Anda di halaman 1dari 16

Nama: Cinta Revalina Herman

Kelas: X IPA 6

OBJEK WISATA PARANGTRITIS

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


B.

Obyek wisata yang ada di Indonesia merupakan salah satu dari kekayaan alam yang
patut untuk dibanggakan. Setiap daerah di Indonesia memiliki keunikan baik dari
segi keindahannya maupun adat istiadat yang ada di daerah tersebut sehingga
menarik minat wisatawan untuk mengunjunginya.

Sektor pariwisata sebagai kegiatan perekonomian telah menjadi andalan dan


prioritas pengembangan bagi sejumlah Negara, terlebih bagi Negara berkembang
seperti Indonesia yang memiliki potensi wilayah yang luas dengan adanya daya tarik
wisata cukup besar, banyaknya keindahan alam, aneka warisan sejarah budaya dan
kehidupan masyarakat.

Untuk meningkatkan peran kepariwisataan, sangat terkait antara barang berupa


obyek wisata sendiri yang dapat dijual dengan sarana dan prasarana yang
mendukungnya yang terkait dalam industri pariwisata. Usaha mengembangkan
suatu daerah tujuan wisata harus memperhatikan berbagai faktor yang
berpengaruh terhadap keberadaan suatu daerah tujuan wisata.

Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki banyak daya tarik wisata alam salah
satunya ada di daerah Bantul yaitu Pantai Parang Tritis. Namun masih banyak
wistawan yang belum mengetahui adanya Pantai Parang Tritis, oleh karena perlu
adanya penjelasan kepada khalayak umum mengenai Pantai Parang Tritis.

C. Rumusan Masalah
Bagaimanakah sejarah terjadinya Pantai Parang Tritis?Bagaimanakah keistimewaan
yang dimiliki pantai Pantai Parang Tritis?Dimana Lokasi pantai Parang Tritis dan apa
saja fasilitas yang ada di sana?Bagaimana Sunset di pantai Parang Tritis?

C. Pembatasan Masalah

Karena pantai yang ada di Indonesia banyak sekali maka penulis membatasi
masalah supaya masalah lebih terarah dan tidak melebar. Penulis hanya
menguraikan apa yang penulis ketahui tentang “ Pantai Parang Tritis Yogyakarta”.

D. Tujuan Penelitian

Setiap penulisan sesuatu pasti mempunyai tujuan tertentu, dengan demikian juga
penulisan laporan ini penulis mempunyai tujuan :

-Meningkatkan pengetahuan penulis mengenai obyek wisata.

-Mengetahui lebih dalam mengenai pantai Parang Tritis Yogyakarta

E. Manfaat Penulisan

Bagi Penulis

· Mengukur pengetahuan penulis mengenai obyek wisata

· Sebagai sarana untuk memperdalam ilmu pengetahuan

Bagi Sekolah Tinggi Pariwisata AMPTA Yogyakarta


Sebagai bahan acuan dalam menambah daftar pustaka dan mengevaluasi sejauh
mana mahasiswa dapat mengaplikasikan ilmu yang didapat selama di bangku
kuliah.

Bagi Masyarakat

Agar dapat mengetahui lebih mendalam mengenai obyek wisata Pantai Parang
Tritis.

E. Metodologi Penulisan

Untuk mendapatkan hasil yang maksimal maka penulis melakukan strategi. Dalam
penulisan makalah ini penulis menggunakan metodologi sebagai berikut:

a) Literatur ( Studi Pustaka) yaitu dengan media internet


danmempelajari literatur-literatur yang berhubungan dengan
permasalahan yang ada seperti menggunakan metode EOQ (Economic
Order Quantity) dalam menganalisis data yang diperoleh.

b) Observasi (Pengamatan) yaitu cara yang digunakan


dalam pengumpulan data dengan mengadakan pengamatan secara
langsung pada obyek,

G. Sistematika Penulisan

Adapun sistematika penulisan karya ilmiah dalam penulisan makalah :

Bagian awal

Bagian awal dari laporan ini mencakup halaman judul, cocer, kata pengantar, daftar
isi, dan lampiran

Bagian inti
Bagian inti terdiri dari tiga bab yaitu :

BAB I

PENDAHULUAN

Pada bab ini membahas tentang latar belakang masalah, perumusan masalah,
pembatasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metodologi penelitian,
dan sistematika penulisan.

BAB II

LANDASAN TEORI

Bab ini berisi tentang teori-teori yang berhubungan dengan penulisan karya ilmiah.

BAB III

ISI

Pada bab ini dijelaskan hasil pokok dari permasalahan.

BAB IV

PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan dan saran.

3. Bagian akhir

Bagian akhir terdiri dari daftar pustaka dan lampiran.


BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pengertian Wisata
B.

Menurut Homby As ( 2001 ) wisata adalah sebuah perjalan dimana seseorang dalam
perjalanannya singgah sementara di beberapa tempat dan akhirnya kembali lagi ke
tempat asal dimana dia melakukan perjalana.

Menurut Soetomo (1994:25) yang di dasarkan pada ketentuan WATA (World


Association of Travel Agent = Perhimpunan Agen Perjalanan Sedunia), wisata adalah
perjalanan keliling selama lebih dari tiga hari, yang diselenggarakan oleh suatu
kantor perjalanan di dalam kota dan acaranya antara lain melihat-lihat di berbagai
tempat atau kota baik di dalam maupun di luar negeri.

Menurut H.Kodyat (1983; 4) wiasata adalah perjalanan dari suatu tempat lain
bersifat sementara, dilakukan perorangan maupun kelompok, sebagai usaha
mencari keseimbangan atau keserasian dan kebahagiaan dengan lingkungan hidup
dalam dimensi social, budaya, alam dan ilmu.
Menurut Fandeli (2001) wisata adalah perjalanan atau sebagai dari kegiatan
tersebut dilakukan secara sukarela serta bersifat sementara untuk menikmati objek
dan daya tarik wisata.

Wisata memiliki kharakteristik – kharakteristik antara lain :

1) Bersifat sementara, bahwa dalam jangka waktu pendek pelaku wisata akan
kembali ke tempat asalnya.
2)
3) Melibatkan komponen – komponen wisata, misalnya sarana transportasi,
akomodasi, restoran, objek wisata, toko cinderamata dan lain-lain.
4)

3) Umumnya dilakukan dengan mengunjungi objek wisata dan atraksi wisata

5) Memiliki tujuan tertentu yang intinya untuk mendapatkan kesenangan


6)

Jadi menurut saya adalah perjalanan yang dilakukan seorang atau sekelompk orang
lebih dari tiga hari dengan menggunakan kendaraan pribadi, umum, atau biro
tertentu dengan tujuan untuk melihat-lihat berbagai tempat atau suatu kota baik di
dalam negeri maupun diluar negeri.

C. Pengertian Obyek dan Daya Tarik Wisata


D.

Menurut S. Nyoman Pendit ( 2002 ) obyek wisata atau tempat wisata adalah sebuah
tempat rekreasi atau tempat berwisata. Obyek wisata dapat berupa obyek wisata
alam seperti gunung, danau, sungai, panatai, laut, atau berupa obyek wisata
bangunan seperti museum, benteng, situs peninggalan sejarah, dan lain-lain.

Menurut undang – undang Republik Indonesia Nomor 9 tahun 1990 tentang


kepariwisataan , ada dua jenis objek dan daya tarik wisata , yaitu (1) objek dan daya
tarik wisata ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang berwujud keadaan alam, flora dan
fauna; dan (2) objek dan daya tarik wisata hasil karya manusia yang berwujud
museum, peninggalan purbakala, peninggalan sejarah, seni budaya, wisata agro,
wisata tirta, wisata buru, wisata petualangan alam, taman rekreasi dan tempat
hiburan.
Menurut Spilanne (2002), Daya tarik pariwisata adalah hal – hal yang menarik
perhatian wisatawan yang dimiliki oleh suatu daerah tujuan wisata.

Menurut Karyono (1997) suatu daerah tujuan wisata mempunyai daya tarik di
samping harus ada objek dan atraksi wisata, juga harus memiliki tiga syarat daya
tarik, yaitu: (1) ada sesuatu yang yang bisa dilihat (something to see); (2) ada
sesuatu yang dapat dikerjakan (something to do); (3) ada sesuatu yang bisa
dikerjakan (something to do); (3) ada sesuatu sesuatu yang bisa dibeli(something to
buy)

Menurut Spillane (2002) ada lima unsur penting dalam suatu objek wisata yaitu:
(1) attraction atau hal – hal yang menarik perhatian wisatawan;(2) facilitiesatau
fasilitas – fasilitas yang diperlukan; (3) infrastructure atau infrastruktur dari objek
wisata, (4) transportation atau jasa – jasa pengangkutan; (5) Hospitality atau
keramahtamahan, kesediaan untuk menerima tamu.

C. Pengertian Pariwisata

Menurut Richard Sihite dalam Marpaung dan Bahar (2000:46-47) menjelaskan


definisi pariwisata sebagai berikut : Pariwisata adalah suatu perjalanan yang
dilakukan orang untuk sementara waktu, yang diselenggarakan dari suatu tempat
ke tempat lain meninggalkan tempatnya semula, dengan suatu perencanaan dan
dengan maksud bukan untuk berusaha atau mencari nafkah di tempat yang
dikunjungi, tetapi semata-mata untuk menikmati kegiatan pertamsyaan dan
rekreasi atau untuk memenuhi keinginan yang beraneka ragam.

Menurut H.Kodhyat (1983:4) adalah sebagai berikut : Pariwisata adalah perjalanan


dari satu tempat ke tempat yang lain, bersifat sementara, dilakukan perorangan
maupun kelompok, sebagai usaha mencari keseimbangan atau keserasian dan
kebahagiaan dengan lingkungan hidup dalam dimensi sosial, budaya, alam dan
ilmu.

Menurut pendapat Anonymous(1986) Pariwisata adalah kegiatan seseorang dari


tempat tinggalnya untuk berkunjung ke tempat lain dengan perbedaan pada waktu
kunjungan dan motivasi kunjungan.
E. Pengertian Pantai
F.

Menurut Sandy ( 1996 ) pantai adalah bagian dari muka bumi dari muka air laut rata-
rata terendah sampai muka air laut rata-rata tertinggi.

Definisi atau pengertian pantai, pantai adalah sebuah wilayah yang menjadi batas
antara lautan dan daratan, bentuk pantai berbeda-beda sesuai dengan keadaan,
proses yang terjadi di wilayah tersebut, seperti pengangkutan, pengendapan dan
pengikisan yang disebabkan oleh gelombang, arus, angin dan keadaan lingkungan
disekitarnya yang berlangsung secara terus menerus, sehingga membentuk sebuah
pantai.

BAB III

ISI

A. Sejarah Pantai Parang Tritis


B.

Pantai Parangtritis, adalah sebuah pantai di pesisir Samudra Hindia yang terletak
kira-kira 27 kilometer sebelah selatan kota Yogyakarta.Parangtritis merupakan
objek wisata pantai yang cukup terkenal di Yogyakarta selain objek pantai lainnya
seperti Samas, Depok, Baron, Kukup, Krakal, dll. Sebenarnya di wilayah pesisir
selatan Jogja terdapat sekitar 13 obyek wisata pantai yang semuanya memiliki
pesona wisata. Namun entah mengapa Parangtritis yang menempati urutan
pertama dalam angka kunjungan wisata, dibanding pantai-pantai lainnya. Mungkin
dikarenakan Parangtritis mempunyai keunikan pemandangan yang tidak terdapat
pada objek wisata lainnya yaitu selain ombak yang besar juga adanya gunung –
gunung pasir yang tinngi di sekitar pantai, dimana gunung pasir tersebut biasa
disebut gumuk.

Kepercayaan masyarakat setempat tentang legenda Nyi Roro Kidul juga dengan
sendirinya melahirkan pesona tersendiri sehingga mampu menyedot jumlah
wisatawan lebih besar dibanding pantai-pantai lainnya. Ada kepercayaan unik di
Parangtritis. Boleh percaya boleh tidak bahwa memakai pakaian berwarna hijau di
Parangtritis bisa membawa petaka. Menurut kepercayaan masyarakat setempat
warna hijau adalah warna kesukaan Nyi Roro Kidul, sehingga dikhawatirkan yang
memakai baju / kaos hijau akan diseret ombak ke laut karena dikehendaki oleh sang
penguasa laut selatan. Adapun kebenarannya, wallahu alam bishawab.

Nama Parangtritis bisa dibilang cukup menarik. Konon, ada seorang pelarian dari
Kerajaan Majapahit bernama Dipokusumo yang melakukan semedi di kawasan ini.
Ketika sedang bersemedi, ia melihat air yang menetes (tumaritis) dari celah-celah
batu karang (parang). Kemudian ia memberi nama daerah tersebut Parangtritis
yang berarti air yang menetes dari batu.

Pantai Parangtritis diyakini merupakan perwujudan dari kesatuan trimurti yang


terdiri dari Gunung Merapi, Keraton Jogja, dan Pantai Parangtritis itu sendiri.
Masyarakat setempat meyakini Pantai Parangtritis merupakan bagian dari daerah
kekuasaan Ratu Selatan atau yang dikenal dengan nama Nyai Roro Kidul. Menurut
mereka, Nyai Roro Kidul menyukai warna hijau, oleh karena itu wisatawan yang
berkunjung ke Parangtritis disarankan tidak memakai baju berwarna hijau. Selain
sarat dengan kisah misteri Nyai Roro Kidul, Pantai Parangtritis juga dikisahkan
sebagai tempat bertemunya Panembahan Senopati dengan Sunan Kalijaga sesaat
setelah Panembahan Senopati selesai menjalani pertapaan. Selain terkenal sebagai
tempat rekreasi, Parangtritis juga merupakan tempat keramat. Banyak pengunjung
yang datang untuk bermeditasi. Pantai ini merupakan salah satu tempat untuk
melakukan upacara Labuhan dari Keraton Jogjakarta.

C. Keistimewaan Pantai Parang Tritis


D.

Parangtritis adalah sebuah pantai yang landai dan mempesona dikombinasikan


dengan bukit berbatu, bukit pasir, dengan pasir berwarna hitam. Pantai Parangtritis
yang cantik memiliki banyak fenomena yang menarik, baik pemandangan alamnya
maupun kisah supranaturalnya. Ombak Parangtritis selalu membawa kayu dan
bambu menuju darat yang mungkin berasal dari pantai lain di dekatnya. Beberapa
kayu diambil dan dibawa oleh penduduk setempat untuk kemudian digunakan di
rumah mereka sendiri. Pantai Parangtritis juga merupakan sebuah kawasan wisata
yang sempurna untuk menikmati matahari tenggelam (sunset) yang sangat
romantis.

Komplek yang termasuk kawasan wisata Pantai Parangtritis meliputi: Pantai


Parangtritis, Pantai Parangkusumo, Pantai Depok, Dataran Tinggi Gembirowati,
Petilasan Parangkusumo, Pemandian Parangwedang, Makam Syeh Maulana
Magribi, Makam Syeh Bela Belu, Makam Ki Ageng Selohening, Tempat Pelelangan
Ikan (TPI) Depok, dan Gumuk Pasir (barchan). Di Parangkusumo terdapat kolam
permandian air panas (belerang) yang diyakini dapat menyembuhkan berbagai
penyakit dalam. Kolam ini diketemukan dan dipelihara oleh Sultan Hamengku
Buwono VII. Adanya komplek kerajinan kerang, hotel bertaraf Internasional (Queen
of South), serta penyewaan paralayang, dokar wisata, kuda, dan motor ATV (All-
terrain Vechile), juga para penjual jagung bakar dan jajanan-jajanan tradisional
lainnya di Parangtritis ikut menyemarakkan pariwisata di wilayah ini.

Dipantai Parangtritis juga dapat sedikit naik ke bukit kecil yang berada di sisi utara
Pantai Parangtritis. Di sana banyak tersedia warung-warung kecil yang menawarkan
pemandangan pantai yang menakjubkan dari atas bukit. Sambil menikmati sebutir
kelapa muda dan jajanan ringan khas, Juga dapat merasakan angin pantai yang
kencang berhembus sambil menyaksikan pemandangan sepanjang garis Pantai
Parangtritis yang terlihat semua dari atas bukit tersebut. Jika menginginkan medan
yang lebih menantang dan bisa juga mengungjungi Bukit Parangndog, yang terletak
di sebelah timur Pantai Parangtritis, pada perbatasan antara Kabupaten Bantul dan
Kabupaten Gunungkidul. Di Bukit Parangndog ini, terdapat sebuah tempat yang
dikhususkan untuk olahraga paralayang dan gantole. Untuk mencapai kawasan
tersebut medannya cukup berat dan menantang, namun sesampainya di atas,
semua akan terbayar lunas dengan pemandangan samudera luas tanpa batas dan
tak terhalang apapun, cocok sebagai tempat untuk menanti matahari tenggelam.
Selain itu, Disana juga akan disambut oleh warung sederhana dengan sapaan Ibu
penunggunya yang ramah. Di situ juga merupakan tempat parkir motor dan mobil.
Dengan berjalan kaki naik ke atas diantara bebatuan kapur, Anda akan mencapai
tempat yang digunakan untuk take off gantole.

C. Lokasi dan fasilitas Pantai Parang Tritis

Kawasan wisata Pantai Parangtritis terletak di Desa Parangtritis, Kecamatan Kretek,


Kabupaten Bantul, Jogjakarta, sekitar 27 km sebelah selatan Kota Jogjakarta dengan
jalan yang relatif datar sehingga sangat mudah dicapai. Dari arah Kota Yogyakarta
terdapat dua jalur yang dapat dilalui untuk mencapai kawasan ini. Jalur yang
pertama adalah jalur lurus Jogjakarta – Jalan Parangtritis – Kretek – Parangtritis.
Jalur ini merupakan jalur utama yang biasa digunakan wisatawan maupun
masyarakat luas pada umumnya. Jalur yang kedua adalah jalur Jogjakarta – Imogiri
– Siluk – Parangtritis. Jalur ini memang lebih jauh namun menjanjikan panorama
alam yang juga jauh lebih indah dan menakjubkan. Sepanjang perjalanan naik turun
bukit tersebut (jangan khawatir karena jalannya sudah lebar dan beraspal halus)
mata akan dimanjakan dengan areal persawahan yang luas menghijau, sungai yang
mengalir indah, serta deretan bukit karst. Dari atas bukit, kita akan bisa
menyaksikan pemandangan pohon-pohon yang menghijau dari bukit-bukit di
bawahnya. Udara dijamin sangat sejuk dan segar, terlebih jika Anda pergi pada
waktu pagi hari atau sore hari. Selain itu Anda juga akan melewati lokasi Makam
Raja-Raja Imogiri.

Fasilitas di kawasan wisata ini sudah cukup lengkap. Di sekitar pantai, terdapat
banyak sekali hotel dan penginapan dengan berbagai range harga, termasuk hotel
dan penginapan yang terletak di atas bukit yang menawarkan pemandangan pantai
yang sangat indah. Di sekitar kawasan pantai, Anda juga bisa menemukan berbagai
macam toko souvenir dan oleh-oleh khas Jogjakarta (Bantul), toko-toko kelontong,
dan warung-warung makan. Khusus mengenai makanan, sebaiknya Kita tidak
melewatkan wisata kuliner di Pantai Depok yang menyediakan ikan dan makanan
laut segar lainnya, langsung dibeli dan dimasak di tempat, dengan pilihan bumbu
masakan yang sangat lezat. Kita bisa membeli berbagai jenis ikan, udang, cumi-
cumi, atau kepiting di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Depok dan menyewa jasa masak
(yang sekaligus menyediakan tempat makan lesehan, nasi, sambal, lalapan, dan
berbagai jenis minuman termasuk kelapa muda segar) di warung-warung yang
berjejer di sepanjang Pantai Depok. Menyantap seafood segar dan fresh from the
kitchen ditemani sebutir kelapa muda sambil menyaksikan pemandangan laut
sungguh merupakan pengalaman tak terlupakan. Dan jangan khawatir soal harga,
karena harga seafood segar dan mantap di Pantai Depok ini relatif murah dan
terjangkau. Di Pantai Depok juga terdapat pasar tradisional yang menjual berbagai
macam jajanan khas pantai, seperti ikan goreng, undur-undur goreng, peyek ikan ,
dan sebagainya. Tersedia juga di sini rujak (buah-buahan segar dengan bumbu
manis pedas) dengan harga yang sangat terjangkau.

Kawasan wisata Pantai Parangtritis juga menyediakan lahan parkir yang luas dan
penyewaan kamar mandi. Sedangkan di bibir pantai Anda bisa menyewa dokar
(kereta kuda), motor ATV, kuda, maupun paralayang yang sangat menantang
adrenalin. Berfoto-foto di kawasan gumuk pasir membuat Anda seolah-olah sedang
berfoto-foto di gurun pasir di Afrika, tak heran tempat ini sering digunakan untuk
foto-foto prewedding. Disarankan Anda tidak berenang terlalu ke dalam, karena
ombak Pantai Parangtritis cukup berbahaya.

Tiket masuk kawasan wisata Pantai Parangtritis (meliputi seluruh kompleks) adalah
Rp. 3000, - per orang ditambah biaya asuransi sebesar Rp. 250, - per orang.
Sedangkan retribusi untuk sepeda motor adalah Rp. 500, -, mobil Rp. 1000, -, dan
bus pariwisata Rp. 2000, -. Untuk menyewa kuda atau dokar, Anda bisa membayar
Rp. 20.000, - untuk satu kali putaran bolak balik, dan untuk menyewa mobil ATV
tarifnya adalah sekitar Rp. 50.000, - hingga Rp. 100.000, - per setengah jam.

E. Sunset di Parang Tritis


F.

Ketika matahari sudah condong ke barat dan cuaca cerah, tibalah saatnya untuk
bersenang-senang. Meskipun pengunjung dilarang berenang, Pantai Parangtritis
tidak kekurangan sarana untuk having fun. Di pinggir pantai ada persewaan ATV
(All-terrain Vechile), tarifnya sekitar Rp. 50.000 – 100.000 per setengah jam.
Masukkan persneling-nya lalu lepas kopling sambil menarik gas.Brrrrooom, motor
segala medan beroda 4 ini akan melesat membawa Anda melintasi gundukan pasir
pantai.

ATV mungkin hanya cocok untuk mereka yang berjiwa petualang. Pilihan lain adalah
bendi. Menyusuri permukaan pasir yang mulus disapu ombak dengan kereta kuda
beroda 2 ini tak kalah menyenangkan. Bendi akan membawa kita ke ujung timur
Pantai Parangtritis tempat gugusan karang begitu indah sehingga sering
dijadikan spot pemotretan foto pre-wedding. Senja yang remang-remang dan
bayangan matahari berwarna keemasan di permukaan air semakin membangkitkan
suasana romantis.

Pantai Parangtritis juga menawarkan kegembiraan bagi mereka yang berwisata


bersama keluarga. Bermain layang-layang bersama si kecil juga tak kalah
menyenangkan. Angin laut yang kencang sangat membantu membuat layang-
layang terbang tinggi, bahkan bila Anda belum pernah bermain layang-layang
sekalipun.

E. Keunikan Pantai Parangtritis

Pada tanggal 5 bulan 5 dalam penanggalan Cina anda bisa melihat prosesi Upacara
“Peh Cun” di Parangtritis. Peh Cun berasal dari kata Peh = (Dayung) dan Cun
=(Perahu), merupakan bentuk syukur masyarakat Thionghoa kepada Tuhan.
Perayaan ini untuk mengenang Khut Guan (Qi Yuan), seorang patriot dan sekaligus
menteri pada masa kerajaan yang dikenal loyalitasnya pada raja hingga difitnah
oleh rekannya dan memilih bunuh diri.
Perayaan Peh Cun sangat unik karena tidak diisi dengan atraksi mendayung perahu
berhias naga seperti di tempat lain. Tapi dengan atraksi telur berdiri. Atraksi ini
dimulai pukul 11.00-12.00, pada tengah hari, menurut kepercayaan, telur bisa
berdiri tegak tanpa di sangga. Namun begitu memasuki pukul 13.00, telur akan
terjatuh dengan sendirinya dan tidak bisa didirikan lagi.

G. Misteri Pantai Parangtritis


H.

Parangtritis adalah sebuah tempat pariwisata berupa pantai pesisir Samudra Hindia
yang terletak kurang lebih 25 kilometer sebelah selatan kota Yogyakarta.
Parangtritis merupakan objek wisata yang cukup terkenal di yogyakarta,
mempunyai keunikan pemandangan ombak yang besar dan adanya gunung –
gunung pasir di sekitar pantai. Parangtritis merupakan pantai yang landai, dengan
bukit berbatu, pesisir dan berpasir putih serta pemandangan bukit kapur di sebelah
utara pantai. Di kawasan ini wisatawan dapat berkeliling pantai menggunakan
bendi dan kuda yang disewakan dan dikemudikan oleh penduduk setempat. Selain
terkenal sebagai tempat rekreasi, parangtritis juga merupakan tempat keramat.
Banyak pengunjung yang datang untuk bermeditasi. Pantai ini merupakan salah
satu tempat untuk melakukan upacara Labuhan dari Kraton Yogyakarta. Menjelang
sore kita dapat menikmati suasana matahari terbenam (sunset) dan pada malam
menjelang, kedai-kedai bambu para penjaja makanan disekitar pantai mulai
berjualan. Kita dapat menikmati hangatnya wedang jahe dan jagung bakar
dikeheningan malam pantai parangtritis. Kepercayaan masyarakat setempat
tentang legenda Nyi Roro Kidul juga dengan sendirinya melahirkan pesona
tersendiri. Hampir setiap malam Jumat Kliwon dan Selasa Kliwon, para pengunjung
maupun nelayan setempat melakukan upacara ritual di pantai tersebut. Acara ritual
diwarnai pelarungan sesajen dan kembang warna-warni ke laut. Puncak acara ritual
biasanya terjadi pada malam 1 Suro, diamna para nelayan meminta keselamatan
dan kemurahan rezeki dari penguasa bumi dan langit.

Penamaan Parangtritis memiliki sebuah cerita sejarah tersendiri. Konon, seseorang


bernama Dipokusumo yang merupakan pelarian dari Kerajaan Majapahit datang ke
daerah ini beratus-ratus tahun lalu untuk melakukan semedi. Ketika melihat
tetesan-tetesan air yang mengalir dari celah batu karang, ia pun menamai daerah
ini menjadi parangtritis, dari kata parang (=batu) dan tumaritis (=tetesan air).
Sehingga, pantai tersebut diberi nama dengan sebutan Parangtritis. Pantai
Parangtritis merupakan pantai yang penuh mitos, diyakini merupakan perwujudan
dari kesatuan trimurti yang terdiri dari Gunung Merapi, Kraton Yogyakarta dan
Parangtritis. Pantai ini juga diyakini sebagai tempat bertemunya Panembahan
Senopati dengan Sunan Kalijaga sesaat setelah selesai menjalani pertapaan. Dalam
pertemuan itu, Senopati diingatkan agar tetap rendah hati sebagai penguasa
meskipun memiliki kesaktian. Labuhan yang merupakan tradisi tahunan Kraton
Ngayogyakarto Hadiningrat digelar dalam waktu setahun sekali. Surakso yang juga
merupakan juru kunci atau sesepuh di wilayah Parangtritis mengatakan, labuhan
merupakan tradisi yang digelar tiap tahun dan delapan tahunan (sewindu) dalam
penanggalan Jawa. Labuhan delapan tahunan digelar dengan melabuh sejumlah
pakaian milik Sri Sultan Hamengku Buwono, berupa jarik dan kemben yang ditaruh
di atas empat ancak (tempat sesaji terbuat dari bambu ukuran satu meter persegi).

G. Ancaman Kerusakan Pantai Parangtritis


H.

Pasona Pantai Parangtritis dengan gumuk pasirnya bukan tidak mungkin mengalami
kerusakan-kerusakan yang tak disadari oleh manusia dan bahkan oleh
pemerintahpun jika tidak mendapatkan perhatian yang serius. Ancaman kerusakan
itu antara lain 1) dilihat dari proses terjadinya material pasir itu berasal dari Gunung
Merapi yang dibawa aliran sungai Opak dan sungai Progo, sementara sekarang ini
pasir tersebut sudah dihadang oleh penambang pasir di sepanjang kedua sungai
tersebut, sehingga pasokan pasirnya berkurang atau bahkan “habis” sehingga
pembentukan gumuk pasir akan terhenti. 2) Pengambilan atau penambangan pasir
pantai untuk keperluan “uruk” pondasi bangunan yang dilakukan oleh orang yang
tidak bertanggung jawab. 3) pemukiman atau tempat usaha oleh masyarakat atau
pendatang dengan dalih ekonomi. 4) dimungkinkan adanya rayuan pengusaha yang
akan membangun hotel, fasilitas lain yang menggunakan dalih pengembangan
obyek wisata yang muara akhirnya ke kemakmuran masyarakat. 5) polusi sampah
plastik bekas botol minuman, bungkus makanan dan sampah lain dari para
pengunjung obyek wisata.

I. Usaha Perlindungan Kawasan Pantai Parangtritis


J.

Banyaknya ancaman terhadap kelestarian pantai ini mendorong kita untuk segera
melakukan perlindungan kelestarian alam Pantai Parangtritis. Upaya perlindungan
dapat dilakukan dengan: 1) Memberi sanksi yang tegas terhadap para penambang
pasir liar yang ada di sepanjang kawasan Pantai Parangtritis, 2) Memberi
pengarahan dan penyuluhan akan pentingnya sand dunestersebut bagi ekosistem
Pantai Parangtritis serta pentingnya konservasi lahan pantai, 3) Relokasi lapak
pedagang atau bangunan lain di sepanjang pantai ke tempat lain agar tidak
mengganggu pemandangan keindahan pantai, serta tidak merusak ekosistem
pantai, 4) Tidak membuang sampah di pantai. Sampah merupakan masalah
pencemaran lingkungan hidup yang juga semakin serius. Berbagai protokol telah
disepakati untuk mencegah, mengatasi dan mengendalikan pencemaran
lingkungan, namun protokol sebagai kesepakatan politik tersebut tidaklah
membawa hasil yang memuaskan. Oleh karenanya, untuk meminimalisir adanya
sampah yang berserakan di mana-mana, perlu adanya penyediaan tempat sampah
di kawasan pantai.
Kelestarian ekosistem pantai harus tetap dijaga. Pantai Parangtritis sebagai satu-
satunya pantai dengan keelokan sand dunes haruslah diberi perhatian lebih sebagai
salah satu aset daerah bahkan negara, yang juga sangat berguna untuk penahan
abrasi secara alami. Perlu adanya kerjasama dari masyarakat sekitar, serta
pemerintah daerah maupun pemerintah pusat untuk bersama-sama melakukan
perlindungan terhadap Pantai Parangtritis ini

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan
B.

Pantai Parang Tritis adalah sebuah pantai yang terletak di kota Yogyakarta. Pantai
ini merupakan pantai yang paling terkenal diYogyakarta karena memiliki banyak
keistimewaan, salah satunya adalah pemandangan alamnya sangat indah. Di pantai
Parang Tritis kita dapat menikmati sunset dan ombak yang begitu besar. Pantai
Parangtritis sangat bagus untuk dijadikan obyek wisata budaya yang mendatangkan
devisa bagi Negara Indonesia.

C. Saran
D.

Pantai Parang Tritis sudah menjadi obyek wista tujuan para wisatawan dalam negeri
maupun wistawan manca negara karena keistemewaan yang dimiliki. Namun
menurut saya obyek wista Pantai Parangtritis ini akan dapat lebih berkembang dan
dikenal banyak orang apabila kita mengadakan pengenalan kepada masyarakat luas
secara terperinci mengenai pantai tsb. Serta kelebihan-kelebihan yang dimiliki
dibandingkan dengan pantai lainnya. Disamping itu kebersihan disekitar pantai
Parangtritis harus selalu dijaga agar tidak menimbulkan sampah yang menumpuk
disepanjang pantai dan harus dibersihkan setiap saat.

Anda mungkin juga menyukai