Anda di halaman 1dari 87

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN SADARI

DENGAN MEDIA VIDEO DAN LEAFLET


TERHADAP PENGETAHUAN WUS
DI KELURAHAN MALAMSO
DISTRIK MALAIMSIMSA
KOTA SORONG

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Untuk Mencapai Gelar Sarjana Program Studi Ilmu Keperawatan

Disusun Oleh:

EUNIKE ADONIA TALABESSY


NIM. 201814201108B

YAYASAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PAPUA (YPMP)


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) PAPUA
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
SORONG
2020
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN SADARI
DENGAN MEDIA VIDEO DAN LEAFLET
TERHADAP PENGETAHUAN WUS
DI KELURAHAN MALAMSO
DISTRIK MALAIMSIMSA
KOTA SORONG

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan


Untuk Mencapai Gelar Sarjana Program Studi Ilmu Keperawatan

Disusun Oleh:

EUNIKE ADONIA TALABESSY


NIM. 201814201108B

YAYASAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PAPUA (YPMP)


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) PAPUA
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
SORONG
2020

ii
LEMBAR PERSETUJUAN

Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Dewan Penguji skripsi dan telah

disetujui untuk diperbanyak sebagai salah satu persyaratan untuk mendapatkan gelar

sarjana keperawatan pada program Studi Ilmu Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu

Kesehatan (STIKES) Papua.

Sorong, 26 Januari 2021

Tim Pembimbing

Pembimbing Utama Pembimbing Pendamping

Wahyuni Maria P.H,. S.Kep., Ns., M.Kes. Novita Mansoben, S.Kep., Ns., M.Kep.
NIDN : 0906069201 NIDN : 1426118801

Mengetahui:
Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan
Sekolah tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Papua

Triani Banna, S.Kep., Ns., M.Kep.


NIDN : 1228058702

iii
LEMBAR PENGESAHAN

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN SADARI DENGAN MEDIA


VIDEO DAN LEAFLET TERHADAP PENGETAHUAN WUS DI
KELURAHAN MALAMSO DISTRIK MALAIMSIMSA
KOTA SORONG

Yang Dipersiapkan Dan Disusun Oleh :

Eunike Adonia Talabessy


201814201108B

Telah Dipertahankan Didepan Dewan Penguji


Pada Hari/Tanggal : Selasa, 26 januari 2021
Dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Pembimbing Utama Pembimbing Pendamping

Wahyuni Maria P.H., S.Kep., Ns., M.Kes. Novita Mansoben, S.Kep., Ns., M.Kep.
NIDN : 0906069201 NIDN: 1426118801

Tim Penguji
1. Triani Banna, S.Kep., Ns., M.Kep. 1…………..

2. Merlis Simon S.Kep., Ns., M.Kes. 2…………..

3. Inggried A. Manopo, S.Kep., Ns., M.Kep. 3…………..

Sorong, 26 januari 2021


Program Sarjana
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Papua

KETUA

Dr. Marthen Sagrim, S.KM., M.Kes.


NUPN : 99-1200-3020

iv
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Yang bertanda tanggan di bawah ini :


Nama : EUNIKE ADONIA TALABESSY
NIM : 201814201108B
Program Studi : ILMU KEPERAWATAN

Menyatakan dengan ini sebenarnya bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-

benar merupakan hasil karya sendiri, bukan merupakan pengambilan tulisan atau

pemikiran orang lain. Apabila kemudian hari terbukti dan dapat dibuktikan bahwa

sebagian atau keseluruhan skripsi ini hasil karya orang lain, saya bersedia menerima

sangsi atas perbuatan tersebut.

Sorong , 26 januari 2021


Yang menyatakan,

EUNIKE ADONIA TALABESSY

iv
MOTTO

“ Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang

tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu ia tidak akan

membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai ia akan

memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya.

(1 Korintus 10:13)

Berkomitmen pada Tuhan apa pun yang kamu lakukan, dan rencanamu akan berhasil.

vi
LEMBAR PERSEMBAHAN

Puji dan Syukur yang tak terhingga ku panjatkan kepada Tuhan Yesus atas
hikmat dan kasih karunia yang diberikanya sehingga penulis dapat menyelesaikan
Skripsi ini.

Kupersembahkan Skripsi ini untuk :

Yang tercinta kedua orang tua bapak Jonas Talabessy dan ibu Albertina Watumlawar
yabng telah membesarkan, mendukung, mendoakan, dan memberikan cinta kasih
serta motivasi sampai saat ini.

Yang kubanggakan kakak Gilberth Talabessy dan adik-adikku Fransiska Talabessy


Priscillia Talabessy yang selalu memberikan doa, motivasi, serta dukungan selama
ini.

Yang tersayang saudara-saudara seimanku pemuda-pemudi GKI Efata Malanu yang


selalu mendoakan, memotivasi, serta memberikan dukungan selama ini tristimewah
untuk adik terkasih Stefani S. Momot, S.Kep., Ns.

Semoga Tuhan Yesus yang adalah pemilik kasih itu, dapat memberkati kita semua.

vii
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) PAPUA
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

EUNIKE ADONIA TALABESSY


201814201108B

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN SADARI DENGAN MEDIA


VIDEO DAN LEAFLET TERHADAP PENGETAHUAN WUS DI
KELURAHAN MALAMSO DISTRIK MALAIMSIMSA KOTA SORONG

(xvii + 50 Halaman + 7 Tabel + 11 Gambar + 11 Lampiran)


ABSTRAK
Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) adalah suatu teknik pemeriksaan
dimana seorang wanita memeriksa payudaranya sendiri dengan melihat dan
merasakan dengan menggunakan jari untuk mendeteksi apakah ada benjolan atau
tidak pada payudaranya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh
pendidikan kesehatan SADARI dengan media video dan leaflet terhadap pengetahuan
WUS di kelurahan malamso distrik malaimsimsa Kota Sorong.
Jenis penelitian yang digunakan adalah quasi-eksperimental dengan
menggunakan rancangan penelitian two group pre-post test. Penelitian ini
dilaksanakan pada bulan Oktober-November 2020 dengan total sampling sebanyak 30
Wus. Populasi dalam penelitian ini adalah Wus di Kelurahan Malamso Distrik
Malaimsimsa Kota Sorong. Data dianalisis mengunakan uji Mann-Whitney dengan
menggunakan program SPSS.
Hasil penelitian uji statistik Mann Whitney dengan media video dan leaflet
sebelum dilakukan pendidikan kesehatan didapatkan nilai p-value 0,472 dan sesudah
diberikan pendidikan kesehatan SADARI didapatkan nilai p-value 0,1000.
Disimpulkan tidak ada pengaruh pendidikan kesehatan SADARI dengan
media video dan leaflet terhadap pengetahuan WUS di Kelurahan Malamso Distrik
Malaimsimsa Kota Sorong. Saran diharapkan wanita usia subur hendaknya selalu
mencari informasi dari berbagai media cetak maupun elektronik sehingga bisa
menamba pengetahuan tentang SADARI.

Kata kunci : Pengetahuan, WUS, Video, Leaflet, SADARI


Jumlah Pustaka : 21 (2002-2020)

viii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, yang telah
memberi kesempatan, kesehatan dan petunjuk sehingga penulis dapat menyelesaikan
Skripsi ini dengan judul “Pengaruh Pendidikan Kesehatan SADARI Dengan Media
Video dan Leaflet Terhadap Pengetahuan WUS Di Kelurahan Malamso Distrik
Malaimsimsa Kota Sorong” skripsi yang diajukan untuk memenuhi persyaratan
Pendidikan Sarjana Strata S1 Program Studi Ilmu Keperawatan di Sekolah Tinggi
Ilmu Kesehatan (STIKES) Papua.
Skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak, sehingga penulis dengan
segala kerendahan hati dan penuh rasa hormat mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada :

1. Drs. Hendrik Sagrim, M.Si., selaku Ketua Yayasan Pemberdayaan Masyarakat


(YPMP) Kota Sorong.
2. Dr. Marthen Sagrim, SKM., M.Kes., selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan (STIKES) Papua Sorong.
3. Inggerid A. Manoppo, S.Kep., Ns., M.Kep., selaku wakil ketua I (satu) Sekolah
Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Papua.
4. Triani Banna, S.Kep., Ns., M.Kep., selaku Ketua Program Studi SI Sekolah
Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Papua dan sekaligus ketua penguji yang selalu
memberikan masukan, motivasi, dan saran dalam penulisan skripsi ini.
5. Wahyuni Maria P.H., S.Kep., Ns., M.Kes., selaku pembimbing utama yang
senantiasa memberikan waktu untuk membimbing, memberikan pengetahuan,
memotivasi dan memberikan masukan dalam penulisan skripsi ini.
6. Novita Mansoben, S.Kep., Ns., M.Kep., selaku pembimbing pendamping yang
selalu memberikan pengetahuan, saran dan bimbingan dalam penyusunan skripsi
ini.
7. Ns. Merlis Simon, S.Kep., Ns., M.Kes., selaku anggota penguji I yang
memberikan masukan dan saran untuk perbaikan skripsi ini.

ix
8. Inggrid A. Manoppo, S.Kep., Ns., M.Kep., selaku anggota penguji II yang
memberikan masukan dan saran untuk perbaikan skripsi ini.
9. Dosen Keperawatan dan Staf berserta seluruh Pengelola Akademik Sekolah
Tinggi Kesehatan STIKES Papua.
10. Bapak Yance. Isir S.Sos, selaku Lurah di Kelurahan Malamso Distrik
Malaimsimsa Kota Sorong yang telah memberikan izin untuk melakukan
penelitian.
11. Seluruh responden WUS di Kelurahan Malamso Distrik Malaimsimsa Kota
Sorong yang telah bersedia menjadi responden.
12. Kedua orang tua tercinta saya bapak Jonas Talabessy dan ibu Alberthina
Watumlawar dan kaka Gilberth.C.Talabessy dan adik-adikku Fransiska
Talabessy, Priscillia Talabessy dan Kedua Ponakan Adry Waimbo dan Harvey
Talabessy tercinta yang selalu memberikan doa, dorongan, semangat, Motivasi,
dan bantuan biaya kuliah hingga sampai di tahap ini.
13. Semua teman-teman Program Studi Ilmu Keperawatan angkatan 2018, yang telah
memberikan motivasi serta semangat untuk tetap maju dan tidak menyerah dalam
menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih banyak


kekurangan yang jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis sangat
mengharapkan saran dan masukan yang dapat membangun demi perbaikan penelitian
ini, di masa ini dengan masa yang akan datang bagi siapa saja yang membaca.

Sorong, 26 Januari 2021

Penulis

x
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ................................................................................... i


HALAMAN JUDUL ...................................................................................... ii
LEMBAR PERSETUJUAN .......................................................................... iii
LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................... iv
PERNYATAAN KEASLIHAN SKRIPSI .................................................... v
MOTTO .......................................................................................................... vi
LEMBAR PERSEMBAHAN ........................................................................ vii
ABSTRAK ...................................................................................................... viii
KATA PENGANTAR .................................................................................... ix
DAFTAR ISI ................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiv
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xvi
DAFTAR SINGKATAN ................................................................................ xvii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
A. Latar Belakang ..................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 5
C. Tujuan Penelitian ................................................................................. 5
D. Manfaat Penelitian ............................................................................... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.................................................................... 8
A. Tinjauan Umum Tentang Pendidikan Kesehatan ................................. 8
B. Tinjauan Umum Tentang SADARI .................................................... 12
C. Tinjauan Umum Tentang Pengetahuan ................................................ 24
D. Tinjauan Umum Tentang WUS (Wanita usia subur) ........................... 28
E. Kerangka Teori..................................................................................... 29
F. Kerangka Konsep ................................................................................. 29
G. Defenisi Operasional ............................................................................ 30

xi
H. Hipotesis............................................................................................... 30
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................... 31
A. Jenis dan Desain Penelitian .................................................................. 31
B. Lokasi Dan Waktu Penelitian .............................................................. 31
C. Populasi dan Sampe ............................................................................. 32
D. Instrumen Penelitian............................................................................. 33
E. Pengumpulan Data ............................................................................... 35
F. Pengolahan data dan Analisa Data ....................................................... 35
G. Penyajian Data ..................................................................................... 37
H. Etika Penelitian ................................................................................... 37
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ....................................................... 39
A. Hasil Penelitian .................................................................................... 39
B. Pembahasan .......................................................................................... 45
BAB V PENUTUP .......................................................................................... 49
A. Kesimpulan ......................................................................................... 49
B. Saran ..................................................................................................... 49
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

xii
DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Umur


Di Kelurahan Malamso Distrik Malaimsimsa Kota
Sorong 2020 ....................................................................................... 40
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pendidikan
Terakhir Di Kelurahan Malamso Distrik Malaimsimsa
Kota Sorong 2020 .............................................................................. 40
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Status
Nikah Di Kelurahan Malamso Distrik
Malaimsimsa Kota Sorong 2020 ........................................................41
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pengetahuan WUS Tentang
SADARI Dengan Media Video Di Kelurahan Malamso
Distrik Malaimsimsa Kota Sorong 2020 ............................................ 42
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pengetahuan WUS Tentang
SADARI Dengan Media Leaflet Di Kelurahan Malamso
Distrik Malaimsimsa Kota Sorong 2020 ............................................ 43
Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Pengetahuan WUS Tentang SADARI Dengan
Media Video Dan Leaflet Pre-test Di Kelurahan Malamso Distrik
Malaimsimsa Kota Sorong 2020 ........................................................ 44
Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Pengetahuan WUS Tentang SADARI Dengan
Media Video Dan Leaflet Post-test Di Kelurahan Malamso Distrik
Malaimsimsa Kota Sorong 2020 ........................................................ 44

xiii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Gambar SADARI ......................................................................... 19

Gambar 2.2 Gambar SADARI ......................................................................... 19

Gambar 2.3a Gambar SADARI ....................................................................... 20

Gambar 2.3b Gambar SADARI ....................................................................... 20

Gambar 2.3c Gambar SADARI ....................................................................... 21

Gambar 2.4a Gambar SADARI ....................................................................... 22

Gambar 2.4b Gambar SADARI ....................................................................... 22

Gambar 2.5 Gambar SADARI ......................................................................... 23

Gambar 2.6 Gambar SADARI ......................................................................... 23

Gambar 2.7 Kerangka Teori ............................................................................. 29

Gambar 2.8 Kerangka Konsep ......................................................................... 29

xiv
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Lembar Penjelasan Penelitian

Lampiran 2 Lembar Persetujuan Responden

Lampiran 3 Lembar Kuesioner Penelitian

Lampiran 4 Surat Ijin Pengambilan Data Awal Di Kelurahan Malamso Distrik

Malaimsimsa Kota Sorong

Lampiran 5 Surat Permohonan Ijin Penelitian Di Kelurahan Malamso Distrik

Malaimsimsa Kota Sorong

Lampiran 6 Surat Keterangan Selesai Penelitian Di Kelurahan Malamso Distrik

Malaimsimsa Kota Sorong

Lampiran 7 Lembar SAP (Satuan Acara Penyuluhan)

Lampiran 8 Lembar Leaflet tentang SADARI

Lampiran 9 Master Tabel

Lampiran 10 Rekap Kuesioner

Lampiran 11 Hasil Uji Statistik

xv
DAFTAR SINGKATAN

ASI : Air Susu Ibu

Ha : Hipotesis Alternatif

H0 : Hipotesis Nol

IARC : International Agency Research On Canser

KB : Keluarga Berencana

Kemenkes : Kementrian Kesehatan

SADARI : Pemeriksaan payudara sendiri

SPSS : Statistical Product and Service Solutions

WHO : Word Health Organization

WUS : Wanita Usia Subur

xvi
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kanker payudara muncul sebagai akibat sel-sel yang abnormal

terbentuk pada payudara dengan kecepatan tidak terkontrol dan tidak

beraturan. Kanker payudara dapat menyebar ke organ lain seperti paru-paru,

hati, dan otak melalui pembuluh darah. Kelenjar getah bening aksila ataupun

supraklavikula membesar akibat dari penyebaran kanker payudara melalui

pembuluh getah bening dan tumbuh di kelenjar getah bening. Tanda yang

muncul pada stadium dini yaitu teraba benjolan kecil di payudara yang ridak

terasa nyeri. Gejala saat penyakit memasuki stadium lanjut semakin banyak

seperti timbul benjolan pada payudara, nyeri saat payudara ditekan, bentuk,

ukuran atau berat payudara berubah karena pembengkakan, pembesaran

kelenjar getah bening di ketiak atau timbul benjolan kecil dibawah ketiak,

bentuk putting susu tertarik ke dalam dan berubah warna yang tadinya warna

merah muda menjadi kecoklatan, keluar darah, nanah, atau cairan encer dari

putting susu pada wanita yang sedang tidak hamil (Priyoto, 2015).

Memiliki gejala kanker payudara atau tidak setiap wanita sebaiknya

mendeteksi kanker payudara secara rutin. Deteksi yang dilakukan sedini

mungkin dapat membantu pengobatan kanker dengan lebih cepat sehingga

kemungkinan sembuh juga meningkat. Deteksi rutin yang bisa dilakukan

seperti pemeriksaan SADARI. (Savitri, dkk 2015).

1
2

Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) adalah suatu teknik

pemeriksaan dimana seorang wanita memeriksa payudaranya sendiri dengan

melihat dan merasakan dengan menggunakan jari untuk mendeteksi apakah

ada benjolan atau tidak pada payudaranya. SADARI adalah usaha untuk

mendiagnosis kanker payudara secara dini. Pemeriksaan ini dilakukan dengan

menggunakan cermin dan dilakukan oleh wanita yang berumur 20 tahun ke

atas. Indikasi utama SADARI adalah untuk mendeteksi terjadinya kanker

payudara dengan mengamati payudara dari depan, sisi kiri dan sisi kanan,

apakah ada benjolah, perubahan warna kulit, putting berisi dan pengeluaran

cairan atau nanah dan darah (Wulandari, 2016).

Berdasarkan data dari International Agency Research on Cancer

(IARC) Globocan 2018, kanker payudara merupakan kasus tertinggi

dibandingkan dengan kanker lainnya yaitu 46,3% atau 2.088.849 kasus dan

persentase kematian tertinggi 13% atau 626.679 kasus pada perempuan di

dunia. Prevalensi kanker payudara di Indonesia mencapai 0,5 perseribu

perempuan. Kanker payudara adalah tumor ganas yang tumbuh didalam

jaringan payudara Setiap tahun lebih dari 185.000 wanita didiagnosa

menderita kanker payudara. Insiden penyakit ini semakin meningkat di

negara-negara maju Sekitar 43.500 kematian akibat kanker payudara setiap

tahunnya yang menjadikan penyakit ini sebagai penyebab kematian terbesar

kedua setelah kanker paru pada wanita di Amerika (Kemenkes, 2015)


3

Menurut pusat data dan informasi Kementrian Kesehatan RI (2016),

jumlah prevalensi dan estimasi penderita kanker payudara di Papua Barat

pada perempuan yang terdiagnosis mencapai 0,2% dengan estimasi mutlak

80.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Damayanti (2017), menunjukkan

bahwa sebelum diberikan pendidikan kesehatan tentang SADARI 92%

responden 92% memiliki pengetahuan kurang mengenai SADARI, dan

setelah diberikan pendidikan kesehatan tentang SADARI sebagian besar

responden memiliki pengetahuan baik mengenai SADARI sebanyak 93.2%.

Kurangnya informasi cara pemeriksaan payudara sendiri atau

SADARI tentang bagaimana cara meraba yang tepat pada payudara serta

ketidaksiapan mental dan takut apabila ditemukan adanya benjolan atau

kanker didalam tubuhnya menjadi faktor penyebab wanita tidak melakukan

pemeriksaan payuadara sendiri atau SADARI. Minimnya pengetahuan

masyarakat mengenai kanker payudara membuat pencegahan dan penanganan

dini sulit dilakukan (Siregar,2012). Pengetahuan dapt dipengaruhi oleh

bebrapa faktor yaitu pendidikan, pekerjaan, umur, lingkungan dan sosial

budaya (Wawan & Dewi, 2010).

Salah satu upaya dalam memperkenalkan serta meningkatkan

pengetahuan masyarakat mengenai kesehatan adalah melalui kegiatan

penyuluhan kesehatan. Penyuluhan kesehatan merupakan kegiatan pendidikan


4

yang dilakukan dengan cara menyebarkan pesan, menanamkan keyakinan,

sehingga masyarakat tidak saja sadar, tahu dan mengerti, tetapi juga mau dan

bisa melakukan suatu anjuran yang ada hubungannya dengan kesehatan.

Untuk mencapai hasil yang maksimal maka perlu menggunakan metode dan

media penyuluhan yang tepat sesuai sasaran penyuluhan.

Menurut penelitian Kapti et al (2013) media audiovisual sebagai

media pendidikan kesehatan efektif digunakan untuk memberikan

peningkatan pengetahuan kepada ibu dan merubah sikap ibu menjadi lebih

baik. Menurut pendapat (Rahmawati, 2007 dalam Ismi, 2018) audio visual

merupakan alat bantu yang paling tepat saat ini sebab pengetahuan yang ada

pada seseorang diterima melalui indra mencapai 75% - 87% dari pengetahuan

manusia diperoleh atau disalurkan melalui indra penglihatan dan 13% - 25%

melalui indra pendengaran.

Berdasarkan data yang didapatkan dari Kelurahan Malamso Distrik

Malaimsimsa Kota Sorong pada tahun 2019 didapatkan jumlah Wus (Wanita

usia subur) sebanyak 56 orang.

Hasil studi pendahuluan lewat survey tanya jawab yang dilakukan oleh

peneliti pada 10 Wus di Kelurahan Malamso Distrik Malaimsimsa Kota

sorong, didapatkan 60% diantaranya memiliki pengetahuan yang kurang

dengan alasan kurangan paparan informasi mengenai pemeriksaan payudara

sendiri (SADARI), 30% memiliki pengetahuan yang cukup dengan alasan


5

adanya anggota keluarga yang bekerja di bidang kesehatan dan hanya 10%

yang memiliki pengetahuan baik dengan alasan ada anggota keluarga yang

perna terkena penyakit kanker payudara.

Berdasarkan latar belakang diatas maka peneliti tertarik untuk meneliti

pengaruh pendidikan kesehatan SADARI dengan media video dan leaflet

terhadap pengetahuan WUS di Kelurahan Malamso Distrik Malaimsimsa

Kota Sorong.

A. Rumusan Masalah

Apakah ada pengaruh pendidikan kesehatan SADARI dengan media

video dan leaflet terhadap pengetahuan WUS di Kelurahan Malamso Distrik

Malaimsimsa Kota Sorong.

B. Tujuan Penelitian

1. Tujuan umum

Mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan SADARI dengan media

Video dan Leaflet terhadap pengetahuan WUS di Kelurahan Malamso

Distrik Malaimsimsa Kota Sorong.

2. Tujuan khusus

a. Mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan SADARI dengan media

video dan Leaflet terhadap pengetahuan WUS sebelum diberikan

Pendidikan kesehatan di Kelurahan Malamso Distrik Malaimsimsa

Kota Sorong.
6

b. Mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan SADARI dengan media

video dan Leaflet terhadap pengetahuan WUS sesudah diberikan

pendidikan kesehatan di Kelurahan Malamso Distrik Malaimsimsa

Kota Sorong.

C. Manfaat penelitian

1. Manfaat Metodologis

Sebagai bahan masukan dalam mengembangkan ilmu pengetahuan bagi

mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan di Stikes Papua, Penelitian

ini diharapkan dapat menjadi masukan bermakna bagi pengembangan

ilmu pengetahuan khususnya yang berhubungan dengan kesehatan

reproduksi

2. Manfaat insitusi

Penelitian ini dapat dijadikan tambahan referensi untuk memperluas

wawasan pengetahuan bagi mahasiswa dan mahasiswi STIKES Papua

khususnya Program Studi Ilmu Keperawatan.

3. Manfaat praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan tentang

pengaruh pendidikan kesehatan SADARI dengan media video dan Leaflet

terhadap pengetahuan WUS di Kelurahan Malamso Distrik Malaimsimsa

Kota Sorong.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Umum Tentang Pendidikan Kesehatan

1. Pendidikan kesehatan

a. Pengertian

Pendidikan kesehatan adalah upaya persuasi atau pembelajaran

kepada masyarakat agar masyarakat mau melakukan tindakan-

tindakan untuk memelihara, dan meningkatkan taraf kesehatannya

(Notoadmodjo, 2003). Pendidikan kesehatan adalah proses yang

direncanakan dengan sadar untuk menciptakan peluang bagi individu-

individu untuk senantiasa belajar memperbaiki kesadaran (literacy)

serta meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya (life skills)

demi kepentingan kesehatannya (Ismi, 2018).

b. Tunjuan pendidikan kesehatan

Tujuan pendidikan kesehatan adalah suatu perubahan sikap dan

tingkah laku individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat dalam

membina serta memelihara perilaku hidup sehat berperan aktif dalam

mewujudkan derajat kesehatan yang optimal (Ismi, 2018).

c. Faktor yang memengaruhi pendidikan kesehatan

Menurut Ismi (2018), ada beberapa faktor yang mempengaruhi yaitu :

1) Promosi kesehatan dalam faktor predisposisi

2) Promosi kesehatan dalam faktor enabling (penguat)

7
8

3) Promosi kesehatan dalam faktor reinforcing (pemungkin)

d. Metode pendidikan kesehatan

Menurut Notoadmodjo (2010), metode dapat diklasifikasikan

menjadi tiga bagian, yaitu 12 :

1) Metode pendidikan kesehatan individual

2) Metode pendidikan kesehatan kelompok

Sasaran kelompok dibedakan menjadi 3 yaitu:

a) Metode pendidikan kesehatan untuk kelompok kecil

b) Metode pendidikan kesehatan untuk kelompok besar

c) Metode dan teknik pendidikan kesehatan massa.

e. Media atau Alat Peraga Pendidikan Kesehatan

Alat peraga berdasarkan fungsinya dibagi menjadi empat menurut

Ismi, (2018) adalah :

1) Media cetak

a) Booklet

b) Leaflet

c) Flyer (selebaran)

d) Flip chart (lembar balik)

e) Rubrik

f) Poster

g) Foto yang mengungkapkan informasi kesehatan.


9

2) Media Elektronik

a) Televisi

Penyampaian pesan kesehatan melalui media televisi

dapat berbentuk sandiwara, sinotron, forum diskusi, pidato

(ceramah), TV spot, dan kuis atau cerdas cermat.

b) Radio

Bentuk penyampaian informasi di radio dapat berupa

obrolan (tanya jawab), konsultasi kesehatan, sandiwara

radio, dan radio spot.

c) Video

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, video

merupakan rekaman gambar hidup atau program televisi,

atau dengan kata lain video merupakan tayangan gambar

bergerak yang disertai dengan suara. Media video

merupakan salah satu jenis media audiovisual. Media

audiovisual adalah media yang mengandalkan indera

pendengaran dan indera penglihatan. Media audiovisual

memiliki kelebihan yaitu dapat menunjukkan objek yang

secara normal tidak dapat dilihat, menggambarkan suatu

proses secara tepat yang dapat disaksikan secara berulang-


10

ulang sehingga mampu mendorong menanamkan sikap,

mengundang pemikiran dan pembahasan (Prawesti 2017).

Menurut penelitian Kapti et al (2013) media

audiovisual sebagai media pendidikan kesehatan efektif

digunakan untuk memberikan peningkatan pengetahuan

kepada ibu dan merubah sikap ibu menjadi lebih baik.

Menurut pendapat (Rahmawati, 2007 dalam Ismi, 2018)

audio visual merupakan alat bantu yang paling tepat saat

ini sebab pengetahuan yang ada pada seseorang diterima

melalui indra mencapai 75% - 87% dari pengetahuan

manusia diperoleh atau disalurkan melalui indra

penglihatan dan 13% - 25% melalui indra pendengaran.

d) Slide

e) Film Strip

f) Media Papan (billboard)

Media papan yang dipasang di tempat-tempat umum

dapat diisi pesan-pesan atau informasi kesehatan,

mencakup pesan-pesan yang ditulis pada lembaran seng

dan ditempel di kendaraan umum (bus dan taksi).


11

g) Media Hiburan

Penyampaian informasi kesehatan dapat dilakukan

melalui media hiburan, baik di luar gedung (panggung

terbuka) maupun dalam gedung, biasanya dalam bentuk

dongeng, sosiodrama, kesenian tradisional, dan pameran.

B. Tinjauan Umum Tentang SADARI

1. Pengertian

Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) adalah suatu teknik

pemeriksaan dimana seorang wanita memeriksa peyudaranya sendiri

dengan melihat dan merasakan dengan menggunakan jari untuk

mendeteksi apakah ada benjolan atau tidak pada payudaranya. SADARI

adalah usaha untuk mendiagnosis kanker payudara secara dini.

Pemeriksaan ini dilakukan dengan menggunakan cermin dan dilakukan

oleh wanita yang berumur 20 tahun ke atas. Indikasi utama SADARI

adalah untuk mendeteksi terjadinya kanker payudara dengan mengamati

payudara dari depan, sisi kiri dan sisi kanan, apakah ada benjolah,

perubahan warna kulit, putting berisi dan pengeluaran cairan atau nanah

dan darah (Wulandari, 2016). American Cancer Society

merekomendasikan agar sejak usia 20 tahun, kaum wanita memeriksakan

payudaranya setiap tiga tahun sekali sampai usia 40 tahun (Mayo 2007).

Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) merupakan pengembangan


12

kepedulian seorang wanita terhadap kondisi payudaranya sendiri.

Tindakan ini dilengkapi dengan langkah-langkah khusus untuk

mendeteksi secara awal penyakit kanker payudara. Kegiatan ini sangat

sederhana dan dapat dilakukan oleh semua wanita tanpa perlu merasa

malu kepada pemeriksa, tidak membutuhkan biaya, dan bagi wanita yang

sibuk hanya perlu menyediakan waktunya selama kurang lebih lima menit.

Tingkat sensitivitasnya (kemampuannya untuk mendeteksi kanker

payudara) adalah sekitar 20-30% (Ismi 2018).

2. Tujuan SADARI

Pemeriksaan payudara sendiri bertujuan untuk mendeteksi sedini

mungkin adanya benjolan atau kelainan pada payudara yang dapat

dilakukan sendiri oleh wanita. SADARI hanya untuk mendeteksi dini

adanya ketidak normalan pada payudara, tidak untuk mencegah kanker

payudara. Semakin cepat dikonsultasikan ke dokter semakin cepat dapat

dipastikan benjolan tersebut merupakan kanker atau bukan dan semakin

cepat pengobatannya (Nabila, K. 2018).

3. Waktu pelaksanaan SADARI

SADARI dianjurkan dilakukan secara intensif pada wanita mulai usia

20 tahun, karena pada umumnya pada usia tersebut jaringan payudara

sudah terbentuk sempurna. Pemeriksaan payudara sendiri sebaiknya

dilakukan sebulan sekali. Pada wanita produktif, pemeriksaan SADARI


13

sebaiknya dilakukan setelah menstruasi yaitu pada hari ke-7 sampai hari

ke-10 dari hari menstruasi pertama, karena pada saat ini pengaruh hormon

estrogen dan progesteron sangat rendah dan jaringan kelenjar payudara

saat itu tidak edema atau tidak membengkak sehingga lebih mudah

meraba adanya tumor ataupun kelainan pada payudara (Ismi 2018).

Wanita hamil diperbolehkan melakukan SADARI tetapi tidak

diwajibkan, karena perubahan yang terjadi pada payudara wanita saat

hamil seringkali menimbulkan ketidaknyamanan pada wanita tersebut dan

menimbulkan kerancuan terhadap hasil dari SADARI. Begitu juga dengan

wanita yang sedang menyusui, wanita menyusui juga diperbolehkan untuk

melalkukan SADARI, akan tetapi hasil yang didapat bisa jadi kurang

akurat karena keadaan payudara ibu yang penuh dengan cairan ASI dan

kadang kala pada wanita menyusui mempunyai keluhan yang pada

akhirnya menimbulkan ketiknyamanan pada wanita tersebut. Lain halnya

dengan wanita menopause, wanita menopause dapat melakukan SADARI

kapan saja pada setiap bulannya, cara paling tepat adalah memilih tanggal

lahir agar selalu diingat untuk melakukan SADARI.

4. Wanita yang dianjurkan melakukan SADARI

Wanita yang dianjurkan rutin melakukan SADARI Ismi (2018), yaitu:

a. Wanita yang sudah menstruasi

b. Wanita yang berusia 20 tahun


14

c. Mendapat haid pertama pada umur kurang dari 10 tahun

d. Wanita yang tidak menikah

e. Wanita yang tidak menyusui

f. Wanita yang punya anak diatas 35 tahun

g. Pernah mengalami trauma pada payudara

h. Pernah operasi payudara atau kandungan

i. Pernah mendapat obat hormonal yang lama

j. Kecenderungan kelebihan berat badan (kenderungan)

k. Wanita yang didalam keluarganya terdapat riwayat kanker payudara.

5. Dampak dari tidak melakukan SADARI

Menurut Savitri, dkk (2015), tanda-tanda awal kanker payudara tidak

sama pada setiap wanita. Tanda yang paling umum terjadi adalah

perubahan bentuk payudara dan putting, perubahan yang terasa saat

perabaan dan keluarnya cairan dari putting. Beberapa gejala kanker

payudara yang dapat terasa dan terlihat cukup jelas, antara lain :

a. Munculnya Benjolan pada Payudara

Banyak wanita mungkin merasakan munculnya benjolan pada

payudaranya. Dalam banyak kasus, benjolan jangan terlalu

dikhawatirkan. Benjolan terasa lunak serta terasa diseluruh payudara

dan juga payudara disebelahnya, mungkin hal tersebut hanya jaringan

payudara normal.
15

Benjolan payudara atau ketiak yang muncul telah siklus menstruasi

seringkali menjadi gejala awal kanker payudara yang paling jelas.

Benjolan yang berhubungan dengan kanker payudara biasanya tidak

menimbulkan rasa sakit, meskipun kadang-kadang dapat

menyebabkan sensasi tajang pada beberapa penderita.

Jika benjolan terasa keras atau tidak terasa di payudara sebelahnya,

kemungkinan hal tersebut adalah tanda dari kanker payudara atau

tumor jinak. Segera temui dokter apabila :

1) Menemukan benjolan atau perubahan yang terasa berbeda

dengan bagian disekitarnya.

2) Menemukan benjolan atau perubahan yang terasa berbeda

dengan payudara sebelahnya, dan

3) Merasakan sesuatu pada payudara yang berbeda dari yang

biasanya.

4) Jika tidak yakin apakah benjolan tersebut harus diperiksa atau

tidak, sebaiknya periksa ke dokter.

b. Munculnya Benjolan di ketiak

Kadang-kadang benjolan kecil dan kerasa muncul di ketiak dan

bisa menjadi tanda bahwa kanker payudara telah menyebar hingga

kelenjar getah bening. Benjolan ini terasa lunak, tetapi seringkali

terasa menyakitkan.
16

c. Perubahan Bentuk dan Ukuran Payudara

Betuk dan ukuran salah satu payudara mungkin terlihat

berubah, bisa lebih kecil atau lebih besar daripada payudara

sebelahnya, bisa juga lebih turun.

d. Keluarnya cairan dari putting

Jika puting susu ditekan, secara umum tubuh bereaksi dengan

mengeluarkan cairan, apabila cairan keluar tanpa menekan puting

susu, terjadi hanya pada salah satu payudara, disertai darah atau nanah

berwarna kuning sampai kehijauan, mungkin itu merupakan tanda

kanker payudara.

e. Perubahan pada Putting Susu

Putting susu terasa seperti terbakar, gatal, dan muncul luka

yang sulit atau lama sembuh, putting terlihat tertarik masuk ke dalam,

berubah bentuk atau posisi, merah atau berkerak. Kerak, bisul atau

sisik pada putting susu mungkin merupakan tanda dari beberapa jenis

kanker payudara yang jarang terjadi.

f. Kulit Payudara Berkerut

Muncul kerutan-kerutan seperti jeruk purut pada kulit

payudara, dan pada kulit payudara terlihat memerah dan terasa panas.
17

g. Tanda-tanda Kanker Telah Menyebar

Pada stadium lanjut bisa timbul tanda-tanda dan gejala yang

menunjukan bahwa kanker telah tumbuh membersar atau menyebar ke

bagian lain dari tubuh lainnya. Tanda-tanda yang muncul seperti nyeri

tulang, pembengkakan lengan atau luka pada kulit, penumpukan cairan

disekitar paru-paru, mual, kehilangan nafsu makan, penurunan berat

badan, penyakit kuning, sesak napas, atau penglihatan ganda.

Segera hubungi dokter, klinik atau rumah sakit terdekat apabila

merasakan gejala-gejala awal kanker payudara. Barangkali tanda-tanda

tersebut sama sekali bukan petunjuk adanya kanker payudara dalam

tubuh, namun selalu lebih baik mencegah sedini mungkin.

6. Langkah-Langkah Melakukan SADARI

Berikut langkah-langkah SADARI menurut kementerian kesehatan RI

(2015) antara lain :

Inspeksi :

a. Lihatlah bentuk dan ukuran payudara (Gambar 2.1). Perhatikan apakah

ada perbedaan bentuk, ukuran, puting atau kerutan atau lekukan pada

kulit (Gambar 2.2).


18

(Gambar 2.1)

(Gambar 2.2)

b. Lihat puting susu dan perhatikan ukuran dan bentuknya serta arah

jatuhnya (misalnya apakah kedua payudara menggantung secara

seimbang? (lihat gambar 2.1). Periksa juga apakah terdapat ruam atau

nyeri pada kulit dan apakah keluar cairan dari putting (lihat gambar

2.2)

c. Minta klien untuk mengangkat kedua tangan ke atas kepala ( lihat

gambar 2.3a) kemudian menekan kedua tangan di pinggang untuk

mengencangkan otot dadanya (lihat gambar 2.3b).


19

(Gambar 2.3a)

(Gambar 2.3b)

d. Pada setiap posisi, periksa ukuran, bentuk dan simetris, lekukan puting

atau kulit payudara dan lihat apakah ada kelainan. (Kedua posisi

tersebut juga dapat terlihat jeruk atau lekukan pada kulit jika ada).

Kemudian minta klien untuk membungkukkan badannya ke depan

untuk melihat apakah kedua payudara tergantung secara seimbang

(Gambar 2.3c).
20

(Gambar 2.3c)

Palpasi

a. Minta klien untuk berbaring di kasur periksa (lihat gambar 2.4a).

b. Dengan meletakkan sebuah bantal di bawah punggung pada sisi yang akan

diperiksa akan membuat jaringan ikat payudara menyebar, sehingga dapat

membantu pemeriksaan payudara (lihat gambar 2.4a).

c. Letakkan lengan kiri klien ke atas kepala. Perhatikan payudaranya untuk

melihat apakah tampak sama dengan payudara sebelah kanan dan apakah

terdapat lipatan atau lekukan (lihat gambar 2.4a).

d. Gunakan permukaan tiga jari tengah anda (lihat gambar 2.4a), lakukan palpasi

payudara dengan menggunakan teknik spiral. Mulai pada sisi terluar

payudara. Tekan jaringan ikat payudara dengan kuat pada tulang rusuk setelah

selesai tiap satu putaran dan secara bertahap pindahkan jari-jari anda menuju
21

areola. Lanjutkan sampai semua bagian selesai diperiksa. Perhatikan apakah

terdapat benjolan atau nyeri (lihat gambar 2.4b).

(Gambar 2.4a)

(Gambar 2.4b)

e. Dengan menggunakan ibu jari dan jari telunjuk, tekan puting payudara dengan

lembut (Gambar 2.5). Lihat apakah keluar cairan: bening, keruh, atau

berdarah. Cairan keruh atau berdarah yang keluar dari puting harus ditulis

dalam catatan klien.


22

(Gambar 2.5)

f. Ulangi langkah kelima (lihat pada gambar 2.5) pada payudara sebelah kiri.

g. Untuk mempalpasi bagian pangkal payudara kanan, minta klien mengangkat

lengan kananya. Tekan sisi luar dari otot pektoralis sambil bertahap

menggerakkan jari-jari ke pangkal ketiak untuk memeriksa apakah terdapat

pembesaran kelenjar getah bening (lihat gambar 2.6). Penting untuk

melakukan palpasi pada pangkal payudara karena disini biasanya terdapat

kanker.

(Gambar 2.6)
23

h. Ulangi langkah ketujuh (lihat gambar 2.6) untuk payudara sebelah kiri.

i. Jelaskan jika ada menemukan kelainan, dan hal yang perlu dilakukan. Jika

pemeriksaan sepenuhnya normal, katakanlah bahwa semua normal, sehat dan

waktunya untuk kembali melakukan pemeriksaan (misalnya tiap tahun atau

jika klien menemukan adanya perubahan pada pemeriksaan payudara sendiri).

Untuk memudahkan pemeriksaan, dapat menggunakan cairan pelicin seperti

minyak kelapa, baby oil atau lotion.

C. Tinjauan Umum Tentang Pengetahuan

1. Definisi

Pengetahuan merupakan hasil “tahu” dan terjadi setelah orang

melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan ini

terjadi melalui pancaindera manusia, yakni penglihatan, pendengaran,

penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia di peroleh

melalui mata dan telinga (Notoatmodjo, 2012).

2. Tingkat Pengetahuan

Pengetahuan merupakan domain yang sangat penting dalam

membentuk tindakan seseorang (over behavior) (Wawan & Dewi, 2010).

Pengetahuan yang tercakup dalam domain kognitif memiliki 6 tingkatan

yaitu:

a. Tahu (Know) tahu adalah mengingat suatu materi yang telah dipelajari

sebelumnya, pada tingkatan ini recall (mengingat kembali) terhadap


24

sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang telah dipelajari atau

diterima. Oleh karena itu tingkatan ini merupakan tingkatan yang

paling rendah.

b. Memahami (Comprehension) memahami dapat diartikan sebagai suatu

kemampuan dalam menjelaskan dan menyebutkan secara benar

tentang objek yang diketahui dan dapat menginterprestasikan materi

tersebut. Orang yang sudah paham terhadap suatu objek atau materi

harus dapat menjelaskan, menyebutkan, menyimpulkan, meramalkan

dan sebagainya terhadap objek yang dipelajari seperti dapat

menjelaskan mengapa harus makan-makanan yang bergizi.

c. Aplikasi (Application) aplikasi dapat diartikan sebagai suatu

kemampuan untuk menggunakan meteri yang telah dipelajari pada

situasi atau kondisi sebenarnya. Aplikasi ini dapat diartikan sebagai

aplikasi atau penggunaan hokum-hukum, rumus, metode dan prinsip

dalam konteks atau situasi yang lain. Misalnya dapat menggunakan

rumus statistika dalam perhitungan hasil penelitian, dapat

menggunakan prinsip-prinsip siklus pemecahan masalah (problem

solving cycle) di dalam pemecahan suatu masalah kesehatan dari kasus

yang diberikan.

d. Analisis (Analysis) analisis adalah suatu kemampuan untuk

menjabarkan suatu materi atau suatu objek kedalam komponen-


25

komponen, tetapi masih didalam suatu struktur organisasi dan masih

ada kaitannya dengan satu sama lain. Kemampuan analisis ini didapat

dari penggunaan kata kerja, seperti dapat menggambarkan,

membedakan, memisahkan, mengelompokkan dan sebagainya.

e. Sintesis (Synthesis) sintesis adalah suatu kemampuan untuk

menghubungkan bagian- bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan

yang baru. Sintesis ini adalah suatu kemampuan untuk menyusun,

merencanakan, meringkas, menyesuaikan teori atau rumusan yang ada.

f. Evaluasi (Evaluation) evaluasi adalah kemampuan untuk melakukan

penilaian terhadap suatu objek atau materi berdasarkan pada suatu

kriteria yang telah ditentukan sendiri, atau dengan menggunakan

kriteria- kriteria yang sudah ada seperti membandingkan antara anak

yang cukup gizi dengan anak yang kurang gizi.

3. Faktor- faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan

Beberapa faktor yang mempengaruhi pengetahuan seseorang menurut

Wawan & Dewi (2010) sebagai berikut:

a. Faktor Internal

Faktor internal dibagi menjadi 3, yaitu:

1) Tingkat Pendidikan

Pendidikan adalah bimbingan yang diberikan oleh seseorang

terhadap perkembangan orang lain menuju kearah cita- cita


26

tertentu yang menentukan manusia berbuat untuk mencapai

keselamatan dan kebahagiaan. Pendidikan diperlukan untuk

mendapatkan informasi yang akhirnya dapat mempengaruhi

seseorang. Pada umumnya semakin tinggi pendidikan seseorang

maka semakin mudah juga untuk mendapatkan dan menerima

informasi.

2) Pekerjaan

Pekerjaan adalah kebutuhan yang harus dilakukan terutama untuk

menunjang kehidupannya dan keluarganya.

3) Umur

Umur adalah usia individu yang terhitung saat lahir sampai

berulang tahun. Semakin cukup umur, tingkat kematangan dan

kekuatan seseorang akan lebih matang dalam berpikir dan bekerja.

b. Faktor Eksternal

Faktor eksternal dibagi menjadi 2, yaitu:

1) Faktor lingkungan

Lingkungan merupakan seluruh kondisi yang ada disekitar

manusia dan pengaruhnya yang dapat mempengaruhi

perkembangan dan perilaku seseorang atau kelompok.


27

2) Sosial budaya

Sistem sosial budaya yang ada pada masyarakat dapat

mempengaruhi sikap dalam menerima dan mendapat informasi.

D. Wanita Usia Subur (WUS)

Menurut Departemen Kesehatan Republik Indonesia, wanita usia

subur adalah perempuan yang ada di rentang usia 15 sampai 49 tahun.

Perempuan yang ada di rentang usia ini masuk ke dalam kategori usia

reproduktif. Statusnya juga beragam, ada yang belum menikah, menikah, atau

janda.

Wanita usia subur memiliki organ reproduksi yang masih berfungsi

dengan baik. Itulah mengapa, banyak perempuan disarankan untuk menikah di

rentang usia ini karena dinilai bisa lebih mudah untuk mengalami kehamilan.

Meskipun rentang wanita usia subur adalah 15 sampai 49 tahun, namun

puncaknya kesuburan ada di usia 20 sampai 29 tahun. Di puncak usia

kesuburan ini, sakala terjadinya kehamilan terbilang sangat tinggi yakni

hingga 95%. Ketika seorang perempuan memasuki usia 30 tahun, maka

kemungkinan munculnya kehamilan juga akan menurun. Melansir dari jurnal

yang dikeluarkan oleh Departemen Kesehatan, angkanya turun sekitar 5%

yakni ke angka 90%. (Andiasti,A.2019)


28

E. Kerangka Teori

Faktor Yang Mempengaruhi


Pengetahuan :

1. Pendidikan
2. pekerjaan
3. umur
4. lingkungan
5. budaya Pengetahuan WUS
tentang SADARI

Pendidikan tentang Sadari :


1. Pengertian
2. Tujuan Sadari
3. Waktu pelaksanaan
sadari
4. Wanita yang
dianjurkan melakukan
sadari
5. Dampak dari tidak
melakukan sadari
6. Langkah-langkah
melakukan sadari

Gambar 2.7 Kerangka Teori


(Wawan & Dewi 2010) (Ismi 2018) (Savitri, dkk 2015) (RI, 2015)
F. Kerangka Konsep

Variabel Independen Variabel Dependen

Pendidikan Kesehatan Pengetahuan WUS


tentang SADARI

Gambar 2.8 Kerangka Konsep


29

G. Defenisi Operasional

1. Variable independen

Penyampaian materi pendidikan kesehatan tentang SADARI dengan

metode video dan leaflet.

2. Variable dependen

Pengetahuan WUS setelah mendapatkan pendidikan kesehatan tentang

SADARI.

Kriteria objektif :

a. Deteksi dini payudara kurang : Jika skor nilai yang didapatkan ≤ 14

b. Baik : Jika skor nilai yang didapatkan > 14

c. Skala ukur : Ordinal

d. Alat Ukur : Kuesioner

H. Hipotesis Penelitian

1. Hipotesis Alternatif (Ha)

Ada pengaruh pendidikan kesehatan SADARI dengan media video

dan leaflet terhadap pengetahuan WUS di Kelurahan Malamso Distrik

Malaimsimsa Kota Sorong.

2. Hipotesis nol (H0)

Tidak ada pengaruh pendidikan kesehatan SADARI dengan media

video dan leaflet terhadap pengetahuan WUS di Kelurahan Malamso

Distrik Malaimsimsa Kota Sorong.


30

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Desain Penelitian

Jenis Penelitian ini adalah quasi-eksperimental dengan menggunakan

rancangan penelitian two group pre-post test. two group pre-post test

mengunakan dua kelompok subyek, pengukuran dilakukan sebelum dan

setelah perlakuan. Perbedaan kedua hasil pengukuran dianggap sebagai efek

perlakuan (Saryono, 2008).

Secara bagan, desain two grup desain pre-test dan post-test dapat

digambarkan sebagai berikut:

Kelompok Rancangan two group pre-post test

Subjek Pre-test Perlakuan Post-Tes


S1 Pre-test Media Video Post-tes
S2 Pre-test Media leaflet Post-tes
Melihat hasil pre-test dan post-tes

Keterangan :
S1 : Kelompok Video
S2 : Kelompok Leaflet

B. Lokasi dan waktu penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Malamso Distrik Malaimsimsa

kota Sorong. Pada bulan Oktober-November 2020.


31

C. Populasi dan sampel

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah WUS di Kelurahan Malamso

Distrik Malaimsimsa Kota Sorong yang berjumlah 30 orang dalam usia

rentan 20-29 tahun.

2. Sampel

Sampel merupakan bagian dari populasi yang terjangkau. Pengambilan

sampel harus sedemikian rupa sehingga dapat mewakili populasi

(Saryono, 2008). Sampel yang diambil dalam penelitian ini menggunakan

total sampling sebanyak 30 orang dengan kriteria inklusi dan eksklusi

yaitu:

a. Kriteria Inklusi:

1) Wus yang berusia 20-29 tahun

2) Wus yang bersedia menjadi responden

b. Kriterian Eksklusi

1) Wus yang berusia 40-50 tahun

3. Teknik Sampling

Sampel pada penelitian ini adalah diperoleh dengan menggunakan

teknik total sampling. Total sampling adalah teknik penentuan sampel

dimana jumlah sampel sama dengan populasi (sugiono, 2016 ).


32

D. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti

dalam mengumpulkan data agar pekerjaan lebih mudah dan hasilnya lebih

baik (cermat, lengkap dan sistematis) sehingga lebih mudah diolah (Saryono,

2008). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner.

Kuesioner tentang pengaruh pendidikan kesehatan SADARI dengan media

video dan leaflet terhadap pengetahuan Wus di Kelurahan Malamso Distrik

Malaimsimsa Kota Sorong terdiri dari:

1. Kuesioner ini tentang (SADARI). Kuesioner ini diambil dari penelitian

sebelumnya yaitu (Ismi, 2018). Kuesioner (SADARI) terdiri dari 28

pertanyaan yang terdiri dari kanker payudara, pengertian SADARI, waktu

pelaksanaan SADARI, cara SADARI, hal yang diperhatikan saat

SADARI, pencegahan kanker payudara dan yang dianjurkan melakukan

SADARI dengan pilihan jawaban benar atau salah, kuesioner ini

mempunyai pertanyaan posisif (favorable) sebanyak 15 soal yaitu nomor

2,3,4,5,8,11,13,15,18,20,21,22,24,28, dan soal pertanyaan negative

(unfavorable) sebanyak 13 soal yang berada pada soal

1,6,7,9,10,12,14,16,17,19,23,25,26,27. Kuesioner ini disusun dengan

alternative jawaban yang terdiri dari benar atau salah. Skor nilai

pertanyaan favorable diberi skor untuk jawaban benar nilai 1 dan salah

nilai 0 sedangkan pertanyaan unfavorable diberi skor untuk jawaban benar


33

nilai 0 dan salah nilai 1. Total skor 0-100 semakin tinggi jumlah skor

maka deteksi dini kanker payudara dengan SADARI semakin baik, deteksi

dini kanker payudara dengan SADARI kurang baik jika nilai ≤ 14, jika

nilai baik > 14.

2. Instrumen ini di gunakan untuk mengidentifikasi pengaruh pendidikan

kesehatan SADARI dengan media video dan leaflet terhadap pengetahuan

WUS di Kelurahan Malamso Distrik Malaimsimsa Kota Sorong.

E. Pengumpulan Data

1. Sumber data

a. Data primer

Data primer dikumpulkan melalui daftar pertanyaan atau

kuesioner yang diadopsi dari penelitian sebelumnya. Proses

pengambilan data dilakukan langsung kepada responden Wus di

Kelurahan Malamso Distrik Malaimsimsa. Kuesioner tentang

pengetahuan (SADARI).

F. Pengolahan Data dan Analisa Data

1. Pengolahan data

a. Editing

Mengoreksi kesalahan-kesalahan yang ditemui, dengan cara

peneliti melakukan pengecekan kelengkapan data-data yang ada.


34

b. Coding

Teknik ini dilakukan dengan memberikan tanda-tanda pada

masingmasing jawaban dengan kode berupa angka selajutnya

dimasukan kedalam lembaran tabel kerja untuk memudahkan

pengolahan.

c. Tabulating

Sebelum data dikelompokan menurut kategori yang telah

ditentukan, selanjutnya data di tabulasi dengan melakukan penentuan

data sehingga 26 diperoleh frekuensi dari masing-masing variabel

penelitian, kemudian memindahkan data kedalam tabel-tabel dengan

kriteria.

d. Entry

Merupakan suatu proses pemasukan data yang diberi kode

kedalam komputer untuk selanjutnya dilakukan analisa data secara

statistik. Apabila semua data dari setiap sumber data atau responden

selesai dimasukkan, perlu dilakukan pengecekan kembali untuk

melihat ada tidaknya kesalahan-kesalahan dalam pengkodean data,

kemudian dilakukan koreksi hasil data.


35

2. Analisis data

a. Analisis univariat

Analisa univariat digunakan untuk mengetahui distribusi

frekuensi dari analisis distribusi responden yang terdiri dari umur,

pendidikan terakhir dan status nikah.

b. Analisis bivariat

Analisis Bivariat menggunakan uji Mann Whitney sesuai

statistic dengan melihat tingkat kemaknaan p 0,05. Jika ≤ 0,05 ada

Pengaruh dan jika ≥ 0,05 tidak ada Pengaruh.

G. Penyajian Data

Penyajian data adalah menyusun data dari data mentah kedalam data

kelompok lalu kemudian disajikan dalam bentuk tabel, sehingga mudah

dipahami (Siregar, 2011). Data yang disajikan dalam penulisan ini berupa

narasi, tabel.

H. Etika Penelitian

Etika dalam penelitian merupakan hal yang sangat penting dalam

pelaksanaan sebuah penelitian. Dalam penelitian ini sebelum peneliti

mendatangi calon responden untuk meminta kesediaan menjadi responden

penelitian, peneliti memulai meminta persetujuan dari Lurah Kelurahan

Malamso Distrik Malaimsimsa Kota Sorong, setelah mendapat persetujuan

dari pihak Kelurahan kemudian peneliti mendatangi calon responden


36

penelitian. Setelah mendapat persetujuan barulah dilaksanakan penelitian

dengan mempertahankan etika penelitian yaitu:

1. Informed consent (persetujuan)

Sebelum memulai penelitian, peneliti memberikan lembar persetujuan

(Informed consent) kepada responden. Tujuan Informed consent adalah

agar responden mengerti maksud dan tujuan penelitian, mengetahui

dampaknya, jika responden bersedia maka mereka harus menandatangani

lembar persetujuan tersebut.

2. Anonymity (tanpa nama)

Peneliti tidak memberikan atau mencantumkan nama responden pada

lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan

data atau hasil penelitian yang disajikan.

3. Confidentiality (kerahasiaan)

Peneliti menjamin kerahasiaan dari hasil penelitian baik informasi

maupun masalah-masalah lainnya, semua responden yang telah

dikumpulkan dijamin kerahasiaannya oleh peneliti, hanya kelompok data

tertentu yang dilaporkan pada hasil penelitian.


BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Kelurahan Malamso termasuk dalam Distrik Malaimsimsa Kota

Sorong yang terletak di Jln. F Kalasuat Malanu, Kecamatan Sorong Utara

Provinsi Papua Barat. Kelurahan Malamso memiliki luas wilayah 24.45

Km2 .

Berdasarkan sarana dan prasarana yang dimiliki oleh Kelurahan

Malamso Kota Sorong diantaranya sarana pendidikan (Paut 1, SD 2,

PTN/S 1), sarana ibadah ( gereja 4, Mesjid 1 ), sarana kesehatan (RS 1).

Tahun 2016 data jumlah RW 4 RT 14 dengan jumlah penduduk yaitu

laki-laki 2.426 jiwa, perempuan berjumlah 2.215 jiwa.

2. Karakteristik Responden

a. Umur

Distribusi frekuensi responden berdasarkan umur dapat dilihat pada


tabel di bawah ini :

37
38

Tabel 4.1
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Umur
Di Kelurahan Malamso Distrik Malaimsimsa
Kota Sorong Tahun 2020

Video Leaflet
No Umur Frekuensi Presentase Frekuensi Presentase
(f) (%) (f) (%)
1 20-25 9 60.0 7 4.67
2 26-30 6 40.0 8 5.33
Total 15 100.0% 15 100.0%
Tabel 4.1 diatas menunjukan bahwa responden dalam

kelompok video adalah berusia 20-25 tahun yaitu sebanyak 9

responden (60.0%), sedangkan pada kelompok leaflet diketahui

sebagian besar responden berusia 26-30 tahun yaitu sebanyak 8

responden (5,33%)

b. Pendidikan Terakhir

Tabel 4.2
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pendidikan
Terakhir Di Kelurahan Malamso Distrik Malaimsimsa
Kota Sorong 2020

Kelompok
Video Leaflet
Pendidikan
No Frekuensi Presentase Frekuensi Presentase
Akhir
(f) (%) (f) (%)
1 SMA 13 86.7 10 66.7
2 S1 2 13.3 5 33.3
Total 15 100.0% 15 100.0%

Tabel 4.2 diatas menunjukan bahwa sebagian besar responden

dalam kelompok video adalah SMA 13 responden (86.7%), sedangkan


39

pada kelompok leaflet diketahui sebagian besar responden

berpendidikan terakhir SMA yaitu berjumlah 10 responden (66.7%).

c. Status nikah

Tabel 4.3
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Status Nikah
Di Kelurahan Malamso Distrik Malaimsimsa
Kota Sorong 2020

Kelompok
Video Leaflet
Status
No Frekuensi Presentase Frekuensi Presentase
Nikah
(f) (%) (f) (%)
Belum
1 11 73.3 12 80.0
menikah
Sudah
2 4 26.7 3 20.0
menikah
Total 15 100.0% 15 100.0%

Tabel 4.3 diatas menunjukan bahwa responden sebagian besar

responden dalam kelompok video berstatus belum menikah berjumlah

11 responden (73.3%), sedangkan pada kelompok leaflet diketahui

sebagian besar responden berstatus belum menikah yaitu berjumlah 12

responden (80.0%).
40

3. Analisa Univariat

a. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pengetahuan Wus Tentang SADARI

Dengan Media Video Di Kelurahan Malamso Distrik Malaimsima

Kota Sorong.

Tabel 4.4
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pengetahuan WUS Tentang
SADARI Dengan Media Video Di Kelurahan Malamso
Distrik Malaimsima Kota Sorong
Tahun 2020

Pre-Tes Post-Tes
No Pengetahuan Frekuensi Persetasi Frekuensi Persentasi
(F) (%) (F) (%)
1 Kurang 8 53.3 0 0
2 Baik 7 46.7 15 100
Total 15 100 15 100

Berdasarkan tabel 4.4 diatas dapat dilihat bahwa responden

paling banyak adalah pengetahuan kurang yakni sebanyak 8 responden

(53,3) dan paling sedikit adalah yang memiliki pengetahuan baik

yaitu 7 responden (46,7). Setelah diberikan pendidikan kesehatan

melalui media vidio jumlah responden terbanyak adalah pengetahuan

baik yakni 15 responden (100%).

b. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pengetahuan Wus Tentang SADARI

Dengan Media Leaflet di Kelurahan Malamso Distrik Malamsimsa

Kota Sorong.
41

Tabel 4.5
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pengetahuan WUS Tentang
SADARI Dengan Media Leaflet Di Kelurahan Malamso
Distrik Malaimsima Kota Sorong
Tahun 2020

Pre-Tes Post-Tes
No Pengetahuan Frekuensi Persetasi Frekuensi Persentasi
(F) (%) (F) (%)
1 Kurang 9 60.0 0 0
2 Baik 6 40.0 15 100
Total 15 100 15 100

Berdasarkan tabel 4.5 diatas dapat dilihat bahwa responden

paling banyak adalah pengetahuan kurang yakni sebanyak 9 responden

(60,0%) dan paling sedikit adalah yang memiliki pengetahuan baik

yaitu 6 responden (40,0%). Setelah diberikan pendidikan kesehatan

melalui media leaflet jumlah responden terbanyak adalah pengetahuan

baik yakni 15 responden (100%)

4. Analisa Bivariat

1. Distribusi frekuensi responden berdasarkan pengaruh pendidikan

kesehatan SADARI di Kelurahan Malamso Distrik Malaimsimsa Kota

Sorong 2021.

Berdasarkan frekuensi pengetahuan pendidikan kesehatan

SADARI Pre-test di Kelurahan Malamso Distrik Malaimsimsa Kota

Sorong dapat dilihat pada tabel 4.6


42

Tabel 4.6
Distribusi Hasil Uji Mann Whitney Pre-test

Kelompok
p
Pre-test Video leaflet
16.50 14.50 0,472

Tabel 4.6, hasil uji Man Whitney untuk pre-test pengaruh

pengetahuan antara kelompok video dan leaflet diperoleh nilai

signifikan (p-value) sebesar 0,472, karena nilai signifikan (p)>0,05

maka kesimpulan uji Man Whitney adalah H0 diterima, yang artinya

Pre-test tidak terdapat pengaruh pendidikan kesehatan SADARI

dengan media video dan leaflet pada pengetahuan WUS.

Tabel 4.7
Distribusi Hasil Uji Mann Whitney Post-test

Kelompok
p
Post-test Video leaflet
15.50 15.50 0,1000

Tabel 4.7, hasil uji Man Whitney untuk Post-test pengaruh

pengetahuan antara kelompok video dan leaflet diperoleh nilai

signifikan (p-value) sebesar 0,1000, karena nilai nignifikan (p)>0,05

maka kesimpulan uji Man Whitney adalah H0 diterima, yang artinya

Post-tes tidak terdapat pengaruh pendidikan kesehatan SADARI

dengan media video dan leaflet terhadap pengetahuan WUS.


43

A. Pembahasan

Pengetahuan merupakan hasil tahu dan terjadi setelah orang

melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Dari hasil penelitian

diketahui bahwa hasil uji statistik Mann Whitney dengan media video dan

leaflet sebelum dilakukan pendidikan kesehatan didapatkan nilai p-value

0,472 dan sesudah diberikan pendidikan kesehatan SADARI didapatkan nilai

p-value 0,1000 sehingga dapat disimpulkan tidak ada pengaruh pendidikan

kesehatan SADARI dengan media video dan leaflet terhadap pengetahuan

WUS di Kelurahan Malamso Distrik Malaimsimsa Kota Sorong.

Penelitian ini berbanding dengan Indriani (2017) Tingkat pengetahuan

remaja putri SMK YMJ Ciputat setelah dilakukan intervensi berupa

penyuluhan kesehatan tentang pemeriksaan SADARI dengan media video

menunjukkan nilai 49 peningkatan yaitu yang berpengetahuan baik sebesar

85,7% berjumlah 18 orang dan nilai tertinggi yang didapatkan oleh seluruh

responden yaitu 100, sedangkan yang berpengetahuan kurang yaitu sebesar

14,3% berjumlah 3 orang dan nilai tertinggi yang didapatkan dari seluruh

responden yaitu 60. Sedangkan pada media leaflet berbanding dengan

penelitian Indrawati (2018), tentang efektifitas promosi kesehatan melalui

audio visual dan leaflet tentang sadari (Pemeriksaan Payudara Sendiri)

terhadap peningkatan pengetahuan remaja putri tentang sadari Di Sman 1

Kampar, yang menyatakan 0,004 dengan leaflet (< 0,05) yang artinya terdapat

perbedaan pengetahuan remaja putri tentang SADARI media leaflet.


44

Adanya penelitian ditengah kondisi pandemic Covid-19 membuat

peneliti terbatas mengumpulkan responden secara menyeluruh di satu tempat

sehingga peneliti memilih untuk langsung ke setiap rumah responden, dalam

pemberian pendidikan kesehatan SADARI dengan media video peneliti

memutar video mengunakan laptop dan dilihat bahwa sebagian kecil

responden ada yang menyimak video dengan baik namun lebih banyak

responden yang menyimak video dengan respon yang terlihat malu dan tidak

serius karena menganggap SADARI adalah hal yang tabu dan tidak terlalu

penting dilakukan sehingga responden tidak menyimak dengan baik sampai

video selesai diputar. Karena keterbatasan waktu serta kesibukan yang

dimiliki responden membuat beberapa responden terlihat mengisi kuesioner

dengan tergesah-gesah tanpa membaca. Pendidika kesehatan dengan media

video hanya diberikan 1x sehingga responden mungkin tidak memahami

sehingga sulit untuk mempraktekan dalam kehidupan sehari-hari sehingga hal

ini dapat juga mempengaruhi pengetahuan WUS tentang SADARI dengan

media video.

Sedangkan pada media leaflet peneliti melihat sebagian responden

membaca dengan baik namun ada juga yang merasa hal SADARI tidak

penting untuk dilakukan pada usia mereka sehingga begian besar tidak

membaca leaflet hingga selesai namun langsung mengisi kuesioner dengan

cepat dan tanpa membaca lebih saksama lagi.


45

Menurut asumsi peneliti pengetahuan yang dimiliki seseorang tidak

lepas dari banyaknya informasi yang diterima baik melalui penglihatan,

pendengaran ataupun menyaksikan secara langsung. Hal ini sesuai dengan

teori Soekidjo Notoadmodjo (2007) yang mengatakan bahwa pengetahuan

(knowledge) merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan

pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan terjadi melalui

pancaindra manusia, yakni penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan

raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan

telinga. Jika teknik komunikasi dilakukan dengan tepat dan baik dalam

frekuensi dan waktu yang cukup maka akan mampu meningkatkan

pengetahuan dan pemahaman tentang SADARI. Dalam penelitian ini setiap

responden diharapkan kesediaannya untuk menjawab pertanyaan sesuai

dengan petunjuk. Sebelumnya dilakukan pretest lalu diberikan penyuluhan

kesehatan dengan media video dan leaflet dan setelah itu dilakukan posttest

dengan soal yang sama antara pretest dan posttest.

Namun pada penelitian ini juga masih terdapat tingkat pengetahuan

yang kurang tentang SADARI. Peneliti berasumsi bahwa hal ini bisa saja

disebabkan oleh beberapa hal diantaranya adalah faktor pengalaman

seseorang yang mempengaruhi pengetahuan seseorang dan tergantung dengan

ingatan seseorang pada saat mengisi kuesioner. Memahami bukan hanya

sekedar tahu terhadap informasi tersebut tetapi juga dapat

menginterpretasikan dengan baik dan benar. Maka dari itu meskipun


46

responden pernah mendapatkan informasi tentang SADARI tetapi responden

tidak melakukan penginderaaan dengan baik, hal ini berarti pemahaman

responden kurang baik. Untuk itu wanita usia subur memiliki tingkat

pengetahuan dan pemahaman yang kurang tentang deteksi dini kanker

payudara hendaknya selalu mencari informasi dari berbagai media baik media

cetak maupun elektronik atau dengan mengikuti kegiatan penyuluhan yang

dilakukan di sekolah maupun dimasyarakat.


47

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang di dapat di Kelurahan Malamso

Distrik Malaimsimsa Kota Sorong disimpulkan bahwa. Tidak Ada Pengaruh

Pendidikan Kesehatan SADARI Dengan Media Video Dan Leaflet Terhadap

Pengetahuan WUS Di Kelurahan Malamso Distrik Malamsisa Kota Sorong.

B. Saran

1. Kelurahan Malamso

Hasil penelitian ini menjadi acuan agar kedepanya adanya kerjasama

antara pihak kelurahan dan Puskesmas setempat guna untuk meningkatkan

adanya peningkatan pemahaman pendidikan kesehatan SADARI pada

wania usia subur (WUS) di Wilayah kerja kelurahan Malamso Kota

Sorong.

2. Institusi

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pustaka dan kajian

ilmiah, sehingga dapat menambah ilmu pengetahuan dan wawasan bagi

pembaca khususnya mahasiswa atau mahasiswi ilmu keperawaan STIKES

Papua, tentang pendidikan kesehatan SADARI dengan media video dan

leaflet terhadap pengetahuan WUS.


48

3. Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi peneliti

selanjutnya untuk melakukan penelitian tentang pengaruh pendidikan

kesehatan SADARI dengan media video dan leaflet terhadap pengetahuan

WUS.
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S., (2010). Prosedur penelitian : Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta :


Rineka Cipta.
Andiasti,A.,2019 Fakta Wanita Usia Subur, [Online] 15 Agustus 2020.
https://glitzmedia.co/post/parenting/pregnancy/wanita-usia-subur.

Ferlay J, dkk (2013). Cancer Incidence and Mortality Worldwide: GLOBOCAN 2012
v1.0, IARC CancerBase.http://globocan.iarc.fr/. Diakses pada tanggal 10 juni
2020
Ismi, L.P. 2018. Pengaruh Pendidikan Kesehatan tentang Video Terhadap
Pengetahuan Tentang Pemeriksaan Payudara (SADARI) Pada Wanita Usia
Subur. Prodi Sarjana Terapan Kebidanan Jurusan Kebidanan Politeknik
Kesehatan Kementerian Kesehatan Jogyakarta.

Kementrian Kesehatan RI. 2015. Infodatin Stop Kanker. Pusat Data dan Informasi
Kementrian Kesehatan RI: Jakarta.

Mayo Clinic. (2007). Breast Self-exams : One way to Detect Breast Cancer.
Medical Service. http://www.mayoclinic.com/health/breastselfexam/html.
Diakses 15 Juni 2020
Nabilah, Khaulah. (2018). Pertumbuhan Pasca Traumatik pada Penyandang Kanker
Payudara di Usia Muda. Skripsi. Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.

Price, Sylvia. A, Lorraine, M. Wilson. (2012). Buku 1 Patofisiologi “Konsep Klinis


Proses-Proses Penyakit”. Jakarta : EGC.

Priyoto. 2015. Perubahan dalam Perilaku Kesehatan Konsep dan Aplikasi,


Yogyakarta: Graha Ilmu

Riyanto, A Dan Bidiman. 2013. Kapita Selekta Kuesioner Pengetahuan Dan Sikap
Dalam Penelitian Kesehatan. Jakarta. Salemba Medika.

Rizka Damayanti, 2017. Pengaruh Pelaksanaan Pemeriksaan Payudara Sendiri


(Sadari) Terhadap Pengetahuan Dan Kemampuan Siswi Dalam Upaya Deteksi
Dini Kanker Payudara Di Smp Neg.1 Sibulue Kab. Bone. Fakultas
Keperawatan Universitas Hasanuddin, Makassar.

49
50

Rizka Angrainy., 2017. Hubungan Pengetahuan, Sikap Tentang Sadari Dalam


Mendeteksi Dini Kanker Payudara Pada Remaja.

Reza Fitryesta, 2016. Pengaruh Penyuluhan Pemeriksaan Payudara Sendiri (Sadari)


Dengan Pengunaan Media Video Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Deteksi
Dini Kanker Payudara Pada Siswi Sma Negeri 1 Sumbawa. Skripsi Sarjana.
Program Study Pendidikan Bidan Fakultas Kedokteran. Universitas Airlangga
Surabaya,2016.

Rizka Damayati, 2017. Pengaruh Pelaksanaan Pemeriksaan Payudara Sendiri


(SADARI) Terhadap Pengetahuan Dan Kemampuan Siswi Dalam Upaya
Deteksi Dini Kanker Payudara Si Smp Neg.1 Sibulue Kab.Bone. Fakultas
Keperawatan Universitas Hasanudin Makassar.

Savitri, Larasati Alina, Dewi Eko, 2015. Kupas Tuntas Kanker Payudara, Leher
Rahim, Dan Rahim, Yogyakarta : Pustaka Baru Press.

Siregar Dan Sofyan., (2011). Statistika Deskriptif Untuk Penelitian. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada.
Saryono, 2008. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jogjakarta : Mitra Cendika.

Wulandari, Dyah A dkk. 2016. Perilaku SADARI (Periksa Payudara Sendiri) Pada
Mahasiswa Tingkat II Prodi D III Kebidanan Di Stikes Karya Husada
Semarang. Jurnal Karya Husada Vol 3, No 2, Hal. 26- 38: Semarang.

Wawan & Dewi. (2010). Teori & pengukuran pengetahuan, sikap, dan, perilaku
manusia (I). Jogjyakarta: Nuha Medika.

Yunita, N, 2018. Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Pengetahuan Dan


Perilaku Pemeriksaan Payudara Sendiri Pada Wanita Usia Subur Di Dusun
Kadiluwih Margorejo Tempel Sleman. Naska Publikasi. Fakultas Ilmu
Kesehatan Aisyiyah, Yogyakarta.

Fakta Wanita Usia Subur Menurut Departemen Kesehatan,


https://glitzmedia.co/post/parenting/pregnancy/wanita-usia-subur Penulis :
Andiasti Ajani. Di akses 15 Oktober 2020.
LEMBAR PENJELASAN PENELITIAN

Sorong, Agustus 2020

Kepada Yth :
Wanita Usia Subur (WUS)
Di Kelurahan Malamso Distrik Malaimsimsa

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Eunike Adonia Talabessy


NIM : 201814201108B
Alamat : Jl. F. Kalasuat Inp.46
Telp : 0812-4882-8782
Melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Pendidikan Kesehatan Sadari
Dengan Media Video dan Leaflet Terhadap Pengetahuan Wus Di Kelurahan
Malamso Distrik Malaimsimsa”. Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh
pendidikan kesehatan SADARI terhadap pengetahuan pada WUS di Kelurahan
Malamso Distrik Malaimsimsa Kota Sorong.
Penelitian ini tidak akan menimbulkan kerugian dan pengaruh apapun
terhadap kakak-kakak dan adik-adik. Kerahasian identitas atas semua informasi yang
diberikan akan dijaga dan hanya akan digunakan untuk penelitian ini saja. Jika selama
adik-adik remaja menjadi responden penelitian terjadi hal yang menimbulkan ketidak
nyamanan maka kakk-kakak dan adik-adik diperkenankan untuk mengundurkan diri
dengan memberitahukan terlebih dahulu pada peneliti. Jika kakak dan adik-adik
berkenan untuk menjadi responden penelitian ini saya persilahkan untuk mengisi
lembar persetujuan. Demikian atas perhatian dan kesediaan saya sampaikan terima
kasih.
Peneliti

Eunike Adonia Talabessy


NIM : 201814201108B
LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN
(INFORMED CONSENT)

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama :

Tanggal lahir :

Pendidikan Terakhir :

Status Pernikahan :

Alamat :

Benar telah menerima dan mengerti penjelasan peneliti tentang “Pengaruh Pendidikan
Kesehatan Sadari Dengan Media Video dan Leaflet Terhadap Pengetahuan Wus Di
Kelurahan Malamso Distrik Malaimsimsa” termasuk tujuan dan manfaat penelitian.
Dengan penuh kesadaran dan tanpa paksaan, saya bersedia menjadi responden
penelitian tersebut. Dengan pernyataan ini, saya bersedia mengikuti penelitian dan
memberikan jawaban sejujur-jujurnya tanpa paksaan pihak manapun.

Sorong, 2020

Yang memberi pernyataan,

(……………………….)
KUESIONER PENELITIAN

Petunjuk pengisian :
a. Bacalah pernyataan dengan baik dan teliti sebelum menjawab pertanyaan.
b. Berilah tanda (√) pada kolom benar apabila pernyataan tersebut anda anggap benar
dan beri tanda (√) pada kolom salah apabila pernyataan tersebut anda anggap salah.
c. Untuk kelancaran penelitian, mohon isilah jawaban sesuai dengan pengetahuan dan
pemahaman anda.
d. Kerahasiaan jawaban anda kami jamin.

No Pernyataan Benar Salah


1 Kanker payudara adalah kanker yang tidak dapat
sembuh
2 Penderita kanker payudara mempunyai peluang
sembuh lebih besar apabila kanker payudara
terdeteksi lebih dini
3 Cara deteksi dini kanker payudara yang dapat
dilakukan sendiri disebut SADARI
4 SADARI adalah Pemeriksaan Payudara Sendiri
5 Tujuan utama SADARI adalah menemukan
sedini mungkin adanya benjolan pada payudara
6 SADARI adalah usaha untuk mengobati kanker
payudara
7 Apabila sudah melakukan SADARI tidak perlu
melakukan pengobatan medis dengan dokter
8 SADARI dilakukan setiap satu bulan sekali dean
dilakukan secara rutin oleh wanita usia subur
9 SADARI sebaiknya dilakukan pada saat
menstruasi/haid ke-7 hingga hari ke-10
10 Langkah pertama SADARI berdiri tegak
menghadap cermin untuk mengamati bentuk
payudara
11 Perabaan pada payudara dilakukan di daerah
putting saja. Kedua payudara diraba bersamaan
12 SADARI sebaiknya dilakukan 7 hari sebelum
menstruasi/haid
13 Perabaan pada payudara dapat dilakukan dari
arah atas ke bawah payudara atau berputar
mengelilingi payudara dengan membentuk
lingkaran-lingkaran kecil hingga ketiak.
14 Langkah keempat adalah memencet putting
untuk memeriksa apakah terdapat pengeluaran
cairan
15 Perabaan pada payudara dilakukan dengan
menggunakan riga jari yaitu ibu jari, jari
telunjuk, dan jadi tengah
16 Apabila saat melakukan SADARI (pemeriksaan
payudara sendiri) tidak ditemukan adanya
benjolan pada payudara, sebaiknya tidak
melakukan SADARI lagi.
17 Selain benjolan dan pengeluaran cairan, hal lain
yang perlu dicermati adalah kulit kemerahan,
berkerut, menebal, berlesung pipit. Apabila
menemui hak tersebut segera periksa ke dokter.
18 Adanya pengeluaran ASI pada ptting susu
merupakan gejala dari kanker payudara
19 SADARI dapat dilakukan dalam posisi berdiri
20 Yang dianjurkan untuk melakukan SADARI
adalah wanita yang mengalami haid pertama di
bawah usia 10 tahun
21 SADARI sebaiknya dilakukan setelah
menstruasi karena pada saat itu jaringan pada
payudara tidak terlalu sensitive
22 Wanita yang sudah menikah dan mempunyai
anak tidak harus melakukan SADARI
23 SADARI dapat dilakukan dalam posisi
berbaring
24 Memperbanyak konsumsi buah-buahan dan
sayur-sayuran dapat mencegah tejadinya kanker
payudara
25 Wanita yang sering mwgonsumsi makanan yang
mengandung kadar lemak tinggi akan mencegah
terjadinya kanker payudara
26 Mengonsumsi minuman beralkohol secara
berlebihan dapat mengurangi resiko terkena
kanker payudara
27 Wanita yang telah menopause tidak perlu
melakukan SADARI
28 Wanita yang telah menopause dapat melakukan
SADARI kapan saja pada setiap bulannya
(menetapkan tanggal sendiri secara rutin untuk
melakukan SADARI)
SATUAN ACARA PENYULUHAN

A. Pokok Bahasan
SADARI
B. Sub Pokok Bahasa
1. Pengertian SADARI
2. Manfaat SADARI
3. Waktu Pelaksanaan SADARI
4. Alat Bantu SADARI
5. Langkah-langkah SADARI
C. Sasaran
Wanita Usia Subur (WUS) Di Kelurahan Malamso Distrik Malaimsimsa Kota
Sorong
D. Metode
Ceramah
Pres test

Alat Dan
No Kegiatan Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta Waktu
Media

1 pembukaan 1. Mengucapkan salam 1. Manjawab salam 05 menit


2. Memperkenalkan diri 2. Mendengarkan
3. Menjelaskan tujuan dan prosedur 3. Memperhatikan
4. Menyampaikan kontrak waktu

2 Pres test Membagikan soal pre test dalam bentuk Melakukan pre test 20 menit Kuesioner
kuesioner yang akan di isi oleh wanita usia
subur

3 Penutup Mengucapkan terima kasih atas partisipasi Menjawab salam 05 menit


dan mengucapkan trima kasih
Inspeksi : 3. Minta klien untuk mengangkat
LANGKAH-LANGKAH kedua tangan ke atas kepala ( lihat
1. Lihatlah bentuk dan ukuran
gambar 3a) kemudian menekan
MELAKUKAN SADARI payudara (Gambar 1). Perhatikan
kedua tangan di pinggang untuk
apakah ada perbedaan bentuk,
mengencangkan otot dadanya (lihat
ukuran, puting atau kerutan atau
gambar 3b). Pada setiap posisi,
lekukan pada kulit (Gambar 2).
periksa ukuran, bentuk dan simetris,
lekukan puting atau kulit payudara
dan lihat apakah ada kelainan.
(Kedua posisi tersebut juga dapat
terlihat jeruk atau lekukan pada kulit
jika ada). Kemudian minta klien
untuk membungkukkan badannya ke
(Gambar SADARI 1)
depan untuk melihat apakah kedua
payudara tergantung secara
seimbang (Gambar 3c).
Disusun Oleh:

EUNIKE ADONIA TALABESSY


NIM. 201814201108B
(Gambar SADARI 2)

YAYASAN PEMBERDAYAAN 2. Lihat puting susu dan perhatikan


MASYARAKAT PAPUA (YPMP) ukuran dan bentuknya serta arah
SEKOLAH TINGGI ILMU jatuhnya (misalnya apakah kedua
KESEHATAN (STIKES) PAPUA payudara menggantung secara
PROGRAM STUDI ILMU seimbang? (lihat gambar 1). Periksa
KEPERAWATAN juga apakah terdapat ruam atau nyeri (Gambar 3a,3b,3c ) SADARI
Palpasi
g. Ulangi langkah kelima (lihat pada
a. Minta klien untuk berbaring di
gambar 5) pada payudara sebelah
kasur periksa (lihat gambar 4a).
kiri.
b. Dengan meletakkan sebuah bantal
h. Untuk mempalpasi bagian pangkal
di bawah punggung pada sisi yang
payudara kanan, minta klien
akan diperiksa akan membuat (Gambar 4a) SADARI
mengangkat lengan kananya. Tekan
jaringan ikat payudara menyebar,
sisi luar dari otot pektoralis sambil
sehingga dapat membantu
bertahap menggerakkan jari-jari ke
pemeriksaan payudara (lihat
pangkal ketiak untuk memeriksa
gambar 4a).
apakah terdapat pembesaran kelenjar
c. Letakkan lengan kiri klien ke atas
getah bening (lihat gambar 6).
kepala. Perhatikan payudaranya (Gambar 4b) SADARI
Penting untuk melakukan palpasi
untuk melihat apakah tampak
pada pangkal payudara karena disini
sama dengan payudara sebelah f. Dengan menggunakan ibu jari dan
biasanya terdapat kanker.
kanan dan apakah terdapat lipatan jari telunjuk, tekan puting payudara
atau lekukan (lihat gambar 4a). dengan lembut (Gambar 5). Lihat
d. Gunakan permukaan tiga jari apakah keluar cairan: bening, keruh,
tengah anda (lihat gambar 4b), atau berdarah. Cairan keruh atau
lakukan palpasi payudara dengan berdarah yang keluar dari puting
menggunakan teknik spiral. Mulai harus ditulis dalam catatan klien.
pada sisi terluar payudara. Tekan
jaringan ikat payudara dengan
kuat pada tulang rusuk setelah
(Gambar 6) SADARI
selesai tiap satu putaran dan secara
bertahap pindahkan jari-jari anda
menuju areola. Lanjutkan sampai i. Ulangi langkah ketujuh (lihat gambar
semua bagian selesai diperiksa. 6) untuk payudara sebelah kiri
Perhatikan apakah terdapat
(Gambar 5). SADARI
benjolan atau nyeri (lihat gambar
2.4b).
MASTER TABEL

PENDIDIKAN STATUS MEDIA VIDEO


NO INISIAL UMUR
TERAKHIR NIKAH PRETES POSTES
1 M.L 1 1 2 2 2
2 L.T 1 1 1 1 2
3 Y.M 1 1 1 2 2
4 E.T 2 1 2 2 2
5 S.K 1 1 1 1 2
6 C.M 2 1 1 1 2
7 F.T 1 1 2 2 2
8 A.T 2 2 1 1 2
9 N.S 1 1 1 2 2
10 O.T.T 1 1 1 1 2
11 P.T 2 1 1 1 2
12 A.W 2 2 2 2 2
13 J.J 1 1 1 2 2
14 L.C 1 1 1 1 2
15 N.T 2 1 1 2 2

PENDIDIKAN STATUS MEDIA LEAFLET


NO INISIAL UMUR
TERAKHIR NIKAH PRETES POSTES
1 E.A 1 1 1 1 2
2 K.K 1 1 1 1 2
3 S.H 1 1 1 2 2
4 M.T 2 1 1 1 2
5 M.T 1 1 1 1 2
6 S.W 1 1 1 2 2
7 A.M 1 1 1 1 2
8 Y.W 2 1 1 2 2
9 N.N 2 2 1 2 2
10 T.M 1 1 1 1 2
11 S.T 2 2 1 2 2
12 S.W 2 1 2 1 2
13 D.H 2 2 1 1 2
14 L.R 2 2 2 2 2
15 A.S 2 2 2 1 2
REKAP KUESIONER

Pengetahuan SADARI Pretest Media Video TOTAL KODING


NO
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 21 2

2 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 13 1

3 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 17 2

4 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 14 2

5 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 13 1

6 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 13 2

7 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 14 2

8 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 13 1
9 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 17 2

10 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 13 1

11 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 13 1

12 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 19 1

13 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 18 2

14 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 13 1

15 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 14 2
Pengetahuan SADARI Postest Media Video TOTAL KODING
NO
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 18 2
2 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 17 2

3 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 23 2
4 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 19 2
5 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 19 2
6 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 17 2
7 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 17 2
8 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 16 2
9 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 22 2
10 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 17 2

11 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 15 2
12 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 18 2
13 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 22 2
14 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 18 2
15 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 21 2
Pengetahuan SADARI Pretest Media Leaflet TOTAL KODING
NO
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 13 1

2 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 12 1

3 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 18 2

4 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 12 1

5 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 13 1

6 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 17 2

7 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 12 1

8 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 17 2

9 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 18 2

10 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 13 1

11 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 15 2

12 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 13 1

13 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 13 1

14 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 17 2

15 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 13 1
Pengetahuan SADARI Postest Media Leaflet TOTAL KODING
NO
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 2

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 20 2

2 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 20 2

3 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 20 2
4 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 18 2
5 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 22 2
6 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 19 2
7 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 18 2

8 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 16 2

1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 21 2
9

10 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 20 2

11 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 16 2

12 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 18 2

13 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 17 2
14 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 18 2

15 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 20 2
UJI STATISTIK

Umur Video
Valid
Frequency Percent Percent Cumulative Percent
Valid 20-25 9 60.0 60.0 60.0
26-30 6 40.0 40.0 100.0
Total 15 100.0 100.0

Umur Leaflet
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 20-25 7 46.7 46.7 46.7
26-30 8 53.3 53.3 100.0
Total 15 100.0 100.0

Pendidikan Akhir Video


Frequenc Valid Cumulative
y Percent Percent Percent
Valid SMA 13 86.7 86.7 86.7
S1 2 13.3 13.3 100.0
Total 15 100.0 100.0

Pendidikan Akhir Leaflet


Frequenc Valid
y Percent Percent Cumulative Percent
Valid SMA 10 66.7 66.7 66.7
S1 5 33.3 33.3 100.0
Total 15 100.0 100.0
Status Nikah Video
Frequenc Valid Cumulative
y Percent Percent Percent
Valid Belum 11 73.3 73.3 73.3
menikah
Sudah 4 26.7 26.7 100.0
menikah
Total 15 100.0 100.0

Status Nikah Leaflet


Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Belum menikah 12 80.0 80.0 80.0
Sudah menikah 3 20.0 20.0 100.0
Total 15 100.0 100.0

Pre-tes video
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Baik 7 46.7 46.7 46.7
Kurang 8 53.3 53.3 100.0
Total 15 100.0 100.0

Pos-tes video
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Baik 15 100.0 100.0 100.0
Pre-tes Leaflet
Frequenc Valid Cumulative
y Percent Percent Percent
Valid Baik 6 40.0 40.0 40.0
kurang 9 60.0 60.0 100.0
Total 15 100.0 100.0

Post-tes Leaflet
Frequenc Valid Cumulative
y Percent Percent Percent
Valid Baik 15 100.0 100.0 100.0

Uji Mann Whitney

Ranks

Kelompok N Mean Rank Sum of Ranks

Post-tes video 15 15.50 232.50

dimension1
leaflet 15 15.50 232.50

Total 30

b
Test Statistics

Post-tes

Mann-Whitney U 112.500
Wilcoxon W 232.500
Z .000
Asymp. Sig. (2-tailed) 1.000
a
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] 1.000
Ranks

Kelompok N Mean Rank Sum of Ranks

Pre-tes Video 15 16.50 247.50

dimension1
Leaflet 15 14.50 217.50

Total 30

Post-tes Video 15 15.50 232.50

dimension1
Leaflet 15 15.50 232.50

Total 30

b
Test Statistics

Pre-tes Post-tes

Mann-Whitney U 97.500 112.500

Wilcoxon W 217.500 232.500

Z -.720 .000

Asymp. Sig. (2-tailed) .472 1.000


a a
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .539 1.000

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: Kelompok

Anda mungkin juga menyukai