauh sekali,dan candi adalah bukti bahwa nenek moyang kita pun
memiliki cita rasa yang tinggi dan berbudaya serta peradaban yang sudah cukup
maju.

5. BUKAN JIN,NAMUN RATU INILAH YANG MEMBANGUN


RATUSAN CANDI DI JAWA TENGAH
Waktu menonton: 12 april 2022

Video diunggah: 6 bulan lalu


Review video:
Ada suatu masa di Jawa Tengah saat candi-candi terakbar dibangun,dan
toleransi umat beragama muncapai salah satu wujud terbaiknya.Pada tahun 840
masehi di bumi mataram kuno,seorang ratu menyatukan 2 wangsa besar,dan
menghadiahi kita Candi Borobudur,Candi Parmbanan,serta candi-candi
monumental lainnya.
Pada hari itu sebuah berita menggegerkan sesisi istana,Mara Raja
Samaratungga memerintah selama 43 tahun,mengutuskan mundur dari
jabatannya,raja ke-5 Medak itu menunjuk putrinya,Pramodhawardani sebagai
pewaris tahta.Keputusan itu menyulut pergolakan besar,ada seorang yang tidak
terima,dan merasa dirinya lebih layak atas tahta Samaratungga,yaitu paman
Pramodhawardani,tetapi peperangan dimenangkan Pramodhawardani.
Sejarah mencatat dengan tegas bahwa Pramodhawardani sang putri
mahkota telah dipersunting oleh Rakaipikatan.Pernikahan inilah yang
menghadirkan perubahan-perubahan besar dalam era medang di Jawa Tengah
yang masih bisa dirasakan hingga hari ini.Uniknya pasangan ini berasal dari 2
dinasti beda agama yang bersaing di Jawa pada masa itu.Pramodhawardani putri
mahkoya dari Wangsa Sailendra adalah penganut Buddha Mahayana,sedangkan
Rakaipikatan adalah pangeran dari Wangsa Sanjaya pemeluk Hindu
Siwa.Sanjaya sendiri adalah pendiri dari Kerajaan Medang atau Mataram kuno
adalah cicit Ratu Sima dari Kalingga.
Maka tidak mengherankan bila perkawinan Pramodhawardani dengan
Rakaipikatan digadang-gadang momen penyatuan 2 wangsa tersebut.Pernikahan
Pramodhawardani dengan Rakaipikatan dikarunia 2 putra,yaitu Dyah Saladu,dan
Dyah Lokapala.Pernikahan Pramodhawardani dengan Rakaipikatan yang
berbeda agama semakin menyuburkan toleransi beragama antara pemeluk Hindu
dan Buddha pada masa itu.
Diawal abad ke-7 agama Buddha lebih dominan di tanah Jawa,terlihat
dari megahnya Candi Borobudur di Magelang yang dibangun pada era
Samaratungga dan di resmikan oleh Pramodhawardani tahun 824 masehi,namun
Pramodhawardani mengizinkan sang suami membangun candi-candi Hindu di
wilayah kekuasaan mereka.Salah satu yang paling terakbar berdasarkan ciri-ciri
dalam Prasasti Siwarga adalah Candi Prambanan.Rakaipikatan lah yang
mendirikan Candi Siwa,bangunan utama yang berada di kompleks Candi
Prambanan,sedangkan candi-candi yang lainnya dibangun oleh raja-raja
sesudahnya.
Rakaipikatan pun turut membantu mendirikan candi-candi
Buddha,termasuk yang paling terkenal kompleks Candi Plaosan di dekat
Prambanan,tepatnya di perbatasan antara Yogyakarta dan Kabupaten
Klatek.Kompleks Candi Plaosan yang dibangun pada tahun 842 masehi terdiri
atas 2 candi,yakni Candi Plaosan Lord,dan Candi Plaosan Kidul dengan gaya
arsitektur yang memadukan corak Buddha dan Hindu.Bahkan diduga candi-
candi Plaosan ini didirikan secara gotong royong antara penganut Buddha dan
Hindu.
Pernikahan mereka meninggalkan warisan yang berharga bagi kita di
masa kini.Ada monument-monumen megah yang menjadi kebanggan Indonesia
di masa kini,seperti Candi Borobudur,Prambanan,Plaosan,dan lain
sebagainya.Ada pula teladan toleransi yang kokoh antar pemeluk agama Hindu
dan Buddha pada masa itu,yang seolah tersimbolkan juga pada pernikahan
Pramodhawardani dengan Rakaipikatan.Bisa dibilang Pramodhawardani adalah
ratu pertama dalam sejarah Indonesia yang menikah lintas agama.Keduanya
diikat dan disatukan oleh sikap saling menghargai antara satu dengan yang
lainnya,serta gotong royong yang guyuh,semata-mata demi merayakan
perbedaan itu sendiri,dan mungkin saja inilah bentuk toleransi paling tepat
unntuk kita tumbuhkan di negri ini,mulai hari ini,dan mulai dari diri masing-
masing,demi Indonesia yang jaya dan kebaikan untuk kita semua.
C. Hasil Analisis
Pada bagian ini saya akan menganalisis nilai-nilai apa saja yang telah
saya dapatkan dari 5 video yang telah saya tonton.Tentunya banyak sekali nilai
yang saya dapatkan dari menontoon video-video tersebut,pertama nilai seni yang
tinggi yang dapat kita contoh,nenek moyang kita sangat tinggi seninya,mereka
membuat candi-candi yang begitu megah,yang sampai budaya kita
mempengaruhi budaya asing yang bisa kita lihat dari video ke-3.Yang kedua
nilai kerohanian,secara tidak lansgung video-video tersebut menuntun kita untuk
mengetahui bahwa jaman dahulu sangatlah suci,dari candi kita bisa
mengetahui,candi dibuat untuk tempat beribadah,pengantar atau penghubung
dunia para dewa,candi juga dibuat di tempat yang khusus oleh nenek moyang
kita karna candi juga tempat persinggahan para dewa,bisa juga sebagai
pemakaman raja-raja besar yang lalu di dewakan.Yang ketiga nilai toleransi
yang tinggi.Sudah dari jaman dahulu toleransi yang tinggi sudah ada,toleransi
menjadi jati diri bangsa Indonesia.Dari candi-candi yang beraliran 2 agama yaitu
Hindu-Buddha,disinilah kita bisa melihat bahwa jaman dahulu nenek moyang
kita sangat menjujung tinggi rasa toleransi,kehadiran 2 kepercayaan yang
berbeda tidak menjadi bentrok,melainkan dirayakan dan dihormati di masa
itu.Perbedaan bukan jadi penghalang kita untuk bersatu melainkan kita harus
saling mengharagai,dan menghormati satu sama lainnya.Toleransi terhadap
perbedaan terbukti adalah jati diri bangsa kita di masa lalu,dan sudah semestinya
tetap menjadi jati diri kita di masa kini,dan masa mendatang.

D. Pembahasan
Berkembangnya tantra menjadi landasan bagi era Jawa Timur untuk
meleburkan candi Hindu dan Buddha menjadi satu bangunan,karna dalam
kepercayaan Jawa kuno sejak era Kertanegara,Siwa dan Buddha melebur
menjadi yang Maha Mutlak dan tak terpikirkan dalam Sunya Rupa yakni
kehampaan,karna itu Mpu Tantular menegaskan tanpa ragu-ragu “Konon
dikatakan wujud Buddha dan Siwa itu berbeda.Mereka memang berbeda,namun
bagaimana kita bisa mengenali perbedaannya dalam selintas pandang,karna
kebenaran yang diajarkan Buddha dan Siwa itu sesungguhnya satu jua.Bhineka
Tunggal Ika (mereka memang berbeda-beda namun hakekatnya sama),karna
tidak ada kebenaran yang mendua.”
-Mpu Tantular-
Kakawin Sutasoma 139:5
Sangat indah ketika kemudia para pendiri bangsa kita memilih kalimat dari Mpu
Tantular ini menjadi semboyan bangsa kita,dan menariknya dalam pengertian
yang lebih luas bahwa bangsa kita sangat beragam dan berbeda-beda dari segi
agama,suku,etnis,budaya,dan lain sebagainya,namun hakekatnya satu jua yakni
bangsa Indonesia.Toleransi terhadap perbedaan terbukti adalah jati diri bangsa
kita di masa lalu,dan sudah semestinya tetap menjadi jati diri kita di masa
kini,dan masa mendatang.
Pesan berharga mengenai Candi Pari,bahwa di bawah matahari satu-
satunya yang abadai adalah perubahan,bahkan kekuasaan yang sangat besar pun
akan menuai akhir,berganti dengan kekuasaan yang baru.Jadi berhentilah
menimang-nimang terus kejayaan masa lalu,yang hari ini telah kita miliki,kita
jaga,dan mengembangkan untuk kejayaan di masa depan.
Harus kita pahami dari sebuah candi,yang pertama,candi adalah
bangunan suci dari nenek moyang kita,jadi walaupun sekarang,mungkin
ya,sudah beralih fungsi menjadi tempat wisata,tapi setidaknya kita memiliki rasa
penghormatan terhadap semangat/spirit di dalam candi itu sendiri,dan
kedua,candi itu bukti kejayaan masa lalu bangsa kita,artinya bahwa bangsa kita
bukan bangsa yang yang muncul tiba-tiba atau bahkan baru beberapa tahun
menjadi sebuah bangsa,tetapi bangsa kita,orang nusantara sudah memiliki akar
budaya yang jauh sekali,dan candi adalah bukti bahwa nenek moyang kita pun
memiliki cita rasa yang tinggi dan berbudaya serta peradaban yang sudah cukup
maju.
Pernikahan Pramodhawardani dengan Rakaipikatan meninggalkan
warisan yang berharga bagi kita di masa kini.Ada monument-monumen megah
yang menjadi kebanggan Indonesia di masa kini,seperti Candi
Borobudur,Prambanan,Plaosan,dan lain sebagainya.Ada pula teladan toleransi
yang kokoh antar pemeluk agama Hindu dan Buddha pada masa itu,yang seolah
tersimbolkan juga pada pernikahan Pramodhawardani dengan Rakaipikatan.Bisa
dibilang Pramodhawardani adalah ratu pertama dalam sejarah Indonesia yang
menikah lintas agama.Keduanya diikat dan disatukan oleh sikap saling
menghargai antara satu dengan yang lainnya,serta gotong royong yang
guyuh,semata-mata demi merayakan perbedaan itu sendiri,dan mungkin saja
inilah bentuk toleransi paling tepat unntuk kita tumbuhkan di negri ini,mulai hari
ini,dan mulai dari diri masing-masing,demi Indonesia yang jaya dan kebaikan
untuk kita semua.

E. Simpulan
Kesimpulan dari tulisan ini adalah kita harus melestarikan
budaya/peninggalan sejarah dari nenek moyang kita,seperti
candi,arca,prasasti,dan kitab.Kita sebagai generasi penerus bangsa harus tau
sejarah negri kita sendiri dengan cara memperdalam pengetahuan tentang
sejarah-sejarah di chanel youtube asisi ataupun dari buku-buku sejarah
Indonesia.Dalam video-video tersebut banyak mengajarkan tentang seni yang
sangat indah serta berharga yang di tuangkan dalam candi,kita juga diajarkan
rasa toleransi yang kuat untuk membangun bangsa ini menjadi lebih sejahtera.

Anda mungkin juga menyukai