Oleh :
Easter Cantika Hirapito Situmorang
NIM : 19051103001
Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya laporan
dalam mata kuliah Kimia Dasar yang berjudul “Praktikum Larutan dan Titrasi Asam
Basa”. Tidak lupa saya mengucapkan terima kasih atas bantuan dalam menyelesaikan
laporan ini. Saya juga berharap semoga laporan ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman saya, saya yakin masih banyak
kekurangan dalam laporan ini, oleh karena itu saya sangat mengharapkan saran dan
kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan laporan ini.
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................1
1.3 Tujuan................................................................................................................1
BAB II LANDASAN TEORI..........................................................................................2
2.1 Campuran Homogen dan Heterogen..................................................................2
2.2 Metodelogi.........................................................................................................5
2.3 Hasil dan Pembahasan.......................................................................................6
BAB III PENUTUP.........................................................................................................8
3.1 KESIMPULAN..................................................................................................8
3.2 SARAN..............................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................9
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Larutan
Larutan adalah campuran serba sama (homogen). Terdiri dari 2 komponen yaitu:
1. Komponen dalam jumlah berlebih disebut pelarut (solven)
2. Komponen dalam jumlah yang relatif kecil disebut zat terlarut (solute)
Zat terlarut dan zat pelarut dapat berbentuk zat padat dan zat cair. Contoh:
1. Zat terlarut cair dan pelarutnya = Asam klorida dalam air
2. Zat terlarut padat dan pelarutnya = Natrium hidroksida dalam air
Pembuatan larutan merupakan sederetan pekerjaan yang memerlukan ketelitian
dan ketepatan. Untuk zat terlarut yang berbentuk padat ketelitian diawali dengan:
Penimbangan, kesalahan akan berakibat terhadap kesalahan konsentrasi
larutan yang dibuat
Pelarutan
Penepatan volume larutan dalam labu ukur, kesalahan menyebabkan kesalahan
larutan yang dibuat
Untuk zat terlarut yang berbentuk cair ketelitian diawali dengan:
Pengukuran volume
Pencampuran zat pelarut
Penempatan volume larutan dalam labu ukur
2
2.3 Titrasi
Cara yang paling sederhana untuk mengetahui jumlah zat terlarutnya adalah cara
volumetri atau cara titrasi. Titrasi adalah suatu metode untuk menentukan
konsentrasi zat di dalam larutan. Titrasi dilakukan dengan cara mereaksikan
larutan tersebut dengan larutan yang sudah diketahui konsentrasinya. Dalam
percobaan titrasi, suatu larutan yang konsentrasinya diketahui secara pasti, disebut
sebagai larutan standar (standard solution). Reaksi dilakukan secara bertahap
(tetes demi tetes) hingga tepat mencapai titik stoikiometri atau titik setara.
Konsentrasi dapat diperkecil dengan cara pengenceran dan dapat dioerbesar denan
cara pemekatan. Konsentrasi hasil dapat diketahui melalui persamaan
pengenceran, yaitu
N 1 V 1=N 2 V 2
Ket :
V1 = Volume larutan yang akan diencerkan / dititrasi
V2 = Volume larutan hasil pengenceran / pentitrasi (larutan didalam buret)
N1 = Konsentrasi larutan yang akan diencerkan / dititrasi
N2 = Konsentrasi larutan hasil pengenceran / pentitrasi
2.4 Sifat Asam dan Sifat Basa Dalam Air : Skema Bronsted - Lowry
2.4.1 Asam dan Basa Kuat
Larutan asam dalam air mengandung H3O+ yang lebih besar daripada ion OH -.
Asam kuat adalah asam yang seluruhnya terionisasi di dalam larutan air. Bila
asam kuat HCl (asam klorida) dilarutkan dalam air, reaksi yang terjadi adalah
HCl (aq) + H2O (l) H3O+(aq) + Cl-(aq)
Panah tunggal, dan bukan panah ganda, digunakan disini untuk menunjukkan
bahwa reaksi berlangsung sempurna. Asam kuat lainnya adalah asam perklorat
(HClO4). Jika 0,1 mol dari masing - masing asam ini dilarutkan bersama - sama
dalam air walaupun kemampuannya untuk menyumbangkan ion hidrogen
berbeda. Air dikatakan mempunyai efek perataan pada golongan asam tertentu
(HCl, HBr, HI, H2SO4, HNO3, dan HClO4) sehingga semua bersifat asam kuat bila
air merupakan pelarutnya; reaksi asam - asam tersebut dengan sejauh ini
3
semuanya bergerak kekanan pada kesetimbangannya, sehingga perbedaan asam -
asam tersebut sangat kecil. Konsentrasi H3O+ dalam setiap larutan asama kuat 0,1
M yang menyumbangkan satu ion hidrogen per molekul pasti 0,1 M.
Basa kuat didefinisikan dengan cara yang sama, yaitu sebagai basa yang bereaksi
sempurna menghasilkan NaOH-(aq) bila dilarutkan dalam air. Basa penting
natrium hidroksida, yang berbentuk padat, akan meningkatkan konsentrasi OH -
dalam air bisa dilarutkan:
NaOH(s) Na+(aq) + OH-(aq)
Untuk setiap mol NaOH yang larut dalam air, 1 ml OH -(aq) terbentuk, sehingga
NaOH merupakan basa kuat. Basa kuat diratakan dalam larutan air dengan cara
yang sama seperti asam kuat diratakan.
4
5
BAB III
METODELOGI
6
3.3.2 Standarisasi larutan NaOH
1. Ukur larutan NaOH yang sudah dibuat sebanyak 20 ml di gelas ukur
2. Masukkan ke dalam labu Erlenmeyer
3. Tambahkan 3 tetes indikator PP
4. Siapkan buret 50 ml, kemudian isi dengan HCl 1 N
5. Titrasi larutan NaOH dalam Erlenmeyer hingga larutan tidak berwarna
dengan cara menggoyangkan Erlenmeyer selama larutan HCl jatuh setetes
demi setetes dengan perlahan
6. Catat volume larutan HCl yang digunakan
7. Tentukan konsentrasi NaOH yang telah dibuat menggunakan persamaan
Konsentrasi HCl ×Volume HCl
Konsentrasi NaOH=
Volume larutan NaOH (20 ml)
7
Konsentrasi NaOH ×Volume NaOH
Konsentrasi NaOH=
Volume larutan HCl(20 ml)
8
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
4.2 Pembahasan
9
BAB V
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
5.2 SARAN
10
DAFTAR PUSTAKA
Pertana, Crys Fajar. (2008). Kimia 1 SMP Kelas VII. Dalam Febi Andayeni (Ed.).
Quadra. Bogor.
Tim Smart Nusantara. (2017). Strategi Kuasai Kimia SMP / MTs Kelas VII, VIII,
IX . Grasindo. Jakarta.
Sutresna, Nana. (2007). Cerdas Belajar Kimia Untuk Kelas XI. Dalam Alamsyah,
Kamaludin dan Muhammad Rizal (Ed.). Grafindo Media Pratama. Bandung.
11