Anda di halaman 1dari 9

Inilah 13 Candi di Jogja Paling Menawan

Tempat wisata di Jogja demikian terkenalnya sehingga membuat daerah ini menjadi salah satu tempat tujuan banyak
wisatawan, baik domestik maupun mancanegara. Aneka wisata di Jogja sungguh bervariasi, dimulai dari wisata
budaya, tempat kuliner, hingga wisata candi Jogja yang terkenal itu.
Jogja adalah tempat di manaCandi Prambanan yang terkenal itu berada. Objek wisata candi di Jogja adalah salah
satu kebanggaan yang juga dimiliki bangsa Indonesia, khususnya di sektor kepariwisataan.
Jogja memiliki sejumlah candi yang sarat akan nilai seni dan arsitektur klasik yang mengagumkan. Sebagai sebuah
hasil peradaban manusia, candi sangat kental dengan nilai-nilai sejarah dan menceritakan tentang bagaimana
masyarakat manusia di tempat itu menjalani kehidupannya pada era dibangunnya candi tersebut.

Ada sejumlah tempat wisata candi di Jogja yang patut Anda kunjungi. Jika Anda pergi mengunjungi salah satu yang
termasyhur, Candi Borobudur yang merupakan objek wisata di Magelang, lokasinya cukup dekat dari Jogja. Candi
Prambanan adalah salah satu candi yang begitu menawan, tak kalah pula Candi Mendut dan Candi Kalasan.
Baca juga: Inilah 12 Tempat Wisata di Jogja Paling Terkenal
Namun, rasanya tidak mungkin dalam satu hari Anda dapat mengunjungi seluruh wisata candi di Jogja tersebut.
Tetapi jika waktu Anda cukup tersedia, maka tak ada ruginya mengunjungi 13 candi di Jogjakarta ini.

Tempat Wisata Candi di Jogja


Berikut ini adalah sejumlah tempat wisata candi di Jogja yang paling populer dan patut Anda kunjungi.

1. Candi Prambanan
Candi Prambanan adalah kompleks candi Hindu terbesar di Indonesia, bahkan di Asia Tenggara. Candi ini terkenal
dengan sebutan Candi Rara Jonggrang, dibangun sekitar tahun 850 Masehi oleh Wangsa Sanjaya dan menjadi
landmark menarik Jogjakarta di antara sejumlah objek wisata Jogja.

Candi Prambanan di Jogjakarta

Candi Prambanan sejak tahun 1991 ditetapkan UNESCO sebagai cagar budaya dunia (World Wonder Heritage),
berada dalam kompleks seluas 39,8 ha. Menjulang setinggi 47 meter atau lima meter lebih tinggi dari Candi
Borobudur, Candi Prambanan telihat perkasa dan kokoh. Hal ini sesuai dengan latar belakang pembangunan candi ini,
yaitu ingin menunjukkan kejayaan peradaban Hindu di tanah Jawa.

Nama Candi Prambanan yang dikenal juga sebagai Candi Rara Jonggrang adalah didasarkan pada sebuah legenda
yang diyakini sebagian masyarakat Jawa tentang candi ini.
Alkisah, seorang pangeran bernama Bandung Bondowoso jatuh hati kepada putri raja yang cantik rupawan, namanya
Rara Jonggrang. Karena tak kuasa menolak cinta sang pangeran, Jonggrang mengajukan syarat kepada Bondowoso
untuk dibuatkan candi dengan 1.000 arca dalam waktu semalam.

Permintaan itu hampir terpenuhi, sebelum akhirnya Jonggrang berhasil meminta bantuan warga desa untuk
menumbuk padi dan membuat api besar agar mengesankan bahwa pagi hari telah tiba. Merasa dicurangi, Bondowoso
yang baru membuat arca ke-999 kemudian mengutuk Jonggrang menjadi arca yang ke-1.000.

Salah satu keistimewaan candi Hindu di Jogja ini adalah relief-reliefnya yang menempel di dinding candi. Kisah
Ramayana menjadi relief utama candi ini. Namun, relief lain yang tak kalah menarik adalah pohon kalpataru yang
dalam agama Hindu dianggap sebagai pohon kehidupan, kelestarian, dan keserasian lingkungan. Di Prambanan, relief
pohon kalpataru digambarkan tengah mengapit singa. Keberadaan pohon ini menggambarkan betapa masyarakat Jawa
abad ke-9 memiliki kearifan dalam mengelola lingkungannya.

Untuk dapat masuk ke tempat wisata candi di Jogja ini, Anda dapat membayar sebesar Rp 8 ribu. Untuk wisatawan
asing dikenai tiket masuk sebesar US$ 10. Tempat wisata Candi Prambanan dibuka setiap hari mulai pukul 8 pagi
hingga 5 sore.
Baca juga: Rekomendasi Wisata Kuliner Jogja Terfavorit

2. Candi Kalasan
Candi Kalasan atau disebut juga Candi Tara adalah bangunan suci yang dipersembahkan bagi Dewi Tara, juga
menjadi biara bagi para pendeta. Candi Kalasan dibangun sebagai penghargaan atas perkawinan Pancapana dari
dinasti Sanjaya dengan Dyah Pramudya Wardhani dari dinasti Syailendra.
Candi Kalasan ini selesai dibangun pada tahun 778M sehingga merupakan Candi Buddha tertua di Yogyakarta.

Candi Kalasan di Jogjakarta

Tempat wisata candi ini terletak di Kalibening, Desa Tirtomartani, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman. Atau,
kira-kira sekitar 2 km di sebelah barat dari Candi Prambanan. Jika dari Jogja, berjarak sekitar 15 kilometer sebelah
timur. Candi Kalasan mempunyai akses, sarana, dan prasarana yang sangat memadai.

Bangunan Candi Kalasan mempunyai tinggi 34 meter, panjang dan lebar 45 meter. Terdiri dari tiga bagian, yaitu
bagian bawah atau kaki candi, tubuh candi dan atap candi. Bagian terbawah candi merupakan kaki candi yang berdiri
di sebuah alas batu yang berbentuk bujur sangkar dengan ukuran 45 meter dan sebuah batu lebar.

Candi Kalasan ini memiliki stupa-stupa dengan tinggi sekitar 4,6 meter, berjumlah 52 buah disekelilingnya. Candi
Kalasan ini pulalah yang menjadi salah satu bangunan suci yang menginspirasi Atisha, yakni seorang Buddhis asal
India yang pernah mengunjungi Kalasan dan Borobudur serta menyebarkan ajaran Buddha ke Tibet.

3. Candi Sewu
Candi Sewu merupakan candi Buddha yang dibangun pada abad ke-8, berjarak sekitar 800 m sebelah utara Candi
Prambanan. Candi Sewu adalah kompleks candi Buddha terbesar kedua setelah Candi Borobudur, berusia lebih tua
ketimbang Candi Prambanan.

Meskipun aslinya terdapat 249 candi, oleh masyarakat setempat candi ini dinamakan “Sewu” yang berarti seribu
dalam bahasa Jawa.
Candi Sewu di Jogjakarta

Penamaan ini berdasarkan kisah legenda Loro Jonggrang. Secara administratif, kompleks Candi Sewu terletak di
Dukuh Bener, Desa Bugisan, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten, Propinsi Jawa Tengah.

Baca juga: Ini 7 Tempat Kuliner Tradisional Jogja Menarik

4. Candi Mendut
Objek wisata candi di Jogja ini berlokasi sekitar 38 km dari Yogyakarta dan hanya sekitar 3 km dari candi Borobudur.
Candi Mendut merupakan candi Buddha yang diperkirakan masih ada keterkaitan dengan candi Pawon. Hingga kini
tidak dapat dipastikan kapan candi Mendut ini dibangun. Usia candi ini diperkirakan lebih tua dari pada Candi
Borobudur.

Candi Mendut di Jogjakarta

Di dalam tubuh candi Mendut terdapat ruangan yang cukup luas berisi 3 buah Arca Buddha. Arca Buddha Sakyamuni
menghadap ke arah pintu, yaitu Buddha yang digambarkan dengan posisi duduk berkhotbah dan sikap tangan
Dharmacakramudra, melambangkan sikap sedang mewejangkan ajaran.

Arca Bodhisattva Avalokiteswara di sisi kanan ruangan menghadap ke arah selatan, yaitu Buddha penolong manusia
digambarkan dalam posisi duduk dengan kaki kiri terlipat dan kaki kanan menjuntai kebawah dengan telapak kaki
beralas bantalan teratai kecil.
Arca Maitreya di sisi kiri ruangan menghadap ke arah utara, yaitu Buddha pembebas manusia digambarkan dalam
posisi duduk dan sikap tangan Simhakarna Mudra, mirip seperti sikap Vitarka Mudra akan tetapi dengan jari jari
tertutup.

5. Candi Sambi Sari


Candi Sambisari merupakan salah satu candi peninggalan masa kejayaan Hindu di tanah Jawa, terletak di wilayah
Kabupaten Sleman. Candi beraliran Syiwaistis yang dibangun pada abad X oleh Wangsa Syailendra ini ditemukan
pada tahun 1966 secara tidak sengaja oleh seorang petani dari Desa Sambisari yang bernama Karyoniangun ketika
sedang mencangkul di ladangnya.

Candi Sambi Sari di Jogjakarta

Berdasarkan penelitian geologis terhadap batuan candi dan tanah yang telah menimbunnya selama ratusan tahun,
candi setinggi 7,5 m ini diperkirakan terkubur oleh material letusan dahsyat Gunung Merapi pada tahun 1006 M.
Selanjutnya, dari hasil penggalian yang dilakukan pada bulan Juli 1966, diperoleh kepastian bahwa daerah tersebut
memang adalah sebuah situs candi.

Candi Sambisari memiliki keunikan tersendiri dibanding candi-candi Hindu lainnya, yaitu letaknya yang berada di
bawah permukaan tanah sedalam 6,5 m. Jika Anda melihatnya dari samping, maka candi ini seolah-olah muncul dari
bawah tanah. Untuk masuk ke tempat wisata candi ini, Anda dapat membayar Rp 3 ribu per orang.

Baca juga: 6 Oleh-Oleh Khas Jogja Paling Favorit

6. Candi Ratu Boko


Hanya berjarak sekitar 3 km arah selatan dari Candi Prambanan, terdapat peninggalan Kerajaan Mataram Kuno
lainnya, yakni kompleks Candi Ratu Boko. Candi Ratu Boko ini dibangun pada masa pemerintahan Rakai
Panangkaran, salah satu keturunan Wangsa Syailendra. Menurut para ahli sejarah, candi ini bersifat multifungsi, yakni
sebagai benteng keraton, tempat ibadah, dan gua.

Candi Ratu Boko memiliki keistimewaan, yakni memiliki sifat profan yang ditunjukkan dengan keberadaan keputren
dan paseban.

Candi Ratu Boko di Jogjakarta

Di samping itu, dalam bangunan candi juga terlihat adanya perpaduan antara unsur-unsur Hindu dan Buddha. Hal ini
terlihat dari adanya patung Lingga dan Yoni, Arca Ganesha, serta lempengan emas yang bertuliskan Om Rudra ya
namah swaha. Lempengan tersebut menyiratkan satu bentuk pemujaan terhadap Dewa Rudra, nama lain dari Dewa
Siwa.

Di candi ini, pada sebelah utara Anda dapat menikmati pemandangan kota Jogja dan Candi Prambanan dengan latar
belakang Gunung Merapai. Tiket masuk ke Candi Ratu Boko Jogja berkisar Rp 15 ribu per orang. Untuk menikmati
pemandangan di kala matahari mulai terbenam, maka Anda akan dikenai biaya sebesar Rp 40 ribu. Tempat ini
merupakan salah satu tujuan wisata Jogja yang menarik.

7. Candi Sari
Candi Sari terletak tidak jauh dari Candi Kalasan, sekitar 3000 m arah timur. Candi ini merupakan bangunan agama
Buddha, terlihat dari stupa yang terdapat di puncaknya. Candi Sari ini diperkirakan dibangun pada abad ke-8 masehi
pada periode pemerintahan Rakai Panangkaran bersamaan dengan masa pembangunan Candi Kalasan.

Candi Sari di Jogjakarta

Pintu masuk menuju bagian dalam Candi Sari terkesan apa adanya dikarenakan bagian tangga depan mengalami
kerusakan. Saat ini bilik penampil tersebut sudah tidak bersisa, sehingga pintu masuk ke ruang dalam candi dapat
langsung terlihat. Hiasan di bingkai dan Kalamakara di atas ambang pintu sangat sederhana, karena hiasan yang indah
terletak di dinding luar bilik pintu.

Baca juga: Ini 6 Spot Menarik Wisata Kaliurang di Kaki Merapi Jogja

8. Candi Pawon
Candi Pawon berada di 1,2 km arah barat dari candi Mendut atau sekitar 1.8 km arah timur dari candi Borobudur.
Candi Pawon ini terletak tepat di sumbu garis yang menghubungkan antara candi Borobudur dan candi Mendut.
Selain dari posisi letaknya, kemiripan motif pahatan yang ada di ke-tiga candi itu memunculkan dugaan kuat bahwa
diantara ketiga candi itu ada keterkaitan kuat.
Candi Pawon di Jogjakarta

Berdasar dari seni bangunannya candi ini merupakan penggabungan dari seni bangunan Hindu Jawa kuno dan India.
Banyak orang memperkirakan bahwa candi Pawon merupakan sebuah makam, akan tetapi dari penelitian mengatakan
bahwa ternyata merupakan suatu tempat untuk menyimpan senjata Raja Indra yang bernama Vajranala. Dalam bahasa
Sanskerta “Vajra”, berarti Halilintar dan “Anala”, berarti Api.

Candi Pawon terbuat dari batuan gunung berapi. Yang menarik pada candi Pawon dapat dilihat dari ragam hiasnya.
Candi ini berada diatas teras dan tangga yang agak lebar. Semua bagian candi dihiasi dengan stupa dan dinding bagian
luar dihiasi dengan relief pohon hayati (kalpataru) yang diapit oleh pundi pundi dan kinara kinari (makhluk setengah
manusia setengah burung / berkepala manusia berbadan burung).

9. Candi Ijo
Candi Ijo adalah nama sebuah kompleks percandian yang terletak di Bukit Ijo. Nama candi tersebut diambil dari nama
lokasi dibangunnya candi yang oleh masyarakat setempat dinamakan “Gumuk Ijo” (gumuk = bukit). Bukit Ijo
merupakan perbukitan tertinggi di wilayah Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, dengan puncak tertinggi
sekitar 410 meter di atas permukaan laut (dpl).

Candi Ijo di Jogjakarta


Lokasi Candi Ijo sendiri berada pada ketinggian 357,402 m – 395,481 m dpl. Lokasi ini merupakan lokasi candi
tertinggi dibandingkan candi-candi lainnya di wilayah Yogyakarta. Maka tak heran jika di kalangan penikmat wisata
purbakala, Candi Ijo juga dikenal dengan sebutan ‘Candi Tertinggi‘ di Yogyakarta.

Kompleks Candi Ijo sebetulnya masih berada dalam satu perbukitan dengan candi-candi lain, semisal Candi Ratu
Boko, Candi Barong, serta Candi Banyunibo. Candi-candi tersebut berada di atas perbukitan kapur Kecamatan
Prambanan. Candi Ijo sendiri diperkirakan dibangun sekitar abad ke-9 Masehi.

Dari area candi ini, jika wisatawan memandang ke arah selatan, akan nampak lembah berteras curam yang sangat
sedap dipandang. Tanah di perbukitan ini memang tandus, tetapi di musim hujan tumbuhan semak dan belukar
nampak menyelimuti perbukitan. Apabila wisatawan memandang ke arah barat, akan nampak Bandara Internasional
Adisutjipto yang berada di tepi barat perbukitan Prambanan.

10. Candi Gebang


Konon di kanan kiri pintu masuk Candi Gebang terdapat relung dengan Arca Nandiswara, sedang didalam relung
berisi arca Mahakala, tetapi saat ini keduanya sudah tidak ada.

Candi Gebang di Jogjakarta

Di dalam tubuh Candi Gebang terdapat satu bilik dengan arah hadap ke timur yang didalamnya terdapat Yoni. Relung
di sisi utara dan selatan dalam keadaan kosong. Di sebelah barat terdapat relung yang diisi dengan Arca Ganesha yang
duduk di atas sebuah Yoni dengan cerat yang menghadap ke utara. Sedangkan pada bagian puncak, terdapat Lingga
yang berada di atas bantalan seroja.

Bentuk Lingga hanya bagian atas, yaitu berupa bentuk silinder. Di dalam atap juga terdapat sebuah ruangan kecil yang
berbentuk rongga di atas bilik candi sebenarnya. Di halaman juga terlihat adanya Lingga semu (patok) yang berada di
keempat sudutnya.

Baca juga: 8 Restoran Recommended Tempat Wisata Kuliner Jogja

11. Candi Plaosan


Candi ini merupakan sebuah kompleks bangunan kuno yang terbagi menjadi dua, yaitu kompleks Candi Plaosan Lor
(utara) dan kompleks Candi Plaosan Kidul (selatan). Letak antar kompleks berdekatan, yakni berjarak sejauh 100
meter. Pahatan yang terdapat di Candi Plaosan sangat halus dan rinci, mirip dengan yang terdapat di Candi
Borobudur, Candi Sewu, dan Candi Sari.

Candi Plaosan yang merupakan candi Buddha ini oleh para ahli diperkirakan dibangun pada masa pemerintahan Rakai
Pikatan dari Kerajaan Mataram Hindu, yaitu pada awal abad ke-9 M.
Candi Plaosan

Dari corak bangunan candi, diketahui bahwa tempat wisata di Jogja yang satu ini adalah perpaduan antara dua
kebudayaan, yaitu Hindu dan Buddha.

Menurut keyakinan masyarakat lokal, Candi Plaosan ini memiliki kekuatan cinta kasih antara Rakai Pikatan dan
Pramudya Wardhani. Oleh karenanya, diyakini akan mendatangkan berkah bagi pasangan pria dan wanita. Itulah
sebab objek wisata candi ini cukup populer bagi pasangan suami istri yang ingin dikaruniai kelahiran seorang anak.

12. Candi Kedulan


Candi Kedulan yang terletak sekitar 2,5 km dari Candi Sambisari. Candi ini sedang dalam proses penggalian dan
rekonstruksi karena pada saat ditemukan reruntuhan candi dalam keadaan tertimbun tanah yang berasal dari lahar
Gunung Merapi.

Candi Kedulan di Jogjakarta

Saat penggalian, di dekat arca Agastya ditemukan dua buah prasasti yang masing-masing panjangnya 75 cm, lebar 45
cm, dan tebal sekitar 23 cm. Kedua prasasti ini ditulis dengan huruf Palawa dan berbahasa Sansekerta.

Keduanya dikenal sebagai Prasasti Pananggaran dan Prasasti Sumundul. Keduanya berangka tahun bertahun 791 Saka
atau 869 Masehi. Menilik tahun pembuatan prasasti, diduga Candi Kedulan dibangun ketika Rakai Kayuwangi
memerintah Kerajaan Mataram Hindu.

Baca juga: Inilah 13 Spot Wisata Gunungkidul Jogja Paling Populer

13. Candi Barong


Candi Barong terletak di arah selatan Candi Prambanan, berada di perbukitan Dusun Candisari, Sambirejo,
Prambanan, Kabupaten Sleman. Candi Hindu ini adalah kompleks peribadatan untuk memuja Dewa Wisnu dan Dewi
Laksmi.

Candi Barong di Jogja

Hiasan Kala Makara berupa kepala singa (barong) yang memiliki rahang bawah adalah salah satu keunikan yang
dimiliki objek wisata candi di Jogja ini. Hiasan Kala Makara lazimnya dipahat di atas pintu atau relung-relung candi
sebagai simbol penolak bala.

Pada bagian atas yang merupakan area tertinggi di dalam candi ini adalah area yang dianggap sakral, di situlah
terdapat patung Dewa Wisnu dan Dewi Laksmi.

Anda mungkin juga menyukai