Anda di halaman 1dari 82

CERAMAH, TJ, DISKO TERARAH, DISKUSI

INTERAKTIF

KIE
MENGGUNAKAN SARANA DAN MEDIA KIE

MATERI KIE SESUAI TAHAPAN TUMBANG, DAN


KEBUTUHAN MASING MASING KELOMPOK
DIBERIKAN SCR INDIVIDU,

KONSELING
BERPASANGAN ATAU KELOMPOK

SESUAI KEBUTUHAN KLIEN

DILAKUKAN DI FASYANKES ATAU FASIL.


LAINNYA
ANAMNESIS
SKRINING
PEMERIKSAAN FISIK

PEMERIKSAAN PENUNJANG
A. Pelayanan Kesehatan Masa Sebelum Hamil Bagi Remaja
1. Pemberian Komunikasi, Informasi, dan Edukasi
Materi KIE yang dapat diberikan pada remaja sesuai kebutuhan antara lain:
1) Keterampilan psikososial melalui Pendidikan Keterampilan Hidup Sehat (PKHS)
2) Pola makan gizi seimbang
3) Aktivitas fisik
4) Pubertas
5) Aktivitas seksual
6) Kestabilan emosional
7) Penyalahgunaan NAPZA termasuk tembakau dan alkohol
8) Cedera yang tidak disengaja
9) Kekerasan dan penganiayaan
10)Pencegahan kehamilan dan kontrasepsi
11)HIV dan Infeksi Menular Seksual (IMS)
12)Imunisasi
KIE bagi remaja dapat dilaksanakan di sekolah maupun di luar sekolah. KIE dapat diberikan oleh
tenaga kesehatan dan/atau kader kesehatan terlatih (guru/pendamping anak di
LKSA/LPKA/pondok pesantren dan/atau kader remaja).
2. Pelayanan Konseling
Konseling adalah proses pertukaran informasi dan interaksi positif antara klien dan
tenaga kesehatan untuk membantu klien mengenali kebutuhannya, memilih solusi
terbaik, dan membuat keputusan yang paling sesuai dengan kondisi yang sedang
dihadapi.
tenaga kesehatan dapat menggunakan metode penilaian HEEADSSS
 (Home, Education/Employment, Eating, Activity, Drugs, Sexuality, Safety,
Suicide/Bunuh Diri).

3. Pelayanan Skrining Kesehatan


B. Pelayanan Kesehatan Masa Sebelum Hamil Bagi Calon Pengantin

Materi KIE dan konseling untuk catin meliputi:


a. Pengetahuan kesehatan reproduksi:
1) kesetaraan gender dalam pernikahan;
2) hak kesehatan reproduksi dan seksual; dan
3) perawatan kesehatan organ reproduksi.
b. Kehamilan dan perencanaan kehamilan.
c. Kondisi dan penyakit yang perlu diwaspadai pada catin.
d. Kesehatan jiwa.
e. Pengetahuan tentang fertilitas/kesuburan (masa subur).
f. Kekerasan dalam rumah tangga.
g. Pemeriksaan kesehatan reproduksi bagi catin.
Pada catin, TTD dapat diperoleh secara mandiri dan dikonsumsi 1 (satu) tablet
setiap minggu sepanjang tahun. Penanggulangan Anemia pada catin harus
dilakukan bersamaan dengan pencegahan dan pengobatan Kurang Energi Kronis
(KEK), kecacingan, malaria, TB, dan HIV-AIDS.

C. Pelayanan Kesehatan Masa Sebelum Hamil Bagi Pasangan Usia Subur.


PELAYANAN KESEHATAN MASA HAMIL

Pelayanan Kesehatan Masa Hamil yang kemudian disebut pelayanan antenatal


(ANC) terpadu adalah setiap kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan yang dilakukan
sejak terjadinya masa konsepsi hingga sebelum mulainya proses persalinan yang
komprehensif dan berkualitas.

Indikator yang digunakan untuk menggambarkan akses ibu hamil terhadap


pelayanan masa hamil adalah cakupan K1 (kunjungan pertama). Sedangkan
indikator untuk menggambarkan kualitas layanan adalah cakupan K4-K6
(kunjungan ke-4 sampai ke-6) dan kunjungan selanjutnya apabila diperlukan.
PELAYANAN KESEHATAN MASA PERSALINAN

Persalinan Persalinan
tanpa dengan
penyulit 85% Penyulit 15%
PELAYANAN KESEHATAN MASA SESUDAH MELAHIRKAN

Pelayanan Kesehatan Masa Sesudah Melahirkan adalah


 setiap kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan yang ditujukan pada ibu selama masa
nifas (6 jam sampai dengan 42 hari sesudah melahirkan) yang dilaksanakan secara
terintegrasi dan komprehensif.
 Ibu nifas dan bayi baru lahir dipulangkan setelah 24 jam pasca melahirkan, sehingga
sebelum pulang diharapkan ibu dan bayinya mendapat 1 kali pelayanan pasca
persalinan.
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

Pemberdayaan masyarakat yang dapat dilakukan melalui:


1. Posyandu, posyandu remaja dan upaya kesehatan bersumber daya
masyarakat lainnya;
2. program perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi;
3. pemanfaatan Buku Kesehatan Ibu dan Anak;
4. penyelenggaraan kelas ibu;
5. promosi program keluarga berencana;
6. rumah tunggu kelahiran; dan
7. pemberdayaan dukun bayi dalam mendampingi ibu dan bayi baru lahir.
Peran kader seperti dikatakan dalam PMK Nomor 8 tahun 2019 adalah
sebagai berikut:
1. penggerak masyarakat untuk berperan serta dalam upaya kesehatan
sesuai kewenangannya;
2. penggerak masyarakat agar memanfaatkan UKBM dan pelayanan
kesehatan dasar;
3. pengelola UKBM;
4. penyuluh kesehatan kepada masyarakat;
5. pencatat kegiatan pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan; dan
6. pelapor jika ada permasalahan atau kasus kesehatan setempat pada
tenaga kesehatan.
PENCATATAN DAN PELAPORAN

Anda mungkin juga menyukai