1
KATA PENGANTAR
2
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan Pedoman
C. Sasaran Pedoman
D. Ruang Lingkup Pedoman
E. Batasan Operasional
BAB II STANDAR KETENAGAAN
A. Kualifi kasi Sumber Daya Manusia
B. Distribusi Ketenagaan
C. Jadwal Kegiatan
BAB III STANDAR FASILITAS
A. Denah Ruang
B. Standar Fasilitas
BAB IV TATA LAKSANA PELAYANAN
A. Lingkup Kegiatan
B. Metode
C. Langkah Kegiatan
BAB V LOGISTIK
BAB VI KESELAMATAN SASARAN KEGIATAN/PROGRAM
BAB VII KESELAMATAN KERJA
BAB VIII PENGENDALIAN MUTU
BAB IX PENUTUP
3
UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT
UPT PUSKESMAS SUKAKARYA
TAHUN 2017
PEDOMAN
No. Dokumen : ....../PDM/PKM.SKKRY/.../2018
No. Revisi : -
Tanggal Terbit : ......................2018
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
UPT Puskesmas Bagendit adalah salah satu Fasilitas Kesehatan
Tingkat Pertama (FKTP) yang berada dalam wilayah kerja
administrative Kecamatan Banyuresmi yang terletak di sebelah utara
Kabupaten Garut Jl. K.H. Hasan Arif No. 10, Desa Banyuresmi,
Kecamatan Banyuresmi, Kabupaten Garut. dengan luas wilayah +
2397,083 Ha; terdiri dari 7 Desa yaitu Desa Banyuresmi, Desa
Bagendit, Desa Binakarya, Desa Karyasari, Desa Karyamukti, Desa
Dangdeur, dan Desa Cimareme.
Secara umum Puskesmas merupakan satuan organisasi yang
memberikan kewenangan kemandirian oleh dinas kesehatan untuk
melaksanakan satuan tugas operasional pembangunan di wilayah
kerja. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat, pada
Pasal 4 disebutkan bahwasanya puskesmas mempunyai tugas
melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan
pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya dalam rangka
mendukung terwujudnya kecamatan sehat.
Adapun fungsi puskesmas sebagaimana tertuang pada Pasal 5
Permenkes RI No 75/2014 meliputi:
1. Penyelenggaraan UKM (upaya kesehatan masyarakat) tingkat
pertama di wilayah kerjanya
4
2. Penyelenggaraan UKP (upaya kesehatan perorangan) tingkat
pertama di wilayah kerjanya
Selain dua fungsi yang terdapat pada pasal 5, selanjutnya pasal
8 menyebutkan bahwa puskesmas juga dapat berfungsi sebagai
wahana pendidikan tenaga kesehatan.
Puskesmas sebagai salah satu jenis fasilitas pelayanan
kesehatan tingkat pertama memiliki peranan penting dalam sistem
kesehatan nasional, khususnya subsistem upaya kesehatan; Untuk
mencapai tujuan pembangunan kesehatan nasional diselenggarakan
berbagai upaya kesehatan secara menyeluruh, berjenjang dan
terpadu. Upaya kesehatan masyarakat tingkat pertama meliputi
upaya kesehatan masyarakat esensial dan upaya kesehatan
masyarakat pengembangan. Upaya kesehatan masyarakat esensial
meliputi:
a. Pelayanan promosi kesehatan;
b. Pelayanan kesehatan lingkungan;
c. Pelayanan kesehatan ibu, anak, dan keluarga berencana;
d. Pelayanan gizi;
e. Pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit.
Upaya kesehatan masyarakat esensial harus diselenggarakan oleh
setiap Puskesmas untuk mendukung pencapaian standar pelayanan
minimal kabupaten.
B. Tujuan Pedoman
Pedoman Upaya kesehatan bertujuan untuk menjadi acuan
bagi seluruh aktifitas pelayanan upaya kesehatan yang dilaksanakan
di UPT Puskesmas Bagendit , sehingga pada akhirnya pelayanan
upaya kesehatan dapat mendukung pencapaian standar pelayanan
minimal (SPM).
5
C. Ruang Lingkup Pelayanan
Ruang lingkup pelayanan upaya kesehatan di UPT Puskesmas
Bagendit meliputi 5 kegiatan esensial dan 1 kegiatan
pengembangan:
1. Pelayanan promosi kesehatan;
2. Pelayanan kesehatan lingkungan;
3. Pelayanan kesehatan ibu, anak, dan keluarga berencana;
4. Pelayanan gizi;
5. Pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit.
D. Batasan Operasional
1. Promosi kesehatan adalah upaya untuk meningkatkan
kemampuan masyarakat melalui pembelajaran dari, oleh,
untuk dan bersama masyarakat, agar mereka dapat menolong
diri sendiri, serta mengembangkan kegiatan yang bersumber
daya masyarakat, sesuai sosial budaya setempat.
2. Upaya kesehatan lingkungan adalah upaya yang dilakukan
oleh Puskesmas untuk menjadikan lingkungan yang sehat
dalam rangka pencegahan terhadap penyakit yang
berhubungan dengan lingkungan dan menciptakan lingkungan
yang dapat mengoptimalkan penyembuhan suatu penyakit di
masyarakat.
3. Upaya Kesehatan ibu dan anak dan KB adalah upaya
kesehatan primer yang menyangkut pelayanan dan
pemeliharaan kesehatan ibu dalam menjalankan fungsi
reproduksi yang berkualitas serta upaya kelangsungan hidup,
pengembangan dan perlindungan bayi, anak bawah lima tahun
(BALITA) dan anak usia pra sekolah dalam proses tumbuh
kembang.
6
Keluarga Berencana adalah upaya kesehatan primer yang
menyangkut pelayanan dan pemeliharaan kesehatan pasangan
usia subur dalam menjalankan fungsi reproduksi yang
berkualitas.
4. Upaya peningkatan gizi masyarakat adalah kegiatan untuk
mengupayakan peningkatan status gizi masyarakat dengan
pengelolaan terkoordinasi dari berbagai profesi kesehatan serta
dukungan peran serta aktif masyarakat.
5. Upaya pencegahan dan pengendalian penyakit adalah suatu
upaya untuk mencegah agar penyakit menular tidak menyebar
didalam masyarakat, yang dilakukan antara lain dengan
memberikan kekebalan kepada host melalui kegiatan
penyuluhan kesehatan, surveilans dan imunisasi.
6. Layanan Komprehensif Berkesinambungan adalah upaya
promotif,preventif,kuratif dan rehabilitative yang mencakup
semua bentuk layanan HIV (Human Imunodefidiency Virus)
dan IMS ( Infeksi Menular Seksual).
E. LandasanHukum
1. Undang – undang No 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
2. Peraturan menteri Kesehatan No.75 Tahun 2014 Tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 65
tahun 2013 tentang Pedoman Pelaksanaan dan Pembinaan
Pemberdayaan Masyarakat Bidang Kesehatan
7
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia Upaya Kesehatan
Berikut ini kualifikasi SDM dan realisasi tenaga upaya
kesehatan yang ada di UPT Puskesmas Bagendit :
8
B. Distribusi Ketenagaan
Penanggung jawab program upaya kesehatan dan latar
belakang profesinya adalah sebagai berikut:
C. Jadwal Kegiatan
1. Pengaturan kegiatan upaya kesehatan dilakukan bersama oleh
para pemegang program dalam kegiatan lokakarya mini
bulanan maupun
tri bulanan / lintas sektor, dengan persetujuan kepala
puskesmas.
2. Jadwal kegiatan upaya kesehatan dibuat untuk jangka waktu
satu tahun, dan di break down dalam jadwal kegiatan bulanan
dan dikoordinasikan setiap pada awal bulan sebelum
pelaksanaan jadwal.
9
3. Secara keseluruhan jadwal dan perencanaan kegiatan upaya
kesehatan di koordinasikan oleh Kepala UPT Puskesmas
Bagendit .
10
BAB III
STANDAR FASILITAS
A. Denah Ruang
B. Standar Fasilitas
Untuk mendukung tercapainya tujuan kegiatan upaya
kesehatan, UPT Puskesmas Bagendit memiliki:
1. Satu (1) unit mobil puskesmas keliling/ambulance
2. Satu (1) unit kendaraan roda dua
3. Seperangkat LCD Proyektor
4. Satu (1) unit laptop
Adapun fasilitas penunjang untuk masing-masing kegiatan upaya
kesehatan dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Kegiatan Sarana-prasarana
Pelayanan promosi kesehatan Leaflet
Alat peraga penyuluhan
Kamera
Jadwal kegiatan
Buku
Pamflet
Form PHBS
LCD dan laptop
Pelayanan kesehatan lingkungan Senter
Block Grill
Kit Sampling air
Alat pembasmi nyamuk
Swim fog
Leaflet
Pelayanan kesehatan ibu, anak, dan Tensimeter
keluarga berencana
Stetoskop
Stetoskop laennec
Termometer
Doppler
KB set
11
Kegiatan Sarana-prasarana
Partus set
Spuit
Pita pengukur
Pelayanan gizi Leaflet
Panduan Diet
Food Model
Timbangan dan
Mikrotois
12
BAB IV
TATALAKSANA PELAYANAN
13
Konsep dan metode yang digunakan adalah metode komunikasi
dan media atau sarana informasi. Sarana informasi juga perlu
ditetapkan atau dipilih untuk mengikuti metode yang telah
ditetapkan. Metode komunikasi yang digunakan adalah
ceramah, tanya jawab, dialog, demonstrasi, konseling dan
bimbingan belajar.
5. Kegiatan
a. Promosi Kesehatan Dalam Gedung
(KIP/K)
gedung Puskesmas
14
aktual /masalah kesehatan setempat dengan didukung
Rumah Tangga
15
Pengkajian dan pembinaan PHBS di tatanan Rumah
16
sesuai issu aktual/ masalah kesehatan setempat dengan
x 12 kali).
17
memperoleh sumber pembiayaan dari dana sehat yang
posyandu.
tahun.
(3) PHBS.
18
yang telah melaksanakan minimal 5 indikator yaitu (1)
Kunjungan Rumah
pembinaan.
19
individu/keluarga yang dilakukan di rumahnya di
tahun.
6) Pemeriksaan laboratorium
20
Cakupan sekolah yang melaksanakan penjaringan adalah
6. Tatalaksana:
a. Perencanaan (P1)
Petugas merencanakan kegiatan promosi kesehatan pada
RKA (yang bersumber dana APBD) dan atau melalui POA
BOK (plan of action Bantuan Operasional Kesehatan) pada
kegiatan yang bersumber dana APBN.
b. Penggerakan pelaksanaan (P2)
Pada kegiatan P-2 petugas melakukan:
Membuat jadwal kegiatan
Mengkoordinasikan dengan bendahara pengeluaran atau
PPTK BOK
Mengkoordinasikan dengan lintas program tentang
kegiatan yang akan dilaksanakan
Melaksanakan kegiatan
c. Pengawasan pengendalian penilaian (P3)
petugas mencatat hasil kegiatan dan melaporkan hasil
kegiatan
petugas membuat notulen pada kegiatan yang berupa
pertemuan
petugas mengevaluasi kegiatan
21
rumah tangga maupun lingkungan komunal dalam rangka
pengendalian vektor.
1. Penanggung jawab
Sanitarian
2. Perangkat Kerja
Senter
Block Grill
Kit Sampling air
Alat pembasmi nyamuk
Swingfog
Leaflet
3. Tujuan
a. Tujuan Umum
Kegiatan peningkatan kesehatan lingkungan bertujuan
terwujudnya kualitas lingkungan yang lebih sehat agar
dapat melindungi masyarakat dari segala kemungkinan
resiko kejadian yang dapat menimbulkan gangguan dan
bahaya kesehatan menuju derajat kesehatan keluarga dan
masyarakat yang lebih baik.
22
b. Tujuan Khusus
a. Meningkatkan mutu lingkungan yang dapat menjamin
masyarakat mencapai derajat kesehatan yang optimal
b. Terwujudnya pemberdayaan masyarakat dan
keikutsertaan sektor lain yang bersangkutan, serta
bertanggung jawab atas upaya peningkatan dan
pelestarian lingkungan hidup.
c. Terlaksananya peraturan perundangan tentang
penyehatan lingkungan dan permukiman yang berlaku.
d. Terselenggaranya pendidikan kesehatan guna
menunjang kegiatan dalam peningkatan kesehatan
lingkungan dan pemukiman.
e. Terlaksananya pengawasan secara teratur pada sarana
sanitasi perumahan, kelompok masyarakat, tempat
pembuatan/penjualan makanan, perusahaan dan
tempat-tempat umum.
4. Kegiatan
Kegiatan-kegiatan utama kesehatan lingkungan yang
harus dilakukan Puskesmas meliputi:
Program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)
Limbah)
23
Cakupan Pengawasan Industri
kesehatan manusia.
kebersihan.
24
Ada indikator output STBM yang ditetapkan oleh
pemerintah, yaitu:
benar.
benar.
25
jamban sehat, sarana air bersih, pembuangan sampah,
untuk membaca
waktu 1 tahun
26
jernih, tidak berbau dan tidak berasa. Persyaratan
27
septic tank. Kriteria jamban sehat: ruangan cukup
Limbah)
28
dari Jumlah SPAL rumah tangga yang ada di ada di
atau 85,24%
29
target 75% baru sekitar 60 TTU yang diperiksa atau
56,60%
(TPM)
30
h. Cakupan Pengawasan Industri
satu tahun.
31
diakrenakan di wilayah Puskesmas Bagendit tidak ada
sasaran.
5. Tata Laksana
a. Perencanaan (P1)
Sanitarian merencanakan kegiatan kesehatan lingkungan
pada RKA (yang bersumber dana APBD) dan atau melalui
32
POA BOK (plan of action Bantuan Operasional Kesehatan)
pada kegiatan yang bersumber dana APBN.
b. Penggerakan pelaksanaan (P2)
Pada kegiatan P-2 petugas melakukan:
Membuat jadwal kegiatan
Mengkoordinasikan dengan bendahara pengeluaran atau
PPTK BOK
Mengkoordinasikan dengan lintas program tentang
kegiatan yang akan dilaksanakan
Melaksanakan kegiatan
c. Pengawasan pengendalian penilaian (P3)
petugas mencatat hasil kegiatan dan melaporkan hasil
kegiatan
petugas membuat notulen pada kegiatan yang berupa
pertemuan
petugas mengevaluasi kegiatan
33
j. Pita pengukur
34
asuhan antenatal yang adekuat, dengan gizi serta
persiapan menyusui yang baik.
2) Tujuan Khusus
a) Memberikan pelayanan kebidanan dasar dan KIE
kepada ibu hamil termasuk KB berupa pelayanan
antenatal, dan pelayanan nifas serta perawatan
bayi baru lahir.
b) Memberikan pertolongan pertama penanganan
kedaruratan kebidanan dan neonatal serta
merujuk ke fasilitas rujukan primer (RS Dati II)
sesuai kebutuhan
c) Memantau cakupan pelayanan kebidanan dasar
dan penaganan kedaruratan kebidanan neonatal
d) Meningkatkan kualitas pelayanan KIA secara
berkelanjutan
e) Menumbuhkan, mengoptimalkan dan memelihara
peran serta masyarakat dalam upaya KIA
f) Melaksanakan pemeliharaan kesehatan kepada
seluruh balita dan anak pra sekolah yang meliputi
pemeriksaan kesehatan rutin pemberian imunisasi
dan upaya perbaikan gizi
g) Melaksanakan secara dini pelayanan program dan
stimulasi tumbuh kembang pada seluruh balita
dan anak pra sekolah yang melipui perkembangan
motorik, kemampuan berbicara dan kognitif serta
sosialisasi dan kemandirian anak
h) Melaksanakan management terpadu balita sakit
yang datang berobat ke fasilitas rawat jalan
termasuk pelayanan pra rujukan dan tindak
lanjutnya
35
4. Keluarga Berencana
a. Pengertian
Adalah upaya kesehatan primer yang menyangkut
pelayanan dan pemeliharaan kesehatan pasangan usia
subur dalam menjalankan fungsi reproduksi yang
berkualitas.
Prioritas pelayanan KB dewasa ini adalah meningkatkan
derajat kesehatan pasangan usia subur dan keluarganya
dalam pengaturan kehamilan, baik jumlah dan waktu
kehamilan serta jarak antar kehamilan guna
menurunkan angka kelahiran nasional
b. Tujuan
1) Tujuan Umum
Adalah terciptanya pelayanan yang berkualitas
dengan penuh pengguna jasa pelayanan dan
keluarganya dalam mewujudkan bahwa setiap
pasangan usia subur mempunyai kesempatan yang
terbaik dalam mengatur jumlah, waktu dan jarak
antar kehamilan guna merencanakan dan
mewujudkan suatu keluarga kecil, bahagia dan
sejahtra.
2) Tujuan Khusus
b. Memberikan pelayanan kontrasepsi yang
berkualitas dan KIE kepada pasangan usia subur
dan keluarganya
c. Memberikan pertolongan pertama/penanganan
efek samping dan kegagalan metode kontrasepsi
36
serta merujuk ke fasilitas rujukan primer (RS Dati
II) sesuai dengan kebutuhan
d. Memantau cakupan pelayanan kontrasepsi dan
kegagalan metoda kontrasepsi
e. Meningkatkan kualitas pelayanan KB secara
berkelanjutan
f. Menumbuhkan, mengoptimalkan dan memelihara
peran serta masyarakat dalam upaya KB
g. Memberikan pelayanan kesehatan pasangan usia
subur, calon pasangan usia subur, serta anggota
keluarga yang lain dalam rangka meningkatkan
kualitas kesehatan fungsi reproduksinya
h. Melaksanakan penanganan infentaris pasangan
usia subur yang berkualitas dan merunjuk ke
fasilitas rujukan primer sesuai dengan kebutuhan
i. Melaksanakan managemen terpadu pelayanan
kontrasepsi yang datang berobat ke fasilitas rawat
jalan termasuk pelayanan pra rujukan dan
tindakan lanjutnya
3. Kegiatan
Prioritas pelayanan KIA dewasa ini adalah
meningkatkan derajat kesehatan ibu dan anak dalam
rangka menurunkan angka kematian ibu dan
anak.Pelayanan KIA Puskesmas terdiri dari:
pelayanan kesehatan ibu hamil
pelayanan kesehatan ibu bersalin
pelayanan kesehatan ibu nifas
Pelayanan kesehatan neonatus, bayi, anak balita
dan anak pra sekolah
37
Pelayanan keluarga berencana
Setempat (PWS-KIA).
K1
K4
Linakes
38
Resti Masyarakat
KN1
KNL
NK
PK
BS
Vit.A Nifas
Fe3 Gizi
KF
K.Bal
K.Bayi
CPR
MTBS
a. Sasaran KIA
berikut :
39
Jumlah Sasaran NEO
1) Pelayanan Antenatal.
Komplikasi (P4K).
Pertolongan persalinan.
40
3) Terdeteksinya Resiko Tinggi / Komplikasi Kebidanan
kehamilan.
resiko tinggi.
Pelayanan antenatal
Kunjungan rumah
Rujukan.
dan Neonatal
hamil.
41
a) Kegiatan yang dilakukan
Kunjungan rumah
Rujukan.
riwayat BBLR.
berusia 1 th.
42
8) Pelayanan kesehatan anak balita
adalah :
setahun.
Deteksi dini
Rujukan.
4. Tatalaksana
a. Perencanaan (P1)
Penanggung jawab KIA merencanakan kegiatan kesehatan
ibu dan anak pada RKA (yang bersumber dana APBD) dan
atau melalui POA BOK (plan of action Bantuan Operasional
Kesehatan) pada kegiatan yang bersumber dana APBN.
b. Penggerakan pelaksanaan (P2)
Pada kegiatan P-2 petugas melakukan:
Membuat jadwal kegiatan
43
Mengkoordinasikan dengan bendahara pengeluaran atau
PPTK BOK
Mengkoordinasikan dengan lintas program tentang
kegiatan yang akan dilaksanakan
Melaksanakan kegiatan
c. Pengawasan pengendalian penilaian (P3)
petugas mencatat hasil kegiatan dan melaporkan hasil
kegiatan
petugas membuat notulen pada kegiatan yang berupa
pertemuan
petugas mengevaluasi kegiatan
Tujuan Khusus
a. Meningkatkan kemampuan dan peran serta
masyarakat, keluarga dan seluruh anggotanya untuk
44
mewujudkan perilaku gizi yang baik dan benarsesuai
dengan gizi seimbang
b. Meningkatkan perhatian dan upaya peningkatan
status gizi warga dari berbagai institusi pemerintahan
serta swasta
c. Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan petugas
gizi / petugas Puskesmas lainnya dalam
merencanakan, melaksanakan, membina, memantau
dan mengevaluasi upaya perbaikan gizi masyarakat
d. Terselenggaranya pelayanan gizi yang melibatkan
partisipasi keluarga terhadap pencegahan dan
penanggulangan masalah kelainan gizi
e. Terwujudnya rangkaian kegiatan
pencatatan/pelaporan masalah gizi dan tersedianya
informasi situasi pangan dan gizi.
4. Kegiatan
Upaya Perbaikan Gizi Puskesmas meliputi:
a. Upaya Perbaikan Gizi Keluarga (UPGK)
b. Upaya Penanggulangan Kelainan Gizi Yang Terdiri
Dari:
Pencegahan Dan Penanggulangan Gangguan Akibat
Kekurangan Yodium (GAKY)
Pencegahan Dan Penanggulangan Anemia Besi
(AGB)
Pencegahan Dan Penanggulangan Kurang Kalori
Energi Protein (KEP) Dan Kurang Energi Kronis
(KEK)
Pencegahan Dan Penaggulangan Kekurangan
Vitamin A (KVA)
45
Pencegahan Dan Penanggulangan Masalah
Kekurangan Gizi Mikro Lain
Pencegahan Dan Penanggulangan Masalah Gizi
Lebih
5. Tata laksana
a. Perencanaan (P1)
Nutrisionis merencanakan kegiatan penanggulangan
gizi masyarakat pada RKA (yang bersumber dana
APBD) dan atau melalui POA BOK (plan of action
Bantuan Operasional Kesehatan) pada kegiatan yang
bersumber dana APBN.
b. Penggerakan pelaksanaan (P2)
Pada kegiatan P-2 petugas melakukan:
Membuat jadwal kegiatan
Mengkoordinasikan dengan bendahara
pengeluaran atau PPATK BOK
Mengkoordinasikan dengan lintas program
tentang kegiatan yang akan dilaksanakan
Melaksanakan kegiatan
c. Pengawasan pengendalian penilaian (P3)
petugas mencatat hasil kegiatan dan melaporkan
hasil kegiatan
petugas membuat notulen pada kegiatan yang
berupa pertemuan
petugas mengevaluasi kegiatan
46
E. TATALAKSANA UPAYA PENCEGAHAN DAN
PENANGGULANGAN PENYAKIT MENULAR (P2M)
1. Petugas Penanggung jawab
Perawat
2. Perangkat Kerja
a. Leaflet/Brosur penyuluhan penyakit
b. Vaksin
c. Blanko surveilans
d. Pedoman KLB
e. Swingfog
f. alat pelindung diri (APD)
g. Alat kebersihan lingkungan
3. Tujuan
Tujuan umum
Mencegah terjadinya penyakit menular dan melakukan
penanggulangan terhadap penyakit yang berkembang
Tujuan khusus
a. Memberikan perlindungan terhadap penyakit khususnya
kepada bayi dan ibu hamil melalui program imunisasi
b. Melakukan pengamatan secara terus menerus terhadap
penyakit potensial wabah
4. Kegiatan
Kegiatan upaya penanganan penyakit menular meliputi:
a. Penanggulangan Kejadian Luar Biasa Penyakit Menular
(P2M)
Penanggulangan KLB penyakit menular dilaksanakan
dengan upaya-upaya:
47
Pengobatan, dengan memberikan pertolongan penderita
dengan dukungan tenaga dan sarana obat yang memadai
termasuk rujukan.
Pemutusan rantai penularan atau upaya pencegahan
misalnya, abatisasi pada KLB, DBD, Kaporisasi pada
sumur-sumur yang tercemar pada KLB diare, dsb.
Melakukan kegiatan pendukung yaitu penyuluhan,
pengamatan/pemantauan (surveinlans ketat) dan logistik.
b. Program Pencegahan
Adalah mencegah agar penyakit menular tidak menyebar
didalam masyarakat, yang dilakukan antara lain dengan
memberikan kekebalan kepada host melalui kegiatan
penyuluhan kesehatan dan imunisasi.
c. Surveilans Epidemiologi Penyakit Menular
Adalah suatu kegiatan pengumpulan data/informasi melalui
pengamatan terhadap kesakitan/kematian dan penyebarannya
serta faktor-faktor yang mempengaruhinya secara sistematik,
terus menerus dengan tujuan untuk perencanaan suatu
program, mengevaluasi hasil program, dan sistem
kewaspadaan dini. Secara singkat dapat dikatakan:
Pengumpulan Data/Informasi Untuk Menentukan Tindakan
(Surveillance For Action).
d. Program Pemberantasan Penyakit Menular
a. Program imunisasi
b. Program TB paru dengan kegiatan penemuan penderita
TBC
c. Program malaria dengan angka insiden malaria (AMI)
d. Program ISPA dengan frekuensi penemuan dan
penanggulangan pneumonia
e. Program diare meliputi frekuensi penanggulangan diare
48
f. Program rabies
g. Program Surveilans
h. Pemberantasan P2B2 demam berdarah
5. Tata laksana
a. Perencanaan (P1)
Penanggung jawab P2M merencanakan kegiatan
pemberantasan penyakit pada RKA (yang bersumber dana
APBD) dan atau melalui POA BOK (plan of action Bantuan
Operasional Kesehatan) pada kegiatan yang bersumber
dana APBN.
b. Penggerakan pelaksanaan (P2)
Pada kegiatan P-2 petugas melakukan:
Membuat jadwal kegiatan
Mengkoordinasikan dengan bendahara pengeluaran atau
bendahara BOK
Mengkoordinasikan dengan lintas program tentang
kegiatan yang akan dilaksanakan
Melaksanakan kegiatan
kegiatan
pertemuan
49
F. UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT (UKM)
PENGEMBANGAN
1. Penanggung jawab:
Perawat
2. Perangkat Kerja
Blanko Informedconset
IMS Set
Senter
VCT Set
3. Tujuan
Tujuan umum
Tujuan khusus
4. Kegiatan
50
1) Kegiatan Usaha Kesehatan Gigi Masyarakat Desa
(UKGMD)
1) Indra Penglihatan
Pengertian :
tersebut
51
penglihatan akibat sinar sejajar dari suatu obyek
6/12.
Pengertian :
tepat di retina.
6/12.
52
- Penanganan kasus kelainan refraksi adalah
Pengertian :
lensa intraokuler.
Definisi Operasional :
53
d) Cakupan Penanganan Penyakit Katarak
Pengertian :
lensa intraokuler.
Definisi Operasional :
satu tahun
Pengertian :
54
surat rujukan pada kasus gangguan penglihatan
ablatio retina.
mg%
Definisi Operasioanal :
tahun
55
2) Indra Pendengaran
Pengertian :
Definisi Operasioanal :
Pengertian :
56
Definisi Operasioanal :
satu tahun
metoda 2 menit.
hambatan.
57
Definisi Operasional :
Puskesmas.
Kesehatan Jiwa
sekunder.
Definisi Operasional :
58
Cakupan penanganan Pasien terdeteksi gangguan
59
penanggung jawab wilayah masing-masing (Penjawil)
5. Tatalaksana:
a. Perencanaan (P1)
( NFM )
o Melaksanakan kegiatan
60
c. pengawasan pengendalian penilaian (P3)
hasil kegiatan
pertemuan
61
BAB V
LOGISTIK
dilaksanakan.
62
BAB VI
KESELAMATAN SASARAN
dilaksanakan
63
BAB VII
KESELAMATAN KERJA
64
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU
bulan.
65
BAB IX
PENUTUP
66