Anda di halaman 1dari 17

BAB IPENDAHULUAN1.

Latar Belakang

Pasangan Usia Subur (PUS) adalah pasangan suami istri dengan usia istri berumur antara 15 sampai
dengan 49 tahun atau usia istri berumur kurang dari 15tahun dan sudah haid atau usia istri berumur
lebih dari 50 tahun tetapi masih haid(BKKBN, 2013). Pada pasangan suami istri usia subur yang baru
menikah atau inginmendapatkan anak lagi, kehamilan merupakan saat-saat yang paling ditunggu. Hal itu
juga merupakan saat yang menegangkan ketika sebuah kehidupan baru bertumbuh dan berkembang di
dalam rahim (Sunarsih, 2011).Kesehatan yang baik adalah salah satu faktor yang paling penting
dalamkehamilan. Kesehatan prakonsepsi adalah cara untuk meningkatkan hasil kehamilanyang positif
dengan mendorong perempuan untuk terlibat dalam gaya hidup yang sehatsebelum mereka hamil.
Keadaan yang kurang mendukung kondisi-kondisi prakonsepsiakan berdampak kurang baik pula
terhadap pembentukan terjadinya proses konsepsi(Sujiono, 2004). Perawatan kesehatan yang baik,
penting untuk perkembangan dankesejahteraan janin, sehingga berada dalam kondisi kesehatan yang
prima sebelumkehamilan menjadi hal yang penting (Curtis, 1999).

1.2Rumusan Masalah

1.Bagaimana perencanaan kehamilan?2.

Faktor3.Hhj

5.Bagaimana konseling pra nikah?

1.3 Tujuan

1.Mengetahui perencanaan kehamilan?2.

Mengetahui Bagaimana konseling pra nikah?


BAB 2TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Perencanaan Kehamilan

2.1.1 Pengertian

Perencanaan kehamilan merupakan perencanaan berkeluarga yang optimalmelalui perencanaan


kehamilan yang aman, sehat dan diinginkan merupakan salah satufaktor penting dalam upaya
menurunkan angka kematian maternal. Menjaga jarakkehamilan tidak hanya menyelamatkan ibu dan
bayi dari sisi kesehatan, namun jugamemperbaiki kualitas hubungan psikologi keluarga (Mirza,
2008).Perencanaan kehamilan merupakan hal yang penting untuk dilakukan setiap pasangan suami istri.
Baik itu secara psikolog/mental, fisik dan finansial adalah halyang tidak boleh diabaikan (Kurniasih,
2010). Merencanakan kehamilan merupakan perencanaan kehamilan untuk mempersiapkan kehamilan
guna mendukung terciptanyakehamilan yang sehat dan menghasilkan keturunan yang berkualitas yang
diinginkanoleh keluarga (Nurul, 2013).

2.1.2 Faktor

Faktor yang Mempengaruhi Perencanaan Kehamilan

Menurut Mirza (2008) ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan dalammerencanakan kehamilan,
antara lain:

a. Kesiapan aspek psikologis

Apabila memutuskan untuk hamil, sebaiknya mulai menjalani konseling prahamil. Konseling ini
merupakan berisi saran dan anjuran, seperti dengan caramelakukan pemeriksaan fisik (pemeriksaan
umum dan kandungan) danlaboratorium. Sebab, tujuan dari konseling prahamil ini akan mempersiapkan
calonibu beserta calon ayah dan untuk menyiapkan kehamilan yang sehat sehingga bisamenghindari hal-
hal yang tidak diinginkan. Dengan begitu, bisa segera dideteksi bila ada penyakit yang diturnkan secara
genetis, misalnya: diabetes militus,hipertensi, dan sebagainya. Konseling prahamil dilakukan untuk
mencegah cacat bawaan akibat kekurangan zat gizi tertentu atau terpapar zat berbahaya.

b.Kesiapan fisik

Unduh

SimpanSimpan ASKEB PRA KONSEPSI.docx Untuk Nanti

Askeb Pra Konsepsi


Diunggah olehNurul Arifin

100%

(6)

100% menganggap dokumen ini bermanfaat (6 suara)

4K tayangan

26 halaman

Informasi Dokumen

klik untuk memperluas informasi dokumen

Judul Asli

ASKEB PRA KONSEPSI.docx

Hak Cipta

© © All Rights Reserved

Format Tersedia

DOCX, PDF, TXT atau baca online dari Scribd

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Bagikan di Facebook, terbuka di jendela baru

Facebook

Bagikan di Twitter, terbuka di jendela baru

Twitter

Bagikan di LinkedIn, terbuka di jendela baru

LinkedIn

Bagikan dengan Email, membuka klien email


Email

Copy Text

Salin Tautan

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

100%100% menganggap dokumen ini bermanfaat, Tandai dokumen ini sebagai bermanfaat

0%0% menganggap dokumen ini tidak bermanfaat, Tandai dokumen ini sebagai tidak bermanfaat

Apakah konten ini tidak pantas?Laporkan Dokumen Ini

Unduh

SimpanSimpan ASKEB PRA KONSEPSI.docx Untuk Nanti

LAPORAN PENDAHULUANASUHAN KEBIDANAN PADA PRA KONSEPSI DAN KEHAMILAN


SEHATBERDASARKAN EVIDENCE BASED PRACTICE JAMU PENYUBURKANDUNGAN DI PUSKESMAS
KLAMPIS

Disusun oleh:SRI MUSRIFAINAH19159010036

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDANSTIKES NGUDIA HUSADA MADURA2019

Scribd

Dipercayai oleh lebih dari 1 juta anggota

Coba Scribd GRATIS selama 30 hari untuk mengakses lebih dari 125 juta judul tanpa iklan atau
gangguan!

Mulai Coba Gratis

Batalkan Kapan Saja.

LAPORAN PENDAHULUANASUHAN KEBIDANAN PADA PRA KONSEPSIDI PUSKESMAS KLAMPIS


Disusunguna Memenuhi Persyaratan KetuntasanStase Asuhan Kebidanan Remaja dan Pra NikahProgram
Studi Pendidikan Profesi BidanDisusun oleh:SRI MUSRIFAINAH19159010036

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDANSTIKES NGUDIA HUSADA MADURA2019

BAB IPENDAHULUAN1.1

Latar Belakang

Pasangan Usia Subur (PUS) adalah pasangan suami istri dengan usia istri berumur antara 15 sampai
dengan 49 tahun atau usia istri berumur kurang dari 15tahun dan sudah haid atau usia istri berumur
lebih dari 50 tahun tetapi masih haid(BKKBN, 2013). Pada pasangan suami istri usia subur yang baru
menikah atau inginmendapatkan anak lagi, kehamilan merupakan saat-saat yang paling ditunggu. Hal itu
juga merupakan saat yang menegangkan ketika sebuah kehidupan baru bertumbuh dan berkembang di
dalam rahim (Sunarsih, 2011).Kesehatan yang baik adalah salah satu faktor yang paling penting
dalamkehamilan. Kesehatan prakonsepsi adalah cara untuk meningkatkan hasil kehamilanyang positif
dengan mendorong perempuan untuk terlibat dalam gaya hidup yang sehatsebelum mereka hamil.
Keadaan yang kurang mendukung kondisi-kondisi prakonsepsiakan berdampak kurang baik pula
terhadap pembentukan terjadinya proses konsepsi(Sujiono, 2004). Perawatan kesehatan yang baik,
penting untuk perkembangan dankesejahteraan janin, sehingga berada dalam kondisi kesehatan yang
prima sebelumkehamilan menjadi hal yang penting (Curtis, 1999).

1.2

Rumusan Masalah

1.

Bagaimana perencanaan kehamilan?2.

Faktor3.

Hhj4.
5.

Bagaimana konseling pra nikah?

1.3 Tujuan

1.

Mengetahui perencanaan kehamilan?2.

Mengetahui Bagaimana konseling pra nikah?

BAB 2TINJAUAN PUSTAKA2.1 Perencanaan Kehamilan2.1.1 Pengertian

Perencanaan kehamilan merupakan perencanaan berkeluarga yang optimalmelalui perencanaan


kehamilan yang aman, sehat dan diinginkan merupakan salah satufaktor penting dalam upaya
menurunkan angka kematian maternal. Menjaga jarakkehamilan tidak hanya menyelamatkan ibu dan
bayi dari sisi kesehatan, namun jugamemperbaiki kualitas hubungan psikologi keluarga (Mirza,
2008).Perencanaan kehamilan merupakan hal yang penting untuk dilakukan setiap pasangan suami istri.
Baik itu secara psikolog/mental, fisik dan finansial adalah halyang tidak boleh diabaikan (Kurniasih,
2010). Merencanakan kehamilan merupakan perencanaan kehamilan untuk mempersiapkan kehamilan
guna mendukung terciptanyakehamilan yang sehat dan menghasilkan keturunan yang berkualitas yang
diinginkanoleh keluarga (Nurul, 2013).

2.1.2 Faktor

Faktor yang Mempengaruhi Perencanaan Kehamilan

Menurut Mirza (2008) ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan dalammerencanakan kehamilan,
antara lain:a.
Kesiapan aspek psikologisApabila memutuskan untuk hamil, sebaiknya mulai menjalani konseling
prahamil. Konseling ini merupakan berisi saran dan anjuran, seperti dengan caramelakukan pemeriksaan
fisik (pemeriksaan umum dan kandungan) danlaboratorium. Sebab, tujuan dari konseling prahamil ini
akan mempersiapkan calonibu beserta calon ayah dan untuk menyiapkan kehamilan yang sehat
sehingga bisamenghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Dengan begitu, bisa segera dideteksi bila ada
penyakit yang diturnkan secara genetis, misalnya: diabetes militus,hipertensi, dan sebagainya. Konseling
prahamil dilakukan untuk mencegah cacat bawaan akibat kekurangan zat gizi tertentu atau terpapar zat
berbahaya.

b.Kesiapan fisik

Pengaruh fisik juga sangat mempengaruhi proses kehamilan. Tanpa ada fisikyang bagus, kehamilan
kemungkinan tidak akan terwujud dan bahkan kalaukehamilan itu terwujud, kemungkinan fisik yang
tidak prima akan memengaruhi janin.c.

Kesiapan FinansialPersiapan finansial bagi ibu yang akan merencanakan kehamilan merupakansuatu
kebutuhan yang mutlak yang harus disiapkan, dimana kesiapan finansial atauyang berkaitan dengan
penghasilan atau keuangan yang dimiliki untuk mencukupikebutuhan selama kehamilan berlangsung
sampai persalinan (Kurniasih, 2010).

2.1.3 Resiko Tinggi Kehamilan Usia Kurang dari 20 tahun

a.Resiko Bagi Ibunya

1) Mengalami perdarahanPerdarahan pada saat melahirkn antara lain disebabkan karena otot rahim
yangterlalu lemah dalam proses involusi. Selain itu juga dosebabkan selaputketuban stosel (bekuan
darah yang tertinggal didalam rahim). Kemudian proses pembekuan darah yang lambat dan juga
dipengaruhi oleh adanyasobekan pada jalan lahir.

2)Kemungkinan keguguran / abortusPada saat hamil seorang ibu sangat memungkinkan terjadi
keguguran. Hal inidisebabkan oleh faktor-faktor alamiah 16 dan juga abortus yang disengaja, baik
dengan obat-obatan maupun memakai alat.

3)Persalinan yang lama dan sulitPersalinan yang disertai komplikasi ibu maupun janin.Penyebab dari
persalinan lama sendiri dipengaruhi oleh kelainan letak janin, kelainan panggul, kelainan kekuatan his
dan mengejan serta pimpinan persalinan yangsalah dapat mengakibatkan kematian ibu.

4)Mudah terjadi infeksiKeadaan gizi buruk, tingkat social ekonomi rendah, dan stress
memudahkanterjadi infeksi saat hamil terlebih pada kala nifas.

5)Anemia kehamilan / kekurangan zat besiPenyebab anemia pada saat hamil di usia muda disebabkan
kurang pengetahuan akan pentingnya gizi pada saat hamil di usia muda. Karena padasaat hamil
mayoritas seorang ibu mengalami anemia. Tambahan zat besi dalamtubuh fungsinya untuk
meningkatkan jumlah sel darah merah, membentuk sel
darah merahjanin dan plasenta. Lama kelamaan seorang yang kehilangan seldarah merah akan menjadi
anemis.

6)Kanker leher rahimYaitu kanker yang terdapat dalam rahim, hal ini erat kaitannya dngan
belumsempurnanya perkembangan dinding rahim. Pada usia remaja (12-20 tahun)organ reproduksi
wanita sedang aktif berkembang. Rangsangan penis/spermadapat memicu perubahan sifat sel mnjadi
tidak normal, apalagi bila terjadi lukasaat berhubungan seksual dan kemudian infeksi virus HPV. Sel
abnormal yang berpotensi tinggi menyebabkan kanker servik. Wanita yang hamil pertama pada usia
dibawah 17 tahun hampir selalu 2x lebih mungkin terkena kankerservik di usia tuanya, daripada wanita
yang menunda kehamilan hingga usia25 tahun atau lebih tua (BKKBN, 2012). Berhubungan seksual
sebelum umur20 tahun, akan meningkatkan risiko kanker leher rahim ( Dedeh dkk, 2010).

b.Resiko Bagi Bayinya

1) Kemungkinan lahir belum cukup usia kehamilanKelahiran prematur yang kurang dari 37 minggu (259
hari). Hal ini terjadikarena pada saat pertumbuhan janin zat yang diperlukan berkurang.

2)Berat badan lahir rendahYaitu bayi yang lahir dengan berat badan yang kurang dari 2.500
gram.Kebanyakan hal ini dipengaruhi kurang gizi 18 saat hamil, umur ibu saat hamilkurang dari 20 tahun
dapat juga dipengaruhi penyakit menahun yang dideritaoleh ibu hamil.

3)Cacat bawaanMerupakan kelainan pertumbuhan struktur organ janin sejak saat pertumbuhan. Hal ini
dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya kelainangenetik dan kromosom, infeksi, virus rubella
serta faktor gizi dan kelainanhormon.

4)Keracunan kehamilan (Gestosis)Kombinasi keadaan alat reproduksi yang belum siap hamil dan anemia
makinmeningkatkan terjadinya keracunan hamil dalam bentuk pre-eklampsia ataueklampsia dan
eklampsia memerlukan perhatian serius karena dapatmenyebabkan kematian

.5)Kematian bayi

Kematian bayi yang masih berumur 7 hari pertama hidupnya atau kematian perinatal yang disebabkan
berat badan kurang dai 2.500 gram, kehamilankurang dari 37 minggu (259 hari), kelahiran congenital
serta lahir denganasfiksia (Manuaba, 2009).

2.1.4 Remaja Dan Kehamilan

Kehamilan remaja adalah kehamilan yang terjadi pada remaja yang berumur di bawah 17 tahun.
Kehamilan remaja merupakan masalah sosial masyarakat danmasalah dalam bidang obstetri (Manuaba,
2009). Kesehatan reproduksi secaralangsung juga berhubungan dengan keadaan anemia pada
seseorang. Anemiamerupakan keadaan yang sering disebut dengan kurang darah dimana
hemoglobin(Hb) kurang dari 12 gr%. Anemia terkait erat dengan masalah kesehatan reproduksiterutama
pada wanita. Jika seorang wanita mengalami anemia, maka akan menjadisangat berbahaya pada saat
hamil dan melahirkan. Wanita yang mengalami anemia berpotensi melahirkan bayi dengan berat badan
rendah (kurang dari 2,5 kg).disamping itu, anemia dapat mengakibatkan kematian ibu maupun bayi pada
saat proses persalinan. Karena itu untuk memastikan agar remaja tidak mengidp anemia, perlu
dianjurkan untuk memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan. Jika ternyaata remajamengalami anemia,
maka perlu dianjurkan untuk mengkonsumsi makanan yang bergizi dan pil zat besi sesuai dengan
anjuran. Selain anemia, kesehatan reproduksi juga berhubungan dengan kehamilan.Kesiapan seorang
wanita untuk hamil dan melahirkan (mempunyai anak)ditentukan oleh kesiapan dalam tiga hal, yaitu
kesiapan fisik, mental (emosi dan psikologis), dan sosial ekonomi. Secara umum, seorang wanita
dikatakan siap secarafisik jika telah menyelesaikan pertumbuhan tubuhnya, yaitu sekitar usia 20
tahun.Sehingga usia 20 tahun bisa dijadikan pedoman kesiapan fisik.

2.2 Konseling pra konsepsi2.2

.1 Definisi

Konseling pra konsepsi atau pra kehamilan adalah konseling yang dilakukanterhadap pasangan usia
subur sebelum terjadinya kehamilan. Konseling ini termasuksalah satu tindakan preventif dalam ilmu
kedokteran obstetri. Resiko cacat mayor(dengan atau tanpa kelainan kromosom) pada populasi umum
kira-kira 3 %. Seorangwanita baru menyadari bahwa dirinya hamil setelah terlambat haid sekitar 1 atau
2minggu. Sedangkan organogenesis janin mulai terjadi 17 hari setelah fertilisasi. Olehkarena itu,
konseling pra kehamilan ini sangat bermanfaat untuk memberikan

informasi dan nasehat kepada pasangan usia subur untuk menyiapkan lingkunganyang optimal bagi
perkembangan konseptus, memperhatikan faktor

faktor yang berpotensi mempengaruhi hasil akhir kehamilan, wanita yang bersangkutan diberinasihat
tentang resiko yang ada pada dirinya dan diberikan suatu strategi untukmengurangi / mengeliminasi
pengaruh patologis yang diketahui berdasarkan riwayatkeluarga, medis atau obstetri.

2.2.2 Tujuan Konseling pra kehamilan

Konseling pra kehamilan memiliki peranan yang penting karena dapatmengetahui wanita mana yang
diuntungkan dari intervensi dini, seperti mereka yangmenderita diabetes melitus atau hipertensi dan
dapat membantu mengurangi cacat janin. Organogenesis dimulai 17 hari setelah fertilisasi, maka
sebaiknya diperhatikanlingkungan yang baik untuk perkembangan hasil konsepsi. Hasil akhir maternal
dan perinatal juga bergantung pada interaksi antara faktor ibu, janin, dan lingkungannya,dan sulit untuk
menerangkan hasil akhir kehamilan hanya berdasarkan satu intervensispesifik. Tujuan akhir adalah
konseling prakehamilan dapat memperbaiki hasil akhirkehamilan.

2.2.3 Bentuk Pemeriksaan


Konseling pra kehamilan dapat digabung ke dalam setiap kunjungan dariwanita dalam masa reproduksi.
Anamnesis Lengkap, Hal-hal berikut yang perluditanyakan :

1)Identitas pasien dan suami termasuk nama, umur, pekerjaan, nama suami, agamaalamat

2)Riwayat menstruasi , menarche, teratur / tidak, lamanya, banyaknya darah, nyeri+/-

→ menilai faal alat kandungan

3)Riwayat perkawinan → kawin / tidak, berapa kali, berapa lama (anak mahalkah?)

4)Riwayat kehamilan sebelumnya → perdarahan +/

- , hiperemesis gravidarum +/-

→ prognosa

5) Riwayat persalinan sebelumnya → spontan / buatan, aterm +/

-, perdarahan +/-,

siapa yang menolong → prognosa

6)Riwayat nifas sebelumnya → demam +/

-, perdarahan +/-

, laktasi ? → prognosa

7)Riwayat anak yang lahir → jenis kelamin, hidup +/

-, berat lahir

8) Riwayat penyakit keluarga → penyakit keturunan +/

- (DM, kelainan genetik),riwayat kembar, penyakit menular +/- (TBC)

9)Riwayat kontrasepsi → pakai +/

-, metodenya ?, jenisnya, berapa lama, efeksamping

2.2.4Pemeriksaan - pemeriksaan untuk skrining

a.Pemeriksaan darah lengkap termasuk rata – rata volume sel darah merah dapatmenyingkirkan adanya
kemungkinan anemia yang diturunkan
b. Pemeriksaan glukosa puasa pada wanita dengan DM gestasional penting untuk

memprediksi insiden anomali fetal → pada hiperglikemia (puasa) ada

peningkatan insiden anomali fetal

c.Konseling dan pemeriksaan HIV sebaiknya dilakukan juga secara rahasia danatas kesadaran pasien

d. Pemeriksaan rutin Toxoplasmosis dipertimbangkan pada wanita yangmemelihara kucing dan sering
memakan daging setengah matang. Tujuannyauntuk memeriksa status antibodi sebelum konsepsi

e.Beberapa pemeriksaan yang dilakukan, contoh : rubella, varicella, dan hepatitisB, sebaiknya dilakukan
untuk menentukan vaksinasi yang akan diberikansebagai bagian dari penatalaksanaan prakehamilan

f.Khususnya untuk varicella sebaiknya dilakukan pada pasien yang belum pernahsakit cacar. Pemberian
vaksin varisella zoster terhadap pasien yang belum pernah dapat vaksinasi direkomendasikan

g.Pemeriksaan elektroforesis terhadap hemoglobin dilakukan pada pasien denganresiko anemia sickle
sel seperti pada ras Afrika-amerika dan wanita darimediterania / asia untuk thalasemia

h.Sedangkan pada wanita yahudi adalah calon untuk pemeriksaan karier untuk penyakit tay sachs

i.Begitu pula dengan pasangan yang ditemukan sebagai karier penyakit autosomalresesif, dilakukan
pemeriksaan untuk menentukan resiko di masa yang akandatang

j.Pada wanita dengan penyakit ginjal dapat diperiksa kadar serum kreatininnya,agar dapat memprediksi
beberapa keadaan hasil akhir kehamilan sepertikelahiran preterm, kematian perinatal, IUGR, abortus

k.Sedangkan pada wanita dengan penyakit jantung sianotik dapat dilakukan pemeriksaan beberapa
faktor seperti hemoglobin, saturasi oksigen arteri

l.Pemeriksaan – pemeriksaan spesifik lain dapat dilakukan untuk menilai wanitadengan beberapa
penyakit kronik, seperti pada penyakit ginjal, penyakitkardiovaskular, dan DM.

2.2.5 Penilaian-penilaian Penting Untuk Menyelesaikan Masalah

Hal-hal yang perlu didiskusikan diantaranya :

a.Riwayat reproduksiCatatan riwayat menstruasi akan memberikan kesempatan untuk menilai tingkat
pengetahuan si ibu tentang fisiologi menstruasi dan memberikan konseling tentang bagaimana dia
menggunakan pengetahuan tersebut untuk merencanakan kehamilan.Diagnosa dan penatalaksanaan
kelainan-kelainan seperti malformasi uterus, penyakitautoimmune ibu, dan infeksi genital dapat
mengurangi resiko terjadinya abortus berulang. Menelaah riwayat obstetrik saat wanita tidak hamil
akan membuat calonorang tua mengungkapkan kekhawatirannya, perhatian dan pertanyaan-
pertanyaanseputar kehamilan dan reproduksi.
b.Riwayat keluarga

1)Skrining karierKonseling riwayat keluarga dapat mengungkap resiko penyakit-penyakitsepertimuscular


dystrophy, sindrom fragile X atau Down sindrom, dan penyakitlainnya yang dapat diturunkan secara
genetik harus dilakukan. Informasi tentangtes diagnostik yang tepat seperti sampling vili khorionik atau
amniosintesis perludisampaikan. Pada beberapa kasus, konseling genetik dapat mengarah
padakeputusan untuk tidak meneruskan kehamilan atau menggunakan teknologi bantuan reproduksi
yang dapat meniadakan resikoSkrining karier berdasarkan riwayat keluarga atau latar belakang etnis dari
pasangan sangat penting dalam konseling sebelum terjadinya kelainan padakehamilannya. Pengenalan
pra konsepsi dari status karier membuat wanita dan pasangannya dapat diberitahukan tentang resiko
penyakit resesif autosom diluarkonteks emosional dari kehamilan. Pengetahuan tentang status karier
jugamembuat keduanya dapat mengambil keputusan tentang kehamilan sertamerencanakan
pemeriksaan yang diperlukan bila terjadinya kehamilan.

2)Penilaian medis

Perawatan pra konsepsi untuk wanita dengan problem medis yang berartiharus mencakup penilaian
faktor resiko bukan hanya bagi janin tapi juga bagi siibu. Perawatan yang tepat mungkin memerlukan
kerjasama dengan spesialis lain.

c.Skrining Faktor Resiko resiko

1) Skrining penyakit infeksi

a) Wanita tanpa imunitas terhadap rubella dapat dikenali melalui skrining prakonsepsi, dan sindrom
rubella kongenital dapat dicegah dengan vaksinasi.Tidak ada laporan kasus rubella kongenital setelah
imunisasi rubella dalam3 bulan sebelum atau setelah konsepsi. b)Skrining universal bagi wanita hamil
untuk hepatitis B virus (HBV) telahdirekomendasikan oleh CDC and Prevention

sejak tahun 1988. Wanitadengan resiko sosial atau pekerjaan terpapar dengan hepatitis B virus
harusdiberi penyuluhan serta diberikan vaksinasi.

c)Pasien yang beresiko terhadap tuberkulosis harus diperiksa bila riwayatvaksinasi BCG-nya tidak sesuai
dengan pedoman untuk skrining atau pengobatan pencegahan

.d) Skrining CMV (cytomegalo virus) harus ditawarkan sebelum konsepsiuntuk wanita yang bekerja di
ICU, fasilitas perawatan anak, atau unitdialisa darah

.e) Ig-G Parvovirus dapat ditawarkan sebelum konsepsi kepada guru-guru dan pekerja pengasuh anak

.f)Toksoplasmosis sering berhubungan dengan pemilik kucing dan merekayang makan daging mentah.
Skrining toksoplasmosis rutin untukmenentukan status antibodi sebelum konsepsi terutama
memberikan jaminan kepada mereka yang sudah imun. Pemeriksaan rutin terhadapwanita hamil yang
tidak diketahui adanya faktor resiko tidak dianjurkan
g)Skrining untuk antibodi varisela dilakukan untuk mengetahui adanyariwayat menderita varisela. Vaksin
virus varisela zoster sekarangdianjurkan untuk semua orang dewasa non imun.

h)Skrining dan pemeriksaan HIV harus ditawarkan secara rahasia dansukarela kepada semua wanita.

i)Pemeriksaan untuk Neiesseia Gonorea,Chlamidia trachomatis danTroponema pallidum sering


dilakukan secara rutin untuk pasien yang aktifsecara seksual.

2) Penilaian pemaparan obatPenilaian terhadap pemaparan dengan obat baik yang dibeli bebas maupun
yangmelalui resep. Penggunaan obat harus dipastikan dan diberikan keterangantentang pilihan obat
yang paling aman.

a)Isotretinoin (accutane), regimen oral telah disetujui oleh FDA untuk aknesistika berat, harus dihindari
sebelum konsepsi. Isotretinoin sangatteratogenik menyebabkan defek kraniofacial (mikrotia, anotia).

b)Sodium warfarin (coumadin), suatu anti koagulan dan derivatnya telahdikaitkan dengan embriopati.
Karena sodium warfarin tidak melintasi plasenta, wanita yang memerlukan antikoagulan harus
mengganti terapiantikoagulannya dengan heparin sebelum konsepsi.

c)Keturunan dari wanita yang mendapat terapi anti kejang untuk epilepsisangat beresiko terhadap
malformasi kongenital. Perbedaan pendapat masihterus terjadi apakah karena proses penyakit, obat-
obatan, atau kombinasikeduanya yang menyebabkan malformasi. Ahli saraf merasa adalah tepatuntuk
mencoba menunda terapi anti konvulsan bagi wanita yang sudah bebaskejang selama 2 tahun. Bagi
wanita yang bukan calon pasien yang akandihentikan terapinya, maka dipilih obat yang paling sedikit
efek teratogeniknya

d)Tidak ada bukti adanya efek teratogenisitas dari kontrasepsi oral atauimplant. Spermisida vagina tidak
teratogenik bagi wanita yang hamilsementara mereka sedang menggunakan kontrasepsi ini atau hamil
sesudahmenghentikan pemakaiannya.

3)Penilaian kandungan zat gizi

a) Indeks massa tubuh, didefinisikan sebagai [BB(kg)/TB(m2)] adalah indikatoryang sering dipakai untuk
menilai status gizi. Wanita dengan riwayatanoreksia atau bulimia akan mendapatkan keuntungan
dengan konselingnutrisi dan psikologi sebelum konsepsi.

b)Kebiasaan makan seperti pika, suatu gangguan makan, dan pemakaiansuplementasi megavitamin
harus dibicarakan. Penggunaan suplemenmultivitamin yang berlebihan yang mengandung vitamin A
harus dihindarikarena diperkirakan diet intake vitamin A bagi banyak wanita di Amerikasudah cukup.
Vitamin bersifat teratogenik pada manusia pada dosis 20.000 – 50.000 IU per hari, menimbulkan
malformasi janin seperti yang terlihatdengan pemakain isotretinoin, suatu derivate sintetis vitamin A.

c)Konsumsi asam folat peri konsepsi mengurangi resiko defek tabung saraf(NTDs). Badan pelayanan
kesehatan masyarakat Amerika serikatmerekomendasikan pemakaian suplementasi 0,4 mg asam folat
perhari bagisemua wanita yang akan hamil. Kecuali adanya kontra indikasi karenaanemia pernisiosa,
wanita yang sebelumnya melahirkan anak dengan neuraltube defek harus mengkonsumsi 4 mg asam
folat per hari.

2.2.6 Faktor-faktor Lain Yang Mempegaruhi Penilaian Pra Konsepsi

a.Riwayat Reproduksi

1)Informasi dapat melalui kuesioner pada kunjungan rutin prakehamilanMencakup : usaha

– usaha sebelum kehamilan, adanya infertilitas, hasil kehamilanabnormal termasuk abortus, kehamilan
ektopik, kematian janin berulang

2)Perlu juga riwayat keluarga terdekat, contohnya : pada abortus berulang, atauadanya kelainan
susunan kromosom

3)Perlu dicatat pemakaian teknologi reproduksi untuk menjadi hamil, contohnya penyuntikkan sperma
intrasitoplasma (intra cytoplasmic sperm injection / ICSI) berkaitan dengan adanya penyulit tertentu
(Bowen dkk, 1998)

4)Demikian pula dengan faktor resiko persalinan prematur rekuren, preeklampsia,dan seksio sesarea
berulang.

b.Riwayat pemakaian alkohol, dan merokokRetardasi mental yang berhubungan dengan alkohol saat ini
merupakan satu – satunya sindroma retardasi mental yang diatasi dengan pencegahan primer

1)Pecandu alkohol dapat diidentifikasi dengan kuesioner berupa rangkaian dariempat pertanyaan
mengenai : adanya toleransi terhadap alkohol, rasa terganggumengenai kebiasaan minum, usaha untuk
mengurangi, dan riwayat minum di pagi hari

2)Merokok meningkatkan resiko persalinan premature, restriksi pertumbuhan janin, berat bayi lahir
rendah serta attention deficit hyperactivity disorder / ADHD serta masalah prilaku dan belajar saat anak
mencapai usia sekolah (American Collegeof Obstetricians and Gynecologists, 1999)

c.Riwayat Sosial

1)Usia ibu mempengaruhi hasil akhir kehamilan

2)Kehamilan usia 15 – 19 tahun → resiko anemia dan janin dengan pertumbuhan terhambat, persalinan
premature, dan angka kematian bayi lebih tinggi → sering tidak direncanakan sehingga tidak ada
konseling

3)Remaja → masih tumbuh dan berkembang sehingga butuh kalori yang lebih besar

dari pada wanita yang lebih tua → berat badan sering kurang
4)Kehamilan usia > 35 tahun → saat ini 10% dengan penyulit obstetri dan

meningkatkan morbiditas dan mortilitas perinatal

5) Merokok juga meningkatkan resiko penyulit kehamilan yang berkaitan denganinsufisiensi vascular,
seperti insufisiensi uteroplasenta dan solusio plasenta

6) Konseling → kurangi / bahkan hentikan merokok prakehamilan

d.Riwayat pemakaian obat – obatan terlarang

1) Mariyuana dan opium tidak ada bukti mempunyai efek teratogenik terhadapmanusia

.2) Opium mempunyai efek neonatus withdrawal : tangisan bayi high piched,

tidak mau menyusui, tremor, bayi iritabel, mengantuk, muntah, diare dan kadang – kadang kejang.
Resiko penularan HIV dan hepatitis pada penggunaan jarum bersama

3)Penggunaan kokain mempunyai efek pada ibu termasuk vasokonstriksi, disampingefek kardiotoksik.
Komplikasi terhadap kehamilan : abortus spontan, IUFD,PROM, kelahiran preterm, IUGR, dan solusio
plasenta. Bersifat teratogenik :mikrosefal, defek batang tubuh, malformasi traktus genitourinari.
Resikoabnormalitas neurobehavior dan orientasi.

4)Penggunaan amfetamin berhubungan dengan berkurangnya lingkar kepala janindan meningkatnya


resiko solusio plasenta, IUGR dan IUFD, namun tidak ada bukti berefek teratogen.

e.Riwayat mengalami kekerasan dalam rumah tangga.

Riwayat kekerasan dalam RT berhubungan dengan pasangan pecandu alkohol /obat, menganggur, dan
memiliki latar belakang pendidikan atau pendapatan yangrendah serta riwayat pernah dipenjara (Grisso
dkk, 1999; Kyriacou dkk, 1999)

f. Imunitas

1) Konseling prakehamilan → penilaian atas imunitas terhadap rubella dan hepatitis B

2)Vaksin : tetanus toksoid, bakteri atau virus mati (influenza, pneumokokus, hepatitisB, meningokokus,
rabies), atau virus hidup yang sudah dilemahkan (campak,gondongan, polio, rubela, cacar air, demam
kuning)

3)Pemberian vaksin hidup selama kehamilan tidak dianjurkan dan idealnya diberikan paling sedikit 3
bulan sebelum kehamilan

g. Riwayat pajanan lingkungan

1)Pajanan lingkungan mencakup organisme infeksius, seperti : perawat NICU, perawat unit dialisis
mungkin terpajan sitomegalovirus atau virus sintitial traktusrespiratorius dan petugas penitipan anak
dan guru di sekolah mungkin terpajan parvovirus dan rubella
2)Pekerja industri yang hamil mungkin terpajan zat – zat kimia seperti logam beratatau pelarut organik

3) Konseling pajanan lingkungan→ hindari pajanan tersebut sebelum dan selama

kehamilan

h.Riwayat makanan dan gizi

1)Kebiasaan makan seperti Pika : untuk es, tepung kanji, atau lumpur dan kotoran;sering dikaitkan
dengan anemia

2)Kebiasaan makan seperti diet vegetarian memperlihatkan defisiensi protein, tetapidapat dikoreksi
dengan meningkatkan konsumsi telur dan keju

3)Konsumsi vitamin A tidak dianjurkan karena mempunyai efek teratogenikterhadap manusia pada dosis
20.000 – 50.000 IU per hari, diantaranya malformasi janin

4)Obesitas berhubungan dengan penyulit seperti hipertensi, preeklampsia, DMgestasional,


tromboflebitis, kelainan persalinan, kehamilan post matur, seksiosesarea dan penyulit operasi (Wolfe,
1998)

.5)Defisiensi gizi seperti anoreksia dan bullimia meningkatkan resiko timbulnyamasalah terkait misalnya
gangguan elektrolit, aritmia jantung, dan kelainansaluran cerna (Becker dkk, 1999)

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Selama pelaksanaan asuhan kebidanan pada Ny.” N”

usia 27 tahun dalam masa prakonsepsi dan perencanaan kehamilan sehat dan mengacu pada tujuan
yang ada makadapat ditemukan suatu diagnosa kebidananya itu :1.
Wanita dalam masa pra konsepsi dan perencanaan kehamilan sehatDalam melaksanakan asuhan
kebidanan ini pasien mempunyai pengaruh terhadap pelaksanaan asuhan kebidanan antara lain :

1.Pasien memberikan kepercayaan kepada petugas

2. Keterbukaan pasien dalam mengungkapkan masalah kepada petugas

3.Adanya pengertian dan kesadaran pasien dalam mempersiapkan pernikahannya dan dukungan
keluarga serta petugas.

4.2 Saran

a.Untuk tenaga kesehatan

1.Menggunakan komunikasi dengan tepat dan jelas

2. Menunjukkan sikap bersedia mau membantu pasien

3.Memberikan motivasi atau dukungan

b. Untuk Pasien.

1.Hendaknya pasien dan calon suaminya mempersiapkan sematang mungkin pernikahannya

2.Memegang teguh norma perkawinan (regulasi) dan mematangkan diri secara bertanggung jawab
melalui kehidupan bersama yang akan dijalani yaitusebagai suami istri

3.Bisa menjaga keseimbangan biologis, psikologis, spiritual sehingga tenang danlancer dalam
menghadapi kehidupannya

4. Hendaknya mau control ke Bidan setelah 1 bulan

Anda mungkin juga menyukai