Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH KELOMPOK 14

ASUHAN KEBIDANAN PADA PRANIKAH DAN PRAKONSEPSI

Dosen Pengampu : Julietta Hutabarat, M.Keb

DISUSUN OLEH:

YUSRAINI HASIBUAN

ESTER TELAUM BANUA

ELYSA POMPI BR. MANALU

JURUSAN KEBIDANAN PROGRAM STUDID-IV KEBIDANAN ALIH


JENJANG POLTEKKES KEMENKES MEDAN

TAHUN 2022

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat nya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah kelompok 14 mata kuliah Asuhan Kebidanan
Pada Pranikah dan Prakonsepsi dengan topik skrining pranikah : penderita penyakit kronik
(asma, hipertensi, penyakit tiroid dan jantung) dan kelainan tulang belakang. Tidak lupa
pula kami mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi
dalam menyelesaikan makalah ini.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
wawasan pembaca. Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan
dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami.
Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca
demi kesempurnaan makalah ini.

Medan, 20 Januari 2022

Penulis

i
VISI MISI PRODI D-IV KEBIDANAN POLTEKKES KEMENKES MEDAN

VISI

Menghasilkan Lulusan D-IV Kebidanan yang mampu berwirausaha dengan pendekatan


asuhan kebidanan holistik berbasis kearifan lokal ditingkat nasional dan siap bersaing
ditingkat internasional pada tahun 2024

MISI

1. Menyelenggarakan pendidikan D-III,D-IV dan profesi kebidanan yang memiliki daya


saing ditingkat nasional dan siap bersaing ditingkat internasional sesuai dengan
perkembangan IPTEK.
2. Melakukan penelitian (Evidance based) dalam kewirausahan dengan pendekatan
asuhan kebidanan holistic berbasis kearifan lokal.
3. Melaksanakan pengabdian masyarakat bermitra dengan stake holder khususnya dalam
kewirausahaan pendekatan asuhan kebidanan Holistik berbasis kearifan local
4. Menjalin kerjasama dengan pihak terkait untuk meningkatkan kualitas lulusan serta
mampu berwirausaha dengan pendekatan asuhan asuhan kebidanan holistik berbasis
kearifan lokal.

ii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar...............................................................................................................i

Visi Misi Prodi D-IV Kebidanan Politeknik Kesehatan Medan....................................ii

Daftar Isi........................................................................................................................ii

BAB I.............................................................................................................................1

BAB II............................................................................................................................2

A. Skrining Pranikah...............................................................................................2
B. Penyakit Kronik.................................................................................................3
1. Asma............................................................................................................3
2. Hipertensi.....................................................................................................5
3. Penyakit tiroid..............................................................................................6
4. Penyakit jantung...........................................................................................6
C. Kelainan Tulang Belakang................................................................................10

BAB III.........................................................................................................................11

Kesimpulan...................................................................................................................11

iii
BAB I

A. Latar Belakang

Pernikahan tidak hanya mempersatukan laki-laki dan perempuan. Pernikahan


merupakan bertemunya laki-laki dan perempuan yang berbeda dalam suatu ikatan tali
perjanjian yang sacral dengan menjungjung tinggi nilai adat dan agama. Dalam
pernikahan terdapat tanggungjawab, komitmen, dan tujuan untuk melanjutkan keturunan
guna membentuk keluarga yang sejahtera.

Demi mewujudkan tujuan mulia tersebut tiap pasangan perlu mempersiapkan dengan
matang. Tidak hanya mempersiapkan fisik, modal keuangan yang mencukupi, tetapi juga
batin dan mental, serta Riwayat kesehatan maupun kehidupan pribadinya juga perlu
dipertimbangkan, karena hal itu merupakan factor penting untuk memenuhi kebutuhan
psikologis calon pengantin.

Pemeriksaan kesehatan pranikah adalah sekumpulan pemeriksaan yang dilakukan oleh


calon pengantin laki-laki dan perempuan untuk mendeteksi dan memastikan status yang
dapat mempengaruhi kesuburan maupun kesehatan janin. Untuk mengatasi masalah
tersebut dapat dilakukan pencegahan terhadap masalah kesehatan mengenai kesuburan dan
penyakit yang diturunkan secara genetic.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Memahami konsep skrining pranikah penderita penyakit kronik, yaitu asma,
hipertensi, penyakit tiroid dan jangtung) dan kelainan tulang beakang

2. Tujuan Khusus
Mampu menerapkan skrining pranikah penderita penyakit kronik, yaitu asma,
hipertensi, penyakit tiroid dan jantung) dan kelainan tulang beakang.

BAB II
1
Skrining Pranikah : Penderita Penyakit Kronik (Asma, Hipertensi, Penyakit Tiroid Dan
Jantung) Dan Kelainan Tulang Belakang.

A. Skrining Pranikah

Skrining pranikah ( pre maternal check up) merupakan sebuah Tindakan


pencegahan yang wajib dilakukan untuk mencegah terjadinya permasalahan kesehatan
pada diri sendiri, pasangan, maupun keturunan ke depannya. Beberapa keuntungan
melakukan pemeriksaan pra nikah adalah

1. Mencegah berbagai macam penyakit pada calon bayi, seperti penyakit thalassemia,
diabetes melitus, dan penyakit lainnya
2. Pemeriksaan pranikah dilakukan untuk mengenal Riwayat kesehatan diri sendiri
maupun pasangan, sehingga tidak ada penyesalan di kemudian hari, khususnya bagi
Riwayat keturunan yang dihasilkan
3. Membuat calon mempelai semakin mantap, lebih terbuka, dan lebih yakin satu
sama lain mengenai riwayat kesehatan keduanya.

Pre marital check up merupakan merupakan serangkaian tes yang dilakukan


pasangan sebelum menikah. Di negara-negara lain, pre marital check up menjadi
persyaratan wajib bagi pasangan yang akan menikah. Hal tersebut dikarenakan tidak
semua orang memiliki Riwayat kesehatan yang baik. Seseorang yang tampak sehat
dapat memiliki sifat pembawa (carrier) penyakit.

Pemeriksaan yang dilakukan melipiti pemeriksaan genetic, penyakit menular dan


penyakit infeksi melalui darah. Pemeriksaan bertujuan untuk mencegah agar penyakit
tersebut tidak menurun pada keturunannya di kemudian hari sehingga hidup sehat
Bersama keluarga bisa tercapai. Waktu pelaksanaan pre maternal screening yang di
sarankan adalah 6 bulan sebelum calon mempelai menikah.

Tahap pemeriksaan pranikah

1. Pemeriksaan fisik secara lengkap


Pemeriksaan pre marital yang pertama terdiri dari pemeriksaan umum, yakni uji
pemeriksaan fisik secara lengkap. Hal ini dilakukan karen apada umumnya status
kesehatan dapat dilihat lewat tekanan darah. Umumnya tekanan darah tinggi dapat
berbahaya bagi kandungan sebab membuat tumbuhkembang janin dalam
2
kandungan terhambat. Selain itu, pemeriksaan pre marital juga dapat mengetahui
apakah pasangan tersebut mempunyai beberapa Riwayat penyakit atau tidak,
misalnya penyakit tiroid.
2. Pemeriksaan penyakit hereditas
Penyakit hereditas biasanya diturunkan dari kedua orang tua, misalnya gangguan
kelainan darah yang membuat penderitanya tidak bisa memproduksi hemoglobin
(sel darah merah) secara normal.
3. Pemeriksaan penyakit menular
Pemeriksaan yang ketiga meliputi pemeriksaan terhadap penyakit menular,
diantaranya seperti hepatitis B, hepatitis C, dan HIV/AIDS. Pemeriksaan tersebut
penting sekali dilakukan, mengingat penyakit-penyakit menular tersebut sangat
berbahaya dan mengancam nyawa
4. Pemeriksaan organ reproduksi
Pemeriksaan ini berkaitan dengan kesuburan serta organ reproduksi untuk pria dan
perempuan. Pemeriksaan ini bertujuan untuk memeriksa kondisi kesehatan organ
reproduksi diri sendiri dan pasangan.
5. Pemeriksaan alergi
Walaupun sering dianggap sepele, melakukan pemeriksaan alergi sangatlah penting
karena alergi yang tidak disadari dari awal dan tidak ditangani dengan tepat dapat
berakibat fatal

B. Penyakit Kronik
Penyakit kronik ( kronis) menurut world health organization (WHO) merupakan
penyakit dengan durasi Panjang yang pada umumnya berkembang secara lambat dan
merupakan akibat factor genetic, fisiologis, lingkungan, dan perilaku. Secara global,
regional dan nasional pada tahun 2030 diproyeksikan terjadi transisi epidemiologi dari
penyakit menular menjadi penyakit tidak menular.
1. Asma

Asma merupakan penyakit multifactorial yang terjadi pada saluran napas akibat
reaksi inflamasi kronik yang menyebabkan hiperresponsif jalan napas dengan gejala
mengi, sesak napas, dan dada terasa berat disertai batuk dan gejala umumnya terjadi
pada malam hari atau menjelang pagi.

3
Bila asma tidak terkontrol dapat menyebabkan kematian. Asma tidak dapat sembuh
sempurnah hanya dapat menghilangkan gejalanya. Setelah pubertas, asma menjadi
lebih umum terjadi bahkan dapat semakin parah pada seorang perempuan, dan paling
tinggi pada terjadi pada menarche dini atau dengan kehamilan banyak.

Mekanisme yang mendasari perbedaan gender dalam prevalensi asma masih sedikit
diselidiki tetapi Sebagian besar merujuk pada perbedaan hormone dan perbedaan dalam
kapasitas paru-paru. Peranan reseptor estrogen ditemukan pada banyak sel pengatur
imun dan mempengaruhi respon imunologis kea rah perkembangan alergi.

Beberapa factor yang mempengaruhi kekambuhan asma pada perempuan antara


lain factor genetic, factor pulmoner yaitu adanya penghambatan produksi surfaktan
oleh estrogen yang meningkatkan kerentanan terhadap alergi, factor persepsi dan
perilaku perempuan terhadap gejala asma yang dialami sehingga menyebabkan kualitas
hidup lebih buruk, dan factor obesitas menyebabkan peningkatan aromatase yang
bersifat meningkatkan estrogen serta peningkatan leptin yang berperan dalam
pengaturan berat badan dan meningkatkan mediator proinflamasi.

2. Hipertensi

Secara umum, hipertensi merupakan suatu keadaan tanpa gejala, yakni tekanan
yang abnormal tinggi didalam arteri menyebabkan meningkatnya risikoterhadap
stroke, aneurisma, gagal jantung, serangan jantung, dan kerusakan ginjal.

Hipertensi adalah suatu keadaan seseorang yang mengalami peningkatan tekanan


darah diatas normal, sehingga hal ini dapat menyebabkan peningkatan angka kematian
akibat hipertensi. Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah di arteri yang bersifat
sistemik atau berlangsung terus-menerus untuk jangka waktu lama. Hipertensi tidak
terjadi tiba-tiba, melainkan melalui proses yang cukup lama. Tekanan darah tinggi
yang tidak terkontrol untuk periode tertentu akan menyebabkan tekanan darah tinggi.

Hipertensi atau penyakit tekanan darah tinggi adalah suatu keadaan dimana akan
terjadi peningkatan tekanan darah diatas normal. Seseorang yang dikatakan hipertensi
apabila tekanan darah sistolik/distoliknya mencapai ≥140/90 mmHg yang telah diukur
ketika seseorang sedang duduk. Penyakit ini diakibatkan karena meningkatnya tekanan
darah secara kronis, yang banyak sebagian orang tidak menyadari bahwa dirinya telah

4
menderita hipertensi. Hipertensi atau yang lebih dikenal dengan penyakit darah tinggi
adalah peningkatan abnormal tekanan darah, baik tekanan darah sistolik maupun
tekanan darah diastolik. Dalam keadaan normal, tekanan darah sistolik (saat jantung
memompakan darah) kurang dari 120 mmHg dan tekanan darah diastolik (saat jantung
istirahat) kurang dari 80 mmHg.

Klasifikasi Hipertensi

a. Hipertensi Primer (Hipertensi Esensial)


Hipertensi primer adalah suatu kondisi terjadinya tekanan darah tinggi sebagai
dampak dari gaya hidup seseorang dan faktor lingkungan. Seseorang yang pola
makannya tidak terkontrol dan mengakibatkan kelebihan berat badan atau bahkan
obesitas, merupakan pencetus awal untuk terkena penyakit tekanan darah tinggi.
Begitu pula seseorang yang berada dalam lingkungan atau kondisi stressor tinggi
sangat mungkin terkena penyakit tekanan darah tinggi, termasuk orang-orang
yang kurang olahraga juga bisa mengalami tekanan darah tinggi.
b. Hipertensi Sekunder (Hipertensi non Esensial)
Hipertensi sekunder adalah yang disebabkan oleh penyakit lain seperti kerusakan
ginjal, diabetes, kerusakan vaskuler dan lain-lain. Sekitar 10 persen dari pasien
hipertensi tergolong hipertensi sekunder. Hipertensi sekunder atau hipertensi non
esensial adalah hipertensi yang dapat diketahui penyebabnya.

Faktor keturunan memiliki peran yang besar terhadap munculnya hipertensi. Jika
seseorang termasuk orang yang mempunyai sifat genetik hipertensi primer (esensial)
dan tidak melakukan penanganan atau pengobatan maka ada kemungkinan
lingkungannya akan menyebabkan hipertensi berkembang dan dalam waktu sekitar 30
tahun akan mulai muncul tanda-tanda dan gejala hipertensi dengan berbagai
komplikasinya (Suiraoka, 2016).

Hipertensi merupakan kontributor utama morbiditas dan mortalitas kardiovaskular


pada sebagian besar wanita. Di Indonesia hipertensi pada wanita usia subur terjadi
antara usia 25-45 tahun dan mulai meningkat pada usia 35 tahun. Seperti diketahui
bahwa usia 35 tahun pada wanita usia subur merupakan usia berisiko tinggi untuk
hamil. Artinya jika seorang wanita usia subur mengalami kehamilan dan telah

5
menderita hipertensi sebelumnya maka dapat dipastikan membawa risiko untuk
mengalami komplikasi jauh lebih besar.

Hipertensi pada wanita usia subur akan mempercepat munculnya komplikasi


penyakit kardiovaskular (seperti stroke, serangan jantung, gagal jantung dan kerusakan
ginjal kronik) dan dapat mempercepat terjadinya penurunan fungsi kognitif seseorang.
Dampak hipertensi pada wanita usia subur adalah berhubungan dengan masalah
kehamilan. Wanita usia subur yang mengalami mengalami hipertensi kronik sebelum
kehamilannya beresiko menyebabkan pre-eklamsi-eklamsi (PE-E) dan pendarahan.

Hipertensi juga menjadi masalah global karena penambahan faktor risiko pada
wanita pasangan usia subur yaitu faktor reninangiotensin-aldosteron (hormone-
hormon yang mempengaruhi tekanan darah) seperti penggunaan kontrasepsi hormonal
(suntik, pil, dan implant). Penelitian diungkapkan bahwa orang yang kegemukan
mudah terkena hipertensi. Keadaan kegemukan pada wanita usia reproduksi juga
berhubungan dengan tingkat fertilitas dan terjadinya masa menopause.

3. Penyakit tiroid

Tiroid merupakan kelenjar endkrin murni terbesar dalam tubuh manusia yang
terletak di leher bagian depan, terdiri atas dua bagian ( lobus kanan dan lobus kiri).
Panjang kedua lobus masing-masing 5 cm dan menyatu di garis tengah, berbentuk
seperti kupu-kupu. Penyakit atau gangguan tiroid dalah suatu kondisi kelainan pada
seseorang akibat adanya gangguan kelenjar tiroid, baik berupa perubahan bentuk
kelenjar maupun perubahan fungsi (berlebihan, berkurang atau normal). Fungsi
kelenjar tiroid yang tidak optimal dapat mengakibatkan ketidaksuburan, terutama jika
terdapat Riwayat penyakit tiroid di keluarga.

Hormone tiroid bereaksi dengan hormone lain terutama hormone seksual. Jumlah
hormone tiroid yang tepat diperlukan untuk fungsi normal testis pada lakai-laki dan
ovarium pada perempuan. Jika hormone terlalu banyak atau terlalu sedikit maka akan
mempengaruhi kesuburan laki-laki dan perempuan. Fungsi optimal kelenjar tiroid tidak
hanya bermanfaat bagi kesehatan orang tua namun juga penting untuk kesehatan bayi.
Tingkat tiroid yang kurang optimal merupakan penyebab masalah kesuburan,
meningkatkan risiko keguguran, persalinan dini dan komplikasi lainnya serta dapat
mengganggu perkembangan otak pada janin.
6
4. Penyakit jantung

Penyakit jantung merupakan penyebab nonobstetrik utama kematian maternal di


seluruh dunia. K ehamilan dengan penyakit jantung berhubungand engan peningkatan
resiko morbiditas ibu dan bayi, mana besarnya resiko tergantung dari jenis dan derajat
keparahan penyakit jantung. Hipertensi pulmonal dan stenosis katup mitral merupakan
jenis penyakit jantung yang memiliki risiko tinggi untuk mengalami komplikasi dalam
kehamilan.

Masalah utama kehamilan dengan penyakit jantung di negara berkembang adalah


kurangnya deteksi dini sihingga penanganan yang dilakukan tidak adekuat dan
meningkatkan risiko untuk terjadinya kematian maternal. Satus social ekonomi yang
rendah juga meningkatkan resiko keamatian maternal akibat keterbatasan akses ibuibu
hamil ke fasilitas pelayanan kesehatan.

Indonesia telah menerapkan program “Safe Motherhood Initiative” yang terdiri dari
4 pilar utama yaitu keluarga berencana, asuhan antenatal, persalinan bersih dan aman,
serta pelayanan obstetric esensial. Keempat pilar ini merupakan bentuk intervensi
terhadap factor umum kematian dan kesakitan ibu yaitu kehamilan itu sendiri,
persalinan dan komplikasi persalinan.

Gambaran komplikasin ibu dengan penyakit jantung saat hamil

1. Komplikasi gagal jantung


Kehamilan berhubungan dengan kondisi volume overload yang disertai dengan
peningkatan cardiac output yang berbahaya pada trimester dua dan trimester tiga,
karena priode tersebut merupakan puncak dari peningkatan volume darah, cardiac
output, dan denyut jantung. Pada penderita kelainan katup seperti stenosis katup
aorta perubahan ini tidak dapat dikompensai oleh jantung yang sebelumnya sudah
mengalami hipertropi konsetrik dan dilatasi vertical sehingga meningkatkan risiko
terjadinya gagal jantung.

2. Komplikasi aritmia
Selama kemailan terjadi penurunan resistensi vascular dam peningkatan volume
darah sehingga menghasilkan stroke volume yang lebih tinggi. Berbagai perubahan
ini akan dikompensasi oleh jantung berupa remodeling structural jantung seperti
7
penebalan massa ventrikel. Pada ibu dengan penyakit jantung, perubahan ini
kadang tidak dapat ditoleransi dengan baik oleh system konduksi jantung, dimana
terjadi kekacauan irama jantung akibat perubahan structural ini.

3. Komplikasi edema paru


Edema paru dalam kehamilan dengan penyakit jantung terjadi karena adanya
imbalance tekanan hidrostatik kapiler, tekanan onkotik koloid, dan permiabilitas
kapiler. Wanita hamil dengan penyakit jantung berisiko tinggi seperti stenosis
katup mitral memiliki resiko untuk mengalami edema paru akibat ketidak
seimbangan ketiga tekanan ini.

4. Komplikasi keamatian perinatal pada bayi dan ibu


Kematian perinatal merupakan komplikasi yang bersifat multifactorial. Satutus
kesehatan inu yang buruk seperti penyakit jantung, pelayanan antenatal yang tidak
adekuat selama kehamilan, manajemen komplikasi yang tidak tepat selama
kehamilan dan persalinan, manjemen persalinan yang tidak higienis, dan perawatan
neonatus yang tidak dilakukan dengan baik berperan dalam menyebabkan kematian
perinatal. Selain tiu status social ekonomi dan status nutrisi ibu selama kehamilan
juga dapat mempengaruhi terjadinya kematian perinatal.

5. Komplikasi BBLR pada bayi


Penyakit jantung dapat meningkatkan insiden komplikasi BBLR, hal ini disebabkan
oleh cardiac output yang rendah yang mempengaruhi optimalnya tumbuh kembang
janin
6. Komplikasi kelahiran premature
Kehamiland engan penyakit jantung meberikan dampak yang buruk bagi ibu dan
janin. Penyakit jantung sianotik ataupun penyakit jantung yang menyebabkan
cardiac output yang rendah dapat menyebabkan gangguan sirkulasi uteroplasenta
sehingga berdampak pada proses maturitas janin yang terganggu. Jika kehamilan
berlanjut dapat terjadi kelahiran premature ataupun asfiksia pada bayi. Oleh karena
itu dapat disimpulkan bahwa sirkulasi uteroplasental yang adekuat selain berperan
terhadap tumbuh kembang, juga berpengaruh terhadap proses maturitas janin,

8
C. Kelainan Tulang Belakang

Kelainan tulang belakang atau spinal disorder adalah kondisi yang mempengaruhi
kelengkungan atau posisi susunan tulang belakang. Tulang bealkang terdiri dari 26
tulang yang disebut vertebrae, berfungsi melindungi dan menopang sumsum tlang
belakang dan saraf.

Macam-macam kelainan pada tulang belakang

1. Kifosis
Kifosis adalah kelainan tulanh bealakang yang mebuat punggung atas menjadi
membulat ke depan secara berlebihan. Akibatnya kondisi ini membuat tubuh
menjadi terlihat membungkuk. Kelainan tulang ini terjadi akibat malformasi atau
tulang belakang yang terjepit dari waktu ke waktu
2. Lordosis
Lordosis adalah kelainan tulang belakang yang menyebabkan kelengkungan
berlebihan pada punggung bagian bawah. Kondisi ini disebutjuga dengan istilah
swayback dan akan membuat bokong tampak lebih menonjol.
3. Scoliosis
Scoliosis adalah kelainan tulang bealakang yang melengkung berlebihan
kesamping. Pada kondisi yang parah kondisi tulang belakang seperti ini bisa
melumpuhkan dan mengganggu fungsi paru-paru karena karena lekukan tulang
belakang dapat mengurangi jumlah ruang di paru
4. Spondylosis (spondylosis)
Spondylosis adalah degenerasi tulang belakang yang mempengaruhi sendi, bantalan
tulang, dan tulang belakang itu sendiri. Spondylosis dapat mempengaruhi
pergerakan tulang belakang dan mempengaruhi saraf.
5. Spondylolisthesis
Spondylolisthesis adalah bergesernya tulang belakang akibat adanya fraktur terus
menerus. Bagian tulang belakang yang terkena umumnya adalah punggung bawah.

Gejala kelainan tulang belakang

9
a. Pada orang yang mengalami kifosis, punggung mungkin sering terasa nyeri. Ada
pula yang merasakan kekakuan pada tulang punggung karena kelengkungannya
yang tidak normal. Postur tubuh juga akan berubah menjadi membungkuk.
b. Orang yang mengalami lordosis, akan memiliki bokong yang menonjol lebih jauh
ke belakang dan perut lebih maju ke depan. Saat berbaring telentang, punggung
akan sulit menempel di atas lantai. Gejala lain yang menyertai adalah nyeri, mati
rasa, kesemutan, atau kelemahan pada satu atau kedua kaki disertai dengan masalah
kandung kemih.
c. Gejala skoliosis umumnya berupa bahu dan pinggang yang tidak rata, satu tulang
belikat tampak lebih menonjol daripada yang lain. Jika lengkungan cukup parah,
tulang belakang membentuk huruf S menyebabkan tulang rusuk di satu sisi tubuh
terlihat lebih menonjol.
d. Orang dengan spondilosis umumnya merasakan gejala tegang pada otot di sekitar
tulang punggung. Rasa tidak nyaman ini bisa menyebar hingga ke area bokong dan
paha belakang. Gejala semakin memburuk ketika melakukan aktivitas.
e. Spondilolistesis menimbulkan gejala nyeri punggung disertai kaku dan mati rasa
hingga ke bagian kaki. Orang dengan kondisi ini juga bisa mengalami kifosis dan
lordosis.

BAB III

10
Kesimpulan
Skrining pranikah (pre maternal check up) merupakan sebuah Tindakan
pencegahan yang wajib dilakukan untuk mencegah terjadinya permasalahan
kesehatan pada diri sendiri, pasangan, maupun keturunan ke depannya. Salah
satunya untuk mengetahui penyakit kronik yang diderita seperti asma, hipertensi,
penyakit tiroid dan penyakit jantung serta gangguan kelainan tulang belakang.
Penyakit kronik yang diderita sepertu asma, hipertensi, penyakit tiroid dan jantung
serta kelainan tilang belakang sangat mempengaruhi kesehatan reproduksi ibu baik
saat hamil, bersalin, dan nifas kelak setelah menikah.

Daftar Pustaka

11
1. https://promkes.kemenkes.go.id/pentingnya-pemeriksaan-kesehatan-pra-nikah diakses
jam 19.00 WIB tanggal 20 januari 2022.
2. www.kemenkes.go.id/articleview1506230002situasi-dan-analisis-penyakit-
tiroid.html diakses jam 21.00 tanggal 20 Januari 2022.
3. Novita, Sari Firza. Faktor risiko kejadian hipertensi pada Wanita usia reproduktif
15-49 tahun di wilayah kerja puskesmas kedai durian kota Medan. 2018
4. Cardina R, McGuire M. Maternal cardiac arrhymias during pregnecy and lactation.
Obstt med. 2017
5. Gelson E. Johnson. Efek penyakit jantung pada ibu selama kehamilan. Expert Rev
Ostet Gynecoal. 2015
6. Wiyanti PS, Wibowo B. Luaran Maternal dan Perinatal pada hamil dengan
penyakit jantung di RSUP Dr. Kariadi Semarang. 2013
7. https://www.thyroidaware.com/ID/yourhealth/fertility.html diakses jam 14.18
tanggal 20 januari 2022.
8. https://google.com/amp/s/hellosehat.com/muskuloskletal/tulang-sendi-lainnya/
pengertian-kelainan-tulang-belakang/%3famp=1 diakses jam 21.20 WIB tanggal
20 januari 2022.

12

Anda mungkin juga menyukai