SKRIPSI
Disusun oleh:
JONTE YIKWA
NIM. 201402087A
SKRIPSI
Disusun oleh:
JONTE YIKWA
NIM. 201402087A
Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Dewan penguji skripsi dan telah
Tim pembimbung
Maylar Gurning, S.Kep., Ns., M.Kep. Hansen M. Su, S.Kep., Ns., MA., M.Kep.
NIDN. 1214118601 NIDN. 8832890019
Mengetahui,
Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Papua
JONTE YIKWA
201402087 A
Maylar Gurning, S.Kep., Ns., M.Kep. Hansen M. Su, S.Kep., Ns., MA., M.Kep.
NIDN. 1214118601 NIDN. 8832890019
Tim Penguji
KETUA
Nim : 201402087 A
Menyatakan dengan ini sebenarnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
tulisan atau pemikiran orang lain. Apabila kemudian hari terbukti atau dapat
dibuktikan bahwa sebagian atau keseluruhan skripsi ini hasil karya orang lain,
Yang Menyatakan
Materai
10.000
JONTE YIKWA
v
MOTTO
MAZMUR 23 : 1
Mintalah Maka Akan Diberikan Kepadmu, Carilah Maka Kamu Akan Mendapat,
MATIUS 7 : 7-8
vi
LEMBAR PERSEMBAHAN
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang berkuasa
atas limpahan kasih dan sayang yang telah memeberikan kekuatan, membekali
1. Orang tua saya Anias Yikwa (alm) dan Since Tabuni yang selalu memberikan
2. Kaka Atina Yikwa, Ade Alince Yikwa, Selly Yikwa, dan Ani Yikwa, yang
kepada saya.
selama ini.
dengan iklas membantu saya, sehingga saya bisa menyelesaikan Skripsi dan dapat
vii
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) PAPUA
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
JONTE YIKWA
201402087A
ABSTRAK
Kematian akibat penyakit ISPA pada balita mencapai 12,4 juta pada balita
dan sebanyak 80,3% kematian ini terjadi di negara berkembang. Indonesia sendiri
kasus ISPA mencapai 28% dengan 533,187 kasus yang ditemukan pada 18
provinsi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan peran keluarga,
pengetahuan dan tingkat pendidikan ibu terhadap penanganan ISPA pada balita di
Puskesmas Sorong Timur Kota Sorong.
Jenis penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan
cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah 758 orang tua dari balita.
Sampel dalam penelitian ini adalah 89 ibu dari balita yang menderita ISPA di
Puskesmas Sorong Timur Kota Sorong. Penarikan sampel menggunakan puposive
sampling.
Hasil uji chi-square menunjukan p value 0,003 yang berarti ada hubungan
peran keluarga dengan penanganan ISPA pada balita di Puskesmas Sorong Timur
Kota Sorong, hasil uji Chi-square menunjukan p value = 0,002 yang berarti ada
hubungan pengetahuan dengan penanganan ISPA pada balita di Puskesmas
Sorong Timur Kota Sorong, hasil uji Chi-square menunjukan p value = 0,366
yang berarti tidak ada hubungan pendidikan dengan penanganan ISPA pada balita
di Puskesmas Sorong Timur Kota Sorong.
Kesimpulan penelitian ada hubungan peran keluarga dengan penanganan
ISPA pada balita. Ada hubungan pengetahuan dengan penanganan ISPA pada
balita. Tidak ada hubungan pendidikan dengan penanganan ISPA pada balita.
Saran orang tua khususnya ibu yang memiliki anak balita, diharapkan untuk
mencari informasi tentang cara penanganan ISPA yang baik sehingga pemahaman
tentang penyakit ISPA pada balita bisa teratasi.
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
terhadap penaganan ispa pada balita di Puskesmas Sorong Timur Kota Sorong”
Terwujudnya hasil penelitian ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak
yang telah mendorong dan membimbing penulis, baik tenaga, ide-ide, maupun
2. Dr. Marthen Sagrim, SKM., M.Kes., selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu
Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Papua sekaligus penguji utama yang telah
ix
5. Hansen. M.Su, S.Kep., Ns., MA., M.Kep., Selaku pembimbing pendamping
6. Wahyuni M.P. Hutomo, S.Kep., Ns., M.Kes., selaku penguji dua yang telah
7. Triani Banna, S.Kep., Ns., M.Kes., selaku anggota penguji yang telah banyak
penelitian.
9. Seluruh dosen dan staf pengajar di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES)
Papua.
Penulis
x
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL i
HALAMAN JUDUL ii
LEMBAR PERSETUJUAN iii
LEMBAR PENGESAHAN iv
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI v
MOTTO vi
LEMBAR PERSEMBAHAN vii
ABSTRAK viii
KATA PENGANTAR ix
DAFTAR ISI xi
DAFTAR TABEL xiii
DAFTAR GAMBAR xiv
DAFTAR LAMPIRAN xv
DAFTAR SINGKATAN xvi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 4
C. Tujuan Penelitian 4
D. Manfaat Penelitian 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Umum Tentang Pengangan ISPA 6
B. Tinjauan Umum Tentang Pengetahuan 13
C. Tinjauan Umum Tentang Pendidikan 19
D. Tinjauan Umum Tentang Peran Keluarga 20
E. Kerangka Teori 24
F. Kerangka Konsep 24
G. Definisi Operasional 25
H. Hipotesis Penelitian 26
I.
xi
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Desain Penelitian 27
B. Tempat dan Waktu Penelitian 27
C. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling 27
D. Teknik Sampling 27
E. Instrumen Penelitian 29
F. Metode Pengumpulan Data 30
G. Pengolahan dan Analisis Data 30
H. Etika Penelitian 32
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Lokasi Penelitian 33
B. Hasil Penelitian 35
C. Pembahasan 31
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan 46
B. Saran 46
DAFTAR PUSTAKA 48
LAMPIRAN
xii
DAFTAR TABEL
Tebel 4.10 Hubungan Peran Keluarga Dengan Penaganan ISPA Pada Balita
di Puskesmas Sorong Timur Kota Sorong Tahun 2021 38
xiii
DAFTAR GAMBAR
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
xv
DAFTAR SINGKATAN
MI : Madrasah Ibtidaiyah
SD : Sekolah Dasar
xvi
BAB I
PENDAHULUAN
A. LatarBelakang
Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) hingga saat ini masih tercatat
yang ditimbulkan sangat besar terhadap penderita, tidak hanya pada anak-
anak tetapi juga orang dewasa. Selain itu penyakit ISPA juga dapat menjadi
berkembang berkisar 40-80 kali lebih tinggi dari Negara maju dan diduga
20% dari bayi yang lahir di negara berkembang gagal mencapai usia 5 tahun
dan 26-30% dari kematian anak disebabkan oleh ISPA. Hal ini dapat dilihat
dari tingginya angka kesakitan dan kematian akibat ISPA. Kematian akibat
penyakit ISPA pada balita mencapai 12,4 juta pada balita golongan umur 0-1
tahun dan sebanyak 80,3% kematian ini terjadi di negara berkembang (WHO,
2016). Indonesia sendiri kasus ISPA mencapai 28% dengan 533,187 kasus
yang ditemukan pada 18 provinsi. Selain itu ISPA juga sering berada pada
1
daftar 10 penyakit terbanyak di rumah sakit dan Puskesmas (Kemenkes,
2018).
diperlukan khususnya ibu. Pencegahan kejadian ISPA ini tidak terlepas dari
(Achmadi, 2014).
(Achmadi, 2014).
1
2
penyakit ISPA pada balita. Semakin rendah pengetahuan ibu tentang bahaya
ISPA pada balita maka makin besar peluang balita yang terkena ISPA untuk
pengetahuan yang baik tentang penyakit ini akan menolong ibu dalam upaya
berperilaku sehat, khususnya tehadap penyakit ISPA maka akan lebih besar
dari ISPA dan dapat menyadari secepatnya jika balita menderita ISPA dengan
motivasi ibu untuk menerapkan pola hidup sehat dalam pencegahan penyakit
ISPA. Upaya pencegahan yang dapat dilakukan yaitu menjaga keadaan gizi
peran orang tua dalam perawatan anak. Peran aktif orang tua dalam
pencegahan ISPA sangat diperlukan karena yang biasa terkena dampak ISPA
adalah usia balita dan anak-anak yang kekebalan tubuhnya masih rentan
3
terkena infeksi. Sehingga diperlukan peran orang tua dalam menangani hal
ini. Orang tua harus mengerti tentang dampak negative dari penyakit ISPA
ISPA ini tidak terlepas dari peran orang tua yang harus mengetahui cara-cara
Timur Kota Sorong berupa data ISPA selama satu tahun yaitu pada bulan
Januari 2020 sampai Januari 2021 terdapat sebanyak 758 kasus balita yang
yaitu kurangnya pengetahuan ibu tentang ISPA dan informasi yang masih
minim pada masyarakat tentang ISPA. Karena dengan pengetahuan yang baik
yang tergolong cepat dan beresiko fatal. Selain pengetahuan yang merupakan
salah satu penyebab ketidak tahuan ibut entang ISPA, masalah pendidikan
tentunya akan berakibat pada perilaku ibu dalam memhami informasi yang di
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
2. Tujuan khusus
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat ilmiah
2. Manfaat institusi
3. Manfaat praktis
TINJAUAN PUSTAKA
1. Definisi ISPA
adalah penyakit infeksi akut yang menyerang salah satu bagian dan atau
lebih dari saluran nafas mulai dari hidung (saluran atas) hingga alveoli
telinga tengah dan pleura (Depkes, 2012). ISPA meliputi 3 unsur, yaitu
a. Infeksi
b. Saluran pernapasan
c. Infeksi Akut
untuk beberapa penyakit yang dapat digolongkan dalam ISPA proses ini
6
7
2. Klasifikasi ISPA
2) Sinusitis
jenis ISPA bagian atas yang juga bisa menyerang saluran pernapasan
serangan asma.
3) Radang tenggorokan
dengan baik. Penyaki ini pun menjadi salah satu faktor yang bisa
pada balita adalah virus. Tetapi penyebab lainya juga tidak kalah
keadaan normalnya, timbul rasa nyeri pada dada balita, dan berbagai
2) Bronchitis
minggu. Apabila dalam waktu dua minggu batuk dan lendir tidak
kunjung hilang, maka ada penyebab lain dan perlu segera ditangani.
3. Gejala ISPA
lebih gejala-gejala seperti batuk, serak, pilek dan panas suhu tubu tinggi
atau demam.
dari ISPA ringan disertai satu atau lebih gejala-gejala seperti pernafasan
lebih dari 50 kali per menit pada anak yang berumur kurang dari satu
tahun atau lebih dari 40 kali per menit pada anak yang berumur satu
tahun atau lebih, Suhu tubuh lebih dari 39 derajat celcius, timbul
gejala ISPA ringan atau ISPA sedang disertai satu atau lebih gejala-
gejala seperti bibir atau kulit membiru, lubang hidung kembang kempis
(dengan cukup lebar) pada waktu bernafas, balita tidak sadar atau
balita tampak gelisah, sela iga tertarik ke dalam pada waktu bernafas,
deyut nadi cepat lebih dari 160 kali per menit atau tidak teraba.
4. Penyebab ISPA
penyebab, yaitu :
a. Reaksi alergi
b. Virus
c. Bakteri
staphylococcus.
d. Jamur
aspergillus.
atau bayi yang tidak mendapakan vitamin A, beresiko lebih besar terkena
rumah. Balita dengan gizi yang kurang, lebih mudah terserang ISPA
dibanding yang mendapat gizi normal karena daya tahan tubuh yang
6. Pencegahan ISPA
penyakit
d. Menjauhkan bayi, balita dan anak dari asap rokok, tembakau, dan
menderita ISPA.
7. Pengobatan ISPA
Pengobatan ISPA pada bayi, balita dan anak secara umum bisa
Obat yang sifatnya aman dan alami pada balita, sedangkan bayi sebaiknya
12
segera dibawa ke dokter. Jika demam, bayi yang berusia 2 bulan-5 tahun
makanan sedikit demi sedikit, tetapi rutin dan berulang, sedangkan untuk
8. Penanganan ISPA
a. ISPA yang disebabkan oleh alergi: cara yang paling tepat dengan
alergi tersebut.
b. ISPA disebabkan oleh virus: biasanya ISPA yang disebabkan oleh virus
berlalu.
c. ISPA disebabkan oleh bakteri dan jamur: ISPA jenis ini memerlukan
1. Definisi pengetahuan
2014).
2. Tingkat pengetahuan
tingkatan, yaitu :
14
a. Tahu (Know)
bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Oleh karena
b. Memahami (Comprehension)
materi tersebut secara benar. Orang yang paham terhadap objek atau
c. Aplikasi
diberikan.
d. Analisa (Analysis)
struktur organisasi tesebut, tetapi masih ada kaitanya satu sama lain.
e. Sintesa (Syntesys)
f. Evaluasi (Evaluation)
angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari
dihadapi.
3) Kekuasaan/otoritas (Authority)
a. Pendidikan
dimilikinya.
b. Pekerjaan
langsung.
18
c. Umur
d. Minat
e. Pengalaman
f. Kebudayaan
g. Informasi
5. Pengetahuan kesehatan
seseorang. Semakin tinggi pendidikan maka semakin tinggi realita dan koping
2014).
dari :
2. Pendidikan menengah : SMU, SMA, SMK dan yang setara termasuk SMK
3. Pendidikan tinggi :
bagian, dimana dalam kesatuan tersebut terdiri dari dua orang atau lebih
darah, pernikahan atau adopsi dan tidak hanya terbatas pada anggota
dalam lingkup satu rumah dengan setiap anggota keluarga memiliki peran
berbeda.
yang secara relatif homogen dibatasi secara normatif dan diharapkan dari
2. Jenis-jenis perankeluarga
dan anak). Peran formal keluarga terdiri dari dua peran yaitu peran
a. Pendidikan
b. Pengetahuan
c. Perilaku
yang sifatnya dapat diamati, diganbarkan dan dicatat oleh orang lain
d. Sikap
e. Perhatian
obyek.
23
f. Ekonomi
pemberi asuhan dalam keluarga. Dalam peran ini, ibu menentukan gejala-
tidak dapat membantu dirinya sendiri karena cacat atau usianya yang
terlalu muda.
E. Kerangka Teori
F. Kerangka Konsep
Peran Keluaga
Penanganan
Pengetahuan
Penyakit ISPA
Tingkat
Pendidikan
G. Definisi Operasional
1. Peran keluarga
a. Kriteria obketif:
2. Pengetahuan
a. Kriteria objektif
3. Pendidikan
keluarga.
a. Kriteria objektif
………………………...samapai.Sarjana
26
4. Penanganan ISPA
a. Kriteria objektif
H. Hipotesis Penelitian
METODE PENELITIAN
1. Tempat penelitian
2. Waktu penelitian
C. Populasi, Sampel
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini sebanyak 758 orang tua dari balita
2. Sampel
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah orang tua balita
2011) rumusnya:
27
28
n= N
1 + N (d)2
n= 758
1 + 758 (0,1)2
n= 758
1 + 758 (0,01)
n= 758
1 + 7,58
n= 758
8,58
Keterangan :
90%
D. Teknik sampling
1. Kriteria inklusi
2. Kriteria eksklusi
29
E. Instrumen Penelitian
aspek data berisi tentang karakteristik responden (nama, jenis kelamin, umur,
status pekerjaan dan pendidikan) serta informasi tentang peran keluarga dan
10, 11, 12, 14, dan 15, apabila responden menjawab sering diberi skor 2,
kadang-kadang diberi skor 1 dan tidak pernah diberi skor 0, serta 2 nomor
diberi skor 0, kadang-kadang diberi skor 1 dan tidak pernah diberi skor 2.
pertanyan positif yakni nomor 1, 3, 5, 6, 7, 9, 11, 12, 13, dan 14, apabila
responden menjawab benar diberi skor 1 dan menjawab salah diberi skor 0,
serta 5 nomor pertanyaan negatif yakni nomor 2, 4, 8, 10, dan 15, apabila
responden menjawab benar diberi skor 0 dan menjawab salah diberi skor 1.
tentang penganan penyakit ISPA yang digunakan dalam penelitian ini adalah
1. Data sekunder
2. Data primer
1. Pengolahan data
ditempuh, diantaranya :
diperoleh.
2. Analisis data
a. Analisis univariat
b. Analisis bivariat
1) Jika p value ≤ 0,05 maka hasil uji signifikan, yang berarti ada
2) Jika p value > 0,05 maka hasil uji dinyatakan tidak signifikan
H. Etika Penelitian
mengetahui dampaknya.
alat ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data
3. Kerahasiaan (confidentialy)
seperti Promkes, Kesling, Kesehatan ibu dan anak (KIA), Keluarga berencan
(KB), Upaya perbaikan gizi, dan Prolanis. Luas wilayah kerja Puskesmas
33
34
B. Hasil Penelitian
Tabel 4.1
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Usia Ibu di Puskesmas Sorong
Timur Kota Sorong Tahun 2021
No Usia Ibu Jumlah Persentase
1 20 - 30 tahun 50 56,2
2 31- 40 tahun 21 23,6
3 41 - 50 tahun 12 13,5
4 >50 tahun 6 6,7
Total 89 100
Berdasarkan tabel 4.1 menunjukkan bahwa ibu yang berusia 20-
Tabel 4.2
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Tingkat Pendidikan Ibu di
Puskesmas Sorong Timur Kota Sorong Tahun 2021
No Tingkat Pendidikan Jumlah Persentase
1 Tidak Sekolah 18 20,2
2 Sekolah Dasar 14 15,7
3 SMP 10 11,2
4 SMA 28 31,5
5 Perguruan Tinggi 19 21,3
Total 89 100
Berdasarkan tabel 4.2 menunjukkan bahwa ibu yang
Tabel 4.3
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Status Pekerjaan Ibu di
Puskesmas Sorong Timur Kota Sorong Tahun 2021
No Status Pekerjaan Jumlah Persentase
1 Bekerja 16 18,0
2 Tidak Bekerja 73 82,0
Total 89 100
Berdasarkan tabel 4.3 menunjukkan bahwa ibu yang yang tidak
Tabel 4.4
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Usia Anak di Puskesmas Sorong
Timur Kota Sorong Tahun 2021
No Usia Anak Jumlah Persentase
1 1-2 Tahun 33 37,1
2 3-4 Tahun 36 40,4
3 5 Tahun 20 22,5
Total 89 100
Berdasarkan tabel 4.4 menunjukkan bahwa anak yang berusia 3-4
Tabel 4.5
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jenis Kelamin Anak di
Puskesmas Sorong Timur Kota Sorong Tahun 2021
No Jenis Kelamin Anak Jumlah Persentase
1 Laki-Laki 54 60,7
2 Perempuan 35 39,3
Total 89 100
36
2. Analisis univariat
Tabel 4.6
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Peran Keluarga di Puskesmas
Sorong Timur Kota Sorong Tahun 2021
No Peran Keluarga Jumlah Persentase
1 Berperan 65 73,0
2 Kurang Berperan 24 27,0
Total 89 100
Tabel 4.7
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pengetahuan Ibu di Puskesmas
Sorong Timur Kota Sorong Tahun 2021
No Pengetahuan Ibu Jumlah Persentase
1 Baik 62 69,7
2 Kurang 27 30,3
Total 89 100
Tabel 4.8
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pendidikan Ibu di Puskesmas
Sorong Timur Kota Sorong Tahun 2021
No Pendidikan Ibu Jumlah Persentase
1 Tinggi 19 21,3
2 Rendah 70 78,7
Total 89 100
Tabel 4.9
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Penanganan ISP di Puskesmas
Sorong Timur Kota Sorong Tahun 2021
No Penanganan ISPA Jumlah Persentase
1 Baik 68 76,4
2 Kurang 21 23,6
Total 89 100
3. Analisis bivariat
Tabel 4.10
Hubungan Peran Keluarga Dengan Penanganan ISPA Pada Balita
di Puskesmas Sorong Timur Kota Sorong Tahun 2021
Penaganan ISPA
Total
No Peran Keluarga Baik Kurang
f % f % f %
1 Berperan 55 84,6 10 15,4 65 100
2 Kurang berperan 13 54,2 11 45,8 24 100
Total 68 76,4 21 23,6 74 100
α = 0,05 p value = 0,003
38
Tabel 4.11
Hubungan Pengetahuan Ibu Dengan Penanganan ISPA Pada Balita
di Puskesmas Sorong Timur Kota Sorong Tahun 2021
Penaganan ISPA
Total
No Pengetahuan Baik Kurang
f % f % f %
1 Baik 53 85,5 9 14,5 62 100
2 Kurang 15 55,6 12 44,4 27 100
Total 68 76,4 21 23,6 74 100
α = 0,05 p value = 0,002
Sorong.
Tabel 4.12
Hubungan Pendidikan Ibu Dengan Penanganan ISPA Pada Balita
di Puskesmas Sorong Timur Kota Sorong Tahun 2021
Penaganan ISPA
Total
No Pendidikan Baik Kurang
f % f % f %
1 Tinggi 16 84,2 3 15,8 19 100
2 Rendah 52 74,3 18 25,7 70 100
Total 68 76,4 21 23,6 74 100
α = 0,05 p value = 0,366
responden (25,7%).
C. Pembahasan
pada balita di Puskesmas Sorong Timur Kota Sorong. Hal ini sejalan
dengan penelitian Cipto Roso, dkk (2015) tentang peran keluarga dengan
penanganan ISPA pada balita. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Fithria
akut pada balita, hasil penelitian menunjukan ada hubungan peran keluarga
(Muslihin, 2014).
(2015) yang menyatakan bahwa ada hubungan peran orang tua dalam
masyarakat atau keluarga hal ini perlu mendapatkan peran yang serius oleh
orang tua karena sebagian besar penyakit ISPA banyak menyerang pada
balita. Berdasarkan hal tersebut dapat diartikan dengan jelas bahwa peran
orang tua dalam pencegahan ISPA pada balita sangatlah penting, sebab
bila peran orang tua dalam pencegahan ISPA yang buruk akan
balita di Puskesmas Sorong Timur Kota Sorong. Hal ini sejalan dengan
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Nur dan Dwining (2017) tentang
akan mampu membedakan balita yang terkena ISPA dengan yang tidak
(Achmadi, 2014).
43
pada balita di Puskesmas Sorong Timur Kota Sorong. Hal ini sejalan
penanganan ISPA pada balita. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Wiko
informasi, baik dari orang lain maupun dari media masa semakin banyak
2013).
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
3. Tidak ada hubungan pendidikan Ibu dengan penanganan ISPA pada balita
B. Saran
1. Bagi Puskesmas
perhatian khusus dari petugas kesehatan yang dalam hal ini petugas
menanggulanginya.
Bagi orang tua khususnya ibu yang memiliki anak balita, diharapkan
45
46
DAFTAR PUSTAKA
Ardinasari, E. 2016. Buku Pintar Mencegah & Mengobati Penyakit Bayi & Anak.
Jakarta : Bestari.
Depkes RI. 2012. Pengertian ISPA, Etiologi ISPA & Pneumonia. Jakarta : Dirjen
PPM & PL.
Gaag, E.J. & Droffelaar, N.V., 2012. Upper Respiratory Tract Infections In
Children: A Normal Stage or High Parental Concern. Journal Pediatrics
Vol.2, pp.244-49.
Habeahan. 2015. Hubungan Peran Orang Tua Dalam Pencegahan Infeksi Saluran
Pernafasan Akut (Ispa) Dengan Kekambuhan Infeksi Saluran Pernafasan
Akut (ISPA) Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Martubung Medan.
Skripsi. Universitas Sumatra Utara.
Harianja P.T. 2018. Gambaran Pengetahuan, Sikap dan Peran Keluarga Terhadap
Balita Penderita ISPA Nonpneumonia di puskesmas saribundolok
kecamatan silimakuta kabupaten simalungun. Karya Tulis Ilmiah.
POLTEKES Kemenkes Medan.
48
Intan Silviana. 2014. Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Penyakit ISPA dengan
Perilaku Pencegahan ISPA pada Balita di PHPT ANGKE Jakarta Utara.
Jurnal Forum Ilmiah. Vol 11 No 3.
I Putu D.P. 2018. Hubungan Keyakinan Diri Dengan Perilaku Penanganan ISPA
Pada Ibu Balita di UPT Kesmas I Denpasar Timur Kota Denpasar. Skripsi.
Poltekes Kemenkes Denpasar.
Layuk, R. 2012. Faktor yang berhubngan Dengan Kejadian ISPA pada Balita di
Lembang Batu Suwu. Fakultas kesehatan Masyarakat. Skripsi. Universitas
Hassanudin Makassar.
Oakley L.D. 2016. Social cultural context of psiciatric nursing care. Sixth Edition,
Philadelphia : Mosby Year Book Inc.
Susanto, tantut. 2012. Buku Ajar Keperawatan keluarga Aplikasi Teori Pada
Praktik Asuhan Keperawatan Keluarga. Jakarata: CV. Trans Info media.
Tauchid, SN, Pudentiana & Subandini, SL. 2017. Buku Ajar Pendidikan
Kesehatan Gigi. EGC: Jakarta.
Sorong, …………2020
Kepada
Yth. Bapak/Ibu di Puskesmas Sorong Timur Kota Sorong
Di Tempat
Selamat Pagi/Siang
Peneliti
JONTE YIKWA
NIM. 201402087A
Lampiran51
2
(INFORMED CONSENT)
Puskesmas Sorong Timur Kota Sorong” peneltian ini merupakan salah satu syarat
pertanyaan pada lembar pertanyaan, sesuai dengan pengetahuan dan pendapat ibu
tanpa dipengaruhi oleh orang lain. Saya akan menjamin kerahasiaan identitas dan
Partisipasi ibu dalam penelitian ini hanya bersifat sukarela dan bebas
menerima menjadi responden penelitian atau menolak tanpa ada sangsi apapun.
persetujuan ini pada tempat yang telah disediakan dibawah ini sebagai bukti
Menyetujui Mengetahui
Responden Peneliti
KUESIONER
A. PETUNJUK PENGISIAN
2. Usia : …………………………
3. Pendidikan
a. Tidak sekolah
b. Tamat SD
c. Tamat SMP
d. Tamat SMA
e. Perguruan Tinggi
4. Pekerjaan
a. Bekerja
b. Tidak Bekerja
53
C. IDENTITAS ANAK
1. Nama : ………………………..
2. Usia : ………………………..
3. Jenis kelamin : …………..…….
1. PERAN KELUARGA
Keterangan :
S : Sering
KK : Kadang-Kadang
TP : Tidak Pernah
No Pernyataan S KK TP
1 Saya memberikan anak saya air es bila sedang flu dan
batuk
2 Jika anak saya kurang sehat, saya selalu mencari tahu ke
pelayanan kesehatan
3 Saya mengunakan obat warung saat anak saya
menderita batuk dan flu
4 Saya membawah anak saya untuk imunisasi di posyandu
atau ke puskesmas
5 Saya mencuci tangan setelah bekerja
6 Saya memasak menggunakan air bersih dan peralatan
yang bersih
7 Saya mengajarkan anak saya untuk mencuci tangan
sebelum dan sesudah makan
8 Saya menjauhkan anak saya dari asap rokok atau asap
dari pembakaran
9 Saya menganjurkan anak saya menggunakan masker
saat berada di luar rumah
10 Saya menutup mulut dan hidung saat ingin batuk dan
bersin
11 Jika ada keluarga yang mengalami batuk pilek, saya
akan menjauhkan dari anak saya
12 Saat sakit, saya memakai masker sehingga anak saya
dan kelurga tidak tertular
13 Saya akan membawah anak saya ke dokter jika ada
tanda dan gejalah ISPA
14 Saya rutin memberikan obat anjuran dokter kepada anak
saya sampai sembuh
15 Jika anak saya sembuh, saya akan mengontrol kesehatan
anak saya ke dokter
54
2. PENGETAHUAN
No Pertanyaan Ya Tidak
MASTER TABEL
56
57
REKAPITULASI DATA
A. Peran Keluarga
Peran Keluarga
No p1 p2 p3 p4 p5 p6 p7 p8 p9 p10 p11 p12 p13 p14 p15 Total Skor Ket
1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 2 2 1 0 9 2 Kurang Berperan
2 2 1 1 2 1 2 1 1 1 2 2 1 2 1 1 21 1 Berperan
3 2 2 1 0 2 1 1 2 0 0 0 1 0 2 2 16 1 Berperan
4 0 1 2 0 0 1 0 2 1 1 2 0 0 0 0 10 2 Kurang Berperan
5 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 1 27 1 Berperan
6 2 2 2 0 0 0 0 0 2 2 0 2 1 2 2 17 1 Berperan
7 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 1 1 0 0 0 20 1 Berperan
8 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 30 1 Berperan
9 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 30 1 Berperan
10 1 1 0 0 0 0 1 0 2 1 0 1 2 0 1 10 2 Kurang Berperan
11 2 2 0 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 28 1 Berperan
12 1 0 0 0 0 1 0 0 2 0 1 1 1 0 0 7 2 Kurang Berperan
13 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 27 1 Berperan
14 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 1 27 1 Berperan
15 0 2 1 0 2 2 2 1 1 1 2 2 1 1 1 19 1 Berperan
16 2 2 1 2 0 0 0 0 2 1 1 1 0 1 2 15 1 Berperan
17 0 0 1 2 0 1 0 2 0 0 2 0 2 1 0 11 2 Kurang Berperan
18 2 1 2 1 2 2 2 1 1 2 1 2 1 2 1 23 1 Berperan
65
B. Pengetahuan
Pengetahuan
No Total Skor Ket
p1 p2 p3 p4 p5 p6 p7 p8 p9 p10 p11 p12 p13 p14 p15
1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 9 1 Baik
2 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 10 1 Baik
3 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 6 2 Kurang
4 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 9 1 Baik
5 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 11 1 Baik
6 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 12 1 Baik
7 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 9 1 Baik
8 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 10 1 Baik
9 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 11 1 Baik
10 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 7 2 Kurang
11 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 11 1 Baik
12 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 7 2 Kurang
13 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 13 1 Baik
14 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 12 1 Baik
15 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 11 1 Baik
16 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 10 1 Baik
17 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 8 1 Baik
18 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 12 1 Baik
19 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 10 1 Baik
20 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 10 1 Baik
No Pengetahuan Total Skor Ket
70
Penanganan ISPA
No Total Skor Ket
S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 S10
1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 6 1 Baik
2 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 4 2 Kurang
3 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 3 2 Kurang
4 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 4 2 Kurang
5 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 8 1 Baik
6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 9 1 Baik
7 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 5 1 Baik
8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 9 1 Baik
9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 9 1 Baik
10 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 5 1 Baik
11 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 1 Baik
12 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 6 1 Baik
13 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 8 1 Baik
14 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 8 1 Baik
15 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 6 1 Baik
16 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 5 1 Baik
17 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 3 2 Kurang
18 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 8 1 Baik
19 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 3 2 Kurang
20 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 6 1 Baik
21 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 1 Baik
22 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 1 Baik
23 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 8 1 Baik
24 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 3 2 Kurang
25 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 6 1 Baik
26 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 9 1 Baik
27 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 8 1 Baik
28 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 7 1 Baik
29 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 6 1 Baik
30 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 8 1 Baik
31 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 7 1 Baik
32 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9 1 Baik
33 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9 1 Baik
34 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 4 2 Kurang
35 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 4 2 Kurang
No Penanganan ISPA Total Skor Ket
74
75
S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 S10
36 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 7 1 Baik
37 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 4 2 Kurang
38 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 8 1 Baik
39 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 8 1 Baik
40 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 1 Baik
41 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 7 1 Baik
42 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 8 1 Baik
43 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 7 1 Baik
44 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 6 1 Baik
45 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 4 2 Kurang
46 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 3 2 Kurang
47 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 7 1 Baik
48 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 1 Baik
49 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 7 1 Baik
50 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 8 1 Baik
51 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 3 2 Kurang
52 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9 1 Baik
53 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 4 2 Kurang
54 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 4 2 Kurang
55 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 7 1 Baik
56 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 4 2 Kurang
57 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 8 1 Baik
58 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 8 1 Baik
59 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 1 Baik
60 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 7 1 Baik
61 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 8 1 Baik
62 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 7 1 Baik
63 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 6 1 Baik
64 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 4 2 Kurang
65 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 3 2 Kurang
66 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 7 1 Baik
67 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 1 Baik
68 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 7 1 Baik
69 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 8 1 Baik
70 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 9 1 Baik
71 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 5 1 Baik
72 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 9 1 Baik
Penanganan ISPA Ket
No Total Skor
S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 S10
76
73 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 9 1 Baik
74 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 5 1 Baik
75 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 1 Baik
76 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 6 1 Baik
77 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 8 1 Baik
78 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 8 1 Baik
79 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 6 1 Baik
80 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 5 1 Baik
81 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 3 2 Kurang
82 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 8 1 Baik
83 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 3 2 Kurang
84 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 6 1 Baik
85 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 1 Baik
86 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 5 2 Kurang
87 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 4 2 Kurang
88 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 8 1 Baik
89 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 1 Baik
Statistics Lampiran 9
77
Statistics
Peran
Keluarga Pengetahuan Penanganan ISPA
N Valid 89 89 89
Missing 0 0 0
Frequency Table
Usia Ibu
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 20-30 Thn 50 56.2 56.2 56.2
31-40 Thn 21 23.6 23.6 79.8
41-50 Thn 12 13.5 13.5 93.3
>50 Thn 6 6.7 6.7 100.0
Total 89 100.0 100.0
Pendidikan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Sekolah 18 20.2 20.2 20.2
SD 14 15.7 15.7 36.0
SMP 10 11.2 11.2 47.2
SMA 28 31.5 31.5 78.7
Peruguruan Tinggi 19 21.3 21.3 100.0
Total 89 100.0 100.0
Tingkat Pendidikan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tinggi 19 21.3 21.3 21.3
Rendah 70 78.7 78.7 100.0
Total 89 100.0 100.0
78
Status Pekerjaan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Bekerja 16 18.0 18.0 18.0
Tidak Bekerja 73 82.0 82.0 100.0
Total 89 100.0 100.0
Usia Anak
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 1-2 Thn 33 37.1 37.1 37.1
3-4 Thn 36 40.4 40.4 77.5
5 Thn 20 22.5 22.5 100.0
Total 89 100.0 100.0
Jenis Kelamin
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Laki-Laki 54 60.7 60.7 60.7
Perempuan 35 39.3 39.3 100.0
Total 89 100.0 100.0
Peran Keluarga
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Berperan 65 73.0 73.0 73.0
Kurang Berperan 24 27.0 27.0 100.0
Total 89 100.0 100.0
Pengetahuan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Baik 62 69.7 69.7 69.7
Kurang 27 30.3 30.3 100.0
Total 89 100.0 100.0
Penanganan ISPA
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Baik 68 76.4 76.4 76.4
Kurang 21 23.6 23.6 100.0
Total 89 100.0 100.0
79
Chi-Square Tests
Asymptotic
Significance (2- Exact Sig. Exact Sig.
Value df sided) (2-sided) (1-sided)
a
Pearson Chi-Square 9.014 1 .003
Continuity Correctionb 7.404 1 .007
Likelihood Ratio 8.338 1 .004
Fisher's Exact Test .005 .004
Linear-by-Linear
8.913 1 .003
Association
N of Valid Cases 89
a. 0 cells (0.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is
5.66.
b. Computed only for a 2x2 table
80
Chi-Square Tests
Asymptotic
Significance (2- Exact Sig. Exact Sig.
Value df sided) (2-sided) (1-sided)
a
Pearson Chi-Square 9.345 1 .002
Continuity Correctionb 7.759 1 .005
Likelihood Ratio 8.795 1 .003
Fisher's Exact Test .005 .003
Linear-by-Linear
9.240 1 .002
Association
N of Valid Cases 89
a. 0 cells (0.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is
6.37.
b. Computed only for a 2x2 table
81
Chi-Square Tests
Asymptotic
Significance (2- Exact Sig. Exact Sig.
Value df sided) (2-sided) (1-sided)
a
Pearson Chi-Square .8.17 1 .366
Continuity Correctionb .359 1 .549
Likelihood Ratio .847 1 .350
Fisher's Exact Test .544 .282
Linear-by-Linear
.807 1 .369
Association
N of Valid Cases 89
a. 1 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count
is 4.48.
b. Computed only for a 2x2 table
Lampiran 10
82
DOKUMENTASI