Anda di halaman 1dari 3

1. Sa vahnia putraa pitroa pavitravan, punati dhiro bhuvanani mayaya.

Yang berarti :
Putra dari orangtua (ayah) yang mulia, saleh, gagah berani, dan berseri-seri bagaikan Sang
Hyang Agni membersihkan (menyucikan) dunia ini dengan perbuatan-perbuatan yang hebat.
Kutipan dari sloka tersebut terdapat dalam
a. Rg Veda
b. Atharvaveda
c. Manawa Dharmasastra
d. Nitisastra
e. pudja dan Sudharta

Jawaban : A (Halaman 177)

2. Bunyi sloka Sadhum putram hiranyaman yang berarti : Semoga kami memperoleh seorang
putra yang mulia dan makmur terdapat dalam kitab
a. Atharvaveda XX.129.5
b. Rg veda VI.160.3
c. Clokantara 52-53 hal 80
d. Manawa dharmasastra.II.228
e. Clokantara hal 44

Jawaban A (Halaman 177)

3. Kelahiran sebagai manusia ini adalah neraka bagi dewa-dewa, neraka bagi manusia biasa ialah
kelahiran menjadi binatang ternak, neraka bagi binatang ternak ialah kelahiran menjadi binatang
hutan, neraka bagi binatang hutan/buas ialah kelahiran menjadi bangsa burung, neraka bagi
bangsa burung ialah kelahiran menjadi binatang busuk, neraka bagi binatang busuk ialah
kelahiran menjadi binatang penyengat, neraka binatang penyengat ialah kelahiran menjadi
binatang berbisa, karena binatang berbisa ini sangat berbahaya dan kejam.
Hal ini terdapat dalam kitab
a. Rg Veda VI.160.3
b. Clokantara -52-53 (13-14) hal.80
c. Manawa Dharmasastra, II.228
d. Clokantara -24 (52) hal.44
e. Atharva Veda XIV.2.64

Jawaban : B (Halaman 178)

4. Pengamatan sementara yang kita dapatkan melalui media baik cetak maupun elektronik,
ternyata masih ada anak-anak bangsa ini yang Nampak rajin melakukan ibadah agamanya lalu
bersikap anarkis yang dapat menyesatkan hidupnya nanti. dimana kita perlu mengingat bahwa :
Kelahiran sebagai manusia adalah neraka bagi dewa-dewa, neraka bagi manusia biasa ialah
kelahiran menjadi binatang ternak, neraka bagi binatang ternak ialah kelahiran menjadi
a. Binatang hutan
b. Bangsa burung
c. Binatang busuk
d. Binatang penyengat
e. Binatang berbisa

Jawaban : A (Halaman 178)

5. Bulan itu lampu di malam hari, Surya atau matahari lampu dunia di siang hari, Dharma ialah
lampu ketiga dunia ini, dan putra yang baik itu cahaya keluarga. Kutipan tersebut terdapat
dalam kitab
a. Vana Parva 27, 214
b. Manawa Dharmasastra, II, 228
c. Clokantara-24 (52)
d. Rg Veda VI.160.3
e. Atharvaveda XX.129.5

Jawaban : C (Halaman 180)

6. Tayor nityam priyam kuryad acaryasya ca sarvada. Tesyeva trisu tuspesu tapaa sarvam
samapyate. Yang terjemahannya : Seorang anak harus melakukan apa yang disetujui oleh
kedua orangtuanya dan apa yang menyenangkan gurunya; kalau ketiga orang itu senang ia
mendapatkan segala pahala dari tapa bratanya. Kutipan sloka diatas terdapat dalam kitab
a. Manawa Dharmasatra.II.228
b. Atharva Veda XIV.2.64
c. Yajur Veda XII.58
d. Rg Veda X.37.7
e. Clokantara -52-53 (13-14) hal.80

Jawaban : A hal 180

7. Dalam Nitisastra VIII.3, ada lima hal yang menyebabkan anak-anak harus berbakti kepada ayah
dan ibunya yang disebut sebagai Panca Vida yaitu Sang Ametwaken, Sang Nitya Maweh
Bhinojana , Sang Mangu Padyaya, Sang Anyangaskara ,dan Sang Matulung Urip Rikalaning Baya.
Dari bagian Panca Vida yang telah disebutkan tersebut, yang memiliki artian ayah dan ibu
melakukan upacara-upacara manusa yadnya bagi anak-anaknya dengan tujuan menyucikan atma
dan Stula Sarira adalah
a. Sang Mangu Padyaya
b. Sang Ametwaken
c. Sang Matulung Urip Rikalaning Baya
d. Sang Anyangaskara
e. Sang Nitya Maweh Bhinojana

Jawaban : D (Halaman 181)


8. Di Bali ayah dan ibu disebut sebagai Guru Rupaka disamping Sang Hyang Widhi Wasa sebagai
Guru Svadyaya, pemerintah sebagai Guru Visesa dan para pengajar sebagai Guru Pengajian. Ada
lima hal yang menyebabkan anak-anak harus berbakti kepada ayah dan ibunya, yang dalam
kekawin Nitisastra VIII.3 disebut sebagai Panca Vida, yaitu sebagai berikut ..
1. Sang Ametwaken
2. Sang Nitya Maweh Bhinojana
3. Sang Mangu Padyaya
4. Sang Anyangaskara
5. Sang Matulung Urip

Diantara kelima alasan diatas yang memiliki arti bahwa ayah dan ibu selalu mengusahakan
memberi makan kepada anak-anaknya adalah .

a. Sang Ametwaken
b. Sang Nitya Maweh Bhinojana
c. Sang Mangu Padyaya
d. Sang Anyangaskara
e. Sang Matulung Urip

Jawaban B (Halaman 181 )

Anda mungkin juga menyukai