BAB I
PENDAHULUAN
merencanakan alokasi
masyarakat.
Target
agregat
tersebut
dalam
tingkat
konteks
4. Tujuan
Perencanaan Strategis yang dibangun dan dikembangkan secara sistematis
dalam bentuk RSB dapat dipergunakan puskesmas untuk mencapai sasaran
sesuai dengan visi dan misinya. Penyusunan RSB mempunyai tujuan antara lain
:
a. Menjamin konsistensi antara visi, misi, tujuan dan sasaran pembangunan
yang ditetapkan oleh Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah dengan visi,
misi, tujuan dan sasaran Puskesmas Janapria.
b. Sebagai alat pemersatu langkah dan komitmen segenap Sumber Daya
Manusia Puskesmas Janapria dalam meningkatkan kinerja sesuai standar
manajemen dan standar mutu layanan yang telah ditargetkan dalam dokumen
perencanaan.
c. Memberikan pedoman/memperkuat landasan untuk penyusunan Rencana
Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja SKPD).
d. Tersedianya informasi pelayanan kesehatan di UPT Puskesmas Janapria
sehingga bisa digunakan sebagai bahan dalam melakukan monitoring dan
evaluasi terhadap pelayanan sesuai indikator-indikator penilaian kinerja Dinas
Kesehatan dan Standar Pelayanan Minimal (SPM).
B. Metodologi
Penyusunan RSB Puskesmas Janapria tahun 20152019 dilakukan melalui tahapan
penyerapan harapan stakeholders, perumusan visi dan misi, identifikasi dan
analisis lingkungan dengan metode SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities
and Threats), perumusan strategi, penentuan sasaran dan inisiatif stratejik,
penetapan program, serta penyusunan proyeksi keuangan.
Harapan
Stakeholders
Perumusan
Visi dan Misi
Faktor Internal
Kekuatan (K)
Kelemahan (L)
Analisa
SWOT
Faktor Eksternal
Peluang (P)
Ancaman (A)
Perumusan
Strategi
Penentuan
Sasaran dan
Inisiatif
Strategik
Penetapan
Program
Evaluasi Tahunan
Proyeksi
Keuangan
BAB II
PROFIL UPT PUSKESMAS JANAPRIA
Kabupaten
Desa
Dusun
Keluraha
n
JANAPRIA
20
PENDEM
14
SABA
24
LEKOR
32
STUTA
JANGO
107
JUMLAH
2 Puskesmas Yaitu
Puskesmas Janapria dan Puskesmas Langko. Dan sejak saat itu Puskesmas
Janapria telah mengalami beberapa peningkatan baik Pembangunan fisik
bangunan, sarana dan prasarana Puskesmas hingga peningkatan jumlah
sumber daya manusianya. Pada Tahun 20 Puskesmas Janapria mengalami
perubahan status menjadi Puskesmas Poned.
Puskesmas Janapria adalah unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kabupaten
Lombok Tengah yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan
kesehatan di 6 Desa yaitu Janapria, Pendem, Saba, Lekor, Stuta dan Jango
Sebagai unit pelaksana teknis, puskesmas melaksanakan sebagian tugas Dinas
Kesehatan kabupaten Lombok Tengah. Berdasarkan kebijakan dasar pusat
kesehatan masyarakat (Keputusan Menteri Kesehatan nomor 128 tahun 2004)
mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam sistem kesehatan nasional
dan sistem kesehatan kabupaten.
menyeluruh,
terpadu
dan
berkesinambungan
dalam
bentuk
berdasarkan
Peraturan
Menteri
Kesehatan
nomor
lembaga-lembaga
pelayanan
sosial
milik
pemerintah
baik
di
memenuhi
persyaratan
pada
peraturan
tersebut.
Dengan
akan
lebih mampu bersaing dengan kompetitor yang saat ini sudah jauh melangkah
kedepan, disamping juga akan lebih leluasa dalam menerapkan prinsip-prinsip
manajemen bisnis guna menjawab tuntutan pelayanan kepada masyarakat yang
paripurna dan prima.
Dalam rangka Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (BLU)
disamping persyaratan substantif juga harus dipenuhi persyaratan teknis dan
administratif. Dengan latar belakang permasalahan seperti tersebut diatas perlu
ekonomi.
Untuk maksud tersebut perlu dilakukan analisis tentang berbagai aspek yang
ada di lingkungan internal maupun eksternal Puskesmas Janapria dalam bentuk
penyusunan Rencana Bisnis Strategis Puskesmas Janapria sebagai Badan
Layanan Umum Daerah (BLUD).
B. Profil Puskesmas
Kegiatan Utama Puskesmas Janapria adalah dalam usaha pelayanan kesehatan
perorangan dengan pendekatan pelayanan medis, tindakan medik dan
keperawatan, pelayanan penunjang medik, dan upaya rujukan. Dengan core
bisnis adalah pelayanan kesehatan dasar paripurna dan terpadu. Diharapkan
dengan core bisnis tersebut masyarakat yang mengalami masalah kesehatan
akan dapat diselesaikan dengan benar melalui Puskesmas.
Dalam upaya menghadapi persaingan global, terutama terhadap competitor
layanan sejenis di Kabupaten Lombok Tengah, Puskesmas Janapria berusaha
memenangkan persaingan dengan cara menjaga mutu layanan; Leader dalam
SDM dan Sarana Prasarana, Pelayanan terpadu dan terjangkau oleh semua
lapisan masyarakat.
Dalam persiapan menghadapi tantangan tersebut Puskesmas Janapria harus
mengerahkan sumber daya yang dimiliki secara optimal dan dikembangkan
dengan suasana kegiatan bisnis yang sehat sehingga memiliki daya tahan untuk
selalu meningkatkan performance dan daya tahan untuk bersaing dengan
layanan kesehatan lainnya.
Sumber Daya Manusia
Faktor sumber daya manusia di puskesmas sangat penting. Dokter, tenaga
paramedis dan tenaga penunjang lainnya berperan utama dalam pelayanan, dan
dalam mencapai kinerja yang telah ditentukan selalu mengedepankan
kecepatan pelayanan.
Dengan strategi yang diambil yaitu dengan menyediakan SDM yang cukup
diharapkan memadai untuk melaksanakan pelayanan setiap harinya.
= 1 orang
Kasubbag TU
= 1 orang
= 1 orang
= 1 orang
Dokter gigi
= 1 orang
SKM SPT
= 1 orang
SKM Magang
= 1 orang
Bidan PNS
= 4 orang
Bidan PTT
= 5 orang
Bidan SPT
= 1 orang
Bidan Magang
= 11 orang
Perawat PNS
= 12 orang
Perawat SPT
= 5 orang
Perawat Magang
= 13 orang
= 2 orang
= 2 orang
= 2 orang
Apoteker/farmasi PNS
= 1 orang
Apoteker/farmasi PTT
= 1 orang
Apoteker/farmasi Magang
= 1 orang
Nutrisionis PNS
= 3 orang
Nutrisionis SPT
= 1 orang
Sanitarian PNS
= 2 orang
Administrasi
= 2 orang
= 1 orang
Cleanning Service
= 2 orang
Sarana prasarana
Dalam mencapai target kinerja, Puskesmas Janapria dilengkapi dengan
sarana-prasarana yang mencukupi, terutama untuk pelayanan medis dan
penunjang medis. Keandalan dan keamanan sarana-prasarana yang ada
sangat mendukung dalam kinerja Puskesmas. Hambatan yang ada adalah
10
masih
diperlukannya
peningkatan
tenaga
trampil
yang
mampu
11
12
BAB III
ANALISA LINGKUNGAN BISNIS
Analisa lingkungan bisnis dilakukan melalui analisa SWOT yakni menilai kekuatan
terhadap kelemahannya, dan peluang terhadap ancaman dari pesaing. Ada 4
kuadran posisi organisasi hasil analisis SWOT Analisis SWOT didasarkan pada
peninjauan dan penilaian atas keadaan-keadaan yang dianggap sebagai kekuatan
(strength), kelemahan (weakness), peluang (opportunity), dan ancaman (threat).
Setelah diketahui gambaran mengenai posisi / keadaan organisasi saat ini, maka
akan dapat ditentukan beberapa alternatif langkah-langkah yang dapat dilakukan
untuk meningkatkan kinerja organisasi pada masa yang akan datang dengan cara
memaksimumkan
kekuatan
dan
memanfaatkan
peluang
yang
ada
serta
Aggressive
Maintenance
Rapid
Growth
Selective
Maintenance
X
KelemahanTurn Arround Giurella
Nice
III
DEFENSIF
I
GROWTH
Stable
Growth
Kekuatan
Conglomerat Diversification
Concentric
diversification
Y
Ancaman
IV
DIVERSIFIKASI
Anatomi Kuadran
a)
Kuadran I
Dalam hal perusahaan pada posisi ini maka pengembangan dan pertumbuhan
secara agresif sangat terbuka karena organisasi memiliki kekuatan dan peluang
13
yang cukup untuk itu. Pengembangan yang dapat dilakukan antara lain dengan
hal-hal sebagai berikut:
1
Penetrasi
pasar, yakni
meningkatkan
volume
usaha
dengan
upaya
pemasaran yang lebih agresif pada pasar yang telah ada (meningkatkan
penguasaan pasar / pangsa pasar).
2
Pengembangan
produk,
yakni
meningkatkan
volume
usaha
dengan
Kuadran II
Organisasi yang ada pada kuadran ini akan tetap masih dapat berkembang /
tumbuh apabila secara jeli mampu memilih peluang dalam bersaing dengan
menekan kelemahan yang ada. Beberapa pilihan untuk berkembang antara lain
dengan memperbaiki mutu layanan, pemberlakuan tarif yang kompetitif (pricing
policy), dan sebagainya.
c)
Kuadran III
Organisasi yang berada pada kuadran ini kemungkinan untuk tumbuh /
berkembang sangat kecil bahkan organisasi terancam pailit, karena dihadapkan
pada ancaman dengan berbagai kelemahan yang dimiilikinya.
d)
Kuadran IV
Organisasi yang berada di kuadran ini agar dapat tumbuh / berkembang harus
melakukan upaya-upaya diversifikasi usaha dengan cara pengayaan usaha atau
menonjolkan produk unggulan tertentu, karena beberapa kekuatan yang dimiliki
akan berhadapan dengan beberapa ancaman yang menghadang, dan semakin
ekstensif terutama dengan diberlakukannya globalisasi ekonomi di segala bidang
tidak terkecuali bisnis kesehatan.
14
A.
Sumberdaya Manusia
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
b.
Kekuatan
(S)
1
2
3
X
X
X
X
X
Kelemahan
(W)
-1 -2 -3
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
29
-14
15
Keberadaan Puskesmas
No
1
2
3
4
5
Kekuatan
(S)
1
2
3
X
X
X
X
Kelemahan
(W)
-1 -2 -3
X
9
-3
6
15
c.
d.
Kekuatan
(S)
1
2
3
X
X
X
Kelemahan
(W)
-1 -2 -3
X
X
X
X
X
X
9
-10
-1
Sarana Prasarana
Kekuatan
(S)
1
2
3
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Kelemahan
(W)
-1 -2 -3
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
-8
7
-1
Kekuata
n
29
9
9
7
54
Penilaian
Kelemaha
n
-14
-3
-10
-8
-35
Nilai
15
6
-1
-1
19
16
Peluang
(O)
1
2
3
Ancaman
(T)
-1 -2 -3
X
X
X
X
X
6
-3
3
Peluang
(O)
1
2
3
X
X
X
X
Ancaman
(T)
-1 -2 -3
X
X
X
X
X
14
-5
9
Peluang
(O)
1
2
3
X
X
Ancaman
(T)
-1 -2 -3
X
X
X
X
X
X
15
-3
12
17
d Pesaing
No
Peluang
(O)
1
2
3
Ancaman
(T)
-1 -2 -3
X
X
X
X
X
X
X
X
X
-10
4
-6
Peluan
g
6
14
15
4
39
Penilaian
Ancama
n
-3
-5
-3
-10
-21
Nilai
3
9
12
-6
18
18
Peluang
(19,18)
18
Kekuatan
Kelemahan
19
Ancaman
Terlihat dari hasil analisis SWOT, Posisi Puskesmas Janapria di Kuadran I, atau
pada kuadran Agressive tumbuh (Rapid Growth)
Penjelasan Analisis Eksternal dan Internal
Kinerja yang telah dapat dicapai sampai dengan saat ini sangat dipengaruhi oleh
beberapa faktor baik yang bersumber pada internal maupun dari eksternal.
Strategi organisasi dalam mencapai target mengedepankan aspek Pelayanan,
Pengerahan SDM, Organisatoris, Keuangan dan Promosi. Kebijakan manajemen
yang diambil dalam pencapaian kinerja adalah mengembangkan partisipasi aktif
dari semua komponen Puskesmas dalam pelayanan, dan pembagian tugas
sesuai dengan profesi, kompetensi, dan ketrampilan yang dimiliki. Artinya dalam
penempatan
tenaga
semacam
paramedik,
dilihat
dari
kompetensi
dan
kemampuan, yang kemudian ditempatkan pada ruang dan unit pelayanan yang
19
sesuai. Selain itu kebijakan lain yang diambil adalah dengan mengadakan rotasi
ketenagaan. Guna memelihara dan meningkatkan kompetensi personil dalam
menjaga mutu layanan ditempuh dengan cara pendidikan dan pelatihan serta
meningkatkan kesejahteraan karyawan.
Masyarakat sebagai pengguna sekaligus sebagai pemilik Puskesmas, diikutkan
dalam pemecahan masalah pelayanan yang ada, dan dibahas bersama dalam
forum temu pelanggan, selain itu kritik mengenai pelayanan yang ada dipakai
sebagai dasar untuk peningkatan pelayanan.
Strategi yang diambil dalam mencapai kinerja pelayanan memakai Kuadran
Bertumbuh (Rapid Growth), yaitu strategi yang mengedepankan pelayanan yang
bermutu, diikuti dengan semangat etos kerja yang tinggi, ramah., dan
pemamfaatan Pengelolaan Sumber daya yang ada, sehingga warga bangga
akan Puskesmas. Dalam mencapai kinerja juga ditempuh inovasi layanan dan
cara pelayanan, dimana semua pelayanan tersebut terjangkau oleh semua
lapisan masyarakat. Sebagai core bisnis, ditetapkan pelayanan kesehatan
dasar/BP Umum yang lengkap dan berkualitas sebagai produk unggulan.
Dalam mencapai kinerja, juga mengedepankan aspek kerjasama semua lini,
lintas program dan lintas sektor, dengan menyediakan sarana prasarana yang
aman, apik dan asri sehingga nyaman ditempati. Juga ditempuh upaya rujukan
pasien maupun specimen, sehingga tercipta pelayanan pasien yang paripurna
dan akhirnya informasi semua kegiatan Puskesmas yang terpadu dan berkualitas
dapat diakses oleh pihak-pihak yang berkepentingan.
Pendekatan strategi Pelayanan maksimal tersebut mencakup kondisi internal dan
eksternal yang antara lain sebagai berikut :
1.
Kondisi Internal
1)
Organisasi
Puskesmas
Janapria
merupakan
lembaga
teknis
daerah,
secara
20
ditentukan,
mengedepankan
kecepatan
pelayanan
dan
Sarana Prasarana
Dalam mencapai target kinerja, Puskesmas dilengkapi dengan saranaprasarana yang mencukupi, terutama untuk pelayanan medis dan
penunjang medis termasuk obat-obatan.
Keandalan dan keamanan sarana-prasarana yang ada sangat mendukung
dalam kinerja Puskesmas. Hambatan yang ada adalah masih minimnya
tenaga trampil yang mampu mengoperasionalkan alat, dan biaya
operasional.
Untuk pengembangan layanan baru, telah diupayakan menyediakan
sarana prasarana pendukung layanan, sehingga pada saat operasional
sudah tidak terkendala sarana.
21
Perangkat Lunak
Dalam mencapai kinerja, Puskesmas dilengkapi dengan perangkat lunak
berupa Prosedur-prosedur standar, Petunjuk pelaksanaan, Petunjuk
Teknis, Surat-surat keputusan, dan perangkat lunak system informasi
manajemen dan keuangan, sehingga apa yang dilaksanakan dapat
dipertanggung
jawabkan.
Adanya
perangkat
lunak,
disamping
Dana
Bahwa operasional Puskesmas memerlukan dana yang besar untuk
memenuhi kebutuhan pembiayaan pemeliharaan alat , bahan medis habis
pakai, jasa pelayanan, alat pelindung kerja, operasional kendaraan,
pemeliharaan, gaji karyawan dan lain sebagainya.
Pengeluaran pembiayaan dapat dikatakan per hari bahkan per jam
pelayanan. Namun selama ini, Puskesmas Daerah terbentur pada aturan
pengelolaan keuangan berdasarkan Peraturan daerah yang berlaku,
sehingga seringkali Puskesmas menghadapi kendala biaya operasional,
dan terhambat pencapaian kinerjanya.
2.
Kondisi Eksternal
Pencapaian kinerja sangat dipengaruhi oleh peraturan perundang-undang;
kebijakan pemerintah; keadaan persaingan; keadaan perekonomian daerah
dan nasional; perkembangan sosial budaya; dan perkembangan teknologi.
Yaitu:sangat
pesatnya
perkembangan
peralatan
baik
medis
maupun
Negeri
khususnya
dalam
22
68
dan
Pasal
69
UU
No.
ahun
2004
tentang
pelayanan
publik
seperti
layanan
kesehatan,
secara
berkala
kepada
menteri/piminan
23
dengan
Laporan
Keuangan
Kementerian/
Negara/Lembaga
32
antara
lain
Laporan
24
Keuangan
BLU
yang
berada
dilingkungan
Kementrian
Janapria,
memiliki
type
atau
25
operasional
puskesmas
dalam
prediksi kinerja. Nilai kurs rupiah terhadap mata usang asing utama juga
memacu fluktuasi harga-harga pasar terutama barang-barang untuk
kesehatan dari luar negeri apalagi dengan seringnya kebijakan
pemerintah dalam menaikkan harga BBM, yang membuat harga-harga
domestik melambung.
Dengan melihat posisi bisnis Puskesmas, maka dapat disimpulkan bahwa pada
posisi tersebut menguntungkan, puskesmas mempunyai peluang dan sekaligus
kekuatan sehingga puskesmas dapat memanfaatkan peluang yang ada, serta
mampu mengerahkan semua sumberdaya yang masih menganggur dan belum
optimal menjadi maksimal. Puskesmas dapat memilih strategi yang mendukung
kebijakan pertumbuhan yang agresif dengan mengakomodir isue-isue yang
relevan yang sesuai dengan Visi dan Misi antara lain :
a) Mengoptimalkan pelayanan dengan memanfaatkan sumber daya yang
dimiliki.
b) Memanfaatkan
jumlah
dokter/tenaga
lainnya
yang
cukup
untuk
untuk mempersiapkan
27
BAB IV
ARAH BISNIS PUSKESMAS JANAPRIA
dalam
pengelolaan
organisasi
secara
umum
maupun
28
29
a. PERSPEKTIF PELANGGAN
Berdasarkan data historis Kondisi pelanggan Puskesmas Janapria
menunjukkan posisi yang relatif baik dilihat dari tingkat
loyalitas dan
diharapkan
kondisi
ini
semakin
ditingkatkan
dengan
1,5
- Customer Acquisition
50
55
60
65
70
- Customer Loyality
75
77
79
81
83
100
100
100
100
100
Kunjungan Pasien
Target Kinerja
100%
100%
100%
30
Satuan
2015
2016
2017
2018
2019
79%
79%
80%
80%
80%
BTO
kali
45
45
45
45
45
TOI
hari
Satuan
2015
2016
2017
2018
2019
Quality of Services
GDR
NDR
2,5
2,5
2,5
2,5
2,5
jiwa
25
25
25
25
25
jiwa
20
20
20
20
20
2018
2019
Quality of Place
BOR
TargetKinerja
Satuan
2015
95%
80%
90%
2016
2017
31
90%
komplikasi
yang
80%
ditangani
kunjungan bayi
atau
kelurahan
90%
Universal
Child
100%
Immunization (UCI)
Pelayanan anak balita
balita
gizi
buruk
100%
100%
100%
100%
80%
70%
mendapat perawatan
Pemberian makanan
pendamping ASI pada
anak usia 6-24 bulan
keluarga miskin
balita
gizi
buruk
mendapat perawatan
penjaringan kesehatan
siswa SD dan setingkat
peserta KB aktif
Cakupan penemuan dan
penanganan penderita
penyakit, meliputi
<15 per
%
penyakit
Acute Flaccid Paralysis
100.00
0
pend/th
(AFP)
Penderita pneumonia
balita
100%
85%
100%
100%
DBD
ditangani
yg
Pelayanan kesehatan
rujukan
32
desa/
kelurahan
mengalami
KLB
dilakukan
yang
penyelidikan
100%
100%
Cakupan
3).
Target Kinerja
Tahun 2015
Tahun 2015-2019
puskesmas
Indikator Kinerja
Satuan
2015
2016
2017
2018
2019
Waktu Pelayanan di
Luar Jam Kerja
85
86
87
88
89
Tingkat Kehadiran
Pegawai
95
96
97
98
99
33
Satuan
2015
Target Kinerja
2016 2017 2018
2019
Rasio tenaga
kesehatan:
- Tenaga medis
- Tenaga
keperawatan
- Tenaga penunjang
medis
- Tenaga non medis
Orang
Orang
15
16
17
18
19
Orang
12
13
13
14
14
Orang
10
11
12
13
14
Target Kinerja
100%
100%
100%
100%
100%
100%
Indikator Kinerja
Ketersediaan peralatan:
- Kelengkapan peralatan
- Prosentase peralatan dikalibrasi
- Kondisi Peralatan Baik
Ketersediaan ruangan
Target Kinerja
90%
100%
80%
100%
d. PERSPEKTIF KEUANGAN
34
2)
IndikatorKinerja
Satuan
2015
2016
2017
2018
2019
Rata-rata pertumbuhan
sales gross ratio
99
99
99
99
99
Target Kinerja
80%
75%
35
BAB V
STRATEGI BISNIS PUSKESMAS JANAPRIA
Strategi bisnis merupakan upayaupaya yang dilakukan puskesmas untuk
mencapai tujuan dan sasaran strategis yang ditetapkan. Strategi Bisnis
Puskesmas Janapria untuk periode tahun 20152019 adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan sarana dan prasarana medis dan non medis.
2. Meningkatkan kualitas sarana penunjang.
3. Meningkatkan sistem pengamanan dan ketertiban.
4. Meningkatkan tata lingkungan yang serasi, indah dan hijau.
Upayaupaya tersebut dilakukan dengan menyusun programprogram kerja yang
direncanakan dengan memperhatikan kekuatan sumber daya yang dimiliki oleh
puskesmas. Program kerja yang diarahkan pada pencapaian sasaran strategis
adalah sebagai berikut:
A. PROGRAM KERJA
arah
bisnis
36
No.
1.
Program
Program Upaya
Kesehatan
Masyarakat
2.
Program
Promosi
Kesehatan dan
Pemberdayaan
Masyarakat
Jumlah
Penanggung
Jawab
Pagu Indikatif
2015
2016
10.000 10.000
2017
2018
10.000
10.000
2019
10.000
Koordinator Promkes
Puskesmas
Koordinator Promkes
Puskesmas
15.000 15.000
15.000
15.000
15.000
25.000 25.000
25.000
25.000
25.000
10.000
10.000
10.000
15.000 15.000
15.000
15.000
Sumber Dana :
-
BLUD
10.000 10.000
APBD/ APBN
15.000
terhadap
pemahaman
pasien/masyarakat
tentang
Target Kinerja
37
dilayani:
- Jamkesmas
- Jamkesda
- Askes
100%
100%
100%
arah
bisnis
Program
Penanggung
Jawab
2019
1. Standarisasi
15.000 15.000 15.000 15.000 15.000
Pelayanan
Kesehatan
Sumber dana:
- BLUD
7.500
7.500 7.500 7.500 7.500
- APBD/APBN
7.500
7.500 7.500 7.500 7.500
b. Meningkatnya mutu layanan puskesmas
Indikator Kinerja
kunjungan ibu hamil K-4
komplikasi kebidanan yang ditangani
pertolongan persalinan oleh tenaga
kesehatan
pelayanan nifas
neonatus dengan
komplikasi
yang
Dokter
Puskesmas
Target Kinerja
95%
80%
90%
90%
80%
38
ditangani
kunjungan bayi
atau
kelurahan
Universal
Child
Immunization (UCI)
Pelayanan anak balita
balita gizi buruk mendapat perawatan
Pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia
90%
100%
100%
100%
100%
100%
80%
setingkat
peserta KB aktif
Cakupan penemuan dan penanganan penderita
70%
<15 per 100.000 pend/th
100%
85%
100%
100%
100%
100%
Target Kinerja
Tahun 2015
Tahun 2015-2019
puskesmas
39
Program
2015
Pagu Indikatif
2016
2017
2018
Penanggung
Jawab
2019
1. Peningkatan
Kapasitas
Sumber Daya
Aparatur
5.000
5.000
5.000
Ka.Sub.Bag.T
5.000
5.000 U Puskesmas
Ka.Sub.Bag.
5.000 TU
Puskesmas
2. Program
Kemitraan
Peningkatan
Pelayanan
Kesehatan
Jumlah
Sumber dana:
- BLUD
- APBD/APBN
Program
5.000
5.000
5.000
5.000
10.000
10.000
10.000
10.000
10.000
4.000
6.000
4.000
6.000
4.000
6.000
4.000
6.000
4.000
6.000
Peningkatan
Kapasitas
Sumber
Daya
Aparatur
40
Target Kinerja
4
15
12
10
Indikator Kinerja
Jumlah pegawai yang mengikuti
diklat teknis dan tugas belajar:
- Tenaga medis
- Tenaga keperawatan
- Tenaga penunjang medis
- Tenaga non medis
- Manajemen
d.
Target Kinerja
100%
100%
100%
100%
100%
100%
Indikator Kinerja
Ketersediaan peralatan:
- Kelengkapan peralatan
- Prosentase peralatan dikalibrasi
- Kondisi Peralatan Baik
Ketersediaan ruangan
Target Kinerja
90%
100%
80%
100%
4. PERSPEKTIF KEUANGAN
41
mendukung
peningkatan
pendapatan
operasional
serta
Program/Kegiatan
1 Standarisasi Pelayanan
Kesehatan/Penyusunan
Standar Analisis Belanja
Pelayanan Kesehatan
Jumlah
Sumber Dana
- BLUD
-
APBD/APDN
2015
2019
5.000
5.000
2.000
3.000
Penanggung
Jawab
Bendaharawan
Puskesmas
Target Kinerja
50% per tahun
80%
75%
42
Sumber
Biaya Pelayanan
Biaya Administrasi Umum
Biaya Investasi
Jumlah
pembiayaan
tersebut
:
:
:
berasal
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
5.000.000
4.000.000
16.000.000
25.000.000
dari
pendapatan
operasional
2015
2016
2017
2018
2019
Jumlah
5.000.000
5.000.000
5.000.000
5.000.000
5.000.000
25.000.000
4.000.000
4.000.000
4.000.000
4.000.000
4.000.000
20.000.000
16.000.000
25.000.000
16.000.000
25.000.000
16.000.00 16.000.00
16.000.000
0
0
25.000.00 25.000.00 25.000.000
0
0
80.000.000
125.000.00
0
Sumber
Dana
RSUD
10.000.000
10.000.000
APBD/APB
N
15.000.000
15.000.000
Jumlah
25.000.000
25.000.000
10.000.00
0
15.000.00
0
25.000.00
0
10.000.00
0
15.000.00
0
25.000.00
0
10.000.000
50.000.000
15.000.000
75.000.000
25.000.000
125.000.00
0
C. PROYEKSI PENDAPATAN
1. Proyeksi Pendapatan Fungsional
Proyeksi proyeksi pendapatan fungsional Puskesmas Janapria lima tahun ke
depan adalah sebagai berikut:
43
URAIAN
Rawat Inap
Rawat Jalan
BPJS
Jumlah
2015
15.000
ANGGARAN
2016
2017
15.000
15.000
2018
15.000
2019
15.000
5.000
5.000
5.000
5.000
5.000
10.000
10.000
10.000
10.000
10.000
30.000
30.000
30.000
30.000
30.0000
2. Rasio Keuangan
NO
INDIKATOR
2
3
4
Rasio
Kas (Cash Ratio)
Investment)
Rasio Lancar (Current Ratio)
........................
...............................
SATUA
N
%
TAH U N
2015 2016 2017 2018 2019
%
%
44
BAB VI
P E N U T UP
dalam
pengelolaan
organisasi
secara
umum
maupun
45
Kami ucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu tersusunnya
RSB Puskesmas Janapria Tahun 2015-2019 ini dan kami berharap semoga RSB ini
dapat bermanfaat.
46