Oleh:
KADEK CITA CITRA DEWI
NIM. 1102105076
Oleh:
KADEK CITA CITRA DEWI
NIM. 1102105076
NIM 1102105076
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Tugas Akhir yang saya tulis ini benar-
benar hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambilalihan tulisan ataupun
pikiran orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri.
Apabila di kemudian hari ini dapat dibuktikan bahwa Tugas Akhir ini adalah hasil
jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.
Denpasar, 2014
Yang membuat pernyataan,
Penulis
ii
LEMBAR PERSETUJUAN
SKRIPSI
Oleh:
KADEK CITA CITRA DEWI
NIM. 1102105076
Ns. Ni Ketut Guru Prapti, S.Kep, MNS Ns. I Kadek Saputra, S.Kep
NIP. 19780417 200812 2 001 NIP. 19820531 200812 1 001
iii
HALAMAN PENGESAHAN
OLEH:
KADEK CITA CITRA DEWI
NIM. 1102105076
TIM PENGUJI
1. Ns. Ni Ketut Guru Prapti, MNS. (Ketua) ……………..
2. Ns. I Kadek Saputra, S. Kep. (Sekretaris) ……………..
3. V.M. Endang Sri Purwadmi Rahayu, S. Kp.,M.Pd (Pembahas) ……………..
MENGETAHUI
DEKAN KETUA
FK UNIVERSITAS UDAYANA PSIK FK UNIVERSITAS UDAYANA
Prof. Dr. dr. Putu Astawa, Sp.OT (K). M.Kes Prof. dr. Ketut Tirtayasa, MS, AIF
NIP. 19530131 1980031 004 NIP. 19501231 198003 1015
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
Tonja.
Penulis menyadari dalam penyusunan skripsi ini tidak lepas dari peran
pembimbing dan bantuan dari berbagai pihak. Penulis mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan skripsi ini. Ucapan
1. Prof. Dr. dr. Putu Astawa, Sp.OT (K). M. Kes., sebagai Dekan Fakultas
2. Prof. dr. Ketut Tirtayasa, MS, AIF, sebagai ketua Program Studi Ilmu
3. Ns. Ni Ketut Guru Prapti, MNS., sebagai pembimbing utama yang telah
waktu.
waktu.
vii
5. Kepada Lingkungan Kelurahan Tonja yang telah memberikan kesempatan
6. Kedua orang tua saya Bapak (Kadek Suana), Ibu (Wayan Karmiati) beserta
saudara dan teman-teman angkatan 2011 PSIK A, serta seluruh pihak yang
Penulis menyadari bahwa penulisan tugas akhir ini masih jauh dari
sempurna, oleh karena itu penulis membuka diri untuk menerima segala saran dan
Penulis
viii
ABSTRAK
Dewi, Kadek Cita Citra. 2015. Hubungan Dukungan Keluarga dengan Tingkat
Kepatuhan Penatalaksanaan Diet Lansia dengan Hipertensi tahun 2015 di
Lingkunag Kelurahan Tonja. Tugas Akhir, Program Studi Ilmu
Keperawatan, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana Denpasar.
Pembimbing (1) Ns. Ni Ketut Guru Prapti, S.Kep, MNS. (2) Ns. I Kadek
Saputra, S.Kep.
Lanjut usia berisiko tinggi menderita penyakit degeneratif, salah satunya adalah
penyakit hipertensi. Dari hasil wawancara didapatkan delapan dari 10 lansia di
Lingkungan Kelurahan Tonja yang memiliki tekanan darah tinggi mengatakan
tekanan darahnya sering meningkat karena tidak patuh menjalankan diet. Hal tersebut
terjadi karena kurangnya dukungan keluarga dalam mengatur makanan yang dapat
dikonsumsi oleh lansia dengan hipertensi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
hubungan dukungan keluarga terhadap kepatuhan penatalaksanaan diet pada lansia
dengan hipertensi di Lingkungan Kelurahan Tonja Denpasar Utara. Penelitian ini
merupakan penelitian observasional dengan pendekatan cross sectional. Sampel
dalam penelitian ini berjumlah 40 responden dengan teknik total sampling. Instrumen
yang digunakan berupa kuisioner tentang dukungan keluarga dan kepatuhan
penatalaksanaan diet. Hasil uji korelasi spearman rank mendapatkan hasil nilai p =
0,000 yang artinya p < 0,05 dan menunjukkan nilai (r) 0,849 yang artinya ada
hubungan yang sangat kuat antara variabel dukungan keluarga dengan tingkat
kepatuhan penatalaksanaan diet (rentang 0,80 - 1,000). Dari hasil penelitian tersebut
diharapkan tenaga kesehatan dalam memberikan pelayanan kesehatan selalu
melibatkan keluarga pasien khususnya dalam melaksanakan diet.
vi
ABSTRACT
Elderly has high risk of suffering from degenerative diseases, such as hypertension.
From the interview result with eight of ten elderly in Tonja who have hypertension
said their blood pressure often increases because of their disobedient diet. This
happens due to lack of family support in organize food that can be consumed by the
elderly with hypertension. This study aims to determine the relationship of family
support on adherence to the dietary management of elderly with hypertension in
Tonja North Denpasar. This is an observational study with cross sectional approach.
The sample in this study amounted to 40 respondents with total sampling technique.
Instrument used of a questionnaire about family support and compliance with dietary
management. Spearman rank correlation test results get the value of p = 0.000, which
means p <0.05 and showing values (r) 0.849, which means there is a very strong
relationship between the variables of family support with the level of compliance
with dietary management (range from 0.80 to 1.000). From the results of these studies
are expected health workers in providing health services should always involve the
patient's family, especially in implementing the diet.
v
DAFTAR ISI
SAMPUL DALAM................................................................................. i
ABSTRACT ........................................................................................... v
ABSTRAK ............................................................................................. vi
DAFTAR ISI........................................................................................... ix
DAFTAR TABEL................................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN
ix
2.3 Konsep Kepatuhan ............................................................................ 25
3.3 Hipotesis............................................................................................ 39
x
DAFTAR TABEL
Hipertensi .................................................................................... 61
xi
DAFTAR GAMBAR
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Keluarga
xiii
DAFTAR SINGKATAN
SD : Sekolah Dasar
xiv
DAFTAR TABEL
Hipertensi
Penatalaksanaan Diet
ix
ix
DAFTAR GAMBAR
x
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Usia lanjut merupakan proses alami yang tidak dapat dihindarkan. Tahap
dewasa merupakan tahap tubuh mencapai titik maksimal, setelah itu tubuh
secara perlahan dan penurunan fungsi tersebut yang sering dikatakan proses
penuaan (Maryam dkk, 2008). Proses penuaan atau menjadi tua adalah suatu
kanker dan salah satu penyakit paling sering diderita oleh lansia adalah
1
2
Lansia dengan tekanan darah tinggi mulai mengalami peningkatan, lebih dari
separuh populasi orang berusia diatas 60 tahun dengan tekanan darah diatas
140 mmHg untuk tekanan darah sistolik dan diatas 90 mmHg untuk tekanan
peningkatan pada tahun 2010 berjumlah 8.837, tahun 2011 berjumlah 17.779,
tahun 2012 berjumlah 88.092 dan pada tahun 2013 penderita hipertensi
pada lansia berjumlah 1415 orang lansia, dan pada tahun 2012 terjadi
lansia.
segar dan makanan yang berserat, hal tersebut membuat konsumsi garam,
lemak, gula dan kalori semakin meningkat (Agrina, Rini dan Haritama,
2011). Disamping itu gaya hidup modern yang penuh dengan kesibukan
merokok, dan minum alkohol atau kopi, dan kita ketahui bahwa semua hal
keadaan dimana tekanan darah seseorang berada diatas batas normal yaitu
120 mmHg untuk sistolik dan 80 mmHg untuk diastoliknya (Agrina, Rini,
dan Hairitama, 2011). Hipertensi yang terjadi dalam jangka waktu lama dan
ideal, diet rendah garam, pengurangan stress dan latihan atau olahraga fisik
rutin dan memiliki pola makan yang tidak sehat serta kurangnya olah raga
4
(Tumenggung, 2013).
5
B. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
C. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Praktis
hipertensi.
2. Manfaat Teoritis
diet pada lansia hipertensi dengan dukungan kelurga sebagai salah satu
D. Rumusan Masalah
TINJAUAN PUSTAKA
Konsep Lansia
Pengertian Lansia
suatu tahap lanjut dari suatu proses kehidupan yang ditandai dengan
(middle age), yaitu seseorang yang berusia antara 45-59 tahun; lanjut usia
(elderly), yaitu seseorang yang berusia antara 60-74 tahun; lanjut usia tua
(old), yaitu seseorang yang berusia antara 75-90 tahun; dan usia sangat tua
(very old), yaitu seseorang yang berusia di atas 90 tahun (WHO, 2012).
8
9
Menurut Pudjiastuti dan Utomo (2002) ada beberapa perubahan yang sering
integumen.
a. Sistem Muskuloskeletal
batang cross linking yang tidak teratur. Batangan yang tidak teratur
terhadap gesekan.
sehari-hari.
2). Tulang
tulang menurun.
3). Otot
4). Sendi
Jaringan ikat sekitar sendi seperti tendon, ligamen, dan fasia pada
b. Sistem Saraf
persepsi sensorik dan respon motorik pada susunan saraf pusat dan
12
protein dan lemak pada otak. Akson, dendrit, dan badan sel saraf banyak
c. Sistem Respirasi
proses penuaan. Kapasitas total paru tetap, tetapi volume cadangan paru
d. Sistem Indera
titik nada.
e. Sistem Integumen
Kulit pada lansia mengalami atropi, kendur, tidak elastis, kering, dan
f. Sistem Kardiovaskuler
arteri menjadi kaku dan tidak lurus pada kondisi dilatasi yang dapat
diantaranya:
risiko jantung.
Konsep Hipertensi
Pengertian Hipertensi
tertentu, tergantung posisi tubuh, umur, dan tingkat stres yang dialami.
tekanan diastole lebih sering terjadi pada lansia, sedangkan hipertensi yang
tekanan systole lebih sering terjadi pada dewasa muda (Tambayong, 2000).
Hipertensi adalah keadaan dimana tekanan darah sistolik persisten lebih dari
140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg. pada populasi
sistolik lebih dari 150 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90
ditemukan menjadi faktor utama payah jantung dan penyakit koroner. Lebih
dari separuh kematian diatas usia 60 tahun disebabkan oleh penyakit jantung
kenaikan tekanan darah. Tekanan darah sistolik terus meingkat sampai usia
80 tahun dan tekanan darah diastolic terus meningkat sampai usia 55-
drastis, sehingga penyakit yang paling sering diderita oleh lansia adalah
darah sistolik lebih sering terdapat pada usia dewasa muda (Tambayong,
2000).
Klasifikasi Hipertensi
macam yaitu:
Faktor pemicu hipertensi dapat dibedakan menjadi dua yaitu faktor yang
tidak dapat diubah atau dikontrol seperti umur, jenis kelamin, riwayat
19
keluarga, genetik, dan factor yang dapat diubah yaitu kebiasaan merokok,
Penatalaksanaan Hipertensi
obat dimulai dengan dosis yang paling rendah sesuai dengan kebutuhan dan
perilaku dan gaya hidup yaitu dengan memodifikasi diet dan nutrisi,
menurunkan berat badan dan meningkatkan aktifitas fisik seperti olah raga
Komplikasi Hipertensi
Tekanan darah yang menetap dalam kisaran angka tinggi membawa resiko
Julianti (2009).
Akibat dari tekanan darah yang tinggi, jantung harus memompa darah
dengan tenaga ekstra keras. Otot jantung semakin menebal dan lemah
dan zat yang tidak diperlukan tubuh. Ketika tekanan darah terlalu tinggi,
pembuluh darah di ginjal akan rusak dan ginjal tidak mampu lagi untuk
menyaring darah dan tidak dapat mengeluarkan zat sisa. Umumnya jika
semakin serius.
21
ekskresi garam dan air dari ginjal, jadi sebagai semacam diuretik alamiah.
hipertensi.
Ciri khas sistem vaskular yang baik adalah semua pembuluh darah bersifat
peningkatan tekanan darah tapi juga karena penurunan tahanan (Guyton &
Hall, 2002). Pada lansia terjadi perubahan struktural dan fungsional pada
penurunan dalam relaksasi otot polos pembuluh darah, yang pada gilirannya
2007).
Dengan pertambahan usia sistem aorta dan arteri perifer menjadi kaku dan
tidak lurus lagi. Perubahan ini terjadi akibat peningkatan serat kolagen dan
hilangnya serat elastis dalam lapisan medial arteri. Lapisan intima arteri
dan ketebalan pembuluh darah hal ini sering disebut arterosklerosis (Stanley,
2007).
22
dan akhirnya meningkatkan tekanan darah pada lansia (Smeltzer & Bare,
2002).
Diet Hipertensi
Diet merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi
secara alami (Utami, 2009). Tujuan dari penatalaksanaan diet adalah untuk
factor resiko lain seperti berat badan yang berlebih, tingginya kadar lemak
yaitu:
dapat memacu tekanan darah dan kopi dapat memacu detak jantung.
salmon.
kunyit.
Menurut Ignatius dalam Novian (2013) diet rendah garam dapat dibagi
dan atau hipertensi berat. Pada diet rendah garam I makanan tidah
natriumnya.
Diet rendah garam II diberikan pada pasien dengan edema, asites dan
sendok teh garam dapur (2 gr) dan hindari makanan yang tinggi
kadar natriumnnya.
Diet rendah garam III diberikan kepada pasien dengan edema, asites
Konsep Kepatuhan
Pengertian Kepatuhan
juga dapat didefinisikan sebagai suatu perilaku pasien yang sesuai dengan
a. Pendidikan
(attitude)
b. Akomodasi
program pengobatan.
medis dan memberikan banyak instruksi yang harus diingat oleh pasien.
Instruksi tenaga kesehatan untuk melakukan diet rendah garam ini sering
27
disalah artikan oleh lanjut usia penderita hipertensi yaitu sering kali
b. Tingkat pendidikan
diinginkannya.
atau resiko yang yang jelas. Saran mengenai gaya hidup, kebiasaan yang
Orang yang patuh dan tidak patuh memiliki kepribadian yang berbeda.
Orang yang tidak patuh adalah orang yang mengalami depresi, ansietas,
e. Dukungan keluarga
f. Tingkat ekonomi
segala kepatuhan hidup, akan tetapi ada kalanya seseorang yang sudah
pensiun dan suadah tidak bekerja biasanya ada sumber keuangan lain
g. Dukungan sosial
yang sakit yang merupakan sebuah proses yang terjadi sepanjang kehidupan
Fungsi Keluarga
dari struktur keluarga atau sesuatu tentang apa yang dilakukan oleh
keluarga terhadap kondisi dan situasi yang dialami tiap anggota keluarga
30
b. Fungsi Sosialisasi
pada anak, membentuk nilai dan norma yang diyakini oleh anak,
memberikan batasan perilaku yang boleh dan tidak boleh pada anak, dan
d. Fungsi Ekonomi
kebutuhan keluarga.
31
e. Fungsi Biologis
f. Fungsi Psikologis
g. Fungsi Pendidikan
perkembangannya.
a. Dukungan Emosional
simpati dan empati, rasa percaya, cinta, dan penghargaan. Hal tersebut
sangat berarti karena setiap orang tentu membutuhkan adanya afeksi dari
32
keluarga kepada pasien untuk mentaati diet yang harus dijalankan oleh
karena pasien akan merasa masih dianggap dan diperlukan bagi keluarga
c. Dukungan instrumental
barang, dan bantuan berupa jasa atau tenaga (Weny, 2008 dalam
diet pasien.
34
d. Dukungan Informasional
Hipertensi
pasien hipertensi seperti memberikan terapi diet rendah garam, diet rendah
hidup. Peran serta keluarga yang dilakukan dengan baik diharapkan dapat
pola makan yang sehat dan seimbang untuk menjaga agar tidah terjadi