Anda di halaman 1dari 46

Rencana Strategis Bisnis 2015 2019

UPT Puskesmas Janapria

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG DAN TUJUAN


1. Latar Belakang
Pembangunan kesehatan merupakan upaya seluruh potensi masyarakat, baik
pemerintah maupun swasta yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran,
kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat
kesehatan yang setinggi-tingginya. Dalam rangka melaksanakan kebijakan
otonomi daerah, maka desentralisasi bidang kesehatan merupakan salah satu
strategi yang ditetapkan untuk mencapai Visi Indonesia Sehat.
Untuk dapat memenuhi hal tersebut diperlukan adanya perencanaan yang
diharapkan mampu menampung berbagai aspek kepentingan, baik stakeholder,
manajemen maupun masyarakat pada umumnya, dengan menggunakan
pengetahuan antisipasif.
Kebutuhan dokumen perencanaan merupakan kewajiban bagi setiap organisasi,
baik organisasi bisnis maupun organisasi publik. Perkembangan lingkungan baik
makro maupun mikro akan mempengaruhi jalannya suatu organisasi. Oleh
karena itu perlu adanya langkah-langkah antisipasif dengan memetakan peluang
dan kekuatan sebagai modal dasar menyusun strategi untuk mengatasi
ancaman dan mengeliminir kelemahan yang ada.
Penyusunan RSB Puskesmas Janapria dilandasi semangat untuk meningkatkan
pelayanan dan kemandirian puskesmas. Dalam rangka meningkatkan layanan
masyarakat perlu adanya standar-standar yang diterapkan sebagai tolak ukur
kinerja pelayanan baik berupa standar mutu pelayanan maupun standar alokasi
sumber daya yang harus dipenuhi untuk mencapai mutu yang ditetapkan.
Sedangkan untuk meningkatkan kemandirian puskesmas, perlu adanya
fleksibilitas dalam pengelolaan keuangan. Fleksibilitas dimaksudkan untuk
memberikan kemudahan dan keleluasaan dalam

merencanakan alokasi

sumberdaya, sesuai dengan perubahan kondisi layanan sehingga akan


membawa dampak meningkatnya daya saing Puskesmas Janapria.

Rencana Strategis Bisnis 2015 2019


UPT Puskesmas Janapria

Disamping itu RSB merupakan dokumen perencanaan jangka menengah yang


dapat dijadikan pedoman dan petunjuk arah yang jelas dalam melaksanakan
praktek-praktek bisnis yang sehat, sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah
No. 23 tahun 2005 dan Permendagri No.61 Tahun 2007.
2. Pengertian dan Ruang Lingkup RSB
RSB Puskesmas merupakan proses berkesinambungan dan sistematis dari
pembuatan keputusan bisnis di bidang penyediaan jasa layanan kesehatan
dengan memanfaatkan semaksimal mungkin pengetahuan antisipatif, serta
mengorganisasikan usaha-usaha untuk melaksanakan keputusan tersebut dan
mengukur hasilnya melalui umpan balik dalam rangka meningkatkan nilai
tambah bagi Kepala Puskesmas Janapria beserta Jajarannya..
RSB Puskesmas memiliki kerangka waktu 5 tahun mulai tahun 2015 sampai
dengan tahun 2019, yang merupakan penjabaran dari masing-masing pusat
pertanggung jawaban pada unit-unit pelayanan yang ada.
3. Hubungan antara RSB dengan RPJMD
Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten
Lombok Tengah Tahun 2015 2019, termuat visi, misi dan arah pembangunan
daerah, yang

salah satunya berisi rencana strategis sebagai upaya

mewujudkan program pembangunan yang mencerminkan kemajuan


kesejahteraan

masyarakat.

Target

agregat

tersebut

dalam

tingkat
konteks

pembangunan kesehatan adalah merupakan indikator dampak (impact) dari


keseluruhan proses pembangunan kesehatan yang telah dilakukan mulai dari
tingkat Puskesmas sampai dengan tingkat kabupaten. Sebagai Badan Layanan
Umum Daerah, UPT Puskesmas Janapria merupakan organ Pemerintah
Kabupaten Lombok Tengah yang memiliki fungsi dan peran mendukung program
Pembangunan Kesehatan meliputi Program Prioritas dan Non Prioritas
Sehubungan dengan hal tersebut, penyusunan RSB Puskesmas Janapria tahun
2015-2019 perlu mengadaptasi Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah (RPJMD) Kabupaten Lombok Tengah tahun 2015-2019 dan Renstra
Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Tengah sebagai Pedoman pelaksanaan
Kegiatan.

Rencana Strategis Bisnis 2015 2019


UPT Puskesmas Janapria

4. Tujuan
Perencanaan Strategis yang dibangun dan dikembangkan secara sistematis
dalam bentuk RSB dapat dipergunakan puskesmas untuk mencapai sasaran
sesuai dengan visi dan misinya. Penyusunan RSB mempunyai tujuan antara lain
:
a. Menjamin konsistensi antara visi, misi, tujuan dan sasaran pembangunan
yang ditetapkan oleh Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah dengan visi,
misi, tujuan dan sasaran Puskesmas Janapria.
b. Sebagai alat pemersatu langkah dan komitmen segenap Sumber Daya
Manusia Puskesmas Janapria dalam meningkatkan kinerja sesuai standar
manajemen dan standar mutu layanan yang telah ditargetkan dalam dokumen
perencanaan.
c. Memberikan pedoman/memperkuat landasan untuk penyusunan Rencana
Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja SKPD).
d. Tersedianya informasi pelayanan kesehatan di UPT Puskesmas Janapria
sehingga bisa digunakan sebagai bahan dalam melakukan monitoring dan
evaluasi terhadap pelayanan sesuai indikator-indikator penilaian kinerja Dinas
Kesehatan dan Standar Pelayanan Minimal (SPM).

B. Metodologi
Penyusunan RSB Puskesmas Janapria tahun 20152019 dilakukan melalui tahapan
penyerapan harapan stakeholders, perumusan visi dan misi, identifikasi dan
analisis lingkungan dengan metode SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities
and Threats), perumusan strategi, penentuan sasaran dan inisiatif stratejik,
penetapan program, serta penyusunan proyeksi keuangan.

Rencana Strategis Bisnis 2015 2019


UPT Puskesmas Janapria

Secara garis besar, metodologi penyusunan RSB tersebut digambarkan sebagai


berikut:

Harapan
Stakeholders

Perumusan
Visi dan Misi

Faktor Internal
Kekuatan (K)
Kelemahan (L)

Analisa
SWOT

Faktor Eksternal
Peluang (P)
Ancaman (A)

Perumusan
Strategi

Penentuan
Sasaran dan
Inisiatif
Strategik

Penetapan
Program
Evaluasi Tahunan
Proyeksi
Keuangan

Rencana Strategis Bisnis 2015 2019


UPT Puskesmas Janapria

BAB II
PROFIL UPT PUSKESMAS JANAPRIA

A. Sejarah Singkat Puskesmas


Pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) Janapria terletak di Kecamatan
Janapria Kabupaten Lombok Tengah. Puskesmas Janapria dibangun tahun
1979 terletak di Desa Janapria. UPT Puskesmas Janapria merupakan salah
satu dari 12 (Dua Belas) Kecamatan yang ada di Kabupaten Lombok Tengah
dengan luas wilayah 39,46 km. Di sebelah Utara berbatasan dengan Desa
Suradadi Kecamatan Terara Kabupaten Lombok Timur, di sebelah Selatan
berbatasan dengan Desa Langko Kecamatan Janapria Kabupaten Lombok
Tengah, di sebelah Barat berbatasan dengan Desa Montong Gamang
Kecamatan Kopang Kabupaten Lombok Tengah dan di sebelah Timur
berbatasan dengan Desa Beleka Kecamatan Praya Timur Kabupaten Lombok
Tengah.
Pada

tahun 2010 yaitu sekitar bulan september dan oktober,

Kabupaten

Lombok Tengah termasuk juga dengan Kecamatan Janapria Khususnya


wilayah kerja UPT Puskesmas Janapria mengalami pemekaran wilayah desa
sebanyak 2 desa, sehingga jumlah desa yang ada di Kecamatan Janapria
khusunya wilayah kerja UPT Puskesmas Janapria berjumlah 6 desa.
Sedangkan jumlah dusun berjumlah 107 dusun. Desa Lekor merupakan salah
satu Desa terluas dengan wilayah 11,34 km dari luas wilayah Kecamatan,
diikuti Desa Saba (6,95 km), Desa Janapria (6,62 km), Desa Pendem (5,58
km), Desa Stuta (4,94km) dan Desa Jango (4,03 km).
Melihat posisi geografis UPT Puskesmas Janapria, maka jarak antara ibu
kota kabupaten dengan UPT Puskesmas Janapria yaitu 21 km.
Letak Geografis Kabupaten Lombok Tengah :
1. Sebelah utara
2. Sebelah selatan
3. Sebelah Barat
4. Sebelah Timur

: Berbatasan dengan wilayah Desa Suradadi


Kecamatan Terara Kabupaten Lombok Timur.
: Berbatasan dengan wilayah Desa Langko
Kecamatan Janapria Kabupaten Lombok Tengah.
: Berbatasan dengan wilayah Desa Montong Gamang
Kecamatan Kopang Kabupaten Lombok Tengah.
: Berbatasan dengan wilayah Desa Beleka Kecamatan

Rencana Strategis Bisnis 2015 2019


UPT Puskesmas Janapria

Praya Timur Kabupaten Lombok Tengah.


Tabel 2.1
Jumlah Dusun menurut Desa
N
o

Desa

Dusun

Keluraha
n

JANAPRIA

20

PENDEM

14

SABA

24

LEKOR

32

STUTA

JANGO

107

JUMLAH

Sumber: Lombok Tengah Dalam Angka 2013

Sejak awal berdirinya sampai sekarang, diPuskesmas Janapria telah


mengalami Pemekaran pada tahun 1994 menjadi

2 Puskesmas Yaitu

Puskesmas Janapria dan Puskesmas Langko. Dan sejak saat itu Puskesmas
Janapria telah mengalami beberapa peningkatan baik Pembangunan fisik
bangunan, sarana dan prasarana Puskesmas hingga peningkatan jumlah
sumber daya manusianya. Pada Tahun 20 Puskesmas Janapria mengalami
perubahan status menjadi Puskesmas Poned.
Puskesmas Janapria adalah unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kabupaten
Lombok Tengah yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan
kesehatan di 6 Desa yaitu Janapria, Pendem, Saba, Lekor, Stuta dan Jango
Sebagai unit pelaksana teknis, puskesmas melaksanakan sebagian tugas Dinas
Kesehatan kabupaten Lombok Tengah. Berdasarkan kebijakan dasar pusat
kesehatan masyarakat (Keputusan Menteri Kesehatan nomor 128 tahun 2004)
mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam sistem kesehatan nasional
dan sistem kesehatan kabupaten.

Puskesmas memiliki fungsi yang penting dalam mendukung tercapainya


tujuan pembangunan kesehatan nasional. Fungsi penting tersebut antara lain:

Rencana Strategis Bisnis 2015 2019


UPT Puskesmas Janapria

1. Puskesmas berfungsi sebagai pusat penggerak pembangunan berwawasan


kesehatan. Dalam hal ini puskesmas berupaya menggerakkan lintas sektor
dan dunia usaha di wilayah kerjanya agar menyelenggarakan pembangunan
berwawasan kesehatan. Puskesmas harus aktif memantau dan melaporkan
dampak kesehatan dari penyelenggaraan setiap program pembangunan di
wilayah kerjanya serta mengutamakan pemeliharaan kesehatan dan
pencegahan penyakit tanpa mengabaikan penyembuhan dan pemulihan.
2. Puskesmas merupakan pusat pemberdayaan masyarakat. Dalam hal ini
puskesmas berupayaagar perorangan terutama pemuka masyarakat,
keluarga dan masyarakat memiliki kesadaran, kemauan dan kemampuan
melayani diri sendiri dan masyarakat untuk hidup sehat, berperan aktif
dalam memperjuangkan kepentingan kesehatan termasuk pembiayaan serta
ikut menetapkan, menyelenggarakan dan memantau pelaksanaan program
kesehatan.
3. Puskesmas merupakan pusat pelayanan kesehatan strata pertama. Dalam
hal ini puskesmas menyelenggarakan pelayanan kesehatan tingkat pertama
secara

menyeluruh,

terpadu

dan

berkesinambungan

dalam

bentuk

pelayanan kesehatan perorangan dan pelayanan kesehatan masyarakat.


Selanjutnya,

berdasarkan

Peraturan

Menteri

Kesehatan

nomor

741/Menkes/PER/VII/2008 tentang standar pelayanan minimal bidang kesehatan


di kabupaten/kota, telah ditetapkan indikator kinerja dan target pembangunan
kesehatan tahun 2010-2015 yang mencakup pelayanan kesehatan dasar,
pelayanan kesehatan rujukan, penyelidikan epidemiologi dan penanggulangan
kejadian luar biasa serta promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat.
Bisnis Puskesmas adalah bisnis kepercayaan (Trusty Business/ Value
Business) yang berarti bahwa berkembang tidaknya organisasi ini tergantung
pada besarnya kepercayaan pelanggan / pengguna jasa pelayanan Puskesmas.
Pada masa sekarang ini sangat sulit untuk mempertahankan kepercayaan
masyarakat sebagai pelanggan / pemakai jasa pelayanaan Puskesmas, hal ini
terlihat dengan semakin maraknya tuntutan sosial terhadap Puskesmas, dokter
maupun tenaga professional lainnya di Puskesmas.
Dengan adanya aturan-aturan yang ada yang kadangkala justru
menimbulkan kekakuan dalam pengelolaan keuangan Puskesmas serta dengan

Rencana Strategis Bisnis 2015 2019


UPT Puskesmas Janapria

semakin menurunnya kemampuan dana pemerintah dalam penganggaran,


memacu Puskesmas sebagai unit pelaksana teknis untuk mencari jalan keluar,
oleh karena itu berbagai upaya penyempurnaan dan peningkatan kualitas
pelayanan kepada masyarakat perlu terus dilakukan, salah satu langkah
strategis yang harus ditempuh dalam upaya memperbaiki dan meningkatkan
kualitas pelayanan tersebut adalah dengan secara aktif meningkatkan kinerja
organisasi Puskesmas secara professional dan mandiri.
Sesuai dengan Undang-Undang nomor 1 tahun 2004 yang kemudian
diatur dalam Peraturan Pemerintah nomor 23 tahun 2005 tentang Badan
Layanan Umum dan Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 61 tahun 2007
tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum
Daerah,

lembaga-lembaga

pelayanan

sosial

milik

pemerintah

baik

di

Provinsi/Kabupaten/Kota dapat mengubah statusnya dari Lembaga Birokratis


menjadi Badan Layanan Umum (BLU) yang merupakan badan yang memiliki
otonomi atau semi otonomi dalam pengelolaan keuangannya. Dalam peraturan
pemerintah tersebut, puskesmas dapat diklasifikasikan sebagai Lembaga Usaha
Non Profit, dengan demikian prinsip efisiensi dan produktifitas harus menjadi
bagian dari social management, hal inilah yang nantinya dapat dijadikan starting
point untuk meningkatkan sosial manajemen di Puskesmas pemerintah
Terkait dengan adanya PP nomor 23 tahun 2005 dan Permendagri nomor 61
tahun 2007 tersebut, maka dalam upaya untuk
satuan kerja

Instansi Pemerintah untuk menerapkan PPK-BLU, Puskesmas

Janapria termasuk salah satu


berkewajiban

pengusulan dan penetapan

memenuhi

instansi pelayanan kesehatan yang juga

persyaratan

pada

peraturan

tersebut.

Dengan

pengelolaan Badan Layanan Umum diharapkan Puskesmas Janapria

akan

lebih mampu bersaing dengan kompetitor yang saat ini sudah jauh melangkah
kedepan, disamping juga akan lebih leluasa dalam menerapkan prinsip-prinsip
manajemen bisnis guna menjawab tuntutan pelayanan kepada masyarakat yang
paripurna dan prima.
Dalam rangka Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (BLU)
disamping persyaratan substantif juga harus dipenuhi persyaratan teknis dan
administratif. Dengan latar belakang permasalahan seperti tersebut diatas perlu

Rencana Strategis Bisnis 2015 2019


UPT Puskesmas Janapria

dimaksimalkan peran dan fungsi Puskesmas Janapria

kearah fungsi sosial

ekonomi.
Untuk maksud tersebut perlu dilakukan analisis tentang berbagai aspek yang
ada di lingkungan internal maupun eksternal Puskesmas Janapria dalam bentuk
penyusunan Rencana Bisnis Strategis Puskesmas Janapria sebagai Badan
Layanan Umum Daerah (BLUD).
B. Profil Puskesmas
Kegiatan Utama Puskesmas Janapria adalah dalam usaha pelayanan kesehatan
perorangan dengan pendekatan pelayanan medis, tindakan medik dan
keperawatan, pelayanan penunjang medik, dan upaya rujukan. Dengan core
bisnis adalah pelayanan kesehatan dasar paripurna dan terpadu. Diharapkan
dengan core bisnis tersebut masyarakat yang mengalami masalah kesehatan
akan dapat diselesaikan dengan benar melalui Puskesmas.
Dalam upaya menghadapi persaingan global, terutama terhadap competitor
layanan sejenis di Kabupaten Lombok Tengah, Puskesmas Janapria berusaha
memenangkan persaingan dengan cara menjaga mutu layanan; Leader dalam
SDM dan Sarana Prasarana, Pelayanan terpadu dan terjangkau oleh semua
lapisan masyarakat.
Dalam persiapan menghadapi tantangan tersebut Puskesmas Janapria harus
mengerahkan sumber daya yang dimiliki secara optimal dan dikembangkan
dengan suasana kegiatan bisnis yang sehat sehingga memiliki daya tahan untuk
selalu meningkatkan performance dan daya tahan untuk bersaing dengan
layanan kesehatan lainnya.
Sumber Daya Manusia
Faktor sumber daya manusia di puskesmas sangat penting. Dokter, tenaga
paramedis dan tenaga penunjang lainnya berperan utama dalam pelayanan, dan
dalam mencapai kinerja yang telah ditentukan selalu mengedepankan
kecepatan pelayanan.
Dengan strategi yang diambil yaitu dengan menyediakan SDM yang cukup
diharapkan memadai untuk melaksanakan pelayanan setiap harinya.

Rencana Strategis Bisnis 2015 2019


UPT Puskesmas Janapria

Adapun secara lengkap tenaga (SDM) Puskesmas Janapria sebagai berikut :


Kepala Puskesmas

= 1 orang

Kasubbag TU

= 1 orang

Dokter Umum PNS

= 1 orang

Dokter Umum PTT

= 1 orang

Dokter gigi

= 1 orang

SKM SPT

= 1 orang

SKM Magang

= 1 orang

Bidan PNS

= 4 orang

Bidan PTT

= 5 orang

Bidan SPT

= 1 orang

Bidan Magang

= 11 orang

Perawat PNS

= 12 orang

Perawat SPT

= 5 orang

Perawat Magang

= 13 orang

Perawat gigi PNS

= 2 orang

Perawat gigi SPT

= 2 orang

Analis laborat PNS

= 2 orang

Apoteker/farmasi PNS

= 1 orang

Apoteker/farmasi PTT

= 1 orang

Apoteker/farmasi Magang

= 1 orang

Nutrisionis PNS

= 3 orang

Nutrisionis SPT

= 1 orang

Sanitarian PNS

= 2 orang

Administrasi

= 2 orang

Juru Imunisasi PNS

= 1 orang

Cleanning Service

= 2 orang

Sarana prasarana
Dalam mencapai target kinerja, Puskesmas Janapria dilengkapi dengan
sarana-prasarana yang mencukupi, terutama untuk pelayanan medis dan
penunjang medis. Keandalan dan keamanan sarana-prasarana yang ada
sangat mendukung dalam kinerja Puskesmas. Hambatan yang ada adalah
10

Rencana Strategis Bisnis 2015 2019


UPT Puskesmas Janapria

masih

diperlukannya

peningkatan

tenaga

trampil

yang

mampu

mengoperasionalkan beberapa alat tertentu, dan tenaga yang mampu


melaksanakan administrasi biaya operasional.
Untuk pengembangan layanan baru, telah diupayakan menyediakan sarana
prasarana pendukung layanan, sehingga pada saat operasional sudah tidak
terkendala sarana. Kendala lain dalam bidang sarana prasarana khususnya
untuk alat-alat medis dengan teknologi tinggi yang berpotensi menghambat
kinerja adalah biaya pemeliharaan, yang umumnya mahal, dan kadang tidak
tersedia suku cadangnya
Kegiatan/Produk Layanan
Puskesmas Janapria berkomitmen untuk memberikan pelayanan kesehatan
terbaik yang bermutu & komprehensif, meningkatkan derajat kesehatan
serta mendorong kemandirian masyarakat di bidang kesehatan sehingga
masyarakat semakin berminat terhadap semua jenis pelayanan kesehatan
yang diberikan bagi masyarakat serta membuka selebar mungkin akses
dalam memperoleh pelayanan kesehatan, dan berpartisipasi aktif dalam
program-program pemerintah dan mitra kerja lainnya dalam penanganan
masalah sosial kesehatan.

11

Rencana Strategis Bisnis 2015 2019


UPT Puskesmas Janapria

Pelayanan yang diberikan oleh Puskesmas Janapria adalah sebagai berikut :


1. Pelayanan kesehatan bagi bayi dan balita
2. Pelayanan imunisasi
3. Pelayanan kesehatan bagi ibu,mulai dari calon temanten, bumil (ibu
hamil), buteki (ibu meneteki) dan bufas (ibu nifas).
4. Pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat
5. Pelayanan KB
6. Pelayanan Gizi
7. Pelayanan kesehatan anak pra sekolah dan usia sekolah
8. Pelayanan kesehatan rujukan
9. Penyelidikan epidemiologi (PE) dan penanggulangan penyakit
10. Promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat
11. Pelayanan Desa Siaga
12. Pelayanan Kesehatan lingkungan dan sanitasi
13. Pengendalian vektor
14. Pengawasan higiene dan sanitasi di tempat pengelolaan makanan
15. Pelayanan penyediaan obat dan perbekalan kesehatan
16. Pelayanan kesehatan usila
17. Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut
18. Pelayanan Kesehatan Indera
19. Pelayanan Kesehatan Jiwa
20. Pelayanan Kesehatan Masyarakat (PHN)

12

Rencana Strategis Bisnis 2015 2019


UPT Puskesmas Janapria

BAB III
ANALISA LINGKUNGAN BISNIS
Analisa lingkungan bisnis dilakukan melalui analisa SWOT yakni menilai kekuatan
terhadap kelemahannya, dan peluang terhadap ancaman dari pesaing. Ada 4
kuadran posisi organisasi hasil analisis SWOT Analisis SWOT didasarkan pada
peninjauan dan penilaian atas keadaan-keadaan yang dianggap sebagai kekuatan
(strength), kelemahan (weakness), peluang (opportunity), dan ancaman (threat).
Setelah diketahui gambaran mengenai posisi / keadaan organisasi saat ini, maka
akan dapat ditentukan beberapa alternatif langkah-langkah yang dapat dilakukan
untuk meningkatkan kinerja organisasi pada masa yang akan datang dengan cara
memaksimumkan

kekuatan

dan

memanfaatkan

peluang

yang

ada

serta

meminimumkan kelemahan dan mengatasi ancaman yang dihadapi.


Dalam bentuk diagram, gambaran perusahaan pada saat ini berdasarkan
analisis SWOT dapat ditunjukkan sebagai berikut:
Peluang
II
STABIL

Aggressive
Maintenance

Rapid
Growth

Selective
Maintenance

X
KelemahanTurn Arround Giurella

Nice
III
DEFENSIF

I
GROWTH

Stable
Growth

Kekuatan

Conglomerat Diversification

Concentric
diversification
Y
Ancaman

IV
DIVERSIFIKASI

Anatomi Kuadran
a)

Kuadran I
Dalam hal perusahaan pada posisi ini maka pengembangan dan pertumbuhan
secara agresif sangat terbuka karena organisasi memiliki kekuatan dan peluang

13

Rencana Strategis Bisnis 2015 2019


UPT Puskesmas Janapria

yang cukup untuk itu. Pengembangan yang dapat dilakukan antara lain dengan
hal-hal sebagai berikut:
1

Penetrasi

pasar, yakni

meningkatkan

volume

usaha

dengan

upaya

pemasaran yang lebih agresif pada pasar yang telah ada (meningkatkan
penguasaan pasar / pangsa pasar).
2

Pengembangan pasar, yakni meningkatkan volume usaha dengan upaya


meluaskan pasar (membuka pasar baru / segmentasi pasar).

Pengembangan

produk,

yakni

meningkatkan

volume

usaha

dengan

mengembangkan produk-produk baru baik penyempurnaan produk untuk


pasar yang telah ada maupun penciptaan produk baru.Sebagai contoh adalah
pengembangan keterpaduan pelayanan untuk meningkatkan kualitas out put
pelayanan dan kepuasan pelanggan.
b)

Kuadran II
Organisasi yang ada pada kuadran ini akan tetap masih dapat berkembang /
tumbuh apabila secara jeli mampu memilih peluang dalam bersaing dengan
menekan kelemahan yang ada. Beberapa pilihan untuk berkembang antara lain
dengan memperbaiki mutu layanan, pemberlakuan tarif yang kompetitif (pricing
policy), dan sebagainya.

c)

Kuadran III
Organisasi yang berada pada kuadran ini kemungkinan untuk tumbuh /
berkembang sangat kecil bahkan organisasi terancam pailit, karena dihadapkan
pada ancaman dengan berbagai kelemahan yang dimiilikinya.

d)

Kuadran IV
Organisasi yang berada di kuadran ini agar dapat tumbuh / berkembang harus
melakukan upaya-upaya diversifikasi usaha dengan cara pengayaan usaha atau
menonjolkan produk unggulan tertentu, karena beberapa kekuatan yang dimiliki
akan berhadapan dengan beberapa ancaman yang menghadang, dan semakin
ekstensif terutama dengan diberlakukannya globalisasi ekonomi di segala bidang
tidak terkecuali bisnis kesehatan.

14

Rencana Strategis Bisnis 2015 2019


UPT Puskesmas Janapria

A.

Analisis Internal dan Eksternal


1. Analisis Internal (SW)
a.

Sumberdaya Manusia
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20

b.

Obyek yang dianalisa


100% Berstatus PNS
Terdapat 3 Dokter
Paramedis 96% Diploma III
95% Bidan Diploma III
75 % BP dilayani dr/drg
Beberapa pegawai menjelang pensiun
Belum ada dokter spesialis
Motivasi dokter kurang
Belum ada Akuntan
Sudah ada Tenaga Teknis Lingkungan
Belum ada Dokter Patologi Klinik
Komitmen Pegawai kepada Puskesmas
Kebanggaan Pegawai kepada
Puskesmas
Sikap terhadap perubahan
Tenaga Fungsional Lainnya Lengkap
Staf Administrasi Umum & Keuangan
Kedisplinan
Sebagian Dokter & Paramedis kerja di
Institusi layanan kesehatan Pesaing
Penempatan Pegawai tdk optimal
Terpancang pada senioritas
Jumlah
Nilai

Kekuatan
(S)
1
2
3
X
X
X
X
X

Kelemahan
(W)
-1 -2 -3

X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
29

-14
15

Keberadaan Puskesmas
No
1
2
3
4
5

Obyek yang dianalisa


Lokasi Strategis
Lahan yang luas
Mudah dijangkau
Tidak bising
Penataan (Lay out)
Jumlah
Nilai

Kekuatan
(S)
1
2
3
X
X
X
X

Kelemahan
(W)
-1 -2 -3

X
9

-3
6

15

Rencana Strategis Bisnis 2015 2019


UPT Puskesmas Janapria

c.

Jenis Pelayanan dan mutu pelayanan


No
1
2
3
4
5
6
7
8
9

d.

Kekuatan
(S)
1
2
3
X
X
X

Obyek yang dianalisa


Jumlah Dokter Cukup
Terbuka untuk Inovasi pelayanan
Bisa ditingkatkan ke klas diatasnya
Mutu pelayanan kurang optimal
Promosi pelayanan kurang
Kurang Senyum, Sapa dan keramahan
Petugas Galak
Respon time lama
Sebagian dr hampir pensiun/sekolah
Jumlah
Nilai

Kelemahan
(W)
-1 -2 -3

X
X
X
X
X
X
9

-10
-1

Sarana Prasarana
Kekuatan
(S)
1
2
3

No

Obyek yang dianalisa

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Alat Medis dlm jenis & jumlah lengkap


Perawatan alat kurang optimal
Banyak alat yang out of date
Sarana Fisik Lengkap
Sarana Transportasi Lengkap
Inventaris Kantor Lengkap
Inventaris SIM Pusekesmas lengkap
Software dan perangkat hukum lengkap
Ruang kurang nyaman
Ruang kurang aman
Jumlah
Nilai

Kelemahan
(W)
-1 -2 -3
X
X
X

X
X
X
X
X
X
X
-8

7
-1

Rangkuman Analisis SW (Faktor Internal)


No
1
2
3
4

Obyek yang dianalisa


SDM
Keberadaan Puskesmas
Jenis Pelayanan
Sarana Prasarana

Kekuata
n
29
9
9
7
54

Penilaian
Kelemaha
n
-14
-3
-10
-8
-35

Nilai
15
6
-1
-1
19

16

Rencana Strategis Bisnis 2015 2019


UPT Puskesmas Janapria

2. Analisis Eksternal (OT)


a Ekonomi
No
1
2
3
4
5

Obyek yang dianalisa


Fluktuasi harga bahan pokok
Kenaikan harga BBM dan Gas
Segmen pasar beragam
ADB rendah
Iklim usaha kurang bergairah
Jumlah
Nilai

Peluang
(O)
1
2
3

Ancaman
(T)
-1 -2 -3
X
X

X
X
X
6

-3
3

b Sosial budaya masyarakat


No
1
2
3
4
5
6
7
8
9

Obyek yang dianalisa


Jumlah Penduduk relatif besar
Pasangan Usia Subur Besar
Jumlah Balita Besar
Kekeluargaan Tinggi
Budaya Sehat kurang optimal
Mudah terbawa issue merugikan
Tokoh masyarakat kurang mendukung
Kemiskinan
Penataan profesi penyembuhan/Tradisional
Jumlah
Nilai

Peluang
(O)
1
2
3
X
X
X
X

Ancaman
(T)
-1 -2 -3

X
X
X
X
X
14

-5
9

Hukum dan Peraturan Perundang-undangan


No
1
2
3
4
5
6
7
8

Obyek yang dianalisa


Permendagri No 61 tahun 2007
Peraturan Daerah tentang Tarif
Keppres No 80 tahun 2003
PP 41 tahun 2007
UU tentang Praktik Kedokteran
UU tentang Perlindungan Konsumen
Permendagri No 59 tahun 2007
Peraturan Bupati tentang Keuangan
Jumlah
Nilai

Peluang
(O)
1
2
3
X
X

Ancaman
(T)
-1 -2 -3
X

X
X
X
X
X
15

-3
12

17

Rencana Strategis Bisnis 2015 2019


UPT Puskesmas Janapria

d Pesaing
No

Obyek yang dianalisa

Peluang
(O)
1
2
3

1 Terdapat 2 Institusi layanan kesehatan


Pesaing
2 Menjamurnya Balai Pengobatan swasta
3 Menjamurnya Apotik Swasta
4 Menjamurnya Pengobatan alternative
5 Promosi oleh pesaing
6 Kerjasama Operasional dg pesaing
7 Rumah Sakit
8 Lokasi RS relatif dekat
9 Diberlakukannya Dokel askes.
Jumlah
Nilai

Ancaman
(T)
-1 -2 -3
X
X
X
X
X

X
X
X
X
-10

4
-6

Rangkuman Analisis OT (faktor eksternal)


No
1
2
3
4

Obyek yang dianalisa


Ekonomi
Sosial Budaya Masyarakat
Hukum dan peraturan perundangan
Pesaing

Peluan
g
6
14
15
4
39

Penilaian
Ancama
n
-3
-5
-3
-10
-21

Nilai
3
9
12
-6
18

18

Rencana Strategis Bisnis 2015 2019


UPT Puskesmas Janapria

Posisi Puskesmas dalam Analisis SW dan OT

Peluang

(19,18)
18

Kekuatan

Kelemahan
19

Ancaman

Terlihat dari hasil analisis SWOT, Posisi Puskesmas Janapria di Kuadran I, atau
pada kuadran Agressive tumbuh (Rapid Growth)
Penjelasan Analisis Eksternal dan Internal
Kinerja yang telah dapat dicapai sampai dengan saat ini sangat dipengaruhi oleh
beberapa faktor baik yang bersumber pada internal maupun dari eksternal.
Strategi organisasi dalam mencapai target mengedepankan aspek Pelayanan,
Pengerahan SDM, Organisatoris, Keuangan dan Promosi. Kebijakan manajemen
yang diambil dalam pencapaian kinerja adalah mengembangkan partisipasi aktif
dari semua komponen Puskesmas dalam pelayanan, dan pembagian tugas
sesuai dengan profesi, kompetensi, dan ketrampilan yang dimiliki. Artinya dalam
penempatan

tenaga

semacam

paramedik,

dilihat

dari

kompetensi

dan

kemampuan, yang kemudian ditempatkan pada ruang dan unit pelayanan yang

19

Rencana Strategis Bisnis 2015 2019


UPT Puskesmas Janapria

sesuai. Selain itu kebijakan lain yang diambil adalah dengan mengadakan rotasi
ketenagaan. Guna memelihara dan meningkatkan kompetensi personil dalam
menjaga mutu layanan ditempuh dengan cara pendidikan dan pelatihan serta
meningkatkan kesejahteraan karyawan.
Masyarakat sebagai pengguna sekaligus sebagai pemilik Puskesmas, diikutkan
dalam pemecahan masalah pelayanan yang ada, dan dibahas bersama dalam
forum temu pelanggan, selain itu kritik mengenai pelayanan yang ada dipakai
sebagai dasar untuk peningkatan pelayanan.
Strategi yang diambil dalam mencapai kinerja pelayanan memakai Kuadran
Bertumbuh (Rapid Growth), yaitu strategi yang mengedepankan pelayanan yang
bermutu, diikuti dengan semangat etos kerja yang tinggi, ramah., dan
pemamfaatan Pengelolaan Sumber daya yang ada, sehingga warga bangga
akan Puskesmas. Dalam mencapai kinerja juga ditempuh inovasi layanan dan
cara pelayanan, dimana semua pelayanan tersebut terjangkau oleh semua
lapisan masyarakat. Sebagai core bisnis, ditetapkan pelayanan kesehatan
dasar/BP Umum yang lengkap dan berkualitas sebagai produk unggulan.
Dalam mencapai kinerja, juga mengedepankan aspek kerjasama semua lini,
lintas program dan lintas sektor, dengan menyediakan sarana prasarana yang
aman, apik dan asri sehingga nyaman ditempati. Juga ditempuh upaya rujukan
pasien maupun specimen, sehingga tercipta pelayanan pasien yang paripurna
dan akhirnya informasi semua kegiatan Puskesmas yang terpadu dan berkualitas
dapat diakses oleh pihak-pihak yang berkepentingan.
Pendekatan strategi Pelayanan maksimal tersebut mencakup kondisi internal dan
eksternal yang antara lain sebagai berikut :
1.

Kondisi Internal

1)

Organisasi
Puskesmas

Janapria

merupakan

lembaga

teknis

daerah,

secara

kelembagaan sebagai UPT, berada langsung dibawah Dinas Kesehatan.


Secara umum tidak banyak berperan dalam menentukan kebijakan
kesehatan di Kabupaten Lombok Tengah, karena kewenangan ada pada
Dinas Kesehatan.

20

Rencana Strategis Bisnis 2015 2019


UPT Puskesmas Janapria

Secara organisasi, dari sudut pandang eselonisasi yang ada di


puskesmas Janapria Yaitu Eselon IVa Kepala Puskesmas dan Eselon IV b
Kasubbag Tata Usaha, lebih banyak sebagai pelaksana teknis, sehingga
masih mempunyai kelemahan dalam bergaining dengan pemerintah
dalam hal pencarian dana-dana, dan sumber daya lainnya.
2)

Sumber Daya Manusia


Faktor sumberdaya manusia di Puskesmas sangat dominant. Dokter
berperan utama dalam pelayanan, sehingga dalam mencapai kinerja yang
telah

ditentukan,

mengedepankan

kecepatan

pelayanan

dan

kelangsungan. Dengan demikian strategi yang diambil yaitu dengan


menyediakan minimal 2 dokter untuk setiap hari pelayanannya.
Untuk tenaga kerja medis pokok yang tidak ada di Puskesmas ditempuh
dengan cara kerjasama dengan pihak Perguruan Tinggi karena dengan
adanya peraturan perundang-undangan yang baru yang melekat pada
praktik kedokteran, perlu ada tenaga spesialis tertentu untuk dapat
melakukan tindakan medik tertentu, yang tidak dapat didelegasikan
kewenangan dan tanggungjawabnya ke spesialis lain atau ke tenaga ahli
madya lainnya. Sehingga keberadaan dokter sangat penting dalam
pelayanan kesehatan dasar di Puskesmas.
3)

Sarana Prasarana
Dalam mencapai target kinerja, Puskesmas dilengkapi dengan saranaprasarana yang mencukupi, terutama untuk pelayanan medis dan
penunjang medis termasuk obat-obatan.
Keandalan dan keamanan sarana-prasarana yang ada sangat mendukung
dalam kinerja Puskesmas. Hambatan yang ada adalah masih minimnya
tenaga trampil yang mampu mengoperasionalkan alat, dan biaya
operasional.
Untuk pengembangan layanan baru, telah diupayakan menyediakan
sarana prasarana pendukung layanan, sehingga pada saat operasional
sudah tidak terkendala sarana.

21

Rencana Strategis Bisnis 2015 2019


UPT Puskesmas Janapria

Kendala lain dalam bidang sarana prasarana khususnya untuk alat-alat


medis dengan teknologi tinggi yang berpotensi menghambat kinerja
adalah biaya pemeliharaan, yang umumnya mahal, dan kadang tidak
tersedia suku cadangnya.
4)

Perangkat Lunak
Dalam mencapai kinerja, Puskesmas dilengkapi dengan perangkat lunak
berupa Prosedur-prosedur standar, Petunjuk pelaksanaan, Petunjuk
Teknis, Surat-surat keputusan, dan perangkat lunak system informasi
manajemen dan keuangan, sehingga apa yang dilaksanakan dapat
dipertanggung

jawabkan.

Adanya

perangkat

lunak,

disamping

memudahkan pelaksanaan kerja juga dapat sebagai acuan dalam


bertindak dan penentu arah strategi dan kebijakan.
5)

Dana
Bahwa operasional Puskesmas memerlukan dana yang besar untuk
memenuhi kebutuhan pembiayaan pemeliharaan alat , bahan medis habis
pakai, jasa pelayanan, alat pelindung kerja, operasional kendaraan,
pemeliharaan, gaji karyawan dan lain sebagainya.
Pengeluaran pembiayaan dapat dikatakan per hari bahkan per jam
pelayanan. Namun selama ini, Puskesmas Daerah terbentur pada aturan
pengelolaan keuangan berdasarkan Peraturan daerah yang berlaku,
sehingga seringkali Puskesmas menghadapi kendala biaya operasional,
dan terhambat pencapaian kinerjanya.

2.

Kondisi Eksternal
Pencapaian kinerja sangat dipengaruhi oleh peraturan perundang-undang;
kebijakan pemerintah; keadaan persaingan; keadaan perekonomian daerah
dan nasional; perkembangan sosial budaya; dan perkembangan teknologi.
Yaitu:sangat

pesatnya

perkembangan

peralatan

baik

medis

maupun

perlengkapan klinis yang yang menjadi tuntutan pelanggan:


a. Undang-undang dan peraturan
1) Permendagri
Dalam aturan Menteri Dalam

Negeri

khususnya

dalam

penatausahaan keuangan, semua pengeluaran belanja berdasarkan

22

Rencana Strategis Bisnis 2015 2019


UPT Puskesmas Janapria

program dan kegiatan. Dalam format aturan tersebut, bisa


dimungkinkan penambahan program dan kegiatan berdasarkan
kewenangan dan kemampuan daerah. Namun dalam kenyataannya,
pemerintah daerah sangat restriksi dengan program dan kegiatan
yang sudah ada di Permendagri. Dengan demikian banyak program
dan kegiatan upaya kesehatan perorangan yang tidak bisa masuk
dalam penganggaran.
Hal ini menyulitkan manajemen dalam penganggaran belanja,
contoh konkrit adalah belanja untuk jasa pelayanan, sampai saat ini
belum ada aturan, format baku atau kode rekening tentang jasa
pelayanan, sehingga manajemen Puskesmas kesulitan dalam
menyusun penganggaran jasa pelayanan, sementara pemerintah
daerah ragu-ragu untuk membuat program, kegiatan dan kode
rekening baru untuk dapat mewadahi belanja tersebut.
2) Permenkeu
Dasar hukum pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum di
daerah yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam
pengelolaan dan pertanggungjawaban daerah diatur dalam BAB XV
Pasal 324, Pasal 325, Pasal 326, Pasal 327, Pasal 328 dan Pasal
329.
Pasal

68

dan

Pasal

69

UU

No.

ahun

2004

tentang

Perbendaharaan Negara telah membuka koridor baru kepada


departemen/ lembaga/ provinsi/ kabupaten/ kota yang bertugas
memberikan

pelayanan

publik

seperti

layanan

kesehatan,

pendidikan, pengelolaan kawasan, lisensi untuk menerapkan pola


pengelolaan keuangan yang fleksibel melalui pembentukan Badan
Layanan Umum yang diatur lebih lanjut dalam PP 23 tahun 2005.
Sebagai kekayaan negara/daerah yang tidak dipisahkan BLU
perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan keuangan disajikan dan
disusun sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari kementriann/
lembaga/pemerintah daerah. Untuk itu Laporan Keuangan BLU
disampaikan

secara

berkala

kepada

menteri/piminan

lembaga/gubernur/bupati/walikota sesuai dengan kewenanggannya


untuk dikonsolidasikan dengan laporan keuangan kementrian
negara/lembaga/SKPD/pemerintah daerah.

23

Rencana Strategis Bisnis 2015 2019


UPT Puskesmas Janapria

Pembinaan keuangan BLUD dilakukan oleh Pejabat Pengelola


Keuangan Daerah (PPKD) dan pembinaan teknis dilakukan oleh
kepala yang bertanggung jawab atas urusan pemerintah yang
bersangkutan. Pembinaan keuangan BLUD meliputi pemberian
pedoman, bimbingan, supervisi, pendidikan dan pelatihan di bidanga
pengelolaan keuangan BLUD.
Permasalahan yang timbul adalah perbedaan standar akuntansi
sebagai dasar penyusunan laporan keuangan BLU dengan dasar
penyusunan laporan keuangan kementrian atau lembaga. Sesuai
dengan pasal 26 ayat (2) PP 23 Tahun 2005 akuntansi dan laporan
keuangan BLU diselenggarakan sesuai dengan Standar Akuntansi
Keuangan (SAK). Hal ini menjadi masalah ketika laporan tersebut
dikonsolidasikan

dengan

Laporan

Keuangan

Kementerian/

Lembaga/ SKPD/ pemerintah daerah yang menggunakan Standar


Akuntansi Pemerintah (SAP).
Permasalahan lain timbul ketika satuan kerja tersebut menerima
dana dari APBN seperti pada kasus Puskesmas sebagai BLU yang
mendapat dana dari APBN/APBD.

Selain sebagai BLU juga

berfungsi sebagai satker yang wajib menyusun Laporan Keuangan


tahunan atas dana APBN/APBD yang diterima sesuai dengan
Sistem Akuntansi dimana Laporan Keuangannya disebut Laporan
Keuangan BLU.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2005
tanggal 13 Juni 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan
Layanan Umum (BLU) pasal 26 antara lain menyatakan setiap
transaksi keuangan BLU harus diakuntansikan dan dokumen
pendukungnya dikelola secara tertib dan Akuntansi dan Laporan
Keuangan BLU

diselenggarakan sesuai dengan Standar

Akuntansi Keuangan yang diterbitkan oleh asosiasi profesi akuntansi


indonesia.
Sementara itu Peraturan Menteri Keuangan Nomor 59/PMK.06/2005
tanggal 20 Juli 2005 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan
Keuangan Pemerintah Pusat
Kementrian

Negara/Lembaga

Bab VIII Laporan Keuangan


pasal

32

antara

lain

Laporan

Keuangan Kementrian Negara/Lembaga Tahunan dilampiri Laporan

24

Rencana Strategis Bisnis 2015 2019


UPT Puskesmas Janapria

Keuangan

BLU

yang

berada

dilingkungan

Kementrian

Negara/Lembaga. Laporan Keuangan BLU sebagaimana dimaksud


disusun berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
3) Peraturan Pemerintah dan Peraturan Daerah
Peraturan pemerintah tentang perumahsakitan negeri sampai saat
ini belum begitu jelas, yang ada baru rancangan. Sedangkan
pemerintah daerah sesuai dengan Peraturan pemerintah nomor 48
tahun 2007, Puskesmas masih dalam koridor lembaga teknis
daerah.
Walaupun ada peraturan Menteri Dalam Negeri dan Peraturan
Menteri Keuangan tentang Badan Layanan Umum, namun aturan
tersebut baru secara tegas untuk instansi vertikal, sehingga untuk
Puskesmas Janapria masih dalam bentuk wacana yang perlu
pengkajian secara mendalam.
Masih belum jelasnya peraturan pemerintah tentang rekruitmen
pegawai, membawa dampak yang sangat besar bagi kinerja
pelayanan di Puskesmas, karena hanya sekedar menambah tenaga
honorer saja harus ijin Bupati, sementara SDM yang ada di
Puskesmas sudah banyak yang memasuki masa pensiun.
b. Kondisi Ekonomi Daerah

Secara umum, ekonomi Daerah Kabupaten Lombok Tengah tergolong


daerah yang memiliki kemampuan ekonomi menengah, sehingga dalam
pengembangan pelayanan inovatif mungkin akan terbentur dalam hal
pentarifan. Walaupun demikian fenomena menarik masyarakat di
Kecamatan Janapria adalah semakin banyaknya bermunculan institusi
pelayanan kesehatan swasta yang menawarkan jenis pelayanan
kesehatan yang beragam dengan tarif layanan yang beragam juga.
Dari keterbatasan pendapatan daerah, banyak program dan kegiatan
Puskesmas yang terkendala, sementara kebutuhan untuk pemeliharaan
dan operasional Puskesmas saja masih minim, bahkan tidak sesuai
dengan pendapatan operasional yang dicapai Puskesmas.
c. Sosial Budaya Masyarakat
Warga Masyarakat Kecamatan

Janapria,

memiliki

type

atau

berkarakteristik tradisionil, sehingga budaya dan tradisi masyarakat


masih cukup kental bahkan sangat dilestarikan. Namun demikian ada

25

Rencana Strategis Bisnis 2015 2019


UPT Puskesmas Janapria

beberapa perilaku tradisi yang masih kurang mendukung dalam


pembangunan kesehatan, dan efisiensi pengeluaran masyarakat.
d. Perkembangan Teknologi Kesehatan
Perkembangan teknologi kesehatan sangat pesat dan semakin canggih.
Untuk institusi pelayanan kesehatan yang mampu, mereka berlombalomba mengadakan alat-alat kesehatan karena didukung pendanaan
yang memudahkan inovasi dan diversifikasi pelayanan kesehatan.
Sementara Puskesmas umumnya gigit jari dan hanya mimpi untuk dapat
memperoleh alat-alat kesehatan dimaksud.
Dengan semakin berkembangnya teknologi kesehatan, banyak alat-alat
kesehatan yang sudah cukup umur tidak diproduksi lagi, dan sekaligus
tidak ada suku cadangnya, hal itu menyulitkan Puskesmas dalam
pemeliharaan alat yang dimiliki karena sebagian besar alat-alat
kesehatan yang ada sudah out of date. Artinya perkembangan teknologi
kesehatan khususnya alat-alat medis disamping dapat meningkatkan
kinerja Puskesmas tetapi juga dapat menghambat kinerja Puskesmas,
karena ada beberapa alat kesehatan untuk kerja pelayanan yang tidak
sustainable lagi.
e. Perkembangan Teknologi Informasi
Teknologi informasi, mau tidak mau harus dikuasi oleh Puskesmas.
Untuk perangkat keras di Puskesmas Janapria masih sangat minim dan
menjadi kendala dan dalam pemeliharaan, software, petugas informasi
dan pemeliharaannya membutuhkan dana yang besar. Sementera
kebanyakan SDM Puskesmas masih berorientasi klerikal, dan kurang
peduli dengan data dan informasi.
Dengan adanya teknologi informasi, akan memudahkan manajemen
dalam mengambil keputusan, karena semua informasi dapat diterangkan
dalam sistem informasi manajemen secara terintegrasi.
f. Tingkat Inflasi, dan Nilai Kurs
Tingkat inflasi mempengaruhi

operasional

puskesmas

dalam

mengadakan bahan habis pakai untuk operasional pelayanan, walaupun


secara tidak secara langsung berdampak pada kinerja puskesmas,
namun ada kekawatiran adanya pengurangan pendanaan dari berbagai
sumber pendapatan puskesmas, yang kemudian akan mengubah
26

Rencana Strategis Bisnis 2015 2019


UPT Puskesmas Janapria

prediksi kinerja. Nilai kurs rupiah terhadap mata usang asing utama juga
memacu fluktuasi harga-harga pasar terutama barang-barang untuk
kesehatan dari luar negeri apalagi dengan seringnya kebijakan
pemerintah dalam menaikkan harga BBM, yang membuat harga-harga
domestik melambung.
Dengan melihat posisi bisnis Puskesmas, maka dapat disimpulkan bahwa pada
posisi tersebut menguntungkan, puskesmas mempunyai peluang dan sekaligus
kekuatan sehingga puskesmas dapat memanfaatkan peluang yang ada, serta
mampu mengerahkan semua sumberdaya yang masih menganggur dan belum
optimal menjadi maksimal. Puskesmas dapat memilih strategi yang mendukung
kebijakan pertumbuhan yang agresif dengan mengakomodir isue-isue yang
relevan yang sesuai dengan Visi dan Misi antara lain :
a) Mengoptimalkan pelayanan dengan memanfaatkan sumber daya yang
dimiliki.
b) Memanfaatkan

jumlah

dokter/tenaga

lainnya

yang

cukup

untuk

mengoptimalkan pelayanan kesehatan dasar.


c) Memanfaatkan SDM yang terdidik untuk menghilangkan resistensi terhadap
perubahan.
d) Memperbaiki kelemahan SDM dan manajemen

untuk mempersiapkan

kewenangan mengatur anggaran.


e) Mengembangkan pelayanan kesehatan masyarakat yang efektif untuk
mengatasi kepercayaan masyarakat yang kurang.
f) Membangun hubungan yang baik dengan stake holder.
g) Meningkatkan soliditas berbagai pelayanan untuk mewujudkan keterpaduan
pelayanan.
h) Mewujudkan suatu learning organization dalam merealisasikan pelayanan
berbasis bukti (EBM)
i) Mengembangkan manajemen yang akuntabel.
j) Mengembangkan pelayanan yang responsif terhadap kebutuhan masyarakat.

27

Rencana Strategis Bisnis 2015 2019


UPT Puskesmas Janapria

BAB IV
ARAH BISNIS PUSKESMAS JANAPRIA

A. Visi dan Misi Puskesmas


Visi
Sebagaimana diketahui bahwa visi pembangunan kesehatan di Kabupaten
Lombok Tengah adalah Terwujudnya Lombok Tengah Sehat , yaitu gambaran
masyarakat Kabupaten Lombok Tengah yang hidup dalam lingkungan dan
dengan perilaku hidup sehat, memiliki kemampuam untuk menjangkau
pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil serta memiliki derajat kesehatan
yang setinggi-tinggginya di seluruh wilayah kabupaten. Untuk memberi kontribusi
pada upaya mewujudkan visi tersebut, Puskesmas Janapria sebagaiunit
pelaksana sekaligus pengelola pembangunan kesehatan wilayah, telah
berusaha merumuskan visi dan misi dalam melaksanakan tugas tersebut.
Adapun yang menjadi visi dari Puskesmas Janapria adalah Terwujudnya
Puskesmas yang berkwalitas dan profesional menuju Lombok sehat 2015.
Misi
Untuk mewujudkan visi tersebut, telah dirumuskan enam misi Puskesmas
sebagai berikut :
1. Memberikan pelayanan yang berkwalitas.
Yaitu selalu berusaha untuk memberikan yang terbaik dalam memberikan
pelayanan kesehatan dasar kepada masyarakat. Pelayanan terbaik yang
mengacu pada standar dan sekaligus memperhatikan sendi-sendi pelayanan
prima yang berorientasi pada kepuasan pelanggan
2. Menyediakan SDM yang profesional.
Yaitu selalu berusaha secara terus-menerus untuk meningkatkan kualitas dan
kemampuan

dalam

pengelolaan

organisasi

secara

umum

maupun

pengelolaan setiap program dan kegiatan bagi semua jajaran karyawan


Puskesmas sesuai kapasitas, tugas dan kewenanganya.

28

Rencana Strategis Bisnis 2015 2019


UPT Puskesmas Janapria

3. Meningkatkan peran serta masyarakat.


Yaitu selalu berusaha untuk mendorong dan menyadarkan pada masyarakat
akan potensi yang ada, baik dalam individu, keluarga maupun masyarakat.
Serta selanjutnya memotivasi agar masyarakat dapat memberdayakan
potensi tersebut untuk lebih diarahkan pada kepedulian terhadap upaya
kesehatan
4. Mengelola lingkungan dengan baik.
Yaitu selalu berusaha secara terus-menerus dan berkelanjutan dalam
memperbaiki dan mengelola lingkungan untuk memberikan kenyamana pada
pelaku dan pengguna layanan di Puskesmas.
5. Pengelolaan manajemen yang efisien dan efektif.
Yaitu bahwa program pembangunan kesehatan, tidak akan dapat berhasil
dengan baik tanpa ada dukungan dari semua pihak, lintas sektor dan
masyarakat secara umum.
6. Menyediakan sarana dan prasarana yang memadai.
Yaitu menyediakan sarana dan prasarana yang dibutuhkan oleh masyarakat
serta mengembangkannya sehingga tercapai pelayanan yang optimal.
B. Inisiatif dan Tujuan/Sasaran Strategis
1. KebijakanDasar
a. Perbaikan mutu pelayanan
b. Perbaikan manajemen sumber daya manusia
c. Penataan kelembagaan (struktur dan sistem)
d. Pemantapan nilai-nilai dasar menjadi budaya organisasi
e. Penataan sistem akuntansi keuangan
f. Pengendalian biaya dan struktur anggaran.
g. Pengembang analiansi strategis.
2. Sasaran Strategis
Untuk mencapai Visi Puskesmas, dirumuskan formulasi strategis yang lebih
konkrit, tajam dan terukur berupa

sasaran strategis (Strategic Objective)

dalam kurun waktu tahun 20152014. Sasaran strategis tersebut disusun


berdasarkan 4(empat) perspektif,sebagai berikut:

29

Rencana Strategis Bisnis 2015 2019


UPT Puskesmas Janapria

a. PERSPEKTIF PELANGGAN
Berdasarkan data historis Kondisi pelanggan Puskesmas Janapria
menunjukkan posisi yang relatif baik dilihat dari tingkat

loyalitas dan

keinginan masyarakat untuk menjadi pasien baru. Dalam 5 tahun


kedepan

diharapkan

kondisi

ini

semakin

ditingkatkan

dengan

menetapkan sasaran-sasaran sebagai berikut :


1) Meningkatnya Kepuasan Pelanggan, dengan beberapa target
kinerja sebagai berikut:
Target Kinerja
Satuan 2015 2016 2017 2018 2019
Cakupan Kunjungan
Jiwa 18.952 19.331 19.717 20.112 20.514
Pasien
Index Kepuasan Pasien
%
66,86 68,86 70,86 72,86 74,86
Angka pasien pulang
paksa

1,5

Angka pasien pindah


Puskesmas

- Customer Acquisition

50

55

60

65

70

- Customer Loyality

75

77

79

81

83

100

100

100

100

100

Kunjungan Pasien

Tingkat Keluhan Yang


Ditangani

2) Meningkatnya akuntabilitas publik kepada masyarakat, dengan


target kinerja penerbitan laporan akuntabilitas puskesmas yang telah
dievaluasi oleh evaluator eksternal dengan kualifikasi sangat baik
3) Meningkatnya pelayanan kepada masyarakat miskin, dengan
indikator beserta target kinerjanya sebagai berikut:
Indikator Kinerja
Prosentase masyarakat miskin yang
dilayani:
- Jamkesmas
- Jamkesda
- Askes

Target Kinerja

100%
100%
100%

30

Rencana Strategis Bisnis 2015 2019


UPT Puskesmas Janapria

b. PERSPEKTIF PROSES BISNIS INTERNAL


Pada perspektif ini,menjadi prioritas penekanan arah bisnis puskesmas,
karena menurut data historis menunjukkan kinerja yang relatif cukup.
Diharapkan dengan peningkatan kinerja pada perspektif pertumbuhan
dan pembelajaran mampu memberikan kontribusi langsung pada kinerja
perpektif ini. Beberapa sasaran yang ditetapkan untuk keberhasilan arah
bisnis puskesmas adalah sebagai berikut:
1) Meningkatnya mutu layanan Rawat Inap,dengan target kinerja
sebagai berikut :
TargetKinerja

Satuan

2015

2016

2017

2018

2019

79%

79%

80%

80%

80%

BTO

kali

45

45

45

45

45

TOI

hari

Satuan

2015

2016

2017

2018

2019

Quality of Services
GDR

NDR

2,5

2,5

2,5

2,5

2,5

Angka Kematian Ibu

jiwa

25

25

25

25

25

Angka Kematian Bayi

jiwa

20

20

20

20

20

2018

2019

Quality of Place
BOR

TargetKinerja

2) Meningkatnya mutu layanan puskesmas


Target Kinerja
Indikator Kinerja

Satuan
2015

kunjungan ibu hamil K-4


komplikasi
kebidanan
yang ditangani
pertolongan persalinan

95%

80%

90%

2016

2017

31

Rencana Strategis Bisnis 2015 2019


UPT Puskesmas Janapria

oleh tenaga kesehatan


pelayanan nifas
neonatus
dengan

90%

komplikasi

yang

80%

ditangani
kunjungan bayi
atau
kelurahan

90%

Universal

Child

100%

Immunization (UCI)
Pelayanan anak balita
balita
gizi
buruk

100%

100%

100%

100%

80%

70%

mendapat perawatan
Pemberian makanan
pendamping ASI pada
anak usia 6-24 bulan
keluarga miskin
balita
gizi

buruk

mendapat perawatan
penjaringan kesehatan
siswa SD dan setingkat
peserta KB aktif
Cakupan penemuan dan
penanganan penderita
penyakit, meliputi

<15 per
%

penyakit
Acute Flaccid Paralysis

100.00
0
pend/th

(AFP)
Penderita pneumonia
balita

100%

85%

100%

100%

Pasien baru TB BTA


positif
Penderita

DBD

ditangani

yg

Pelayanan kesehatan
rujukan

32

Rencana Strategis Bisnis 2015 2019


UPT Puskesmas Janapria

desa/

kelurahan

mengalami

KLB

dilakukan

yang

penyelidikan

100%

100%

epidemiologi < 24 jam


Promosi kesehatan dan
pemberdayaan
masyarakat:

Cakupan

desa siaga aktif

3).

Meningkatnya status puskesmas dengan indikator beserta

target kinerjanya sebagai berikut:


Indikator Kinerja
Penetapan PUSKESMAS sebagai BLUD
Peningkatan jumlah kunjungan

Target Kinerja
Tahun 2015
Tahun 2015-2019

puskesmas

c. PERSPEKTIF PERTUMBUHAN DAN PEMBELAJARAN


Perspektif ini berkaitan pengembangan SDM, dan pengembangan
infrastruktur. Beberapa Sasaran yang hendak dicapai puskesmas adalah
sebagai berikut:
1) Meningkatnya Komitmen Pegawai melaksanakan Tupoksi untuk
mendukung proses Pelayanan kepada masyarakat.
Komitmen Tingkat Kehadiran Pegawai, dengan target kinerja sebagai
berikut :

Indikator Kinerja

Satuan

2015

2016

2017

2018

2019

Waktu Pelayanan di
Luar Jam Kerja

85

86

87

88

89

Tingkat Kehadiran
Pegawai

95

96

97

98

99

33

Rencana Strategis Bisnis 2015 2019


UPT Puskesmas Janapria

2) Meningkatnya kecukupan tenaga kesehatan, dengan indikator


beserta target kinerjanya sebagai berikut:
Indikator Kinerja

Satuan

2015

Target Kinerja
2016 2017 2018

2019

Rasio tenaga
kesehatan:
- Tenaga medis
- Tenaga
keperawatan
- Tenaga penunjang
medis
- Tenaga non medis

Orang

Orang

15

16

17

18

19

Orang

12

13

13

14

14

Orang

10

11

12

13

14

3) Meningkatnya kemampuan dan keahlian SDM, dengan indikator


beserta target kinerjanya sebagai berikut:
Indikator Kinerja
Jumlah pegawai yang mengikuti

Target Kinerja
100%

diklat teknis dan tugas belajar:


- Tenaga medis
- Tenaga keperawatan
- Tenaga penunjang medis
- Tenaga non medis
- Manajemen

100%
100%
100%
100%
100%

4) Meningkatnya ketersediaan infrastruktur pelayanan kesehatan


puskesmas, dengan indikator beserta target kinerjanya sebagai
berikut:

Indikator Kinerja
Ketersediaan peralatan:
- Kelengkapan peralatan
- Prosentase peralatan dikalibrasi
- Kondisi Peralatan Baik
Ketersediaan ruangan

Target Kinerja
90%
100%
80%
100%

d. PERSPEKTIF KEUANGAN

34

Rencana Strategis Bisnis 2015 2019


UPT Puskesmas Janapria

Beberapa sasaran yang hendak dicapai puskesmas adalah sebagai


berikut:
1) Meningkatkan Pendapatan Operasional dengan target kinerja sebagai
berikut

2)

IndikatorKinerja

Satuan

2015

2016

2017

2018

2019

Rata-rata pertumbuhan
sales gross ratio

99

99

99

99

99

Meningkatnya tingkat kemandirian puskesmas, dengan indikator


beserta target kinerjanya sebagai berikut:
Indikator Kinerja

Target Kinerja

Cost Recovery Rate (CRR)

80%

Tingkat kemandirian Puskesmas

75%

35

Rencana Strategis Bisnis 2015 2019


UPT Puskesmas Janapria

BAB V
STRATEGI BISNIS PUSKESMAS JANAPRIA
Strategi bisnis merupakan upayaupaya yang dilakukan puskesmas untuk
mencapai tujuan dan sasaran strategis yang ditetapkan. Strategi Bisnis
Puskesmas Janapria untuk periode tahun 20152019 adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan sarana dan prasarana medis dan non medis.
2. Meningkatkan kualitas sarana penunjang.
3. Meningkatkan sistem pengamanan dan ketertiban.
4. Meningkatkan tata lingkungan yang serasi, indah dan hijau.
Upayaupaya tersebut dilakukan dengan menyusun programprogram kerja yang
direncanakan dengan memperhatikan kekuatan sumber daya yang dimiliki oleh
puskesmas. Program kerja yang diarahkan pada pencapaian sasaran strategis
adalah sebagai berikut:
A. PROGRAM KERJA

Penetapan Program Kerja merupakan bagian dari tahap formulasi strategi


dalam upaya pencapaian arah bisnis puskesmas. Program kerja secara
sistematis diarahkan pada pencapaian keberhasilan yang mendukung sasaran
strategis dalam empat perspektif Balance Scorecard. Rincian program kerja
dimaksud adalah sebagai berikut:
1. PERSPEKTIF PASIEN
Program kerja dalam perspektif ini merupakan upayaupaya peningkatan
kepuasan pasien di bidang pelayanan. Dimensi mutu layanan perspektif
pasien didasarkan pada pemahaman publik terhadap puskesmas yang
tidak secara langsung berkorelasi dengan spesifikasi teknis pelayanan
kedokteran klinik. Terdapat 3 (tiga) program kerja pada perspektif pasien,
yaitu:
a. Program Pengembangan Lingkungan Sehat
Program
ini
merupakan
upaya
pencapaian

arah

bisnis

puskesmasdengan sasaran meningkatnya kepuasan pasien, dengan


proyeksi belanja program lima tahun ke depan sebagai berikut:

(dalam ribuan rupiah)

36

Rencana Strategis Bisnis 2015 2019


UPT Puskesmas Janapria

No.
1.

Program
Program Upaya
Kesehatan
Masyarakat

2.

Program
Promosi
Kesehatan dan
Pemberdayaan
Masyarakat

Jumlah

Penanggung
Jawab

Pagu Indikatif
2015

2016

10.000 10.000

2017

2018

10.000

10.000

2019
10.000

Koordinator Promkes
Puskesmas
Koordinator Promkes
Puskesmas

15.000 15.000

15.000

15.000

15.000

25.000 25.000

25.000

25.000

25.000

10.000

10.000

10.000

15.000 15.000

15.000

15.000

Sumber Dana :
-

BLUD

10.000 10.000

APBD/ APBN

15.000

Program Penataan Hubungan Pasien dengan manajemen berupa


penyuluhan lingkungan sehat sebagai bentuk kepedulian manajemen
puskesmas

terhadap

pemahaman

pasien/masyarakat

tentang

lingkungan hidup yang sehat dilakukan dengan 3 (tiga) kegiatan utama,


yaitu :

Peningkatan Pelayanan dan Penanggulangan Masalah Kesehatan


Penyelenggaraan Penyehatan Lingkungan
Penyuluhan Masyarakat tentang Pola Hidup Sehat

b. Meningkatnya kepuasan pasien, dengan indikator beserta target


kinerjanya sebagai berikut:
Indikator Kinerja
Target Kinerja
Kunjungan Pasien
- Customer Acquisition
50%
- Customer Loyality
75%
Indeks Kepuasan Pasien
80%
Tingkat Keluhan Yang Ditangani
100%
c. Meningkatnya pelayanan kepada masyarakat miskin, dengan
indikator beserta target kinerjanya sebagai berikut:
Indikator Kinerja
Prosentase masyarakat miskin yang

Target Kinerja

37

Rencana Strategis Bisnis 2015 2019


UPT Puskesmas Janapria

dilayani:
- Jamkesmas
- Jamkesda
- Askes

100%
100%
100%

2. PERSPEKTIF PROSES BISNIS INTERNAL


Programprogram kerja dalam perspektif ini diarahkan pada upaya
pemenuhan mutu layanan kesehatan yang berorientasi pada patient safety.
Dimensi mutu pelayanan didasarkan pemahaman provider kesehatan yang
bersifat tehnis. Disamping itu, perspektif ini dilengkapi dengan programprogram kerja yang menunjang efisiensi, efektivitas dan kelancaran
pelayanan. Program tersebut meliputi:
a. Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan
Program ini merupakan upaya pencapaian

arah

bisnis

puskesmasdengan sasaran meningkatnya mutu layanan rawat inap,


rawat jalan, rawat darurat, bedah sentral, kefarmasian, rawat
intensif, gizi dan bidang penunjang, dan sasaran terpenuhinya
patient safety

sesuai standar mutu pelayanan. Kegiatan yang

direncanakan adalah penyusunan standar pelayanan kesehatan dengan


proyeksi belanja program selam lima tahun kedepan sebagai berikut :
(dalam ribuan rupiah)
No

Program

Pagu Indikatif (Rp)


2015
2016 2017 2018

Penanggung
Jawab
2019

1. Standarisasi
15.000 15.000 15.000 15.000 15.000
Pelayanan
Kesehatan
Sumber dana:
- BLUD
7.500
7.500 7.500 7.500 7.500
- APBD/APBN
7.500
7.500 7.500 7.500 7.500
b. Meningkatnya mutu layanan puskesmas
Indikator Kinerja
kunjungan ibu hamil K-4
komplikasi kebidanan yang ditangani
pertolongan persalinan oleh tenaga
kesehatan
pelayanan nifas
neonatus dengan

komplikasi

yang

Dokter
Puskesmas

Target Kinerja
95%
80%
90%
90%
80%

38

Rencana Strategis Bisnis 2015 2019


UPT Puskesmas Janapria

ditangani
kunjungan bayi
atau
kelurahan

Universal

Child

Immunization (UCI)
Pelayanan anak balita
balita gizi buruk mendapat perawatan
Pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia

90%
100%
100%
100%
100%

6-24 bulan keluarga miskin

balita gizi buruk mendapat perawatan


penjaringan kesehatan siswa SD dan

100%
80%

setingkat
peserta KB aktif
Cakupan penemuan dan penanganan penderita

70%
<15 per 100.000 pend/th

penyakit, meliputi penyakit


Acute Flaccid Paralysis (AFP)
Penderita pneumonia balita

Pasien baru TB BTA positif


Penderita DBD yg ditangani
Pelayanan kesehatan rujukan
desa/ kelurahan mengalami KLB yang dilakukan

100%
85%
100%
100%
100%

penyelidikan epidemiologi < 24 jam


Promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat:

100%

Cakupan desa siaga aktif

c. Meningkatnya status puskesmas dengan indikator beserta target


kinerjanya sebagai berikut:
Indikator Kinerja
Penetapan PUSKESMAS sebagai BLUD
Peningkatan jumlah kunjungan

Target Kinerja
Tahun 2015
Tahun 2015-2019

puskesmas

3. PERSPEKTIF PERTUMBUHAN DAN PEMBELAJARAN


Program kerja pada perspektif ini diarahkan pada upaya peningkatan
pertumbuhan puskesmas, baik dari sisi aset berwujud maupun tak
berwujud. Aset berwujud merupakan infrastruktur yang mendukung
pelayanan sedangkan aset tidak berwujud berupa human capital
(Comitment and Capability), organization culture, dan organization
goodwill. Program tersebut meliputi:

39

Rencana Strategis Bisnis 2015 2019


UPT Puskesmas Janapria

a. Program Pengembangan Sumber Daya Manusia


Program ini merupakan upaya pencapaian arah bisnis puskesmas
dengan sasaran:
1) Meningkatnya komitmen pegawai melaksanakan tupoksi
2) Meningkatnya kapabilitas pegawai
3) Meningkatnya kecukupan tenaga pelayanan
Rincian program kerja yang terkait dengan pengembangan SDM adalah
sebagai berikut:

(dalam ribuan rupiah)


No

Program

2015

Pagu Indikatif
2016
2017
2018

Penanggung
Jawab
2019

1. Peningkatan

Kapasitas
Sumber Daya
Aparatur

5.000

5.000

5.000

Ka.Sub.Bag.T

5.000

5.000 U Puskesmas

Ka.Sub.Bag.
5.000 TU
Puskesmas

2. Program

Kemitraan
Peningkatan
Pelayanan
Kesehatan

Jumlah
Sumber dana:
- BLUD
- APBD/APBN
Program

5.000

5.000

5.000

5.000

10.000

10.000

10.000

10.000

10.000

4.000
6.000

4.000
6.000

4.000
6.000

4.000
6.000

4.000
6.000

Peningkatan

Kapasitas

Sumber

Daya

Aparatur

dialokasikan untuk pengiriman pegawai pada seminar / workshop

40

Rencana Strategis Bisnis 2015 2019


UPT Puskesmas Janapria

terkait dengan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi (tupoksi),


sedangkan Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan
diarahakan pada Kemitraan Peningkatan Kualitas Dokter dan
Paramedis.
b. Meningkatnya kecukupan tenaga kesehatan, dengan indikator
beserta target kinerjanya sebagai berikut:
Indikator Kinerja
Rasio tenaga kesehatan:
- Tenaga medis
- Tenaga keperawatan
- Tenaga penunjang medis
- Tenaga non medis

Target Kinerja
4
15
12
10

c. Meningkatnya kemampuan dan keahlian SDM, dengan indikator


beserta target kinerjanya sebagai berikut:

Indikator Kinerja
Jumlah pegawai yang mengikuti
diklat teknis dan tugas belajar:
- Tenaga medis
- Tenaga keperawatan
- Tenaga penunjang medis
- Tenaga non medis
- Manajemen
d.

Target Kinerja
100%
100%
100%
100%
100%
100%

Meningkatnya ketersediaan infrastruktur pelayanan kesehatan


puskesmas, dengan indikator beserta target kinerjanya sebagai
berikut:

Indikator Kinerja
Ketersediaan peralatan:
- Kelengkapan peralatan
- Prosentase peralatan dikalibrasi
- Kondisi Peralatan Baik
Ketersediaan ruangan

Target Kinerja
90%
100%
80%
100%

4. PERSPEKTIF KEUANGAN

41

Rencana Strategis Bisnis 2015 2019


UPT Puskesmas Janapria

a. Program Optimalisasi Pendapatan dan Pengendalian Biaya


Program ini merupakan upaya pencapaian arah bisnis puskesmas
dengan
sasaran

mendukung

peningkatan

pendapatan

operasional

serta

efisiensi dan efektivitas biaya pengolahan puskesmas.


Rincian program kerja yang terkait dengan pengembangan optimalisasi
pendapatan dan pengendalian biaya adalah sebagai berikut :

(dalam ribuan rupiah)


No

Program/Kegiatan

1 Standarisasi Pelayanan
Kesehatan/Penyusunan
Standar Analisis Belanja
Pelayanan Kesehatan
Jumlah
Sumber Dana
- BLUD
-

APBD/APDN

2015

Pagu Indikatif (Rp)


2016 2017 2018

2019

5.000 5.000 5.000 5.000

5.000

5.000 5.000 5.000 5.000

5.000

2.000 2.000 2.000 2.000


3.000 3.000 3.000 3.000

2.000
3.000

Penanggung
Jawab
Bendaharawan
Puskesmas

b. Meningkatnya tingkat kemandirian puskesmas, dengan indikator


beserta target kinerjanya sebagai berikut:
Indikator Kinerja
Sales Growth Rate (SGR)
Cost Recovery Rate (CRR)
Tingkat kemandirian Puskesmas

Target Kinerja
50% per tahun
80%
75%

B. KER ANGK A PEMBI AYAAN J ANGK A MENENG AH ( MEDIUM TERM


EXPENDITURE PRAMEWORK)
Contoh
Program-program kerja yang diarahkan pada pencapaian tujuan dan sasaran
strategis memerlukan dukungan konsep pembiayaan yang terstruktur, meliputi
proyeksi biaya pelayanan, biaya administrasi dan umum, serta belanja investasi.

42

Rencana Strategis Bisnis 2015 2019


UPT Puskesmas Janapria

Dalam jangka menengah, pembiayaan yang diperlukan oleh puskesmas adalah


sebesar Rp. 25.000.000 dengan komposisi sebagai berikut:
-

Sumber

Biaya Pelayanan
Biaya Administrasi Umum
Biaya Investasi
Jumlah

pembiayaan

tersebut

:
:
:

berasal

Rp.
Rp.
Rp.
Rp.

5.000.000
4.000.000
16.000.000
25.000.000

dari

pendapatan

operasional

puskesmas selama lima tahun ke depan sebesar Rp. 10.000.000 dan


Subsidi APBD Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah sebesar Rp.
15.000.000
Rincian Belanja Program dapat dijelaskan dan digambarkan sebagai berikut
:
(Dalam rupiah)
URAIAN
Pengeluaran
Biaya
Pelayanan
Biaya
Administrasi
Umum
Belanja
Investasi
Jumlah

2015

2016

2017

2018

2019

Jumlah

5.000.000

5.000.000

5.000.000

5.000.000

5.000.000

25.000.000

4.000.000

4.000.000

4.000.000

4.000.000

4.000.000

20.000.000

16.000.000
25.000.000

16.000.000
25.000.000

16.000.00 16.000.00
16.000.000
0
0
25.000.00 25.000.00 25.000.000
0
0

80.000.000
125.000.00
0

Sumber
Dana
RSUD

10.000.000

10.000.000

APBD/APB
N

15.000.000

15.000.000

Jumlah

25.000.000

25.000.000

10.000.00
0
15.000.00
0
25.000.00
0

10.000.00
0
15.000.00
0
25.000.00
0

10.000.000

50.000.000

15.000.000

75.000.000

25.000.000

125.000.00
0

C. PROYEKSI PENDAPATAN
1. Proyeksi Pendapatan Fungsional
Proyeksi proyeksi pendapatan fungsional Puskesmas Janapria lima tahun ke
depan adalah sebagai berikut:

43

Rencana Strategis Bisnis 2015 2019


UPT Puskesmas Janapria

(dalam Ribuan Rupiah)


NO.

URAIAN

Rawat Inap

Rawat Jalan

BPJS
Jumlah

2015
15.000

ANGGARAN
2016
2017
15.000
15.000

2018
15.000

2019
15.000

5.000

5.000

5.000

5.000

5.000

10.000

10.000

10.000

10.000

10.000

30.000

30.000

30.000

30.000

30.0000

2. Rasio Keuangan
NO

INDIKATOR

Imbalan Investasi (Return on

2
3
4

Rasio
Kas (Cash Ratio)
Investment)
Rasio Lancar (Current Ratio)
........................

...............................

SATUA
N
%

TAH U N
2015 2016 2017 2018 2019

%
%

44

Rencana Strategis Bisnis 2015 2019


UPT Puskesmas Janapria

BAB VI
P E N U T UP

Rencana Strategis Bisnis (RSB) merupakan bagian penting dari Manajemen


Strategi Puskesmas. RSB disusun agar dapat digunakan sebagai pedoman bagi
segenap insan puskesmas dalam rangka mencapai tujuan puskesmas sesuai
dengan visi dan misi yang telah ditetapkan adalah Terwujudnya Puskesmas
yang berkwalitas dan profesional menuju Lombok sehat 2015.
Misi
Untuk mewujudkan visi tersebut, telah dirumuskan enam misi Puskesmas
sebagai berikut :
1. Memberikan pelayanan yang berkwalitas.
Yaitu selalu berusaha untuk memberikan yang terbaik dalam memberikan
pelayanan kesehatan dasar kepada masyarakat. Pelayanan terbaik yang
mengacu pada standar dan sekaligus memperhatikan sendi-sendi pelayanan
prima yang berorientasi pada kepuasan pelanggan
2. Menyediakan SDM yang profesional.
Yaitu selalu berusaha secara terus-menerus untuk meningkatkan kualitas dan
kemampuan

dalam

pengelolaan

organisasi

secara

umum

maupun

pengelolaan setiap program dan kegiatan bagi semua jajaran karyawan


Puskesmas sesuai kapasitas, tugas dan kewenanganya.
3. Meningkatkan peran serta masyarakat.
Yaitu selalu berusaha untuk mendorong dan menyadarkan pada masyarakat
akan potensi yang ada, baik dalam individu, keluarga maupun masyarakat.
Serta selanjutnya memotivasi agar masyarakat dapat memberdayakan
potensi tersebut untuk lebih diarahkan pada kepedulian terhadap upaya
kesehatan
4. Mengelola lingkungan dengan baik.
Yaitu selalu berusaha secara terus-menerus dan berkelanjutan dalam
memperbaiki dan mengelola lingkungan untuk memberikan kenyamana pada
pelaku dan pengguna layanan di Puskesmas.

45

Rencana Strategis Bisnis 2015 2019


UPT Puskesmas Janapria

5. Pengelolaan manajemen yang efisien dan efektif.


Yaitu bahwa program pembangunan kesehatan, tidak akan dapat berhasil
dengan baik tanpa ada dukungan dari semua pihak, lintas sektor dan
masyarakat secara umum.
6. Menyediakan sarana dan prasarana yang memadai.
Yaitu menyediakan sarana dan prasarana yang dibutuhkan oleh masyarakat
serta mengembangkannya sehingga tercapai pelayanan yang optimal.

Kami ucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu tersusunnya
RSB Puskesmas Janapria Tahun 2015-2019 ini dan kami berharap semoga RSB ini
dapat bermanfaat.

46

Anda mungkin juga menyukai