Anda di halaman 1dari 17

KLIPING KETERAMPILAN

SEJARAH

NAMA:UMUL AULIA
KELAS:X AKL 1
GURU PEMBIMBING:
DALSIS FORDIA S.PD

SMK N 1 BUNGO
TAHUN AJARAN 2019/2020
1.Candi Pringapus

J
Candi pringapus dibangun sekitar tahun 850 M terletak di desa Pringapus, kecamatan Ngadirejo,
Kabupaten Temanggung Jawa Tengah. Desa Pringapus terletak di Gunung Sindoro. Lokasi candi
kira-kira 5 km dari kecamatan Ngadirejo dan berjarak 32 km arah Timur Laut dari kota
Temanggung Berdasarkan langgam bangunan Candi Pringapus, diperkirakan berasal dari abad
IX Masehi.Candi Pringapus dibangun untuk memuja Dewa Syiwa dan merupakan replika
Mahameru, tempat tinggal para dewata. Hal ini terbukti dengan adanya arca Lembu Nandini,
kendaraan Syiwa, dan relief hapsara-hapsari yang menggambarkan makhluk setengah dewa.
Bagian kaki candi yang berbentuk batur dengan tangga yang berada tepat pada pintu masuk
candi. Tubuh candi berbentuk ruang berbentuk kubus dilengkapi dengan selasar candi dan relief
pada dinding candi. Candi Pringapus juga atap candi yang berbentuk datar seperti balok
bertingkat dengan tingkat yang paling atas yang berukuran paling kecil. Ini menyerupai punden
berundak sebagai ciri khas candi-candi yang berada di Indonesia
2.Candi Singosari

Singhasari ini berlokasi di desa Candirenggo, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Jawa
Timur, Indonesia, sekitar 10 km dari Kota Malang, di Jalan Kertanegara, No 148. Candi ini
berada pada lembah di antara Pegunungan Tengger dan Gunung Arjuna pada ketinggian 512
m di atas permukaan laut.Berdasarkan penyebutannya pada Kitab Negarakertagama pupuh 37:7
dan 38:3 serta Prasasti Gajah Mada bertanggal 1351 M yang terletak di halaman kompleks candi,
candi ini merupakan tempat “pendharmaan” bagi raja Singhasari terakhir, Kertanegara, yang
mangkat pada tahun 1292 akibat istananya diserang tentara Gelang-gelang yang
dipimpin Jayakatwang. Kuat dugaan, Candi ini tidak pernah selesai dibangun.

candi ini dibangun sekitar tahun 1300 M, sebagai persembahan untuk menghormati Raja
Kertanegara dari Singhasari. Keunikan dua arca Dwarapala di Candi Singosari selain karena
bentuknya yang sangat besar, juga pose berbeda dari kedua arca. Arca Dwarapala yang ada di
selatan menghadap ke utara dengan posisi jongkok. Tangan kanan memegang gada dan tangan
kiri memegang lutut. Dwarapala yang ada di utara menghadap ke timur, tangan kanan
memberikan kode dua jari dan tangan kiri memegang gada terbalik.

Perbedaan ini konon menyesuaikan tugas masing-masing. Dwarapala dengan kode dua jari
memiliki arti mengingatkan rakyat untuk taat beragama.

Kedua arca tersebut menggunakan mahkota dengan ukiran ular dan lambaian tengkorak.
Terdapat anting (kundala) bermotif tengkorak pada telinga serta motif yang sama pada kalung
(hara) yang ada di leher Dwarapala. Hiasan lain yaitu terdapat selempang/tali kasta (upavita)
yang menyilang dengan hiasan ular. Dwarapala ini juga menggunakan kelat bahu (keyura),
gelang tangan (kankana) dan juga gelang kaki.
3.Candi Mendut

Lokasi Candi Mendut berada sekitar 2 Km dari Candi Borobudur, tepatnya di Desa Mendut,
Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah. candi mendut dibangun pada
masa kerajaan dinasti Syailendra di tahun 824 M. Hal ini berdasarkan isi dari Prasati
Karangtengah per tahun 824 M. Di dalam prasasti tersebut disebutkan bahwa Raja Indra
membangun sebuah bangunan suci dan menamainya Wenuwana. Wenuwana atau hutan bambu
ini diartikan oleh de Casparis sebagai Candi Mendut. Dengan menggunakan asumsi, maka
sejarah candi mendut sudah dimulai sebelum candi borobudur. Candi mendut memiliki umur
yang lebih tua dibandingkan Candi Borobudur, salah satu candi terbesar dan tersohor di dunia
yang sempat masuk ke 7 Keajaiban Dunia. Candi mendut memilki tinggi bangunan keseluruhan
26.4 m. Bagian tubuh candi berada di atas batu dengan tinggi 2 m. Di permukaan batu tersebut
memilki selasar yang lebar. Di dinding candi mendut, terdapat kurang lebih 31 panel yang
menampilkan beberapa relief cerita, sulur suluran serta pahatan bunga yang menandakan corak
dari candi mendut.pada hari raya waisyak umat budha melakukan prosesi perayaan
waisyak.tujuan dobangunya candi sebagai tempat ibadah dan tempat dewata.
4.Candi Jawi

candi ini disebut Jawajawa atau Jajawi. Dari Jajawi, nama tersebut kemudian berubah menjadi
Jawi. Dalam kitab Negarakertagama pupuh 56 disebutkan bahwa Candi Jawi didirikan atas
perintah raja terakhir Kerajaan Singasari, yaitu Kertanegara. Candi Jawi dibangun pada abad ke-
13 dan merupakan peninggalan sejarah Kerajaan Singasari. Didirikannya Candi Jawi bertujuan
untuk dijadikan tempat beribadah bagi umat beragama Syiwa-Budha. Raja Kertanegara adalah
seorang penganut ajaran Syiwa-Budha.

Candi Jawi adalah salah satu candi peninggalan Budha dan peninggalan Kerajaan Singasari.
Candi Jawi terletak di kaki Gunung Welirang, tepatnya di Desa Candi Wates, Kecamatan Prigen,
Kabupaten Pasuruan, sekitar 31 km dari kota Pasuruan. Candi Jawi terletak di pertengahan jalan
raya antara Kecamatan Pandaan-Kecamatan Prigen dan Pringebukan. Selain sebagai tempat
ibadah, Candi Jawi juga merupakan tempat penyimpanan abu jenazah Kertanegara dan sebagian
dari abu tersebut juga disimpan pada Candi Singasari.ciri khas candi ini yaitu Berkaki Siwa,
berpundak Budha. Bentuk atap yang merupakan perpaduan antara stupa dan kubus bersusun
yang meruncing pada puncaknya. Di atas ambang masing-masing relung terdapat pahatan kepala
makhluk bertaring dan bertanduk
5.Candi Sewu

Candi Sewu terletak di Kabupaten Klaten Jawa Tengah, tepatnya di Kecamatan Prambanan. Dan
hanya berjarak 800 meter dari Candi Prambanan yang merupakan salah satu candi peninggalan
Hindu di Indonesia. Jika pintu masuk candi prambanan menghadap ke Selatan, candi Sewu justru
sebaliknya, yaitu mengahadap ke Utara. Disebut candi Sewu karena memiliki jumlah candi yang
cukup banyak yang seolah-olah berjumlah seribu. Karena kata ‘sewu’ dalam bahasa Jawa berarti
seribu. Candi sewu diperkirakan didirikan pada abad ke-8 pada masa dinasti Syailendra, dimana
pembangunan Candi Sewu hampir bersamaan dengan pembangunan Candi Borobudur di daerah
Magelang.candi ini dijaga oleh dua patung raksasa yang berukuran cukup besar, tingginya saja
mencapai 2,3 meter sebagaiciri khasnya. Patung-patung ini juga dinamakan Dwarapala. Patung-
patung Dwarapala yang ada di candi sewu masih berdiri tegak dan utuh hingga sekarang. Candi
ini dibangun pada masa kepemimpinan kerajaan mataram kuno di bawah pemerintahan Rakai
Panangkaran yang merupakan Raja terpopuler di dinasti Syailendra, dimana beliau memerintah
pada tahun 746 Masehi hingga 784 Masehi.Candi Sewu dijadikan sebagai tempat peribadatan
utama bagi para penganut agama Budha. Hal inilah yang mendasari kenapa Candi Sewu yang
bercorak agama Budha
6.Candi Kidal Temple

Terletak di desa Rejokidal, kecamatan Tumpang, sekitar 20 km sebelah timur kota Malang -
Jawa Timur, candi Kidal dibangun pada 1248 M, bertepatan dengan berakhirnya rangkaian
upacara pemakaman yang disebut Cradha (tahun ke-12) untuk menghormat raja Anusapati yang
telah meninggal. Setelah selesai pemugaran kembali pada dekade 1990-an, candi ini sekarang
berdiri dengan tegak dan kokoh serta menampakkan keindahannya. candi Kidal sesungguhnya
memiliki beberapa kelebihan menarik dibanding dengan candi-candi lainnya tersebut.
Candi Kidal terbuat dari batu andesit dan berdimensi geometris vertikal. Kaki candi tampak
agak tinggi dengan tangga masuk keatas kecil-kecil seolah-olah bukan tangga masuk
sesungguhnya. Badan candi lebih kecil dibandingkan luas kaki serta atap candi sehingga
memberi kesan ramping. Pada kaki dan tubuh candi terdapat hiasan medallion serta sabuk
melingkar menghiasi badan candi. Atap candi terdiri atas 3 tingkat yang semakin keatas semakin
kecil dengan bagian paling atas mempunyai permukaan cukup luas tanpa hiasan atap seperti
ratna (ciri khas candi Hindu) atau stupa (ciri khas candi Budha).. Hal menonjol lainnya adalah
kepala kala yang dipahatkan di atas pintu masuk dan bilik-bilik candi. Kala, salah satu aspek
Dewa Siwa dan umumnya dikenal sebagai penjaga bangunan suci. Hiasan kepala kala Candi
Kidal tampak menyeramkan dengan matanya melotot, mulutnya terbuka dan tampak dua
taringnya yang besar dan bengkok memberi kesan dominan. Adanya taring tersebut juga
merupakan ciri khas candi corak Jawa Timuran. Di sudut kiri dan kanannya terdapat jari tangan
dengan mudra (sikap) mengancam. Maka sempurnalah tugasnya sebagai penjaga bangunan suci
candi.

candi kidalTengah dibangun untuk memuliakan agama yang dianut raja beserta masyarakatnya.
Seperti dijelaskan dalam kitab Negarakretagama bahwa raja Wisnuwardhana didharmakan di
candi Jago, Kertanegara di candi Jawi dan Singosari, Hayam Wuruk di candi Ngetos, dsb.
7.Candi Kalasan atau Kalibening

Candi ini terletak di desa Kalasan, kabupaten Sleman, provinsi Yogyakarta, Indonesia. pendirian
bangunan suci untuk menghormati Bodhisattva wanita, Tarabhawana dan sebuah vihara untuk
para pendeta.[1][2] Penguasa yang memerintah pembangunan candi ini bernama Maharaja
Tejapurnapana Panangkaran (Rakai Panangkaran) dari keluarga Syailendra. Kemudian dengan
perbandingan dari manuskrip pada prasasti Kelurak tokoh ini dapat diidentifikasikan
dengan Dharanindra[3] atau dengan prasasti Nalanda adalah ayah dari Samaragrawira[4]. Sehingga
candi ini dapat menjadi bukti kehadiran Wangsa Syailendra,
penguasa Sriwijaya di Sumatra atas Jawa.[5] Denah bangunan Candi Kalasan berbentuk persegi.
Atapnya segi delapan dan puncaknya berbentuk dagoba (stupa). Keadaannya sudah sangat rusak.
Hanya bagian selatan yang masih utuh. Disebut-sebut, bilik pusatnya dahulu memiliki arca
perunggu setinggi 6 meter yang kini hilang. Sedangkan ketiga biliknya juga kosong.

Tubuh dan atap candi dihias dengan ukiran-ukiran yang sangat indah. Terdiri dari relung-relung,
sulur-sulur, arca-arca Budha, dagoba-dagoba dan arca Gana, yaitu manusia kerdil berperut buncit
yang biasanya memikul barang. Bagian luar candi, terdapat relung yang dihiasi gambar dewa
memegang bunga teratai. Pada setiap pintu masuk terdapat hiasan kepala kala yang dijenggernya
terdapat kuncup bunga. Pohon dewata ada di atasnya dan para penghuni kahyangan memainkan
bunyi-bunyian seperti rebab, gendang, kerang dan cemara.
8.Candi Borobudur

Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Indonesia. Candi ini terletak kurang lebih 100 km di
sebelah barat daya Semarang, 86 km di sebelah barat Surakarta, dan 40 km di sebelah barat
laut Yogyakarta. Candi berbentuk stupa ini didirikan oleh para penganut agama Buddha
Mahayana sekitar tahun 800-an Masehi pada masa pemerintahan wangsa Syailendra. Borobudur
adalah candi atau kuil Buddha terbesar di dunia, Menurut bukti-bukti sejarah, Borobudur
ditinggalkan pada abad ke-14 seiring melemahnya pengaruh kerajaan Hindu dan Buddha di Jawa
serta mulai masuknya pengaruh Islam. Dunia mulai menyadari keberadaan bangunan ini sejak
ditemukan 1814 oleh Sir Thomas Stamford Raffles, yang saat itu menjabat sebagai Gubernur
Jenderal Inggris atas Jawa. dibangun sebagai tempat suci untuk memuliakan Buddha sekaligus
berfungsi sebagai tempat ziarah untuk menuntun umat manusia beralih dari alam nafsu duniawi
menuju pencerahan dan kebijaksanaan sesuai ajaran Buddha. Dalam dunia pariwisata, Borobudur
adalah objek wisata tunggal di Indonesia yang paling banyak dikunjungi wisatawan.

Cirri khasnya Monumen ini terdiri atas enam teras berbentuk bujur sangkar yang di atasnya
terdapat tiga pelataran melingkar, pada dindingnya dihiasi dengan 2.672 panel relief dan aslinya
terdapat 504 arca Buddha. Borobudur memiliki koleksi relief Buddha terlengkap dan terbanyak
di dunia. Stupa utama terbesar teletak di tengah sekaligus memahkotai bangunan ini, dikelilingi
oleh tiga barisan melingkar 72 stupa berlubang yang di dalamnya terdapat arca Buddha tengah
duduk bersila dalam posisi teratai sempurna dengan mudra (sikap tangan) Dharmachakra
mudra (memutar roda dharma).
9.Candi Gedong Songo

Candi Gedong Songo (bahasa Jawa:, translit. Candhi Gedhong Sanga) adalah nama sebuah
komplek bangunan candi peninggalan budaya Hindu yang terletak di desa Candi, Kecamatan
Bandungan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Indonesia tepatnya di lereng Gunung
UngarCandi ini diketemukan oleh Raffles pada tahun 1804 dan merupakan peninggalan budaya
Hindu dari zaman Wangsa Syailendra abad ke-9 (tahun 927 masehi).an. Arsitektur bangunan
candi memiliki ciri khas arsitektur candi langgam Jawa Tengah yakni memiliki atap berundak-
undak, berhiaskan kala makara di gawang dan relung pintu, terletak di tengah halaman, dan
mempunyai ruang utama di tengah bangunan. Secara vertikal Candi Gedong Songo terdiri dari
tiga bagian yaitu kaki, tubuh, dan atap bangunan. Bagi yang memiliki ketertarikan khusus
terhadap sejarah budaya, maka Candi Gedong Songo bisa menjadi referensi. Candi Gedong
Songo dibangun sejaman dengan kompleks candi-candi Hindu di Dieng yang merupakan candi
Hindu awal. Konsep bangunannya adalah berderet-deret dari bawah hingga atas bukit. Konsep
ini menunjukkan kepercayaan yang dianut masyarakat pada zaman dahulu. Mereka percaya
bahwa semakin tinggi suatu tempat maka tempat tersebut semakin suci dan menjadi tempat
tinggal dewa dewi. Berhubung Candi Gedong Songo merupakan candi pemujaan kepada dewa,
maka dengan dibangunnya candi di tempat tinggi diharapkan dewa akan bersemayam disitu.
10.Candi Prambanan

Candi prambana berlokasi di Yogyakarta kec. Prambana kab.sleman daerah istimewa


yogyakarta.tujuan pembangunan candi prambanan yaitu untuk mempersembahkan kepada
trimurti,tiga dewa utama hindu yaitu brahma sebagai dewa pencipta,wishnu sebagai dewa
pemelihara,dan siwa sebagi dwa pemusnah.candi prambanan dibangun pada abad ke9 masehi.cri
khas dari candi prambanan yaitu mempunyai patung yang terbuat dari batu tau
sebagainya,memiliki ruangan atau tempat di dalamnya,tempat pemakaman raja dan tempat
pemujaan puncaknya terdapat bentuk ratna(batu mulia/putrid yang cantik).
11.Candi Arjuna

Candi Arjuna terletak di dataran tinggi dieng yaitu berada di ketinggian sekitar 2.093 meter
diatas permukaan laut (mdpl). Dimana Dieng merupakan dataran tinggi yang berada di antara
dua kabupaten yaitu Kabupaten Wonosobo dan Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah. Namun,
Candi Arjuna sendiri masuk ke dalam wilayah administratif Kabupaten Banjarnegara, tepatnya di
desa dieng Kulon, Kecamatan Batur, kabupaten Banjarnegara . Candi Arjuna juga masih
digunakan sebagai tempat peribadatan bagi masyarakat Dieng. Bahkan di kompleks candi dieng
juga diadakan upacara potong rambut anak-anak gimbal yang dipercaya sebagai anak-anak
spesial di dataran tinggi dieng. Dimana ruwatan dari upacara ini berada di depan candi Arjuna.
Tujuan pembangunan candi arjuna adalah tempat bersemayam dewa-dewa dan tempat untuk
tempat beribadah.Candi Arjuna diyakini didirikan sekitar Abad ke-7 Masehi hingga abad ke-9
Masehi. Candi Arjuna memiliki cirri khas yaitu dimana terdapat tangga menuju pintu masuk
candi yang berada di bagian barat candi. Terdapat 8 anak tangga menuju bagian pintu candi
dimana di pinggir tangga terdapat penil dengan ujung berkepala naga. Bagian pintu candi
terdapat bilik penampil selebar 1 meter. Diatas pintu terdapat ukiran kalamakara. Dan di bagian
atap dari ruang penampil berbentuk lancip seperti rumah limas an pada umumnya.
12.Candi Ngawen

Candi Ngawen merupakan sebuah candi Budha yang terletak di desa Ngawen, Muntilan,
Magelang. Berdasarkan perkiraan, candi Ngawen dibangun pada masa kekuasaan wangsa
Syailendra atas Kerajaan Mataram Kuno. J.G. de Carparislah, seorang arkeolog Belanda
meyakini jika candi Ngawen ini adalah candi yang disebutkan dalam prasasti Karang Tengah
sebagai candi suci bernama veluvana.candi ini berfungsi sebagai tempat beribadah umat
budha.cri khas candi ini adalah merah putih budaya-candi ngawen sekilas tampak mirip dengan
bangunan candi hindu,candi ngawen juga sedikit memiliki kesamaan dengan candi
mendut,komplek candi memiliki lima bangunan yang letaknya saling berderet.
13.Candi Sukuh

Candi Sukuh adalah sebuah kompleks candi Hindu Hindu yang secara administrasi terletak di
wilayah Desa Berjo, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Candi ini
dianggap kontroversial karena bentuknya yang kurang lazim dan karena penggambaran alat-alat
kelamin manusia secara eksplisit pada beberapa figurnya.Fungsi dari candi sukuh yaitu sebgai
pelepasan ini diperkuat lagi oleh isi sebagian prasasti prasatinya.juga dengan melihat arca
arcanya seperti misalnya arca kura kura,dan arca garuda.ciri khasnya yaitu memiliki tiga teras
dan setiap teras akan disukugi keunikan yang berbeda pada teras pertama merupakan gerbang
utama untuk masuk candi,teras kedua terdapat gapura yang sudah rusak dan tidak utuh lagi,teras
ketiga ini merupakan teras terakhir dan yang paling utama.
14.Candi Dieng

Candi Dieng merupakan kumpulan candi yang terletak di kaki pegunungan Dieng, Wonosobo,
Jawa tengah. Kawasan Candi Dieng menempati dataran pada ketinggian 2000 m di atas
permukaan laut, memanjang arah utara-selatan sekitar 1900 m d para ahli memperkirakan bahwa
kumpulan candi ini dibangun atas perintah raja-raja dari Wangsa Sanjaya. Di kawasan Dieng ini
ditemukan sebuah prasasti berangka tahun 808 M, yang merupakan prasasti tertua bertuliskan
huruf Jawa kuno, yang masih masih ada hingga saat ini.engan lebar sepanjang 800 m. Candi
Dieng pertama kali diketemukan kembali pada tahun 1814.fungsi nya yaitu sebagai tempat
pemujaan dewa tertinggi agama hindu,yakni trimulti,meliputi dewa siwa,brahma,dan
wisnu.fungsi lainya dipercaya sebagai pusat agama hindu dinusantara.ciri khasnya yaitu
berdenah bujur sangkar,mempunyai tiga bagian candi,yaitu kaki,tubuh,atap.
15.Candi Penataran

Candi penataran termasuk salah satu candi hindu di Indonesia yang berada di jawa timur.candi
ini berada di desa penataran,kec.Nglegok Blitar,tepatnya di daerahgunung kelut 450 m diatas
permukaan laut.candi penataran merupakan candi hindu berjenis siwastik,atau candi pemujaan
untuk dewa siwa saja.selain itu ada beberapa fakta yang menarik dari candi penataran.pertama,
candi ini awalnya tudak bernama candi penataran,melainkan candi palah.informasi tersebut
didapat dari prasasti yang ada di bagian candi.namun karena berada didesa
penataran,makadisebutlah sebagai candi penataran.keduaa, candi penataran merupakan kompleks
candi terbesar dan termegah dijawa timur.fungsi candi ini yaitu candi penataran terutama
dibangun pada masa kerajaan Kediri.saat itu,candi ini sengaja dibangun untuk dijadikan tempat
pemujaan supaya dapat menangkal atau menghindari mara bahaya dari gunung kelud.ciri
khasnya yaitu lambing kerajaan serta tahun pembuatan tertera pada dinding
16.Candi Cangkuang

Candi cangkuang merupakan candi hindu pertama dan satu satunya yang berada dilator
sunda.candi ini berada tepat di daerah kampung pulo,cangkuang,lalas,garut,jawa barat.candi ini
pertama kali ditemukan di tahun 1966-1968 oleh tim peneliti Harsoyo dan Uka
Tjandrasamita.candi ini terletak bersebelahan dengan makam mbah Dalem Arief
Muhammad,sebuah makam kuno pemuka agama islam yang dipercaya sebagai leluhur penduduk
dsa cangkuang.fungsi candi ini yaitu candi untuk memuliakan dewa dewa hindu seperti siwa atau
wisnu.ciri cirri dari candi cangkuang adalah letaknya yang berbeda ditengah danau cangkuang
dengan jumlah rumah yang hanya enam unit ditambah satu masjid menyimpan cerita tersendiri
yang melatari keberadaan permukiman mungil ini.

Anda mungkin juga menyukai