(1965 2005)
Editor:
Janji Himastron
Kami
Debu-debu alam semesta
Berkontraksi membentuk bintang-bintang
Dalam gugus Himastron ITB
Taat berotasi dan berrevolusi
Menurut perintah Dia
Pencipta jagat raya ini
Setia memelihara
Ikatan gravitasi gugus Himastron
Serta menjunjung tinggi
Kebersamaan dalam orbit
Di bawah panji bendera kami
VIVAT HIMASTRON
VIVAT HIMASTRON
VIVAT HIMASTRON
Dipersembahkan Untuk
Daar Isi
Kata Pengantar
Sambutan Ketua Himastron ITB periode 2005 2006
I.
II.
vii
xi
Era de facto
Kenangan Manis Bersama HIMASTRON
Djoni N. Dawanas (H* 69)
13
19
23
26
42
48
56
63
69
Warna
Ferry M. Simatupang (H* 91)
28
33
76
82
Himastron 2020
Alma Nuradnan Pramudita
85
91
93
Lembar Aspirasi
95
Lembar-lembar Kenangan
97
viii
Kata Pengantar
40 tahun sudah Himastron ITB berdiri. Kalau umur ini kita samakan dengan
skala umur manusia, maka Himastron dapat dikatakan sudah matang sekali
terutama dalam membina dirinya sendiri. Memang pada kenyataannya
di dalam tubuh Himastron sendiri terjadi proses evolusi menjadi sebuah
organisasi yang dapat memenuhi kebutuhan para anggotanya. Selain itu
juga dapat memenuhi kebutuhan masyarakat banyak yang haus akan ilmu
astronomi dengan program/metode pengajarannya sendiri.
Proses menjadi sebuah organisasi yang jempolan memang tidaklah
mudah. Apalagi dilatarbelakangi oleh dinamisnya keanggotaan termasuk
kepengurusan di dalam badan Himastron. Mulai dari anggota Himastron
yang masuk tiap angkatannya tidak lebih dari 5 orang, sampai kepada
anggota Himastron yang masuk per angkatan lebih dari 20 orang. Bahkan
terkadang ketika Himastron masih muda, tidak tiap tahun Himastron
menerima anggotanya yang baru. Program kerja yang dilaksanakan mulai
dari acara bakar-bakar yang bersifat internal hingga acara seminar yang
bersifat nasional tidak jarang dilakukan oleh Himastron. Dan meskipun
sedikitnya anggota Himastron, tidak mengurungkan niat anggotanya
untuk dapat pergi keluar kota, baik itu hanya sekedar refreshing ataupun
memang untuk mencari momen astronomis.
Perjalanan Himastron diawali sekitar tahun 1965. Ketika itu,
mahasiswa astronomi berkumpul untuk membicarakan pembentukan
suatu organisasi kemahasiswaan yang berbasiskan ilmu astronomi. Rapat
pertama kali untuk mendirikan organisasi ini adalah di suatu ruangan
yang akrab sekali dengan mahasiswa (bahkan sampai sekarang), yaitu
ruang baca Observatorium Bosscha. Pada awalnya rapat yang dihadiri
oleh prof. The Pik Sin ini sepakat memberikan nama organisasi dengan
nama HIMASTRO. Tapi kemudian disempurnakan menjadi HIMASTRON
Perjalanan Himastron
Kata Pengantar
ix
Perjalanan Himastron
xii
Perjalanan Himastron
Vivat Himastron.!!!
With love,
Kapriasi Neng Rahayu
Ketua Himastron ITB periode 2005-2006
Era De Facto
Kenangan Manis
Bersama HIMASTRON
Djoni N. Dawanas
Ketua HIMASTRON Tahun 1971
Pertama kali saya bertemu dengan anggota HIMASTRON adalah pada hari
pertama saya memasuki kampus ITB, yaitu bulan Agustus 1969. Pagi itu
diadakan penerimaan mahasiswa baru ITB oleh Rektor ITB (pada waktu itu
dabat oleh Prof. Dr. Dodi Tisnaamidjaja) di pintu gerbang jalan Ganesha.
Setelah selesai upacara, semua mahasiswa baru dibawa ke lapangan Aula
Barat. Di sinilah dimulai acara penggojlokan oleh mahasiswa-mahasiwa
senior ITB dengan nama MAPRAM (MAsa PeRkenAlan Mahasiswa). Acara
MAPRAM pagi itu dilakukan terpusat untuk seluruh mahasiswa ITB.
Siang harinya mahasiswa baru dikumpulkan lagi dan semua mahasiswa
baru diharuskan pergi ke himpunannya masing-masing. Di sinilah mulai
merasakan sedihnya menjadi mahasiswa sendirian. Karena memang pada
tahun 1969 itu mahasiswa astronomi yang diterima hanya satu orang.
Teman-teman dari jurusan lain semuanya demput oleh senior-senior
mereka, tapi saya tidak ada satu pun mahasiswa senior astronomi yang
menjemput saya. Akhirnya saya mencoba mencari Himpunan Mahasiswa
Astronomi (HIMASTRON), di kampus ITB, tapi semua orang yang
saya tanya tidak ada yang tahu di mana itu HIMASTRON. Setelah lelah
mencari HIMASTRON sekitar jam tiga sore akhirnya saya memutuskan
untuk pulang ke tempat kost dan terus tidur. Kira-kira jam 5 sore, tiba-tiba
ada yang mengetuk pintu kamar saya. Setelah saya buka, di depan saya
berdiri seorang pria bertubuh subur, berkacamata dan dengan rambut
model ABRI. Beliau mengenalkan diri sebagai anggota HIMASTRON dan
Perjalanan Himastron
Perjalanan Himastron
SELINTAS KENANGAN
6 TAHUN DI HIMASTRON
(Periode Mahasiswa 1974-1980)
Moedji Raharto
Ketua HIMASTRON Periode 1976-1977
Saya mencoba mengingat kenangan ketika masuk di ITB tahun 1974. Waktu
itu kemahasiswaan di ITB, OS bersifat gabungan bagi seluruh mahasiswa
baru ITB dan bersifat legal. Saya masih mempunyai azah OS walaupun
nilainya B. Sepuluh hari pertama yang paling berat mesti menggunakan
sepeda yang sering daili. Paling sering pentil ban sepeda dibuang, jadi
mesti menuntun sepeda di malam hari. Pada saat pulang, tugas Prama
bertambah dengan tugas harus mengantar Prami sampai ke tempat
tinggalnya. Suasana senang dan sedih pada waktu OS silih berganti. Saya
mendapat bagian ke jurusan Teknik Kimia. Sempat pula dimasukkan ke
kolam yang berada di dekat gedung BNI dalam kampus yang sekarang.
Kemudian berlanjut ikut OS dalam unit olah raga dan kesenian, saya pilih
atletik dan ECC (English Conversation Club) yang kemudian berubah nama
menjadi SEF (Student English Forum).
OS pada saat itu tak disambut meriah mahasiswa astronomi,
karena jumlahnya sangat sedikit dan mahasiswa senior konsentrasi
pada penelitian astronomi atau mengerjakan TA atau ada tugas lainnya
mengamati bintang ganda di teropong Zeiss. Bahkan saya mengenal
astronomi dan Bosscha lewat inisiatif sendiri dan kemudian kenal dengan
Mas Yulianto, mas Gatot Sudarminto, mas Iwan Tedjawidjaja; mbak Kiki
(Sri Redjeki).
Perjalanan Himastron
Pak Djoni dan pak Suryadi sedang sibuk dengan penyelesaian TA.
Saya berkenalan dengan pak Suhardja, pak Djoni, dan pak Suryadi kalau
sedang makan siang di rumah kediaman pak Hakim yang sekarang. Kami
bermain ping pong di dalam ruangan itu.
Malam umum diselenggarakan dan tanpa dipungut bayaran.
Memang kalau rezeki datang, ada saja yang mengirim kue kemudian
dibagi melalui permainan dengan tujuan untuk menghabiskan kue.
Aturannya, siapa yang kalah dalam main kartu berhak makan kue, yang
kalah dapat tugas mengocok kartu tapi kenyang.
Gambaran pada masa sekitar 30 tahun silam itu antara lain: dunia
mahasiswa tanpa internet, dunia mahasiswa masih tanpa kalkulator yang
canggih, masih meminjam buku dan slide rule, serta komputer dengan
ukuran raksasa dengan bahasa pemrograman Fortran. Hidup di zaman itu
tanpa mesin fotokopi, penggandaan pengumuman masih menggunakan
mesin stensil. Menulis artikel untuk koran mesti diketik menggunakan
mesin tik ber-kertas karbon (satu digunakan untuk arsip) dan dikirim
lewat pos dan harus bersabar hingga 2 pekan lamanya. Dulu merk mesin
tik terkenal bernama ROYAL.
Angkot Lembang Bandung dulu dinamakan Oplet, mobil dengan
mesin Chevrolet berbadan kayu. Motor Yamaha Bebek V75 susah naik ke
Lembang. Motor jenis ini tidak bisa ngebut.
Pusat perkantoran astronomi berlokasi di Observatorium Bosscha,
Lembang. Baru sekitar tahun 1986, pusat perkantoran menempati ruangan
yang kurang memadai di gedung yang sekarang. HIMASTRON belum
mempunyai tempat atau kantor di ITB. Alhasil, kantor pun berpindahpindah di rumah mahasiswa (sekarang menjadi rumah staf).
Dosen dan mahasiswa yang sedikit jumlahnya membuat suasana
akrab. Perkenalan dengan mahasiswa baru dilakukan di Lembang.
Makanan dimasak di rumah anggota untuk selanjutnya dibawa ke
Lembang. Staf bersama isteri sesekali menyempatkan hadir dalam acara
mahasiswa, walaupun sore hari. Acara syukuran sarjana juga masih bisa
diselenggarakan di rumah kost.
Berikut ini saya paparkan suka-duka menjabat sebagai ketua
HIMASTRON. Di zaman tahun 1976-an saya menjadi ketua menerima
estafet dari pak Suryadi. Proses pemilihan tidaklah terlalu serius yaitu
dengan bermusyawarahasal mau saja karena tidak ada pilihan lagi
karena mahasiswanya sedikit. Anggota termuda ditunjuk untuk bekerja.
Maka jadilah saya berposisi sebagai ketua sekaligus merangkap sebagai
Era De Jure:
14
Perjalanan Himastron
Hakim L. Malasan
Ketua HIMASTRON Periode 1983-1985
Prolog
Permintaan penyunting untuk mengisi buku Perjalanan HIMASTRON
sungguh saya rasakan berat walaupun menjadi suatu kegembiraan
tersendiri. Gembira karena dapat mengetengahkan suatu episode
penting sejarah HIMASTRON akan tetapi berat karena harus secara jujur
memaparkan masa-masa sulit menemukan kembali wajah organisasi
mahasiswa ini yang kadang harus dapat dilakukan sambil mengekang
emosi diri. Harus saya akui sejujurnya, bahwa untuk menyurutkan pikiran
20 tahun ke belakang bukan pekerjaan ringan. Untungnya saya masih
dibekali arsip-arsip pribadi. Tidak selalu pemaparan kesulitan-kesulitan
masa lalu dapat menjadi alat didik dan pembinaan yang optimum, malah
seringkali pemaparannya menjadi bias.
Kendati demikian saya akan mencoba melihat kembali secara
rasional dan logis serta menawarkan visi (dan misi) organisasi mahasiswa
satu-satunya di bumi pertiwi ini. Harapan saya makalah singkat ini dapat
menggugah kita sekalian akan pentingnya mencintai dan memiliki wadah
kita ini.
15
16
Perjalanan Himastron
1.
17
Perjalanan Himastron
18
Kegiatan
I. Akademik
- Diskusi Buku
- Seminar
- Responsi
H-L
Pelaksana
H-L H-H
Sarana
Tempat
Waktu
II. Profesi
- Studi Kasus
III. Pembinaan
- Anggota Baru
- Pelatihan - pelatihan
IV. Komunikasi
- Penerbitan Buletin
V. Pengembangan Minat &
Bakat
Catatan:
H : Himpunan
H-L : Himpunan dan Lembaga (Departemen/KK, Fakultas/UKS, ITB)
H-H : Antar himpunan
20
Meninjau
Kembali Peran
HIMASTRON
Iman Santosa
Ketua HIMASTRON periode 1988-1989
Perjalanan Himastron
jumlah yang kecil itu, saya menemukan banyak sekali individu dengan
karakter yang berbeda-beda tetapi kuat dan menarik. Sebaran karakter
yang beragam ternyata juga menghasilkan sebuah komunitas sosial yang
sangat bersahabat. Saya pun mengerti, ternyata tidak ada yang salah
dengan jumlah yang kecil sepanjang ada kebersamaan di dalamnya. Sejak
itulah perasaan minder saya sebagai warga himpunan terkecil di ITB
menghilang dan bahkan berubah menjadi perasaan bangga.
Pada tahun-tahun berikutnya ketika saya aktif di himpunan, saya
belajar banyak dari rekan-rekan maupun dari sistem yang dibangun secara
bersama-sama di dalam HIMASTRON. Di sini saya ingin menegaskan
bahwa banyak nilai positif yang kita dapatkan dengan menjadi anggota
himpunan. Meskipun demikian, sebagai organisasi, masih banyak hal
yang harus dibenahi di dalam HIMASTRON.
Reposisi HIMASTRON
Organisasi mahasiswa lahir sebagai respon atas kebutuhan mahasiswa.
Setidaknya ada dua hal yang mendorong mahasiswa berhimpun
membentuk organisasi. Pertama, kebutuhan mahasiswa untuk bekerja sama
menyelesaikan tugas-tugas akademik. Kedua, mahasiswa membutuhkan
media pembelajaran dalam proses transisi dari dunia kampus yang
minim konik menuju dunia nyata luar kampus. Ke arah mana organisasi
mahasiswa bergerak tentu sangat tergantung pada situasi zamannya.
Sejak sebelum merdeka hingga kini organisasi mahasiswa lebih banyak
bergerak di ruang publik di luar wilayah akademiknya. Khususnya sejak
pertengahan tahun 60-an, mahasiswa merepresentasikan diri sebagai
kelompok kritis terhadap kebakan pemerintah dan bergerak dalam ranah
moral. Maka demonstrasi mahasiswa menentang kenaikan BBM, atau
menuntut menteri bodoh mundur, atau menentang penggusuran paksa,
dan lain-lain, menjadi pemandangan rutin sehari-hari. Demikianlah arus
utama gerakan mahasiswa Indonesia.
Namun pada level mikro kegiatan mahasiswa bisa sangat beragam
dan di sinilah keberadaan himpunan mahasiswa jurusan memainkan
peranan yang sangat penting. Demikian pula HIMASTRON yang
menyediakan wadah yang sangat eksibel untuk memfasilitasi berbagai
bentuk kegiatan mahasiswa astronomi. Dari sejumlah kegiatan tersebut
yang paling potensial untuk dikembangkan adalah semua yang berkaitan
21
22
Perjalanan Himastron
Tentu saja cita-cita kolektif itu tidak harus tunggal. Ada banyak
alternatif untuk secara bersama-sama membangun profesi setelah lulus.
Peranan himpunan adalah mengumpulkan peluang karir dalam lingkup
astronomi, termasuk di dalamnya adalah semua bidang teknologi yang
terkait dengan astronomi. Kegiatan ini sangat menarik karena memberi
peluang kepada mahasiswa melakukan eksplorasi pengetahuan dan
teknologi untuk persiapan karir mereka. Dalam hal hubungan dengan
alumni merupakan isu penting. Sementara itu diskusi di dalam himpunan
sangat berpeluang membuka wilayah-wilayah baru yang mendekatkan
astronomi kepada masyarakat luas.
Peran HIMASTRON membangun komunitas profesi memberi
keuntungan ganda kepada para mahasiswa. Pertama, mahasiswa sudah
tahu apa yang akan dilakukannya setelah lulus. Kedua, dengan demikian
mahasiswa akan lebih tenang menyelesaikan kuliahnya. Membangun
komunitas profesi adalah kegiatan jangka panjang dan pada hakekatnya
merupakan interaksi yang intens antara HIMASTRON dengan dinamika
yang terjadi di masyarakat dan di dunia ilmu pengetahuan. Saya yakin jika
peran ini dikelola dengan baik bukan tidak mungkin akan lahir semacam
cetak biru astronomi Indonesia di masa depan yang lahir dari pemikiran
kreatif para anggota HIMASTRON.
Selamat Ulang Tahun ke-40
24
Perjalanan Himastron
25
Re :
tak perlu seribu bintang
yang bertaburan di langit sana
tuk temani malam-malammu
ku ada di sini
tak perlu seribu sahabat
dengan senyum sapa dan hangat cinta
cukup satu alasan indah
ku ada di sini
udah ya ntar Rio Febrian kalah top hahaha
27
Warna
Ferry M. Simatupang
Ketua Divisi Asteroid periode 1993-1994
Hmm, sudah berapa lama aku meninggalkan Himastron ya? Tentu saja
meninggalkan yang kumaksudkan itu adalah tidak lagi sebagai anggota biasa,
yaitu sejak aku tidak lagi menjadi mahasiswa. Dan itu berarti semenjak awal tahun
1997, lebih dari delapan tahun lalu. Cukup lama juga. Tapi tidak berarti aku jauh
dari Himastron (selanjutnya akan disingkat H*), karena kebetulan tempat kerjaku
bersebelahan dengan Sekretariat H* (you know what I mean).
Karena itu, tiap hari aku biasa melihat ke arah Sekretariat H*. Dan saat
melihat ke arah Sekre H* dari dapur Departemen Astronomi (saat menyeduh
kopi), aku kadang suka tersenyum sendiri. Dan kadang pikiranku melayanglayang, membanding-bandingkan apa yang sedang kulihat saat itu dengan saat
aku masih aktif di Himpunan. Dan satu kata yang selalu muncul di pikiranku
pada saat seperti itu adalah: warna.
------Pertama kali kontak dengan H* mungkin adalah saat-saat pertama
kali menginjakkan kaki ke kampus. Bagi mereka yang hampir tidak pernah
bepergian jauh seperti aku, bertemu orang yang ramah di tempat baru,
tentunya menjadi hal yang menyenangkan. Saat itu, sebagai angkatan
baru, beberapa perwakilan dari Himastron (angkatan 90) menyambut
kami dengan ramah. Pertemuan pertama ini kemudian dilanjutkan dengan
interaksi-interaksi berikutnya dengan H*. Sampai akhirnya sebagian besar
angkatanku mengikuti OS dan menjadi anggota H*.
Ferry M. S. -- Warna
29
30
Perjalanan Himastron
Ferry M. S. -- Warna
31
Perjalanan Himastron
32
34
Perjalanan Himastron
35
36
Perjalanan Himastron
37
Tur
Footballers juga mengadakan tur sebab event kejuaraan di dalam ITB
sangat sedikit. Tur-tur ini tidak hanya berlangsung di Bandung saja.
Kami pernah bertanding di Cililin, Cipanas, Kuningan bahkan sampai
Bungbulang sebuah kota kecamatan terpencil di selatan Garut. Khusus
untuk tour ini kami tidak peduli hasilnya. Yang penting bagi kami adalah
sehat dan senang karena selain main bola juga sekalian jalan-jalan.
Pada sebuah tur ke Kuningan, ketika kami sedang dalam perjalanan
ke rumah Safaat Bahrun (AS92, budak Kuningan yang mengundang kami),
kami melihat sebuah mobil pick-up dengan seperangkat sound-system
ditumpangi sekelompok anak muda berkeliling-keliling kota. Di atas
pick-up itu berkibarlah 2 bendera besar. Dengar punya dengar ternyata
mobil tersebut sedang mengumumkan akan adanya sebuah pertandingan
sepakbola akbar. Lihat punya lihat Wheeeladalah! Ternyata salah satu
bendera besar yang berkibar di atas pick-up tersebut adalah bendera
Himastron! Silakan bayangkan bagaimana perasaan kami saat itu!
Saat tur ke Bungbulang, salah satu mobil yang kami tumpangi
mogok di tengah kebun teh di pedalaman Garut. Saat itu lepas magrib dan
listrik ternyata belum masuk desa itu. Suasana begitu gelap, dan langit
begitu cerah. Dasar anak Himastron... kesempatan saat itu tidak kami siasiakan untuk berdiskusi mengenai langit. Barangkali inilah kesempatan
38
Perjalanan Himastron
pertama bagi sebagian besar anak-anak berada di bawah langit cerah jauh
dari pengaruh cahaya kota. Untuk pertama kalinya saya melihat sosok
Bima-Sakti (benar-benar sosok Bima-Sakti, bukan hanya Milky Way!) di
situ.
Jika kami bertanding di pelosok, maka dapat dipastikan 100% bahwa
penonton-penonton wanita akan mendukung kami. Yah.. itulah
kenikmatan lain dari tur-tur ke luar kota.. kami jadi pujaan kaum hawa
di situ. Ketika gawang kami terancam (dan seringkali memang terancam)
maka terdengarlah jeritan-jeritan histeris (yang terdengar sangat mesra di
telinga kami :p) dari mulut mereka. Sesaat kami menjadi seperti selebritis.
Wajar kalau mereka histeris, sebab selain kami ini anak-anak ITB, kulit
kami lebih terawat daripada kulit tim tuan rumah hahahah... Dan bukan
alasan itu pula jika kami selalu kalah besar jika harus bertanding di pelosok
:p. Sesaat kami lupa pada suporter-suporter kami yang ada di Bandung
sebab transportasi yang terbatas membuat kami tidak bisa mengangkut
mereka :p.
Dampak
Ternyata keberhasilan footballers memberikan dampak yang luar biasa
pada cabang olahraga lain. Kekompakan kami di lapangan sepakbola
terbawa juga sampai ke lapangan bola voli. Kami berhasil menjadi nalis
HMS Cup! Kekompakan ini juga menular ke para suporter kami, para
cewek perkasa Himastron. Mereka berhasil meraih juara III kejuaraan
bola voli Kartini Cup. Sesaat mereka boleh berbangga karena piala juara
III Kartini Cup mereka lebih besar daripada piala juara II HMS Cup kami
heheheh...
Bukom Footballers
Footballers mempunyai bukom, yakni bagian belakang bukom resmi
huahahah Di sana kami menulis uraian tentang pertandingan yang
baru saja kami lewati, tentang strategi mendatang, tentang calon lawan
kami, bahkan juga tentang pertandingan-pertandingan yang sama sekali
tidak ada sangkut pautnya dengan footballers. Porsi terbanyak tulisan di
bukom itu adalah tentang Liverpool. Dasar Si Boyke (Boyke Ramdhani,
39
footballers angkatan 94, hooligan Liverpool)! Jika tiba saatnya Piala Eropa
dan Piala Dunia datang (1996 dan 1998), bukom footballers menjadi ajang
caci-maki antara pendukung Jerman vs pendukung Inggris. Sebenarnya
pendukung Jerman cuma satu yaitu Senja, dan pendukung Inggris
cuma satu yaitu Boyke, tapi mereka sanggup menghabiskan berlembarlembar bukom footballers untuk saling mencacimaki. Mengaku sebagai
pendukung mati Jerman dan Inggris, tetapi ketika saling mencacimaki
mereka menggunakan bahasa Sunda! Huh!
Penutup
Kapan kumpul lagi yeuh!
Formasi terbaik yang pernah dimiliki Himastron (seminalis Liga ITB
1995):
Era
AD/ART Himastron ITB
Revisi 2001
43
Perjalanan Himastron
Menumbuhkan Kepercayaan
Pada Diri Sendiri
Aldino Adry Baskoro
Ketua Himastron ITB Periode 2001-2002
Gerbang Pembuka
Mendengar kata Himastron mengingatkan saya pada masa-masa awal di
mana saya berusaha menjadi mahasiswa dan manusia. Masa-masa awal
di TPB merupakan Tahap Paling Berat menurut saya karena pada saat
itu saya berada pada kondisi bertransformasi dari bocah yang pendiam
menjadi yang pendiam. Masa-masa kritis ini untungnya dapat terlalui
dengan seringnya berinteraksi dengan lingkungan ITB termasuk dengan
Himastron ITB melalui kaderisasinya. Himastron ITB merupakan salah
satu komponen dalam hidup saya yang membangunkan saya dari
tidurnya. Memang kalau mengandalkan ingatan akan sulit menceritakan
hal-hal yang terjadi saat kepengurusan berada pada masa angkatan
saya (Angkatan 99) berkuasa. Catatan-catatan pribadi penulis tentang
organisasi kecil ini sangat membantu dalam penyusunan manuskrip ini.
Ketertarikan penulis untuk menulis pengalaman-pengalaman di H* dalam
sebuah buku pribadi terilhami dari sebuah buku catatan pribadi yang
ditulis oleh almarhum seorang wartawan, Ahmad Wahib, yang berjudul
Pergolakkan Pemikiran Islam. Yang menarik adalah saat di H* (panggilan
sayang untuk Himastron ITB) inilah saya mulai dikenal sebagai seorang
pujangga kecil karena puisi-puisi saya yang banyak terserak di bukom
H*. Inspirasi dan bahasa jiwa sering mampir ketika saya berkontemplasi
di terowongan angin ini (baca: sekre H*).
Saya masih ingat ketika hearing pemilihan ketua H* dulu, visi dan misi
yang saya kemukakan tidaklah terlalu hebat. Membuat Himastron menjadi
organisasi yang tidak dilecehkan bahkan oleh pengurusnya sendiri.
Menurut saya hal ini penting karena kalau kita tidak mempercayai dan
menghargai diri sendiri sebagai organisasi, kita tidak akan pernah ada
kemauan untuk mengembangkan diri. Dan anehnya, saya yang malah
mendapat durian runtuh itu yaitu mengemban amanat menjadi ketua.
Kepengurusan 2001-2002 sempat molor beberapa bulan dikarenakan
sebelumnya angkatan 99 tidak ada yang maju sebagai calon ketua
sehingga dibentuklah presidium sebagai solusi agar tidak ada vaccum of
power. Salah satu tugas dari presidium adalah membuat AD-ART baru dan
mengesahkannya.
Boleh dikatakan, kepengurusan periode 2001-2002 merupakan uji
coba dari Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Himastron ITB
2001. Kondisi internal diperbaiki dan hubungan dengan lembaga lain
antara lain Departemen Astronomi maupun himpunan lain mulai dalin
kembali. Perbaikan kondisi internal meliputi menyamankan suasana rapat,
memperbaiki sistem pengarsipan, melakukan pembersihan sekretariat
secara teratur, dan meningkatkan kas H*. Dulu, kebanyakan anggota pengurus
H* pada masa itu, ketika mendengar kata rapat, persepsi yang terbayang
di kepala adalah sesuatu yang sangat membosankan karena suasana yang
serius. Rapat-rapat H* kemudian dirombak dengan suasana yang santai
dan serius, terkadang bercanda namun tidak melupakan inti pembahasan.
Pimpinan rapat pada setiap pertemuan di-rolling (bergantian), agar setiap
anggota pengurus merasakan bagaimana nikmatnya menjadi pimpinan
rapat ini. Hal ini juga berlaku apabila H* membuat suatu kegiatan baik itu
syukuran wisuda, pengamatan langit malam, maupun kegiatan lainnya.
Tujuannya sama, agar setiap anggota, khususnya pengurus, merasakan
bagaimana pengalaman menjadi pucuk pimpinan.
Hubungan dengan pihak departemen diperbaiki dengan melakukan
sosialisasi badan kepengurusan di awal masa jabatan. Kepanitian
syukuran wisuda yang diambil alih oleh pengurus menjadi momen
bagi departemen untuk melihat H* baru. Salah seorang dosen pernah
mengatakan kepada saya: Himastron jangan hanya mengurusi urusan
internal saja dong, sudah saatnya keluar! Dan pernyataan ini coba kami
jawab dengan memberanikan diri menerima tawaran dari Pembinaan
44
45
Perjalanan Himastron
46
Sisi Ilmiah
H* harus berani merutinkan kajian-kajian bertemakan astronomi dengan
pemateri dari anggotanya sendiri, minimal sebulan sekali. Pengamatanpengamatan yang sifatnya riset harus dikembangkan. Kita harus berani
penulis mengistilahkanMenghimastronkan Bosscha dan Mem-Bosschakan Himastron. Kegiatan-kegiatan pengamatan yang sifatnya ilmiah
seharusnya dapat dilaksanakan secara teratur dan berkesinambunan.
Targetnya adalah H* mampu membuat jurnal-jurnal ilmiah yang
dipublikasikan secara internasional. Tak menutup kemungkinan H*
akan diundang ke berbagai negara untuk mempresentasikan hasil
pengamatannya. Kegiatan ini tentu saja sangat didukung oleh pihak
departemen. Hal lain yang tak kalah pentingnya adalah pengadaan
teropong bintang di H*. Teropong ini sangat berguna apabila ada anggotaanggota H* yang bermalam di sekretariat H*. Apabila cuaca cerah, maka
dengan adanya teropong yang bersemayam di sekre H*, anggota akan
lebih mudah mempraktekkan skill penggunaan alat astronomi pengintip
ini.
47
Perjalanan Himastron
Gerbang Penutup
Walaupun saat ini organisasi mahasiswa di ITB termasuk juga Himastron
ITB sedang mengalami tekanansaya menamakannya NKK/BKK jilid
IIdi mana kaderisasi himpunan dilarang oleh pihak rektorat, saya
mengharapkan kaderisasi Himastron ITB tetap berjalan dengan berstrategi
dan berkomunikasi. Kita mempunyai stakeholder yang besar di masyarakat
walaupun secara power sangat lemah untuk mempengaruhi kebakan
institusi ITB. Tri Dharma Perguruan Tinggi seharusnya dilaksanakan
tidak dengan timpang dalam arti hanya menonjolkan di satu sisi saja. Dan
Himastron ITB mempunyai peran dalam pengabdian pada masyarakat.
Tetaplah berjuang dan tetaplah mengabdi untuk masyarakat.
49
Himastron ITB:
Kecil-Kecil Cabe
Rawit
Perjalanan Himastron
50
51
Perjalanan Himastron
Himastron kami membuat suatu lembaran acc yang kami sebut lembar
acc. Jika pengurus ingin mengambil dana yang telah dialokasikan harus
menggunakan lembar ini. Tujuan adalah supaya ada bukti bahwa dana
Himastron dikeluarkan untuk siapa dan untuk keperluan apa. Dan tentu
saja jika ada sisa dari dana yang diambil tersebut haruslah dikembalikan
kepada bendahara. Perhitungan sekali ya!
Permasalahan dana memang mendapatkan perhatian yang sangat
intensif dalam kepengurusan ini. Untuk mengontrol dana yang keluarmasuk ini tiap bulannya ketua, sekretaris umum, dan bendahara melakukan
rapat kontrol keuangan. Sehingga APBH (Anggaran Pendapatan dan
Belanja Himastron) dapat berubah sesuai dengan kondisi Himastron tiap
bulannya.
Himastron boleh berbangga hati ketika berhasil menyelenggarakan
suatu acara terbesar yang pernah diselenggarakan oleh Himastron
ITB. Bagaimana tidak, saya rasa juga memang untuk pertama kalinya
Himastron ITB menutup seluruh lapangan basket dan voli untuk keperluan
acara tersebut (kesan ini saya dapat dari salah satu anggota kehormatan
Himastron ITB).
Sebelumnya ketika penyelenggaraan Space Week (SW) ini masih
berupa ide dari ketua divisi ekstern saat itu yaitu Dewi Pramesti (H*
01) yang akrab dipanggil bona, tidak sedikit anggota Himastron yang
geleng-geleng kepala menyatakan bahwa Himastron tidak mungkin
dapat menyelenggarakan SW. Terlalu berat dan terlalu besar!, kirakira begitulah alasan sederhananya. Tapi toh, setelah kita mengadakan
rapat untuk seluruh anggota biasa Himastron ITB, di mana sdri. bona
mempresentasikan kegiatan ini, kita semua sepakat untuk mengadakan
acara ini. Memang kenyataan yang terjadi anggota Himastron hampir
seluruhnya tewas setelah acara ini berakhir, namun tewas-nya itu
dalam keadaan tersenyum puas!
Jika dilihat dari penyelenggaraan acaranya sendiri dapat dikatakan
cukup sukses. Bagaimana tidak, kas Himastron sendiri bertambah sekitar
10 juta rupiah. Saya rasa pada saat itu untuk pertama kalinya Himastron
menerima tambahan kas dengan jumlah yang sangat besar. Akan tetapi jika
dilihat dari segi acara tampaknya memang persiapannya sangat kurang.
Hal fatal yang terjadi adalah meskipun kita dapat berbangga hati dapat
menutup seluruh lapangan basket dan voli, kehadiran penonton sangat
minim. Bahkan kalau dilihat-lihat sepertinya perbandingan antara panitia
dengan penonton masih lebih banyak panitia.
52
53
Perjalanan Himastron
Perkembangan Himastron
Dalam kesempatan ini, saya ingin memaparkan bagaimana perkembangan
Himastron dari masa ke masa dilihat dari sudut pandang pengelolaan
dan penyelenggaraan dana Himastron dimulai dari kepengurusan setelah
terjadi peristiwa presidium.
Himastron sepertinya memang belum bisa mandiri dalam soal
pengelolaan dana. Hampir tiap akhir dari kepengurusan dompet kas
Himastron semakin saja tipis. Kita boleh bangga terhadap perkembangan
Himastron menuju organisasi yang kuat dan pro, akan tetapi tidak
dapat dipungkiri bahwa Himastron juga lebih jago menguras ketimbang
menambah dana dalam kas Himastron. Memang, Himastron sendiri
adalah organisasi yang non prot, akan tetapi non prot bukan berarti
organisasi ini tidak dapat menghasilkan dana. Terkadang juga, jika
Himastron mendapatkan suatu proyek (seringnya sih, memberikan materi
astronomi) dana yang masuk ke kas Himastron sebenarnya tidak benarbenar masuk ke dalam kas Himastron. Dana tersebut diberikan kepada
orang-orang yang berjasa dalam proyek tersebut. Saya pikir hal ini sudah
salah besar! Seharusnya, meskipun orang-orang yang berjasa tersebut,
misal hanya 5 orang, tetap saja orang-orang tersebut membawa nama
Himastron. Sehingga dana yang diterima pun seharusnya masuk ke dalam
kas Himastron!
Seharusnya ditekankan juga oleh para anggota Himastron bahwa
menjadi anggota Himastron tidak untuk menjadi kaya! Saya masih ingat
pada waktu ITB berencana mencanangkan semacam sertikat/penilaian
ekstrakurikuler yang dikeluarkan oleh unit dan atau himpunan banyak
54
55
Perjalanan Himastron
Akan tetapi kadang kala yang terjadi adalah seperti pada gambar yang
sebelah kanan. Betul sekali, peranan swasta di dalam struktur kekuasaan
Himastron sangatlah kuat! Berbagai kegiatan yang dibuat oleh pengurus,
meskipun dibuat untuk seluruh anggota biasa, namun swasta jarang
sekali hadir di dalam kegiatan-kegiatan tersebut. Susah sekali memang
mengajak swasta! Dari struktur yang sebelah kanan juga ternyata pada
kenyataannya anggota yang terletak di struktur paling bawah adalah
anggota muda atau anggota biasa yang masih muda. Padahal seharusnya
swasta juga termasuk ke dalam anggota ini.
Himastron ITB memang sebuah organisasi yang unik. Meskipun
kekeluargaan yang terjalin sangatlah kuat namun konik pun sering tidak
terkendali. Meskipun begitu, hal positif yang perlu dicatat dari kekeluargaan
vs konik ini adalah bahwa konik yang terjadi adalah konik di dalam
organisasi dan bukan konik antar individu. Perdebatan sering kali terjadi
di dalam rapat-rapat sampai suasana tidak mengenakkan, namun seusai
rapat kita pun kembali akrab seperti layaknya sebuah keluarga. Benarbenar bisa memisahkan antara kepentingan pribadi dengan kepentingan
organisasi!
Penutup
Demikian saja yang dapat saya sampaikan seputar organisasi kecil yang juga
pedas-nya minta ampun dan nikmat-nya bikin ketagihan! Sebenarnya
masih banyak yang ingin saya sampaikan tentang kegiatan-kegiatan serta
konsep-konsep baru yang ada selama saya aktif di Himastron. Akan tetapi
space yang diberikan sangatlah terbatas. Mungkin dalam kesempatan lain
tulisan ini akan saya sambung. Terima kasih kepada Himastron dan
VIVAT HIMASTRON ITB!!
57
Dading H. Nugroho
Sta Divisi Hubungan Antar Anggota (Hutaro) Periode 2001-2002
Bendahara Umum Periode 2002-2003
Kepada
Temanku, Sahabatku, dan Saudaraku
Himastron
Di kehidupan dunia
Bagaimana kabar dirimu dan teman-teman kita di perjalanan dunia ini?
Untuk kesekian kalinya saya menulis surat yang mungkin tidak akan
dapat dikirimkan kepada dirimu, karena saya merasa tulisan ini begitu
dingin dan tidak berirama dan tidak dapat mewakili apa yang seharusnya
dapat saya sampaikan pada saat kita bertemu dan berbicara langsung.
Saya ingin menuliskan rangkaian memori yang ada dalam pikiran dan
perasaan saya.
Rangkaian memori tersebut bermula pada saat pertemuan pertama
kita. Saat itu adalah saat di mana seorang remaja mencoba menempuh
kehidupan yang jauh dari tempat kelahirannya. Saat suasana lingkungan
sedang sangat panas, seseorang mengajak saya untuk menemui sekumpulan
mahasiswa yang sedang duduk dan mengobrol di dekat pohon yang
sangat kita kenal (terima kasih karena sampai sekarang masih bersedia
menemani saya untuk mengagumi pohon tersebut). Setelah mendekat,
saya lihat seorang gadis yang sangat menarik. Saat itulah pertama kali
Perjalanan Himastron
58
dan penghubung antara Saya dan orang lain yang bersedia menyatu dan
berhubungan dengan Saya.
Ternyata dalam rute perjalanan saya, kita ditakdirkan beberapa kali
bertemu lagi sampai pada pertemuan yang saya anggap sangat spesial
dan sakral. Pada pertemuan tersebut saya dan beberapa teman saya
mengucapkan janji kepadamu. Pada saat mata saya tertutup saya merasa
ada yang mengikatkan sebuah ikatan ke tubuh saya. Dalam kegelapan
malam yang dingin, kuraba-raba ikatan yang sudah terikat. Ikatannya
tidak terlalu keras dan saya tidak mengenali bahan yang digunakan. Yang
kurasakan hanya kalembutan bahan tersebut. Sapaan hangat dan lembut
mentari pagi hadir menggantikan dinginnya malam, sekaligus membantu
saya untuk menjawab rasa ingin tahu saya tentang ikatan tersebut. Warna
ikatan tersebut sangat putih bersih dan tubuh saya tidak merasakan
kehadiran ikatan tersebut. Saya mengawali hari ini dengan senyumanmu
dan perasaan haru dan bahagia yang memenuhi sekitar saya dan temanteman saya yang lain. Saya sangat bersyukur sekali saat itu.
Jalan kita sekarang lebih dekat dan saya merasa ada beban
tambahan lagi yang berasal dari ikatan tersebut. Hal itu sudah merupakan
konsekuensi apabila kita mengambil keputusan untuk memohon dan
menerima sebuah ikatan di tubuh kita. Perjalanan yang kau tempuh
ternyata melibatkan puluhan orang lain. Saya akhirnya dapat mengenal
mereka dan kita bisa berjalan bersama-sama.
Perjalanan yang tidak akan saya lupakan, saya dapat melihat
wajahmu dalam berbagai keadaan. Sinar bahagia tampak memancar dari
wajahmu ketika dirimu menyambut orang-orang yang bersedia untuk
diikat olehmu. Kebahagianmu juga tampak pada aktitas yang kamu
ikuti, mulai dari acara makan bersama (dari makanan kecil atau gorengan
sampai makan kolektif atau ayam bakar), nonton TV bersama, olahraga
bersama, sampai acara seminar yang agak kaku. Meskipun ada kelelahan
yang tampak tetapi langsung dapat ditutupi dengan senyumanmu. Hal
yang paling sering kaulakukan adalah dialog atau berdiskusi dengan
seorang teman saya atau beberapa teman saya dari hal yang bersifat
pribadi sampai hal yang menyangkut orang banyak. Saya masih ingat lari
pagi hari minggu bersama dengan teman-teman yang lain berteriak-teriak
(meskipun saya agak kurang dapat memahami arti sebenarnya pada saat
itu), long march dan camping di sekitar gunung Tangkuban Perahu (apakah
masih ingat pemandangan langit malam pada saat Garden Party 2002?
Pemandangan langit malam terindah yang pernah kita lihat dan apabila
59
Perjalanan Himastron
pencipta alam semesta menginkan saya untuk melihat yang lebih baik lagi
kamu akan saya ajak), atau bertanding olahraga melawan pria-pria HMM,
IMG, GEA, dan lain-lain (sayang kita jarang menang). LKO di beberapa
rumah teman kita (terutama di Cihanjuang karena LKO pertama kali dan
yang melaksanakannya adalah sahabat-sahabatmu yang terbaik pada
zamannya dan pertanyaan wajib dari seorang teman kita Apa rencana
Anda sesudah kuliah?).
Pesonamu dirimu tidak kalah menarik dibanding gadis-gadis
yang lain misalnya HMP Pangriptaloka, HMTL, Nymphea, HMF ArsPreparandi dan lain-lain. Karena masing masing diri kalian memiliki ciri
khas tersendiri sehingga tidak perlu misalkan kalian disandingkan dan
dibandingkan. Tetapi apabila dirimu berkumpul dengan teman-temanmu
yang lain pesona dirimu masih dapat saya rasakan meskipun temantemanmu juga terkenal wah. Belum teman-teman laki-lakimu misalkan
IMG yang wajahnya garang, HMT yang ingin selalu menonjolkan dirinya,
HMS yang sering bermain api, dan masih banyak yang lain. Pada suatu saat
dirimu sendiri yang berkumpul, berdiri berdampingan dengan mereka di
lapangan basket, atau kadang-kadang pada beberapa kesempatan kita
bersama-sama berinteraksi dengan mereka.
Sudah merupakan sesuatu yang lazim di kehidupan bahwa
kebahagiaan akan hidup berdampingan dengan kesedihan. Hal tesebut juga
terjadi pada dirimu. Mendung kesedihan tampak menyelimuti wajahmu
ketika ada teman-teman saya yang juga mempunyai ikatan dengan dirimu
memutuskan untuk pergi. Ada yang pergi dengan tetap mempertahankan
ikatan di tubuhnya dan juga ada yang pergi dengan memutuskan ikatan
tersebut. Selain itu singgungan-singgungan yang terjadi di antara kami
pun dapat mengganggu kebahagiaanmu.
Pada suatu hari, kutemukan dirimu di belakang rumahmu dengan
wajah yang murung. Saya bertanya mengenai apa yang menyebabkan
kegalauan di hatimu. Dirimu menjawab, Sahabat-sahabatku mengatakan
bahwa ada yang salah dengan diriku sehingga Aku tidak boleh melanjutkan
perjalananku dulu, Aku harus diam di sini dulu. Diriku terdiam dan saya
merasa menjadi seseorang yang tidak mengenal dirimu dengan baik (saat
itu mungkin sedikit saya pahami kalau hal itu terjadi, karena kita baru
saja berkenalan dan ikatan itu juga baru saja menempel di tubuhku. Tetapi
kalau itu terjadi pada saat yang seharusnya tidak terjadi, saya tidak dapat
memberikan jawaban selain kesiapan untuk bertanggung jawab).
60
61
Perjalanan Himastron
dan Saya siap untuk menerima apapun konsekuensi dari perbuatan Saya,
kata saya pada dirimu. Tetapi tidak ada reaksi dari dirimu.
Kulihat dirimu hanya diam dan segera saja kesunyian mengisi
ruang yang ada antara kita sementara waktu sepertinya tidak berjalan.
Hal itu semakin membuatku bingung dan khawatir. Beberapa saat
kemudian dirimu berpaling dan kemudian berpamitan. Saya ucapkan
sekali lagi kepada diri saya, Katanya sudah siap menanggung resiko?
Benar saya harus dapat melalui ujian ini. Kulihat ikatan di tubuhku masih
ada tetapi warnanya tidak seputih waktu dulu. Saya menjadi malu jika
bertemu denganmu. Dirimu masih menerima diriku dengan senyuman
dan perilaku hangat meskipun dengan apa yang telah terjadi. Menurutku,
hal itu dapat menimbulkan kemarahan dari dirimu. Oleh karena itu saya
mengurangi frekuensi untuk bertemu denganmu, karena menurut teori
seorang teman kita (teori Iduy), frekuensi bertemu adalah salah satu
faktor utama dalam hubungan dua orang. Sabarlah, tunggulah sampai
Kamu dapat memperbaiki kesalahanmu dan memberikan yang jauh lebih
baik kepada dirinya.
Pengatur kehidupan kita sepertinya memberikan tambahan ujian.
Setelah kualitas hubungan kita yang menurun, dirimu sepertinya malah
semakin bersinar dan kita tidak dapat berbagi kebahagiaan itu. Aktitas
yang kamu ikuti semakin banyak baik dari segi jumlah dan variasinya.
Mengenai kualitas, saya sangat bangga mempunyai sahabat-sahabat yang
hebat dapat menemani perjalananmu. Apalagi kesedihan yang ada (saya
tidak tahu persis hanya informasi dari beberapa sahabat saya yang lain),
saya tidak dapat berada di sampingmu untuk berbagi kesedihan itu.
Sesaat sebelum saya memasuki pintu gerbang yang baru dalam
perjalanan saya, saya mencoba untuk berpamitan dengan lebih baik.
Saya khawatir dalam perjalanan saya selanjutnya tidak akan bertemu lagi
denganmu, sehingga saya mencoba untuk berpamitan dengan lebih baik.
Saya menginginkan suasana yang beda, sehingga saya mengajak kamu
ke bagian yang indah dan netral di antara rumah kita masing masing.
Dengan berjalan saya mencoba untuk mengobrol denganmu meskipun
pertama-tama sepertinya sangat kaku sekali sampai akhirnya suasana
mencair meskipun tidak akan bisa seperti waktu dulu.
Mendekati akhir pembicaraan, saya mengatakan maksud saya
kepadamu, Saya harus melanjutkan perjalanan Saya, dan mungkin
perjalanan Saya sesudah hari ini dapat berdekatan dengan perjalananmu
bahkan bisa bertemu lagi pada suatu tempat di depan sana, atau sebaliknya
62
jalan yang harus kutempuh akan sangat jauh dengan jalanmu. Saya juga
mohon maaf atas segla kesalahan saya kepadamu. Langkahmu pun
terhenti dan dirimu berkata, Selamat jalan, Saya sudah terbiasa dengan
keadaan seperti ini, Saya mohon kamu tidak akan melupakan Saya dan
Saya sangat mengharapkan doamu supaya Saya terus menjalani kehidupan
Saya selalu berada petunjuk dari pencipta kita semua.
Saya tidak langsung menjawab. Ingatan tentang Kamu tidak akan
hilang dalam memori Saya (mudah-mudahan, sampai saat saya menulis
surat ini saya masih dapat memegang kata-kata saya itu), dirimu pernah
menjadi bagian yang penting dalam kehidupan Saya, begitu banyak yang
sudah saya lalui dan sangat berkesan bagi Saya. Mengenai doa, tanpa
permohonanmu-pun Saya akan berusaha untuk selalu mendoakanmu,
tetapai Saya ingat ada seorang manusia terbaik yang pernah ada di dunia
mengatakan sesuatu pada sahabatnya. Saya tidak hafal persis redaksinya
tetapi intinya adalah apabila ada seorang saudara mendoakan saudaranya
tanpa diketahui oleh saudaranya itu, maka malaikat akan ikut mendoakan
saudaranya itu. Kemungkinan doa malaikat (yang bersih dari dosa)
diterima lebih besar daripada doa Saya (seorang manusia lemah yang
sering berbuat salah)., kata diri saya dalam hati.
Saya menjawab perkataanmu dengan senyuman dan ajakan untuk
pulang ke rumahmu. Saya akhirnya memasuki pintu gerbang yang baru,
dan saya bersyukur ternyata kadang-kadang saya bisa melihatmu di
perjalananmu. Jalur perjalanan saya yang baru masih memungkinkan kita
untuk bertemu dan mengobrol, atau hanya saling memandang dengan
pandangan yang wajar.
Demikian teman, sahabat dan saudara saya Himastron tercinta, saya
berterima kasih atas pertemanannya, persahabatan, dan persaudaraannya.
Saya masih berpikir surat saya ini belum terlalu cukup, kamu layak
mendapatkan lebih dari ini. Semoga pencipta alam semesta dan segala
isinya selalu bersama kita. Amin.
Hanindyo Kuncarayakti
Ketua Divisi Astronomi Plus 2002-2003
Ketua Divisi Keprofesian, Riset, dan Teknologi Antariksa 2003-2004
64
..
Astro! Astro! Duaribu satu!
Segar ceria dan lucu-lucu!
..
(dengan nada lagu Menanam Jagung, Cangkul! Cangkul! Cangkul yang
dalam! Menanam jagung di kebun kita!)
Singkat kata, saya dan kawan-kawan akhirnya tiba di Ciceunang,
dalam rangkaian acara Garden Party 2002. Kami, angkatan 2001, dengan
kostum TPB power rangers jingga-kuning-pink dan name-tag yang
ukurannya sekian parsec kali sekian parsec, menghadapi saat-saat terakhir
kami sebagai anggota muda H*. Berbagai ujian sik dan mental telah
kami lalui, saat menuju dan berada di lokasi. Malam itu, setelah kenyang
dikerjai dan diomeli (salah satunya Woi! Siapa yang nyuruh tidur?
ketika kami tertidur pulas setibanya di tenda), kami duduk melingkar di
kompleks tenda Peserta. Para Panitia dan Swasta tak tampak, sehingga
kami bebas bercengkerama membicarakan banyak hal. Pembicaraan
beralih topik kepada langit ketika kami menyadari bahwa nun jauh di
atas kami, bersinar ribuan titik cahaya. Bintang-bintang langit malam
bulan April menyinarkan cahayanya dengan bebas di atas Ciceunang
yang gelap gulita. Tak tampak sedikitpun awan menggantung. Ketiadaan
awan, lingkungan yang gelap gulita, dan Jalur Bima Sakti yang ditingkahi
gemerlap bintang-bintang menghadirkan suasana magis pada langit
malam itu. Setelah terkagum-kagum selama beberapa saat, kamipun
berusaha mengenali satu per satu bintang dan rasi yang tampil malam itu.
Alpha-Beta Centauri, Crux, Scorpius, Leo, Virgo, Ursa Major
Langit malam itu merupakan salah satu kenangan indah yang saya
dapatkan dari Ciceunang, di samping ketika melewati saat-saat pertama
dalam ribaan jaket H*. Walaupun (konon) terancam tidak dilantik, kami
akhirnya turun gunung sebagai anggota biasa H* setelah mengucap janji
H* di hadapan Panitia pada pagi harinya.
Tahun pertama terlibat dalam kepengurusan H*, saya langsung
ketiban sampur menjadi ketua divisi. Kala itu divisi tersebut belum bernama,
hanya konteks kerjanya dalam bidang keprofesian. Setelah bingung
mencari inspirasi untuk nama divisi, saya dan rekan staf divisi akhirnya
sepakat dengan nama Divisi Astronomi Plus. Divisi yang mengurusi
astronomi di H* maksudnya? Tentu. Lalu plus itu apa?
Pada awalnya, kata tersebut ditambahkan karena judul Divisi
65
Perjalanan Himastron
66
67
Perjalanan Himastron
68
70
sik dari panitia maupun nonpanitia alias swasta. Hal ini yang saya suka
dari Himastron, apalagi kalau membandingkannya dengan himpunan
mahasiswa lain di ITB yang kabarnya cukup keras (apalagi swastanya),
maka ospek H* terdengar tidak ada apa-apanya. Namun tentu saja tidak
kalah dari segi pembekalan materinya yang saya nilai cukup membantu
dalam kehidupan nantinya dalam H*. Akhirnya, setelah mengikuti proses
yang panjang dan saat pelantikan yang penuh kontroversi (tidak habis
pikir saya di mana letak kontroversinya), masuklah saya ke dalam dimensi
ruang dan waktu yang berbeda: H*.
Entah mulainya bagaimana, tetapi saya ingat kerjaan saya dan
teman-teman seangkatan di H* untuk pertama kalinya adalah membuat
acara angkatan. Acara yang kami pilih waktu itu adalah Talk Show
Tabrakan Asteroid, Kiamat 2019? yang diselenggarakan di ITB untuk
kalangan internal kampus dan masyarakat umum. Menurut saya, acara
tersebut cukup sukses, walaupun kami yang menjadi panitianya baru
menjadi mahasiswa selama satu tahun, dan di H* masih beberapa bulan
saja. Konon, angkatan 2000 dahulu juga melakukan hal yang sama, proyek
angkatan. Ternyata, hal ini termasuk dalam salah satu bentuk kaderisasi
H* untuk anggota barunya. Dan saya merasa kaderisasi seperti ini cukup
mengena bagi masing-masing individu yang aktif di dalamnya. Saya
menjadi salah satu lulusannya, dan saya bangga untuk itu!
Banyak kegiatan yang diselenggarakan H* selama saya berada di
dalamnya. Dari kegiatan internal H* sendiri, seputar ITB, Bandung, Jawa
Barat, hingga yang berbau internasional. Kegiatan internal sudah semakin
variatif dengan menyentuh berbagai bidang, akademik, sosial, olahraga,
astronomi itu sendiri, dan tidak lupa bagian senang-senang. Semuanya
dilaksanakan dari, oleh, dan untuk kebersamaan anggota, mulai dari
persiapannya, saat acara berlangsung, hingga pasca acara. Acara bakarbakar merupakan salah satu kegiatan senang-senang Himastron. Acara ini
banyak disponsori oleh anggota H* dan diselipkan acara perayaan seperti
ulang tahun dan wisudaan. Acara yang sebenarnya dapat memberikan
kekuatan bagi Himastron karena selalu mengusung tema yang sama,
yaitu kebersamaan.
Kegiatan astronomi belakangan ini sudah lebih menarik minat
masyarakat, ditandai dengan banyaknya Himastron menerima tawaran
kerja sama astrocamp dari berbagai pihak yang mayoritasnya berasal dari
sekolah-sekolah di Bandung. Namun, penyelenggaraan kegiatan-kegiatan
astronomi tersebut masih memiliki satu kekurangan, yaitu inisiatif dari
71
Perjalanan Himastron
72
73
Perjalanan Himastron
Era
AD dan ART Himastron ITB
Revisi 2004
77
Perkenalan Pertama
Aku pertama kali mengenal Himastron dari abang yang kuliah di Kimia
ITB. Saat itu pengumuman SPMB baru keluar, dan aku diajakin makan
martabak telor di RM Pondok Kapau, Simpang Dago. Sambil makan
abangku itu cerita-cerita tentang kampus yang sebentar lagi akan resmi
jadi kampusku. Salah satu topik bahasan ya tentang Himpunan, terutama
OS nya.
Pastinya abangku itu ga tau jelas gimana OS di Himastron, dia cuma
ngasih tau kalau di astronomi itu ada himpunan bernama Himastron aja.
Dia cerita tentang OS di Amisca, cerita tentang perlakuan selama OS,
tentang para swasta dan beragam cerita seram lainnya. Tapi ceritanya
itu justru membuat aku bersemangat untuk segera kuliah dan ikut OS.
Aku merasa cukup terbiasa dengan cerita itu, karena waktu SMA pernah
dilatih keras di Pramuka Saka Bhayangkara Polres Agam.
Ikut OSKM, semangat ikutan OS himpunan bertambah. OSKM
nya aja asyik kok, nggak kaya berita di TV atau koran. Apalagi mentor
umum dikelompokku saat itu (ketua HMFT Andri L. Pratamargana)
sangat mendorong untuk beraktivitas di kampus, termasuk himpunan.
Dan ketika ada info dari ketua angkatan 2002 bahwa interaksi Himastron
akan segera dimulai, dengan semangat aku berteriak hidup OS!! sampai
teman-teman 2002 yang lain pada heran.
Perjalanan Himastron
Saat Berjuang
Masa interaksi diakhiri dengan Garden Party yang asyik plus nyebelin
(karena disuruh muter-muter kebon teh dengan beban berat dipunggung
konon ini gara-gara panitianya nyasar...). Eh, sebenarnya lebih banyak
asyiknya sih. Selain cara penyampaian materi yang lumayan OK dan
nggak membosankan seperti saat interaksi, juga ada banyak kejadian lucu
seperti panitia yang jatuh saat di perjalanan atau panitia yang dibuat panik
karena kami (peserta) ngeyel....
Dan selanjutnya aktivitas di Himastron dimulai. Space Week,
Astrocamp, panitia Pemilu, pemotretan, observasi malam, dan tentunya jadi
bagian dari pengurus di sini selama 2 tahun. Kegiatan pertama yang aku
ikuti adalah bakar-bakar. Sepertinya menyenangkan, tapi karena waktu
itu masih baru, aku belum merasa terbiasa aja dan hanya bisa menikmati
enaknya ayam bakar itu. Bakar-bakar selanjutnya aku sudah enjoy.
Biasalah, kalo kita beraktivitas di sebuah organisasi akan ada banyak
hal yang didapat. Di Himastron, beberapa keahlian bidang astronomi
berkembang seperti teleskop, pemotretan, sampai keahlian-keahlian
teoritis seperti bidang kosmologi dan astrosika. Aku merasakan sekali
hal ini, dan kurasa beberapa teman juga merasakannya. Yah, harus diakui
memang bahwa tidak semua orang merasakan, karena tidak meratanya
kesempatan yang didapat anggota untuk pengembangan keahlian ini. Di
masa depan semoga kesempatan itu bisa lebih merata.
Di bidang lain juga cukup banyak. Aku pernah mendapat kesempatan
mewakili Himastron untuk ikut studi banding KM ITB ke kampus-kampus
di Jawa Tengah dan Yogyakarta. Tentunya sebuah pengalaman berharga.
Trus, juga pernah ikutan Diklat Aktivis Terpusat KM ITB tahun 2004 dan
2005. Pengalaman ini jelas menambah pengetahuan kemahasiswaan dan
kebangsaan. Di sini juga didapat pelajaran mengenal manusia. Dengan
beragam karakter.
78
Retired
Ahh....kadang sempat timbul banyak perasaan sesal karena masih begitu
banyak PR tersisa saat aku harus segera beralih dari pengurus menjadi
swasta. Tapi apalah gunanya, lebih baik biarkanlah generasi-generasi
nanti meneruskan perjuangan ini. Daun yang berguguran akan digantikan
tunas-tunas baru. Sekarang adalah jatah mereka untuk merangkai impianimpian seperti yang pernah kulakukan. Aku dan teman-teman lain
yang sudah bukan berstatus pengurus hanya perlu membantu mereka
merangkai mimpi, kalau diperlukan.
Maka pergilah ketidakpuasan. Pergilah kekecewaan. Enyahlah sakit
hati. Pergilah bersama datangnya rasa bangga dan bahagia saat melihat
penerus-penerus Himastron ini bergerak.
Aku tak mau bilang bahwa apa yang sudah kulakukan di sini sudah
begitu banyak. Aku tahu kalau aku bukanlah apa-apa, dan bisa jadi bahwa
aku bukanlah orang yang dibutuhkan di sini. Yang pernah kulakukan
semoga berasal dari sebuah cita yang murni.
Berbagi Impian
79
Perjalanan Himastron
80
Akhirul Kalam
Ada begitu banyak kenangan. Suka dan duka, senang dan sedih, manis
dan pahit, cinta dan benci, gembira dan kecewa.....
Juga begitu banyak impian. Terlaksana ataupun tidak.
Perjalanan Himastron
81
83
Himastron ITB.
MY SHINING STAR
Kapriasi Neng Rahayu
Ketua Himastron Periode 2005-2006
Perjalanan Himastron
dimarahi, berlari, teriakan dari senior-senior, tugas, dsb. Tetapi yang saya
rasakan di H* (Himastron ITB ed.) berbedaMemanusiakan manusia,
Mengajari tanpa menggurui, dan Bertindak dengan tujuan yang (tidak
hanya) benar (tetapi juga) baik.
Hingga 6 bulan menjalani kaderisasi awal H*, ada banyak kejadian
yang tak kan dapat terulang dan dilupakan. Mulai dari harus membacakan
puisi di depan mahasiswa lain yang sedang melaksanakan Oshimp,
mengerjakan tugas dan menulis esai dengan hati, menjaga kebugaran
(berlari-red), salam ganesha, yel-yel, kebersamaan, kekompakan angkatan,
kedisiplinan, berani mengungkapkan pendapat, presentasi materi
Astronomi, membuka pola pikir mengenai makna kemahasiswaan, Garden
Party, Long March (LM) dan out bond (yang memang benar-benar membuat
tulang keluar), medan LM yang berat (karena hujan) dan harus terus
berjalan dari pagi hingga sore membawa ransel yang beratnya membuat
pundak harus menjalani perawatan pat ekstra danhingga
akhirnya penantian yang ditunggu kunjung tibayuppelantikan sebagai
anggota biasa H* ITB di bawah gemerlapnya sinar bintang dan rasa haru
saat mengucapkan janji HIMASTRON. Tetapi tetap saja perjuangan tidak
berhenti. Welcome to the worldAnda baru saja hadir di dunia. Tetapi
kenangan yang saya dapatkan tidak akan dapat lekang dimakan waktu..
hingga akan menjadi sejarah kepada anak-cucu kelak.
Setiap hal pasti memerlukan proses, hingga saat menjadi pengurus
H* ITB, benar-benar merasakan bahwa saya sedang menjadi salah
satu pengendara sebuah kapal yang akan menentukan keselamatan
dan kenyamanan para penumpang. Menjadi salah satu bagian dari
kepengurusan adalah seperti melebur dalam satu tubuh yang terdiri dari
banyak jiwa dan pemikiran.. harus menyelaraskan antara kepentingan
pribadi dan kepentingan organisasi bersama-sama membangun ilmu
astronomi dan turun membumikannya dari langit kepada makhluk
cerdas yang hidup di salah satu debu alam semesta (Bumi), serta membuka
pola pikir bahwa di luar sana masih terdapat milyaran galaksi selain di
Galaksi Bima Sakti.
Salah satu hal yang membuat saya betah di H* adalah rasa kekerabatan
dan tidak ada istilah senioritas. Semua melebur menjadi satu H*-ers. Ada
kalanya kepengurusan berjalan baik, tapi tentu saja tak dapat luput dari
terjangan ombak dan badai. Dan saat itulah, kekuatan sebagai pengurus
diuji. Tetapi saya yakin, bahwa semakin besar hal berat yang dihadapi
akan semakin menempa diri menjadi kuat.
84
Himastron 2020
Alma Nuradnan Pramudita
Sekretaris Umum Periode 2005-2006
Tahun 2003
Himastron merupakan organisasi mahasiswa berbasis keprofesian. Sejak
awal memang keprofesianlah yang melatari didirikannya organisasi ini.
Berkenaan dengan itu, berbagai program telah dilaksanakan. Program yang
paling menyita tenaga para anggota Himastron saat itu yaitu SpaceWeek
2003: October Sky. Ini merupakan sesuatu yang luar biasa. Bagaimana
tidak, Himastronlah satu-satunya penyelenggara kegiatan tersebut yang
merupakan organisasi mahasiswa. Merupakan sebuah kehormatan besar
bagi Himastron dipercaya mengadakan SpaceWeek.
Satu hal yang akan sulit dilupakan para anggota Himastron yaitu
86
Tahun 2004
Satu hal yang unik dari organisasi mahasiswa yaitu singkatnya masa
kepengurusan, dibandingkan dengan organisasi lain. Bagaimana tidak, tiap
tahun, umumnya, terjadi pergantian ketua. Hal ini merupakan tantangan
bagi organisasi mahasiswa. Mereka dituntut untuk menjalankan programprogramnya dalam rentang waktu setahun.
Berbagai program rutin dalankan. Kembali, SpaceWeek diadakan
oleh Himastron pada tahun ini, walaupun dalam skala yang lebih kecil.
Ada hal yang menggembirakan. Diam-diam, Indonesia mampu
meraih prestasi luar biasa di ajang olimpiade astronomi internasional.
Wah, ada apa ini? Bidang kajian yang tidak lazim mampu membawa nama
Indonesia. Didukung salah satunya oleh hal ini, ramai khalayak mulai
melirik astronomi.
Himastron tidak sendirian. Masih banyak organisasi atau instansi
lain di sekitarnya. Himpunan mahasiswa lain bertebaran di sekelilingnya,
begitu juga unit kegiatan mahasiswa. Ada juga sekolah-sekolah atau
lembaga pendidikan lain di luar kampus ITB. Dan tak lupa, yang paling
dekat dengan Himastron, Departemen Astronomi ITB.
Manis sekali hubungan antara Himastron dengan Departemen
Astronomi ITB. Entah apakah hubungan manis ini sudah terjalin sejak
dulu atau belum, yang pasti sejak beberapa tahun terakhir, nampaknya
hubungan mereka berdua harmonis. Ini merupakan salah satu kenikmatan
bagi Himastron. Saat segelintir departemen bersikap menekan terhadap
himpunan mahasiswa, Departemen Astronomi ITB malah bersikap
baik. Ini merupakan sesuatu yang berat, karena menuntut Himastron
untuk senantiasa bertindak profesional serta menjaga kepercayaan dari
Departemen Astronomi ITB. Amanah yang berat, namun mengasyikkan.
Dunia kemahasiswaan dalam kampus mulai memanas. Muncul
87
Perjalanan Himastron
Tahun 2005
Ketua Himastron baru, setelah sedikit masalah dalam mekanisme
pemilihannya, telah diangkat. Kepengurusan baru sudah dibentuk.
Kembali, berbagai program rutin kembali dalankan. Namun, ada yang
berbeda kali ini, karena SpaceWeek tidak diadakan oleh pengurus.
Masa kepengurusannya direncanakan lebih pendek daripada masa
kepengurusan periode sebelumnya.
Yang kentara sekali pada periode ini yaitu program pemasyarakatan
astronomi. Hingga pertengahan masa kepengurusan saja, beberapa kota
telah dikunjungi. Yang mengundang mulai dari sekolah hingga perusahaan
kelas atas. Wah, lagi-lagi memang berat, tapi mengasyikkan.
Tahun ini, ada program lima-tahunan yang luar biasa. Di Bali,
diadakan Asian-Pacic Regional IAU Meeting 2005. Walaupun pada
awalnya terdapat kebingungan mengenai partisipasi Himastron, akhirnya
lega juga, Himastron jadi berangkat. Dan meskipun dengan berbagai
masalah internal, Himastron mendapat ucapan terima kasih dari panitia
atas bantuan kerjasamanya. Wah, senang sekali. Hal ini sekaligus
mempererat hubungan Himastron dengan komunitas astronomi lain,
terutama Departemen Astronomi ITB. Sekaligus, peluang kerjasama yang
lebih intensif dalam skala global mulai nampak.
Ada sebuah pengalaman menarik dari APRIM 2005. Di acara
tersebut, berdatangan berbagai orang dari berbagai negara dan kalangan,
termasuk pelajar. Menakjubkan, pada tingkat sekolah menengah, siswa
mancanegara sudah mengadakan riset ilmiah. Belum seberapa memang,
namun cukup menggelitik. Saat mereka telah melakukan riset, Himastron
masih berkutat dengan urusan pemasyarakatan astronomi populer.
Memang, kondisi astronomi di Indonesia belum seperti yang diharapkan.
Namun, setidaknya mulai muncul pemikiran baru bahwa Himastron
pun harus memiliki program riset ilmiah. Masa kalah dari siswa sekolah
menengah.
Dunia kemahasiswaan kembali bergejolak. Seiring dengan dimulainya
masa tugas rektor yang baru, banyak kebakan dirasa memberatkan
mahasiswa, terutama himpunan mahasiswa departemen. Peran lembaga
88
kemahasiswaan terpusat kembali dikritisi, hingga akhirnya Kongres KMITB menyelenggarakan Lokakarya Kemahasiswaan. Berbagai elemen
kampus duduk bersama, lengkap dengan ego dan kepentingan masingmasing elemen kampus. Merupakan masalah yang pelik hal ini. Belum
usai masalah ini, masalah kasus drop out kembali mencuat. Hm, benarbenar tahun yang panas, namun mengasyikkan juga.
Ada beberapa hal baik dari adanya hujan masalah ini. Berbagai
forum diskusi yang melibatkan berbagai elemen kampus mulai dilakukan.
Berbagai kalangan duduk bersama. Arogansi himpunan, yang memang
kentara sekali di ITB, mulai berkurang. Di Himastron sendiri, timbul
kesadaran bahwa ada yang terlupakan. Di tengah maraknya aktivitas
keprofesian, seolah-olah tetangga-tetangga sekampus terlupakan, selain
Departemen Astronomi ITB tentu. Himastron segera ikut dalam berbagai
forum kampus dan kegiatan yang diadakan Kabinet KM-ITB. Bahkan,
dari beberapa obrolan, mulai tercetus ide untuk menyelenggarakan acara
keprofesian bersama himpunan mahasiswa departemen lain. Hal ini
merupakan tantangan lain bagi Himastron.
89
Perjalanan Himastron
Harga BBM mulai dilepaskan mengikuti harga pasar internasional. Hal ini
berimbas pada naiknya harga-harga produk lain.
Ancaman disintegrasi menguat. Rasa nasionalisme dan patriotisme
muncul kembali sebagai pengikat antarindividu. Padahal, di belahan
Bumi lain, Barat mulai meninggalkan nasionalisme, ide lama yang mereka
cetuskan. Uni Eropa terbentuk. Mata uang Euro beredar. Entah mengapa
Dunia Ketiga justru meminatinya.
Hm, undang-undang yang mengatur hak cipta telah disahkan.
Kontrol mulai dilakukan terhadap peredaran banyak produk. Anehnya,
masih bertebaran barang-barang bajakan yang oleh undang-undang
dinyatakan sebagai barang ilegal.
Di sisi lain, sains mencapai kemajuan. Beruntunglah manusia
dengan ditemukannya relativitas, ketidakpastian, dan mekanika kuantum.
Penemuan bidang-bidang mutakhir ini seolah-olah senantiasa memberi
hal baru di ilmu kealaman. Di sisi lain, dunia astronomi digembirakan
dengan dikirimnya berbagai wahana penjelajah.
Tahun 2020
Berbagai potensi dimiliki Himastron. Hubungan dengan pihak luar telah
terjalin. Jika Himastron mampu mempertahankan dan meningkatkan
hubungan ini, keuntungan akan diperoleh. Di masa depan akan sangat
lazim bagi anggota Himastron untuk bertukar informasi dengan rekan dari
belahan Bumi lain, atau bahkan dengan awak misi luar angkasa. Dengan
kecenderungan perkembangan sains dan teknologi seperti sekarang,
nampaknya hal tersebut sangat mungkin. Untuk melancarkan hubungan
ini, tahun 2020, Himastron harus sudah mempunyai fasilitas riset dan
komunikasi mutakhir.
Himastron merupakan organisasi keprofesian. Astronomilah ruang
geraknya. Selama ini, tercitra bahwa kegiatan keprofesian Himastron
utamanya pada pemasyarakatan astronomi. Baik memang, namun
kasihan anggotanya. Rasanya perlu bagi Himastron untuk segera memberi
perhatian khusus pada aktivitas riset. Di masa depan, tahun 2020,
Himastron harus sudah dapat menyumbang karya dalam jurnal ilmiah.
Bagaimana ya sikap rektorat terhadap aktivitas mahasiswa kelak?
Salah satu yang disorot yaitu apa yang mahasiswa sebut kaderisasi.
Namun, pada dasarnya OSPEKlah yang mereka maksud. Himastron
harus berbenah. Kaderisasi bukan hanya OSPEK. Minim sekali kegiatan
90
pelatihan bagi anggota selama ini. Tahun 2020, Himastron harus sudah
secara aktif mengadakan berbagai-bagai pelatihan bagi anggotanya.
Kasihan mereka jika hanya berkutat pada pemasyarakatan astronomi.
Bagaimana dengan dinamika politik dan ekonomi? AFTA,
rencananya, dalankan tahun 2020. Hm, rasa-rasanya, dunia astronomi
tidak akan terlalu terpengaruh oleh hal-hal macam ini. Sejak awal,
sedikitnya orang yang berkecimpung di astronomi telah mengeratkan
hubungan global komunitas astronomi. Lagipula, sekali lagi perlu
diperhatikan bahwa Himastron merupakan organisasi keprofesian, bukan
sosial, ekonomi, apalagi politik. Lisensi, hak cipta, perdagangan bebas,
tidak terlalu berdampak pada Himastron. Perkembangan teknologi
informasilah yang berdampak besar. Di lain pihak, perdagangan bebas,
AFTA, lisensi, demokrasi, dan berjibun turunan lain dari Kapitalisme,
tidak akan bertahan lama di Bumi.
Omong-omong, bagaimana ya kelak minat masyarakat terhadap
astronomi? Wah, tidak mudah meramalkan hal ini. Banyak kajian lain
selain astronomi. Masing-masing telah mengambil peran praktis dalam
kehidupan. Tidak demikian halnya dengan astronomi modern. Tidak
ada terapan praktis astronomi modern dalam keseharian. Astronom
modern merupakan orang-orang yang semata-mata ingin tahu tentang
dunianya. Justru astronomilah yang membutuhkan sokongan bidang ilmu
lain. Mungkin di sinilah keunikan astronomi. Dia memberi sumbangan
minim pada kehidupan praktis, namun memaksa bidang ilmu lain
mengembangkan diri untuk mengejar tuntutan yang dibutuhkan di
astronomi. Boleh jadi inilah salah satu sebab minimnya astronom di
Indonesia. Tidak masalah hal ini, karena kajian astronomi melibatkan
komunitas astronomi dalam skala global. Tidak ada sekat negara dalam
belajar astronomi. Jadi, sulit untuk meramalkan minat masyarakat belajar
astronomi di tahun 2020.
Yah, semoga kehidupan yang lebih baik segera terwujud di Bumi, paling
lambat tahun 2020.
Periode
?
Ketua
Darsa Sukartadiredja
1971 - ?
Djoni N. Dawanas
? - 1976
Suryadi Siregar
1976 - 1977
Moedji Raharto
Riyanto Gozali
1982 - 1983
1983 - 1984
Hakim L. Malasan
1984 - 1985
1985 - 1986
Gregorius Hadiyanto
1986 - 1987
Atman Poerwokoesoemo
1987 - 1988
Andonala Taher
1988 - 1989
Iman Santosa
1989 - 1990
1990 - 1991
Miranda Dewayani
1991 - 1992
1992 - 1993
Agus Rishada
1993 - 1994
Achmad Saefulhajat
1994 - 1995
Yasir Arafat
1995 - 1996
Tauq
1996 - 1997
1997 - 1998
1998 -1999
1999 - 2000
Faizal Riza
2000 - 2001
Adjie Wibowo
2001
Presidium :
Maria Masniari
Muchamad Zaid Wahyudi
Rukman Nugraha
Periode
Ketua
2001 - 2002
2002 - 2003
2003 - 2004
Muhammad Yusuf
2004 - 2005
Anton William
2005 - 2006
Tahun
Prestasi
Nama Kegiatan
Penyelenggara
1985
Juara I
SEF ITB
1988
Juara II
1988
Juara I
Putri
1989
Juara I
Putri
1990
Juara I
Putri
1995
Juara IV
1995
1996
Juara II
putra
Juara III
1998
Juara III
Turnamen Bola
Voli Putra antar
Himpunan se-ITB
Kartini Cup
SEF ITB
UBG ITB
UBG ITB
UBG ITB
???
HMS ITB
HMS ITB
UBV ITB
Tahun
Prestasi
Nama Kegiatan
Penyelenggara
2001
Juara IV
Lomba Kebersihan
antar Himpunan/
Unit se-ITB
Peringatan Hari
Bumi
Himabio ITB
Nhymphaea
2002
Juara I
Divisi B
Putra
Turamen Ganesha
Baskeball Season
UBG ITB
Lembar Aspirasi
Dalam kesempatan ini kami juga ingin memberikan kesempatan
untuk rekan-rekan anggota Himastron ITB untuk dapat memberikan
masukan, kritik, ataupun saran baik terhadap buku ini maupun
terhadap Himastron ITB. Demi Himastron ITB yang lebih Baik!
Nama:
_______________________
E-mail:
_______________________
Angkatan:
_______________________
Alamat:
_______________________
Telp/HP:
_______________________
_______________________
_______________________
Perjalanan Himastron
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
Kirimkan Ke:
Sekretariat Himastron ITB
Jl Ganesha 10 Labtek III Lt. 4
Institut Teknologi Bandung 40132
Perjalanan Himastron
Sekretariat Himastron telah beberapa kali berpindah tempat. Pada awalnya bertempat di Kantor Mahasiswa di Obs. Bosscha, Lembang sampai
yang sekarang berdiri kokoh di lantai 4, Labtek III kampus ITB. Namun
ada yang tidak berubah. Papan nama Himastron dan rak buku ternyata
selalu setia menemani. Berbagai dialektika, romantika, suka-duka, perdebatan, pertemanan, dan aktivitas rutin organisasi seperti rapat-rapat mewarnai roda kehidupan di sekretariat ini. Dan bangunan ini menjadi saksi
bagaimana semangat diestafetkan dari generasi ke generasi...
Garden Party
Prosesi pelantikan calon anggota
Himastron merupakan sesuatu
yang dinantikan oleh para peserta.
Prosesi yang dinamakan sebagai
Garden Party ini diharapkan tidak
hanya sebatas pesta kebun saja
tetapi juga merupakan awal bagi
para anggota baru untuk berkiprah
di dalam wadah Himastron ITB
dengan memegang teguh Janji
Himastron.
Perjalanan Himastron
Perjalanan Himastron
Spaceweek 2003
merupakan kegiatan
besar yang berhasil
dilakukan oleh
Himastron. Rangkaian
acara yang dilakukan
antara lain: AstroFair,
Pameran, TalkShow,
RocketShow, Nonton
FIlm, Pengamatan
Matahari dan Langit
Malam.
Talk Show, Tabrakan
Asteroid, Kiamat
2019?
BSC-A ITB,
Oktober 2002
Observasi Matahari
Bagaskara atau Matahari
adalah bintang terdekat
dari Bumi kita. Pengamatan
Matahari dengan
menggunakan teleskop
ber-lter menjadi hal yang
menarik untuk dilakukan,
terutama untuk mengamati
keberadaan sunspot.
Berbagai observasi Matahari
dari berbagai masa telah
dilakukan antara lain di
SMU Al Muttaqien, SMU 4
Denpasar, Jam Matahari di
Kota Baru Parahyangan, dan
tempat-tempat lainnya.
Perjalanan Himastron
Perjalanan Himastron
Perjalanan Himastron
Bendera Himastron
dengan konstelasi
Crux-nya menjadi
alat pemersatu
dan kebanggaan
tersendiri bagi
para himastroners.
Berbagai kegiatan
yang dilakukan
mulai dari sosialisasi
ilmu astronomi di
berbagai daerah,
ospek, LKO (Latihan
Kepemimpinan dan
Organisasi), sampai
di acara sekelas
internasional, APRIM
IX--The 9th Asian
Pasic Regional IAU
Meeting--, tak lupa
membawa bendera
ini. Kibaran panji
bendera kami ini
semoga tidak lekang
oleh waktu.
Perjalanan Himastron
Acara Keakraban
Selain kegiatan-kegiatan yang berbau astronomi, Himastron juga
melakukan berbagai kegiatan non astronomi. Acara keakraban selalu
diadakan secara rutin di tiap kepengurusan bertajuk Kopi Sore yang
biasanya dilanjutkan dengan acara Bakar-Bakar. Tidak hanya jagung,
ayam dan ikan pun ikut dibakar yang nantinya disantap bersama-sama
lengkap dengan sambalnya. Suasana yang hangat pun tercipta dari
himpunan dengan kuantitas anggota paling sedikit di ITB ini.
Dies Natalis
Himastron
ITB ke-37
bertempat di
Sekretariat
Himastron ITB,
Oktober 2002
AstroCamp,
bertempat di
Observatoriium
Bosscha,
Lembang,
Juni-Juli 2004
Latihan
Kepemimpinan
dan
Organisasi2003
bertempat di
Dago Pakar
Perjalanan Himastron
Perjalanan Himastron
Momen Kenangan
Semangat kebersamaan dan
kekeluargaan merupakan ciri dari
Himastron. Selalu ada senyum
yang terkembang bila kamera
terpasang. Momen indah pun
terekam selaras dengan waktu
yang terhenti saat shuter kamera
beraksi. Suatu momen yang tidak
akan terulang.