Anda di halaman 1dari 28

UPAYA PEMULIHAN CANDI PRAMBANAN PASCA GEMPA 2006

(Karya Tulis)

Oleh :
RIFQI MUZAKKI

SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI I PRINGSEWU


2014
UPAYA PEMULIHAN CANDI PRAMBANAN PASCA GEMPA 2006
(Karya Tulis)

Oleh :

Nama : RIFQI MUZAKKI


NIS : 7352
Kelas : 4 C. IPS

SEKOLAR MENENGAH ATAS NEGERI 1 PRINGSEWU


2014
PERSETUJUAN

Judul Laporan : Upaya Pemulihan Candi Prambanan

Nama Siswa : RIFQI MUZAKKI

NIS : 7352

Program : Ilmu Pengetahuan Sosial

Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Pringsewu

Mengetahui :
Komisi Pembimbing
Ketua Pembimbing

Drs. Fauzi Irwan J, M.Pd Saras Yulianti S.Pd


NIP. 19670220 199512 1 001 NIP. 19670220 199512 1 001

Kepala Sekolah

Drs. Yulizar, M.m


NIP. 196550801 199403 1 005
PENGESAHAN

Karya tulis ini telah diperiksa dan di nilai oleh panitia ujian lisan pada tanggal ...

Yang Mengesahkan,
Kepala Sekolah Penguji

Drs. Yulizar, M.m Herianti, S.Pd


NIP. 196550801 199403 1 005 NIP. 19680110 199412 2 001
MOTTO

"Dengan berjuang dan berusaha, maka keberhasilan akan tergenggam"

"Perjuangan suatu keinginan, karena itu merupakan suatu keberhasilan":

"Tugas kita bukanlah untuk berhasil, tugas kita adalah untuk mencoba. Karena di
dalam mencoba itulah kita menemukan dan menbangun kesempatan untuk berhasil".
(Mario Teguh)
PERSEMBAHAN

Karya tulis ini penulis persembahkan kepada :

1. Ayah dan Thu tercinta yang telah memberikan ukungan serta doa demi
keberhasilan penulis.

2. Bapak dan Ibu guru yang dengan penuh kesabaran telah membantu penulis
demi terselesaikannya karya tulis ini.

3. Teman-teman yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan karya tulis


ini
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb

Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat serta hidayahnya kepada penulis, sehingga penulis dapat
menyelesaikan karya tulis ini. Adapun maksud dan tujuan dari pembuatan karya tulis
ini adalah sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan program studi wisata SMA
Negeri 1 Pringsewu Kebupaten Pringsewu.

Karya Tulis ini tidak terlepas dari bantuan-bantuan berbagai pihak, maka penulis
mengucapkan terima kasih kepada :

1. Ibu Chlara Retno, S.Pd selaku pembimbing karya tulis


2. Wali kelas yang telah membantu penulis
3. lbu Ernawati selaku guru pendamping dalam study tour
4. Kepala Sekolah SMA Negeri I Pringsewu, Bapak Drs. Yulizar, M.m
5. Teman-teman yang telah membantu dalarn penyelesaian karya tulis ini
6. Berbagai pihak yang tidak dapat penulis sebutkan namanya satu persatu
Penulis menyadari karya tulis ini masih kurang sempurna, jadi saran yang
membangun sangat penulis harapkan. Akhir kata penulis mengucapkan
selamat membaca dan semoga bermanfat bagi pembaca.

Penulis
vi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i


HALAMAN PERSETUJUAN ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN MOTTO ... iv


HALAMAN PERSEMBAHAN ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... vii

BABIPENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ...1


B. Permasalahan ... 2

C. Tujuan ... 2
D. Metodologi Penelitian ... 2
E. Sistematika Pembahasan ... 3
BAB II HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Teori ... 5

B. Pembahasan ... 6

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ... 12

B. Saran ... 12
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

vii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bangsa Indonesia adalah bangsa yang majemuk, bangsa yang memiliki
beraneka ragam peninggalan bersejarah. Sejak zaman dahulu, nenek moyang
bangsa Indonesia telah menciptakan dan memelihara peninggalan-
peninggalan tersebut, sehingga masih ada sampai saat ini. Salah satu
peninggalan sejarah yang ada di Indonesia yaitu berupa bangunan candi yaitu
candi prambanan.
Namun, bencana alam yang terjadi sering kali merusak keadaan peninggalan
sejarah tersebut, sehingga meruntuhkan puing-puing candi. Seperti saat terjadi
gempa pada tahun 2006. Dengan episentrum gempa berkekuatan 5,9 SR
tersebut berkedalaman 10 km di lokasi 7,96 LS : 110,46 BT arah selatan
Yogyakarta telah mengakibatkan kerusakan yang parah bagi candi prambanan dan
candi di sekitar Ptrambana. Candi Prambanan, yang mengalami kerusakan cukup
parah dan harus mengalami pemulihan total. Pada kesempatan ini pemerintah
memiliki peran sangat penting dalam upaya pemulihan candi. Oleh sebab itu, penulis
akan mengangkat judul "Upaya Pemulihan Candi Prambanan Pasca Gempa 2006".

1
B. Permasalahan
Untuk mempermudah dalam pembahasan, penulis telah merumuskan beberapa
permasalahan yaitu :

1. Bagaimana kondisi Candi Prambanan pasca terjadinya gempa tahun 2006?

2. Upaya apa saja yang telah dilakukan oleh pemerintah dalam pemulihan

Candi Prambanan ?

C. Tujuan

Laporan karya tulis ini disusun dengan tujuan :

1. Ingin mengetahui kondisi Candi Prambanan pasca terjadinya gempa tahun

2006 ?

2. Ingin mengetahui upaya apa saja yang telah dilakukan oleh pemerintah

dalam pemulihan Candi Prambanan.


D. Metodologi Penelitian

1. Waktu dan tempat penelitian

Tempat : Candi Prambanan, Yogyakarta

Waktu : 2013

2. Metode Pengumpulan Data

a. Observasi
Yaitu pengumpulan data dengan cara mengunjungi obyek wisata. Data
yang diperoleh yaitu tentang gambaran umum serta bentuk dan kondisi
Candi Prambanan.

b. Studi Pustaka
Yaitu pengumpulan data dan buku-buku yang berkaitan dengan Candi

Prambanan. Data yang diperoleh yaitu dampa gempa terhadap

bangunan candi prambanan dan upaya-upaya yang dilakukan oleh

pemerintah dalam proses pemulihan candi.

E. Sistematika Pembahasan

Untuk mempermudah memahami isi laporan karya tulis ini maka penulis

menggunakan sistematika penulisan sebagai berikut :

BAB I Pendahuluan
Pada bab ini diuraikan tentang latar belakang, permasalahan, tujuan,
metode penelitian dan sistematika pembahasan. Candi Prambanan,

yang mengalami kerusaan cukup parah dan harus mengalami


pemulihan total. Untuk itu, yang menjadi permasalahanm utama adalah
keadaan Candi Prambanan pasca gempa dan upaya yang dilakukan

oleh pemerintah untuk memulihkannya.

3
BAB II Hasil dan Pembahasan
Pada bab ini diuaraikan tentang gambaran umum lokasi, hasil pengamatan dan
pembahasan. Candi Prambanan yang terletak kurang lebih 17 km kearah timur dari
Yogyakarta.

BAB III Kesimpulan dan Saran


Pada bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran tentang keadaan candi dan upaya
yang telah dilaukan oleh pemerintah.
4

BAB II
HASH, DAN PEMBAHASAN
A. Dekripsi Teori

1. Gambaran Umum Lokasi


Candi Roro Jonggrang yang sering disebut candi prambanan terletak
diperbatasan propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan Propinsi Jawa
Tengah, kurang lebih 17 km kearah timur dari Kota Yogyakarta atau
kurang lebih 53 km sebelah barat Kota Solo. Komplek percandian
Prambanan im' masuk ke dalam wilayah Daerah Istimewah Yogyakarta
dan bagian timur masuk kedalam wilayah Propinsi Jawa Tengah.
Percandian Prambanan berdiri di sebelah timur sungai Opak kurang

lebih 200 m sebelah Utara Jl. Raya Yogya-Solo.

2. Deskripsi Bangunan

Kompleks percandian Prambanan terdiri atas latar bawah, latar tengah


dan Tatar atas (latar pusat) yang semakin kearah dalam maka akan
semakin tinggi letaknya. Berturut-turut Luasnya : 390 m2, 222 m2 dan
110 m2. Latar bawah tak berisi apapun. Di dalam latar tengah terdapat
reruntuhan candi-candi. Apabila seluruhnya telah selesai di pugar,
maka aka nada 224 buah candi yang memiliki ukuran yang sama yaitu

luas dasar 6 m2 dan tinggi 14 meter. Latar pusat adalah latar terpenting

5
di atasnya berdiri 16 buah candi besar dan kecil. Candi-candi utama
terdiri atas dua Beret yang Saling berhadapan. Deret pertama yaitu Candi Siwa, Candi
Wisnu dan Candi Brahma. Deret kedua yaitu Candi Nandi, Candi Angsa dan Candi
Garuda. Pada ujung-ujung lorong yang memisahkan kedua deretan candi tersebut
terdapat candi apit. Delapan Candi lainnya memiliki ukuran yang lebih kecil. Empat
diantaranya Candi Kelir dan empat candi lainnya di sebut Candi Sudut, secara
keseluruhan terdiri atas 240 candi.

B. Pembahasan

1. Kondisi Candi Prambanan pasca terjadi gempa tahun 2006

Gempa bumi berkekuatan 5,9 Skala Richter (SR) yang melanda

Yogyakarta dan sekitarnya pada hari sabtu, 25 Mei 2006

mengakibatkan beberapa candi mengalami kerusakan yang sangat

berat yaitu candi Brahma, candi ini adalah salah satu kompleks situs

Prambanan, Klaten Jawa tengah yang mengalami kerusakan paling


parah dari pada candi-candi yang lainnya. Candi brahma terletak

disalah satu sisi Candi Roro Jonggrang yang juga mengalami


kerusakan. Kerusakan Candi brahma terdapat pada mahkota
kemuncaknya yang runtuh dan teras pintu masuk ke ruang candi yang
runtuh menutupi pintu candi. Dengan keadaan itu maka candi Brahma

perlu direhap total. Selain Candi Selain Candi Brahma, beberapa candi

yang mengalami kerusakan adalah candi Plaosan Lord an Sejiwan

(merupakan candi di sekitar Prambanan). Candi Sejiwan sebenarnmya

saat Itu sedang tahap perbaikan namun, kembali berantakan karena di

goyang oleh gempa pada tahun 2006 tersebut. Sementara Candi

Plaosan Lor mengalami kerusakan berupa jatuhnya bagian menara


candid an terbelah, sedangkan batu-batu candi lainnya juga berceceran
di lokasi sekitar candi. Candi Siwa yang merupakan candi utama di

kawasan wisata Candi Prambanan juga mengalami ratusan retakan di

hampir seluruh badan candi. Walaupun begitu komplek Candi


Prambanan tetap terbuka untuk kegiatan kepariwisatataan. Selama
proses restorasi objek wisata, prambanan tidak di tutup, justru
diharapkan wisatawan bisa menyaksikan langsung proses restorasi
tersebut. Untuk keamanan, pengunjung hanya boleh melihat candi dari

luar pagar.

Menurut pengamat dari KOMPAS.com retakan memang terlihat

banyak di sekeliling badan candi, bahkan salah satu bagian ada yang

terlihat pecah. Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3)


Yogyakarta telah tiga hari penuh mendata dampak gempa terhadap
situs purbakala di komplek Candi Prambanan. Hasilnya, kerusakan
yang dialami sangat menghwatirkan. Keretakan dialami paling parah
di bagian kaki Candi Siwa dan banyak yang telah tergeser 4 cm ke
barat daya.

2. Upaya Pemerintah dalam Memulihkan Keadaan Candi Prambanan


Pemugaran Candi Prambanan sudah dimulai sejak awal abad ke-20,
sejak masa Kolonial Belanda. Candi Siwa merupakan candi yang

pertama dipugar di kawasan Prambanan. Setelah terjadinya gempa

bumi pada tahun 2006, pemulihan kondisi candi sudah dilaksanakan

terhadap beberapa candi di komplek Candi Prambanan. Namun


demikian, hingga saat ini belum dilakukan upaya pemulihan terhadap
Candi Siwa. Hal ini dikarenakan permasalahan yang dialami Candi
Siwa sangat berbeda dengan candi yang lainnya. Upaya pemulihan
untuk Candi Siwa memerlukan keterlibatan banyak pihak, baik dari,
dalam maupun dari luar negeri, khususnya dalam bentuk sumbangan

pemikiran dan tindakan.

Dengan diselenggarakan Pertemuan Para Ahli tingkat nasional di

Hotel Yogyakarta tanggal 3 Maret 2011 diharapkan dapat


menghasilkan rekomendasi sebagai pijakan ke depan dalam melestarikan Candi siwa
di komplek Candi Prambanan. Dalam pertemuan ini dipaparkan beberapa makalah
tentang pemugaran dari beberapa ahli, diantaranya:
a. Ir. Suprapto mengemukakan problematika restorasi struktur Candi
Siwa.
8

b. Dr. ahmad Rifai menjelaskan tentang kajian dan pertimbangan


geoteknik persiapan pemugaran kembali Candi Siwa.
c. Daud Aris Yanadirjo memaparkan tentang pemugaran kembali
Candi Siwa Pasca Gempa.
d. Subgyo menjelaskan tentang interpretasi kerusakan dinding dalam
Candi Siwa dengan georadar.
Dalam beberapa makalah tersebut dijelaskan tentang beberapa usulan dan
pertimbangan tahapan pemugaran Candi Siwa.
Jr. Suprapto mengemukakan beberapa pilihan pemugaran seperti
pemugaran total, pemugaran parsial maupun pemasangan perkuatan
pada Candi Siwa. Dalam pemugaran total memerlukan waktu yang

lama dan biaya yang mahal. Pemugaran parsial pada bangunan ini

diperlukan pemindahan sementara bagian solid dan pembuatan

perkuatan pada badan. Sedangkan pemasangan perkuatan dilakukan


penambalan kerusakan, penambahan system perkuatan (internal dan eksternal)
dengan struktur beton bertulang atau baja.

Daud Aris Yanudirjo memberikan kesimpulan keadaan fondasi Candi

siwa dalam keadaan baik sehingga tidak perlu adanya rekayasa dalam

pemugaran kembali, agar tidak mengurangi keaslian dalam


pengerjaannya. Apabila pemugaran kembali candi ini akan dilakukan

dengan pembongkaran menyeluruh maka cara ini akan banyak sekali

mengorbankan batu asli yang akan mengurangi tingkat keaslian dalam bahannya.
Beberapa pertimbangan pemugaran di antaranya pembongkaran total.
Pembongkaran total idealnya dengan menggantikan perkuatan lama
(tahun 1937-1953) dengan teknologi yang lebih barn. Namun
kemungkinan kerusakan batu terluar (kulit) candi akan sangat tinggi.
Dr. Ahmad Rifai memberikan data primer untuk merumuskan
program rehabilitasi dan perencanaan system perkuatan struktur pada
Candi Siwa yang terbatas. Investigasi kondisi pelapisan tanah pada
kawasan komplek Candi Prambanan secara menyeluruh perlu
dilakukan untuk memberikan informasi geoteknikdan sebagai dasar
dalam menyusun rancangan rehabilitasi dan antisipasi potensi ancaman alam terhadap
Candi Prambanan. Karakteristik material batu dan pengisi celah batu dan uji mekanis
perlu ditindakianjuti untuk mendapatkan informasi sifat teknis material.

Karena proses pemugaran Candi Prambanan secara total sampai

kembali kesedia kala memerlukan waktu yang cukup lama, sekitar 8

tahun selain itu juga membutuhkan biaya yang tidak sedikit.


Sedangkan hingga saat ini Candi Prambanan masih dikunjungi oleh
wisatawan dan tidak memungkinkan jika Candi Prambanan di tutup

selama 8 tahun untuk pemulihannya. Sehingga sampai saat ini

10

pemerintah hanya melakukan pemugaran secara sederhana seperti


melakukan penambalan terhadap retakan-retakan yang terdapat pada
badan candi.
11

BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Setelah memperoleh data dan melakukan pembahasan, maka penulis dapat


menarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Gempa bumi yang terjadi di Yogyakarta pada tahun 2006 telah

mengakibatkan beberapa bangunan candi mengalami kerusakan.

Bangunan candi yang memiliki kerusakan paling parah adalah Candi

Brahma.
2. Pemerintah melakukan pemulihan Candi Prambanan dengan carat
mengadakan hubungan antar Negara untuk saling menyumbangkan
pemikiran. Upaya yang dilakukan sampai saat ini adalah melakukan
pemulihan secara sederhana yaitu penambalan pada bagian badan candi yang
mengalami keretakan.
B. Saran
Dengan terselesaikannya karya tulis ini, penulis menyarankan agar
masyarakat lebih peduli dan turut membantu pemerintah dalam menjaga dan
memperhatikan Candi Prambanan sehingga, peninggalan sejarah ini dapat

tetap bertahan dan dapat dinikmati oleh masyarakat pada umumnya.

12

DAFTAR PUSTAKA

Wiyati.2011.Pedoman Membuat Karya Tulis. Pringsewu: SMA Negeri 1 Pringsewu


http://www.id.wikipedia.org/wiki/Candi Prambanan
http: //www. yogyes. com/id/yogyakarta-tourism-object/candi/prambanan

Lampiran 1

BIODATA PESERTA

Nama Ari Kurniawan

Tempat Tanggal Lahir: Sungkai,20 Juni 1996

Agama : Islam

Alamat Rumah : Air naningan, Kec. Air Naningan Kab

Tanggamus

Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Prin.gsewu

Kelas/NIS : XII IPS 2

Hobi : Membaca
Motto : Dengan berjuang dan berusaha, maka

keberhasilan akan tergenggam.

Anda mungkin juga menyukai