Anda di halaman 1dari 18

KARYA TULIS ILMIAH

PANTAI PARANGTRITIS

Di Susun Oleh :
FIRNANDELLA PUTRI ROHMANNAYLLA

Pembimbing :
FUAD SEN S.Pd

Penyelenggara :
Drs. MOH NAWAWI S.Pd

MADRASAH TSANAWIYAH NURUL HUDA


TAHUN PELAJARAN 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmatNya,
sehingga kami telah melaksanakan Karya Wisata dan dapat menyelesaikan Laporan Karya
Wisata yang berjudul PARANGTRITIS ini tepat pada waktu yang ditentukan.
Kami berharap dengan laporan karya wisata ini semakin menajamkan ketrampilan
berbahasa kami, khususnya ketrampilan menulis fenomena suatu budaya dan wisata.
Laporan karya wisata ini dapat diselesaikan atas bantuan dari berbagai pihak. Oleh
karena itu kami mengucapkan terima kasih kepada :

1. Drs. Moh Nawawi S.Pd Selaku Kepala Madrasah Tsanawiyah Nurul Huda

Kami berharap dengan terselesaikannya karya tulis ini dapat memberikan manfaat dan
wawasan kepada seluruh pembaca khususnya siswa-siswi Madrasah Tsanawiyah Nurul Huda
Akhirnya kami menyadari, bahwa karya tulis ini masih jauh dari sempurna, oleh sebab itu
kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan.

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN COVER………………………………………………..………………………..
KATA PENGANTAR……………………………………………..………………………….
DAFTAR ISI………………………………………………………….………………………
MOTTO ………………………………………………………….…………………………..
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang……………………………………………………………….………..
B. Rumusan masalah…………………………………………………………….……….
C. Pembatasan masalah…………………………….…………………………………….
D. Tujuan penilitian………………………………………………………….…………...
E. Manfaat penulisan………………………………….......................………….……….
F. Metodologi penulisan…………………………………………………………………
BAB II LANDASAN TEORI

A. Pengertian wisata…………………………………………………….………………..
B. Pengertian obyek dan daya tarik wisata…………………………….………………...
C. Pengertian pariwisata……………………………………..…………………………...
D. Pengertian pantai……………………………………………………….……………..
BAB III ISI

A. Sejarah pantai parang tritis………………………………………………..…………..


B. Keistimewaan pantai parang tritis……………………………..……………………...
C. Lokasi dan fasilitas pantai parang tritis………………………….……………..……..
D. Sunset di parang tritis……………………………...………………………………….
E. Keunikan Pantai Parangtritis………………………………………………………….
F. Misteri Pantai Parangtritis…………………………………………………………….
G. Ancaman Kerusakan Pantai Parangtritis……………………………………………...
H. Usaha Perlinfungan Kawasan Pantai Parangtritis…………………………………….
BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan……………………………...…………………………………………….
B. Saran……………………………………………………………………...…………...
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR GAMBAR
BAB I
PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang Masalah


Obyek wisata yang ada di Indonesia merupakan salah satu dari kekayaan alam yang patut
untuk dibanggakan. Setiap daerah di Indonesia memiliki keunikan baik dari segi keindahannya
maupun adat istiadat yang ada di daerah tersebut sehingga menarik minat wisatawan untuk
mengunjunginya.
Sektor pariwisata sebagai kegiatan perekonomian telah menjadi andalan dan prioritas
pengembangan bagi sejumlah Negara, terlebih bagi Negara berkembang seperti Indonesia yang
memiliki potensi wilayah yang luas dengan adanya daya tarik wisata cukup besar, banyaknya
keindahan alam, aneka warisan sejarah budaya dan kehidupan masyarakat.
Untuk meningkatkan peran kepariwisataan, sangat terkait antara barang berupa obyek
wisata sendiri yang dapat dijual dengan sarana dan prasarana yang mendukungnya yang terkait
dalam industri pariwisata. Usaha mengembangkan suatu daerah tujuan wisata harus
memperhatikan berbagai faktor yang berpengaruh terhadap keberadaan suatu daerah tujuan
wisata.
Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki banyak daya tarik wisata alam salah
satunya ada di daerah Bantul yaitu Pantai Parang Tritis. Namun masih banyak wistawan yang
belum mengetahui adanya Pantai Parang Tritis, oleh karena perlu adanya penjelasan kepada
khalayak umum mengenai Pantai Parang Tritis.

B.  Rumusan Masalah

1. Bagaimanakah sejarah terjadinya Pantai Parang Tritis?


2. Bagaimanakah keistimewaan yang dimiliki pantai Pantai Parang Tritis?
3. Dimana Lokasi pantai Parang Tritis dan apa saja fasilitas yang ada di sana?
4. Bagaimana Sunset di pantai Parang Tritis?

C.  Pembatasan Masalah
Karena pantai yang ada di Indonesia banyak sekali maka penulis membatasi masalah
supaya masalah lebih terarah dan tidak melebar. Penulis hanya menguraikan apa yang penulis
ketahui tentang “ Pantai Parang Tritis Yogyakarta”.
D.  Tujuan Penelitian
Setiap penulisan sesuatu pasti mempunyai tujuan tertentu, dengan demikian juga penulisan
laporan ini penulis mempunyai tujuan :

1. Meningkatkan pengetahuan penulis mengenai obyek wisata.


2. Mengetahui lebih dalam mengenai pantai Parang Tritis Yogyakarta

E.  Manfaat Penulisan

1. Bagi Penulis
·         Mengukur pengetahuan penulis mengenai obyek wisata
·         Sebagai sarana untuk memperdalam ilmu pengetahuan

2. Bagi Sekolah Tinggi Pariwisata AMPTA Yogyakarta


Sebagai bahan acuan dalam menambah daftar pustaka dan mengevaluasi sejauh mana mahasiswa
dapat mengaplikasikan ilmu yang didapat selama di bangku kuliah.

3. Bagi Masyarakat
Agar dapat mengetahui lebih mendalam mengenai obyek wisata Pantai Parang Tritis.

F.   Metodologi Penulisan
Untuk mendapatkan hasil yang maksimal maka penulis melakukan strategi. Dalam
penulisan makalah ini penulis menggunakan metodologi sebagai berikut:
a)      Literatur ( Studi Pustaka) yaitu dengan media internet dan mempelajari literatur-literatur yang
berhubungan dengan permasalahan yang ada seperti menggunakan metode EOQ (Economic
Order Quantity) dalam menganalisis data yang diperoleh.
b)      Observasi (Pengamatan) yaitu cara yang digunakan dalam  pengumpulan data dengan
mengadakan pengamatan secara langsung pada obyek,

G.  Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan karya ilmiah dalam penulisan makalah :

1. Bagian awal
Bagian awal dari laporan ini mencakup halaman judul, cocer, kata pengantar, daftar isi, dan
lampiran

2. Bagian inti
Bagian inti terdiri dari tiga bab yaitu :
BAB I
PENDAHULUAN
Pada bab ini membahas tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, pembatasan
masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II
LANDASAN TEORI
Bab ini berisi tentang teori-teori yang berhubungan dengan penulisan karya ilmiah.
BAB III
ISI
Pada bab ini dijelaskan hasil pokok dari permasalahan.
BAB IV
PENUTUP
Bab ini berisi kesimpulan dan saran.
3.    Bagian akhir
Bagian akhir terdiri dari daftar pustaka dan lampiran.
BAB II
LANDASAN TEORI
                  
A.  Pengertian Wisata
Menurut Homby As ( 2001 ) wisata adalah sebuah perjalan dimana seseorang dalam
perjalanannya singgah sementara di beberapa tempat dan akhirnya kembali lagi ke tempat asal
dimana dia melakukan perjalana.
Menurut Soetomo (1994:25) yang di dasarkan pada ketentuan WATA (World
Association of Travel Agent = Perhimpunan Agen Perjalanan Sedunia), wisata adalah perjalanan
keliling selama lebih dari tiga hari, yang diselenggarakan oleh suatu kantor perjalanan di dalam
kota dan acaranya antara lain melihat-lihat di berbagai tempat atau kota baik di dalam maupun di
luar negeri.
Menurut H.Kodyat (1983; 4) wiasata adalah perjalanan dari suatu tempat lain bersifat
sementara, dilakukan perorangan maupun kelompok, sebagai usaha mencari keseimbangan atau
keserasian dan kebahagiaan dengan lingkungan hidup dalam dimensi social, budaya, alam dan
ilmu.
Menurut Fandeli (2001) wisata adalah perjalanan atau sebagai dari kegiatan tersebut
dilakukan secara sukarela serta bersifat sementara untuk menikmati objek dan daya tarik wisata.
Wisata memiliki kharakteristik – kharakteristik antara lain :
1)      Bersifat sementara, bahwa dalam jangka waktu pendek pelaku wisata akan kembali ke tempat
asalnya.
2)      Melibatkan komponen - komponen wisata, misalnya sarana transportasi, akomodasi, restoran,
objek wisata, toko cinderamata dan lain-lain.
3)      Umumnya dilakukan dengan mengunjungi objek wisata dan atraksi wisata
4)      Memiliki tujuan tertentu yang intinya untuk mendapatkan kesenangan
Jadi menurut saya adalah perjalanan yang dilakukan seorang atau sekelompk orang lebih
dari tiga hari dengan menggunakan kendaraan pribadi, umum, atau biro tertentu dengan tujuan
untuk melihat-lihat berbagai tempat atau suatu kota baik di dalam negeri maupun diluar negeri.

B.  Pengertian Obyek dan Daya Tarik Wisata


Menurut S. Nyoman Pendit ( 2002 ) obyek wisata atau tempat wisata adalah sebuah
tempat rekreasi atau tempat berwisata. Obyek wisata dapat berupa obyek wisata alam seperti
gunung, danau, sungai, panatai, laut, atau berupa obyek wisata bangunan seperti museum,
benteng, situs peninggalan sejarah, dan lain-lain.
Menurut undang – undang Republik Indonesia Nomor 9 tahun 1990 tentang
kepariwisataan , ada dua jenis objek dan daya tarik wisata , yaitu (1) objek dan daya tarik wisata
ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang berwujud keadaan alam, flora dan fauna; dan (2) objek dan
daya tarik wisata hasil karya manusia yang berwujud museum, peninggalan purbakala,
peninggalan sejarah, seni budaya, wisata agro, wisata tirta, wisata buru, wisata petualangan alam,
taman rekreasi dan tempat hiburan.
Menurut Spilanne (2002), Daya tarik pariwisata adalah hal – hal yang menarik perhatian
wisatawan yang dimiliki oleh suatu daerah tujuan wisata.
Menurut Karyono (1997) suatu daerah tujuan wisata mempunyai daya tarik di samping
harus ada objek dan atraksi wisata, juga harus memiliki tiga syarat daya tarik, yaitu: (1) ada
sesuatu yang yang bisa dilihat (something to see); (2) ada sesuatu yang dapat dikerjakan
(something to do); (3) ada sesuatu yang bisa dikerjakan (something to do); (3) ada sesuatu
sesuatu yang bisa dibeli (something to buy)
Menurut Spillane (2002) ada lima unsur penting dalam suatu objek wisata yaitu:
(1) attraction atau hal – hal yang menarik perhatian wisatawan;(2) facilities atau fasilitas -
fasilitas yang diperlukan; (3) infrastructure atau infrastruktur dari objek wisata,
(4) transportation atau jasa – jasa pengangkutan; (5) Hospitality atau keramahtamahan,
kesediaan untuk menerima tamu.

C.  Pengertian Pariwisata
Menurut Richard Sihite dalam Marpaung dan Bahar (2000:46-47) menjelaskan definisi
pariwisata sebagai berikut : Pariwisata adalah suatu perjalanan yang dilakukan orang untuk
sementara waktu, yang diselenggarakan dari suatu tempat ke tempat lain meninggalkan
tempatnya semula, dengan suatu perencanaan dan dengan maksud bukan untuk berusaha atau
mencari nafkah di tempat yang dikunjungi, tetapi semata-mata untuk menikmati kegiatan
pertamsyaan dan rekreasi atau untuk memenuhi keinginan yang beraneka ragam.
Menurut H.Kodhyat (1983:4) adalah sebagai berikut : Pariwisata adalah perjalanan dari
satu tempat ke tempat yang lain, bersifat sementara, dilakukan perorangan maupun kelompok,
sebagai usaha mencari keseimbangan atau keserasian dan kebahagiaan dengan lingkungan hidup
dalam dimensi sosial, budaya, alam dan ilmu.
Menurut pendapat Anonymous (1986) Pariwisata adalah kegiatan seseorang dari tempat
tinggalnya untuk berkunjung ke tempat lain dengan perbedaan pada waktu kunjungan dan
motivasi kunjungan.

D.  Pengertian Pantai
Menurut Sandy ( 1996 ) pantai adalah bagian dari muka bumi dari muka air laut rata-rata
terendah sampai muka air laut rata-rata tertinggi.
Definisi atau pengertian pantai, pantai adalah sebuah wilayah yang menjadi batas antara lautan
dan daratan, bentuk pantai berbeda-beda sesuai dengan keadaan, proses yang terjadi di wilayah
tersebut, seperti pengangkutan, pengendapan dan pengikisan yang disebabkan oleh gelombang,
arus, angin dan keadaan lingkungan disekitarnya yang berlangsung secara terus menerus,
sehingga membentuk sebuah pantai .
BAB III
ISI

A.  Sejarah Pantai Parang Tritis


Pantai Parangtritis, adalah sebuah pantai di pesisir Samudra Hindia yang terletak kira-kira
27 kilometer sebelah selatan kota Yogyakarta.Parangtritis merupakan objek wisata pantai yang
cukup terkenal di Yogyakarta selain objek pantai lainnya seperti Samas, Depok, Baron, Kukup,
Krakal, dll. Sebenarnya di wilayah pesisir selatan Jogja terdapat sekitar 13 obyek wisata pantai
yang semuanya memiliki pesona wisata. Namun entah mengapa Parangtritis yang menempati
urutan pertama dalam angka kunjungan wisata, dibanding pantai-pantai lainnya. Mungkin
dikarenakan Parangtritis mempunyai keunikan pemandangan yang tidak terdapat pada objek
wisata lainnya yaitu selain ombak yang besar juga adanya gunung – gunung pasir yang tinngi di
sekitar pantai, dimana gunung pasir tersebut biasa disebut gumuk.
Kepercayaan masyarakat setempat tentang legenda Nyi Roro Kidul juga dengan
sendirinya melahirkan pesona tersendiri sehingga mampu menyedot jumlah wisatawan lebih
besar dibanding pantai-pantai lainnya. Ada kepercayaan unik di Parangtritis. Boleh percaya
boleh tidak bahwa memakai pakaian berwarna hijau di Parangtritis bisa membawa petaka.
Menurut kepercayaan masyarakat setempat warna hijau adalah warna kesukaan Nyi Roro Kidul,
sehingga dikhawatirkan yang memakai baju / kaos hijau akan diseret ombak ke laut karena
dikehendaki oleh sang penguasa laut selatan. Adapun kebenarannya, wallahu alam bishawab.
Nama Parangtritis bisa dibilang cukup menarik. Konon, ada seorang pelarian dari
Kerajaan Majapahit bernama Dipokusumo yang melakukan semedi di kawasan ini. Ketika
sedang bersemedi, ia melihat air yang menetes (tumaritis) dari celah-celah batu karang (parang).
Kemudian ia memberi nama daerah tersebut Parangtritis yang berarti air yang menetes dari batu.
Pantai Parangtritis diyakini merupakan perwujudan dari kesatuan trimurti yang terdiri
dari Gunung Merapi, Keraton Jogja, dan Pantai Parangtritis itu sendiri. Masyarakat setempat
meyakini Pantai Parangtritis merupakan bagian dari daerah kekuasaan Ratu Selatan atau yang
dikenal dengan nama Nyai Roro Kidul. Menurut mereka, Nyai Roro Kidul menyukai warna
hijau, oleh karena itu wisatawan yang berkunjung ke Parangtritis disarankan tidak memakai baju
berwarna hijau. Selain sarat dengan kisah misteri Nyai Roro Kidul, Pantai Parangtritis juga
dikisahkan sebagai tempat bertemunya Panembahan Senopati dengan Sunan Kalijaga sesaat
setelah Panembahan Senopati selesai menjalani pertapaan. Selain terkenal sebagai tempat
rekreasi, Parangtritis juga merupakan tempat keramat. Banyak pengunjung yang datang untuk
bermeditasi. Pantai ini merupakan salah satu tempat untuk melakukan upacara Labuhan dari
Keraton Jogjakarta.

B.  Keistimewaan Pantai Parang Tritis


Parangtritis adalah sebuah pantai yang landai dan mempesona dikombinasikan dengan
bukit berbatu, bukit pasir, dengan pasir berwarna hitam. Pantai Parangtritis yang cantik memiliki
banyak fenomena yang menarik, baik pemandangan alamnya maupun kisah supranaturalnya.
Ombak Parangtritis selalu membawa kayu dan bambu menuju darat yang mungkin berasal dari
pantai lain di dekatnya. Beberapa kayu diambil dan dibawa oleh penduduk setempat untuk
kemudian digunakan di rumah mereka sendiri. Pantai Parangtritis juga merupakan sebuah
kawasan wisata yang sempurna untuk menikmati matahari tenggelam (sunset) yang sangat
romantis.
Komplek yang termasuk kawasan wisata Pantai Parangtritis meliputi: Pantai Parangtritis,
Pantai Parangkusumo, Pantai Depok, Dataran Tinggi Gembirowati, Petilasan Parangkusumo,
Pemandian Parangwedang, Makam Syeh Maulana Magribi, Makam Syeh Bela Belu, Makam Ki
Ageng Selohening, Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Depok, dan Gumuk Pasir (barchan). Di
Parangkusumo terdapat kolam permandian air panas (belerang) yang diyakini dapat
menyembuhkan berbagai penyakit dalam. Kolam ini diketemukan dan dipelihara oleh Sultan
Hamengku Buwono VII. Adanya komplek kerajinan kerang, hotel bertaraf Internasional (Queen
of South), serta penyewaan paralayang, dokar wisata, kuda, dan motor ATV (All-terrain
Vechile), juga para penjual jagung bakar dan jajanan-jajanan tradisional lainnya di Parangtritis
ikut menyemarakkan pariwisata di wilayah ini.
Dipantai Parangtritis juga dapat sedikit naik ke bukit kecil yang berada di sisi utara Pantai
Parangtritis. Di sana banyak tersedia warung-warung kecil yang menawarkan pemandangan
pantai yang menakjubkan dari atas bukit. Sambil menikmati sebutir kelapa muda dan jajanan
ringan khas, Juga dapat merasakan angin pantai yang kencang berhembus sambil menyaksikan
pemandangan sepanjang garis Pantai Parangtritis yang terlihat semua dari atas bukit tersebut.
Jika menginginkan medan yang lebih menantang dan bisa juga mengungjungi Bukit Parangndog,
yang terletak di sebelah timur Pantai Parangtritis, pada perbatasan antara Kabupaten Bantul dan
Kabupaten Gunungkidul. Di Bukit Parangndog ini, terdapat sebuah tempat yang dikhususkan
untuk olahraga paralayang dan gantole. Untuk mencapai kawasan tersebut medannya cukup berat
dan menantang, namun sesampainya di atas, semua akan terbayar lunas dengan pemandangan
samudera luas tanpa batas dan tak terhalang apapun, cocok sebagai tempat untuk menanti
matahari tenggelam. Selain itu, Disana juga akan disambut oleh warung sederhana dengan
sapaan Ibu penunggunya yang ramah. Di situ juga merupakan tempat parkir motor dan mobil.
Dengan berjalan kaki naik ke atas diantara bebatuan kapur, Anda akan mencapai tempat yang
digunakan untuk take off gantole.

C.  Lokasi dan fasilitas Pantai Parang Tritis


Kawasan wisata Pantai Parangtritis terletak di Desa Parangtritis, Kecamatan Kretek,
Kabupaten Bantul, Jogjakarta, sekitar 27 km sebelah selatan Kota Jogjakarta dengan jalan yang
relatif datar sehingga sangat mudah dicapai. Dari arah Kota Yogyakarta terdapat dua jalur yang
dapat dilalui untuk mencapai kawasan ini. Jalur yang pertama adalah jalur lurus Jogjakarta –
Jalan Parangtritis – Kretek – Parangtritis. Jalur ini merupakan jalur utama yang biasa digunakan
wisatawan maupun masyarakat luas pada umumnya. Jalur yang kedua adalah jalur Jogjakarta –
Imogiri – Siluk – Parangtritis. Jalur ini memang lebih jauh namun menjanjikan panorama alam
yang juga jauh lebih indah dan menakjubkan. Sepanjang perjalanan naik turun bukit tersebut
(jangan khawatir karena jalannya sudah lebar dan beraspal halus) mata akan dimanjakan dengan
areal persawahan yang luas menghijau, sungai yang mengalir indah, serta deretan bukit karst.
Dari atas bukit, kita akan bisa menyaksikan pemandangan pohon-pohon yang menghijau dari
bukit-bukit di bawahnya. Udara dijamin sangat sejuk dan segar, terlebih jika Anda pergi pada
waktu pagi hari atau sore hari. Selain itu Anda juga akan melewati lokasi Makam Raja-Raja
Imogiri.
Fasilitas di kawasan wisata ini sudah cukup lengkap. Di sekitar pantai, terdapat banyak
sekali hotel dan penginapan dengan berbagai range harga, termasuk hotel dan penginapan yang
terletak di atas bukit yang menawarkan pemandangan pantai yang sangat indah. Di sekitar
kawasan pantai, Anda juga bisa menemukan berbagai macam toko souvenir dan oleh-oleh khas
Jogjakarta (Bantul), toko-toko kelontong, dan warung-warung makan. Khusus mengenai
makanan, sebaiknya Kita tidak melewatkan wisata kuliner di Pantai Depok yang menyediakan
ikan dan makanan laut segar lainnya, langsung dibeli dan dimasak di tempat, dengan pilihan
bumbu masakan yang sangat lezat. Kita bisa membeli berbagai jenis ikan, udang, cumi-cumi,
atau kepiting di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Depok dan menyewa jasa masak (yang sekaligus
menyediakan tempat makan lesehan, nasi, sambal, lalapan, dan berbagai jenis minuman
termasuk kelapa muda segar) di warung-warung yang berjejer di sepanjang Pantai Depok.
Menyantap seafood segar dan fresh from the kitchen ditemani sebutir kelapa muda sambil
menyaksikan pemandangan laut sungguh merupakan pengalaman tak terlupakan. Dan jangan
khawatir soal harga, karena harga seafood segar dan mantap di Pantai Depok ini relatif murah
dan terjangkau. Di Pantai Depok juga terdapat pasar tradisional yang menjual berbagai macam
jajanan khas pantai, seperti ikan goreng, undur-undur goreng, peyek ikan , dan sebagainya.
Tersedia juga di sini rujak (buah-buahan segar dengan bumbu manis pedas) dengan harga yang
sangat terjangkau.
Kawasan wisata Pantai Parangtritis juga menyediakan lahan parkir yang luas dan
penyewaan kamar mandi. Sedangkan di bibir pantai Anda bisa menyewa dokar (kereta kuda),
motor ATV, kuda, maupun paralayang yang sangat menantang adrenalin. Berfoto-foto di
kawasan gumuk pasir membuat Anda seolah-olah sedang berfoto-foto di gurun pasir di Afrika,
tak heran tempat ini sering digunakan untuk foto-foto prewedding. Disarankan Anda tidak
berenang terlalu ke dalam, karena ombak Pantai Parangtritis cukup berbahaya.    
Tiket masuk kawasan wisata Pantai Parangtritis (meliputi seluruh kompleks) adalah Rp.
3000, - per orang ditambah biaya asuransi sebesar Rp. 250, - per orang. Sedangkan retribusi
untuk sepeda motor adalah Rp. 500, -, mobil Rp. 1000, -, dan bus pariwisata Rp. 2000, -. Untuk
menyewa kuda atau dokar, Anda bisa membayar Rp. 20.000, - untuk satu kali putaran bolak
balik, dan untuk menyewa mobil ATV tarifnya adalah sekitar Rp. 50.000, - hingga Rp. 100.000,
- per setengah jam.

D.  Sunset di Parang Tritis


Ketika matahari sudah condong ke barat dan cuaca cerah, tibalah saatnya untuk
bersenang-senang. Meskipun pengunjung dilarang berenang, Pantai Parangtritis tidak
kekurangan sarana untuk having fun. Di pinggir pantai ada persewaan ATV (All-terrain Vechile),
tarifnya sekitar Rp. 50.000 - 100.000 per setengah jam. Masukkan persneling-nya lalu lepas
kopling sambil menarik gas. Brrrrooom, motor segala medan beroda 4 ini akan melesat
membawa Anda melintasi gundukan pasir pantai.
ATV mungkin hanya cocok untuk mereka yang berjiwa petualang. Pilihan lain adalah
bendi. Menyusuri permukaan pasir yang mulus disapu ombak dengan kereta kuda beroda 2 ini
tak kalah menyenangkan. Bendi akan membawa kita ke ujung timur Pantai Parangtritis tempat
gugusan karang begitu indah sehingga sering dijadikan spot pemotretan foto pre-wedding. Senja
yang remang-remang dan bayangan matahari berwarna keemasan di permukaan air semakin
membangkitkan suasana romantis.
Pantai Parangtritis juga menawarkan kegembiraan bagi mereka yang berwisata bersama
keluarga. Bermain layang-layang bersama si kecil juga tak kalah menyenangkan. Angin laut
yang kencang sangat membantu membuat layang-layang terbang tinggi, bahkan bila Anda belum
pernah bermain layang-layang sekalipun.

E.  Keunikan Pantai Parangtritis


Pada tanggal 5 bulan 5 dalam penanggalan Cina anda bisa melihat prosesi Upacara "Peh
Cun" di Parangtritis. Peh Cun berasal dari kata Peh = (Dayung) dan Cun =(Perahu), merupakan
bentuk syukur masyarakat Thionghoa kepada Tuhan. Perayaan ini untuk mengenang Khut Guan
(Qi Yuan), seorang patriot dan sekaligus menteri pada masa kerajaan yang dikenal loyalitasnya
pada raja hingga difitnah oleh rekannya dan memilih bunuh diri.
Perayaan Peh Cun sangat unik karena tidak diisi dengan atraksi mendayung perahu berhias
naga seperti di tempat lain. Tapi dengan atraksi telur berdiri. Atraksi ini dimulai pukul 11.00-
12.00, pada tengah hari, menurut kepercayaan, telur bisa berdiri tegak tanpa di sangga. Namun
begitu memasuki pukul 13.00, telur akan terjatuh dengan sendirinya dan tidak bisa didirikan lagi.

F.   Misteri Pantai Parangtritis
Parangtritis adalah sebuah tempat pariwisata berupa pantai pesisir Samudra Hindia yang
terletak kurang lebih 25 kilometer sebelah selatan kota Yogyakarta. Parangtritis merupakan
objek wisata yang cukup terkenal di yogyakarta, mempunyai keunikan pemandangan ombak
yang besar dan adanya gunung - gunung pasir di sekitar pantai. Parangtritis merupakan pantai
yang landai, dengan bukit berbatu, pesisir dan berpasir putih serta pemandangan bukit kapur di
sebelah utara pantai. Di kawasan ini wisatawan dapat berkeliling pantai menggunakan bendi dan
kuda yang disewakan dan dikemudikan oleh penduduk setempat. Selain terkenal sebagai tempat
rekreasi, parangtritis juga merupakan tempat keramat. Banyak pengunjung yang datang untuk
bermeditasi. Pantai ini merupakan salah satu tempat untuk melakukan upacara Labuhan dari
Kraton Yogyakarta. Menjelang sore kita dapat menikmati suasana matahari terbenam (sunset)
dan pada malam menjelang, kedai-kedai bambu para penjaja makanan disekitar pantai mulai
berjualan. Kita dapat menikmati hangatnya wedang jahe dan jagung bakar dikeheningan malam
pantai parangtritis. Kepercayaan masyarakat setempat tentang legenda Nyi Roro Kidul juga
dengan sendirinya melahirkan pesona tersendiri. Hampir setiap malam Jumat Kliwon dan Selasa
Kliwon, para pengunjung maupun nelayan setempat melakukan upacara ritual di pantai tersebut.
Acara ritual diwarnai pelarungan sesajen dan kembang warna-warni ke laut. Puncak acara ritual
biasanya terjadi pada malam 1 Suro, diamna para nelayan meminta keselamatan dan kemurahan
rezeki dari penguasa bumi dan langit.
Penamaan Parangtritis memiliki sebuah cerita sejarah tersendiri. Konon, seseorang
bernama Dipokusumo yang merupakan pelarian dari Kerajaan Majapahit datang ke daerah ini
beratus-ratus tahun lalu untuk melakukan semedi. Ketika melihat tetesan-tetesan air yang
mengalir dari celah batu karang, ia pun menamai daerah ini menjadi parangtritis, dari kata parang
(=batu) dan tumaritis (=tetesan air). Sehingga, pantai tersebut diberi nama dengan sebutan
Parangtritis. Pantai Parangtritis merupakan pantai yang penuh mitos, diyakini merupakan
perwujudan dari kesatuan trimurti yang terdiri dari Gunung Merapi, Kraton Yogyakarta dan
Parangtritis. Pantai ini juga diyakini sebagai tempat bertemunya Panembahan Senopati dengan
Sunan Kalijaga sesaat setelah selesai menjalani pertapaan. Dalam pertemuan itu, Senopati
diingatkan agar tetap rendah hati sebagai penguasa meskipun memiliki kesaktian. Labuhan yang
merupakan tradisi tahunan Kraton Ngayogyakarto Hadiningrat digelar dalam waktu setahun
sekali. Surakso yang juga merupakan juru kunci atau sesepuh di wilayah Parangtritis
mengatakan, labuhan merupakan tradisi yang digelar tiap tahun dan delapan tahunan (sewindu)
dalam penanggalan Jawa. Labuhan delapan tahunan digelar dengan melabuh sejumlah pakaian
milik Sri Sultan Hamengku Buwono, berupa jarik dan kemben yang ditaruh di atas empat ancak
(tempat sesaji terbuat dari bambu ukuran satu meter persegi).

G.  Ancaman Kerusakan Pantai Parangtritis


Pasona Pantai Parangtritis dengan gumuk pasirnya bukan tidak mungkin mengalami
kerusakan-kerusakan yang tak disadari oleh manusia dan bahkan oleh pemerintahpun jika tidak
mendapatkan perhatian yang serius. Ancaman kerusakan itu antara lain 1) dilihat dari proses
terjadinya material pasir itu berasal dari Gunung Merapi yang dibawa aliran sungai Opak dan
sungai Progo, sementara sekarang ini pasir tersebut sudah dihadang oleh penambang pasir di
sepanjang kedua sungai tersebut, sehingga pasokan pasirnya berkurang atau bahkan “habis”
sehingga pembentukan gumuk pasir akan terhenti. 2) Pengambilan atau penambangan pasir
pantai untuk keperluan “uruk” pondasi bangunan yang dilakukan oleh orang yang tidak
bertanggung jawab. 3) pemukiman atau tempat usaha oleh masyarakat atau pendatang dengan
dalih ekonomi. 4) dimungkinkan adanya rayuan pengusaha yang akan membangun hotel,
fasilitas lain yang menggunakan dalih pengembangan obyek wisata yang muara akhirnya ke
kemakmuran masyarakat. 5) polusi sampah plastik bekas botol minuman, bungkus makanan dan
sampah lain dari para pengunjung obyek wisata.

H.  Usaha Perlindungan Kawasan Pantai Parangtritis


Banyaknya ancaman terhadap kelestarian pantai ini mendorong kita untuk segera
melakukan perlindungan kelestarian alam Pantai Parangtritis. Upaya perlindungan dapat
dilakukan dengan: 1) Memberi sanksi yang tegas terhadap para penambang pasir liar yang ada di
sepanjang kawasan Pantai Parangtritis, 2) Memberi pengarahan dan penyuluhan akan
pentingnya sand dunes tersebut bagi ekosistem Pantai Parangtritis serta pentingnya konservasi
lahan pantai, 3) Relokasi lapak pedagang atau bangunan lain di sepanjang pantai ke tempat lain
agar tidak mengganggu pemandangan keindahan pantai, serta tidak merusak ekosistem pantai, 4)
Tidak membuang sampah di pantai. Sampah merupakan masalah pencemaran lingkungan hidup
yang juga semakin serius. Berbagai protokol telah disepakati untuk mencegah, mengatasi dan
mengendalikan pencemaran lingkungan, namun protokol sebagai kesepakatan politik tersebut
tidaklah membawa hasil yang memuaskan. Oleh karenanya, untuk meminimalisir adanya sampah
yang berserakan di mana-mana, perlu adanya penyediaan tempat sampah di kawasan pantai.
Kelestarian ekosistem pantai harus tetap dijaga. Pantai Parangtritis sebagai satu-satunya
pantai dengan keelokan sand dunes haruslah diberi perhatian lebih sebagai salah satu aset daerah
bahkan negara, yang juga sangat berguna untuk penahan abrasi secara alami. Perlu adanya
kerjasama dari masyarakat sekitar, serta pemerintah daerah maupun pemerintah pusat untuk
bersama-sama melakukan perlindungan terhadap Pantai Parangtritis ini
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pantai Parang Tritis adalah sebuah pantai  yang terletak di kota Yogyakarta. Pantai ini
merupakan pantai yang paling terkenal diYogyakarta karena memiliki banyak keistimewaan,
salah satunya adalah pemandangan alamnya sangat indah. Di pantai Parang Tritis kita dapat
menikmati sunset dan ombak yang begitu besar. Pantai Parangtritis sangat bagus untuk dijadikan
obyek wisata budaya yang mendatangkan devisa bagi Negara Indonesia.

B. Saran
Pantai Parang Tritis sudah menjadi obyek wista tujuan para wisatawan dalam negeri
maupun wistawan manca negara karena keistemewaan yang dimiliki. Namun menurut saya
obyek wista Pantai Parangtritis ini akan dapat lebih berkembang dan dikenal banyak orang
apabila kita mengadakan pengenalan kepada masyarakat luas secara terperinci mengenai pantai
tsb. serta kelebihan-kelebihan yang dimiliki dibandingkan dengan pantai lainnya. Disamping itu
kebersihan disekitar pantai Parangtritis harus selalu dijaga agar tidak menimbulkan sampah yang
menumpuk disepanjang pantai dan harus dibersihkan setiap saat.
DAFTAR PUSTAKA

http://karsipendidikan.blogspot.com/2009/02/parang-tritis-pantai-kenangan-sebuah.html
http://octapyron.blogspot.com/2011/11/kti-ekologi-parangtritis.html
http://yenazzahra21.blogspot.com/2013/11/keadaan-ekosistem-pantai-parangtritis.html
http://wisata-yogyakarta.com/pantai/obyek-wisata-pantai-parangtritis/
http://syams2003.blogspot.com/2009/09/contoh-karya-tulis.html
http://edwindawa.blogspot.com/2013/02/tugas-makalah-obyek-wisata-parang-tritis.html
MOTTO

“ Angin Tidak Berhembus Untuk Menggoyangkan Pohon , Melainkan “ Untuk Menguji


Kekuatan Akarnya .

“ ALI BIN ABI THOLIB “


DAFTAR GAMBAR

Anda mungkin juga menyukai