Anda di halaman 1dari 8

Peninggalan

kerajaan hindu
22/05/2022

buddha

Nadhifa Talita Aqilah Akbar


VII ANDI MANDACINGI
1. Candi Borobudur

Candi Borobudur atau yang disingkat Borobudur (bahasa Jawa: ꦕꦤ꧀ꦝꦶꦧꦫꦧꦸꦝꦸꦂ, translit.
Candhi Båråbudhur) adalah sebuah candi Buddha yang terletak di Borobudur, Magelang, Jawa
Tengah, Indonesia. Candi ini terletak kurang lebih 100 km di sebelah barat daya Semarang, 86 km
di sebelah barat Surakarta, dan 40 km di sebelah barat laut Yogyakarta. Candi dengan banyak
stupa ini didirikan oleh para penganut agama Buddha Mahayana sekitar tahun 800-an Masehi
pada masa pemerintahan wangsa Syailendra. Borobudur adalah candi atau kuil Buddha terbesar
di dunia, sekaligus salah satu monumen Buddha terbesar di dunia.

2. Candi Prambanan

Candi Prambanan atau Candi Roro Jonggrang (bahasa Jawa: ꦕꦤ꧀ꦝꦶꦥꦿꦩ꧀ꦧꦤꦤ꧀, translit.
Candhi Prambanan) adalah kompleks candi Hindu (Syaiwa) terbesar di Indonesia yang dibangun
pada abad ke-9 masehi. Candi ini dipersembahkan untuk Trimurti, tiga dewa utama Hindu yaitu
dewa Brahma sebagai dewa pencipta, dewa Wisnu sebagai dewa pemelihara, dan dewa Siwa
sebagai dewa pemusnah. Berdasarkan prasasti Siwagrha nama asli kompleks candi ini adalah
Siwagrha (bahasa Sanskerta yang bermakna 'Rumah Siwa'), dan memang di garbagriha (ruang
utama) candi ini bersemayam arca Siwa Mahadewa setinggi tiga meter, dikarenakan aliran Syaiwa
yang mengutamakan pemujaan dewa Siwa di candi ini.
3. Prasasti Talang Tuo

Prasasti Talang Tuo ditemukan oleh Louis Constant Westenenk (Residen Palembang) pada tanggal
17 November 1920 di kaki Bukit Seguntang / Bukit Siguntang dan dikenal sebagai salah satu
peninggalan Kerajaan Sriwijaya. Keadaan fisiknya masih baik dengan bidang datar yang ditulisi
berukuran 50 cm × 80 cm. Prasasti ini berangka tahun 606 Saka (23 Maret 684 Masehi), ditulis
dalam Aksara Pallawa, Berbahasa Melayu Kuno, dan terdiri dari 14 baris.

Sarjana pertama yang berhasil membaca dan mengalihaksarakan prasasti tersebut adalah van
Ronkel dan Bosch, yang dimuat dalam Acta Orientalia. Sejak tahun 1920 prasasti tersebut
disimpan di Museum Nasional Indonesia di Jakarta dengan nomor inventaris D.145.

4. Candi Muara Takus

Candi Muara Takus adalah situs candi tertua di Sumatra, merupakan satu-satunya situs
peninggalan sejarah yang berbentuk candi di Riau. Candi yang bersifat Buddhis ini merupakan
bukti bahwa agama Buddha pernah berkembang di kawasan ini.

Candi ini dibuat dari batu pasir, batu sungai dan batu bata. Berbeda dengan candi yang ada di
Jawa, yang dibuat dari batu andesit yang diambil dari pegunungan. Bahan pembuat Candi Muara
Takus, khususnya tanah liat, diambil dari sebuah desa yang bernama Pongkai, terletak kurang
lebih 6 km di sebelah hilir situs Candi Muara Takus. Nama Pongkai kemungkinan berasal dari
Bahasa Tionghoa, Pong berati lubang dan Kai berarti tanah, sehingga dapat bermaksud lubang
tanah, yang diakibatkan oleh penggalian dalam pembuatan Candi Muara Takus tersebut. Bekas
lubang galian itu sekarang sudah tenggelam oleh genangan waduk PLTA Koto Panjang. Namun
dalam Bahasa Siam, kata Pongkai ini mirip dengan Pangkali yang dapat berarti sungai, dan situs
candi ini memang terletak pada tepian sungai.

5. Candi Dieng

Candi Dieng adalah candi warisan Mahakarya Abad ke 7 Dari Dinasti Sanjaya yang berada di
Dataran Tinggi Dieng, Jawa Tengah. Sebelumnya ada sekitar 400 candi yang pernah ada di
komplek candi ini. Itulah sebabnya daerah Dieng tempat kumpulan Candi ini disebut juga sebagai
Kompleks Candi Hindu Jawa.

Bukti Prasasti yang ditemukan di sana menunjukkan kompleks candi ini sudah ada sejak abad ke-
8 dan 9 masehi sebagai. Kompleks candi dibangun sebagai perwujudan dari masyarakat atas
kebaktian kepada Dewa Siwa dan Sati Siwa atau sang istri Siwa.

6. Candi Gedong Songo

Candi Gedong Songo merupakan cagar budaya peninggalan candi dari ajaran Hindu di Indonesia
yang terletak di desa Candi, Bandungan, Kabupaten Semarang, provinsi Jawa Tengah.
Candi ini berada di lereng Gunung Ungaran dengan sembilan buah candi yang berada di tempat
yang berbeda-beda dengan jarak yang lumayan jauh.
Raffles adalah penemu Candi Gedong Songo pertama kali pada tahun 1804 dan menjadi
peninggalan budaya Hindu dari zaman Wangsa Syailendra abad ke-9 atau sekitar tahun 927
masehi.

Candi ini hampir sama dengan kompleks Candi Dieng di Wonosobo. Letak candi ini berada di
ketinggian sekitar 1.200 m di atas permukaan laut. Jadi suhu udara di kompleks ini cukup dingin,
berkisar antara 19 hingga 27 °C.

7. Candi Penataran

Candi Penataran adalah bangunan candi peninggalan ajaran Hindu Siwaistis yang berada di Desa
Penataran, Nglegok, Blitar, provinsi Jawa Timur. Candi ini menjadi candi termegah dan terluas di
Jawa Timur yang berada di ketinggian 450 meter di atas permukaan laut lereng barat daya

Gunung Kelud, tepatnya di sebelah utara Blitar.


Candi Penataran sudah ada di masa Raja Srengga dari Kerajaan Kediri pada tahun 1200 Masehi
berdasarkan pada peninggalan prasasti candi ini. Setelah itu Candi ini digunakan hingga masa
kekuasaan Wikramawardhana, Raja Kerajaan Majapahit pada tahun 1415.

8. Candi Plaosan

Candi Plaosan adalah salah satu kompleks Candi Buddha di Indonesia yang berjarak kurang lebih
1,5 km dari kompleks candi Prambanan. Komplek Plaosan terbagi menjadi dua, yakni candi
Plaosan Lor berada di Utara dan Candi Plaosan Kidul berada di Selatan. Kompleks Candi ini
memiliki pahatan yang sangat halus dan rinci seperti pahatan yang ada di Candi Borobudur.

Candi Plaosan ini dibuat saat Rakai Pikatan memutuskan untuk menikah dengan
Pramodhawardhani. Hubungan percintaan Rakai Pikatan dan Pramodhawardhani menimbulkan
banyak kecaman dan penolakan karena berbeda agama.

Pada saat itu Rakai Pikatan menganut agama Hindu karena berasal dari Dinasti Sanjaya,
sedangkan Pramodhawardani menganut agama Budha karena berasal dari Dinasti Syailendra.
Candi ini kemudian dibuat Rakai Pikatan sebagai lambang rasa cinta-nya kepada sang istri dan
Candi ini juga menjadi tanda bahwa Ia memberikan kebebasan kepada sang istri untuk menganut
agama yang berbeda.

9. Candi Sewu

Kompleks Candi Sewu merupakan bangunan candi yang berdiri di abad ke-8 yang berada di
sebelah utara Candi Prambanan. Perlu Grameds ketahui bahwa di Jawa Tengah, Candi Sewu
merupakan kompleks candi Buddha terbesar kedua setelah Candi Borobudur.

Bangunan candi ini diperkirakan sudah berusia lebih tua daripada Candi Prambanan. Sebenarnya
candi yang ada di kompleks candi ini berjumlah 249 candi, namun oleh masyarakat setempat
candi ini dinamakan “Sewu” yang berarti seribu dalam bahasa Jawa karena jumlahnya yang
banyak.
10.Candi Kalasan

Candi Kalasan adalah salah satu Candi Peninggalan Budha yang berada di Desa Kalasan,
Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Candi ini terletak di 16 km ke arah timur dari
Kota Yogyakarta. Hampir serupa seperti candi budha lainnya di Indonesia, candi Kalasan juga
memiliki ciri khas, terutama kesamaan pada candi-candi yang berada di Jawa Tengah atau pun
Yogyakarta.

Prasasti Kalasan menjadi bukti Sejarah dari pembangunan Candi ini yang sebelumnya ditemukan
tidak jauh dari ditemukannya lokasi candi. Prasasti Kalasan ditulis menggunakan bahasa
Sansekerta dan huruf pranagari bertahun 700 Saka atau sekitar 778 Masehi. Dalam prasasti
tersebut, pembangunan Candi Kalasan bermula dari nasehat para pemuka agama di zaman
wangsa Syailendra yang memerintah untuk membuat tempat suci.

Anda mungkin juga menyukai