Candi ini diketemukan oleh Raffles pada tahun 1804 dan merupakan
peninggalan budaya Hindu dari zaman Wangsa Syailendra abad ke-9
(tahun 927 masehi).
Candi dengan tinggi bangunan 26,4 meter ini terletak di Jalan Mayor
Kusen, Desa Mendut, Kecamatan Mungkid, Magelang, Jawa Tengah.
Letak candi berada sekitar 3 kilometer dari candi Borobudur dan
diperkirakan dibuat pada masa pemerintahan Raja Indra dari dinasti
Syailendra sekitar tahun 824 Masehi. J.G. de Carparis seorang
arkeolog Belanda menemukan jejak keberadaan candi ini pada tahun
1908.
Candi Lumbung yang dibuat pada abad ke-9 Masehi di masa Kerajaan
Mataram Kuno ini berada di sebelah candi Bubrah, Klaten. Candi
Lumbung merupakan kumpulan dari suatu kompleks candi utama
bertema Buddha yang dikelilingi oleh 16 buah candi kecil yang
keadaannya masih relatif cukup bagus dan banyak dikunjungi para
wisatawan mancanegara.
Candi yang khusus memuja dewa Siwa ini dibangun pada masa raja
Srengga dari kerjaan kediri. Candi ini juga masih digunakan pada masa
raja Wirakramawardhana di era sejarah kerajaan majapahitsekitar 1415
masehi. Candi ini Masih digunakan untuk upacara keagamaan.
Candi ini terdapat didaerah Malang Jawa Timur. Candi ini dibangun
sekitar 1248 dan dilakukan pemugaran pada tahun 1990 oleh
pemerintah Indonesia. Uniknya candi Kidal adalah candi ini tidak saja
digunakan untuk upacara pemujaan dewa semata. Candi ini dibangun
untuk penghormatan kepada raja kedua kerajaan Singosari, Raja
Anuspati.
Candi yang terletak di lokasi yang sama dengan candi Gunung Sari ini
berusia lebih muda. Hal ini ditandai dengan usia batu andesit yang
diperkirakan berusia 732 tahun. Luas area candi 50 x 50 m ditemukan
prasasti canggal, altar yoni, ptung lingga dan patung Andini (lembu
betina). Candi ini tidak banyak mendapat pemugaran sejak ditemukan.
Itu dibuktikan masih banyaknya bebatuan candi yang berserakan.
5. Candi Jago – Jawa Timur (Peninggalan Hindu)
Candi Brahu yang didirikan abad ke 15 Masehi ini dibangun dengan gaya dan
kultur Buddha. Candi peninggalan agama Budha ini digunakan sebagai
krematorium jenazah raja-raja Kerajaan Brawijaya. Candi ini merupakan
salah satu candi yang terletak di dalam kawasan situs arkeologi Trowulan,
yang berada satu kompleks vihara dengan Patung Buddha Tidur, Desa
Bejijong, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. Sejarah
patung buddha tidur pun tak berbeda jauh dengan sejarah candi brahu.
Candi yang berasal dari kata wanaru atau warahu dibangun dengan batu
bata merah, menghadap ke arah barat dengan panjang sekitar 22,5 m, lebar
18 m dan ketinggi 20 meter. Di sekitar candi ini terdapat candi-candi kecil,
yaitu Candi Muteran, Candi Gedung, Candi Tengah, dan Candi Gentong.
Candi Sumberawan hanya berupa stupa kaki dan badan ini terletak di Desa
Toyomarti, Kecamatan Singosari, Malang dengan jarak sekitar 6 km dari
Candi Singosari. Candi ini dibuat dari batu andesit dengan panjang 6,25 m,
lebar 6,25 m dan tinggi 5,23 m dan dibangun pada ketinggian 650 mdpl, di
kaki bukit Gunung Arjuna. Candi ini dikelilingi sebuah telaga yang sangat
bening airnya, sehingga candi ini sering disebut Candi Rawan.
Di atas kaki candi ini berdiri stupa berbentuk bujur sangkar, segi delapan
dengan bantalan Padma, dan bagian atasnya berbentuk genta (stupa) yang
puncaknya telah hilang. Diperkirakan candi ini dahulu memang didirikan
untuk pemujaan. Bentuk stupa candi ini menunjukkan latar belakang
keagamaan yang bersifat Buddhisme.
Candi yang ditemukan oleh penambang pasi pada tahun 1993 ini
terletak di daerah kedulan, Kecamatan Kalasan Yogyakarta. Candi
yang memiliki arsitektur dengan berciri khas mulut kala bertaring
bawah. Candi ini diperkirakan berdiri sekitar abad ke-9 yaitu pada
zaman Kerajaan mataram Kuno. Candi ini menurut penelitian pernah
tertimbun oleh berbagai lapisan tanah yang diperkirakan akibat
letusan gunung merapi pada abad ke-11 masehi
Candi Pawon adalah nama sebuah candi Budha yang berada di antara
Candi Mendut dan Candi Borobudur, Kabupaten Magelang. Candi yang
dibangun saat Kerajaan Mataram Kuno abad ke 826 M memiliki ciri-
ciri terdapat 3 buah gambar di bagian depannya, banyak dihiasi stupa
dan emiliki 2 buah jendela kecil di belakang temboknya. Dinding-
dinding luar Candi Pawon dihias dengan relief pohon hayati (kalpataru)
yang diapit pundi-pundi dan kinara-kinari (mahluk setengah manusia
setengah burung/berkepala manusia berbadan burung).
Candi yang didirikan oleh kerajaan Singosari ini sering disebut juga
Candi Singosari. Terletak di Desa Candirenggo, Kecamatan Singasari,
Malang, Jawa Timur. Candi ini terletak diantara dua lembah di
pegununggan Tengger dan gunung Arjuna. Candi yang dibangun
dengan cara diukir dari atas kebawah dipercaya belum selesai
pembangunannya. pemugaran dilakukan oleh pemmerintah kolonial di
Abad ke-20 tahun 1934-1936
Candi unik ini di temukan di Dusun Losari Desa Salam, magelang Jawa
Tengah. Candi ini ditemukan oleh petani salak pada tanggal 11 Mei
2004. Menurut Badri sang penemu candi. Dirinya hendak menggali
parit disekitaran kebun salaknya. Penemuan ini kemudian
ditindaklanjuti dengan ekskavasi arkeologis dan rekonstruksi oleh
pemerintah melalui Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala Jawa
Tengah dan Balai Arkeologi Yogyakarta.
4. Candi Liyangan – Jawa Tengah (Peninggalan Hindu)
Candi Sari adalah candi Buddha yang berada tidak jauh dari Candi
Kalasan dan Candi Prambanan, yaitu di bagian sebelah timur laut dari
kota Yogyakarta dan tidak begitu jauh dari Bandara Adisucipto. Candi
ini dibangun pada sekitar abad ke-8 dan ke-9 M dan terdapat 9 buah
stupa yang tersusun dalam 3 deretan sejajar. Bentuk bangunan candi
dan ukiran relief yang ada pada dinding candi sangat mirip dengan
relief di Candi Plaosan. Masing-masing stupa ini digunakan untuk
tempat meditasi bagi para pendeta Buddha (bhiksu) dan digunakan
untuk tempat belajar dan berguru bagi para bhiksu.
Candi ini terletak di sisi timur Candi Mahligai dengan ukuran tubuh
candi 5,10 meter x 5,7 meter dan tinggi sekitar dua meter. Candi ini
terbuat dari batu bata dan memiliki pintu masuk yang menghadap ke
arah utara serta biasanya digunakan sebagai altar pada masa lampau.
10. Candi Bungsu (Peninggalan Budha)
Candi Bungsu berbentuk tidak jauh beda dengan Candi Sulung, namun
bagian atasnya berbentuk segi empat. Candi ini berdiri di sebelah
barat Candi Mahligai dengan ukuran 13,20 x 16,20 meter dan di
sebelah timurnya terdapat stupa-stupa kecil serta tangga yang terbuat
dari batu putih. Bagian pondasi candi ini memiliki 20 sisi, dengan
sebuah bidang di atasnya dan terdapat teratai.
1. Candi Surawana – Jawa Timur (Peninggalan Hindu)
Tidak banyak informasi yang bisa didapatkan untuk Candi ini. Candi ini
diperkirakan dibangun pada abad ke-7 lebih muda dari pada Candi
Dieng. Namun banyak yang memperkirakan Candi ini berumur lebih tua
dibandingkan candi yang terdapat di daerah Jawa Tengah dan jawa
Timur. Candi ini terdapat di Dusun Bojongmende, Rancaekek, Bandung,
Jawa Barat.
Candi ini dibangun pada zaman Kerajaan Mataram Kuno abad ke-9. Candi
ini mempunyai ukuran 12 m x 12 m terbuat dari jenis batu andesit, dengan
sisa reruntuhan setinggi 2 meter saja. Saat ditemukan masih terdapat
beberapa arca Buddha, walaupun tidak utuh lagi.
Tidak banyak yang dapat dilihat dari candi ini. Candi yang berada
dalam satu komplek trowulan. Saat ini hanya berupa tumpukan batu
bata merah. menurut Verbeek pada tahun 1889, Candi Gentong masih
terlihat sebagai bangunan. Namun tahun 1907 candi gentong sudah
tidak berbentuk lagi. Candi Gentong pernah di lakukan pemugaran dari
tahun 1995 sampai tahun 2000. Hasilnya sudah bisa terlihat bentuk
candi yang sesungguhnya.
BUDHA
Situs Ratu Baka
Situs Ratu Baka atau Candi Boko adalah situs purbakala yang
merupakan kompleks sejumlah sisa bangunan yang terletak di sebuah
bukit pada ketinggian 196 meter dari permukaan laut dengan luas
keseluruhan kompleks sekitar 25 hektar. Candi Boko berada 3 km di
sebelah selatan kompleks Candi Prambanan, 18 km sebelah timur Kota
Yogyakarta atau 50 km barat daya Kota Surakarta, Jawa Tengah,
Indonesia. Ratu Boko diperkirakan sudah dipergunakan orang pada
abad ke-8 pada masa Wangsa Sailendra (Rakai Panangkaran) dari
Kerajaan Medang (Mataram Hindu).
Candi ini bukan candi dengan sifat religius, melainkan sebuah istana
berbenteng dengan bukti adanya sisa dinding benteng, parit kering
sebagai struktur pertahanan dan sisa-sisa permukiman penduduk juga
ditemukan di sekitar lokasi situs ini. Nama “Ratu Baka” (bahasa Jawa,
arti: raja bangau) adalah ayah dari Roro Jonggrang dijadikan sebagai
nama candi utama pada kompleks Candi Prambanan, sehingga
kompleks bangunan ini dikaitkan dengan legenda rakyat setempat
Roro Jonggrang. Candi ini dicalonkan ke UNESCO untuk dijadikan
Situs Warisan Dunia sejak tahun 1995.
Sponsors Link
Candi Mahligai
Candi Mahligai merupakan bangunan candi utuh yang terbagi atas tiga
bagian, yaitu kaki, badan dan atap. Candi ini memiliki pondasi persegi
panjang berukuran 9,44 m x 10,6 m dan memiliki 28 sisi yang
mengelilingi alas candi. Di bagian alas candi terdapat ornamen lotus
ganda berbentuk lingkarancdan di bagian tengahnya berdiri bangunan
menara silindrik dengan 36 sisi berbentuk kelopak bunga pada bagian
dasarnya. Pada keempat sudut pondasi, terdapat 4 arca singa dalam
posisi duduk yang terbuat dari batu andesit.
Candi Tua
31.