Anda di halaman 1dari 5

1.

Candi Prambanan
Candi Prambanan dibangun pada abad ke-9 Masehi atas perintah raja, pada masa
puncak kejayaan Dinasti Sanjaya. Pada masa itulah ia mendirikan Candi Prambanan menurut
model candicandi Syailendra.
Candi Prambanan pertama kali ditemukan oleh Calons Pada tahun 1733 M. Bangunan
candi itu dibangun untuk sebuah dharma bagi agama Hindu. Candi Prambanan merupakan
bangunan suci agama Hindu Yang ditujukan untuk memperkuat keberadaan agama itu di
wilayah selatan Jawa.
Candi itu dibangun atas perintah Raja Rakai Pikatan. Kompleks Prambanan Terdiri
atas Candi Siwa, Candi Hamsa, Candi Wisnu, Candi Nandi, Candi Garuda dan dua buah
Candi Apit yang Semuanya berada di halaman pertama. Delapan candi penjaga arah mata
angin dan kurang lebih 200 candi perwara yang mengelilingi inti pusat.
Candi utama adalah Candi Siwa dengan empat ruangan. Ruang utama berisi patung
Siwa sebagai mahadewa. Di sebelah utara terdapat Lara Jonggrang atau Siwa sebagai Durga
Mahesasuramardin. Bagian timur terdapat patung Ganesa.
Pada dinding Candi Siwa itu terdapat relief Ramayana, yang berisi tentang titisan
Wisnu hingga Rama menyeberang ke lautan. Cara membaca relief pada candi itu searah
dengan jarum jam. Candi itu digunakan hanya sebagai tempat pemujaan.
Candi kedua yang terbesar adalah Candi Brahma. Dalam candi ini terdapat patung
Brahma. Juga terdapat relief yang menggambarkan epik Ramayana. Pada bagian ini
menceritakan tentang Rama menyerang Alengka dan Sinta membakar diri, atau dikenal
dengan cerita “pati obong”.
Candi ketiga adalah Candi Wisnu yang terdapat arca Wisnu di dalamnya. Dalam
dinding candi ini terdapat relief yang menceritakan tentang Kernayana. Candi Prambanan
merupakan candi termegah pada saat itu, kemegahannya tersohor hingga sampai ke Asia
Tenggara.
Candi Sewu yang berada di sekeliling Candi Prambanan mempunyai latar belakang
agama Buddha. Hal itu dilihat dari arsitektur bentuk candi yang bentuk seperti stupa daripada
Candi Prambanan. Di samping bentuknya juga dicirikan dengan puncak candi yang berbentuk
stupa. Puncak candi itu merupakan satu di antara lambang dari agama Buddha.
Candi itu kurang lebih terdiri dari 240 bangunan. Bangunan candi sendiri dibangun
dalam areal seluas kurang lebih 49.284 m. Candi itu diresmikan oleh Rakai Kayuwangi, pada
tahun 778 Saka (856 Masehi). Dalam Prasasti Siwagraha tertuliskan tentang pembuatan
Candi Prambanan. Candi dan gapuranya dikerjakan oleh beratusratus pekerja.
Dari segi arsitektur bangunan, Candi Prambanan dan Candi Sewu masih
menampakkan ciri-ciri arsitektur Buddhis. Teknik pembangunan candi itu dengan
menggunakan ikatan pada setiap bata-batanya. Keistimewaan bangunan itu terletak pada
bentuk candi yang menjulang tinggi pada tanah datar. Candi Prambanan merupakan candi
tertinggi dengan bentuk menara.
Candi Prambanan berada dalam kawasan yang memiliki kepadatan bangunan candi
yang beragam. Khususnya pada bagian sisi timur Kali Opak, terdapat Candi Bubrah,
Lumbung, dan Sewu. Keempat candi besar yang berderat itu memiliki kesatuan mandala.
Kedekatan letak Candi Prambanan dengan candi-candi agama Buddha menunjukkan adanya
toleransi antara penduduk yang beragama Hindu dengan penduduk yang beragama Buddha
pada masa Mataram Kuno itu.

2. Candi Banyunibo
Candi Banyunibo merupakan salah satu peninggalan dari Wangsa Sanjaya yang
dibangun kisaran abad ke-9 Masehi. Candi ini dibangun pada zaman Kerajaan Mataram Kuno
yang tepatnya berlokasi di bagian sebelah timur dari Kota Yogyakarta. Sesuai catatanya,
Candi ini terdapat di Dusun Cepit, Desa Bokoharjo, Kecamatan Prambanan, Sleman,
Yogyakarta.
Di sekeliling candi Banyunibo dapat temukan banyak situs candi yang tidak tertata
dan berserakan di sekitar Candi Banyinibo. Sayangnya tidak banyak orang tau tentang Candi
Banyunibo ini hal tersebut yang membuat Candi ini sepi pengunjung wisatawan.

3. Candi Sukuh
Peninggalan selanjutnya adalah sebuah candi yang bernama Sukuh yang merupakan
kompleks candi yang dimiliki orang yang menganut aliran Hindu. Candi ini secara catatan
yang ada berlokasi di daerah Desa Berjo, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar,
mantan Karesidenan Surakarta, Jawa Tengah. Bentuk dari Candi Sukuh yang seperti
menggambarkan alat-alat kelamin manusia secara gamblang di bebarapa bentuknya.
Pada tahun 1815 , pertama kali Johnson, melaporkan Situs candi Sukuh tepatnya pada
masa pemerintahan Britania Raya yang terletak di tanah Jawa, Residen Surakarta. Pada tahun
1842 Seusai masa pemerintahan Britania Raya berakhir, , Van der Vlis, arkeolog Belanda,
melakukan penelitian dan penafsiran . Pemugaran pertama yang diawali di tahun 1928.

4. Candi dieng
Untuk selanjutnya adalah Candi Dieng. Candi ini merupakan gabungan dari bebarapa
candi atau sekumpulan candi yang berlokasi di kaki gunung Dieng, Wonosobo, yakni daerah
Jawa tengah. Kawasan Candi Dieng memiliki dataran yang tinggginya 2000 meter di atas
permukaan laut, serta memanjang dari arah utara hingga selatan selatan kisaran 1900 meter
dengan dilengkapi lebar dengan panjang 800 meter.
Kumpulan candi Hindu beraliran Syiwa yang diperkirakan dibangun antara akhir abad
ke-8 sampai awal abad ke-9 ini diduga merupakan candi tertua di Jawa. Para ahli
memperkirakan bahwa kumpulan candi ini dibangun atas perintah raja-raja dari Wangsa
Sanjaya.
Pada kawasan Dieng ini ditemukan sebuah prasasti berangka tahun 808 M, yang
merupakan prasasti tertua bertuliskan huruf Jawa kuno, yang masih masih ada hingga saat ini.
Diperkirakan dalam melakasanan Pembangunan Candi Dieng terjadi dalam dua langkah.
Yang dimana pada langkah yang pertama terjadi pada akhir abad ke-7 Masehi dan berakhir
pada satu per empat awalan abad ke-8 Masehi.
Pembanguna tersebut meliputi dari membangun bangunan Candi Arjuna, Candi
Semar, Candi Srikandi dan Candi Gatutkaca. Lalu untuk langkah yang kedua atau terakhir ini
adalah melanjutkan dari langkah yang awal yang terjadi sampai kisaran tahun 780 Masehi.

5. Candi Gebang
Peninggalan selanjutnya dari Wangsa Sanjaya adalah berupa Candi Gebang. Yang
dimana Candi Gebang merupakan candi dengan aliran Hindu yang berlokasi di Dusun
Gebang, Kelurahan Wedomartani, Ngemplak, Sleman, DIY. Diperkirakan Candi Gebang
didirikan pada saat Wangsa Sanjaya menjadi penguasa di Kerajaan Medang yang dimana
Candi Gebeng ini didirikan pada kisaran abad ke-8 Masehi.
Candi Gebang menghadap ke arah timur, dan memiliki puncak dengan bentuk lingga.
Ukuran dari Candi Gebeng diperkirakan 5,25 x 5,25 m dan ukuran tingginya 8 m. Pada
relung sebelah barat arca Ganesa, sementara di sisi pintu terdapat dua relung yang dimana
salah satunya terdapat arca Nandiswara didalamnya . Yakni Sebuah yoni Byang terdapat di
ruang candi.

6. Candi Gedong Songo


Pertama kali yang menjumapi Candi Gedong Songo adalah Raffles yaitu pada tahun
1804 Masehi. Candi Gedong Songo adalah salah satu wujud dari peninggalan budaya agama
Hindu yaitu pada abad ke-9 atau sama dengan tahun 927 masehi, yaitu dari zaman Wangsa
atau Dinasti Syailendra.
Candi Gedong Songo merupakan sebuah nama komplek bangunan candi dari
peninggalan budaya agama Hindu yang terdapat sembilan buah candi. Candi ini berlokasi di
desa Candi, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang, daerah Jawa Tengah, Indonesia di
lereng Gunung Ungaran. Di kompleks candi ini
Tidak jauh beda dengan kompleks Candi Dieng, candi ini juga mencapai ketinggian
kisaran 1.200 meter dari atas permukanan laut. Dengan ketinggain yang mencapai terbilang
tinggi tidak heran jika suhu udara di sekitar candi terasa dingin yang berkisar antara 19
sampai 27°C .
Selain sebagai situs peninggalan budaya Hindu, 9 lokasi candi yang letaknya tersebar
di lereng Gunung Ungaran dapat dijadika sebagai obyek wisata. Terlebih lagi didukung oleh
pemandang yang begitu elok dan tempat ini juga terdapat pemandian air panas dari mata air
yang didalamnya terkandung belereng, wisata berkuda, serta area perkemahan.

7. Candi Lumbung
Peninggalan selanjutnya yakni candi yang letaknya agak berbeda dengan candi
lainnya. Candi ini terletak bersama satu kompleks dengan candi-candi Budha tepatnya di
Taman Wisata Candi Prambanan, yaitu di sebelah candi Bubrah. Walaupun begitu, Candi
Lumbung sudah ikut kedalam daerah Jawa Tengah, tepatnya di Kabupaten Klaten.
Diperkirakan, candi Lumbung didirikan di abad ke-9 masehi.

8. Candi Plaosan
Kompleks ini dibangun pada abad ke-9 oleh Raja Rakai Pikatan dan Sri Kahulunan
pada masa Kerajaan Medang, atau biasa disebut dengan sebutan Kerajaan Mataram Kuno.
Kumpulan Candi Plaosan terdapat Candi Plaosan Lor dan Candi Plaosan Kidul.
Candi Plaosan merupakan istilah yang digunakan untuk kompleks kumpulan candi
yang berlokasi di  Plaosan, Desa Bugisan, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten, Jawa
Tengah. Letak Candi ini diperkirakan berjarak satu kilometer dari Candi Sewu atau Candi
Prambanan ke arah timur-laut. Dengan adanya arca Buddha ,kemuncak stupa, serta candi-
candi perwara yakni sebagai candi pendamping atau candi yang kecil-kecil memiliki bentuk
stupa hal ini mengandung makna bahwasanya candi-candi tersebut merupakan candi yang
bercorak Buddha.
9. Candi Sambisari
Candi Sewu merupakan sebuah peninggalan Wangsa Sanjaya yang pertama dijumpai
oleh seorang petani di Desa Sambisari dan dipugar tahun 1986 oleh Dinas Purbakala. karena
yang berhasil menemukan adalah para petani yang berasal dari sambisari maka nama desa ini
lalu Digunakan untuk menjadi nama candi tersebut.
Candi Sambisari merupakan peninggalan Wangsa Sanjaya yang bercorak agama
Hindu. Candi Sambisari didirikan pada masa kekuasaan raja Rakai Garung saat masa
Kerajaan Medang pada abada ke-9 Masehi. Yang dimana letak dari Candi Sambisari sekitar
12 km dari sebelah Timur kota Yogyakarta yang menuju ke arah bagian kota Solo atau sama
dengan jarak sekitar 4 km sebelum area wilayah Candi Prambanan. atau kira-kira 4 km
sebelum kompleks Candi Prambanan.
Untuk letak spesifiknya, Candi Sambisari berada pada jarak 6,5 m dari bawah tanah ,
hal ini mungkin disebabkan karena meletusnya Gunung Merapi pada abad ke-11 Masehi atau
sekitar tahun 1006 yang menyebabkan Candi Sambisari timbunan lahar dari gunung tersebut,
ditambah lagi disekeliling Candi Sambisari terdapat banyak batu material vulkanik yang
mendukung pertanyaan tersebut.

10. Candi Sewu


Untuk peninggalan Sanjaya yang terakhur adalah Candi Sewu. Candi Sewu yaitu
bangunan candi yang didirikan di abad ke-8 masehi, yang dibangun saat memasuki tahun
akhir kekuasaan Rakai Panangkaran. Seperti yang diketahui Rakai Panangkaran (746–784
masehi) merupakan seorang raja termahsyur yang berada di kerajaan Mataram Kuno atau
Medang.
Candi Sewu adalah kumpulan candi Buddha yang menempati urutan kedua yang
mempunyai ukuran besar setalah dari Candi Borobudur di Jawa Tenah. Usia Candi Sewu
sendiri terbilang lebih tua daripada usia dari Candi Borobudur serta candi Prambanan.
Masyarakat sekitar cand memberi nama “Candi Sewu” walaupun sebenarnya candi sewu
sendiri mempunyai candi sebanyak 249 candi. Nama Candi Sewu sendiri dalam bahasa jawa
mengandung makna seribu.

Anda mungkin juga menyukai