PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
PuskesmasPatikraja terletak di Jl Notog No. 81 Kecamatan Patikraja.
Memiliki wilayah kerja 13 desadengan luas wilayah adalah 43,2 km 2. Kecamatan
Patikraja mempunyai jumlah penduduk 58.785 jiwa.
Secara umum Puskesmas merupakan satuan organisasi yang
memberikan kewenangan kemandirian oleh dinas kesehatan untuk
melaksanakan satuan tugas operasional pembangunan di wilayah kerja.
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun
2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat, pada Pasal 4 disebutkan
bahwasanya puskesmas mempunyai tugas melaksanakan kebijakan kesehatan
untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya dalam
rangka mendukung terwujudnya kecamatan sehat.
Adapun fungsi puskesmas sebagaimana tertuang pada Pasal 5
Permenkes RI No 75/2014 meliputi:
1. Penyelenggaraan UKM (upaya kesehatan masyarakat) tingkat pertama di
wilayah kerjanya
2. Penyelenggaraan UKP (upaya kesehatan perorangan) tingkat pertama di
wilayah kerjanya
Selain dua fungsi yang terdapat pada pasal 5, selanjutnya pasal 8
menyebutkan bahwa puskesmas juga dapat berfungsi sebagai wahana
pendidikan tenaga kesehatan.
Puskesmassebagai salah satu jenis fasilitas pelayanan kesehatan tingkat
pertama memiliki peranan penting dalam sistem kesehatan nasional, khususnya
subsistem upaya kesehatan; Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan
nasional diselenggarakan berbagai upaya kesehatan secara menyeluruh,
berjenjang dan terpadu. Upaya kesehatan masyarakat tingkat pertama meliputi
upaya kesehatan masyarakat esensial, upaya kesehatan masyarakat
pengembangan dan . Upaya kesehatan masyarakat esensial meliputi:
a. Pelayanan promosi kesehatan;
b. Pelayanan kesehatan lingkungan;
c. Pelayanan kesehatan ibu, anak, dan keluarga berencana;
d. Pelayanan gizi;
e. Pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit.
Sedangkan upaya kesehatan masyarakat pengembangan meliputi :
1
a. Upaya Kesehatan Usia Lanjut
b. Upaya Kesehatan Kerja
c. Upaya Kesehatan Jiwa
Upaya kesehatan masyarakat esensial dan pengembangan harus
diselenggarakan oleh setiap Puskesmas untuk mendukung pencapaian standar
pelayanan minimal kabupaten.
B. Tujuan Pedoman
Pedoman Upaya kesehatanbertujuan untuk menjadi acuan bagi seluruh
aktifitas pelayanan upaya kesehatan yang dilaksanakan di Puskesmas Patikraja,
sehingga pada akhirnya pelayanan upaya kesehatan dapat mendukung
pencapaian standar pelayanan minimal (SPM).
D. BatasanOperasional
Batasan operasional UKM Esensial
1. Promosi kesehatan adalah upaya untuk meningkatkan kemampuan
masyarakat melalui pembelajaran dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat,
agar mereka dapat menolong diri sendiri, serta mengembangkan kegiatan
yang bersumber daya masyarakat, sesuai sosial budaya setempat.
2. Upaya kesehatan lingkungan adalah upaya yang dilakukan oleh Puskesmas
untuk menjadikan lingkungan yang sehat dalam rangka pencegahan terhadap
2
penyakit yang berhubungan dengan lingkungan dan menciptakan lingkungan
yang dapat mengoptimalkan penyembuhan suatu penyakit di masyarakat.
3. Upaya Kesehatan ibu dan anak dan KB adalah upaya kesehatan primer yang
menyangkut pelayanan dan pemeliharaan kesehatan ibu dalam menjalankan
fungsi reproduksi yang berkualitas serta upaya kelangsungan hidup.
4. Upaya Kesehatan anak adalah upaya kesehatan primer yang menyangkut
pelayanan pengembangan dan perlindungan bayi, anak bawah lima tahun
(BALITA) dan anak usia pra sekolah dalam proses tumbuh kembang.
5. Keluarga Berencana adalah upaya kesehatan primer yang menyangkut
pelayanan dan pemeliharaan kesehatan pasangan usia subur dalam
menjalankan fungsi reproduksi yang berkualitas.
6. Upaya peningkatan gizi masyarakatadalah kegiatan untuk mengupayakan
peningkatan status gizi masyarakat dengan pengelolaan terkoordinasi dari
berbagai profesi kesehatan serta dukungan peran serta aktif masyarakat.
7. Upaya pencegahan dan pengendalian penyakitadalah suatu upaya untuk
mencegah agar penyakit menular tidak menyebar didalam masyarakat, yang
dilakukan antara lain dengan memberikan kekebalan kepada host melalui
kegiatan penyuluhan kesehatan, surveilans dan imunisasi.
8. Upaya pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular adalah upaya
peningkatan kesehatan, pencegahan, menyembuhkan penyakit dan
memulikan kesehatan bagi individu atau masyarakat yang dilaksanakan
sesuai dengan ketentuan.
Batasan operasional UKM Pengembangan
1. Upaya Kesehatan Usia Lanjut adalah upaya untuk mempertahankan dan
meningkatkan kualitas hidup masyarakat yang berusia lanjut.
2. Upaya Kesehatan Kerja adalah upaya yang ditujukan untuk melindungi
pekerja agar hidup sehat dan terbebsas dari gangguan kesehatan, serta
pengaruh buruk yang diakibatkan oleh pekerjaan.
3. Upaya Kesehatan Jiwa adalah upaya yang diprioritaskan pada masyarakat
yang mengalami gangguan kesehatan jiwa.
Batasan operasional Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat
Perkesmas adalah upaya puskesmas yang mendukung peningkatan derajat
kesehatan masyarakat dengan memadukan ilmu / praktik keperawatan
dengan kesehatan masyarakat melalui dukungan peran serta aktif masyarakat
mengutamakan pelayanan promotif dan preventif secara berkesinabungan
tanpa mengabaikan pelayanan kuratif dan rehabilitative secara menyeluruh
dan terpadu.
3
E. LandasanHukum
1. Undang – undang No 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
2. Peraturan menteri Kesehatan No.75 Tahun 2014 Tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 65 tahun 2013
tentang Pedoman Pelaksanaan dan Pembinaan Pemberdayaan Masyarakat
Bidang Kesehatan
4
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
5
- Imunisasi
Pelayanan pencegahan Pendidikan Diampu oleh 1 orang dengan latar belakang
dan pengendalian minimal D III D III Keperawatan
penyakit Tidak Menular :
- Diabetes Melitus
-Hipertensi
-Kesehatan Indra
Upaya Kesehatan Usia Pendidikan Diampu oleh 1 orang dengan latar belakang
Lanjut minimal D III pendidikan D III Kebidanan
Upaya Kesehatan Kerja Pendidikan Diampu oleh 1 orang dengan latar belakang
minimal D III pendidikan D III Keperawatan
Upaya Kesehatan Jiwa Pendidikan Diampu oleh 1 orang dengan latar belakang
minimal D III pendidikan S1 Keperawatan
Upaya Perawatan Pendidikanmini Diampu oleh 1 orang dengan latar belakang
Kesehatan Masyarakat mal D III pendidikan S-1 Keperawatan
B. Distribusi Ketenagaan
Penanggung jawab program upaya kesehatan dan latar belakang
profesinya adalah sebagai berikut:
Kegiatan Petugas Profesi
Pelayanan promosi Antoni Kurniansyah, SKM Promkes
kesehatan Fitriatul Umama, SKM
Pelayanan kesehatan Suwaryo, S.ST Sanitarian
lingkungan Afita Imanika, Amd. KL.
Pelayanan kesehatan ibu Sulestari,S.ST Bidan
6
- DBD
- Campak
- Leptospirosis
- Filariasis
- GHPR
- KLB dan Keracunan
Makanan
- Imunisasi
Pelayanan pencegahan dan Diah Palupi, Amk Perawat
pengendalian penyakit Tidak Restiarini, S. Kep Ns Perawat
Menular :
- Diabetes Melitus
- Hipertensi
- Keswa
Upaya Perawatan Restiarini, S. Kep Ns Perawat
Kesehatan Masyarakat
Upaya Kesehatan Usia Mundi Apriyanti, AmdKeb Bidan
Lanjut
Upaya Kesehatan Kerja Eka Rohmiyatun, Amd. Kep Perawat
C. Jadwal Kegiatan
1. Pengaturan kegiatan upaya kesehatan dilakukan bersama oleh para
pemegang program dalam kegiatan lokakarya mini bulanan maupun tri
bulanan/lintas sektor, dengan persetujuan kepala puskesmas.
2. Jadwal kegiatan upaya kesehatan dibuat untuk jangka waktu satu tahun, dan
di break down dalam jadwal kegiatan bulanan dan dikoordinasikan setiap pada
awal bulan sebelum pelaksanaan jadwal.
3. Secara keseluruhan jadwal dan perencanaan kegiatan upaya kesehatan di
koordinasikan oleh Kepala Puskesmas Patikraja.
7
BAB III
STANDAR FASILITAS
A. Denah Ruang
Koordinasi pelaksanaan kegiatan UKM dilakukan oleh Penanggung jawab UKM
yang menempati ruang aula dari gedung Puskesmas. Pelaksanaan rapat
koordinasi dilakukan di aula Puskesmas Patikraja.
Keterangan :
Ruang
: Pelayanan
: Ruang Sterilisasi
Ruang
: Petugas
: Ruang Perlengkapan
: Ruang Ketatausahaan
: WC
: AULA atau Ruang Pertemuan
Ruang
: Sekretariat
8
Untuk mendukung tercapainya tujuan kegiatan upaya kesehatan,
Puskesmas Patikraja memiliki:
1. Dua (2) unit mobil puskesmas keliling/ambulance
2. Empat (4) unit kendaraan roda dua
3. Seperangkat LCD Proyektor
4. Dua (2) unit laptop
Adapun fasilitas penunjang untuk masing-masing kegiatan upaya
kesehatan dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Kegiatan Sarana-prasarana
Pelayanan promosi kesehatan Leaflet
Alat peraga penyuluhan
Kamera
Jadwal kegiatan
Buku
Pamflet
Form PHBS
LCD dan laptop
Pelayanan kesehatan lingkungan Senter
Block Grill
Kit Sampling air
Alat pembasmi nyamuk
Swim fog
Leaflet
Pelayanan kesehatan ibu, Tensimeter
Stetoskop
Stetoskop laennec
Termometer
Doppler
KB set
Partus set
Spuit
Termometer
Pelayanan kesehatan anak Stetoskop
Stetoskop laennec
Termometer
9
Alat ukur BB
Alat ukur TB
Pelayanan keluarga berencana Tensimeter
Stetoskop
Stetoskop laennec
Termometer
Doppler
KB set
Spuit
Pelayanan gizi Leaflet
Panduan Diet
Food Model
Timbangan badan dan Mikrotoise
Infantometri
Pelayanan pencegahan dan pengendalian Leaflet/Brosurpenyuluhan penyakit
penyakit Menular
Poster
Blanko surveilans
Blanko peyelidikan epidemiologi
Pedoman KLB
Swingfog
Senter
Alat-alat pelindung diri
Alat kebersihan lingkungan
Pelayanan pencegahan dan pengendalian Leaflet/Brosurpenyuluhan penyakit
penyakitTidak Menular
Poster
PHN kit (tensi meter, timbangan,
stetoskop, senter, alat tulis,
termometer)
Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat PHN kit (tensi meter, timbangan,
stetoskop, senter, alat tulis,
termometer)
Leaflets penyakit
Set perawatan luka
Upaya Kesehatan Usia Lanjut Leaflet
PHN kit(tensi meter, timbangan,
10
stetoskop, senter, alat tulis,
termometer)
KMS lansia
Form laporan
LCD
Laptop
Banner
Upaya Kesehatan Kerja Leaflet
Form laporan
Banner
PHN kit (tensi meter, timbangan,
stetoskop, senter, alat tulis,
termometer)
Upaya Kesehatan Jiwa Leaflet
PHN kit
Form laporan
LCD
Laptop
Banner
11
BAB IV
TATALAKSANA PELAYANAN
12
d. pembinaan desa siaga
e. Advokasi program
Untuk mendapat dukungan pemangku kepentingan setempat seperti
Camat, Kepala Desa, Kepala Padukuhan. Kegiatan ini berupa kegiatan
yang tergabung pada forum pokjanal DBD, kegiatan deklarasi Stop BABS
(stop buang air besar sembarangan).
5. Tatalaksana:
a. Perencanaan (P1)
Petugas merencanakan kegiatan promosi kesehatan pada RKA (yang
bersumber dana BLUD) dan atau melalui POA BOK (plan of action
Bantuan Operasional Kesehatan) pada kegiatan yang bersumber dana
BLUD.
b. Penggerakan pelaksanaan (P2)
Pada kegiatan P-2 petugas melakukan:
Membuat jadwal kegiatan
Mengkoordinasikan dengan bendahara pengeluaran atau bendahara
BOK
Mengkoordinasikan dengan lintas program tentang kegiatan yang akan
dilaksanakan
Melaksanakan kegiatan
c. Pengawasan pengendalian penilaian (P3)
Petugas mencatat hasil kegiatan dan melaporkan hasil kegiatan
petugas membuat notulen pada kegiatan yang berupa pertemuan
petugas mengevaluasi kegiatan
13
3. Tujuan Umum
Kegiatan peningkatan kesehatan lingkungan bertujuan terwujudnya kualitas
lingkungan yang lebih sehat agar dapat melindungi masyarakat dari segala
kemungkinan resiko kejadian yang dapat menimbulkan gangguan dan bahaya
kesehatan menuju derajat kesehatan keluarga dan masyarakat yang lebih
baik.
Tujuan Khusus
a. Meningkatkan mutu lingkungan yang dapat menjamin masyarakat
mencapai derajat kesehatan yang optimal
b. Terwujudnya pemberdayaan masyarakat dan keikut sertaan sektor lain
yang bersangkutan, serta bertanggung jawab atas upaya peningkatan
dan pelestarian lingkungan hidup.
c. Terlaksananya peraturan perundangan tentang penyehatan lingkungan
dan permukiman yang berlaku.
d. Terselenggaranya pendidikan kesehatan guna menunjang kegiatan
dalam peningkatan kesehatan lingkungan dan pemukiman.
e. Terlaksananya pengawasan secara teratur pada sarana sanitasi
perumahan, kelompok masyarakat, tempat pembuatan/penjualan
makanan, perusahaan dan tempat-tempat umum.
4. Kegiatan
Kegiatan-kegiatan utama kesehatan lingkungan yang harus dilakukan
Puskesmas meliputi:
a. Penyehatan air
b. Penyehatan makanan dan minuman
c. Pengawasan SPAL, Jamban, air, TTU/TPM
d. Pengawasan dan pembuangan sampah dan limbah
e. Penyehatan pemukiman
f. Pengawasan sanitasi tempat umum
g. Pengamanan polusi industri
h. Pengamanan pestisida
i. Klinik sanitasi
5. Tata Laksana
a. Perencanaan (P1)
Sanitarian merencanakan kegiatan kesehatan lingkungan pada RKA (yang
bersumber dana BLUD) dan atau melalui RAK BOK (plan of action
Bantuan Operasional Kesehatan) pada kegiatan yang bersumber dana
ABPD.
b. Penggerakan pelaksanaan (P2)
14
Pada kegiatan P-2 petugas melakukan:
Membuat jadwal kegiatan
Mengkoordinasikan dengan bendahara pengeluaran atau bendahara
BOK
Mengkoordinasikan dengan lintas program tentang kegiatan yang akan
dilaksanakan
Melaksanakan kegiatan
c. Pengawasan pengendalian penilaian (P3)
petugas mencatat hasil kegiatan dan melaporkan hasil kegiatan
petugas membuat notulen pada kegiatan yang berupa pertemuan
petugas mengevaluasi kegiatan
Tujuan Khusus
15
a. Memberikan pelayanan kebidanan dasar dan KIE kepada ibu hamil
termasuk KB berupa pelayanan antenatal, dan pelayanan nifas serta
perawatan bayi baru lahir.
b. Memberikan pertolongan pertama penanganan kedaruratan kebidanan
dan neonatal serta merujuk ke fasilitas rujukan primer (RS Dati II)
sesuai kebutuhan
c. Memantau cangkupan pelayanan kebidanan dasar dan penaganan
kedaruratan kebidanan neonatal
d. Meningkatkan kualitas pelayanan KIA secara berkelanjutan
e. Menumbuhkan, mengoptimalkan dan memelihara peran serta
masyarakat dalam upaya KIA
4. Kegiatan
Kegiatan pelayanan kesehatan ibu adalah :
1. Melakukan pelayanan ANC
2. Melakukan kunjungan untuk ibu hamil resiko tinggi
3. Melakukan penanganan kompilkasi neonatus
4. Memberikan pelayanan kebidanan dasar dan penaganan kedaruratan
kebidanan neonatal
5. Melaksanakan program P4K
5. Tatalaksana
a) Perencanaan (P1)
Penanggung jawab KIA merencanakan kegiatan kesehatan ibu dan anak
pada RKA (yang bersumber dana BLUD) dan atau melalui RAK BOK
(plan of action Bantuan Operasional Kesehatan) pada kegiatan yang
bersumber dana APBD.
b) Penggerakan pelaksanaan (P2)
Pada kegiatan P-2 petugas melakukan:
Membuat jadwal kegiatan
Mengkoordinasikan dengan bendahara pengeluaran atau bendahara
BOK
Mengkoordinasikan dengan lintas program tentang kegiatan yang akan
dilaksanakan
Melaksanakan kegiatan
c) Pengawasan pengendalian penilaian (P3)
Petugas mencatat hasil kegiatan dan melaporkan hasil kegiatan
Petugas membuat notulen pada kegiatan yang berupa pertemuan
Petugas mengevaluasi kegiatan
16
Tatalaksana Upaya Kesehatan Anak
1. Petugas Penanggung jawab
a. Bidan
2. Perangkat kerja
a. Stetoskop
b. Stetoskop Laennec
c. Termometer
d. Doppler
e. Kulkas vaksin
f. Pita pengukur
3. Tujuan
Tujuan Umum
Terciptanya pelayanan berkualitas dengan partisipasi penuh pengguna
jasa dan keluarganya dalam mewujudkan kesehatan anak balita
Tujuan Khusus
a. Melaksanakan pemeliharaan kesehatan kepada seluruh balita dan anak
pra sekolah yang meliputi pemeriksaan kesehatan rutin pemberian
imunisasi dan upaya perbaikan gizi
b. Melaksanakan secara dini pelayanan program dan stimulasi tumbuh
kembang pada seluruh balita dan anak pra sekolah yang melipui
perkembangan motorik, kemampuan berbicara dan kognitif serta
sosialisasi dan kemandirian anak
c. Melaksanakan management terpadu balita sakit yang datang berobat
ke fasilitas rawat jalan termasuk pelayanan pra rujukan dan tindak
lanjutnya
4. Kegiatan
a. Melakukan pemantauan kesehatan bayi
b. Melakukan pemantauan bayi dengan resiko tinggi
c. Melakukan kunjungan rumah pendampingan bayi sakit
d. Melakukan surveilans dan pelacakan kasus gizi buruk
e. Melakukan pembinaan anak usia sekolah
f. Melaksanakan bias campak
5. Tatalaksana
a) Perencanaan (P1)
Penanggung jawab KIA merencanakan kegiatan kesehatan ibu dan
anak pada RKA (yang bersumber dana BLUD) dan atau melalui RAK
BOK (plan of action Bantuan Operasional Kesehatan) pada kegiatan
yang bersumber dana APBD.
17
b) Penggerakan pelaksanaan (P2)
Pada kegiatan P-2 petugas melakukan:
Membuat jadwal kegiatan
Mengkoordinasikan dengan bendahara pengeluaran atau bendahara
BOK
Mengkoordinasikan dengan lintas program tentang kegiatan yang akan
dilaksanakan
Melaksanakan kegiatan
c) Pengawasan pengendalian penilaian (P3)
Petugas mencatat hasil kegiatan dan melaporkan hasil kegiatan
Petugas membuat notulen pada kegiatan yang berupa pertemuan
Petugas mengevaluasi kegiatan
Keluarga Berencana
1. Petugas penanggungjawab
Bidan
2. Pengertian
Adalah upaya kesehatan primer yang menyangkut pelayanan dan
pemeliharaan kesehatan pasangan usia subur dalam menjalankan fungsi
reproduksi yang berkualitas.
Prioritas pelayanan KB dewasa ini adalah meningkatkan derajat
kesehatan pasangan usia subur dan keluarganya dalam pengaturan
kehamilan, baik jumlah dan waktu kehamilan serta jarak antar kehamilan
guna menurunkan angka kelahiran nasional.
3. Tujuan
Tujuan Umum
Adalah terciptanya pelayanan yang berkualitas dengan penuh pengguna
jasa pelayanan dan keluarganya dalam mewujudkan bahwa setiap
pasangan usia subur mempunyai kesempatan yang terbaik dalam
mengatur jumlah, waktu dan jarak antar kehamilan guna merencanakan
dan mewujudkan suatu keluarga kecil, bahagia dan sejahtra.
Tujuan Khusus
a. Memberikan pelayanan kontrasepsi yang berkualitas dan KIE kepada
pasangan usia subur dan keluarganya
b. Memberikan pertolongan pertama/penanganan efek samping dan
kegagalan metode kontrasepsi serta merujuk ke fasilitas rujukan
primer (RS Dati II) sesuai dengan kebutuhan
18
c. Memantau cakupan pelayanan kontrasepsi dan kegagalan metoda
kontrasepsi
d. Meningkatkan kualitas pelayanan KB secara berkelanjutan
e. Menumbuhkan, mengoptimalkan dan memelihara peran serta
masyarakat dalam upaya KB
f. Memberikan pelayanan kesehatan pasangan usia subur, calon
pasangan usia subur, serta anggota keluarga yang lain dalam rangka
meningkatkan kualitas kesehatan fungsi reproduksinya
g. Melaksanakan managemen terpadu pelayanan kontrasepsi yang
datang berobat ke fasilitas rawat jalan termasuk pelayanan pra
rujukan dan tindakan lanjutnya
4. Kegiatan
Prioritas pelayanan KIA dewasa ini adalah memberikan pelayanan KB
pasangan usia subur, calon pasangan usia subur.
5. Tatalaksana
a) Perencanaan (P1)
Penanggung jawab KIA merencanakan kegiatan kesehatan ibu dan anak
pada RKA (yang bersumber dana BLUD) dan atau melalui RAK BOK
(plan of action Bantuan Operasional Kesehatan) pada kegiatan yang
bersumber dana APBD.
b) Penggerakan pelaksanaan (P2)
Pada kegiatan P-2 petugas melakukan:
Membuat jadwal kegiatan
Mengkoordinasikan dengan bendahara pengeluaran atau bendahara
BOK
Mengkoordinasikan dengan lintas program tentang kegiatan yang akan
dilaksanakan
Melaksanakan kegiatan
c) Pengawasan pengendalian penilaian (P3)
Petugas mencatat hasil kegiatan dan melaporkan hasil kegiatan
Petugas membuat notulen pada kegiatan yang berupa pertemuan
Petugas mengevaluasi kegiatan
19
2. Peralatan kerja
a. Leaflet
b. Panduan Diet
c. PC/Komputer
d. Food Model
e. Timbangan badan dan Mikrotoise
3. Tujuan
Tujuan Umum
Menanggulangi masalah gizi dan meningkatkan status gizi masyarakat
Tujuan Khusus
a. Meningkatkan kemampuan dan peran serta masyarakat, keluarga dan
seluruh anggotanya untuk mewujudkan prilaku gizi yang baik dan
benar sesuai dengan gizi seimbang
b. Meningkatkan perhatian dan upaya peningkatan status gizi warga dari
berbagai institusi pemerintahan serta swasta
c. Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan petugas gizi/petugas
Puskesmas lainnya dalam merencanakan, melaksanakan, membina,
memantau dan mengevaluasi upaya perbaikan gizi masyarakat
d. Terselenggaranya pelayanan gizi yang melibatkan partisipasi keluarga
terhadap pencegahan dan penanggulangan masalah kelainan gizi
e. Terwujudnya rangkaian kegiatan pencatatan/pelaporan masalah gizi
dan tersedianya informasi situasi pangan dan gizi.
4. Kegiatan
Upaya Perbaikan Gizi Puskesmas meliputi:
a. Upaya Perbaikan Gizi Keluarga (UPGK)
b. Upaya Perbaikan Gizi Institusi (UPGI)
Upaya Penanggulangan Kelainan Gizi Yang Terdiri Dari:
Pencegahan Dan Penanggulangan Gangguan Akibat Kekurangan
Yodium (GAKY)
Pencegahan Dan Penanggulangan Anemia Besi (AGB)
Pencegahan Dan Penanggulangan Kurang Kalori Energi Protein
(KEP) Dan Kurang Energi Kronis (KEK)
Pencegahan Dan Penaggulangan Kekurangan Vitamin A (KVA)
Pencegahan Dan Penanggulangan Masalah Kekurangan Gizii
Mikro Lain
Pencegahan Dan Penanggulangan Masalah Gizi Lebih
c. Sistem Kewaspadaan Pangan Dan Gizi (SKPG)
20
5. Tata laksana
a. Perencanaan (P1)
Nutrisionis merencanakan kegiatan penanggulangan gizi masyarakat
pada RKA (yang bersumber dana BLUD) dan atau melalui POA BOK
(plan of action Bantuan Operasional Kesehatan) pada kegiatan yang
bersumber dana APBD.
b. Penggerakan pelaksanaan (P2)
Pada kegiatan P-2 petugas melakukan:
Membuat jadwal kegiatan
Mengkoordinasikan dengan bendahara pengeluaran atau
bendahara BOK
Mengkoordinasikan dengan lintas program tentang kegiatan
yang akan dilaksanakan
Melaksanakan kegiatan
c. Pengawasan pengendalian penilaian (P3)
Petugas mencatat hasil kegiatan dan melaporkan hasil kegiatan
Petugas membuat notulen pada kegiatan yang berupa
pertemuan
Petugas mengevaluasi kegiatan
21
Tujuan umum
Mencegah terjadinya penyakit menular dan melakukan penanggulangan
terhadap penyakit yang berkembang
Tujuan khusus
a. Memberikan perlindungan terhadap penyakit khususnya kepada bayi dan
ibu hamil melalui program imunisasi
b. Melakukan pengamatan secara terus menerus terhadap penyakit
potensial wabah
4. Kegiatan
Kegiatan upaya penanganan penyakit menular meliputi:
a. Penanggulangan Kejadian Luar Biasa Penyakit Menular (P2M)
Penanggulangan KLB penyakit menular dilaksanakan dengan upaya-
upaya:
a. Pengobatan, dengan memberikan pertolongan penderita, membangun
pos-pos kesehatan di tempat kejadian dengan dukungan tenaga dan
sarana obat yang memadai termasuk rujukan.
b. Pemutusan rantai penularan atau upaya pencegahan misalnya,
abatisasi pada KLB, DBD, Kaporisasi pada sumur-sumur yang
tercemar pada KLB diare, dsb.
c. Melakukan kegiatan pendukung yaitu penyuluhan,
pengamatan/pemantauan (surveinlans ketat) dan logistik.
Pendampingan minum obat (PMO)
b. Program Pencegahan
Adalah mencegah agar penyakit menular tidak menyebar didalam
masyarakat, yang dilakukan antara lain dengan memberikan kekebalan
kepada host melalui kegiatan penyuluhan kesehatan dan imunisasi.
c. Surveilans Epidemiologi Penyakit Menular
Adalah suatu kegiatan pengumpulan data/informasi melalui pengamatan
terhadap kesakitan/kematian dan penyebarannya serta faktor-faktor yang
mempengaruhinya secar sistematik, terus menerus dengan tujuan untuk
perencanaan suatu program, mengevaluasi hasil program, dan sistem
kewaspadaan dini. Secara singkat dapat dikatakan: Pengumpulan
Data/Informasi Untuk Menentukan Tindakan (Surveillance For Action).
22
d. Program ISPA dengan frekuensi penemuan dan penanggulangan
pneumonia
e. Program diare meliputi frekuensi penanggulangan diare
f. Program rabies
g. Program Surveilans
h. Pemberantasan P2B2 demam berdarah
i. Program kusta dengan kegiatan penemuan penderita kusta
j. Prgoram leptospirosis dengan penemuan penderita leptospirosis
k. Program Campak dengan penemuan penderita campak
l. Program penemuan tersangka AFP
m. Program penanganan KLB dan Keracunan Makanan
6. Tata laksana
a. Perencanaan (P1)
Penanggung jawab P3M merencanakan kegiatan pemberantasan penyakit
pada RKA (yang bersumber dana BLUD) dan atau melalui RAK BOK (plan
of action Bantuan Operasional Kesehatan) pada kegiatan yang bersumber
dana APBD.
b. Penggerakan pelaksanaan (P2)
Pada kegiatan P-2 petugas melakukan:
Membuat jadwal kegiatan
Mengkoordinasikan dengan bendahara pengeluaran atau bendahara
BOK
Mengkoordinasikan dengan lintas program tentang kegiatan yang akan
dilaksanakan
Melaksanakan kegiatan
c. Pengawasan pengendalian penilaian (P3)
Petugas mencatat hasil kegiatan dan melaporkan hasil kegiatan
Petugas membuat notulen pada kegiatan yang berupa pertemuan
Petugas mengevaluasi kegiatan
Tatalaksana Upaya Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Tidak
Menular
1. Petugas Penanggung jawab
a. Dokter
b. Bidan
c. Perawat
d. Surveilans
2. Perangkat Kerja
23
a. Leaflet/Brosur penyuluhan penyakit
b. Blanko surveilans
c. alat pelindung diri (APD)
d. alat untuk mengukur tensi
e. alat untuk mengukur berat badan
f. alat untuk mengukur gula darah
g. alat untuk mengukur kolesterol
h. alat untuk mengukur asam urat
3. Tujuan
Tujuan umum
Mencegah berkembangnya penyakit tidak menular dengan cara
mengidentifikasi faktor resiko dan penemuan kasus penderita sejak dini.
Tujuan khusus
a. Memberikan perlindungan terhadap populasi yang memiliki faktor resiko
penyakit tidak menular melalui screening kesehatan
b. Melakukan pengamatan secara terus menerus kepada masyarakat yang
memiliki faktor resiko penyakit tidak menular
4. Kegiatan
Kegiatan upaya penanganan penyakit tidak menular meliputi:
a. Pembentukan dan pelaksanaan Posbindu
Adalah suatu bentuk upaya yang berupa monitoring dan deteksi dini faktor
resiko penyakit tidak menular terintegrasi, untuk menigkatkan perans serta
masyarakat dalam pencegahan dan penemuan dini faktor resiko peyakit
tidak menular.
5. Tata laksana
a. Perencanaan (P1)
Penanggung jawab PTM merencanakan kegiatan pemberantasan
penyakit pada RKA (yang bersumber dana BLUD) dan atau melalui RAK
BOK (plan of action Bantuan Operasional Kesehatan) pada kegiatan yang
bersumber dana APBD.
b. Penggerakan pelaksanaan (P2)
Pada kegiatan PTM petugas melakukan:
Membuat jadwal kegiatan
Mengkoordinasikan dengan bendahara pengeluaran atau bendahara
BOK
Mengkoordinasikan dengan lintas program tentang kegiatan yang akan
dilaksanakan
24
Melaksanakan kegiatan
c. Pengawasan pengendalian penilaian (P3)
Petugas mencatat hasil kegiatan dan melaporkan hasil kegiatan
Petugas membuat notulen pada kegiatan yang berupa pertemuan
Petugas mengevaluasi kegiatan
VI. Upaya Kesehatan Usia Lanjut
1. Petugas penanggung jawab:
Dokter
Bidan
Perawat
Petugas Promkes
2. Perangkat Kerja
Leaflet
Alat peraga penyuluhan
PHN kit
Jadwal kegiatan
Buku
Form
3. Tujuan
Tujuan umum
Terpantaunya kondisi kesehatan penduduk usia lanjut di masyarakat
Tujuan khusus
a. Meningkatkan akses pelayanan kesehatan
b. Meningkatkan pengetahuan pasien
c. Meningkatkan peran serta masyarakat
4. Kegiatan
Kegiatan kesehatan usia lanjut adalah pembentukan dan pelaksanaan
posyandu lansia yang merupakan suatu bentuk pelayanan kesehatan
secara rutin yang ditujukan kepada penduduk usia >60 tahun, dan
melakukan pemantauan lansia resti.
5. Tatalaksana:
a. Perencanaan (P1)
Petugas merencanakan kegiatan PHN pada RKA (yang bersumber
dana BLUD) dan atau melalui POA BOK (plan of action Bantuan
Operasional Kesehatan) pada kegiatan yang bersumber dana APBN.
b. Penggerakan pelaksanaan (P2)
Pada kegiatan P-2 petugas melakukan:
25
Membuat jadwal kegiatan
Mengkoordinasikan dengan bendahara pengeluaran atau
bendahara BOK
Mengkoordinasikan dengan lintas program tentang kegiatan yang
akan dilaksanakan
Melaksanakan kegiatan
c. pengawasan pengendalian penilaian (P3)
petugas mencatat hasil kegiatan dan melaporkan hasil kegiatan
petugas membuat notulen pada kegiatan yang berupa pertemuan
petugas mengevaluasi kegiatan
26
b. Meningkatkan peran aktif masyarakat, kelompok masyarakat dalam
bidang upaya kesehatan kerja
c. Meningkatkan cakupan pelaporan kesehatan kerja
4. Kegiatan
a. Penyuluhan kesehatan
b. Pembentukan pos kesehataan kerja
c. Pembinaan kepada pekerja
5. Tatalaksana:
a. Perencanaan (P1)
Petugas merencanakan kegiatan usia lanjut pada RKA (yang bersumber
dana BLUD) dan atau melalui RAK BOK (plan of action Bantuan
Operasional Kesehatan) pada kegiatan yang bersumber dana APBDV.
b. Penggerakan pelaksanaan (P2)
Pada kegiatan P-2 petugas melakukan:
Membuat jadwal kegiatan
Mengkoordinasikan dengan bendahara pengeluaran atau bendahara
BOK
Mengkoordinasikan dengan lintas program tentang kegiatan yang akan
dilaksanakan
Melaksanakan kegiatan
c. Pengawasan pengendalian penilaian (P3)
Petugas mencatat hasil kegiatan dan melaporkan hasil kegiatan
Petugas membuat notulen pada kegiatan yang berupa pertemuan
Petugas mengevaluasi kegiatan
VIII. Upaya Kesehatan Jiwa
1. Penanggung jawab:
Dokter
Perawat
Petugas Promkes
2. Perangkat Kerja
PHN kit
LCD Proyektor
Laptop
Leaflet
Alat peraga penyuluhan
Kamera
27
Jadwal kegiatan
Buku
Form
3. Tujuan
Tujuan umum
Meningkatkan derajat kesehatan jiwa dengan pelayanan kesehatan secara
terintegrasi, komprehensif, dan berkesinambungan melalui upaya promotif,
preventif, kuratif, dan rehabilitatif bagi ODMK dan ODGJ sebagai bagian
dari meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Tujuan khusus
a. Tercapainya penurunan angka penderita gangguan kesehatan jiwa.
b. Terlaksananya talalaksana Program kesehatan jiwa sesuai standar.
c. Diketahuinya situasi epidemiologi dan besarnya masalah penyakit
gangguan kesehatan jiwa di masyarakat, sehingga dapat dibuat
perencanaan dalam pencegahan, penanggulangan maupun pengobatan
di semua jenjang pelayanan.
d. Terwujudnya masyarakat yang mengerti, menghayati dan melaksanakan
hidup sehat jiwa melalui promosi program kesehatan jiwa yang
terintegrasi.
e. Tersusunnya rencana kegiatan Pengendalian Penyakit gangguan
kesehatan jiwa masyarakat di suatu wilayah kerja yang meliputi target,
kebutuhan sasaran dan pengelolaannya.
4. Kegiatan
a. Konseling , Deteksi dini masalah keswa antara lain : skizofrenia, Ggn
Depresi dan Cemas, Ggn Psikotik), Masalah Keswa lainnya dengan
kunjungan rumah ataupun pelayanan di Puskesmas.
b. Pendampingan penderita gangguan jiwa antara lain: gangguan depresi
dan cemas, gangguan psikotik, dan masalah keswa lainnya (homevisite).
c. Kegiatan dalam rangka Bebas Pasung antara lain : pencarian kasus,
Penemuan kasus secara dini, Pemberian obat pencegahan
kekambuhan dalam bentuk pendampingan.
d. Membentuk Desa / kelurahan desa siaga sehat jiwa (DSSJ).
e. Membentuk kelompok binaan Terapi aktivitas Kelompok untuk Orang
dengan Gangguan jiwa (ODGJ) yang maintanance.
5. Tatalaksana:
d. Perencanaan (P1)
28
Petugas merencanakan kegiatan usia lanjut pada RKA (yang bersumber
dana BLUD) dan atau melalui RAK BOK (plan of action Bantuan
Operasional Kesehatan) pada kegiatan yang bersumber dana APBDV.
e. Penggerakan pelaksanaan (P2)
Pada kegiatan P-2 petugas melakukan:
Membuat jadwal kegiatan
Mengkoordinasikan dengan bendahara pengeluaran atau bendahara
BOK
Mengkoordinasikan dengan lintas program tentang kegiatan yang akan
dilaksanakan
Melaksanakan kegiatan
f. Pengawasan pengendalian penilaian (P3)
Petugas mencatat hasil kegiatan dan melaporkan hasil kegiatan
Petugas membuat notulen pada kegiatan yang berupa pertemuan
Petugas mengevaluasi kegiatan
29
e. Meningkatnya akses keluarga miskin mendapat pelayanan kesehatan /
keperawatan kesehatan masyarakat.
f. Meningkatnya pembinaan keperawatan kelompok khusus.
g. Memperluas daerah binaan keperawatan di masyarakat.
4. Kegiatan
1. Kegiatan dalam gedung
Puskesmas Merupakan kegiatan keperawatan kesehatan masyarakat
yang dilakukan di poli asuhan keperawatan, poliklinik pengobatan,
maupun ruang rawat inap Puskesmas, meliputi:
a. Asuhan keperawatan terhadap pasien rawat jalan dan rawat inap.
b. Penemuan kasus baru (deteksi dini) pada pasien rawat jalan.
c. Penyuluhan/pendidikan kesehatan.
d. Pemantauan keteraturan berobat.
e. Rujukan kasus/masalah kesehatan kepada tenaga kesehatan lain di
Puskesmas.
f. Pemberian nasehat (konseling) keperawatan.
g. Kegiatan yang merupakan tugas limpah sesuai pelimpahan
kewenangan yang diberikan dan atau prodesure yang telah ditetapkan
(contoh pengobatan, penanggulangan kasus gawat darurat, dll).
h. Menciptakan lingkungan terapeutik dalam pelayanan kesehatan di
gedung Puskesmas (kenyamanan, keamanan, dlll).
i. Dokumentasi keperawatan.
2. Kegiatan di luar gedung
Puskesmas Melakukan kunjungan ke keluarga/kelompok/masyarakat
untuk melakukan asuhan keperawatan di keluarga/kelompok/masyarakat :
a. Asuhan keperawatan kasus yang memerlukan tindak lanjut di rumah
(individu dalam konteks keluarga) Merupakan asuhan keperawatan
individu di rumah dengan melibatkan peran serta aktif keluarga.
Kegiatan yang dilakukan antara lain : 1) Penemuan suspek/kasus
kontak serumah.
b. Penyuluhan/Pendidikan kesehatan pada individu dan keluarganya.
c. Pemantauan keteraturan berobat sesuai program pengobatan.
d. Kunjungan rumah (home visit/home health nursing) sesuai rencana.
e. Pelayanan keperawatan dasar langsung(direct care) maupun tidak
langsung (indirect care).
f. Pemberian nasehat (konseling) kesehatan/keperawatan.
g. Dokumentasi keperawatan.
5. Tatalaksana:
30
a. Perencanaan (P1)
Petugas merencanakan kegiatan usia lanjut pada RKA (yang bersumber
dana BLUD) dan atau melalui RAK BOK (plan of action Bantuan
Operasional Kesehatan) pada kegiatan yang bersumber dana APBDV.
b. Penggerakan pelaksanaan (P2)
Pada kegiatan P-2 petugas melakukan:
Membuat jadwal kegiatan
Mengkoordinasikan dengan bendahara pengeluaran atau bendahara
BOK
Mengkoordinasikan dengan lintas program tentang kegiatan yang akan
dilaksanakan
Melaksanakan kegiatan
c. Pengawasan pengendalian penilaian (P3)
Petugas mencatat hasil kegiatan dan melaporkan hasil kegiatan
Petugas membuat notulen pada kegiatan yang berupa pertemuan
Petugas mengevaluasi kegiatan
31
BAB V
LOGISTIK
BAB VI
32
KESELAMATAN SASARAN
BAB VII
KESELAMATAN KERJA
33
Dalam perencanaan sampai dengan pelaksanaan kegiatan UKM perlu diperhatikan
keselamatan kerja karyawan puskesmas dan lintas sektor terkait dengan melakukan
identifikasi risiko terhadap segala kemungkinan yang dapat terjadi pada saat
pelaksanaan kegiatan. Upaya pencegahan risiko harus dilakukan untuk tiap-tiap
kegiatan UKM yang akan dilaksanakan
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU
34
Kinerja pelaksanaan pemberdayaan masyarakat dimonitor dan dievaluasi dengan
menggunakan indikator sebagai berikut:
1. Ketepatan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan jadual
2. Kesesuaian petugas yang melaksanakan kegiatan
3. Ketepatan metoda yang digunakan
4. Tercapainya indikator kinerja UKM
Permasalahan dibahas pada tiap pertemuan lokakarya mini tiap bulan.
BAB IX
PENUTUP
35
Salah satu keistimewaan puskesmas adalah bahwa institusi ini memiliki
wilayah kerja. Oleh karena itu selain pelayanan yang dilaksanakan di dalam gedung,
dimana pasien datang ke puskesmas, puskesmas menyelenggarakan pula kegiatan
luar gedung, yakni petugas puskesmas melakukan kegiatan di wilayah kerja seperti
di lokasi desa, padukuhan, posyandu, sekolah dan lain-lain.
Dalam Sistem Kesehatan Nasional (SKN), kegiatan UKP (upaya kesehatan
perorangan) harus seimbang dengan kegiatan UKM (upaya kesehatan masyarakat).
Sementara itu, kegiatan UKM terdiri dari UKM esensial dan UKM pengembangan.
UKM esensial meliputi: a. Pelayanan promosi kesehatan; b. Pelayanan kesehatan
lingkungan; c. Pelayanan kesehatan ibu, anak, dan keluarga berencana; d.
Pelayanan gizi; e. Pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit. Sedangkan
UKM pengembangan terdiri dari:, Upaya Kesehatan Usia Lanjut.
Di tetapkan di : Patikraja
Pada tanggal : 4 April 2016
Kepala Puskesmas Patikraja
PRIYONO, SKM.MM
NIP. 195902151980121007
36