PENDAHULUAN
Blok 1
Blok 1 terdiri dari 6 kit (kit 0 sampai 5). Perlengkapan ini ditujukan
untuk memberikan pelayanan kesehatan reproduksi di tingkat masyarakat dan
perawatan kesehatan dasar. Kit ini berisi obat-obatan dan bahan habis pakai.
Kit 1, 2 dan 3 terdiri dari dua bagian, A dan B, yang dapat dipesan secara
terpisah.
Blok 2
Blok 2 terdiri dari 5 kit (kit 6 sampai 10) yang berisi bahan habis
pakai dan bahan yang dapat digunakan kembali. Perlengkapan ini ditujukan
untuk memberikan pelayanan kesehatan reproduksi pada tingkat puskesmas
atau rumah sakit
Blok 3
Blok 3 terdiri dari 2 kit (kit 11 dan 12) yang berisi bahan habis pakai
dan perlengkapan yang dapat digunakan kembali untuk memberikan
pelayanan PONEK pada tingkat rujukan (bedah caesar). Kit 11 terdiri dari dua
bagian, A dan B, yang dapat dipesan secara terpisah
BLOK 2
Kit persalinan (Fasilitas
KIT 6 COKLAT
Kesehatan)
KIT 7 AKDR (Alat Kontrasepsi HITAM
Dalam Rahim)
Penanggulangan Komplikasi
KIT 8 KUNING
Keguguran dan Aborsi
Kit Kesehatan Reproduksi
Menjahit Sobekan (leher rahim
KIT 9 dan vagina) dan UNGU
Pemeriksaan vagina
Persalinan dengan Vakum
KIT 10 ABU-ABU
(Manual)
BLOK 3
Tingkat rujukan
• Bagian A: peralatan
KIT 11 HIJAU FLUORESENSI
• Bagian B: obat-obatan dan
bahan habis pakai
KIT 12 Transfusi Darah HIJAU TUA
Contoh:
• Blok 1 untuk 10.000 penduduk selama 3 bulan
Jika pengungsi sebanyak 50.000 orang, maka kit yang akan dipesan sebanyak:
50.000 : 10.000 = 5 kit
• Blok 2 untuk 30.000 penduduk selama 3 bulan
Jumlah pengungsi: 50.000 maka kit yang akan dipesan adalah:
50.000 : 30.000 = 1,6 pesan 2 kit
Kit tidak bisa dipesan sebanyak 1,6 melainkan harus dibulatkan dan sisa obat
dan bahan habis pakai bisa digunakan untuk waktu lebih dari 3 bulan
Apabila masa tanggap darurat krisis kesehatan telah lewat dan masih terdapat
sisa alat, obat dan bahan habis pakai dari kit kesehatan reproduksi maka harus
diserahkan kepada Dinas Kesehatan setempat untuk diatur pemanfaatannya sesuai
dengan peraturan yang berlaku.
Alat dan sarana penunjang lainnya:
a. Tenda kesehatan reproduksi yang dirancang khusus dengan sekat untuk
pemeriksaan kehamilan, pelayanan KB, pertolongan persalinan dan
pelayanan lain yang memerlukan privasi bagi pasiennya
b. Buku KIA
c. Generator
Surveilans
Surveilans penyakit dan faktor resiko pada umumnya merupakan upaya
untuk menyediakan informasi kebutuhan pelayanan kesejatan dilokasi bencana
dan pengungsian sebagai bahan tindakan kesehatan segera. Informasi dan data
yang dikumpulkan berupa jumlah korban meninggal, luka/sakit, jenis luka,
pengobatan yg diperlukan, kebutuhan yg belum dipenuhi, jumlah korban anak2,
dewasa, lansia, dll. Surveilans sangat penting untuk monitoring dan evaluasi dari
sebuah proses, sehingga dapat digunakan untuk menyusun kebijakan dan rencana
program .
Ada 10 tugas utama yang harus di jalankan setelah keadan darurat terjadi
Inisial Assessesment,
Imunisasi Campak,
Air dan Sanitasi,
Makanan dan Gizi,
Tempat Tinggal,
Pelayanan Kesehatan Darurat,
Pengendalian Penyakit dan KLB,
Surveilans Kesehatan Masyarakat,
SDM
Koordinasi
Tujuan surveilans:
Mengurangi jumlah kesakitan, resiko kecacatan dan kematian saat
terjadi bencana
Mencegah atau mengurangi resiko munculnya penyakit menular dan
penyebarannya
Mencegah atau mengurangi resiko dan mengatasi dampak kesehatan
lingkungan akibat bencana (misalnya perbaikan sanitasi)
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Paket Layanan Awal Minimum (PPAM) untuk Kesehatan Reproduksi
adalah seperangkat kegiatan prioritas terkoordinasi yang dirancang untuk
memenuhi kebutuhan kesehatan reproduksi penduduk pada permulaan suatu
keadaan darurat. PPAM juga menentukan layanan kesehatan reproduksi manakah
yang paling penting untuk mencegah kesakitan dan kematian, menangani akibat
dari kekerasan seksual, khususnya di kalangan perempuan dan anak-anak
perempuan dalam situasi bencana.
B. Saran
Semoga makalah ini dapat berguna dan bermanfaat dalam proses
pembelajaran kedepannya serta dapat menambah pengetahuan mahasiswa dalam
memberikan pelayanan kesehatan dan dapat menerapkannya dalam kehidupan
sehari-hari.
Bagi Petugas – petugas Kesehatan diharapkan dengan makalah ini dapat
meningkatkan pelayanan kesehatan