I. DESKRIPSI SINGKAT
Materi ini membahas tentang kebijakan pemerintah tentang pelayanan Kesehatan
Reproduksi (Kespro) pada situasi darurat bencana, meliputi definisi Kespro, hak-hak
reproduksi, ruang lingkup, masalah kesehatan reproduksi, kebijakan dan strategi nasional
tentang pelayanan Kespro pada situasi darurat bencana
27
2. Menjelaskan hak-hak Reproduksi,
3. Menjelaskan ruang lingkup Kespro,
4. Menjelaskan kebijakan dan strategi nasional tentang pelayanan Kespro pada
situasi darurat bencana
V. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Berikut disampaikan langkah-langkah kegiatan dalam proses pembelajaran materi ini.
Langkah 1. Persiapan
1. Memastikan hand out powerpoint digandakan (jika dibutuhkan)
2. Memastikan materi yang akan disampaikan telah dipelajari (dengan merujuk pada
bacaan yang dianjurkan pada bagian akhir sesi ini)
3. Memastikan perlengkapan pembelajaran seperti spidol, flipchart atau papan tulis
putih
4. Menguasai metode pembelajaran interaktif
28
5. Waktu yang diperlukan 90 menit
29
VI. URAIAN MATERI
1. Definisi Kesehatan Reproduksi
Kesehatan reproduksi adalah keadaan sejahtera fisik, mental dan sosial yang
menyeluruh dan tidak tidak semata-mata terbebas dari penyakit atau
kecacatan dalam semua hal berhubungan dengan sistem reproduksi dan
fungsi serta prosesnya. (ICPD, Kairo, 1994)
Kesehatan reproduksi adalah keadaan sehat secara fisik, mental dan sosial
secara utuh, tidak semata-mata bebas dari penyakit atau kecacatan yang
berkaitan dengan sistem, fungsi dan proses reproduksinya pada laki-laki dan
perempuan (UU RI No. 36 Tahun 2009 Pasal 71 Ayat 1).
Kesehatan reproduksi merupakan bagian dari hak asasi manusia yang harus dijamin
sekalipun dalam situasi darurat bencana. Banyak upaya yang telah dilakukan, namun
masih sedikit yang memberikan perhatian untuk kesehatan reproduksi. Dalam kondisi
normal, di Indonesia banyak permasalahan di bidang kesehatan reproduksi dan
kondisi ini akan lebih buruk dalam situasi darurat bencana. Kebutuhan terhadap
kesehatan reproduksi akan tetap ada dan pada kenyataannyta justru meningkat pada
saat bencana.
30
3. Ruang lingkup Kespro
Ruang lingkup Kespro sangat luas, mencakup keseluruhan hidupmanusia sejak lahir
sampai mati, sehingga digunakan pendekatan siklus hidup (life cycle approach), yang
di dalamnya termasuk isu kesetaraan gender, martabat dan pemberdayaan
perempuan, serta peran dan tanggung jawab laki laki. Upaya pelayanan dilakukan
melalui kegiatan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif.
4. Kebijakan dan Strategi Nasional tentang Pelayanan Kespro Pada Situasi Darurat
Bencana.
Kebijakan Kementerian Kesehatan dalam upaya meningkatkan akses dan kualitas
pelayanan kesehatan perempuan sesuai dengan siklus hidupnya yang dilakukan
dengan pendekatan Continum of Care. Yaitu penyediaan pelayanan mulai dari proses
kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, anak-anak, remaja, dewasa dan sampai lanjut
usia.
31
Landasan hukum:
Sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan RI no 64 tahun 2013: tentang
penanggulangan krisis kesehatan, Pelayanan Kesehatan Reproduksi masuk ke
dalam pelayanan kesehatan yang harus disediakan pada tahap tanggap darurat
dan pasca krisis
Pasal 22:
Pemenuhan kebutuhan kesehatan antara lain berupa sumber daya manusia
kesehatan, pendanaan, fasilitas untuk mengoperasionalkan system pelayanan
kesehatan yang meliputi pelayanan medic, obat dan perbekalan kesehatan, gizi,
pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan, kesehatan jiwa, kesehatan
reproduksi dan identifikasi korban sesuai kebutuhan.
32
kedalamUU tentang penanggulangan bencana.Di dalam Undang-undang tersebut
terdapat dua pasal yang mengatur antara lain pasal 48 dan pasal 55. Di dalam
pasal 48, Penyelenggaraan penanggulangan bencana pada saat tanggap darurat
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 33 huruf (b) meliputi:
a. Pengkajian secara cepat,tepat terhadap lokasi, kerusakan, dan sumber daya;
b. Penentuan status keadaan darurat bencana;
c. Penyelamatan dan evakuasi masyarakat terkena bencana;
d. Perlindungan prioritas untuk mendapatkan penyelamatan, evakuasi,
pengamanan, pelayanan kesehatan dan pemenuhan kebutuhan dasar;
e. Perlindungan terhadap kelompok rentan; dan
f. Pemulihan dengan segera prasarana dan sarana vital.
33
c. Pelayanan kesehatan reproduksi komprehensif diintegrasikan pada pelayanan
kesehatan dasar segera setelah stabil
d. Respon kesehatan reproduksi pada situasi darurat bencana dilakukan secara
terkoordinir dengan Lintas Program/Lintas Sektor terkait, organisasi profesi dan
LSM terkait melalui mekanisme sub klaster kesehatan reproduksi.
VII. RANGKUMAN
1. Sesuai peraturan menteri kesehatan, pelayanan kesehatan reproduksi pada situasi
bencana melalui penerapan PPAM sudah merupakan pelayanan kesehatan yang harus
diberikan sebagai bagian dari respon bencana bidang kesehatan/penanggulangan
krisis bidang kesehatan
2. Program Kespro pada situasi darurat bencana dilakukan melalui 3 tahap
penanggulangan bencana (pra krisis kesehatan, tanggap darurat krisis kesehatan, dan
pasca krisis kesehatan).
3. Pada pra krisis kesehatan dan tanggap darurat bencana perlu dipastikan adanya
pelayanan Kespro sesuai dengan kebutuhan.
4. Perlu advokasi, sosialisasi dan peningkatan kapasitas petugas dalam PPAM Kespro di
pusat maupun daerah.
34
VIII. DAFTAR PUSTAKA
Kementerian Kesehatan. 2015. Buku Pedoman Paket Pelayanan Awal Minimum (PPAM)
Kesehatan Reproduksi pada Krisis Kesehatan
35