Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI

DI PUSKESMAS HARAPAN RAYA


PEKANBARU

OLEH:
ANJAR IRFANSYAH
INRIYEMI DELFITA
RIKCE RES FANDRE

PROGRAM/KOMPETENSI KEAHLIAN FARMASI


SMKF IKASARI YAYASAN UR PEKANBARU
2017
LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI
DI RS.IBNU SINA
PEKANBARU

TANGGAL 10 FEBRUARI-11 MARET 2017

Laporan praktik kerja industri disusun sebagai salah satu syarat


mengikuti ujian nasional di SMKF ikasari pekanbaru

OLEH:
ANJAR IRFANSYAH
INRIYEMI DELFITA
RIKCE RES FANDRE

PROGRAM/KOMPETENSI KEAHLIAN FARMASI


SMKF IKASARI YAYASAN UR PEKANBARU
2017
Lembar pengesahan
LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI
DI PUSKESMAS HARAPAN RAYA
PEKANBARU

TANGGAL 22 JUNI - 31 JULI 2015

Telah diseminarkan pada tanggal..............................2015


Telah di periksa oleh:
Pembimbing lokasi, Pembimbing sekolah

Denny Amylia Sari Helvitri, S.Farm,Apt


Disetujui,
Ketua panitia, Penguji,
Prakerin smkf ikasari pekanbaru

Taupit hidayat,S.Farm,Apt ....................


Diketahui:
Kepala SMKF ikasari pekanbaru

Syahrullah jadid,S.Pd
KATA PENGANTAR
Kami ucapkan puji dan syukur kehadirat allah SWT karena atas rahmat dan
karunia-Nya , laporan praktik kerja industri ini dapat kami selesaikan tepat
pada waktunya.
Maksud kami menyusun laporan ini agar dapat membuahkan hasil yang baik
dan bermanfaat sehingga dapat menjadi panduan dalam menghadapi
persaingan dan lingkungan kerja yang semakin penuh tantangan di masa yang
akan datang dan untuk mempersiapkan kami untuk terjun ke dunia kerja dalam
memberikan pelayanan kepada masyarakat nantinya.
Tempat kami melaksanakan Praktik Kerja Prakerin ini adalah Puskesmas
Harapan Raya Yang Bertempat Di Jalan Imam Muhandar No.40 Tangkerang
Selatan.
Dan kami mengikuti kegiatan ini berlangsung dari tanggal 22 juni-31 juli 2015
Dan tak lupa kami ucapkan rasa terima kasih kami kepada semua pihak yang
telah membantu dalam pelaksanaan prakerin dengan urutan sebagai berikut:
1) Kepala SMKF ikasari pekanbaru
2) Wakasek HUMAS dan DUDI selaku, ketua pelaksana prakerin.
3) Ketua program keahlian farmasi
4) Pimpinan DUDI
5) Pembimbing sekolah
6) Pembimbing DUDI
Kami berharap laporan prakerin ini dapat bermanfaat agar mampu
memahami,menatapkan,dan mengembangkan pelajaran yang telah diperoleh
disekolah dan diterapkan di lapangan kerja,penulis menyadari bahwa laporan
ini masih jauh dari sempura,maka dari itu penulis minta maaf jika ada
kesalahan dalam penulisan nama atau gelar. Akhir kata penulis mengucapkan
terimakasih atas segala bantuan yang telah diberikan

DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Alur pelayanan di puskesmas harapan raya
Gambar 2. Laporan narkotik dan psikotropika di puskesmas harapan
raya
Gambar 3. Lay out gudang obat puskesmas harapan raya
Gambar 4. Lay out apotek puskesmas harapann raya
Gambar 5. Sediaan sirup yang tersedia di apotek puskesmas harapan raya
Gambar 6. Sediaan tablet yang tersedia di puskesmas
Gambar 7. Sediaan puyer standar yang tersedia di puskesmas harapan
raya
Gambar 8. tempat penyerahan obat
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Struktur organisasi puskesmas harapan raya
Lampiran 2. Contoh laopran pemakaian dan lembar permintaan obat (LPLPO)
Lampiran 3. Pemakaian 20 obat terbanyak
Lampiran 4. Laporan penggunaan sediaan jadi narkotik
Lampiran 5. Laporan penggunaan sediaan jadi psikotropika
Lampiran 6. Lapran indikator peresepan di puskesmas
Lampiran 7. Daftar 10 penyakit terbanyak
Lampiran 8. Contoh rekap harian obat
Lampiran 9. Contoh kartu stok
Lampiran 10. Contoh etiket putih
Lampiran 11. Contoh etiket biru
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pembelajaran di sekolah dirancang dengan pendekatan berbasis pada
kompetensi,pendekatan berbasis pada produksi dan pendekatan berbasis di
dunia kerja. Pembelajaran berbasis pada kompetensi adalah pembelajaran yang
ditekankan untuk membekali kompetensi secara tuntas kepada peserta didik
yang mencangkup aspek sikap(atttitude), pengetahuan (knowledge) dan
keterampilan (skill). Pembelajaran berbasis produksi adalah pembelajaran yang
ditekankan pada pemerolehan hasil belajar berupa barang jadi atau jasa sesuai
dengan standar industri atau dunia usaha. Sedangkan pembelajaran berbasis di
dunia kerja mengarahkan peserta didik dapat meningkatkan kompetensinya
melalui dunia kerja. Pembelajaran di dunia kerja ini, peserta didik harus
melakukan kegiatan pembelajran sesuai dengan persyaratan kompetensi yang
dibutuhkan oleh dunia kerja.
Pada dasarnya praktik kerja industri (prakerin) adalah suatu model
penyelenggaraan pendidikan yang memadukan secara utuh terintegrasi
kegiatan belajar peserta didik di skeolah dengan proses penguasaan keahlian
kejuruan bekerja langsung di lapangan kerja. Metode tersebut dilaksanakan
dalam rangka peningkatan mutu Sekolah Menengah kejuruan (SMK) untuk
mencapai relevansi antara pendidikan dengan kebutuhan tenaga kerja.
Harapan utama dan kegiatan prakerin ini disamping meningkatkan
keahlian profesional peserta didik agar sesuai dengan tuntutan kebutuhan
tenaga kerja agar peserta didik agar sesuai denga tuntutan kebutuhan tenaga
kerja agar peserta didik memiliki etos kerja yang meliputi: kemampuan
bekerja, motivasi kerja,inisiatif,kreatif,hasil pekerjaan yang berkualitas,disiplin
waktu,dan kerajinan dalam bekerja.

1.2 Tujuan Prakerin


Penyelenggara prakerin bertujuan untuk:
1.Menghasilkan tenaga kerja yang memiliki keahlian profesional, yaitu tenaga
kerja yang memiliki timgkat pemgetahuan,keterampilan dan etos kerja yang
sesuai dengan tuntutan lapangan kerja.
2.Memperkokoh hubungan keterkaitan dan kesepadanan (link and match)
antara SMK dan dunia usaha dan dunia industri (DUDI)
3.Meningkatkan efisiensi proses pendidikan dan pelatihan tenaga kerja yang
berkualitas profesional
4.Memberi pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja sebagai
bagian dari proses pendidikan.
1.2.1 Manfaat Prakerin
Kerja sama antara SMK dengan dunia usaha dan industri atau instansi
dilaksanakan dalam prinsip saling membantu, saling mengisi, dan saling
melengkapi untuk keuntungan bersama.
Berdasarkan prinsip ini,pelaksanaan praktik kerja industri (prakerin)
akan memberi nilai tambah atau manfaat bagi pihak-pihak yang bekerjasama,
sebagai berikut:
1. Manfaat bagi dunia usaha dan dunia industri(DUDI)
Penyelenggaraan prakerin memberi keuntungan nyata bagi DUDI antara lain:
a.Pihak DUDI dapat mengenal kualitas peserta prakerin yang belajar dan
bekerja di dunia usaha dan industri
b.Umumnya peserta prakerin telah ikut dalam proses produksi secara aktif
sehingga pada pengertian tertentu peserta prakerin adalah tenaga kerja yang
memberi keuntungan.
c.Pihak DUDI dapat memberi tugas kepada peserta prakerin untuk kepentingan
perusahaan seusai kompetensi dan kemampuan yang dimiliki.
d.Selama proses pendidikan melalui kerja di DUDI, peserta prakerin lebih
mudah diatur dalam hal disiplin berupa kepatuhan terhadap peraturan di DUDI.
Karena itu, sikap peserta prakerin dapat dibentuk sesuai dengan ciri khas
tertentu di DUDI.

2.Manfaat bagi sekolah


Tujuan pendidikan untuk memberi keahlian profesional bagi peserta didik lebih
terjamin pencapaiannya. Terdapat kesesuaian antara program pendidikan
dengan kebutuhan lapangan kerja (sesuai dengan prinsip link and match).
Memberi kepuasan bagi penyelenggaraan pendidikan sekolah karena
tamatannya lebih terjamim memperoleh bekal yang bermanfaat, baik untuk
kepentingan tamatan, kepentingan dunia kerja, dan kepentingan bangsa.
3.Manfaat bagi peserta didik
Hasil belajar peserta prakerin akan lebih bermakna, karena seetlah tamat akan
betul-betul memiliki keahlian profesional sebagai bekal untuk meningkatkan
taraf hidupnya dan sebagai bekal untuk pengembangan dirinya secara
berkelanjutan.
Keahlian profesional yang diperoleh dapat mengangkat harga diri dan rasa
percaya diri tamatan, yang selanjutnya akan mendorong mereka untuk
meningkatkan keahlian profesionalnya pada tingkat yang lebih tinggi.
1.3. Waktu dan Tempat
Tanggal 22 juni-31 juli 2015 Di Puskesmas harapan raya no.40
Tangkerang selatan

BAB II
TINJAUN UMUM
2.1 Sejarah Umum Puskesmas Harapan Raya
Puskesmas harapan raya berdiri tahun 1990 di bawah pimpinan Dr.RDF
Hanindo Putro. Sekarang pimpinan Puskesmas harapan raya adalah dr.Inda
Wati
Pustu puskesmas harapan raya terdiri dari 3 unit,yaitu:
a. Puskesmas pembantu Jl.Tentram tangkerang utara
b. Puskesmas pembantu Jl.Sejahtera simpang tiga
c. Puskemas pembantu Jl.cemara
2.2 Gambaran Umum Puskesmas Harapan Raya
Puskesmas harapan raya merupakan suatu unit organisasi kesehatan yang
memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam suatu wilayah tertentu serta
memberikan penyuluhan kesehatan kepada masyarakat sekitarnya.
2.2.1Luas wilayah
UPTD Puskesmas Harapan Raya terletak di kecamatan bukit raya
mempunyai luas wilayah 22.907 km2 terdiri dari 4 kelurahan. penduduk
kecamatan bukit raya tahun 2014,berdasarkan dari BPS adalah berjumlah
111.262 jiwa, dengan kepadatan penduduk 5,00 km2. Adapun batas wilayah
kecamatan bukit raya adalah sebagai berikut:
a. Sebelah utara berbatasan dengan kecamatan sail
b. Sebelah selatan berbatasan dengan kabupaten kampar
c. Sebelah barat berbatasan dengan kecamatan marpoyan damai
d. Sebelah timur berbatasan dengan kecamatan tenayan raya
2.2.2Sarana kesehatan di puskesmas
1.Rumah sakit
Di puskesmas harapan raya (kecamatan bukit raya) terdapat 1 rumah sakit
swasta yang beralamat Jln.Jendral sudirman no.117 pekanbaru
2.puskesmas dan puskesmas pembantu
Kecamatan bukit raya mempunyai 1 puskesmas induk yang terdiri dari 3
puskesmas pembantu yaitu:
NO NAMA PUSKESMAS KELURAHAN ALAMAT
PEMBANTU (PUSTU)
1 Pustu tentram Tangkerang utara Jl.tentram no 21
2 Pustu cemara Tangkerang selatan Jl.cemara gg cemara
3 Pustu sejahtera Simpang tiga Jl.karya I/J;. Sejahtera II

1. puskesmas keliling(pusling)
Setiap puskesmas memiliki 1 buah mobil pusling dan 1 unit mobil ambulance
bantuan CSR dari angkasa putra pekanbaru
2. Sarana kesehatan lain
Jumlah Sarana Kesehatan Lain Tahun 2014
NO Sarana Kesehatan Jumlah KET
1 Balai pengobatan 30
2 Rumah bersalin 3
3 Laboratorium swasta 1
4 apotek 33
5 Toko obat 15
6 BATRA 21
7 Klinik Kecantikan 1
8 Optikal 3
9 PAK/PBF 7

2.2.3.Tenaga Kepegawaian
Tenaga kerja di puskesmas harapan raya berjumlah 43 orang,yaitu:
1. Dokter umum 4 orang
2. Dokter gigi: 2 orang
3. Perawat : 10 orang
4. Apoteker: 4 orang
5. Bidan: 13 orang
6. Sanitasi : 2 orang
7. Gizi: 2 o
2.4 Tugas Dan Fungsi Tenaga Teknis Kefarmasian
Sesuai dengan KepMenkes RI No.1332 tahun 2002 yaitu:
1.Melayani resep dokter sesuai dengan tanggung jawab dan standar profesinya
yang dilandasi pada kepentingan masyarakat serta melayani penjualan obat
yang dapat dibeli tanpa resep dokter
2.Memberikan informasi:
a. Berkaitan dengan penggunaan obat yang diserahkan kepada pasien
b. Penggunaan obat secara tepat,aman,dan rasional atas permintaan
masyarakat. Informasi yang diberikan kepaa pasien sekurang-kurangnya
meliputi:
1)Cara pemakaian obat dan penyimpanan obat
2)Jangka waktu pemakaian
3)Makanan/minuman/ aktifitasyang dihindari selama terapi dan informasi
lain yang diperlukan
4)Menghormati hak pasien dan menjaga kerahasian identitas dan data
kesehatan pasien
5)Melakukan pengelolaan apotek,yaitu:
a)Pembuatan,pengelolaan,peracikan,perubahan
bentuk,pencampuran,penyimpanan,dan penyerahan obat
b)Pengadaan,penyimpanan,penyaluran dan penyerahan sediaan
farmasi lainnya
c)Pelayanan informasi mengenai sediaan obat

BAB III
PELAKSANAAN PRAKERIN
3.1Uraian Pelaksanaan Prakerin
3.1.1Perencanaan
Perencanaan adalah proses kegiatan seleksi obat dan perbekalan kesehatan
untuk menentukan jumlah obat dalam rangka pemenuhan kebutuhan
puskesmas. Perencanaan kebutuhan untuk puskesmas setiap periode
dilaksanakan oleh pengelola obat dan perbekalan kesehatan di puskesmas. Data
mutasi obat yang dihasilkan oleh puskesmas merupakan salah satu faktor
utama dalam mempertimbangkan perencanaan kebutuhan obat untuk triwulan
atau tiga bulan sekali
Dalam proses perencanaan kebutuhan obat pertiga bulan,puskesmas diminta
menyediakan data pemakaian obat dengan mengggunakan LPLPO fungsinya
yaitu analisis penggunaan,perencanaan kebutuhan ,pengedalian persediaan dan
pembuatan laporan pengelolaan obat. Selanjutnya LPOLPO dikirim ke
IFK(instalasi farmasi kota) yang akan melakukan kompilasi dan analisa
terhadap kebutuhan obat puskesmas di wilayah kerjanya.
Tujuan perencanaan adalah untuk mendapatkan:
1.perkiraan jenis dan jumlah obat serta perbekalan kesehatan yang mendekati
kebutuhan
2. meningkatkan penggunaan obat secara rasional
3.meningkatkan efesiensi penggunaan obat
Metode yang digunakan untuk menyusun perkiraan kebutuhan obat di tiap unit
pelayanan kesehatan adalah:
metode konsumsi
Dengan meganalisis data konsumsi obat tahun sebelum nya. Hal yang perlu
diperhatikan adalahpegumpulan data dan pengolahan data,analisis data untuk
informasi dan evaluasi,dan perhitungan perkiraan keutuhan obat.
Perencanaan secara keseluruhan dibuat dan pengambilan obat dilakukan setiap
3 bulan di gudang farmasi. Apabila terjadi kekurangan obat dalam waktu 3
bulan,pihak puskesmas boleh meminta obat di gudang farmasi dengan berita
acara

3.1.2Pengadaan obat
Pengadaan obat adalah suatu proses pengumpulan dalam rangka menyediakan
obat dan alat kesehatan untuk memenuhi kebutuhan pelayanan di puskesmas.
Tujuan pengadaan obat adalah memenuhi kebutuhan obat di masing-masing
unit pelayanan kesehatan sesuai dengan pola penyakit wilayah
Sumber penyediaaan obat di puskesmas adalah berasal dari dinas IFK (instalasi
farmasi kota).
Pengadaan obat di puskesmas harapan raya dibuat oleh penanggung jawab
gudang puskesmas,dalam hal ini merupakan tanggung jawab asisten apoteker
di puskesmas harapan raya. Dimana tugas-tugasnya meliputi:
1.Membuat rekapitulasi pemakain obat harian dan memindahkannya dalam
buku repatulasi
2.Membuat laporan LPLPO
3.Membuat laporan permintaan obat ke gudang farmasi setaip 3 bulan sekali
4.Membuat catatan stok obat dari gudang farmasi
Untuk pengadaan, pada awalnya dibuat surat pesanan oleh asisten apoteker
atau apoteker berupa LPLPO,yang kemudian ditanda tangani oleh kepala
puskesmas. LPLPO dibuat sebanyak 3 rangkap,1 lembar untuk IFK, 1 lembar
untuk Tata Usaha (TU) dan 1 lembar sebagai arsip.
Adapun macam-macam permintaan obat,sebagai berikut:
1.Permintaan rutin,pertiga bulan sekali
2.Permintaan khusus, dilakukan diluar jadwal distribusi rutin apabila
kebutuhan meningkat,menghindari kekosongan,penanganan kejadian luar biasa
(KLB),obat rusak dan kadaluarsa.
Menentukan jumlah permintaan obat,yaitu dengan menggunakan formulisr
LPLPO. Data yang diperlukan yaitu data pemakaian obat periode
sebelumnya,jumlah kunjungan resep.

Adapun cara menghitung kebutuhan obat:


Jumlah untuk periode yang akan datang diperkirakan sama dengan pemakain
pada periode selumnya.
SO=(SK+SWK+SWT+SP)-SS
Keterangan:
SO=stok optimum
SK=stok kerja (stok pada periode berjalan)
SWK=jumlah yang dibutuhkan pada waktu kekosongan obat
SWT=jumlah yang dibutuhkan pada waktu tunggu (Lead Time)
SP=stok penyangga
SS= sisa stok
3.1.3Penerimaan obat
Penerimaan obat adalah suatu kegiatan dalam menerima obat-obatan yang
diserahkan dari unit pengelola yang lebih tinggi kepada unit pengelola
dibawahnya.
Tujuan penerimaan obat adalah agar obat yang diterima sesuai dengan
kebutuhan berdasarkan permintaan yang diajukan oleh puskesmas
Alur penerimaan obat:
LPLPO di serahkan ke IFK lalu dibuat di berita acara lalu dilihat stok
barang yang ada di IFK kemudian dilihat

Barang atau obat yang datang akan diperiksa oleh asiten apoteker
atau apoteker dan disesuaikan dengan berita acara

Apoteker penerima obat wajib melakukan pemeriksaan,mencakup


jumlah kemasan,jenis obat,bentuk sediaan,serta pemeriksa an lain
yang terdapat kekeliruan,wajib menuliskan jenis yang
keliru(rusak,jumlah kurang,dan lain lain)

Keluar masuknya barang dicatat dalam buku pemasukan barang dan


kartu masing-masing,keudian barang(obat) disimpan dan disusun
secara alfabet,jenis sediaan dengan sistem FIFO dan FEFO.

3.1.3Penyimpanan
Penyimpanan adalah suatu kegiatan pengamanan terhadap obat-obatan
yang diterima agar aman,terhindar dari keruskaan fisik maupun kimia dan
mutunya tetap terjamin.
Tujuan penyimpanan adalah agar obat yang tersedia di unit pelayanan
kesehatan mutunya dapat dipertahankan.
Gudang obat puskesmas merupakan tempat yang digunakan untuk
menyimpan semua perbekalan farmasi untuk kegiatan yang dilakukan di
puskesmas.
Adapun pengaturan penyimpanan obat:
1. Obat yang disusun secara abjad
2. Berdasarkan jenis sediaan obat
Obat dikelompokkan berdasarkan bentuk sediaan seperti yang
berbentuk tablet disimpan dengan sesama tablet lainnya.
3. Menggunakan sistem FIFO dan FEFO
a. Sistem FIFO (first in first out) adalah obat yang pertama kali
masuk ke dalam gudang dan pertama kali dikeluarkan
b. Sistem FEFO (first expire first out) adalah obat yang akan
kadaluarsa terlebih dahulu dikeluarkan
3.1.4Distribusi
Distribusi adalah kegiatan pengeluaran obat dan penyerahan obat secara
merata dan teratur untuk memenuhi kebutuhan obat sub unit pelayanan
kesehtan seperti kamar obat,laboratorium,pustu,pusling,dan posyandu
Tujuan distribusi adalah memenuhi kebutuhan obat sub unit pelayanan
kesehatan yang ada di wilayah kerja puskesmas degan
jenis,mutu,jumlah,dan tepat waktu.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan frekuensi
distribusi,yaitu:
1. Jarak sub unit pelayanan
2. Biaya distibusi yang tersedia

Dalam menentukan jumlah obat perlu diperhatikan :


1. Pemakaian rata-rata jenis obat
a.Sisa stok
b.Pola penyakit
Jumlah kunjungan dimasing-masing sub unit peyanan kesehatan
Kegiatan distribusi yang dilakukan oleh puskesmas adalah:
1.Pengambilan obat oleh apotek ke gudang puskesmas dilakukan
seminggu sekali
2.Pengambilan obat dari sub unit ke gudang puskesmas sebulan sekali atau
sesuai kebutuhan langsung melalui apotek
3.1.5Pelayanan obat
Pelayanan obat adalah proses kegiatan yang meliputi aspek teknis dan non
teknis yang harus dikerjakan mulai dari meerima resep dokter smapai
penyerahan obat kepada pasien.
Tujuan pelayanan obat yaitu agar pasien mendapat obat sesuai dengan resep
dokter dan mendapat informasi bagaimana menggunakannya. Semua resep
yang telah dilayani oleh puskesmas harus dipelihara dan disimpan minimal 3
tahun dan pada setiap resep harus diberi tanda:
1. Umum,yaitu resep pasien umum
2. Bpjs(askes,jamkesmas,bpjs mandiri)
3. Jamkesda
3.1.6Pencatatan dan pelaporan
Pencatatan dan pelaporan data obat di puskesmas merupakan rangkaian
kegiatan dalam rangka penatalaksanaan obat-obatan secara tertib,baik obat-
obatan yang diterima,disimpan,didistribusi dan digunakan di pukesmas dan
atau unit pelyanan lain nya.
Tujuan pencatatan dan pelaporan adalah sebagai buktu bahwa suatu kegiatan
yang telah dilakukan,sumber data untuk melakukan pengaturan dan
pengedalian,sumber data dalam pelaporan. Selain itu, pencatatan stok obat juga
bertujuan untuk mengetahui pengeluaran dan pemasukan obat,sehingga mudah
dimonitor.

Penyelenggaraan pencatatan :
1. Gudang puskesmas
a.Penerimaan dan pengeluaran obat gudang dicatat dlam kartu stok.
b.LPLPO dibuat berdassarkan kartu stok obat dan catatan harian
penggunaan obat
c.Por dan por generik
3.1 Hambatan
Selama praktek kerja lapangan ini kami banyak mendapat pengalaman dan
situasi dimana kami harus siap dalam pemberian obat kepada pasien
Dalam praktek pelayanan kesehatan di puskesmas,mutlak memerlukan
informasi terbaru secara terus menerus sesuai bidang spesialis masing-masing,
termasuk diantaranya yang berkaitan dengan obat. Adapun beberapa hal yang
menyangkut obat adalah
1.Pembagian serbuk yang berbeda dengan teori praktek di sekolah
2.Perbedaan sediaan obat antara di sekolah dan di tempat prakerin
3.Perbedaan dalam bentuk ( Etiket,Perkamen,)
4.Ketidak sesuaian teori di sekolah dan di lapangan ( penjelasan obat serta
penulisan etiket di tempat prakerin di buat dengan ringkas berbeda dengan teori
yang di lakukan di sekolah )
BAB IV
Penutup
4.1kesimpulan
saya berkesimpulan bahwa PKL yang yang dilakukana sangat memberi
wawasan luas untuk siswa dan siswi SMK farmasi IKASARI dengan tujuan
agara siswa mampu mengethau bagaimana praktek kerja industri secara
langsung terjun ke lapangan instansi sesuai dengan jurusan saya. Dan agar
siswa tahu bahwa setelah mereka lulus sekolah,mereka akan mengahadapi dan
menekuni pekerjaan tersebut, dan berharap bahwa Praktek Kerja Industri
(prakerin) ini nerupakan wujud untk para siswa berlatih agar kelak nanti
setelah bekerja mereka tidak kaget dan sudah punya bekal untuk bekerja.
Praktek kerja industri sendiri merupakan kegaitan yang setiap tahunnya pasti
akan dilaksanakan bagi siswa kejuruan atau SMK, dan praktek kerja industri
juga mampu membuat siswa juga akan lebih dekat dengan dunia kefarmasian
dan siswa juga akan lebih memiliki pengalaman serta pengetahuan yang lebih
banyak dan berguna.
4.1.1Saran
a.saran untuk SMK Farmasi Ikasari
1.untuk Smk Farmasi Ikasari agar pelaksanaan Prakerin dilaksanakan pada
waktu ang lebih lama agar siwa-siswi lebih dapat memahami perannnya di
bidang kefarmasian sebagai seorang asisten apoteker
2.diharapakan kegaiatan prakerin ini dapat berlangsung seterusnya guna
dapat memberikan bekal tambahan bagi siwa-siswi SMK farmasi Ikasi agar
mampu bersaing dlama dunia kerja dan mampu mencetak siswa-siswi yang
profesional di bidang kefarmasian sehingga membawa nama sekolah yang
baik.
b.Saran untuk instalasi puskesmas Harapan Raya
1.Pelayanan semakin ditingkatkan
2.Untuk memanggil pasian agar mempermudah pekerjaan sebaiknya
menggunakan mikrofon
3.Sebaikmya penataan obat diapotik sebaiknya harus rapi,sehingga dapat
mempermudah mengambil obat sesuai resep

Anda mungkin juga menyukai