Di susun oleh
Berada di pegunungan Dieng, Candi Dieng merupakan Candi Hindu beraliran Siwa yang diperkirakan
dibangun pada akhir abad ke-8 hingga awal abad ke-9.
Memiliki luas mencapai sekitar 1.8 x 0.8 km2, kompleks Candi Dieng dibagi dalam 3 kelompok dan 1
candi yang berdiri sendiri yang namanya diadopsi dari tokoh dalam kisah dalam Kitab Mahabarata, yakni
kelompok Arjuna, kelompok Gatotkaca, kelompok Dwarawati dan Candi Bima.
Ditemukan oleh Raffles pada 1804, Candi Gedong Songo merupakan Candi Hindu peninggalan dari
Wangsa Syailendra pada abad ke-9, tepatnya 927 masehi. Kompleks Candi yang terdisi dari 9 Candi yang
tersebar di lereng Gunung Ungaran ini berada di ketinggian sekitar 1200 m di atas permukaan laut.
3. Candi Sukuh - Karanganyar, Jawa Tengah
Sekilas Candi bercorak Hindu satu ini terlihat seperti Piramid. Selain bentuknya yang unik, candi ini
cukup menarik perhatian karena penggambaran alat-alat kelamin manusia secara eksplisit bisa
ditemukan pada relief dan arca pada Candi Sukuh. Pada tahun 1995, situs Candi Sukus diusulkan ke
UNESCO sebagai salah satu situs warisan dunia.
Candi bercorak Hindu di Indonesia selanjutnya adalah Candi Cetho, yang diduga dibangun pada akhir era
kerajaan Majapahit. Kompleks Candi ini nggak hanya menjadi lokasi ziarah umat Hindu tetapi juga
menjadi area pemujaan. Para penganut kepercayaan Kejawen juga kerap menjadikan Candi Cetho
sebagai lokasi pertapaan.
5. Candi Gunung Sari - Magelang, Jawa Tengah
Candi beraliran Hindu Siwa ini merupakan tempat ditemukannya prasasti Canggal. Candi Gunung Sari
diduga merupakan peninggalan abad ke-6 hingga ke-8 yang membuatnya menjadi candi tertua di tanah
Jawa, lebih tua dari Candi Borobudur dan Candi Prambanan.
Nama Candi Hindu satu ini diambil dari lokasinya yang berada di Bukit Wukir. Namun, Candi Gunung
Wukir juga dikenal dengan nama Candi Cangkal atau Shiwalingga. Candi ini didirikan pada tahun 732
masehi, di masa Raja Sanjaya dari zaman Kerajaan Mataram Kuno.
7. Candi Borobudur - Magelang, Jawa Tengah
Membahas Candi bercorak Buddha, tentu daftar ini takkan lengkap tanpa menyebut Candi Borobudur.
Terbentuk dari stupa-stupa, Candi Borobudur dibangun pada abad ke-8 Masehi oleh penganut Buddha
Mahayana.
Luas dan kemegahan dari Candi Borobudur menjadikannya sebagai monumen dan kuil Buddha terbesar
di Dunia. Hingga kini Candi Borobudur masih digunakan sebagai tempat melakukan peribadatan umat
Buddha, terutama pada saat peringatan hari Trisuci Waisak.
Candi Mendut merupakan Candi Buddha yang dibangun pada masa pemerintahan Raja Indra dari Dinasti
Syailendra. Di dalam bangunan Candi Mendut, terdapat tiga arca Buddha berukuran besar, yaitu Dhyani
Buddha Wairocana dengan sikap tangan (mudra) dharmacakramudr, dan diapit oleh arca
Awalokiteśwara (Padmapāņi) pada sisi kiri dan arca Wajrapāņi pada sisi kanan.
9. Candi Pawon – Magelang, Jawa Tengah
Candi Pawon adalah candi bercorak Buddha yang berada di antara Candi Borobudur dan Candi Mendut
dan keberadaannya sangat terkait erat. Hal ini bisa dilihat dari posisi geografisnya yang lurus dan juga
pahatan relief yang senada.
Menurut Casparis, Candi Pawon merupakan tempat penimpanan abu jenazah Raja Indra (782 – 812 M),
ayah Raja Samarrattungga dari Dinasti Syailendra. Bahkan, menurut sebagian orang, nama “Pawon” bisa
jadi berasal dari kata pawuan yang berarti tempat menyimpan abu.
Candi Plaosan adalah kompleks candi yang terletak di Dukuh Plaosan yang terdiri dari Candi Plaosan Lor
dan Candi Plaosan Kidul. Seringkali keberadaan dua Candi utama ini dinamakan sebagai Candi Kembar.
Bentuk-bentu stupa serta keberadaan arca Buddha menunjukkan bahwa Candi ini merupakan
peninggalan ajaran Buddhisme di Nusantara.