Anda di halaman 1dari 8

KELOMPOK 8

1. YHASINTA ELVIANA DEVI


2. TRI INTAN PRATIWI
3. FINA DYANTI
4. NAYLA SALSABILA
5. NOVITA SARI
A. Pengertian Kohort

Kohort berasal dari kata cohort yang artinya suatu proses pengamatan
prospektif, survey prospektif terhadap suatu subjek maupun objek.
Sedangkan pada pemantauan pelayanan kebidanan register kohort
adalah sumber data pelayanan ibu hamil, ibu nifas, neonatal, bayi dan
balita.
B. Tujuan

Tujuan Kohort untuk mengidentifikasi masalah kesehatan ibu hamil dan


bayi. Kohort menghasilkan informasi mengenai kondisi kesehatan ibu
hamil, kondisi bayi dalam kandungan, serta masih banyak informasi
yang menyangkut dengan kesehatan ibu hamil dan bayi sampai nifas,
sehingga bidan dapat mengambil keputusan untuk penanganan nifas
pada pasien.
Konfirmasi data yang ada pada petugas puskesmas (bidan di desa)
dengan data sesungguhnya pada awal tahun.
Petugas puskesmas (bidan di desa) mempunyai data dasar sasaran KIA
yang mutakhir.
C. Fungsi

Fungsi dari Kohort sendiri adalah untuk memonitoring kesehatan dan


meminimalkan risiko kematian pada ibu dan bayi sebelum dan setelah
nifas. Sistem Kohort ibu dan anak menyangkut pelayanan dan
pemeliharaan ibu ketika hamil dan ibu setelah bersalin.
D. Pendataan
1. Waktu dan Cara Pendekatan
2. Pendataaan dilakukan dengan cara : Wawancara oleh petugas
puskesmas kepada kepala keluarga dan atau anggota keluarganya.
3. Semua data yang didapat selanjutnya dimasukkan ke dalam:
• Buku kohort ibu
• Buku kohort bayi
• Form SKPG (JPS-BK)
• Form/register lain sesuai kebutuhan
4. Petugas pendata:
Format pendataan diisi oleh bidan di desa, bidan puskesmas, petugas
lain yang ditunjuk oleh kepala puskesmas (perawat, petugas gizi,
pembina desa yang telah dilatih khusus).
5. Teknis Pendataan
6. Sasaran Pendataan
Mekanisme Pencatatan dan Pelaporan PWS KIA

• Pengumpulan data tentang PWS KIA( data ibu hamil,ibu bersalin,neonatus,bayi)


dilakukan oleh bidan desa yang bertanggung jawab membina desa tersebut dilakukan
dengan analisis data dengan meminta bantuan pamong setempat.
• Setelah didapatkan data-data yang diperlukan, kemudian klasifikasi data-data tersebut
ke dalam format-format yang sudah ada di puskesmas.
• Hasil rekapan data-data tadi dari setiap desa binaan bidan di masukkan ke dalam
format PWS KIA( dipisahkan antara format ibu dan anak) dan dibuat kedalam diagram.
• Kemudaian setelah itu masing-masing bidan menyerahkan data-data yang telah
diperoleh dari desa binaannya kepada bidan koordinator untuk diolah jumlah cakupan
keseluruhan wilayah kerja puskesmas serta di buat rekapitulasi laporannya.
• Setelah data selesai diolah, kemudian data tersebut di laporkan kepada kepala
puskesmas untuk ditinjau kembali. Kepala puskesmas menyerahkan rekapitulasi
laopran PWS KIA ke Dinas Kesehatan.
TERIMA KASIH 

Anda mungkin juga menyukai