MASYARAKAT
UPTD PUSKESMAS TAPEN
DINAS KESEHATAN
PEMERINTAH KABUPATEN
BONDOWOSO
TAHUN 2023
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas rahmat dan hidayah-Nya, kami dapat menyelesaikan Pedoman Upaya
Kesehatan Masyarakat UPTD Puskesmas Tapen. Buku ini kami susun
sebagai salah satu upaya untuk memberikan acuan dan kemudahan dalam
pelaksanaan kegiatan UKM oleh koordinator maupun pelaksana program
UPTD Puskesmas Tapen.
Pada kesempatan ini perkenankan saya untuk menyampaikan
ucapan terima kasih dan apresiasi kepada semua karyawan yang telah
terlibat dalam proses penyusunan Pedoman Upaya Kesehatan Masyarakat di
UPTD Puskesmas Tapen.
Semoga dengan digunakannya buku ini dapat mempermudah
karyawan dalam menyiapkan dokumen akreditasi UPTD Puskesmas Tapen.
2
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan Pedoman
C. Sasaran Pedoman
D. Ruang Lingkup Pedoman
E. Batasan Operasional
BAB II STANDAR KETENAGAAN
A. Kualifi kasi Sumber Daya Manusia
B. Distribusi Ketenagaan
C. Jadwal Kegiatan
BAB III STANDAR FASILITAS
A. Denah Ruang
B. Standar Fasilitas
BAB IV TATA LAKSANA PELAYANAN
A. Lingkup Kegiatan
B. Metode
C. Langkah Kegiatan
BAB V LOGISTIK
BAB VI KESELAMATAN SASARAN KEGIATAN/PROGRAM
BAB VII KESELAMATAN KERJA
BAB VIII PENGENDALIAN MUTU
BAB IX PENUTUP
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Puskesmas ABC terletak di Jl..............
Secara umum Puskesmas merupakan satuan organisasi yang memberikan
kewenangan kemandirian oleh dinas kesehatan untuk melaksanakan satuan tugas
operasional pembangunan di wilayah kerja. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat,
pada Pasal 4 disebutkan bahwasanya puskesmas mempunyai tugas melaksanakan
kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah
kerjanya dalam rangka mendukung terwujudnya kecamatan sehat.
Adapun fungsi puskesmas sebagaimana tertuang pada Pasal 5 Permenkes
RI No 75/2014 meliputi:
1. Penyelenggaraan UKM (upaya kesehatan masyarakat) tingkat pertama di
wilayah kerjanya
2. Penyelenggaraan UKP (upaya kesehatan perorangan) tingkat pertama di
wilayah kerjanya
Selain dua fungsi yang terdapat pada pasal 5, selanjutnya pasal 8
menyebutkan bahwa puskesmas juga dapat berfungsi sebagai wahana pendidikan
tenaga kesehatan.
Puskesmas sebagai salah satu jenis fasilitas pelayanan kesehatan tingkat
pertama memiliki peranan penting dalam sistem kesehatan nasional, khususnya
subsistem upaya kesehatan; Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan
nasional diselenggarakan berbagai upaya kesehatan secara menyeluruh,
berjenjang dan terpadu. Upaya kesehatan masyarakat tingkat pertama meliputi
upaya kesehatan masyarakat esensial dan upaya kesehatan masyarakat
pengembangan. Upaya kesehatan masyarakat esensial meliputi:
a. Pelayanan promosi kesehatan;
4
b. Pelayanan kesehatan lingkungan;
c. Pelayanan kesehatan ibu, anak, dan keluarga berencana;
d. Pelayanan gizi;
e. Pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit.
Upaya kesehatan masyarakat esensial harus diselenggarakan oleh setiap
Puskesmas untuk mendukung pencapaian standar pelayanan minimal kabupaten.
B. Tujuan Pedoman
Pedoman Upaya kesehatan bertujuan untuk menjadi acuan bagi seluruh
aktifitas pelayanan upaya kesehatan yang dilaksanakan di Puskesmas ABC,
sehingga pada akhirnya pelayanan upaya kesehatan dapat mendukung pencapaian
standar pelayanan minimal (SPM).
D. Batasan Operasional
1. Promosi kesehatan adalah upaya untuk meningkatkan kemampuan
masyarakat melalui pembelajaran dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat,
agar mereka dapat menolong diri sendiri, serta
mengembangkan kegiatan yang bersumber daya masyarakat, sesuai sosial
budaya setempat.
2. Upaya kesehatan lingkungan adalah upaya yang dilakukan oleh Puskesmas
5
untuk menjadikan lingkungan yang sehat dalam rangka pencegahan
terhadap penyakit yang berhubungan dengan lingkungan dan menciptakan
lingkungan yang dapat mengoptimalkan penyembuhan suatu penyakit di
masyarakat.
3. Upaya Kesehatan ibu dan anak dan KB adalah upaya kesehatan primer yang
menyangkut pelayanan dan pemeliharaan kesehatan ibu dalam menjalankan
fungsi reproduksi yang berkualitas serta upaya kelangsungan hidup,
pengembangan dan perlindungan bayi, anak bawah lima tahun (BALITA) dan
anak usia pra sekolah dalam proses tumbuh kembang.
Keluarga Berencana adalah upaya kesehatan primer yang menyangkut
pelayanan dan pemeliharaan kesehatan pasangan usia subur dalam
menjalankan fungsi reproduksi yang berkualitas.
4. Upaya peningkatan gizi masyarakat adalah kegiatan untuk
mengupayakan peningkatan status gizi masyarakat dengan pengelolaan
terkoordinasi dari berbagai profesi kesehatan serta
dukungan peran serta aktif masyarakat.
5. Upaya pencegahan dan pengendalian penyakit adalah suatu upaya untuk
mencegah agar penyakit menular tidak menyebar didalam masyarakat, yang
dilakukan antara lain dengan memberikan kekebalan kepada host melalui
kegiatan penyuluhan kesehatan, surveilans dan imunisasi.
6. Layanan Komprehensif Berkesinambungan adalah upaya
promotif,preventif,kuratif dan rehabilitative yang mencakup semua bentuk
layanan HIV (Human Imunodefidiency Virus) dan IMS ( Infeksi Menular
Seksual).
E. LandasanHukum
1. Undang - undang No 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
2. Peraturan menteri Kesehatan No.75 Tahun 2014 Tentang Pusat Kesehatan
6
Masyarakat
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 65 tahun 2013
tentang Pedoman Pelaksanaan dan Pembinaan Pemberdayaan Masyarakat
Bidang Kesehatan
7
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
8
B. Distribusi Ketenagaan
Penanggung jawab program upaya kesehatan dan latar belakang
profesinya adalah sebagai berikut:
C. Jadual Kegiatan
1. Pengaturan kegiatan upaya kesehatan dilakukan bersama oleh para
pemegang program dalam kegiatan lokakarya mini bulanan maupun
tri bulanan / lintas sektor, dengan persetujuan kepala puskesmas.
2. Jadwal kegiatan upaya kesehatan dibuat untuk jangka waktu satu tahun, dan
9
di break down dalam jadwal kegiatan bulanan dan dikoordinasikan setiap
pada awal bulan sebelum pelaksanaan jadwal.
3. Secara keseluruhan jadwal dan perencanaan kegiatan upaya
kesehatan di koordinasikan oleh Kepala Puskesmas ABC.
1
0
BAB III
STANDAR FASILITAS
Kegiatan Sarana-prasarana
Pelayanan promosi kesehatan
• Leaflet
• Alat peraga penyuluhan
• Kamera
• Jadwal kegiatan
• Buku
• Pamflet
• Form PHBS
• LCD dan laptop
Pelayanan kesehatan lingkungan • Senter
• Block Grill
• Kit Sampling air
• Alat pembasmi nyamuk
• Swim fog
• Leaflet
Pelayanan kesehatan ibu, anak, dan
• Tensimeter
keluarga berencana
• Stetoskop
• Stetoskop laennec
• Termometer
• Doppler
• KB set
• Partus set
• Spuit
1
1
• Pita pengukur
Pelayanan gizi • Leaflet
• Panduan Diet
• Food Model
• Timbangan dan Mikrotois
1
2
BAB IV
TATALAKSANA PELAYANAN
b. Pembinaan posyandu
1
3
c. Penyuluhan
Untuk meningkatkan pengetahuan secara langsung, baik penyuluhan
kelompok/penyuluhan masa ataupun penyuluhan perorangan.
Sasaran kegiatan penyuluhan ini diantaranya adalah:
• kader posyandu
• ibu hamil / ibu menyusui
• calon pengantin
• siswa sekolah
d. Pembinaan desa siaga
e. Advokasi program
Untuk mendapat dukungan pemangku kepentingan setempat seperti
Camat, Kepala Desa, Kepala Padukuhan.
5. Tatalaksana:
a. Perencanaan (P1)
Petugas merencanakan kegiatan promosi kesehatan pada RKA (yang
bersumber dana APBD) dan atau melalui POA BOK (plan of action
Bantuan Operasional Kesehatan) pada kegiatan yang bersumber dana
APBN.
b. Penggerakan pelaksanaan (P2)
Pada kegiatan P-2 petugas melakukan:
• Membuat jadwal kegiatan
• Mengkoordinasikan dengan bendahara pengeluaran atau PPTK
BOK
• Mengkoordinasikan dengan lintas program tentang kegiatan yang
akan dilaksanakan
• Melaksanakan kegiatan
c. Pengawasan pengendalian penilaian (P3)
• petugas mencatat hasil kegiatan dan melaporkan hasil kegiatan
1
4
• petugas membuat notulen pada kegiatan yang berupa pertemuan
• petugas mengevaluasi kegiatan
Tujuan Khusus
a. Meningkatkan mutu lingkungan yang dapat menjamin masyarakat
mencapai derajat kesehatan yang optimal
b. Terwujudnya pemberdayaan masyarakat dan keikutsertaan sektor lain
yang bersangkutan, serta bertanggung jawab atas upaya
peningkatan dan pelestarian lingkungan hidup.
c. Terlaksananya peraturan perundangan tentang penyehatan
lingkungan dan permukiman yang berlaku.
d. Terselenggaranya pendidikan kesehatan guna menunjang
1
5
kegiatan dalam peningkatan kesehatan lingkungan dan pemukiman.
e. Terlaksananya pengawasan secara teratur pada sarana sanitasi
perumahan, kelompok masyarakat, tempat pembuatan/penjualan
makanan, perusahaan dan tempat-tempat umum.
4. Kegiatan
Kegiatan-kegiatan utama kesehatan lingkungan yang harus
dilakukan Puskesmas meliputi:
a. Penyehatan air
b. Penyehatan makanan dan minuman
c. Pengawasan SPAL, Jamban, air, TTU/TPM
d. Pengawasan dan pembuangan sampah dan limbah
e. Penyehatan pemukiman
f. Pengawasan sanitasi tempat umum
g. Pengamanan pestisida
5. Tata Laksana
a. Perencanaan (P1)
Sanitarian merencanakan kegiatan kesehatan lingkungan pada RKA
(yang bersumber dana APBD) dan atau melalui POA BOK (plan of
action Bantuan Operasional Kesehatan) pada kegiatan yang
bersumber dana APBN.
1
6
• Melaksanakan kegiatan
1
7
Tujuan Khusus
a. Memberikan pelayanan kebidanan dasar dan KIE kepada ibu hamil
termasuk KB berupa pelayanan antenatal, dan pelayanan nifas
serta perawatan bayi baru lahir.
b. Memberikan pertolongan pertama penanganan kedaruratan
kebidanan dan neonatal serta merujuk ke fasilitas rujukan primer
(RS Dati II) sesuai kebutuhan
c. Memantau cakupan pelayanan kebidanan dasar dan penaganan
kedaruratan kebidanan neonatal
d. Meningkatkan kualitas pelayanan KIA secara berkelanjutan
e. Menumbuhkan, mengoptimalkan dan memelihara peran serta
masyarakat dalam upaya KIA
f. Melaksanakan pemeliharaan kesehatan kepada seluruh balita dan
anak pra sekolah yang meliputi pemeriksaan kesehatan rutin
pemberian imunisasi dan upaya perbaikan gizi
g. Melaksanakan secara dini pelayanan program dan stimulasi
tumbuh kembang pada seluruh balita dan anak pra sekolah yang
melipui perkembangan motorik, kemampuan berbicara dan kognitif
serta sosialisasi dan kemandirian anak
h. Melaksanakan management terpadu balita sakit yang datang
berobat ke fasilitas rawat jalan termasuk pelayanan pra rujukan dan
tindak lanjutnya
Keluarga Berencana
A. Pengertian
Adalah upaya kesehatan primer yang menyangkut pelayanan dan
pemeliharaan kesehatan pasangan usia subur dalam menjalankan fungsi
reproduksi yang berkualitas.
1
8
Prioritas pelayanan KB dewasa ini adalah meningkatkan derajat
kesehatan pasangan usia subur dan keluarganya dalam pengaturan
kehamilan, baik jumlah dan waktu kehamilan serta jarak antar kehamilan
guna menurunkan angka kelahiran nasional
B. Tujuan
Tujuan Umum
Adalah terciptanya pelayanan yang berkualitas dengan penuh pengguna
jasa pelayanan dan keluarganya dalam mewujudkan bahwa setiap
pasangan usia subur mempunyai kesempatan yang terbaik dalam
mengatur jumlah, waktu dan jarak antar kehamilan guna merencanakan
dan mewujudkan suatu keluarga kecil, bahagia dan sejahtra.
Tujuan Khusus
a. Memberikan pelayanan kontrasepsi yang berkualitas dan KIE kepada
pasangan usia subur dan keluarganya
1
9
berkualitas dan merunjuk ke fasilitas rujukan primer sesuai dengan
kebutuhan
h. Melaksanakan managemen terpadu pelayanan kontrasepsi yang
datang berobat ke fasilitas rawat jalan termasuk pelayanan pra rujukan
dan tindakan lanjutnya
4. Kegiatan
Prioritas pelayanan KIA dewasa ini adalah meningkatkan derajat
kesehatan ibu dan anak dalam rangka menurunkan angka kematian ibu
dan anak.Pelayanan KIAPuskesmas terdiri dari:
Tatalaksana
a. Perencanaan (P1)
Penanggung jawab KIA merencanakan kegiatan kesehatan ibu dan
anak pada RKA (yang bersumber dana APBD) dan atau melalui POA
BOK (plan of action Bantuan Operasional Kesehatan) pada kegiatan
yang bersumber dana APBN.
b. Penggerakan pelaksanaan (P2)
Pada kegiatan P-2 petugas melakukan:
• Membuat jadwal kegiatan
• Mengkoordinasikan dengan bendahara pengeluaran atau PPTK
BOK
• Mengkoordinasikan dengan lintas program tentang kegiatan yang
akan dilaksanakan
2
0
• Melaksanakan kegiatan
c. pengawasan pengendalian penilaian (P3)
• petugas mencatat hasil kegiatan dan melaporkan hasil kegiatan
• petugas membuat notulen pada kegiatan yang berupa pertemuan
• petugas mengevaluasi kegiatan
3. Tujuan
Tujuan Umum
Menanggulangi masalah gizi dan meningkatkan status gizi
masyarakat
Tujuan Khusus
a. Meningkatkan kemampuan dan peran serta masyarakat,
keluarga dan seluruh anggotanya untuk mewujudkan perilaku
gizi yang baik dan benarsesuai dengan gizi seimbang
b. Meningkatkan perhatian dan upaya peningkatan status gizi
warga dari berbagai institusi pemerintahan serta swasta
c. Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan petugas gizi /
2
1
petugas Puskesmas lainnya dalam merencanakan,
melaksanakan, membina, memantau dan mengevaluasi upaya
perbaikan gizi masyarakat
d. Terselenggaranya pelayanan gizi yang melibatkan partisipasi
keluarga terhadap pencegahan dan penanggulangan masalah
kelainan gizi
e. Terwujudnya rangkaian kegiatan pencatatan/pelaporan masalah
gizi dan tersedianya informasi situasi pangan dan gizi.
4. Kegiatan
Upaya Perbaikan Gizi Puskesmas meliputi:
a. Upaya Perbaikan Gizi Keluarga (UPGK)
b. Upaya Penanggulangan Kelainan Gizi Yang Terdiri Dari:
Pencegahan Dan Penanggulangan Gangguan Akibat
Kekurangan Yodium (GAKY)
• Pencegahan Dan Penanggulangan Anemia Besi (AGB)
• Pencegahan Dan Penanggulangan Kurang Kalori Energi
Protein (KEP) Dan Kurang Energi Kronis (KEK)
• Pencegahan Dan Penaggulangan Kekurangan Vitamin A
(KVA)
• Pencegahan Dan Penanggulangan Masalah Kekurangan Gizi
Mikro Lain
• Pencegahan Dan Penanggulangan Masalah Gizi Lebih
5. Tata laksana
a. Perencanaan (P1)
Nutrisionis merencanakan kegiatan penanggulangan gizi
masyarakat pada RKA (yang bersumber dana APBD) dan atau
2
2
melalui POA BOK (plan of action Bantuan Operasional
Kesehatan) pada kegiatan yang bersumber dana APBN.
b. Penggerakan pelaksanaan (P2)
Pada kegiatan P-2 petugas melakukan:
• Membuat jadwal kegiatan
• Mengkoordinasikan dengan bendahara pengeluaran atau
PPATK BOK
• Mengkoordinasikan dengan lintas program tentang
kegiatan yang akan dilaksanakan
• Melaksanakan kegiatan
c. Pengawasan pengendalian penilaian (P3)
• petugas mencatat hasil kegiatan dan melaporkan hasil
kegiatan
• petugas membuat notulen pada kegiatan yang berupa
pertemuan
• petugas mengevaluasi kegiatan
2
3
f. alat pelindung diri (APD)
g. Alat kebersihan lingkungan
3. Tujuan
Tujuan umum
Mencegah terjadinya penyakit menular dan melakukan penanggulangan
terhadap penyakit yang berkembang
Tujuan khusus
a. Memberikan perlindungan terhadap penyakit khususnya kepada bayi
dan ibu hamil melalui program imunisasi
b. Melakukan pengamatan secara terus menerus terhadap penyakit
potensial wabah
4. Kegiatan
Kegiatan upaya penanganan penyakit menular meliputi:
1. Penanggulangan Kejadian Luar Biasa Penyakit Menular (P2M)
Penanggulangan KLB penyakit menular dilaksanakan dengan upaya-
upaya:
a. Pengobatan, dengan memberikan pertolongan penderita dengan
dukungan tenaga dan sarana obat yang memadai termasuk
rujukan.
b. Pemutusan rantai penularan atau upaya pencegahan misalnya,
abatisasi pada KLB, DBD, Kaporisasi pada sumur- sumur yang
tercemar pada KLB diare, dsb.
c. Melakukan kegiatan pendukung yaitu penyuluhan,
pengamatan/pemantauan (surveinlans ketat) dan logistik.
2. Program Pencegahan
Adalah mencegah agar penyakit menular tidak menyebar didalam
masyarakat, yang dilakukan antara lain dengan memberikan
kekebalan kepada host melalui kegiatan penyuluhan kesehatan dan
2
4
imunisasi.
3. Surveilans Epidemiologi Penyakit Menular
Adalah suatu kegiatan pengumpulan data/informasi melalui
pengamatan terhadap kesakitan/kematian dan penyebarannya serta
faktor-faktor yang mempengaruhinya secara sistematik, terus menerus
dengan tujuan untuk perencanaan suatu program, mengevaluasi hasil
program, dan sistem kewaspadaan dini. Secara singkat dapat
dikatakan: Pengumpulan Data/Informasi Untuk Menentukan Tindakan
(Surveillance For Action).
5. Tata laksana
a. Perencanaan (P1)
Penanggung jawab P2M merencanakan kegiatan pemberantasan
penyakit pada RKA (yang bersumber dana APBD) dan atau melalui
POA BOK (plan of action Bantuan Operasional Kesehatan) pada
kegiatan yang bersumber dana APBN.
b. Penggerakan pelaksanaan (P2)
Pada kegiatan P-2 petugas melakukan:
2
5
• Membuat jadwal kegiatan
2. Perangkat Kerja
• Leaflet / Brosur Penyuluhan Penyakit
• Blanko Informedconset
• IMS Set
• Senter
• Alat Pelindung Diri
• VCT Set
3. Tujuan
Tujuan umum
Tercapainya deteksi dini penyakit HIV dan IMS
Tujuan khusus
a. Meningkatkan akses pelayanan Penderita HIV dan IMS
2
6
b. Meningkatkan pengetahuan dan rasa tanggungjawab penderita HIV
dan IMS
4. Kegiatan
KegiatanLKB diantaranya
a. Penyuluhan
b. Identifikasi penderita
c. membangun jejaring rujukan
d. Pengobatan
5. Tatalaksana:
a. Perencanaan (P1)
Petugas merencanakan kegiatan PHN pada RKA (yang bersumber
dana APBD) dan atau melalui POA BOK (plan of action Bantuan
Operasional Kesehatan) pada kegiatan yang bersumber dana
APBN dan New Founding Model ( NFM )
a. Penggerakan pelaksanaan (P2)
Pada kegiatan P-2 petugas melakukan:
• Membuat jadwal kegiatan
2
7
BAB V
LOGISTIK
2
8
BAB VI
KESELAMATAN SASARAN
2
9
BAB VII
KESELAMATAN KERJA
3
0
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU
3
1
BAB IX
PENUTUP
3
2