Tentang
SEJARAH INDONESIA
KELOMPOK
1. FENI PUTRI FEBRIANI
2. MUTMAINNAH
3. KHAERUNISA
4. JAILAN
5. FARDILLAH
6. GALANG AUDIKA
7. ALFITO
8. AMIRUDIN
DIBIMBING OLEH:
PAK ANDI AKBAR, S.Pd
menjadi obyek wisata yang ramai dikunjungi, juga menjadi pusat ibadah bagi
penganut Buddha di Indonesia khususnya pada setiap perayaan Waisak. Hal ini
sesuai dengan arti namanya yaitu "biara di perbukitan". Saat ini Borobudur
pemerintahan wangsa Syailendra.
Candi Prambanan
oleh salah seorang dari kedua orang ini, yakni: Rakai Pikatan, raja kedua
abad ke-8 Masehi, dulu merupakan pusat penyebaran agama Hindu pertama di
Jawa Tengah. Para ahli arkeolog yakin komunitas hindu didataran tinggi dieng
adalah awal lahirnya Dinasty Syailendra yang pada jamannya membangun candi
yang monumental dalam sejarah. Selain reruntuhan candi kita juga menemukan
reruntuhan sisa – sisa kerajaan masa lampau. Yang unik, candi-candi disekitar
dieng ini dinamai tokoh-tokoh pewayangan Pandawa Lima. Untuk itu candi ini
sekitar 2 km dari candi Prambanan. Pada awalnya hanya candi Kalasan ini yang
ditemukan pada kawasan situs ini, namun setelah digali lebih dalam maka
ditemukan lebih banyak lagi bangunan bangunan pendukung di sekitar candi ini.
Selain candi Kalasan dan bangunan - bangunan pendukung lainnya ada juga tiga
ayah dari Samaragrawira
Candi Dieng
arwah para leluhur, sehingga tempat ini dianggap suci. Dieng berasal dari kata
Dihyang yang artinya tempat arwah para leluhur. Terdapat beberapa komplek
candi di daerah ini, komplek Candi Dieng dibangun pada masa agama Hindu,
mengenainya dibuat oleh Van de Vlies pada 1842. A.J. Bernet Kempers juga
rekonstruksi dilakukan pertama kali pada tahun 1928 oleh Dinas Purbakala Hindia
memiliki usia yang tidak jauh dengan Candi Sukuh. Lokasi candi berada di Dusun
1400m di atas permukaan laut. Sampai saat ini, komplek candi digunakan oleh
penduduk setempat yang beragama Hindu sebagai tempat pemujaan dan populer
lebih jauh. Suatu hal yang menarik dari Candi Pawon ini adalah ragam hiasnya.
lebih kecil. Luas dasarnya 20 meter persegi dan tingginya 37 meter. Ditinjau dari
segi arsitektur seperti halnya candi SIwa candi ini juga terdiri dari tiga bagian
yaitu kaki, badan dan atap candi. Kaki candi yang tingginya 3,30 m mempunyai
hiasan yaitu sebuah relung yang berisi motif prambanan, berupa singa diapit oleh
dua pohon kalpataru penuh dengan bunga-bunga teratai biru, putih dan merah
yang di bawahnya ada kinara dan kinari (makhluk setengah manusia setengah
dewa).
Candi Sambisari
pada awal abad ke-11 (kemungkinan tahun 1006). Hal ini terlihat dari banyaknya
batu material volkanik di sekitar candi. Dengan dikelilingi oleh tembok candi yang
serta prasasti lempengan emas juga ditemukan. Candi ini ditemukan pada tahun
1966 oleh seorang petani di Desa Sambisari yang diabadikan menjadi nama candi
adalah candi Buddha yang berada tidak jauh dari Candi Ratu Boko, yaitu di bagian
pada sekitar abad ke-9 pada saat zaman Kerajaan Mataram Kuno. Pada bagian
atas candi ini terdapat sebuah stupa yang merupakan ciri khas agama Buddha.
Keadaan dari candi ini terlihat masih cukup kokoh dan utuh dengan ukiran relief
kala-makara dan bentuk relief lainnya yang masih nampak sangat jelas. Candi
yang mempunyai bagian ruangan tengah ini pertama kali ditemukan dan diperbaiki
kembali pada tahun 1940-an, dan sekarang berada di tengah wilayah persawahan.