DI SUSUN OLEH :
RADHIA MIFA, Amd. Keb
NIM 211000415201167
HALAMAN JUDUL
HALAMAN
IDENTITAS....................................................................................
DAFTAR
ISI........................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN……………………………………………………
….
Latar
Belang......................................................................................................
...
Rumusan
Masalah………………………………………………………………
Tujuan…………………………………………………………………
………..
BAB II
PEMBAHASAN……………………………………………………….
BAB III
PENUTUP.............................................................................................
DAFTAR
PUSTAKA…………………………………………………………..
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Untuk menghasilkan hasil yang lebih terarah, maka diperlukan adanya
tujuan dari penyusunan makalah ini. Adapun tujuan dari penyusunan makalah:
1 Pengertian Evidence based
2. Manfaat Evidence based
3 Evidence based pranikah
4. Mengetahui definisi evidance based practice
5. Megetahui dan memahimi definisi dari masa remaja
6. Memahami mengenai evidance based terkait pada masa remaja
7. Mengetahui dan memahami definisi dari masa pranikah dan konseling pranikah
8. Memahami mengenai evidance based terkait pada masa pranikah
9. Mengetahui dan memahami definisi dari Pra Konsepsi
10. Mengetahui dan memahami apa definisi Psikologis dan Mental
11. Mengetahui dan memahami apa definisi Pasangan Usia Subur
12. Mengetahui dan memahami apa definisi kehamilan sehat
13. Bagaimana persiapan psikologis dan mental yang tepat pada masa pra
konsepsi
14. Memahami mengenai evidance based pada masa prakonsepsi
15.Mengetahui wewenang bidan dalam memberikan asuhan pada masa remaja
pranikah dan prakonsepsi
BAB II
PEMBAHASAN
Definisi Evidence Base jika ditinjau dari pemenggalan kata (Inggris) maka
evidence Base dapat diartikan sebagai berikut Evidence adalah Bukti atau fakta
dan Based adalah Dasar. Jadi evidence base adalah: praktik berdasarkan bukti.
Evidence Based Midwifery (Practice) didirikan oleh Royal College of Midwives
atau RCM dalam rangka untuk membantu mengembangkan kuat profesional dan
ilmiah dasar untuk pertumbuhan tubuh bidan berorientasi akademis. EBM secara
resmi diluncurkan sebagai sebuah jurnal mandiri untuk penelitian murni bukti
pada konferensi tahunan di RCM Harrogate, Inggris pada tahun 2003 (Hemmings
et al, 2003). Dirancang untuk membantu bidan dalam mendorong maju yang
terikat pengetahuan kebidanan dengan tujuan utama meningkatkan perawatan
untuk ibu dan bayi (Silverton, 2003). Evidance Based Midwifery mengakui nilai
yang berbeda jenis bukti harus berkontribusi pada praktek dan profesi kebidanan.
Jurnal kualitatif mencakup aktif serta sebagai penelitian kuantitatif, analisis
filosofis dan konsep serta tinjauan pustaka terstruktur, tinjauan sistematis, kohort
studi, terstruktur, logis dan transparan, sehingga bidan benar dapat menilai arti
dan implikasi untuk praktek, pendidikan dan penelitian lebih lanjut. Jadi
pengertian Evidence Based Midwifery dapat disimpulkan sebagai asuhan
kebidanan berdasarkan bukti penelitian yang telah teruji menurut metodologi
ilmiah yang sistematis. Praktik yang berdasarkan bukti penelitian adalah
penggunaan secara sistematis, ilmiah, dan eksplisit dari bukti terbaik mutakhir
dalam membuat keputusan tentang asuhan bagi pasien secara individual.
2.5 Definisi Remaja
3. Remaja akhir, dengan rentang usia antara 19-24 tahun Setiap tahapan usia di
atas memiliki karakteristik masing-masing, mulai dari perkembangan fisik, kogitif
dan sosial-emosional.
3.1 Kesimpulan
Asuhan pra konsepsi penting untuk dilakukan oleh pasangan usia subur,
asuhan tidak hanya berkaitan dengan persiapan secara fisik, melainkan persiapan
secara psikologis dan mental. Intervensi yang diberikan memiliki tujuan utama
untuk meningkatkan status kesehatan pasangan dengan harapan jangka panjang
dapat mengurangi mortalitas dan morbiditas Ibu dan Anak.
3.2 Saran
Penulisan makalah ini merupakan proses menuju sempurna, berbagai
aspek dalam makalah ini perlu adanya peningkatan, oleh karena itu sangat
diperlukan kritik dan saran yang membangun guna tercapainya proses belajar.
Gambar 2.1 cara pengukuran status gizi
a. Anemia
c. Diabetes Mellitus
Gambar 10.1 Diabetes Mellitus
Petunjuk penilaian :
0 = tidak dilakukan
1 = dilakukan tidak sempurna
2 = dilakukan dengan sempurna
NO ASPEK YANG DINILAI NILAI
A SIKAP DAN PERILAKU 0 1 2
1 Menyambut pasien dengan sopan dan ramah
2 Memperkenalkan diri kepada pasien
Score :10
B ISI/KONTEN
Persiapan gizi
Score : 30
C TEKNIK
Score : 10
Total Score : 50
0 = tidak dilakukan
1 = dilakukan tidak sempurna
2 = dilakukan dengan sempurna
NO BUTIR YANG DINILAI NILAI
A SIKAP DAN PERILAKU 0 1 2
1 Menyambut pasien dengan sopan dan ramah
Score :10
B CONTENT/ISI
C TEKNIK
Score : 10
Total Score : 52
Score : 10
B CONTENT
1 Menjelaskan tujuan
C. TEKNIK
Score : 10
Total Score : 36
Score : 10
B CONTENT
C. TEKNIK
Score : 10
Total Score : 36
Petunjuk penilaian :
0 = tidak dilakukan
1 = dilakukan tidak sempurna
2 = dilakukan dengan sempurna
NO BUTIR YANG DINILAI NILAI
A SIKAP DAN PERILAKU 0 1 2
1 Menyambut pasien dengan sopan dan ramah
Score :10
B CONTENT/ISI
Persiapan fisik
Persiapan mental
Score : 22
C TEKNIK
Score : 10
Total Score : 42
Pada masa kehidupan perempuan terjadi perubahan fisiologis pada epitel leher
rahim, epitel kolumnar akan digantikan oleh epitel skuamosa yang diduga berasal dari
cadangan epitel kolumnar. Proses pergantian epitel kolumnar menjadi epitel skuamosa
disebut proses metaplasia dan terjadi akibat pengaruh pH vagina yang rendah. Aktivitas
metaplasia yang tinggi sering dijumpai pada masa pubertas. Akibat dari proses
metaplasia ini maka secara morfogenik terdapat 2 (dua) SSK, yaitu SSK asli dan SSK
baru yang menjadi tempat pertemuan antara epitel skuamosa baru dengan epitel
kolumnar. Daerah di antara kedua SSK disebut daerah transformasi.
B. Perjalanan Penyakit
Infeksi Human Papilloma Virus (HPV) atau Virus Papiloma Manusia biasa
terjadi pada perempuan usia reproduksi. Infeksi ini dapat menetap, berkembang menjadi
displasi atau sembuh sempurna. Virus ini ditemukan pada 95% kasus Kanker Leher
Rahim. Ada dua golongan HPV yaitu HPV risiko tinggi atau disebut HPV
onkogenik yaitu utamanya tipe 16, 18, dan 31, 33, 45, 52, 58; sedangkan HPV risiko
rendah atau HPV non-onkogenik yaitu tipe 6, 11, 32, dsb.
Proses terjadinya Kanker Leher Rahim sangat erat berhubungan dengan
proses metaplasia. Masuknya mutagen atau bahan-bahan yang dapat mengubah
perangai sel secara genetik pada saat fase aktif metaplasia dapat berubah menjadi sel
yang berpotensi ganas. Perubahan ini biasanya terjadi di daerah transformasi. Sel
yang mengalami mutasi disebut sel displastik dan kelainan epitelnya disebut displasia
(Neoplasia Intraepitel Leher rahim/ NIS). Dimulai dari displasia ringan, sedang, berat
dan karsinoma in-situ dan kemudian berkembang menjadi karsinoma invasif. Lesi
displasia dikenal juga sebagai ”lesi prakanker”. Perbedaan derajat displasia didasarkan
atas tebal epitel yang mengalami kelainan dan berat ringannya kelainan pada sel.
Sedangkan karsinoma in-situ adalah gangguan maturasi epitel skuamosa yang
menyerupai karsinoma invasif tetapi membrana basalisnya masih utuh. Pada lesi
prakanker derajat ringan dapat mengalami regresi spontan dan menjadi normal kembali.
Tetapi pada lesi derajat sedang dan berat lebih berpotensi berubah menjadi kanker
invasif.
C. Faktor Resiko
Faktor yang menyebabkan perempuan terpapar HPV (sebagai etiologi dari
Kanker Leher Rahim) adalah :
1. Menikah/ memulai aktivitas seksual pada usia muda (kurang dari 20 tahun).
2. Berganti-ganti pasangan seksual.
3. Berhubungan seks dengan laki-laki yang sering berganti pasangan.
4. Riwayat infeksi di daerah kelamin atau radang panggul.
5. Perempuan yang melahirkan banyak anak.
6. Perempuan perokok mempunyai risiko dua setengah kali lebih besar untuk
menderita Kanker Leher Rahim dibanding dengan yang tidak merokok.
7. Perempuan yang menjadi perokok pasif (yang tinggal bersama keluarga yang
mempunyai kebiasaan merokok) akan meningkat risikonya 1,4 (satu koma empat)
kali dibanding perempuan yang hidup dengan udara bebas.
8. Perempuan yang pernah melakukan pemeriksaan skrining (Papsmear atau IVA)
akan menurunkan risiko terkena Kanker Leher Rahim.
D. Deteksi Dini/Skrining
Ada beberapa metode yang dikenal untuk melakukan skrining Kanker Leher
Rahim. Tujuan skrining untuk menemukan lesi prakanker. Beberapa metode itu antara
lain:
B PENILAIAN CONTENT/ISI
C TEKNIK
Score : 4
Total Score : 58
Score : 10
B PENILAIAN CONTENT/ISI
Score : 28
C TEKNIK
Total Score : 42
DAFTAR PUSTAKA
https://pdfcoffee.com/makalah-evidence-based-remaja-pranikah-prakonsepsi-docx-
pdf-free.html
https://pdfcoffee.com/makalah-prakonsepsi-kel-3-pdf-free.html
https://sia.gunabangsa.ac.id/uploads/unduhan/unduhan210323-916b9c471b.pdf
https://www.coursehero.com/file/81285969/ASUHAN-KEBIDANAN-DAN-
PRAKONSEPSI-DAN-PRANIKAHdocx/
http://e-repository.stikesmedistra-indonesia.ac.id/xmlui/bitstream/handle/
123456789/76/LAPORAN%20PKM_KIE%20Persiapan%20Pra%20nikah%20dan
%20prakonsepsi.pdf?sequence=7&isAllowed=y
https://www.scribd.com/document/432462081/evedance-based-pranikah-docx