Anda di halaman 1dari 15

PEMERINTAH KABUPATEN DEMAK

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS KARANGAWEN I
JL. RAYA SEMARANG-PURWODADI KM. 21 KARANGAWEN
KODE POS 59566 TEKP. (024) 76581926
Email:puskkarangawen1@dinkes.demakkab.go.id

PEDOMAN
PENYELENGGARAAN UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT (UKM)
PUSKESMAS KARANGAWEN I

BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Puskesmas Karangawen I Kabupaten Demak terletak di jalan Raya Semarang – Purwodadi
KM 21 Karangawen. Wilayah kerja Puskesmas Karangawen I meliputi 6 desa, yaitu Brambang, Pundenarum,
Bumirejo, Karangawen, Kuripan dan Sidorejo. Adapun secara administrative luas wilayah kerja Puskesmas
Karangawen I kurang lebih 2.653 km2.
Secara umum Puskesmas merupakan satuan organisasi yang memberikan kewenangan
kemandirian oleh dinas kesehatan untuk melaksanakan satuan tugas operasional pembangunan di wilayah kerja.
Menurut Peraturaan Pemerintah Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat, pada Pasal 4 disebutkan bahwasannya Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan
kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya dalam rangka
mendukung terwujudnya kecamatan sehat.
Adapun fungsi Puskesmas sebagaimana tertuang pada Pasal 5 Permenkes RI No 75/2014 meliputi:

1. Penyelenggaraan UKM (upaya kesehatan masyarakat) tingkat pertama di wilayah kerjanya


2. Penyelenggaraan UKP (upaya kesehatan perorangan) tingkat pertama di wilayah kerjanya

Selain dua fungsi yang terdapat pada pasal 5, selanjutnya pasal 8 menyebutkan bahwa Puskesmas juga
dapat berfungsi sebagai wahana pendidikan tenaga kesehatan

Puskesmas sebagai salah satu jenis fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama memiliki peranan
penting dalam system kesehatan nasional, khususnya subsistem upaya kesehatan, umtuk mencapai tujuan
pembangunan kesehatan nasional diselenggarakan berbagai upaya kesehatan secara menyuluruh, berjenjang
dan terpadu. Upaya kesehatan masyarakat tingkat pertama meliputi upaya kesehatan masyarakat esensial dan
upaya kesehatan masyarakat pengembangan. Upaya kesehatan masyarakat esensial meliputi:

a. Pelayanan promosi kesehatan


b. Pelayanan kesehatan lingkungan
c. Pelayanan kesehatan ibu, anak dan keluarga berencana
d. Pelayanan gizi
e. Pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit
f. Pelayanan perawatan kesehatan masyarakat

Upaya kesehatan masyarakat esensial harus diselenggarakan oleh setiap Puskesmas untuk mendukung
pencapaian standar pelayanan minimal kabupaten
B. Tujuan Pedoman

Pedoman upaya kesehatan bertujuan untuk menjadi acuan bagi seluruh aktifitas pelayanan upaya kesehatan
yang dilaksanakan di Puskesmas Karangawen I, sehingga pada akhirnya pelayanan upaya kesehatan dapat
mendukung pencapaian standar pelayanan minimal (SPM)

C. Ruang Lingkup Pelayanan

Ruang lingkup pelayanan upaya kesehatan di Puskesmas Karangawen I meliputi 6 kegiatan esensial dan 6
kegiatan pengembangan:

1. Pelayanan promosi kesehatan


2. Pelayanan kesehatan lingkungan
3. Pelayanan kesehatan ibu, anak, dan keluarga berencana
4. Pelayanan gizi
5. Pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit
6. Perkesmas
7. Pelayanan UKS/UKGS
8. Pelayanan Kesehatan Jiwa
9. Pelayanan kesehatan indera
10. Pelayanan kesehatan lansia
11. Pelayanan kesehatan olahraga
12. Pelayanan kesehatan tradisional komplementer

D. Batasan Operasional
1. Promosi kesehatan adalah upaya untuk meningkatkan kemampuan masyarakat melalui pembelajaran
dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat, agar mereka dapat menolong diri sendiri, serta
mengembangkan kegiatan yang bersumber daya masyarakat, sesuai social budaya setempat
2. Upaya kesehatan lingkungan adalah upaya yang dilakukan oleh Puskesmas untuk menjadikan lingkungan
yang sehat dalam rangka pencegahan terhadap penyakit yang berhubungan dengan lingkungan dan
menciptakan lingkungan yang dapat mengoptimalkan penyembuhan suatu penyakit di masyarakat
3. Upaya kesehatan ibu dan anak dan KB adalah upaya kesehatan primer yang menyangkut pelayanan dan
pemeliharaan kesehatan ibu dalam menjalankan fungsi reproduksi yang berkualitas serta upaya
kelangsungan hidup, pengembangan dan perlindungan bayi, anak bawah lima tahun (BALITA) dan anak
usia pra sekolah dalam proses tumbuh kembang.
Keluarga berencana adalah upaya kesehatan primer yang menyangkut pelayanan dan pemeliharaan
kesehatan pasangan usia subur dalam menjalankan fungsi reproduksin yang berkualitas.
4. Upaya peningkatan gizi masyarakat adalah kegiatan untuk mengupayakan peningkatan status gizi
masyarakat dengan pengelolaan terkoordinasi dari berbagai profesi kesehatan serta dukungan peran
serta aktif masyarakat.
5. Upaya pencegahan dan pengendalian penyakit adalah suatu upaya untuk mencegah agar penyakit
menular tidak menyebar didalam manyarakat, yang dilakukan antara lain dengan memberikan kekebalan
kepada host melalui kegiatan penyuluhan kesehatan, surveilans dan imunisasi.
6. Upaya Perkesmas adalah suatu upaya untuk memberikan pelayanan follow up terhadap masyarakat yang
sakit sehingga dapat mendapatkan pelayanan kesehatan paripurna
7. Upaya UKS/UKGS adalah suatu upaya untuk melakukan deteksi dini kesehatan dan pembinaan bagi anak
sekolah melalui kegiatan pembinaan dokter kecil, pembinaan sekolah sehat
8. Upaya kesehatan jiwa adalah suatu jupaya untuk melakukan pendampingan masyarakat dengan
gangguan jiwa dan melakukan penyuluhan Napza
9. Upaya kesehatan indera adalah suatu upaya untuk melakukan kegiatan penyuluhan tentang indera
dimasyarakat
10. Upaya kesehatan lansia adalah suatu upaya untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada lansia
11. Upaya kesehatan o;ahraga adalah suatu upaya untuk melakukan deteksi dini masalah kesehatan
terutama bagi calon jamaah haji
12. Upaya kesehatan tradisional komplementer adalah suatu uoaya untuk mengenalkan tanaman obat
keluarga kepada masyarakat dan memberikan pembinaan terhadap praktek pengobatan alternattif
/pengobatan tradisional

E. Landasan Hukum
1. Undang-undang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
2. Peraturan menteri kesehatan No. 75 Tahun 2014 tentang pusat kesehatan masyarakat
3. Peraturan menteri kesehehatan Republik Indonesia No. 65 tahun 2013 tentang pedoman pelaksanaan
dan pembinaan pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia Upaya Kesehatan
Berikut ini kualifikasi SDM dan realisasi tenaga upaya kesehatan yang ada di Puskesmas Karangawen I :

Kegiatan Kualifikasi SDM Realisasi

Pelayanan promosi Pendidikan minimal D III Diampu oleh 1 orang dengan latar
kesehatan belakang pendidikan D IV Keperawatan

Pelayanan kesehatan Pendidikan minimal D III Diampu oleh 1 orang dengan latar
lingkungan belakang pendidikan D III Keperawatan

Pelayanan kesehatan ibu, Pendidikan minimal C III Diampu oleh 1 orang dengan latar
anak, dan keluarga belakang pendidikan D III kebidanan (1
berencana orang) dan D III kebidanan (4 orang)
Pelayanan gizi Pendidikan minimal D III Diampu oleh 1 orang dengan latar
belakang pendidikan D IV Gizi

Pelayanan pencegahan Pendidikan minimal D III Doiampu oleh 8 orang dengan latar
dan pengendalian belakang pendidikan D IV Keperawatan
penyakit (2 orang), D IV Kebidanan (1 orang), D III
Keperawatan (4 orang) dan D III
Kebidanan ( 1 orang)

Pelayanan Perkesmas Diampu oleh 1 orang dengan latar


belakang pendidikan D III Keperawatan

Upaya Pengembangan Pendidikan minimal D III Diampu oleh 5 orang dengan latar
belakang pendidikan S! Ners ( 1 orang),
D IV Keperawatan Gigi (1 orang), D III
Keperawatan (1 orang), D IV Kebidanan (
1 orang) dan S1 Farmasi ( 1 orang)
B. Distribusi Ketenagaan
Koordinator program upaya kesehatan dan latar belakang profesinya adalah sebagai berikut:
Kegiatan Petugas Profesi
Pelayanan promosi kesehatan Mulyono budi santoso, SST Perawat
Pelayanan kesehatan lingkungan Saryati, AMK Perawat
Pelayanan kesehatan ibu, anak Kasminah, SKM. Sulasih, SST. Bidan
dan keluarga berencana Sri sulistyowati AM.Keb. Sri
wuryanti, SST. Rosidah, AM.Keb.
Sulastri, AM.Keb. Zuliana,
AM.Keb. Yohanan dhani N,
AM.Keb. Diah Murtiningsih,
AM.Keb
Pelayanan gizi Indira Erlinawati, SST Nutritionis
Pelayanan pencegahan dan Sekar ratih widowati, SST perawat
pengendalian penyakit Mulyono budi santoso, SST
Saryati, AMK
Eni susilowati
Tutik rahayu, SST
Handayani
Daryati
Yuliana Naomi karraske
Pelayanan perkesmas Kotijah Perawat
Pelayanan upaya pengembangan Sri hartini PL, SST Perawat gigi
Ns suryati, S.Kep Perawat
Sri wuryanti, SST Bidan
Bambang sulistyanto, AMK Perawat
Linda purwanti Farmasi

C.Jadwal Kegiatan

1. pengaturan kegiatan upaya kesehatan dilakukan bersama oleh para pemegang program dalam kegiatan
lokakarya mini bulanan maupun tri bulanan / lintas sector, dengan persetujuan kepala puskesmas
2. jadwal kegiatan upaya kesehatan dibuat untuk jangka waktu satu tahun, dan di break down dalam jadwal
kegiatan bulanan dan dikoordinasikan pada awal bulan sebelum pelaksanaan jadwal
3. secara keseluruhan jadwal dan perencanaan kegiatan upaya kesehatan dikoordinasikan oleh coordinator
UKM bersama kepala puskesmas karanganwen I
BAB III
STANDAR FASILITAS

Untuk mendukung tercapainya tujuan kegiatan upaya kesehatan, Puskesmas karangawen I


memiliki:
1. tiga (1) unit mobil Puskesmas keliling/ambulance
2. tiga (2) unit kendaraan roda dua
3. seperangkat LCD Proyektor
4. Tiga (1) unit laptop

Adapun fasilitas penunjang untuk masing-masing kegiatan upaya kesehatan dapat dilihat pada table
berikut ini:

Kegiatan Sarana-prasarana

Pelayanan promosi kegiatan  Leaflet


 Alat peraga penyuluhan
 Kamera
 Jadwal kegiatan
 Buku
 Pamflet
 Form PHBS
 LCD dan laptop
Pelayanan kesehatan lingkungan  Senter
 Block grill
 Kit sampling air
 Alat pembasmi nyamuk
 Leaflet
Pelayanan kesehatan ibu, anak dan keluarga  Tensimeter
berencana  Stetoskop
 Stetoskop Laennec
 Thermometer
 Doppler
 KB set
 Spuit
 Pita pengukur
 Timbangan injak
 Timbangan
Pelayanan gizi  Leaflet
 Panduandiet
 Food model
 Timbangan dan mikrotois
Pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit  Leaflet/brosur penyuluhan penyakit
 Poster
 Blanko surveilans
 Pedoman KLB
 Swingfog
 Senter
 Alat-alat pelindung diri
 Tempat sampeldahak/darah
 IMS set
 VCT set
Pelayanan upaya pengembangan  Leaflet/brosur penyuluhan
 Poster
 Snellen test
 Timbangan injak
 Microtois
 Stetoskop
 Senter
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN

I. Tatalaksana upaya promosi kesehatan


1. Koordinator
 Petugas promkes
2. Perangkat kerja
 Leaflet
 Alat peraga penyuluhan
 Kamera
 Jadwal kegiatan
 Buku
 Pamphlet
 Form PHBS
 Kuisioner SMD
3. Tujuan
Tercapainya perubahan perilaku individu, keluarga dan masyarakat dalam membina dan memelihara
perilaku sehat, serta berperan aktif dalam upaya mewujudkan derajat kesehatan yang optimal.
4. Kegiatan
Kegiatan proposal kesehatan yaitu:
a. Pendataan dan pembinaan PHBS
Untuk memetakan perilaku masyarakat, kegiatan berupa pemantauan PHBS (perilaku hidup bersih
dan sehat). Pemantauan PHBS dapat berupa:
 Pemantauan PHBS tatanan rumah tangga
 Pemantauan PHBS annstitusi penididkan
b. Pembinaan posyandu
c. Penyuluhan
Untukmeningkatkan pengentahuan secara langsung, baik penyuluhan kelompok/penyuluhan masa
ataupun penyuluhan perorangan. Sasaran kegiatan penyuluhan ini diantaranya adalah:
 Kader posyandu
 Ibu hamil/ibu menyusui
 Calon pengantin
 Siswa sekolah
d. Pembinaan desa siaga
e. Advokasi program
f. Untuk mendapat dukungan pemangku kepentingan setempat seperti camat, Kepala Desa dan
perangkat desa
5. Tatalaksana:
a. Perencanaan (P1)
Petugas merencanakan kegiatan promosi kesehatan pada RKA (yang bersumber dana APBD) dan
atau melalui POA BOK(plan of action bantuan operasional kesehatan) pada kegiatan yang bersumber
dana APBN
b. Penggerakan pelaksanaan (P2)
Pada kegiatan P-2 petugas melakukan
 Membuat jadwal kegiatan
 Mengkoordinasikan dengan bendahara pengeluaran atau PPTK BOK
 Mengkoordinasikan dnegan lintas program tentang kegiatan yang akan dilaksanakan
 Melaksanakan kegiatan
c. Pengawasan pengendalian penilaian (P3)
 Petugas mencatat hasil kegiatan dan melaporkan hasil kegiatan
 Petugas membuat notulen pada kegiatan yang berupa pertemuan
 Petugas mengevaluasi kegiatan

II. Tatalaksana upaya kesehatan lingkungan

1. Coordinator
 Sanitarian
2. Perangkat kerja
 Senter
 Block grill
 Kit sampling air
 Alat pembasmi nyamuk
 Swingfog
 Leaflet
3. Tujuan umum
Kegiatan peningkatan kesehatan lingkungan bertujuan terwujudnya kualitas lingkungan yang lebih sehat
agar dapat melindungi masyarakat dari segala kemungkinan resiko kejadian ynag dapat menimbulkan
gangguan dan bahaya kesehatan menuju derajat kesehatan keluarga dan masyarakat yang lebih baik

Tujuan Khusus
a. Menngkatkan mutu lingkungan yang dapat menjamin masyarakat mencapai derajat kesehatan yang
optimal
b. Terwujudnya pemberdayaan masyarakat dan keikutsertaan sector lain yang bersangkutan, serta
bertanggung jawab atas upaya peningkatan dan pelestarian lingkungan hidup
c. Terlaksananya peraturan perundangan tentang penyehatan lingkungan dan permukiman yang berlaku
d. Terselenggaranya pendidikan kesehatan guna menunjang kegiatan dalam peningkatan kesehatan
lingkungan dan permukiman
e. Terlaksananya pengawasan secara teratur pada sarana sanitasi permahan, kelompok masyarakat,
tempat pembuatan/penjualan makanan, perusahaan dan tempat-tempat umum
4. Kegiatan
Kegiatan-kegiatan utama kesehatan lingkungan yang harus dilakukan puskesmas meliputi:
a. Penyehatan air
b. Penyehatan makanan dan minuman
c. Pengawasan SPAL, jamban,air, TTU/TPM
d. Pengawasan dan pembuangan sampah dan limbah
e. Penyehatan pemukiman
f. Pengawasan sanitasi tempat umum
g. Pengawasan pestisida
5. Tata laksana
a. Perencanaan (P1)
Sanitarian merencanakan kegiatan kesehatan lingkungan pada RKA (yang bersumber dan APBD) dan
atau melalui POA BOK (plan of action bantuan operasional kesehatan) pada kegiatan yang bersumber
dana APBN)
b. Penggerakan pelaksanaan (P2)
Pada kegiatan P-2 petugas melakukan:
 Membuat jadwal kegiatan
 Mengkoordinasikan dengan bendahara pengeluaran atau PPTK BOK
 Mengkoordinasikan dengan lintas program tentang kegiatan yang akan dilaksanakan
 Melaksanakan kegiatan
c. Pengawasan pengendalian penilaian (P3)
 Petugas mencatat hasil kegiatan dan melaporkan hasil kegiatan
 Petugas membuat notulen pada kegiatan yang berupa pertemuan
 Petugas mengevaluasi kegiatan

III. Tatalaksana upaya kesehatan Ibu, Anak dan KB

1. Petugas coordinator
a. Bidan
2. Perangkat kerja
a. Tensimeter
b. Stetoskop
c. Stetoskop Laennec
d. Thermometer
e. Doppler
f. KB set
g. Kulkas vaksin
h. Spuit
i. Pita pengukur
3. Tujuan
Tujuan umum
Terciptanya pelayanan berkualitas dengan partisipasi penuh pengguna jasa dan keluarganya dalam
mewujudkan bahwa setiap ibu mempunyai kesempatan yang terbaik dalam waktu dan jarak antar
kehamilan, melahirkan bayi sehat yang aman dalam lingkungan yangkondusif sehat, dengan asuhan
antenatal yang adekuat, dengan gizi serta persiapan menyusui yang baik
Tujuan khusus
a. Memberikan pelayanan kebidanan dasar dan KIE kepada ibu hamil termasuk KB berupa pelayanan
antenatal, dan pelayanan nifas serta perawatan bayi baru lahir
b. Memberikan pertolongan pertama penanganan kedaruratan kebidanan dan neonatal serta merujuk ke
fasilitas rujukan primer (RS Dati II) sesuai kebutuhan
c. Memantau cakupan pelayanan kebidanan dasar dan penanganan kedaruratan kebidanan neonatal
d. Meningkatkan kualitas pelayanan KIA secara berkelanjutan
e. Menumbuhkan, mngoptimalkan danmemelihara peran serta masyarakat dalam upaya KIA
f. Melaksanakan pemeliharaan kesehatan kepada seluruh balita dan anak pra sekolah yang meliputi
pelaksanaan kesehatan rutin pemberian imunisasi dan upaya perbaikan gizi
g. Melaksanakan secara dini pelayanan program dan stimulasi tumbuh kembang pada seluruh balita dan
anak pra sekolah yang meliputi perkembangan motoric,kemampuan berbicara dan kognitif serta
sosialisasi dan kemandirian anak
h. Melaksanakan management terpadu balita sakit yang datang berobat ke fasilitas rawat jalan termasuk
pelayanan pra rujukan dan tindak lanjutnya

Keluarga berencana

A. Pengertian
Adalah upaya kesehatan primer yang menyangkut pelayanan dan pemeliharaan kesehatan pasangan usia
suburu dalam menjalankan fungsi reproduksi yang berkualitas

Prioritas pelayanan KB dewasa ini adalah meningkatkan derajat kesehatan pasangan usia subur dan
keluarganya dalam pengaturan kehamilan, baik jumlah dan waktu kehamilan serta jarak antar kehamilan
guna menurunkan angka kelahiran nasional

B. Tujuan
Tujuan umum
Adalah terciptanya pelayanan yang berkualitas dengan penuh pengguna jasa pelayanan dan keluarganya
dalam mewujudkan bahwa setiap pasangan usia subur mempunyai kesempatan yang terbaik dalam
mengatur jumlah , waktu dan jarak antar kehamilan guna merencanakan dan mewujudkan suatu keluarga
kecil, bahagia dan sejahtera

Tujuan khusus
a. Memberikan pelayanan kontrasepsi yang berkualitas dengan KIE kepada pasangan usia subur dan
keluarganya
b. Memberikan pertolongan pertama/penanganan efek samping dan kegagalan metode kontrasepsi serta
merujuk ke fasilitas rujukan primer (RS Dati II) sesuai dengan kebutuhan
c. Memantau cakupan pelayanan kontrasepsi dan kegagalan metode kontrasepsi
d. Meningkatkan kualitas pelayanan KB secara berkelanjutan
e. Menumbuhkan, mengoptimalkan dan memelihara peran serta masyarakat dalam upaya KB
f. Memberikan pelayanan kesehatan pasangan usia subur,calon pasangan usia subur, serta anggota
keluarga yang lain dalam rangka meningkatkan kualitas kesehatan fungsi reproduksinya
g. Melaksanakan penanganan infentaris pasangan usia subur yang berkualitas dan merujuk ke fasilitas
rujukan primer sesuai dengan kebutuhan
h. Melaksanakan managemen terpadu pelayanan kontrasepsi yang datang berobat ke fasilitas rawat
jalan termasuk pelayanan pra rujukan dan tindakan lanjutan

4. Kegiatan
Prioritas pelayanan KIA dewasa ini adalah meningkatkan derajat kesehatan ibu dan anak dalam rangka
menurunkan angka kematian ibu dan anak. Pelayanan KIA puskesmas terdiri dari:
1. Pelayanan kesehatan ibu hamil
2. Pelayanan kesehatan ibu bersalin
3. Pelayanan kesehatan ibu nifas
4. Pelayanan kesehatan neonates, bayi, anak balita dan anak pra sekolah
5. Pelayanan keluarga berencana

Tatalaksana

a. Perencanaan (P1)
Koordinator KIA merencanakan kegiatan kesehatan ibu dan anak pada RKA ( yang bersumber dan
ABPD ) da atau melalui POA BOK ( plan of action bantuan operasional kesehatan ) pada kegiatan
yang bersumber dana APBN
b. Penggerakan pelaksanaan (P2)
Pada kegiatan P-2 petugas melakukan:
 Membantu jadwal kegiatan
 Mengkoordinasikan dengan bendahara pengelauran atau PPTK
 Mengkoorrdinasikan dengan lintas program tentang kegiatan yang akan dilaksanakan.
 Melaksanakan kegiatan
c. Pengawasan pengendalian penilaian (P3)
 Petugas mencatat hasil kegiatan dan melaporkan hasil kegiatan
 Petugas membuat notulen pada kegiatan yang berupa pertemuan
 Petugas mengevaluasi kegiatan
IV. Tatalaksana upaya peningkatan gizi masyarakat

1. Petugas coordinator
Nutrisionis
2. Peralatan kerja
 Leaflet
 Paduan diet
 PC/Komputer
 Food model
 Timbangan badan dan mikrotoris
3. Tujuan
Tujuan umum
Menanggulangi masalah gizi dan meningkatkan status gizi masyarakat

Tujuan khusus

a. Meningkatkan kemampuan dan peran serta masyarakat, keluarga dan seluruh anggotanya untuk
mewujudkan perilaku gizi yang baik dan benar sesuai dengan gizi seimbang
b. Meningkatkan perhatian dan upaya peningkatan status gizi warga dari berbagai institusi pemerintah serta
swasta
c. Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan petugas gizi/petugas puskesmas lainnya dalam
merencanakan,melaksanakan,membina,memantau dan mengevaluasi upaya perbaikan gizi masyarakat
d. Terselenggaranya pelayanan gizi yang melibatkan partisipasi keluarga terhadap pencegahan dan
penanggulangan masalah kelainan gizi
e. Terwujudnya rangkaian kegiatan pencatatan / pelaporan masalah gizi dan tersedianya informasi situasi
pangan dan gizi

4. Kegiatan
Upaya perbaikan gizi puskesmas meliputi:
a. Upaya perbaikan gizi keluarga (UPGK)
b. Upaya penanggulangan kelainan gizi yang terdiri dari:
Pencegahan dan penanggulangan gangguan akibat kekurangan yodium (GAKY)
 Pencegahan dan penanggulangan anemia besi (AGB)
 Pencegahan dan penanggulangan kurang kalori energi protein (KEP) dan kurang energy kronis
(KEK)
 Pencegahan dan penanggulangan kekurangan vitamin A (KVA)
 Pencegahan dan penanggulangan masalah kekurangan gizi mikro lain
 Pencegahan dan penanggulangan masalah gizi lebih
5. Tata laksana
a. Perencanaan (P1)
Nutrisionis merencanakankegiatan penanggulangan gizi masyarakat pada RKA (yang bersumber dana
APBN) dan atau melalui POK BOK (plan of action bantuan operasional kesehatan) pada kegiatan yang
bersumber dana APBN.
b. Penggerakan pelaksanaan (P2)
Pada kegiatan P-2 petugas melakukan:
 Membuat jadwal kegiatan
 Mengkoordinasikan dengan bendahara pengeluaran atau PPATK BOK
 Mengkoordinasikan dengan lintas program tentang kegiatan yang akan dilaksanakan
 Melaksanakan kegiatan
c. Pengawasan pengendalian penilaian (P3)
 Petugas mencatat hasil kegiatan dan melaporkan hasil kegiatan
 Petugas membuat notulen pada kegiatan yang berupa pertemuan
 Petugas mengevaluasi kegiatan

V. Tatalaksana upaya pencegahan dan penanggulangan penyakit menular dan tidak menular (P2P)

Anda mungkin juga menyukai