Anda di halaman 1dari 47

PEMICU 1 IKM-IKK

Tutor: Dr. Hsu Chong Jen


Najwa Destiara Kusuma (405210218)
KESIBUKAN SEBAGAI DOKTER
Masyarakat Kecamatan A terdiri dari 29.900 jiwa penduduk dengan komposisi
50% adalah bayi, balita, dan anak usia sekolah, 35% usia produktif dan 15% usia
lanjut. Laki-laki 45% dan perempuan 55%. Pasangan usia subur 30%. Rata-rata
tiap keluarga punya anak 4-5 orang. Sebagian besar masyarakat bekerja sebagai buruh tani, nelayan dan buruh pabrik dengan
upah rata-rata dibawah UMR. Pendidikan formal mayoritas lulus SMP.Selama ini, bila sakit sebagian masyakarat akan berobat
ke puskesmas, sebagian lagi ada yang memanfaatkan klinik pratama, klinik utama, dokter praktik umum, bidan praktik dan
bahkan ada yang langsung ke RS.
Ibu hamil ada yang memeriksakan kehamilan (ANC) dan melakukan persalinan ke bidan desa, selain ke puskesmas, RS atau
dukun beranak. Klinik pratama dan klinik utama yang ada di Kecamatan A, sebagian memberikan pelayanan 12 jam tetapi ada
juga yang 24 jam. Klinik-klinik ini memberikan pelayanan pengobatan, layanan KB, imunisasi serta tindakan medis lainnya.
Pelayanan yang diberikan wajib menerapkan prinsip-prinsip pelayanan kesehatan sesuai prinsip layanan primer.Puskesmas A
sebagai salah satu layanan primer kesehatan adalah puskesmas kecamatan dengan 4 puskesmas pembantu. Setiap hari
puskesmas sibuk dengan pelayanan kesehatan mulai dari pengobatan, imunisasi, penyuluhan, pemeriksaan laboratorium dan
kegiatan lainnya. Para staf puskesmas sebagian harus turun ke lapangan untuk kegiatan posyandu, posbindu, puskesmas
keliling dan penyuluhan.
Puskesmas selain memberikan pelayanan kesehatan, juga wajib melaksanakan upaya-upaya kesehatan dasar/esensial,
pengembangan dan penunjang termasuk KIA-KB dengan mengacu pada Standar Pelayanan Minimal (SPM) puskesmas.
Program yang saat ini sedang gencar didengungkan dan dijalankan salah satunya adalah PHBS untuk menunjang tercapainya
SPM dan mencegah terjadinya peningkatan berbagai masalah kesehatan.
Petugas puskesmas berupaya keras dengan melakukan edukasi, promosi dan advokasi kesehatan ke berbagai pihak.
Pendekatan dengan 5 tingkat pencegahan juga diupayakan terus menerus. Apa yang dapat anda pelajari dari cerita ini?
Learning issues 1
MM Pelayanan Kesehatan tingkat primer, mencakup:
a) Pengertian,
b) SDM,
c) Sasarannya,
d) Jenis pelayanan
e) Program Pelayanan
f) Prinsip
g) SPM
A. PENGERTIAN
Pelayanan kesehatan, menurut Depkes RI (2009) adalah setiap upaya yang diselenggarakan sendiri
atau secara bersama-sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan,
mencegah dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan perorangan, keluarga,
kelompok dan atupun masyarakat
Pelayanan kesehatan adalah upaya yang diberikan oleh Puskesmas kepada masyarakat, mencakup
perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, pencatatan, pelaporan, dan dituangkan dalam suatu
sistem(Permenkes RI No 75Tahun2014).
Pelayanan kesehatan primer adalah pelayanan kesehatan pokok yang berdasarkan kepada metode
dan teknologi praktis, ilmiah dan sosial yang dapat diterima secara umum baik oleh individu
maupun keluarga dalam masyarakat melalui partisipasi mereka sepenuhnya, serta biaya yang dapat
terjangkau oleh masyarakat dan negara untuk memelihara setiap tingkat perkembangan mereka
dalam semangat untuk hidup mandiri (self reliance) dan menentukan nasib sendiri (self
determination).
B. SUMBER DAYA MANUSIA
Tenaga dengan lulusan dari bidang kesehatan :
- Dokter
- Dokter gigi
- Kesehatan masyarakat
- Bidan
- Perawat
- Farmasi
- Laboratorium
- Analis kesehatan
- Kesehatan lingkungan
- Gizi dll
C. SASARAN
Pelayanan kesehatan primer ditujukan pada keluarga atau masyarakat yang berada di pedesaan maupun
perkotaan dengan penghasilan rendah. Sifat pelayanan kesehatan primer adalah berobat jalan (Ambulatory
Services) pada pasien yang sakit ringan atau masyarakat sehat untuk meningkatkan kesehatannya.
D. JENIS PELAYANAN
Bentuk layanan kesehatan tingkat primer Di Indonesia
E. PROGRAM
1.Pendidikan mengenai masalah kesehatan dan cara pencegahan penyakit serta
pengendaliannya
2.Peningkatan penyedediaan makanan dan perbaikan gizi
3.Penyediaan air bersih dan sanitasi dasar
4.Kesehatan Ibu dan Anak termasuk KB
5.Imunisasi terhadap penyakit-penyakit infeksi utama
6.Pencegahan dan pengendalian penyakit endemic setempat
7.Pengobatan penyakit umum dan ruda paksa
8.Penyediaan obat-obat essensial
F. PRINSIP
1. Pelayanan tingkat pertama (primary care )
2. Pelayanan yang mengutamakan promosi dan pencegahan (promotif dan
preventif )
3. Pelayanan bersifat pribadi (personal care )
4. Pelayanan paripurna (comprehensive care )
5 pelayanan menyuluh ( holistic care )
6 pelayanan terpadu ( integrated care )
7. Pelayanan berkesinambungan (continuum care )
8. Koordinatif dan kerjasama
9. Berorientasi pada keluarga dan komunitas ( family and community oriented )
10 patient safety
https://pspk.fkunissula.ac.id/sites/default/files/Prinsip%20Pelayanan%20Kesehatan%20Primer
%20dan%20SKN%202019.pdf
Learning issues 2
MM Fasilitas Kesehatan, dan standar pelayanan minimal
Fasilitas Kesehatan
Fasilitas Pelayanan Kesehatan adalah suatu alat dan/atau tempat yang digunakan
untuk menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan, baik promotif, preventif,
kuratif, maupun rehabilitatif yang dilakukan oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah
Daerah dan/atau masyarakat.
Fasilitas Pelayanan Kesehatan menyelenggarakan pelayanan
kesehatan berupa:
a. pelayanan kesehatan perseorangan; dan/atau
b. pelayanan kesehatan masyarakat.

https://persi.or.id/wp-content/uploads/2020/11/pp472016.pdf
Jenis Fasilitas Pelayanan Kesehatan terdiri atas:

a. tempat praktik mandiri Tenaga Kesehatan;


b. pusat kesehatan masyarakat;
c. klinik;
d. rumah sakit;
e. apotek;
f. unit transfusi darah;
g. laboratorium kesehatan;
h. optikal;
i. fasilitas pelayanan kedokteran untuk kepentingan
hukum; dan
j. Fasilitas Pelayanan Kesehatan tradisional.

https://persi.or.id/wp-content/uploads/2020/11/pp472016.pdf
https://djsn.go.id/storage/app/uploads/public/58d/486/f01/58d486f010a3f067108647.pdf
SPM (Standar Pelayanan Minimal)
Jenis pelayanan dasar pada SPM Kesehatan
a. Pelayanan kesehatan ibu hamil; h. Pelayanan kesehatan penderita hipertensi;
b. Pelayanan kesehatan ibu bersalin; i. Pelayanan kesehatan penderita diabetes melitus;
j. Pelayanan kesehatan orang dengan gangguan jiwa
c. Pelayanan kesehatan bayi baru lahir;
berat;
d. Pelayanan kesehatan balita; k. Pelayanan kesehatan orang terduga tuberkulosis;
e. Pelayanan kesehatan pada usia dan
pendidikan dasar; l. Pelayanan kesehatan orang dengan risiko terinfeksi
f. Pelayanan kesehatan pada usia virus yang melemahkan daya tahan tubuh manusia
produktif; (Human Immunodeficiency Virus).
g. Pelayanan kesehatan pada usia lanjut; yang bersifat peningkatan/promotif dan pencegahan/
preventif.

http://hukor.kemkes.go.id/uploads/produk_hukum/
PMK_No__4_Th_2019_ttg_Standar_Teknis_Pelayanan_Dasar_Pada_Standar_Pelayanan_Minim
Learning Issues 3
MM program Kesehatan ibu dan anak (definisi, tujuan, fungsi)
a) KIA
b) KB
c) Macam-macam kontrasepsi
A. KIA (KESEHATAN IBU dan ANAK)
DEFINISI KESEHATAN IBU DAN ANAK
Merupakan suatu upaya dibidang Kesehatan yang menyangkut pelayanan dan
pemeliharaan ibu hamil, ibu melahirkan, ibu menyusui, bayi dan anak balita serta
anak prasekolah.

TUJUAN KESEHATAN IBU DAN ANAK


Tercapainya kemampuan hidup sehat melalui peningkatan derajat Kesehatan yang
optimal, bagi ibu dan keluarganya untuk menuju NKKBS serta menigkatnya derajat
Kesehatan anak untuk menjamin proses tumbuh kembang optimal yang
merupakan landasan bagi peningkatan kualitas manusia seutuhnya

Sumber : Departemen Kesehatan RI 1989/1990


Sumber : Prasetyawati AE. Kesehatan Ibu dan Anak dalam MDGs.
AKI
Angka Kematian Ibu

KESEHATAN
AKB
IBU dan Angka Kematian Bayi
ANAK
AKBa
Angka Kematian Balita
AKI (Angka Kematian Ibu)

Angka Kematian Ibu (Maternal Mortality Rate) 


Jumlah kematian ibu akibat dari proses kehamilan, persalinan dan paska persalinan
per 100.000 kelahiran hidup pada masa tertentu. Kematian ibu adalah kematian
wanita dalam masa kehamilan, persalinan dan dalam masa 42 hari (6
minggu) setelah berakhirnya kehamilan tanpa memandang usia kehamilan maupun
tempat melekatnya janin

http://www.stikesindramayu.ac.id/read/138/pencegahan-kematian-ibu-dan-bayi.html
Penyebab Kematian Ibu Melahirkan

Sumber : buku kesehatan ibu dan anak, Depkes RI


Upaya Menurunkan Angka Kematian Ibu dengan Antenatal Care
• Menurut Depkes RI (2010), pelayanan antenatal merupakan pelayanan kesehatan
oleh tenaga kesehatan terlatih untuk ibu selama masa kehamilannya,
dilaksanakan sesuai dengan standar pelayanan antenatal yang ditetapkan dalam
Standar Pelayanan Kebidanan.
• Pengertian antenatal care adalah perawatan kehamilan.

https://dinkes.gunungkidulkab.go.id/pelayanan-
kesehatan-ibu-hamil-sesuai-standar-pelayanan-
antenatal/
Standar Pelayanan Minimal Antenatal Care
1. Timbang berat badan
2. Mengujur tekanan darahnya
3. Mengukur tinggi fundusnya
4. Pemberian imunisasi TT (Tetanus Toxoid) lengkap
5. Pemberian tablet zat besi (Fe) minimal 90 tablet selama kehamilannya
6. Tes terhadap penyakit menular seksual
7. Temu wicara dalam rangka persiapan rujukan.

https://dinkes.gunungkidulkab.go.id/pelayanan-
kesehatan-ibu-hamil-sesuai-standar-pelayanan-
antenatal/
AKB (Angka Kematian Bayi)

Angka Kematian Bayi (Infant Mortality Rate) 


Angka yang menunjukkan banyaknya kematian bayi usia 0 tahun dari setiap 1000
kelahiran hidup pada tahun tertentu atau dapat dikatakan juga sebagai probabilitas
bayi meninggal sebelum mencapai usia satu tahun (dinyatakan dengan per seribu
kelahiran hidup).

http://www.stikesindramayu.ac.id/read/138/pencegahan-kematian-ibu-dan-bayi.html
Penyebab Kematian Bayi baru Lahir
1. Berat bayi baru lahir rendah
2. Tetanus Neonatum
3. Asfiksia
4. Masalah pemberian makanan
5. Gangguan Hematologik
6. Infeksi

Sumber : buku kesehatan ibu dan anak, Depkes RI


AKBa (Angka Kematian
Balita)
Angka Kematian Balita (AKBa)
Jumlah kematian anak berusia 0-4 tahun selama satu tahun tertentu per 1000 anak
umur yang sama pada pertengahan tahun itu (termasuk kematian bayi). Angka
Kematian Balita kerap dipakai untuk mengidentifikasi kesulitan ekonomi penduduk

http://www.stikesindramayu.ac.id/read/138/pencegahan-kematian-ibu-dan-bayi.html
Penyebab Kematian Balita
1. Diare
2. Pneumonia
3. Leukemia
4. Malaria
5. TB
6. Tenggelam
7. Campak
8. DBD
9. Mengitis
10. Enterokolitis
Sumber : buku kesehatan ibu dan anak, Depkes RI
B. KB (KELUARGA BERENCANA)
DEFINISI KB
• Upaya Kesehatan masyarakat esensial puskesmas dan pelayanan medik umum di
rumah sakit
• Upaya pengatur kehamilan bagi pasangan usia subur untuk membentuk generasi
penerus yang sehat dan cerdas
• Upaya pencegahan kehamilan yang tidak diinginkan
TUJUAN KB
Membentuk keluarga kecil sesuai dengan kemampuan sosial ekonomi keluarga
dengan cara mengatur kelahiran anak agar diperoleh keluarga bahagia dan
sejahtera yang dapat memenuhi kebutuhan hidupnya

http://digilib.unila.ac.id/15406/17/17.%20BAB%20II.pdf
Menurut UU RI Nomor 52 Tahun 2009, kebijakan Keluarga Berencana
diarahkan untuk:
a. Mengatur kelahiran yang diinginkan
b. Menjaga kesehatan dan menurunkan angka kematian ibu, bayi, dan anak
c. Meningkatkan akses dan kualitas informasi, pendidikan, serta konseling
Keluarga Berencara dan Kesehatan Reproduksi
d. Meningkatkan partisipasi dan kesertaan pria dalam praktek Keluarga
Berencana
e. Mempromosikan penyusuan bayi sebagai upaya menjarangkan jarak
kehamilan.

http://digilib.unila.ac.id/15406/17/17.%20BAB%20II.pdf
C. MACAM-MACAM
KONTRASEPSI
Kontrasepsi merupakan usaha-usaha untuk mencegah terjadinya kehamilan.
Usaha-usaha itu dapat bersifat sementara dan permanen (Wiknjosastro, 2007).
Menurut Hartanto (2002), ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan
dalam memilih kontrasepsi. Metode kontrasepsi yang baik ialah kontrasepsi
yang memiliki syarat-syarat sebagai berikut:
a. Aman atau tidak berbahaya
b. Dapat diandalkan
c. Sederhana
d. Murah
e. Dapat diterima oleh orang banyak
f. Pemakaian jangka lama (continution rate tinggi).

http://eprints.ums.ac.id/35879/6/BAB%20II.pdf
KONTRASEPSI

https://arali2008.files.wordpress.com/2011/07/slide1.jpg
Learning Issues 4
MM Promosi dasar Kesehatan
a) Visi dan Misi
b) 3 Strategi Promosi Kesehatan
c) Macam-macam Pencegahan
PENGERTIAN PROMOSI KESEHATAN
Menurut WHO, promosi kesehatan sebagai “the process of enabling
individuals and communities to increases control over the determinants of
healt and there by improve their health”.
(proses yang mengupayakan individu dan masyarakat untuk meningkatkan
kemampuan mereka mengendalikan factor kesehatan sehingga dapat
meningkatkan derajat kesehatannya)

https://repository.unair.ac.id/87974/2/Buku%20Promosi%20Kesehatan.pdf
A. VISI DAN MISI
• VISI
Visi promosi kesehatan adalah meningkatkan kemampuan masyarakat dalam memelihgara
dan meningkatkan status kesehatannya, baik fisik, mental, sosial dan diharapkan pula
mampu produktif secara ekonomi maupun sosial sebagaimana dituangkan dalam undang-
undang kesehatan No. 23 Tahun 1992 serta organisasi kesehatan dunia WHO.
• MISI
1. Advokat ( Upaya agar para pembuat keputusan mempercayai dan meyakini bahwa
program kesehatan didukung melalui kebijakan politik )
2. Mediate ( Menjalin kemitraan dengan berbagai program dan sektor yang terkait
dengan kesehatan )
3. Enable ( Memberikan kemanpuan atau keterampilan kepada masyarakat agar mereka
mampu memelihara dan meningkatkan kesehatan mereka sendiri secara mandiri )

Sumber : Notoatmodjo S. Promosi Kesehatan &


Ilmu Perilaku, 2007
Tujuan dari penerapan promosi kesehatan pada dasarnya merupakan visi promosi
kesehatan itu sendiri, yaitu menciptakan/membuat masyarakat yang:
1. Mau (willingness) memelihara dan meningkatkan kesehatannya.
2. Mampu (ability) memelihara dan meningkatkan kesehatannya.
3. Memelihara kesehatan, berarti mau dan mampu mencegah penyakit,
4. melindungi diri dari gangguan-gangguan kesehatan.
5. Meningkatkan kesehatan, berarti mau dan mampu meningkatkan kesehatannya.
Kesehatan perlu ditingkatkan karena derajat kesehatan baik individu, kelompok
atau masyarakat itu bersifat dinamis tidak statis.

http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2017/08/
Promkes-Komprehensif.pdf
B. 3 STRATEGI PROMOSI KESEHATAN
• Strategi Global Menurut WHO 1984
1. Advokasi ( Advocacy )
2. Dukungan Sosial ( Social support )
3. Pemberdayaan masyarakat ( Empowerment )
• Strategi Promosi Kesehatan Menurut Ottawa Charter “piagam otawa”
1. Kebijakan berwawasan kesehatan ( Healthy Public Policy )
2. Lingkungan yang mendukung ( Supportive Environment )
3. Reorientasi pelayanan kesehatan ( Reorient Health Service )
4. Keterampilan Individu ( Personal Skill )
5. Gerakan Masyarakat ( Community Action )

http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2017/08/
Promkes-Komprehensif.pdf
https://repository.unair.ac.id/87974/2/Buku%20Promosi%20Kesehatan.pdf
C. MACAM-MACAM PENCEGAHAN
Ruang Lingkup Berdasarkan Tingkat Pencegahan
Oleh karena masyarakat berada dalam berbagai status atau kondisi, maka promosi kesehatan harus bersifat komprehensif. D
dalam upaya kesehatan, dikenal 5 tingkat pencegahan dari Leavell and Clark (1967):
a. Pencegahan primer, yang terdiri dari:
• Peningkatan derajat kesehatan (health promotion)
• Perlidungan khusus (specific protection)

b. Pencegahan sekunder
• Diagnosis dini dan pengobatan segera (early diagnosis and prompt
• Pembatasan cacat (disability limitation)

c. Pencegahan tertier:
• Rehabilitasi (rehabilitation)
Ruang lingkup promosi kesehatan yang bersifat komprehensif harus mencakup kelima tingkat pencegahan tersebut.

http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2017/08/
Promkes-Komprehensif.pdf
Learning Issues 5
MM Komunikasi dan Edukasi Kesehatan
a) Langkah-langkah
b) Keuntungan dan kerugian
c) Media dan alat peraga
PENGERTIA
N
• Komunikasi kesehatan adalah usaha yang sistematis untuk mempengaruhi secara
positif perilaku kesehatan masyarakat , dengan menggunakan berbagai prinsip
dan metode komunikasi, baik menggunakan komunikasi antar pribadi maupun
komunikasi massa (Notoatmodjo, 2003).

• Edukasi adalah proses perubahan perilaku kearah yang positif (DEPKES RI, 1990).
Menurut Effendy (1998), pendidikan kesehatan merupakan salah satu kompetensi
yang dituntut dari tenaga kesehatan, karena merupakan salah satu peranan yang
harus dilaksanakan dalam setiap memberikan pelayanan kesehatan, baik itu
terhadap individu, keluarga, kelompok ataupun masyarakat.
TUJUAN KOMUNIKASI KESEHATAN

• Mempelajari/mengajarkan sesuatu.
• Mempengaruhi perilaku seseorang.
• Berhubungan dgn orang lain.
• Menyelesaikan sebuah masalah.
• Mencapai sebuah tujuan.
• Menstimulasi minat pada diri sendiri dan orang lain.

Jurnal Univ Esa Unggul


https://bahan-ajar.esaunggul.ac.id/kms112/wp-content/uploads/sites/
1071/2019/11/PPT-UEU-Dasar-dasar-Promosi-Kesehatan-Pertemuan-7.pdf
A. LANGKAH-LANGKAH

• Sender (Komunikator) : pemberi komunikasi.


• Encoding (Simbol/Isyarat) : proses mengubah informasi mjd simbol, kata-kata, dll
• Channel (Saluran) : komunikator memilih saluran / media yg digunakan utk menyampaikan pesannya
kpd penerima.
• Decoding (Mengartikan encoding) : penerima menafsirkan pesan dari komunikator dan memahaminya.
• Receiver (Komunikan) : orang yg ditargetkan utk menerima informasi.
• Feedback (Umpan balik) : memastikan komunikan tlh menerima dan memahami info yg diberikan dgn
benar.

Jurnal Univ Muhammadiyah Malang


https://eprints.umm.ac.id/37920/3/jiptummpp-gdl-alfionitaa-47462-3-babii.pdf
B. KEUNTUNGAN
• Mencapai sasaran yang lebih banyak
• Merangsang sasaran untuk meneruskan pesan yang diterima kepada orang lain
• Mempermudah penyampaian informasi
• Mempermudah penerimaan informasi
C. MEDIA DAN ALAT PERAGA
Menurut media yang digunakan, kegiatan komunikasi dan edukasi dapat diperinci
sebagai berikut:
• Radio
• Televisi
• Mobil unit penerangan
• Penerbitan/publikasi
• Pers/ surat kabar
• Film
• Brosur
• Internet
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai