Anda di halaman 1dari 13

CANDI PRAMBANAN

MAKALAH
MATA PELAJARAN : BAHASA INDONESIA

Oleh :
Natasha Marito Rezeki Situmorang
Kelas : XII MIA 1

SMA NEGERI 2 TAMBUN UTARA


KABUPATEN BEKASI
2021
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada era globalisasi ini, banyak orang menilai pelajaran sejarah merupakan hal
yang tidak penting. Mereka berpendapat bahwa sejarah itu hanyalah suatu
peristiwa yang sudah lewat.  Bahkan, bayak juga yang memanfaatkan sejarah atau
cagar budaya, untuk diperjualbelikan atau ditukar hanya untuk keuntungan
semata. Salah satu faktanya adalah pencurian benda purbakala di beberapa
wilayah Indonesia yang marak terjadi akhir-akhir ini. Hal ini merupakan hal yang
sangat tidak baik dan tentu akan mengancam keberadaan benda purbakala yang
menjadi fakta penting dari sejarah peradaban pada zaman prasejarah dan sejarah.
Jika hal ini dibiarkan, maka situs atau benda purbakala tersebut akan
terancam. Dengan hilangnya benda-benda tersebut, akan mengakibatkan generasi
bangsa Indonesia berikutnya tidak dapat mengenali jati dirinya sendiri, padahal
sejarah memiliki arti strategis dalam pembentukan watak dan peradaban bangsa
yang bermartabat serta dalam pembentukan manusia Indonesia yang memiliki rasa
kebangsaan dan cinta tanah air. lmu sejarah adalah salah satu cabang ilmu
pengetahuan yang meneliti dan menyelidiki secara sistematis keseluruhan
perkembangan masyarakat serta kemanusiaan di masa lampau beserta kejadian-
kejadian dengan maksud untuk kemudian menilai secara kritis seluruh hasil
penelitiannya tersebut, untuk selanjutnya dijadikan perbendaharaan pedoman bagi
penilaian dan penentuan keadaan sekarang serta arah proses masa depan.

1.2 Tujuan
1. Mengenal dan menambah pengetahuan tentang tempat-tempat bersejarah di
Daerah Istimewa Yogyakarta khususnya candi Prambanan.
2. Memotivasi generasi muda untuk mencintai seni budaya bangsa Indonesia.
3. Mengetahui sejarah tentang asal mula dibangunnya candi prambanan dan
candi-candi disekitarnya.
4. Menumbuhkan minat generasi muda terhadap sejarah melalui penelitian
benda-benda bersejarah.
5. Untuk mengetahui langkah-langkah menjaga dan melestarikan salah satu
Candi di indonesia yaitu Candi Prambanan.
6. Untuk mengetahui langkah-langkah kepedulian masyarakat dalam
meningkatkan kunjungan wisatawan ke Candi Prambanan.
BAB II
URAIAN

2.1 Pengertian Candi
Bangunan kuno yang dibuat dari batu (sebagai tempat pemujaan, penyimpanan abu
jenazah raja-raja, pendeta-pendeta Hindu atau Buddha pada zaman dahulu)
-- Apit candi yang letaknya diapit oleh candi lain dl satu kompleks; -- Bentar gapura atau
pintu gerbang (pura) yang bentuknya menyerupai candi yang dibelah dua; -- Induk candi
besar yang dikelilingi sejumlah candi kecil; candi utama dalam suatu kompleks
percandian; -- Kelir candi yang dibangun tepat di depan gerbang masuk menuju halaman
kompleks percandian; -- Perwosa candi kecil yang menjadi pelengkap sebuah kompleks
percandian; -- Pewara candi kecil yang mengelilingi candi induk.
Namun demikian, istilah candi tidak hanya digunakan oleh masyarakat untuk
menyebut tempat ibadah saja. Banyak situs-situs purbakala lain dari masa Hindu-Buddha
atau Klasik Indonesia, baik sebagai istana, pemandian/petirtaan, gapura, dan sebagainya,
disebut dengan istilah candi. Candi juga berasal dari kata “Candika” yang berarti nama
salah satu Dewa kematian (Durga). Karenanya candi selalu dihubungkan dengan
monumen untuk memuliakan Raja yang meninggal contohnya candi Kidal untuk
memuliakan Raja Anusapati.

2.2 Sejarah Candi Prambanan

Sejarah Candi Prambanan diawali dengan Rakai Pikatan sebagai tandingan candi
Buddha Borobudur dan juga candi Sewu yang terletak tak jauh dari Prambanan. Bangunan
ini pertama kali dibangun sekitar tahun 850 Masehi oleh Rakai Pikatan dan secara
berkelanjutan disempurnakan dan diperluas oleh Raja Lokapala dan raja Balitung Maha
Sambu. Berdasarkan prasasti Siwagrha berangka tahun 856 M, bangunan suci ini
dibangun untuk memuliakan dewa Siwa, dan nama asli bangunan ini dalam bahasa
Sanskerta adalah Siwagrha (Sanskerta:Shiva-grha yang berarti: 'Rumah Siwa') atau
Siwalaya (Sanskerta:Shiva-laya yang berarti: 'Ranah Siwa' atau 'Alam Siwa'). Kompleks
bangunan ini secara berkala terus disempurnakan oleh raja-raja Medang Mataram
berikutnya, seperti raja Daksa dan Tulodong. Sejarah Candi Prambanan ditinjau dari
Pemugaran dimulai pada tahun 1918, akan tetapi upaya serius yang sesungguhnya dimulai
pada tahun 1930-an. Pada tahun 1902-1903, Theodoor van Erp memelihara bagian yang
rawan runtuh. Pada tahun 1918-1926, oleh Jawatan Purbakala (Oudheidkundige Dienst) di
bawah P.J. Perquin dengan cara yang lebih sistematis sesuai kaidah arkeologi. Upaya
renovasi terus menerus dilakukan bahkan hingga kini. Pemugaran candi Siwa yaitu candi
utama kompleks ini dirampungkan pada tahun 1953 dan diresmikan oleh Presiden pertama
Republik IndonesiaSukarno. Kini Candi Prambanan termasuk dalam situs warisan dunia
yang dilindungi oleh UNESCO.

2.3 Latar Belakang Dan Fungsi Candi Prambanan

Latar belakang berdirinya Candi


Prambanan karena Candi ini telah memenuhi keinginan pembuatnya yaitu menunjukkan
kejayaan Hindu di Tanah Jawa.
1. Sebagai Candi Pemujaan
Candi Hindu yang paling umum dibangun untuk memuja dewa, dewi, atau bodhisatwa
tertentu. Contoh candi: candi Prambanan, candi Canggal, candi Sambisari, dan candi Ijo
yang menyimpan lingga dan dipersembahkan utamanya untuk Siwa, candi Kalasan
dibangun untuk memuliakan Dewi Tara, sedangkan candi Sewu untuk memuja Manjusri.
2. Sebagai Candi Pendharmaan
Candi yang dibangun untuk memuliakan arwah raja atau tokoh penting yang telah
meninggal. Fungsi candi ini terkadang sebagai candi pemujaan juga karena arwah raja
yang telah meninggal seringkali dianggap bersatu dengan dewa perwujudannya, contoh:
candi Belahan tempat Airlangga dicandikan, arca perwujudannya adalah sebagai Wishnu
menunggang Garuda. Candi Simping di Blitar, tempat Raden Wijaya didharmakan sebagai
dewa Harihara.
3. Sebagai Candi Stupa
Candi didirikan sebagai lambang Budha atau menyimpan relik buddhis, atau sarana
ziarah agama Buddha. Secara tradisional stupa digunakan untuk menyimpan relikui
buddhis seperti abu jenazah, kerangka, potongan kuku, rambut, atau gigi yang dipercaya
milik Buddha Gautama, atau bhiksu Buddha terkemuka, atau keluarga kerajaan penganut
Buddha. Beberapa stupa lainnya dibangun sebagai sarana ziarah dan ritual, contoh: candi
Borobudur, candi Sumberawan, dan candi Muara Takus.

2.4 Bagian – Bagian Dari Candi Prambanan Yogyakarta


a. Bagian pertama adalah Candi Siwa
Candi Siwa sebagai candi utama adalah bangunan terbesar sekaligus tetinggi di
kompleks candi Rara Jonggrang, berukuran tinggi 47 meter dan lebar 34 meter. Puncak
mastaka atau kemuncak candi ini dimahkotai modifikasi bentuk wajra yang
melambangkan intan atau halilintar. Candi Siwa dikelilingi lorong galeri yang dihiasi
relief yang menceritakan kisah Ramayana terukir di dinding dalam pada pagar langkan. Di
atas pagar langkan ini dipagari jajaran kemuncak yang juga berbentuk wajra. Untuk
mengikuti kisah sesuai urutannya, pengunjung harus masuk dari sisi timur, lalu melakukan
pradakshina yakni berputar mengelilingi candi sesuai arah jarum jam. Kisah Ramayana ini
dilanjutkan ke Candi Brahma. Candi Siwa di tengah- tengah, memuat lima ruangan, satu
ruangan di setiap arah mata angin dan satu garbagriha, yaitu ruangan utama dan terbesar
yang terletak di tengah candi. Ruangan timur terhubung dengan ruangan utama tempat
bersemayam sebuah arcaSiwa Mahadewa (Perwujudan Siwa sebagai Dewa Tertinggi)
setinggi tiga meter. Arca ini memiliki Lakçana (atribut atau simbol) Siwa, yaitu
chandrakapala (tengkorak di atas bulan sabit), jatamakuta (mahkota keagungan), dan
trinetra (mata ketiga) di dahinya. Arca Siwa Mahadewa berdiri di atas lapik bunga padma
di atas landasan persegi berbentuk yoni yang pada sisi utaranya terukir ular Nāga (kobra).
Ada tiga ryuangan yang menyimpan arca – arca kecil dari Dewa Siwa , di ruang selatan
ada Resi Agastya, Ganesha Putra Siwa , diruang barat ada arca sakti atau istri Siwa yaitu
Durga Mahisasuramardini.
b. Bagian Kedua adalah Candi Brahma
Candi Brahma merupakan bagian dari Taman Wisata Candi Prambanan, letaknya di
dukuh Tlogo, desa Tlogo, kecamatan Prambanan Kabupaten Klaten, Prop. Jawa Tengah.
Ukuran candi 20 X 20 meter dengan ketinggian 37 meter. Di sini hanya ada satu ruangan
tempat arca Bramha berdiri. Brahma mempunyai empat kepala dan empat tangan. Ia
dianggap sebagai dewa pencipta dunia. Salah satu tangannya memegang tasbih, tangan
lainnya memegang “kamandalu” tempat air. Keempat wajahnya menggambarkan keempat
kitab suci Weda, masing-masing menghadap ke empat arah mata angina. Dia membawa
air melambangkan bahwa seluruh alam keluar
dari air. Tasbih menggambarkan waktu. Dasar kaki candi dikelilingi oleh selasar yang
dibatasi pagar langkan dimana pada dinding langkan sebelah dalam terpahat relief yang
merupakan kelanjutan dari cerita Ramayana. Candi ini mengalami kerusakan paling parah
di banding candi lainnya ketika gempa bumi berkekuatan skala 5,9 melanda Yogyakarta.
Luas dasar Candi Brahma 20 meter persegi dan tingginya 37 meter. Keempat wajahnya
menggambarkan keempat kitab suci Weda yang masing- masing menghadap ke arah mata
angin. Keempat lengannya menggambarkan keempat arah mata angin. Sebagai Pencipta ia
membawa air karena seluruh alam keluar dari air. Tasbih menggambarkan waktu. Dasar
kaki candi juga dikelilingi oleh selasar yang dibatasi pagar langkan dimana pada dinding
langkan sebelah dalam terpahat relief lanjutan cerita Ramayana dan relief serupa pada
Candi Siwa hingga tamat.
c. Bagian Ketiga adalah Candi Wisnu
Candi Wisnu terletak di bagian sebelah utara candi Siwa anda hanya akan menjumpai
satu ruangan yang berisi arca Wisnu. Demikian juga Candi Brahma yang terletak di
sebelah selatan Candi Siwa, anda juga hanya akan menemukan satu ruangan berisi arca
Brahma.

2.5 Candi – candi kecil yang ada di Prambanan Yogyakarta


a. Candi Wahana
Candi Wahana terletak tepat didepan tiga patung Trimurti . Candi-candi wahana ini
terletak tepat di depan dewa penunggangnya. Di depan candi Siwa terdapat candi Nandi,
di dalamnya terdapat arca lembu Nandi. Pada dinding di belakang arca Nandi ini di kiri
dan kanannya mengapit arca Chandra dewa bulan dan Surya dewa matahari. Chandra
digambarkan berdiri di atas kereta yang ditarik 10 kuda, sedangkan Surya berdiri di atas
kereta yang ditarik 7 kuda.Tepat di depan candi Brahma terdapat candi Angsa. Candi ini
kosong dan tidak ada arca Angsa di dalamnya. Mungkin dulu pernah bersemayam arca
Angsa sebagai kendaraan Brahma di dalamnya. Di depan candi Wishnu terdapat candi
yang dipersembahkan untuk Garuda, akan tetapi sama seperti candi Angsa, di dalam candi
ini tidak ditemukan arca Garuda. Mungkin dulu arca Garuda pernah ada di dalam candi
ini. Hingga kini Garuda menjadi lambang penting di Indonesia, yaitu sebagai lambang
negara Garuda Pancasila.
b. Candi Apit , Kelir , dan Pathok
Di antara baris keenam candi-candi utama ini terdapat Candi Apit. Ukuran Candi Apit
hampir sama dengan ukuran candi perwara, yaitu tinggi 14 meter dengan tapak denah 6 x
6 meter. Disamping 8 candi utama ini terdapat candi kecil berupa kuil kecil yang mungkin
fungsinya menyerupai pelinggihan dalam Pura Hindu Bali tempat meletakan canang atau
sesaji, sekaligus sebagai aling-aling di depan pintu masuk. Candi-candi kecil ini yaitu; 4
Candi Kelir pada empat penjuru mata angin di muka pintu masuk, dan 4 Candi Patok di
setiap sudutnya. Candi Kelir dan Candi Patok berbentuk miniatur candi tanpa tangga
dengan tinggi sekitar 2 meter.
c. Candi Perwara
Candi Perwara merupakan dua dinding berdenah bujur sangkar yang mengurung dua
halaman dalam, tersusun dengan orientasi sesuai empat penjuru mata angin. Dinding
kedua berukuran panjang 225 meter di tiap sisinya.Candi-candi ini dibangun di atas empat
undakan teras-teras yang makin ke tengah sedikit makin tinggi. Empat baris candi-candi
ini berukuran lebih kecil daripada candi utama. Candi- candi ini disebut "Candi Perwara"
yaitu candi pengawal atau candi pelengkap. Candi- candi perwara disusun dalam empat
baris konsentris baris terdalam terdiri atas 44 candi, baris kedua 52 candi, baris ketiga 60
candi, dan baris keempat sekaligus baris terluar terdiri atas 68 candi. Uniknya dalam candi
ini hanya orang-orang anggota kasta itu yang boleh memasuki dan beribadah di dalamnya;
baris paling dalam hanya oleh dimasuki kasta Brahmana, berikutnya hingga baris terluar
adalah barisan candi untuk Ksatriya, Waisya, dan Sudra.

2.6 Seni Pertunjukan Tari Ramayana Di Candi Prambanan


Sendratari Ramayana di Indonesia pertama kali dipentaskan pada 26 Juli1961 di
panggung terbuka CandiPrambanan.Pertunjukan pertama kali ini digagas oleh Letjen TNI
(purn) GPH Djati Kusumo yang pada bulan April 1961 membentuk tim proyek untuk
membangun panggung terbuka di depan Candi Prambanan. Panggung terbuka yang
dirancang Harsoyo dari Universitas Gadjah Mada berukuran panjang 50 meter, lebar 12
meter ini memiliki tempat duduk sampai 3.000 buah. Proyek Sendratari Ramayana
koreografinya ditangani oleh Soerjohamidjojo dan Soeharso, melibatkan 865 orang terdiri
dari penari, penabuh gamelan, dan perancang busana. Sendratari Ramayana merupakan
sebuah pertunjukan yang menggabungkan tari dan drama tanpa dialog yang mengangkat
cerita Ramayana. Sendratari Ramayana menceritakan kisah tentang usaha Rama untuk
menyelamatkan Sinta yang diculik oleh Rahwana. Sendratari Ramayana merupakan salah
satu media dalam menyajikan wiracarita atau epos Ramayana, media lain seperti seni
sastra, seni rupa, dan bebagai seni pertunjukan. Sendratari mengutamakan gerak-gerak
penguat ekspresi sebagai pengganti dialog, sehingga dengan sendratari diharapkan
penyampaian wiracarita Ramayana dapat lebih mudah dipahami dengan latar belakang
budaya dan bahasa penonton yang berbeda. Penampilan cerita Ramayana dalam bentuk
seni pertunjukan tari terdapat di berbagai negara antara lain Kamboja, Srilanka, Thailand,
Laos, Malaysia, Filipina, Singapura, Indonesia, dan India.

2.7 Jam Operasional Dan Harga Tiket Masuk


Candi Prambanan terletak di desa Prambanan yang secara administratif terbagi
menjadi dua bagian yaitu antara Kab.Sleman, Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan
Kab.Klaten Provinsi Jawa Tengah. Tiket masuk dibedakan antara wisatawan lokal dan
asing. Untuk wisatawan lokal tiket masuk seharga Rp.8.000 dan untuk wisatawan
mancaanegara sebesar 10 dollar. Objek wisata Candi Prambanan dibuka setiap hari mulai
pukul 08.00 – 17.00 WIB.

2.8 Pilar Pengembangan Pariwisata


Dalam ilmu kepariwisataan,tentu ada yang namanya pengembangan pariwisata. Di
indonesia, terdapat 3 pilar yang mendukung pengembangan pariwisata tersebut. Yaitu
Pemerintah, Industri dan Masyarakat.
a. Pemerintah
Candi Prambanan Yogyakarta telah ditetapkan sebagai Cagar Budaya. yang berarti
Candi Prambanan Yogyakarta merupakan suatu tempat yang dilindungi oleh Pemerintah.
Pemerintah akan menindak tegas apabila ada yang merusak, mengambil, memindahkan,
mengubah bentuk/warna, memisahkan benda Cagar Budaya tanpa seizin Pemerintah.
Pemerintah akan menidak tegas hal tersebut dengan pidana penjara selama – lamanya 10
tahun atau denda sebesar Rp. 100.000.000,- . Selain menidak tegas orang yang melakukan
pelanggaran, Pemerintah juga membantu membiayai dalam perbaikan bangunan Candi
Prambanan Yogyakarta. Pemerintah juga sangat menjaga kebersihan dan keutuhan
bangunan di Candi Prambanan Yogyakarta. Disamping konservasi objek wisata Candi
Prambanan Yogyakarta, pemerintah dalam hal ini Dinas Pariwsata DIY juga berperan
serta dalam promosi objek wisata Candi Prambanan Yogyakarta, peran ini juga yang
menjadi dukungan dalam peningkatan wisatawan baik manca maupun lokal. Terlebih
Undang-Undang Keistimewaan mencakup aspek budaya yang merupakan salah satu
warisan para leluhur patut untuk dijaga dan dilestarikan. Selain konservasi dan promosi
pemerintah juga memberikan dana bantuan untuk warga sekitar dalam bentuk peminjaman
dan pnpm mandiri untuk menambah modal dan memperbesar usaha kecil menengah di
kawasan sekitar Candi Prambanan Yogyakarta.
b. Industri
Apabila dalam suatu objek wisata, maka akan ditemukan juga peran industri di
dalamnya. Dan itu pun yang terjadi di Candi Prambanan Yogyakarta. Peran industri sudah
terlihat sebelum wisatawan memasuki area objek wisata Candi Prambanan Yogyakarta.
Wisatawan dapat menemukan hotel dan juga homestay yang
akan memudahkan wisatawan dalam mencari penginapan di sekitar Candi Prambanan
Yogyakarta. Diseberang area pintu masuk Candi Prambanan Yogyakarta, wisatawan
dapat menemukan berbagai makanan yang dijual. Seperti, warung yang menjual snack
dan juga minuman, bakso, kupat tahu, rujak, cilok, angkringan. Di dalam kawasan
Candi Prambanan Yogyakarta juga banyak toko yang menjual makanan dan minuman.
Selain itu juga wisatawan dapat menemukan toko – toko yang menjual souvenir,
menjual kaos batik lukis dan juga cara pembuatannya. Selain itu, Industri tour maupun
biro perjalanan pun menjadikan tamansari salah satu objek destinasi mereka. Peran biro
perjalanan atau pun tour and travel memiliki andil yang besar mengingat merekalah
yang membawa para wisatawan baik asing maupun lokal agar berkunjung ke objek
wisata Candi Prambanan Yogyakarta.
c. Masyarakat
Masyarakat sekitar juga berperan dalam pengembangan pariwisata, mereka sudah
sadar akan potensi wisata suatu daerah wisata. Ini sangat mendukung karena terdapat
tourism awareness atau kesadaran masyarakat aka npotensi wiat di daerahnya. Peran
masyarakat di Candi Prambanan Yogayakarta sudah terlihat ketika wisatawan
memarkirkan kendaraannya. Masyarakat sekitar ikut membantu dalam keamanan
sekitar objek wisata Candi Prambanan Yogyakarta, salah satunya dengan membantu
menjaga dan memarkirkan kendaraan wisatawan. Selain itu, masyarakat sekitar juga
berprofesi sebagai pemandu wisata di Candi Prambanan Yogyakarta, ketika wisatawan
memasuki pintu masuk Kawasan. CandiPrambanan Yogyakarta, masyarakat
menawarkan jasanya sebagai pemandu wisata apabila wisatawan ingin melihat
bangunan di Candi Prambanan Yogyakarta sekaligus mengetahui sejarah tempat
tersebut. Dan jika wisatawan tidak ingin meggunakan jasa pemandu wisata, masyarakat
di kawasan Candi Prambanan Yogyakarta dapat membantu menujukan objek wisata
Candi Prambanan Yogyakarta. Selain itu masyarakat sekitar juga menjual aneka
minuman dan snack kering disamping mereka beraktifitas seperti biasa. Tak hanya
menjual makanan atau minuman ,masyarakat sekitar juga membuat hasil karya
souvenir beruap kaos lukisan dan aneka souvenir yang dijajakan di depan rumah
maupun kios sebelah rumah mereka.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Candi Prambanan Yogyakarta merupakan Cagar Budaya yang dilindungi oleh
Pemerintah. Candi Prambanan Yogyakarta adalah salah satu bangunan bersejarah yang
menyimpan banyak cerita dari zaman dahulu di Yogyakarta. Candi Prambanan
Yogyakarta memilki perbedaan bangunan dari zaman dahulu dan sekarang. Dahulu di
sekitar Taman Sari Yogyakarta dipenuhi dengan perkebunan yang mengelilingi
bangunan Taman Sari Yogyakarta. Sekarang, sekitar Taman Sari Yogyakarta
dikelilingi oleh pemukiman warga. Candi Prambanan sudah mengalami bebrapa kali
perombakan bangunan dikarenakan sempat terjadinya gempa yang menyebabkan
sebagian kecil relief dari Candi Prambanan itu rusak. Secara keseluruhan Candi
Prambanan Yogyakarta merupakan suatu objek wisata yang banyak diminati oleh
wisatawan domestic maupun asing.
DAFTAR PUSTAKA

Aldiyansyah, M. D. 2018. Keunikan Sejarah Candi Prambanan Yogyakarta.


file:///C:/Users/User/Downloads/DCS_1702758_M.Diki_Keunikan%20Sejarah
%20Candi%20Prambanan.pdf
Anonimous. 2019. Makalah Tentang Candi Prambanan. http://kumpulan-makalah-dan-
artikel.blogspot.com/2012/04/makalah-tentang-candi-prambanan.html

Anda mungkin juga menyukai