PENGANTAR
berikut :
2
4) Melakukan peran aktif dalam menciptakan lingkungan
sekolah yang sehat;
5) Melaksanakan penjaringan kesehatan peserta didik baru
kelas 1 (satu);
6) Melakukan pengobatan ringan, pertolongan dan rujukan;
7) Melaksanakan pelatihan dokter kecil;
8) Mengkoordinir dan bertanggung jawab terhadap
semua kegiatan promosi kesehatan di wilayah kerja
Puskesmas;
9) Memberikan penyuluhan dalam gedung, mencakup:
a) penyuluhan langsung kepada perorangan
maupun kelompok penderita di
Puskesmas/Pustu; dan
b) penyuluhan tidak langsung melalui media
poster/pamflet atau sarana lainnya yang sejenis.
10)Memberikan penyuluhan di luar gedung, mencakup:
a) penyuluhan, antara lain melalui media massa,
siaran keliling maupun media tradisional; dan
b) penyuluhan kelompok melalui posyandu dan
sekolah.
11)Mengelola media informasi kesehatan Puskesmas;
12)Melakukan pemeliharaan alat;
13)Melakukan koordinasi lintas sektor dan lintas program;
14)Melakukan pencatatan seluruh pelaksanaan kegiatan
pelayanan promosi kesehatan dan UKS ; dan
15)Melakukan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan
pelayanan promosi kesehatan dan UKS dengan lintas
program dan lintas sektor terkait.
6
7) Melaksanakan pertemuan berkala juru pemantau jentik
(jumantik);
7
2. Upaya Kesehatan Masyarakat Pengembangan
Upaya Kesehatan Masyarakat Pengembangan adalah upaya yang
ditetapkan berdasarkan permasalahan kesehatan yang ditemukan di
masyarakat serta yang disesuaikan dengan kemampuan Puskesmas.
Adapun Upaya Kesehatan Pengembangan tersebut meliputi :
a. Upaya kesehatan jiwa;
b. Upaya kesehatan gigi masyarakat;
c. Upaya kesehatan tradisional komplementer;
d. Upaya kesehatan olahraga;
e Upaya kesehatan indera;
f. Upaya kesehatan lansia; dan
g. Upaya kesehatan kerja;
5. Manajemen Puskesmas
a. Kelengkapan pengisian jabatan
b. Peraturan karyawan Puskesmas
c. Daftar urutan kepangkatan
d. Tindak lanjut penyelesaian hasil pertemuan
8
e. Ketepatan waktu pengusulan kenaikan pangkat
f. Ketepatan waktu pengurusan gaji berkala
g. Ketepatan waktu penyusunan Laporan keuangan
h. Kelengkapan laporan akuntabilitas kinerja
i. Lokakarya Mini Bulanan
j. Lokakarya Mini Triwulanan
SKOR
TOTAL
NO BAB MAKSIMUM CAPAIAN
SKOR
E.P
1 BAB I 515 590 93,22%
2 BAB II 1030 1211 95,00%
3 BAB III 240 320 64,06%
4 BAB IV 490 530 88,68%
5 BAB V 785 1010 70,79
6 BAB VI 175 290 53,45%
7 BAB VII 1335 1510 81,13%
8 BAB VIII 1390 1720 72,09%
9 BAB IX 425 580 41.38%
SKOR TOTAL &
SKOR MAKSIMUM 6385 7761
E.P
CAPAIAN
72,87%
Puskesmas
9
III. DATA PUSKESMAS
No. Faksimili -
E-mail pkmPeundeuy@gmail.com
Alamat Web -
Kabupaten / Kota
E-mail Diskesgrt@Garut.Wasantara.net.id
10
11
IV. PEMANGKU JABATAN
12
V. PENCAPAIAN SERTIFIKAT AKREDITASI TERDAHULU
Tanggal Jenis Survei Akreditasi Lulus Gagal
13
VII. KEGIATAN PUSKESMAS
A. KEGIATAN UPAYA KESEHATAN PERORANGAN
Jumlah JUMLAH
NO. PELAYANAN Tahun 2015 S/d Juni 2016
1. Rawat Jalan 41381 17256
2. Gawat Darurat 53 180
3. BP.Gigi 118 19
4. Pelayanan KIA 463 185
5. Laboratorium 195 150
14
B. KEGIATAN UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT
Upaya
Cakupan
Kesehatan Kegiatan Target Kinerja (%)
%
Masyarakat
PROMOSI KESEHATAN DALAM
GEDUNG
Cakupan Komunikasi Interpersonal
4,23 5,00 84,69
dan Konseling (KIP/K)
Cakupan Penyuluhan kelompok
oleh petugas di dalam gedung 100 100 100
Puskesmas
Cakupan Institusi Kesehatan ber-
100 100 100
PHBS
PROMOSI KESEHATAN LUAR
GEDUNG
Cakupan Pengkajian dan
Pembinaan PHBS di Tatanan 51,04 65 78,52
UPAYA
Rumah Tangga
PROMOSI
Cakupan Pemberdayaan
KESEHATAN
Masyarakat melalui Penyuluhan
100 100 100
Kelompok oleh Petugas di
Masyarakat
Cakupan Pembinaan UKBM dilihat
melalui persentase (%) Posyandu 27,59 65 42,44
Purnama & Mandiri
Cakupan Pembinaan
Pemberdayaan Masyarakat dilihat
melalui Persentase (%) Desa Siaga 100 60 166,67
Aktif (untuk Kabupaten)/ RW Siaga
Aktif (untuk kota)
Cakupan Pemberdayaan Individu/ 50
55,22 110,44
Keluarga melalui Kunjungan Rumah
KESEHATAN Cakupan Pengawasan Rumah 75
11,89 15,85
LINGKUNGAN Sehat
Cakupan Pengawasan Sarana Air 80
55,77 69,71
Bersih
Cakupan Pengawasan Jamban 54,51 75 72,69
Cakupan pengawasan SPAL 17,70 80 22,13
Cakupan Pengawasan Tempat- 75
96,88 129,17
Tempat Umum (TTU)
Cakupan Pengawasan Tempat 39,58 75 52,78
Pengolahan Makanan (TPM)
15
Cakupan Pengawasan Industri 16,67 75 22,22
Cakupan Kegiatan Klinik Sanitasi - 25 -
Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4 96,06 85,52 112,33
Cakupan Pertolongan Persalinan 80,44
81,84 101,73
oleh Tenaga Kesehatan
Cakupan Komplikasi Kebidanan 63,42
80,36 126,71
yang ditangani
Cakupan Pelayanan Nifas 98,69 84 117,49
Cakupan Kunjungan Neonatus 1 89
UPAYA KIA & 99,80 112,14
(KN1)
KB
Cakupan Kunjungan Neonatus 80
96,07 120,09
Lengkap (KN Lengkap)
Cakupan Neonatus dengan 34,93
7,79 22,31
Komplikasi yang ditangani
Cakupan Kunjungan Bayi 96,52 80,85 119,38
Cakupan Pelayanan Anak Balita 102,85 90 114,27
Cakupan Peserta KB Aktif 74,79 100 74,79
Cakupan Keluarga Sadar Gizi 95,78 100 95,78
Cakupan Balita Ditimbang (D/S) 91,41 80 114,26
Cakupan Distribusi Kapsul Vitamin 100
100 100
A bagi Bayi (6-11 bulan)
Cakupan Distribusi Kapsul Vitamin 90
100 111,11
A Bagi Anak Balita (12-59 bulan)
UPAYA
Cakupan Distribusi Kapsul Vitamin 100
PERBAIKAN 96,44 96,44
A bagi Ibu Nifas
GIZI
MASYARAKAT Cakupan Distribusi Tablet Fe 90 94,28
90
104,75
tablet pada ibu hamil
Cakupan Distribusi MP- ASI Baduta 100
- -
Gakin
Cakupan balita gizi buruk mendapat 100
100 100
perawatan
Cakupan ASI Eksklusif 74,52 90 82,79
Cakupan BCG 103,35 98 105,46
Cakupan DPTHB 1 105,12 98 107,26
Cakupan DPTHB 3 104,13 90 115,70
P2P Cakupan Polio 4 101,57 90 112,86
Cakupan Campak 97,24 90 108,05
Cakupan BIAS DT 99,13 95 104,35
Cakupan BIAS TT 98,34 95 103,52
16
Cakupan BIAS Campak 100 95 105,26
Cakupan Pelayanan Imunisasi Ibu 90
96,24 106,94
Hamil TT2+
Cakupan Desa/ Kelurahan 100
100 100
Universal Child Immunization (UCI)
Cakupan Sistem Kewaspadaan Dini 100 90 111,11
Cakupan Surveilans Terpadu 100
100 100
Penyakit
Cakupan Pengendalian KLB 100 100 100
Cakupan Penderita Peneumonia 86
64,96 75,53
Balita
Cakupan Penemuan Pasien baru 80
100 125
TB BTA Positif
Cakupan Kesembuhan Pasien TB 85
80,77 95,02
BTA Positif
Cakupan Penderita DBD yang 100
- -
ditangani
Cakupan Penemuan Penderita 75
85,97 114,63
Diare
UPAYA Cakupan Sekolah (SD/MI/
KESEHATAN sederajat) yang melaksanakan 100 100 100
SEKOLAH penjaringan Kesehatan
UPAYA
Cakupan Pembinaan Kelompok
KESEHATAN 73,68 100 73,68
Olahraga
OLAH RAGA
Cakupan Keluarga Dibina (Keluarga 100
123,08 123,08
UPAYA Rawan)
PERAWATAN Cakupan Keluarga Rawan Selesai 100
79,17 79,17
KES. MASY. Dibina
Cakupan Keluarga Mandiri III 75 100 75
Cakupan Pembinaan Pos UKK - 100 -
UPAYA
Cakupan Penanganan Penyakit
KESEHATAN
Akibat Kerja (PAK) dan Panyakit 100 100 100
KERJA
Akibat Hubungan Kerja (AHK)
UPAYA KES. Cakupan Pembinaan Kesehatan 60
31,03 51,72
GIGI & MULUT Gigi di Masyaakat
Cakupan Pembinaan Kesehatan 80
- -
Gigi di TK
Cakupan Pembinaan Kesehatan 80
100 125
Gigi dan Mulut di SD/ MI
Cakupan Pemeriksaan Kesehatan - 80 -
Gigi dan Mulut Siswa TK
17
Cakupan Pemeriksaan Kesehatan 80
12,89 16,11
Gigi dan Mulut Siswa SD
Cakupan Penanganan Siswa TK 100
yang Membutuhkan Perawatan - -
Kesehatan Gigi
Cakupan Penanganan Siswa SD
yang Membutuhkan Perawatan 100 100 100
Kesehatan Gigi
Cakupan Deteksi Dini Gangguan 100
0,51 0,51
UPAYA Kesehatan Jiwa
KESEHATAN Cakupan Penanganan Pasien
JIWA Terdeteksi Gangguan Kesehatan 100 100 100
Jiwa
Cakupan Skrining Kelainan/
gangguan refraksi pada anak 100 80 125
sekolah
Cakupan Penanganan kasus 100
100 100
kelaianan refraksi
Cakupan skrining katarak 96,10 100 96,10
Cakupan Penanganan Penyakit 100
UPAYA 100 100
Katarak
KESEHATAN
Cakupan rujukan gangguan 100
INDERA
penglihatan pada kasus Diabetes - -
Militus ke RS
Cakupan Kegiatan Penjaringan
Penemuan Kasus Gangguan 100 80 125
Pendengaran di SD/MI
Cakupan Kasus Gangguan
Pendengaran di SD/MI yang 100 100 100
ditangani
Cakupan Pelayanan Kesehatan 70
UPAYA 72,23 103,18
Usia Lanjut
KESEHATAN
Cakupan Pembinaan Usia Lanjut 100
USIA LANJUT 72,23 72,23
pada Kelompok Usia lanjut
Cakupan Pembinaan Upaya 13
19,48 149,85
Kesehatan Tradisional (Kestrad)
UPAYA
Cakupan Pengobat Tradisional 100
KESEHATAN - -
Terdaftar/ berijin
TRADISIONAL
Cakupan Pembinaaan Kelompok 100
- -
Taman Obat Keluarga (TOGA)
18
Terlampir
X. PERSIAPAN SURVEI
19
1. Penanggung jawab permohonan :
Nama Lengkap Mahmud, Skep,Ners, M.Si
Jabatan Kepala Puskesmas Peundeuy
Kp Parabon RT/RW : 01/01 Desa Peundeuy
Alamat Kecamatan Peundeuy Kab Garut, 44178 Jawa
Barat
No. Telepon -
No. Hp 081323610646
E-mail Mahmudyati.my@@gmail.com
20
SURAT PERNYATAAN
Demikian surat pernyataan ini kami buat untuk keperluan survei akreditasi Puskesmas.
Mahmud,S,kep,Ners,M.Si
21
Kebutuhan
Kesesuaian Kesesuaian
No Jenis (Berdasarkan
Persyaratan Terhadap Terhadap
Tenaga Analisis
Kebutuhan Persyaratan
Beban Kerja)
-S1 Kedokteran
Dokter -STR
1 2 Sesuai Sesuai
Umum -SIP
-Pelatihan ACLS
-D3 Keperawatan
-STR
-Pelatihan Belum
3 Perawat 10 Sesuai
PPGD Sesuai
BTCLS
Belum sesuai
karena
perawat
-D3 Keperawatan Belum
Perawat Gigi gigi hanya
4 1 -STR Sesuai
Gigi kunjungan
-Pelatihan sesuai (SPRG)
kualifikasi dari
puskesmas
peundeuy
-D3 Kebidanan
5 Bidan 14 Jumlah bidan Belum
-STR
Kurang Sesuai
-APN, ASPIKSIA
-D3 Gizi
-STR Belum
6 Ahli Gizi 1 Sesuai
-Pelatihan 2 Sesuai
yang terkualifikasi
-S1 Apoteker
-STR Belum
-Pelatihan
7 Kefarmasian 1 Belum Sesuai sesua
Pelatihan2 yang
i
terkualifiasi
8 Sanitarian 1 -D3 Kesling Belum sesuai Belum
-STR
sesuai
Pelatihan2 yang
22
terkualifikasi
-SMP
Petugas -Bisa melakukan
13 2 sesuai Sesuai
Kebersihan Pekerjaan
sebagai OB
PEMERIKSAAN FASILITAS
KONDISI
NO
RUANGAN (Atap / Langit; Pintu / Pintu
Emergency; Kunci;Ventilasi;
23
Penerangan; Lantai; Rambu –
Rambu / Label; Jalur Evakuasi,
Tangga; Manajemen Peralatan,
Perkabelan, Dll)
Ruang Kantor
1. Ruang Administrasi Kantor Baik
2. Ruang Kepala Puskesmas dan
Baik
meeting Room
Ruang Pelayanan
3 Ruang Pendaftaran dan Rekam Baik
Medik
5. Ruang Tunggu Baik
6. Ruang Pemeriksaan Umum Baik
7. Ruang Tindakan Baik
8. Ruang KIA, KB Baik
9. Ruang Kesehatan Gigi dan Mulut Baik
10. Ruang Pojok ASI Baik
Ruang Konseling terpadu
11. ( Promkes dan Data Baik
SIMPUS
12. Ruang Farmasi Baik
13. Ruang Persalinan Baik
14. Ruang Rawat Pasca Persalinan Baik
15. Laboratorium Baik
16. Ruang Sterilisasi (PI) Poned Baik
17. Ruang PI UGD Baik
18. Kamar Mandi / WC Pasien (Laki Ada
Laki dan Perempuan Terpisah)
19. Kamar Mandi / WC Persalinan Ada
20. Kamar Mandi / WC Petugas Baik
21. Gudang Umum Cukup baik
Pendukung
22. Rumah dinas tenaga kesehatan Tidak Ada
23. Garasi Untuk Ambulans dan Kurang Baik
Puskesmas Keliling
24 Tempat Parkir Baik tapi sempit
24
25
PERATURAN MENTERI KEEHATAN REPUBLIK INDONEDONESIA
27
PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
28
Pengguna Anggran dan Kuasa Pengguna Barang
pada Dinas Kesehatan Kabupaten Garut Tahun
Anggaran 2015
Kuasa Pengguna Anggaran dan Kuasa Pengguna
Kep Bupati Garut No 950/Kep.922-
4 Barang pada Dinas Kesehatan Kabupaten Garut
Dinkes/2014
Tahun Anggaran 2015
Bendahara Penerima Pembantu dan Bendahara
Kep Bupati Garut No
5 Pengeluaran Pembantu pada Dinas Kesehatan
990/Kep.923.Dinkes/2014
Kabupaten Garut Tahun Anggaran 2015
Perubahan atas Keputusan Bupati garut No
990/Kep.923.Dinkes/2014 Tentang Bendahara
Kep Bupati Garut No 990/Kep.60-
6 Penerima Pembantu dan Bendahara Pengeluaran
Dinkes/2015
Pembantu pada Dinas Kesehatan Kabupaten Garut
Tahun Anggran 2015
Perubahan Kedua Atas Keputusan Bupati Garut No
990/Kep.923.Dinkes/2014 Tentang Bendahara
Kep Bupati Garut No
7 Penerima Pembantu dan Bendahara Pengeluaran
990/Kep.68.Dinkes/2015
Pembantu pada Dinas Kesehatan Kabupaten Garut
Tahun Anggran 2015
PERATURAN DAERAH
29
No Nomor Dokumen Tentang
Perda Kabupaten Garut No 9 tahun Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Garut
1
2013 No 8 tahun 2011 tentang Retribusi Jasa Umum
Perubahan Ketiga atas Perda Kabupaten garut No 23
Perda Kabupaten Garut No 9 Tahun
2 Tahun 2008 Tentang Pembentukan dan Susunan
2014
Organisasi Dinas Daerah Kabupaten Garut
Perda Kabupaten Garut No 2 Tahun
3 Pengelolaan Barang Milik Daerah
2015
N
Nomor Dokumen Tentang
o
Perubahan atas Penetapan Pejabat Pembuat
Komitmen pada Dinas Kesehatan Kabupaten Garut
Kep.Kadis No
1 Tahun Anggaran 2016 No 900/171.A/Deskes/2016
900/2298.A/Diskes/2016
Pejabat Pembuat Komitmen pada Dinas Kesehatan
Kabupaten Garut tahun Anggaran 2016
Perubahan atas Keputusan Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten Garut No 900/2013 A./Diskes/2016
Kep.Kadis No
2 Tentang Penunjukan Pejabat Pelaksana Teknis
900/2299.A/Diskes/2016
Kegiatan Serta Pelaksana Administrasi dan Pelaksana
Teknis Pada Dinas Kesehatan Kabupaten Garut
Perubahan Kedua atas Keputusan Pengguna Anggaran
Kep. Pengguna Anggaran dan
dan Pengguna Barang No 900/4929/Diskes Tantang
Pengguna Barang Dinas Kesehatan
3 Penetapan Panitia Penerima Hasil Pekerjaan Pada
Kabupaten Garut No
Dinas Kesehatan Kabupaten Garut Tahun Anggaran
900/6232.A/Diskes
2015
30
LAMPIRAN 9.LEMBAR KERJA PERATURAN PERUNDANGAN DAN DOKUMEN EKTERNAL YANG BERLAKU
Digunakan Sebagai
Tersedia
Standar / Acuan / Tidak
Peraturan Perundangan Terkait **) Pedoman Ekternal **) / Tidak Ket
Kriteria / EP*) Digunakan Sebagai
Tersedia
Acuan
Peraturan Menteri Kesehatan No.75 Tahun 2014 Dipergunakan
EP.1.1.1.1 Tersedia
tentang Puskesmas sebagai acuan
Permenkes No.46 tahun
2015 tentang Akreditasi
Puskesmas, klinik pratama,
EP.1.1.2.2 Tersedia Dipergunakan
tempat mandiri dokter dan sebagai acuan
tempat praktik mandiri
dokter gigi
Pedoman Lokakarya Mini
Puskesmas Buku Seri 2
EP.1.1.5.1 Ditjen Bina Kesehatan Tersedia Dipergunakan
sebagai acuan
Masyarakat DepKes RI
2006
Peraturan Menteri Kesehatan No.75 Tahun 2014
EP.1.1.5.2 Tersedia Dipergunakan
tentang Puskesmas sebagai acuan
Permenkes No 741/Menkes/per/VII/2008 tentang
EP.1.1.5.4 Tersedia Dipergunakan
SPM bidang Kesehatan di Kab Kota sebagai acuan
31
KeputusanMenteriKesehatanNomor
932/Menkes/VIII/2002 Tentang Petunjuk
EP.1.2.3.5 Tersedia Dipergunakan
Pelaksanaan Pengembangan Sistem Informasi sebagai acuan
Kesehatan Kabupaten / Kota
Pedoman Lokakarya Mini
Puskesmas Buku Seri 2
Permenkes No 741/Menkes/per/VII/2008 tentang
EP.1.2.5.1 Ditjen Bina Kesehatan Tersedia Dipergunakan
SPM bidang Kesehatan di Kab Kota sebagai acuan
Masyarakat DepKes RI
2006
Pedoman Lokakarya Mini
Puskesmas Buku Seri 2
EP.1.2.5.9 Ditjen Bina Kesehatan Tersedia Dipergunakan
sebagai acuan
Masyarakat DepKes RI
2006
Permenkes No.46 tahun
2015 tentang Akreditasi
Peraturan Menteri Kesehatan No.75 Tahun 2014 Puskesmas, klinik pratama,
EP.1.2.5.10 Tersedia Dipergunakan
tentang Puskesmas tempat mandiri dokter dan sebagai acuan
tempat praktik mandiri
dokter gigi
EP.1.2.6.1 Peraturan Menteri Negara Tersedia Dipergunakan
sebagai acuan
Pendayagunaan Aparatur
Negara No.13 Tahun 2009
tentang Pedoman
32
Peningkatan Kualitas
Pelayanan Publik dengan
Partisipasi Masyarakat
Pedoman Penilaian Kinerja
EP.1.3.1.1 Tersedia Dipergunakan
edisi 3 Depkes RI 2006 sebagai acuan
33
Peraturan Menteri Kesehatan No.75 Tahun 2014
EP.2.3.6.1 Tersedia Dipergunakan
tentang Puskesmas sebagai acuan
34
Peraturan Menteri Kesehatan No.75 Tahun 2014
tentang Puskesmas
EP.2.3.9.2 Dipergunakan
Undang-undang RI No 36 Tahun 2014 tentang sebagai acuan
Tenaga Kesehatan
Panduan Manajemen
Peraturan Pemerintah RI No.46 tahun 2014
EP.2.3.9.3 Puskesmas kementerian Dipergunakan
Tersedia
tentang Sistem Informasi Kesehatan sebagai acuan
Kesehatan 2013
Buku Manajemen Mutu dan
Peraturan Pemerintah RI No.46 tahun 2014
EP.2.3.10.3 Pelayanan kesehatan Dipergunakan
Tersedia
tentang Sistem Informasi Kesehatan sebagai acuan
Puskesmas
Seri Manajemen
EP.2.3.10.4 Puskesmas Kementerian Dipergunakan
Tersedia
sebagai acuan
Kesehatan 2013
35
dan tempat praktik mandiri dokter gigi
Peraturan Pemerintah RI No.46 tahun 2014
EP.2.3.12.1 Tersedia Dipergunakan
tentang Sistem Informasi Kesehatan sebagai acuan
Buku Manajemen Mutu dan
EP.2.3.12.2 Pelayanan kesehatan Dipergunakan
sebagai acuan
Puskesmas
Peraturan Menteri Kesehatan No.75 Tahun 2014
tentang Puskesmas Dipergunakan
EP.2.3.13.2 Tersedia
sebagai acuan
36
dan tempat praktik mandiri dokter gigi
EP.2.3.17.4 Peraturan Pemerintah RI No.46 tahun 2014 Tersedia Dipergunakan
tentang Sistem Informasi Kesehatan sebagai acuan
Pedoman penilaian kinerja
Peraturan Menteri Kesehatan No.75 Tahun 2014
EP.2.4.1.1 Puskesmas, Depkes RI, Tersedia Digunakan sebagai
tentang Puskesmas acuan
2006
Pedoman lokakarya mini
Peraturan Menteri Kesehatan No.75 Tahun 2014
EP.2.4.1.3 Puskesmas, Depkes RI, Tersedia Dipergunakan
tentang Puskesmas sebagai acuan
2006
Peraturan Menteri Kesehatan No.75 Tahun 2014
EP.2.4.2.1 Tersedia Dipergunakan
tentang Puskesmas sebagai acuan
Peraturan Menteri Kesehatan No.75 Tahun 2014
EP.2.5.1.1 Tersedia Dipergunakan
tentang Puskesmas sebagai acuan
Permenkes No 741/Menkes/per/VII/2008 tentang
EP.2.5.2.2 SPM bidang Kesehatan di Kab Kota Tersedia Dipergunakan
sebagai acuan
37
Permenkes No 741/Menkes/per/VII/2008 tentang
EP.3.1.1.4 Tersedia Dipergunakan
SPM bidang Kesehatan di Kab Kota sebagai acuan
Permenkes No.46 tahun 2015 tentang Akreditasi
EP.3.1.2.3 Puskesmas,klinik pratama, tempat mandiri dokter Tersedia Dipergunakan
sebagai acuan
dan tempat praktik mandiri dokter gigi
Peraturan Menteri Kesehatan No.75 Tahun 2014
EP.3.1.3.1 Tersedia Dipergunakan
tentang Puskesmas sebagai acuan
Permenkes No.46 tahun 2015 tentang Akreditasi
EP.3.1.4.2 Tersedia Dipergunakan
Puskesmas,klinik pratama, tempat mandiri dokter
sebagai acuan
dan tempat praktik mandiri dokter gigi
EP.3.1.5.1 Peraturan Menteri Kesehatan No.75 Tahun 2014 Tersedia Dipergunakan
tentang Puskesmas sebagai acuan
Peraturan Menteri Kesehatan No.75 Tahun 2014
EP.3.1.6.1 Tersedia Dipergunakan
tentang Puskesmas sebagai acuan
Permenkes No.46 tahun 2015 tentang Akreditasi
EP.3.1.6.3 Tersedia Dipergunakan
Puskesmas,klinik pratama, tempat mandiri dokter
sebagai acuan
dan tempat praktik mandiri dokter gigi
Permenkes No.46 tahun 2015 tentang Akreditasi
EP.3.1.6.4 Tersedia Dipergunakan
Puskesmas,klinik pratama, tempat mandiri dokter
sebagai acuan
dan tempat praktik mandiri dokter gigi
Permenkes No 741/Menkes/per/VII/2008 tentang
SPM bidang Kesehatan di Kab Kota
EP.3.1.7.1 Permenkes No.46 tahun 2015 tentang Akreditasi Tersedia Dipergunakan
sebagai acuan
Puskesmas,klinik pratama, tempat mandiri dokter
dan tempat praktik mandiri dokter gigi
Pedoman-pedoman
Dipergunakan
4.1.1.4 penyelenggaran UKM Tersedia
sebagai acuan
Puskesmas dari Kemenkes
38
pedoman penyelenggaran
Dipergunakan
4.1.1.6 UKM Puskesmas dari Tersedia
sebagai acuan
Kemenkes
4.3.1.1
Undang – Undang Nomor 25 Tahun 2009
Tentang Pelayanan Publik;
Dipergunakan
Tersedia
sebagai acuan
Pedoman penyelenggaran
Dipergunakan
5.4.1.1 UKM Puskesmas dari Tersedia
sebagai acuan
Kemenkes
Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Dipergunakan
Tersedia
Kesehatan. sebagai acuan
Permenkes No 65/Menkes/2013 Tentang
Dipergunakan
Pedoman Pelaksanaan Dan Pembinaan Tersedia
5.4.2.1 sebagai acuan
Pemberdayaan Masyarakat Bidang Kesehatan;
Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor
Dipergunakan
128/Menkes/SK/II/2004 Tentang Kebijakan Dasar Tersedia
sebagai acuan
Pusat Kesehatan Mayrarakat.
40
Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Dipergunakan
Tersedia
Kesehatan; sebagai acuan
Pedoman Manajemen Puskesmas Sebagai
Tindak Lanjut Dari Keputusan Mentri Kesehatan Dipergunakan
5.5.1.1 Tersedia
Republik Indonesia Nomer 128 Menkes/Sk/Ii/2004 sebagai acuan
Tentang Kebijakan Dasar Puskesmas;
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun Digunakan sebagai
Tersedia
2014 Tentang Puskesmas. acuan
Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Dipergunakan
Tersedia
Kesehatan; sebagai acuan
Pedoman Manajemen Puskesmas Sebagai
Tindak Lanjut Dari Keputusan Mentri Kesehatan Dipergunakan
5.5.2.1 Tersedia
Republik Indonesia Nomer 128 Menkes/Sk/Ii/2004 sebagai acuan
Tentang Kebijakan Dasar Puskesmas;
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun Dipergunakan
Tersedia
2014 Tentang Puskesmas. sebagai acuan
Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Dipergunakan
Tersedia
Kesehatan; sebagai acuan
41
Pedoman Pelaksanaan Dan Pembinaan
Pemberdayaan Masyarakat Bidang Kesehatan sebagai acuan
43
1. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2009
tentang Pelayanan Publik;
7.2.1 EP 3 Dipergunakan
Tersedia
2. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2014 sebagai acuan
tentang Tenaga Kesehatan
1. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2009
tentang Pelayanan Publik;
7.2.1 EP 4 Dipergunakan
Tersedia
2. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2014 sebagai acuan
tentang Tenaga Kesehatan;
1. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2009
tentang Pelayanan Publik;
7.2.2 EP 2 Dipergunakan
Tersedia
2. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2014 sebagai acuan
tentang Tenaga Kesehatan;
44
1. Buku pedoman teknis
penanggulangan krisis
1. Undang-undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang kesehatan akibat
Gawat Darurat; bencana Dipergunakan
7.2.3 EP 1 Tersedia
2. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang 2. Standar pelayanan sebagai acuan
Kesehatan; keperawatan gawat
darurat di rumah sakit
tahun 2005
46
2. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2014
tentang Tenaga Kesehatan;
1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik
7.4.3 EP 5 Indonesia Nomor 75 Tahun 2014 tentang Dipergunakan
Tersedia
sebagai acuan
Pusat Kesehatan Masyarakat;
1. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2009
tentang Pelayanan Publik; Dipergunakan
7.4.3 EP 5 tersedia
2. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2014 sebagai acuan
tentang Tenaga Kesehatan;
1. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2009
tentang Pelayanan Publik;
7.4.3 EP 7 Dipergunakan
Tersedia
2. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2014 sebagai acuan
tentang Tenaga Kesehatan;
1. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2009
tentang Pelayanan Publik;
Dipergunakan
7.4.4 EP 1 2. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2014 Tersedia
sebagai acuan
tentang Tenaga Kesehatan;
48
1. Undang-undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang
Gawat Darurat;
7.5.2 EP 2 Dipergunakan
Tersedia
2. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang sebagai acuan
Kesehatan;
1. Undang-undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang
Gawat Darurat;
7.5.3 EP 1 Dipergunakan
Tersedia
2. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang sebagai acuan
Kesehatan;
1. Undang-undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang
Gawat Darurat;
7.5.3 EP 2 Dipergunakan
Tersedia
sebagai acuan
2. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan;
1. Undang-undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang
Gawat Darurat;
7.5.3 EP 3 Dipergunakan
Tersedia
2. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang sebagai acuan
Kesehatan;
1. Undang-undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang
Gawat Darurat;
7.5.3 EP 4 Dipergunakan
Tersedia
2. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang sebagai acuan
Kesehatan;
7.5.4 EP 1 1. Undang-undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Tersedia Dipergunakan
sebagai acuan
Gawat Darurat;
49
2. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan;
1. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2009
tentang Pelayanan Publik;
7.6.1 EP 1 Dipergunakan
Tersedia
2. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2014 sebagai acuan
tentang Tenaga Kesehatan;
1. Undang-undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang
1. Standar Pelayanan
Gawat Darurat;
7.6.2 EP 2 gawat darurat di rumah Dipergunakan
Tersedia
2. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang sebagai acuan
Sakit tahun 2005.
Kesehatan;
1. Undang-undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang
Gawat Darurat;
7.6.2 EP 3 Dipergunakan
Tersedia
sebagai acuan
2. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan;
1. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009
tentang Kesehatan; 1. Pedoman pelaksanaan
7.6.2 EP 5 2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik kewaspadaan Dipergunakan
Tersedia
sebagai acuan
Indonesia Nomor 75 Tahun 2014 tentang universal
Pusat Kesehatan Masyarakat;
50
1. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2009
1. Buku Ajar
tentang Pelayanan Publik;
7.6.3 EP 1 Fundamental Dipergunakan
Tersedia
2. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2014 sebagai acuan
Keperawatan
tentang Tenaga Kesehatan;
1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik
7.6.4 EP 1 Indonesia Nomor 75 Tahun 2014 tentang Dipergunakan
Tersedia
sebagai acuan
Pusat Kesehatan Masyarakat;
1. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2009
tentang Pelayanan Publik; 1. Penuntun Anamnesis
7.6.5 EP 1 Dipergunakan
Tersedia
2. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2014 dan Pemeriksaan Fisik sebagai acuan
tentang Tenaga Kesehatan;
1. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2009
tentang Pelayanan Publik; 1. Penuntun Anamnesis
7.6.5 EP 2 Dipergunakan
Tersedia
2. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2014 dan Pemeriksaan Fisik sebagai acuan
tentang Tenaga Kesehatan;
1. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 269 /
7.6.6 EP 1 Dipergunakan
Tersedia
Menkes / Per / III / 2008 tentang Rekam Medis; sebagai acuan
1. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2009
tentang Pelayanan Publik;
7.6.6 EP 2 2. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2014 Dipergunakan
Tersedia
sebagai acuan
tentang Tenaga Kesehatan;
51
tentang Pelayanan Publik;
2. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2014
tentang Tenaga Kesehatan;
53
Permenkes no 43 tahun 2013 tentang cara
penyelenggaraan loboratorium klinik yang baik
Permenkes no 43 tahun 2013 tentang cara Dipergunakan
8.1.2.8 Tersedia
penyelenggaraan loboratorium klinik yang baik sebagai acuan
Permenkes no 43 tahun 2013 tentang cara Dipergunakan
8.1.2.9
penyelenggaraan loboratorium klinik yang baik sebagai acuan
Permenkes no 43 tahun 2013 tentang cara Dipergunakan
8.1.2.10 Tersedia
penyelenggaraan loboratorium klinik yang baik sebagai acuan
Permenkes no 43 tahun 2013 tentang cara Dipergunakan
8.1.2.11 Tersedia
penyelenggaraan loboratorium klinik yang baik sebagai acuan
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 37 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Dipergunakan
8.1.3.1 Tersedia
Laboratorium Pusat Kesehatan Masyarakat sebagai acuan
55
Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas
Direktorat Jenderal Pelayanan Kefarmasian dan
Alat Kesehatan Depkes RI tahun 2004 Tentang
Dipergunakan
8.2.3.7 Pedoman Pengelolaan Obat Publik dan Tersedia
sebagai acuan
Perbekalan Kesehatan di Puskesmas.
57
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Dipergunakan
9.1.1.8 Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan tersedia
sebagai acuan
Masyarakat;
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 44
Dipergunakan
9.3.1.1 tersedia
Tahun 2009 tentangRumah sakit sebagai acuan
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 1457/MENKES/SK/X/2003 tentang Dipergunakan
9.3.1.2 tersedia
Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan Di sebagai acuan
Kabupaten/Kota
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Dipergunakan
9.4.1.2 Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan tersedia
sebagai acuan
Masyarakat
Mahmud,S.Kep,Ners,M.Si
Nip : 196904011991031011
58
LAMPIRAN 10. Hasil Assesment
BAB.I.
Penyelenggaraan
Pelayanan
Puskesmas (PPP)
Puskesmas
: Peundeuy
Kab./Kota : Garut
Tanggal
: 30 September 2016
Surveior :
61
EP 3 3. Mekanisme kerja
dan teknologi
diterapkan dalam
pelayanan untuk
memperbaiki mutu
pelayanan dalam
rangka memberikan
kepuasan kepada dok masih blm
pengguna pelayanan. 10 10 lengkap
Jumlah 30 30 100%
63
EP 3 3. Ada mekanisme
untuk melaksanakan
monitoring
penyelenggaraan
pelayanan dan
tindaklanjutnya baik
oleh Pimpinan
Puskesmas maupun
Penanggung jawab
Upaya Puskesmas. 10 10
EP 4 4. Ada mekanisme
untuk melakukan
revisi terhadap
perencanaan
operasional jika
diperlukan
berdasarkan hasil
monitoring pencapaian
kegiatan dan bila ada
perubahan kebijakan dok masih blm
pemerintah. 10 10 lengkap
Jumlah 40 40 100%
64
EP 2 2. Pengguna pelayanan
mengetahui jenis-jenis
pelayanan yang
disediakan oleh
Puskesmas dan
memanfaatkan jenis-
jenis pelayanan yang
disediakan tersebut. 10 10
Jumlah 20 20 100,00%
67
EP 3 3. Dilakukan kajian
terhadap masalah-
masalah spesifik yang
ada dalam proses
penyelenggaraan
pelayanan dan Upaya
Puskesmas, untuk
kemudian dilakukan
koreksi dan
pencegahan agar tidak dok masih blm
terulang kembali 10 10 lengkap
EP 4 4. Dilakukan kajian
terhadap masalah-
masalah yang
potensial terjadi dalam
proses
penyelenggaraan
pelayanan dan
dilakukan upaya
pencegahan. 10 10
EP 5 5. Penyelenggara
pelayanan secara
konsisten
mengupayakan agar
pelaksanaan kegiatan
dilakukan dengan
tertib dan akurat agar
memenuhi harapan
dan kebutuhan
pelanggan. 10 10
EP 6 6. Informasi yang
akurat dan konsisten
diberikan kepada
pengguna pelayanan dok masih blm
dan pihak terkait. 10 10 lengkap
68
EP 7 7. Dilakukan
perbaikan proses alur
kerja untuk
meningkatkan
efesiensi agar dapat
memenuhi kebutuhan
dan harapan pengguna dok masih blm
pelayanan 0 10 lengkap
EP 8 8. Ada kemudahan
bagi pelaksana
pelayanan untuk
memperoleh bantuan
konsultatif jika
membutuhkan 10 10
EP 9 9. Ada mekanisme
yang mendukung
koordinasi dalam
pelaksanaan kegiatan
pelayanan 10 10
EP 10 10. Ada kejelasan
prosedur, kejelasan
tertib administrasi, dan
dukungan tehnologi
sehingga pelaksanaan
pelayanan minimal
dari kesalahan, tidak
terjadi penyimpangan
maupun
keterlambatan. 10 10
EP 11 11. Pelaksana kegiatan
mendapat dukungan
dari pimpinan
Puskesmas 10 10
Jumlah 95 110 86,36%
69
Kriteria 1.2.6. SKOR
SKOR Maksimal
EP 1 1. Ada mekanisme
yang jelas untuk
menerima keluhan dan
umpan balik dari
pengguna pelayanan,
maupun pihak terkait
tentang pelayanan dan
penyelenggaraan
Upaya Puskesmas. 10 10
EP 2 2. Keluhan dan umpan
balik direspons,
diidentifikasi,
dianalisa, dan
ditindaklanjuti 10 10
EP 3 3. Ada tindak lanjut
sebagai tanggapan
terhadap keluhan dan
umpan balik. 10 10
EP 4 4. Ada evaluasi
terhadap tindak lanjut
keluhan/umpan balik. 10 10
Jumlah 40 40 100,00%
71
Kriteria 1.3.2. SKOR
SKOR Maksimal
EP 1 1. Hasil penilaian
kinerja Puskesmas
dianalisis dan diumpan
balikkan pada pihak
terkait 10 10
EP 2 2. Hasil analisis data
kinerja dibandingkan
dengan acuan standar
atau jika
dimungkinkan
dilakukan juga
kajibanding
(benchmarking)dengan
Puskesmas lain 0 10
EP 3 3. Hasil penilaian
kinerja digunakan
untuk memperbaiki
kinerja pelaksanaan
kegiatan Puskesmas 10 10
EP 4 4. Hasil penilaian
kinerja digunakan
untuk perencanaan
periode berikutnya 10 10
EP 5 5. Hasil penilaian
kinerja dan tindak
lanjutnya dilaporkan
kepada Dinas
Kesehatan
Kabupaten/Kota 10 10
Jumlah 40 50 80,00%
BAB.II.
Kepemimpinan
dan Manajemen
Puskesmas.(KMP).
Puskesmas : Peundeuy
Kabuaten/Kota : Garut
Tanggal : 30 Agustus
Surveior :
73
EP 1 1. Dilakukan analisis
terhadap pendirian
Puskesmas yang
mempertimbangkan tata
ruang daerah dan rasio
jumlah penduduk dan
ketersediaan pelayanan Bukan PKM
kesehatan 0 10 Baru
EP 2 2. Pendirian Puskesmas
mempertimbangkan tata Bukan PKM
ruang daerah 0 10 Baru
EP 3 3. Pendirian Puskesmas
mempertimbangkan
rasio jumlah penduduk
dan ketersediaan Bukan PKM
pelayanan kesehatan 0 10 Baru
EP 4 4. Puskesmas memiliki
perizinan yang berlaku 10 10
Jumlah 10 40 25,00%
EP 1 1. Puskesmas
diselenggarakan di atas
bangunan yang
permanen. 10 10
74
EP 2 2. Puskesmas tidak
bergabung dengan
tempat tinggal atau unit
kerja yang lain. 10 10
EP 3 3. Bangunan Puskesmas
memenuhi persyaratan
lingkungan yang sehat. 10 10
Jumlah 30 30 100,00%
EP 1 1. Ketersediaan
memenuhi persyaratan
minimal dan kebutuhan
pelayanan 10 10
EP 2 2. Tata ruang
memperhatikan akses,
keamanan, dan
kenyamanan. 10 10
EP 3 3. Pengaturan ruang
mengakomodasi
kepentingan orang
dengan disabilitas, anak-
anak, dan orang usia
lanjut 10 10
Jumlah 30 30 100%
75
KRITERIA 2.1.4. SKOR
SKOR Maksimal
EP 1 1. Tersedia prasarana
Puskesmas sesuai
kebutuhan 10 10
EP 2 2. Dilakukan
pemeliharaan yang
terjadwal terhadap
prasarana Puskesmas 10 10
EP 3 3. Dilakukan monitoring
terhadap pemeliharaan
prasarana Puskesmas 5 10
EP 4 4. Dilakukan monitoring
terhadap fungsi
prasarana Puskesmas
yang ada 5 10
EP 5 5. Dilakukan tindak
lanjut terhadap hasil
monitoring 0 10
Jumlah 20 50 40,00%
76
EP 1 1. Tersedia peralatan
medis dan non medis
sesuai jenis pelayanan
yang disediakan 10 10
EP 2 2. Dilakukan
pemeliharaan yang
terjadwal terhadap
peralatan medis dan non
medis 10 10
EP 3 3. Dilakukan monitoring
terhadap pemeliharaan
peralatan medis dan non
medis 0 10
EP 4 4. Dilakukan monitoring
terhadap fungsi
peralatan medis dan non
medis 0 10
EP 5 5. Dilakukan tindak
lanjut terhadap hasil
monitoring 0 10
EP 6 6. Dilakukan kalibrasi
untuk peralatan medis
dan non medis yang
perlu dikalibrasi 0 10
Jumlah 20 70 28,57%
EP 1 1. Kepala Puskesmas
adalah tenaga kesehatan 10 10
EP 2 2. Ada kejelasan
persyaratan Kepala
Puskesmas 10 10
EP 4 4. Terdapat bukti
pemenuhan persyaratan
penanggung jawab
sesuai dengan yang
ditetapkan. 10 10
Jumlah 40 40 100,00%
EP 1 1. Dilakukan analisis 10 10
kebutuhan tenaga
sesuai dengan
78
kebutuhan dan
pelayanan yang
disediakan
EP 2 2. Ditetapkan
persyaratan kompetensi
untuk tiap-tiap jenis
tenaga yang dibutuhkan 10 10
EP 3 3. Dilakukan upaya
untuk pemenuhan
kebutuhan tenaga
sesuai dengan yang
dipersyaratkan 10 10
EP 5 5. Persyaratan perizinan
untuk tenaga medis,
keperawatan, dan
tenaga kesehatan yang
lain dipenuhi 10 10
Jumlah 50 50 100,00%
EP 1 1. Ada struktur 10 10
79
organisasi Puskesmas
yang ditetapkan oleh
Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota
EP 2 2. Pimpinan Puskesmas
menetapkan
Penanggung jawab
Program/Upaya
Puskesmas 10 10
EP 3 3. Ditetapkan alur
komunikasi dan
koordinasi pada posisi-
posisi yang ada pada
struktur 10 10
Jumlah 30 30 100,00%
EP 2 2. Pimpinan Puskesmas, 10 10
Penanggung jawab
Upaya Puskesmas, dan
karyawan memahami
80
tugas, tanggung jawab
dan peran dalam
penyelenggaraan
Program/Upaya
Puskesmas.
EP 3 3. Dilakukan evaluasi
terhadap pelaksanaan
uraian tugas 10 10
Jumlah 30 30 100,00%
EP 1 1. Dilakukan kajian
terhadap struktur
organisasi Puskesmas
secara periodic 10 10
EP 2 2. Hasil kajian
ditindaklanjuti dengan
perubahan/
penyempurnaan
struktur 10 10
Jumlah 20 20 100,00%
81
EP 1 1. Ada kejelasan
persyaratan/standar
kompetensi sebagai
Pimpinan Puskesmas,
Penanggung jawab
Upaya Puskesmas, dan
Pelaksana Kegiatan. 10 10
EP 2 2. Ada rencana
pengembangan
pengelola Puskesmas
dan karyawan sesuai
dengan standar
kompetensi. 10 10
EP 4 4. Ada pemeliharaan
catatan/ dokumen
sesuai dengan
kompetensi, pendidikan,
pelatihan, keterampilan
dan pengalaman 10 10
EP 6 6. Ada evaluasi 0 10
82
penerapan hasil
pelatihan terhadap
pengelola dan pelaksana
pelayanan
Jumlah 45 60 75,00%
EP 1 1. Ada ketetapan
persyaratan bagi
Pimpinan Puskesmas,
Penanggung jawab
Upaya Puskesmas dan
Pelaksana kegiatan yang
baru untuk mengikuti
orientasi dan pelatihan. 10 10
EP 2 2. Ada kegiatan
pelatihan orientasi bagi
karyawan baru baik
Pimpinan Puskesmas,
Penanggung jawab
Upaya Puskesmas,
maupun Pelaksana
kegiatan dan tersedia
kurikulum pelatihan
orientasi. 10 10
Jumlah 30 30 100,00%
Jumlah 35 40 87,50%
EP 2 2. Ada mekanisme 10 10
penelusuran kinerja
pelayanan untuk
85
mencapai tujuan yang
ditetapkan.
EP 3 3. Ada struktur
organisasi Penanggung
jawab Upaya Puskesmas
yang efektif. 5 10
EP 4 4. Ada mekanisme
pencatatan dan
pelaporan yang
dibakukan. 5 10
Jumlah 30 40 75,00%
EP 1 1. Ada kejelasan 5 10
tanggung jawab
Pimpinan Puskesmas,
Penanggung jawab
Upaya Puskesmas dan
pelaksana kegiatan
untuk memfasilitasi
kegiatan pembangunan
berwawasan kesehatan
dan pemberdayaan
masyarakat mulai dari
perencanaan,
pelaksanaan, dan
86
evaluasi.
Jumlah 25 30 83,33%
EP 1 1. Dilakukan kajian 10 10
secara periodik terhadap
akuntabilitas
Penanggungjawab
Upaya Puskesmas oleh
Pimpinan Puskesmas
untuk mengetahui
apakah tujuan
pelayanan tercapai dan
tidak menyimpang dari
visi, misi, tujuan,
kebijakan Puskesmas,
87
maupun strategi
pelayanan.
Jumlah 30 30 100,00%
EP 1 1. Pihak-pihak yang 10 10
terkait dalam
penyelenggaraan Upaya
Puskesmas dan kegiatan
88
pelayanan Puskesmas
diidentifikasi.
EP 3 3. Dilakukan pembinaan,
komunikasi dan
koordinasi dengan
pihak-pihak terkait. 10 10
EP 4 4. Dilakukan evaluasi
terhadap peran serta
pihak terkait dalam
penyelenggaraan Upaya
Puskesmas. 5 10
Jumlah 25 40 62,50%
EP 1 1. Ada panduan
pedoman (manual)
mutu dan/atau panduan
mutu/kinerja
Puskesmas. 10 10
89
tiap Upaya Puskesmas
dan kegiatan pelayanan
Puskesmas.
EP 3 3. Ada prosedur
pelaksanaan Upaya
Puskesmas dan kegiatan
pelayanan Puskesmas
sesuai kebutuhan. 10 10
EP 4 4. Ada kebijakan,
pedoman, dan prosedur
yang jelas untuk
pengendalian dokumen
dan pengendalian
rekaman pelaksanaan
kegiatan. 10 10
Jumlah 50 50 100,00%
EP 1 1. Ada ketetapan 10 10
tentang pelaksanaan
komunikasi internal di
semua tingkat
90
manajemen.
EP 2 2. Ada prosedur
komunikasi internal. 10 10
EP 3 3. Komunikasi internal
dilakukan untuk
koordinasi dan
membahas pelaksanaan
dan permasalahan
dalam pelaksanaan
Upaya/Kegiatan
Puskesmas. 10 10
EP 4 4. Komunikasi internal
dilaksanakan dan
didokumentasikan. 10 10
Jumlah 50 50 100,00%
91
negatif terhadap
lingkungan.
Jumlah 20 30 66,67%
EP 1 1. Dilakukan identifikasi
jaringan dan jejaring
faslitas pelayanan
kesehatan yang ada di
wilayah kerja Puskesmas 10 10
EP 2 2. Disusun program 10 10
pembinaan terhadap
jaringan dan jejaring
92
fasilitas pelayanan
kesehatan dengan jadual
dan penanggung jawab
yang jelas
EP 3 3. Program pembinaan
terhadap jaringan dan
jejaring fasilitas pelayan
kesehatan dilaksanakan
sesuai rencana. 5 10
EP 4 4. Dilakukan tindak
lanjut terhadap hasil
pembinaan 5 10
EP 5 5. Dilakukan
pendokumentasian dan
pelaporan terhadap
pelaksanaan kegiatan
pembinaan jaringan dan
jejaring fasilitas
pelayanan kesehatan 5 10
Jumlah 35 50 70,00%
EP 1 1. Pimpinan Puskesmas 10 10
mengikutsertakan
Penanggung jawab
Upaya Puskesmas dan
93
pelaksana dalam
pengelolaan anggaran
Puskesmas mulai dari
perencanaan anggaran,
penggunaan anggaran
maupun monitoring
penggunaan anggaran.
EP 2 2. Ada kejelasan
tanggung jawab
pengelola keuangan
Puskesmas. 10 10
EP 3 3. Ada kejelasan
mekanisme penggunaan
anggaran dalam
pelaksanaan Upaya
Puskesmas dan kegiatan
pelayanan Puskesmas. 10 10
EP 4 4. Ada kejelasan
pembukuan. 10 10
EP 5 5. Ada mekanisme
untuk melakukan audit
penilaian kinerja
pengelola keuangan
Puskesmas. 10 10
EP 6 6. Ada hasil
audit/penilaian kinerja
keuangan. 10 10
94
Jumlah 60 60 100,00%
EP 1 1. Ditetapkan Petugas
Pengelola Keuangan 10 10
EP 3 3. Pengelolaan
keuangan sesuai dengan
standar, peraturan yang
berlaku dan rencana
anggaran yang disusun
sesuai dengan rencana
operasional. 10 10
EP 4 4. Laporan dan
Pertanggungjawaban
keuangan dilaksanakan
sesuai ketentuan yang
berlaku. 10 10
EP 5 5. Dilakukan audit
terhadap pengelolaan
keuangan dan hasilnya
ditindaklanjuti. 10 10
Jumlah 50 50 100,00%
95
KRITERIA 2.3.17. SKOR
SKOR Maksimal
EP 1 1. Dilakukan identifikasi
data dan informasi yang
harus tersedia di
Puskesmas. 10 10
EP 2 2. Tersedia prosedur
pengumpulan,
penyimpanan, dan
retrieving (pencarian
kembali) data. 10 10
EP 3 3. Tersedia prosedur
analisis data untuk
diproses menjadi
informasi. 10 10
EP 4 4. Tersedia prosedur
pelaporan dan distribusi
informasi kepada pihak-
pihak yang
membutuhkan dan
berhak memperoleh
informasi. 10 10
EP 5 5. Dilakukan evaluasi
dan tindak lanjut
terhadap pengelolaan
data dan informasi. 10 10
96
Jumlah 50 50 100,00%
Jumlah 30 30 100,00%
EP 1 1. Ada peraturan 10 10
internal yang disepakati
97
bersama oleh pimpinan
Puskesmas, Penanggung
jawab Upaya Puskesmas
dan Pelaksana dalam
melaksanakan Upaya
Puskesmas dan kegiatan
Pelayanan Puskesmas.
EP 2 2. Peraturan internal
tersebut sesuai dengan
visi, misi, tata nilai, dan
tujuan Puskesmas. 10 10
Jumlah 20 20 100,00%
EP 1 1. Ada penunjukkan
secara jelas petugas
pengelola Kontrak /
Perjanjian Kerja Sama 10 10
EP 2 2. Ada dokumen
Kontrak/Perjanjian Kerja
Sama yang jelas dan
sesuai dengan peraturan
yang berlaku. 10 10
EP 3 3. Dalam dokumen 10 10
Kontrak/Perjanjian Kerja
Sama ada kejelasan,
98
kegiatan yang harus
dilakukan, peran dan
tanggung jawab masing-
masing pihak, personil
yang melaksanakan
kegiatan, kualifikasi,
indikator dan standar
kinerja, masa berlakunya
Kontrak/Perjanjian Kerja
Sama, proses kalau
terjadi perbedaan
pendapat, termasuk bila
terjadi pemutusan
hubungan kerja.
Jumlah 30 30 100,00%
EP 1 1. Ada kejelasan
indikator dan standar
kinerja pada pihak ketiga
dalam melaksanakan
kegiatan. 10 10
EP 2 2. Dilakukan monitoring 10 10
dan evaluasi oleh
pengelola pelayanan
terhadap pihak ketiga
berdasarkan indikator
99
dan standar kinerja.
Jumlah 20 30 66,67%
EP 1 1. Ditetapkan
Penanggung jawab
barang inventaris
Puskesmas. 10 10
EP 4 4. Pelaksanaan 0 10
pemeliharaan sarana
dan peralatan sesuai
100
program kerja.
EP 5 5. Ada tempat
penyimpanan/ gudang
sarana dan peralatan
yang memenuhi
persyaratan. 5 10
EP 7 7. Pelaksanaan
kebersihan lingkungan
Puskesmas sesuai
dengan program kerja. 10 10
EP 9 9. Pelaksanaan
pemeliharaan
kendaraan sesuai
program kerja 5 10
101
Total Skor 855
Total EP 1210
CAPAIAN 95,00%
102
BAB.III. Peningkatan Mutu Puskesmas (PMP)
Puskesmas : PEUNDEUY
Kab/ Kota : Peundeuy
Tanggal : 30 Agustus 2016
Surveior :
104
KRITERIA 3.1.4. SKO
R SKOR Maksimal
EP 1 1. Data kinerja dikumpulkan, dianalisis
dan digunakan untuk meningkatkan 0 10
kinerja Puskesmas.
EP 2 2. Dilakukan audit internal secara periodik
terhadap upaya perbaikan mutu dan
kinerja dalam upaya mencapai sasaran- 5 10
sasaran/indikator-indikator mutu dan
kinerja yang ditetapkan.
EP 3 3. Ada laporan dan umpan balik hasil
audit internal kepada Pimpinan
Puskesmas, Penanggung jawab
Manajemen mutu dan Penanggung jawab 0 10
Upaya Puskesmas untuk mengambil
keputusan dalam strategi perbaikan
program dan kegiatan Puskesmas.
EP 4 4. Tindak lanjut dilakukan terhadap
temuan dan rekomendasi dari hasil audit 0 10
internal.
EP 5 5. Terlaksananya rujukan untuk
menyelesaikan masalah dari hasil
10 10
rekomendasi jika tidak dapat diselesaikan
sendiri oleh Puskesmas.
Jumlah 15 50 30,00%
105
untuk mengetahui bahwa kebutuhan dan
harapan pengguna terpenuhi.
EP 3 3. Asupan dan hasil survei maupun forum-
forum pemberdayaan masyarakat 0 10
dianalisis dan ditindaklanjuti.
Jumlah 20 30 66,67%
106
EP 3 3. Kegiatan kaji banding dilakukan sesuai
10 10
dengan rencana kaji banding.
EP 4 4. Hasil kaji banding dianalisis untuk
10 10
mengidentifikasi peluang perbaikan.
EP 5 5. Disusun rencana tindak lanjut kaji
10 10
banding.
EP 6 6. Dilakukan pelaksanaan tindak lanjut
kaji banding dalam bentuk perbaikan baik
10 10
dalam pelayanan maupun dalam
pelaksanaan program dan kegiatan.
EP 7 7. Dilakukan evaluasi terhadap
pelaksanaan kaji banding, tindak lanjut 10 10
dan manfaatnya.
Jumlah 100,00
70 70 %
107
EP 1 1. Dilakukan identifikasi kebutuhan
dan harapan masyarakat, kelompok
masyarakat, dan individu yang
merupakan sasaran kegiatan.
10 10
EP 2 2. Identifikasi kebutuhan dan harapan
masyarakat, kelompok masyarakat,
dan individu yang merupakan sasaran
kegiatan dilengkapi dengan kerangka
acuan, metode dan instrumen, cara
analisis yang disusun oleh
Penanggung jawab UKM Puskesmas. 10 10
EP 3 3. Hasil identifikasi dicatat dan
dianalisis sebagai masukan untuk
penyusunan kegiatan. 10 10
EP 4 4. Kegiatan-kegiatan tersebut
ditetapkan oleh Kepala Puskesmas
bersama dengan Penanggung jawab
UKM Puskesmas dengan mengacu
pada pedoman dan hasil analisis
kebutuhan dan harapan masyarakat,
kelompok masyarakat, dan individu
sebagai sasaran kegiatan UKM. 10 10
EP 5 5. Kegiatan-kegiatan tersebut
dikomunikasikan kepada masyarakat,
kelompok masyarakat, maupun
individu yang menjadi sasaran.
10 10
EP 6 6. Kegiatan-kegiatan tersebut
dikomunikasikan dan
dikoordinasikan kepada lintas
program dan lintas sektor terkait
sesuai dengan pedoman pelaksanaan
kegiatan UKM 10 10
EP 7 7. Kegiatan-kegiatan tersebut disusun
10 10
108
dalam rencana kegiatan untuk tiap
UKM Puskesmas.
Jumlah 70 70 100%
110
EP 1 1. Jadwal pelaksanaan kegiatan
ditetapkan sesuai dengan rencana. 5 10
EP 2 2. Pelaksanaan kegiatan dilakukan
oleh pelaksana yang kompeten. 10 10
EP 3 3. Jadwal dan pelaksanaan kegiatan
diinformasikan kepada sasaran. 10 10
EP 4 4. Pelaksanaan kegiatan sesuai
dengan jadwal yang ditetapkan. 10 10
EP 5 5. Dilakukan evaluasi, dan tindak
lanjut terhadap pelaksanaan kegiatan. 10 10
Jumlah 45 50 90,00%
111
Maksimal
EP 1 1. Penanggung jawab dan pelaksana
kegiatan UKM Puskesmas
memastikan waktu dan tempat
pelaksanaan kegiatan yang mudah
diakses oleh masyarakat. 10 10
EP 2 2. Pelaksanaan kegiatan dilakukan
dengan metode dan teknologi yang
dikenal oleh masyarakat atau sasaran. 5 10
EP 3 3. Alur atau tahapan kegiatan
dikomunikasi dengan jelas kepada
masyarakat. 10 10
EP 4 4. Dilakukan evaluasi terhadap akses
masyarakat dan/atau sasaran terhadap
kegiatan dalam pelaksanaan UKM
Puskesmas. 10 10
EP 5 5. Dilakukan tindak lanjut terhadap
evaluai akses masyarakat dan/atau
sasaran terhadap kegiatan dalam
pelaksanaan UKM Puskesmas. 10 10
EP 6 6. Informasi tentang waktu dan
tempat pelaksanaan kegiatan UKM
termasuk jika terjadi perubahan
diberikan dengan jelas dan mmudah
diakses oleh masyarakat dan sasaran
kegiatan UKM 10 10
Jumlah 55 60 91,67%
114
KRITERIA 4.3.1. SKOR
SKOR Maksimal
EP 1 1. Kepala Puskesmas menetapkan
indikator dan target pencapaian
berdasarkan pedoman/acuan. 10 10
EP 2 2. Penanggung jawab UKM
Puskesmas dan Pelaksana
mengumpulkan data berdasarkan
indikator yang ditetapkan. 10 10
EP 3 3. Kepala Puskesmas, Penanggung
jawab UKM Puskesmas, dan
Pelaksana melakukan analisis
terhadap capaian indikator-indikator
yang telah ditetapkan. 10 10
EP 4 4. Kepala Puskesmas, Penanggung
jawab UKM Puskesmas, dan
Pelaksana menindaklanjuti hasil
analisis dalam bentuk upaya-upaya
perbaikan. 10 10
EP 5 5. Hasil analisis dan tindak lanjut
didokumentasikan. 10 10
Jumlah 50 50 100,00%
115
BAB.V. KEPemimpinan dan Manajemen Program Puskesmas (KMPP).
Puskesmas PEUNDEUY
Kab./Kota GARUT
Tanggal :30 September 2016
Surveior :
116
EP 4 4. Kepala Puskesmas melakukan evaluasi terhadap
pelaksanaan kegiatan orientasi Penanggung jawab
UKM Puskesmas dan Pelaksana yang baru
ditugaskan. 5 10
Jumlah 35 40 87,50%
10 10
EP 3 3. Dilakukan evaluasi terhadap penyampaian
informasi yang diberikan kepada sasaran,
pelaksana, lintas program dan lintas sektor terkait
untuk memastikan informasi tersebut dipahami
dengan baik. 10 10
Jumlah 30 30 100,00%
117
EP 5 5. Penanggung jawab UKM Puskesmas melakukan
koordinasi dalam pelaksanaan kegiatan kepada
lintas program dan lintas sektor terkait. 10 10
EP 6 6. Ada kejelasan peran lintas program dan lintas
sektor terkait yang disepakati bersama dan sesuai
pedoman penyelenggaraan UKM Puskesmas. 10 10
EP 7 7. Penanggung jawab UKM Puskesmas melakukan
evaluasi dan tindak lanjut terhadap pelaksanaan
komunikasi dan koordinasi lintas program dan
lintas sektor.
5 10
Jumlah 55 70 78,57%
10 10
Jumlah 60 60 100,00%
118
EP 1 1. Kepala Puskesmas menetapkan kebijakan yang
mewajibkan Penanggung jawab dan Pelaksana
UKM Puskesmas untuk memfasilitasi peran serta
masyarakat dan sasaran dalam survei mawas diri,
perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi
pelaksanaan UKM Puskesmas.
10 10
EP 2 2. Penanggung jawab UKM Puskesmas menyusun
rencana, kerangka acuan, dan prosedur
pemberdayaan masyarakat. 10 10
EP 3 3. Ada keterlibatan masyarakat dalam survey
mawas diri, perencanaan, pelaksanaan, monitoring,
dan evaluasi pelaksanaan UKM Puskesmas. 10 10
EP 4 4. Penanggung jawab UKM Puskesmas melakukan
komunikasi dengan masyarakat dan sasaran,
melalui media komunikasi yang ditetapkan. 10 10
EP 5 5. Adanya kegiatan dalam pelaksanaan UKM
Puskesmas yang bersumber dari swadaya
masyarakat serta kontribusi swasta.
0 10
Jumlah 40 50 80,00%
119
Jumlah 45 50 90,00%
10 10
EP 3 3. Kepala Puskesmas, Penanggung jawab
membahas hasil kajian kebutuhan masyarakat, dan
hasil kajian kebutuhan dan harapan sasaran dalam
penyusunan RUK.
10 10
EP 4 4. Kepala Puskesmas, Penanggung jawab UKM
Puskesmas membahas hasil kajian kebutuhan
masyarakat, dan hasil kajian kebutuhan dan harapan
sasaran dalam penyusunan RPK.
0 10
EP 5 5. Jadwal pelaksanaan kegiatan dilaksanakan
dengan memperhatikan usulan masyarakat atau
sasaran. 0 10
Jumlah 10 50 60,00%
10 10
EP 2 2. Pelaksanaan monitoring dilakukan dengan
prosedur yang jelas. 5 10
EP 3 3. Dilakukan pembahasan terhadap hasil monitoring
oleh Kepala Puskesmas, Penanggung jawab UKM
Puskesmas dan Pelaksana. 5 10
120
EP 4 4. Dilakukan penyesuaian rencana kegiatan oleh
Kepala Puskesmas, Penanggung jawab UKM
Puskesmas, lintas program dan lintas sektor terkait
berdasarkan hasil monitoring, dan jika ada
perubahan yang perlu dilakukan untuk
menyesuaikan dengan kebutuhan dan harapan
masyarakat atau sasaran.
0 10
EP 5 5. Pembahasan untuk perubahan rencana kegiatan
dilakukan berdasarkan prosedur yang jelas. 10 10
EP 6 6. Keseluruhan proses dan hasil monitoring
didokumentasikan. 0 10
EP 7 7. Keseluruhan proses dan hasil pembahasan
perubahan rencana kegiatan didokumentasikan. 0 10
Jumlah 30 70 42,86%
122
EP 3 3. Penanggung jawab UKM Puskesmas bersama
dengan lintas sektor mengidentifikasi peran masing-
masing lintas sektor terkait.
10 10
EP 4 4. Peran lintas program dan lintas sektor
didokumentasikan dalam kerangka acuan. 5 10
EP 5 5. Komunikasi lintas program dan lintas sektor
dilakukan melalui pertemuan lintas program dan
pertemuan lintas sektor. 10 10
Jumlah 45 50 90,00%
123
Jumlah 35 40 87,50%
124
EP 2 2. Hasil monitoring ditindaklanjuti untuk perbaikan
dalam pengelolaan dan pelaksanaan kegiatan. 10 10
EP 3 3. Hasil monitoring dan tindak lanjut perbaikan
didokumentasikan. 10 10
Jumlah 30 30 100%
125
EP 2 2. Hak dan kewajiban sasaran dikomunikasikan
kepada sasaran, pelaksana, lintas program dan lintas
sektor terkait.
10 10
Jumlah 20 20 100,00%
126
BAB. VI. Sasaran Kinerja dan MDGs. (SKM).
Puskesmas PEUNDEUY
Kab./Kota GARUT
Tanggal :30 September 2016
Surveior :
KRITERIA 6.1.2.
SKOR SKOR Maksimal
EP 1 1. Penanggung jawab UKM Puskesmas bersama
pelaksana melakukan pertemuan membahas kinerja
dan upaya perbaikan yang perlu dilakukan.
10 10
EP 2 2. Penilaian kinerja dilakukan berdasarkan indikator-
indikator kinerja yang ditetapkan untuk masing-
masing UKM Puskesmas mengacu kepada Standar
Pelayanan Minimal Kabupaten/Kota, dan Kebijakan
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. 10 10
127
EP 3 3. Penanggung jawab UKM Puskesmas dan
Pelaksana menunjukkan komitmen untuk
meningkatkan kinerja secara berkesinambungan.
10 10
EP 4 4. Penanggung jawab UKM Puskesmas bersama
dengan Pelaksana menyusun rencana perbaikan
kinerja berdasarkan hasil monitoring dan penilaian
kinerja. 5 10
EP 5 5. Penanggung jawab UKM Puskesmas bersama
dengan pelaksana melakukan perbaikan kinerja
secara berkesinambungan.
5 10
Jumlah
40 50 80,00%
KRITERIA 6.1.3.
SKOR SKOR Maksimal
EP 1 1. Keterlibatan lintas program dan lintas sektor terkait
dalam pertemuan monitoring dan evaluasi kinerja. 10 10
EP 2 2. Lintas program dan lintas sektor terkait
memberikan saran-saran inovatif untuk perbaikan
kinerja. 10 10
EP 3 3. Lintas program dan lintas sektor terkait berperan
aktif dalam penyusunan rencana perbaikan kinerja. 5 10
EP 4 4. Lintas program dan lintas sektor terkait berperan
aktif dalam pelaksanaan perbaikan kinerja. 0 10
Jumlah
25 40 62,50%
KRITERIA 6.1.4.
SKOR SKOR Maksimal
EP 1 1. Dilakukan survei untuk memperoleh masukan dari
tokoh masyarakat, lembaga swadaya masyarakat
dan/atau sasaran dalam upaya untuk perbaikan
kinerja. 0 10
EP 2 2. Dilakukan pertemuan bersama dengan tokoh
masyarakat, lembaga swadaya masyarakat dan/atau
sasaran untuk memberikan masukan perbaikan
kinerja. 10 10
EP 3 3. Ada keterlibatan tokoh masyarakat, lembaga
swadaya masyarakat dan/atau sasaran dalam
perencanaan perbaikan kinerja.
5 10
EP 4 4. Ada keterlibatan tokoh masyarakat, lembaga
swadaya masyarakat dan/atau sasaran dalam
pelaksanaan kegiatan perbaikan kinerja.
0 10
Jumlah
15 40 37,50%
128
KRITERIA 6.1.5.
SKOR SKOR Maksimal
EP 1 1. Kepala Puskesmas menetapkan kebijakan dan
prosedur pendokumentasian kegiatan perbaikan
kinerja. 10 10
EP 2 2. Kegiatan perbaikan kinerja didokumentasikan
sesuai prosedur yang ditetapkan. 5 10
EP 3 3. Kegiatan perbaikan kinerja disosialisasikan kepada
pelaksana, lintas program dan lintas sektor terkait. 5 10
Jumlah
20 30 66,67%
KRITERIA 6.1.6.
SKOR SKOR Maksimal
EP 1 1. Kepala Puskesmas bersama dengan Penanggung
jawab UKM Puskesmas menyusun rencana kaji
banding. 0 10
EP 2 2. Kepala Puskesmas bersama dengan Penanggung
jawab UKM Puskesmas dan Pelaksana menyusun
instrumen kaji banding.
5 10
EP 3 3. Penanggung jawab UKM Puskesmas bersama
dengan Pelaksana melakukan kegiatan kaji banding. 0 10
EP 4 4. Penanggung jawab UKM Puskesmas bersama
dengan Pelaksana mengidentifikasi peluang
perbaikan berdasarkan hasil kaji banding yang
dituangkan dalam rencana perbaikan kinerja.
0 10
EP 5 5. Penanggung jawab UKM Puskesmas bersama
dengan Pelaksana melakukan perbaikan kinerja. 0 10
EP 6 6. Penanggung jawab UKM Puskesmas melakukan
evaluasi kegiatan kaji banding. 0 10
EP 7 7. Penanggung jawab UKM Puskesmas melakukan
evaluasi terhadap perbaikan kinerja setelah dilakukan
kaji banding. 0 10
Jumlah
5 70 7,14%
Total Skor
155
Total EP
290
CAPAIAN
53,45%
129
BAB.VII. Layanan Klinis yang Berorientasi Pasien (LKPP).
Puskesmas Peundeuy
Kab./Kota Garut
Tanggal 30 September 2016
Surveior :
KRITERIA 7.1.1. Elemen Penilaian SKOR SKOR Maksimal FAKTA DAN ANALISIS REKOMENDASI
EP 1 1. Tersedia prosedur pendaftaran. 10 10
EP 2 2. Tersedia bagan alur pendaftaran. 10 10
EP 3 3. Petugas mengetahui dan mengikuti
prosedur tersebut. 10 10
EP 4 4. Pelanggan mengetahui dan
mengikuti alur yang ditetapkan. 5 10
EP 5 5. Terdapat cara mengetahui bahwa
pelanggan puas terhadap proses
pendaftaran. 10 10
EP 6 6. Terdapat tindak lanjut jika
pelanggan tidak puas 5 10
EP 7 7. Keselamatan pelanggan terjamin di
tempat pendaftaran. 10 10
Jumlah 60 70 85,71%
130
EP 3 3. Pelanggan dapat memperoleh
informasi lain tentang sarana pelayanan,
antara lain tarif, jenis pelayanan,
rujukan, ketersediaan tempat tidur untuk
Puskesmas perawatan/rawat inap dan
informasi lain yang dibutuhkan
10 10
EP 4 4. Pelanggan mendapat tanggapan
sesuai yang dibutuhkan ketika meminta
informasi kepada petugas 5 10
EP 5 5. Tersedia informasi tentang kerjasama
dengan fasilitas rujukan lain 0 10
EP 6 6. Tersedia informasi tentang bentuk
kerjasama dengan fasilitas rujukan lain 0 10
Jumlah 35 60 58,33%
131
EP 5 5. Terdapat kriteria petugas yang
bertugas di ruang pendaftaran 10 10
EP 6 6. Petugas tersebut bekerja dengan
efisien, ramah, dan responsif terhadap
kebutuhan pelanggan 10 10
EP 7 7. Terdapat mekanisme koordinasi
petugas di ruang pendaftaran dengan
unit lain/ unit terkait agar pasien/
keluarga pasien memperoleh pelayanan
10 10
EP 8 8. Terdapat upaya Puskemas memenuhi
hak dan kewajiban pasien/keluarga, dan
petugas dalam proses pemberian
pelayanan di Puskesmas
10 10
Jumlah 70 80 87,50%
133
EP 4 4. Prosedur pengkajian yang ada
menjamin tidak terjadi pengulangan
yang tidak perlu
10 10
Jumlah 40 40 100,00%
134
EP 4 4. Pasien emergensi diperiksa dan
dibuat stabil terlebih dahulu sesuai
kemampuan Puskesmas sebelum dirujuk
ke pelayanan yang mempunyai
kemampuan lebih tinggi 10 10
Jumlah 40 40 100,00%
135
EP 3 3. Peralatan dan sarana pelayanan yang
digunakan menjamin keamanan pasien
dan petugas 5 10
Jumlah 20 30 66,67%
136
EP 2 2. Rencana layanan disusun untuk setiap
pasien dengan kejelasan tujuan yang
ingin dicapai 5 10
EP 3 3. Penyusunan rencana layanan tersebut
mempertimbangkan kebutuhan biologis,
psikologis, sosial, spiritual dan tata nilai
budaya pasien
5 10
EP 4 4. Bila memungkinkan dan tersedia,
pasien/keluarga pasien diperbolehkan
untuk memilih tenaga/ profesi kesehatan 10 10
Jumlah 25 40 62,50%
139
EP 2 2. Kompetensi staf yang melakukan
monitor sesuai dengan kondisi pasien. 5 10
Jumlah 15 20 75,00%
140
EP 2 2. Tersedia kebijakan dan prosedur
penanganan pasien gawat darurat
(emergensi) 10 10
EP 3 3. Tersedia kebijakan dan prosedur
penanganan pasien berisiko tinggi 10 10
EP 4 4. Terdapat kerjasama dengan sarana
kesehatan yang lain, apabila tidak
tersedia pelayanan gawat darurat 24 jam 10 10
EP 5 5. Tersedia prosedur pencegahan
(kewaspadaan universal) terhadap
terjadinya infeksi yang mungkin
diperoleh akibat pelayanan yang
diberikan baik bagi petugas maupun
pasien dalam penanganan pasien
berisiko tinggi. 10 10
Jumlah 50 50 100,00%
141
EP 3 3. Tersedia data yang dibutuhkan untuk
mengetahui pencapaian tujuan dan hasil
pelaksanaan layanan klinis 5 10
EP 4 4. Dilakukan analisis terhadap indikator
yang dikumpulkan 5 10
EP 5 5. Dilakukan tindak lanjut terhadap hasil
analisis tersebut untuk perbaikan
layanan klinis 5 10
Jumlah 30 50 60,00%
143
EP 2 2. Pelayanan anestesi lokal dan sedasi
dilakukan oleh tenaga kesehatan yang
kompeten 10 10
EP 3 3. Pelaksanaan anestesi lokal dan sedasi
dipandu dengan kebijakan dan prosedur
yang jelas 10 10
EP 4 4. Selama pemberian anestesi lokal dan
sedasi petugas melakukan monitoring
status fisiologi pasien 10 10
EP 5 5. Anestesi lokal dan sedasi, teknik
anestesi lokal dan sedasi ditulis dalam
rekam medis pasien 10 10
Jumlah 50 50 100,00%
144
EP 5 5. Pembedahan dilakukan berdasarkan
prosedur yang ditetapkan 10 10
EP 6 6. Laporan/catatan operasi dituliskan
dalam rekam medis 5 10
EP 7 7. Status fisiologi pasien dimonitor terus
menerus selama dan segera setelah
pembedahan dan dituliskan dalam
rekam medis
10 10
Jumlah 65 70 92,86%
145
Jumlah 40 40 100,00%
146
KRITERIA 7.9.3. SKOR SKOR Maksimal
EP 1 1. Pasien yang pada kajian awal berada
pada risiko nutrisi, mendapat terapi gizi. 0 10
EP 2 2. Suatu proses kerjasama dipakai untuk
merencanakan, memberikan dan
memonitor pemberian asuhan gizi 0 10
EP 3 3. Respons pasien terhadap asuhan gizi
dimonitor 0 10
EP 4 4. Respons pasien terhadap asuhan gizi
dicatat dalam rekam medis 0 10
Jumlah 0 40 0,00%
148
EP 4 4. Dilakukan persetujuan rujukan dari
pasien/keluarga pasien 5 10
Jumlah 35 40 87,50%
Puskesmas : Peundeuy
Kab./Kota : Garut
Tanggal : 30 September 2016
Surveior :
149
EP 2 2. Tersedia jenis dan jumlah petugas
kesehatan yang kompeten sesuai
kebutuhan dan jam buka pelayanan 10 10
EP 3 3. Pemeriksaan laboratorium
dilakukan oleh analis/petugas yang
terlatih dan berpengalaman 10 10
EP 4 4. Interpretasi hasil pemeriksaan
laboratorium dilakukan oleh petugas
yang terlatih dan berpengalaman 10 10
Jumlah 40 40 100,00%
154
EP 3 3. Petugas laboratorium melaporkan
kegiatan pelaksanaan program
keselamatan kepada pengelola
program keselamatan di Puskesmas
sekurang-kurangnya setahun sekali
dan bila terjadi insiden keselamatan
10 10
EP 4 4. Terdapat kebijakan dan prosedur
tertulis tentang penanganan dan
pembuangan bahan berbahaya 10 10
EP 5 5. Dilakukan identifikasi, analisis
dan tindak lanjut risiko keselamatan
di laboratorium 10 10
EP 6 6. Staf laboratorium diberikan
orientasi untuk prosedur dan praktik
keselamatan/keamanan kerja 10 10
EP 7 7. Staf laboratorium mendapat
pelatihan/pendidikan untuk prosedur
baru dan penggunaan bahan
berbahaya yang baru, maupun
peralatan yang baru. 10 10
Jumlah 65 70 92,86%
155
EP 4 4. Ada kebijakan dan prosedur yang
menjamin ketersediaan obat-obat
yang seharusnya ada 10 10
EP 5 5. Tersedia pelayanan obat-obatan
selama tujuh hari dalam seminggu
dan 24 jam pada Puskesmas yang
memberikan pelayanan gawat
darurat 10 10
EP 6 6. Tersedia daftar formularium obat
Puskesmas 10 10
EP 7 7. Dilakukan evaluasi dan tindak
lanjut ketersediaan obat
dibandingkan dengan formularium 10 10
EP 8 8. Dilakukan evaluasi dan tindak
lanjut kesesuaian peresepan dengan
formularium. 10 10
Jumlah 80 80 100,00%
158
Jumlah 40 40 100,00%
164
EP 2 2. Terdapat standarisasi kode
klasifikasi diagnosis dan terminologi
yang disusun oleh Puskesmas
(minimal 10 besar penyakit)
10 10
EP 3 3. Dilakukan pembakuan singkatan-
singkatan yang digunakan dalam
pelayanan sesuai dengan standar
nasional atau lokal
10 10
Jumlah 30 30 100,00%
165
EP 2 2. Sistem pengkodean,
penyimpanan, dan dokumentasi
memudahkan petugas untuk
menemukan rekam pasien tepat
waktu maupun untuk mencatat
pelayanan yang diberikan kepada
pasien 10 10
EP 3 3. Ada kebijakan dan prosedur
penyimpanan berkas rekam medis
dengan kejelasan masa retensi sesuai
peraturan perundangan yang
berlaku. 10 10
Jumlah 30 30 100,00%
167
EP 4 4. Dilakukan pemantauan, evaluasi
dan tindak lanjut terhadap
pelaksanaan kebijakan dan prosedur
penanganan limbah berbahaya
10 10
Jumlah 40 40 100,00%
168
EP 1 1. Ditetapkan kebijakan dan
prosedur untuk memisahkan alat
yang bersih dan alat yang kotor, alat
yang memerlukan sterilisasi, alat
yang membutuhkan perawatan lebih
lanjut (tidak siap pakai), serta alat-
alat yang membutuhkan persyaratan
khusus untuk peletakannya 10 10
EP 2 2. Tersedia prosedur sterilisasi alat-
alat yang perlu disterilkan 10 10
EP 3 3. Dilakukan pemantauan terhadap
pelaksanaan prosedur secara berkala 10 10
EP 4 4. Apabila memperoleh bantuan
peralatan, persyaratan-persyaratan
fisik, tehnis, maupun petugas yang
berkaitan dengan operasionalisasi
alat tersebut dapat dipenuhi
10 10
Jumlah 40 40 100,00%
170
Jumlah 30 30 100,00%
171
EP 2 2. Jika tidak tersedia tenaga
kesehatan yang memenuhi
persyaratan untuk menjalankan
kewenangan dalam pelayanan klinis,
ditetapkan petugas kesehatan dengan
persyaratan tertentu untuk diberi
kewenangan khusus 10 10
EP 3 3. Apabila tenaga kesehatan tersebut
diberi kewenangan khusus,
dilakukan penilaian terhadap
pengetahuan dan keterampilan yang
terkait dengan kewenangan khusus
yang diberikan 5 10
EP 4 4. Dilakukan evaluasi dan tindak
lanjut terhadap pelaksanaan uraian
tugas dan wewenang bagi setiap
tenaga kesehatan 10 10
Jumlah 30 40 75,00%
172
BAB.IX.Peningkatan Mutu Klinis dan Keselamantan Pasien (PMPK).
Puskesmas :
Kab./Kota :
Tanggal :
Surveior :
SKOR
KRITERIA 9.1.1. SKOR Maksimal FAKTA/ANALISIS RE
EP 1 1. Adanya peran aktif tenaga klinis
dalam merencanakan dan mengevaluasi
mutu layanan klinis dan upaya
peningkatan keselamatan pasien.
10 10
EP 2 2. Ditetapkan indikator dan standar
mutu klinis untuk monitoring dan
penilaian mutu klinis.
10 10
EP 3 3. Dilakukan pengumpulan data,
analisis, dan pelaporan mutu klinis
dilakukan secara berkala.
0 10
EP 4 4. Pimpinan Puskesmas bersama tenaga
klinis melakukan evaluasi dan tindak
lanjut terhadap hasil monitoring dan
penilaian mutu klinis.
10 10
EP 5 5. Dilakukan identifikasi dan 0 10
dokumentasi terhadap Kejadian Tidak
Diharapkan (KTD), Kejadian Tidak
Cedera (KTC), Kondisi Potensial Cedera
(KPC), maupun Kejadian Nyaris Cedera
173
(KNC).
SKOR
KRITERIA 9.1.2. SKOR Maksimal
EP 1 1. Dilakukan evaluasi dan perbaikan
perilaku dalam pelayanan klinis oleh
tenaga klinis dalam pelayanan klinis
yang mencerminkan budaya
keselamatan dan budaya perbaikan
yang berkelanjutan.
0 10
174
EP 2 2. Budaya mutu dan keselamatan pasien
diterapkan dalam pelayanan klinis
0 10
EP 3 3. Ada keterlibatan tenaga klinis dalam
kegiatan peningkatan mutu yang
ditunjukkan dalam penyusunan
indikator untuk menilai perilaku dalam
pemberian pelayanan klinis dan ide-ide
perbaikan
10 10
Jumlah 10 30 33,33%
SKOR
KRITERIA 9.1.3. SKOR Maksimal
EP 1 1. Dialokasikan sumber daya yang cukup
untuk kegiatan perbaikan mutu layanan
klinis dan upaya keselamatan pasien.
10 10
EP 2 2. Ada program/kegiatan peningkatan
mutu layanan klinis dan keselamatan
pasien yang disusun dan direncanakan
oleh tenaga klinis.
10 10
EP 3 3. Program/kegiatan tersebut
dilaksanakan sesuai rencana, dievaluasi,
dan ditindak lanjuti
10 10
Jumlah 30 30 100,00%
SKOR
KRITERIA 9.2.1. SKOR Maksimal
EP 1 1. Dilakukan identifikasi fungsi dan 0 10
proses pelayanan yang prioritas untuk
diperbaiki dengan kriteria yang
175
ditetapkan
176
Maksimal
EP 1 1. Standar/prosedur layanan klinis
disusun dan dibakukan didasarkan atas
prioritas fungsi dan proses pelayanan
10 10
EP 2 2. Standar tersebut disusun
berdasarkan acuan yang jelas
10 10
EP 3 3. Tersedia dokumen yang menjadi
acuan dalam penyusunan standar
10 10
EP 4 4. Ditetapkan prosedur penyusunan
standar/prosedur layanan klinis
10 10
EP 5 5. Penyusunan standar/prosedur
layanan klinis sesuai dengan prosedur
10 10
Jumlah 50 50 100,00%
SKOR
KRITERIA 9.3.1. SKOR Maksimal
EP 1 1. Disusun dan ditetapkan indikator
mutu layanan klinis yang telah
disepakati bersama
10 10
EP 2 2. Ditetapkan sasaran-sasaran
keselamatan pasien sebagaimana
tertulis dalam Pokok Pikiran.
10 10
EP 3 3. Dilakukan pengukuran mutu layanan
klinis mencakup aspek penilaian pasien,
pelayanan penunjang diagnosis,
penggunaan obat antibiotika, dan
pengendalian infeksi nosocomial
0 10
177
EP 4 4. Dilakukan pengukuran terhadap
indikator-indikator keselamatan pasien
sebagaimana tertulis dalam Pokok
Pikiran
0 10
Jumlah 20 40 50,00%
SKOR
KRITERIA 9.3.2. SKOR Maksimal
EP 1 1. Ada penetapan target mutu layanan
klinis dan keselamatan pasien yang akan
dicapai
10 10
EP 2 2. Target tersebut ditetapkan dengan
mempertimbangkan pencapaian mutu
klinis sebelumnya, pencapaian optimal
pada sarana kesehatan yang serupa,
dan sumber daya yang dimiliki
10 10
EP 3 3. Proses penetapan target tersebut
melibatkan tenaga profesi kesehatan
yang terkait
10
Jumlah 20 30 50,00%
SKOR
KRITERIA 9.3.3. SKOR Maksimal
EP 1 1. Data mutu layanan klinis dan
keselamatan pasien dikumpulkan secara
periodic
0 10
EP 2 2. Data mutu layanan klinis dan
keselamatan pasien didokumentasikan
0 10
178
EP 3 3. Data mutu layanan klinis dan
keselamatan pasien dianalisis untuk
menentukan rencana dan langkah-
langkah perbaikan mutu layanan klinis
dan keselamatan pasien
0 10
Jumlah 0 30 0,00%
SKOR
KRITERIA 9.4.1. SKOR Maksimal
EP 1 1. Ada kejelasan siapa yang
bertanggung jawab untuk peningkatan
mutu layanan klinis dan keselamatan
pasien
10 10
EP 2 2. Terdapat tim peningkatan mutu
layanan klinis dan keselamatan pasien
yang berfungsi dengan baik
10 10
EP 3 3. Ada kejelasan uraian tugas dan
tanggung jawab tim
10 10
EP 4 4. Ada rencana dan program
peningkatan mutu layanan klinis dan
keselamatan pasien yang dilaksanakan
sesuai dengan rencana yang disusun
0 10
Jumlah 30 40 75,00%
SKOR
KRITERIA 9.4.2. SKOR Maksimal
EP 1 1. Data monitoring mutu layanan klinis 0 10
dan keselamatan dikumpulkan secara
179
teratur
SKOR
KRITERIA 9.4.3. SKOR Maksimal
180
EP 1 1. Petugas mencatat peningkatan
setelah pelaksanaan kegiatan
peningkatan mutu layanan klinis dan
keselamatan pasien
0 10
EP 2 2. Dilakukan evaluasi terhadap hasil
penilaian dengan menggunakan
indikator-indikator mutu layanan klinis
dan keselamatan pasien untuk menilai
adanya perbaikan
0 10
EP 3 3. Hasil perbaikan ditindak lanjuti untuk
perubahan standar/prosedur
pelayanan.
0 10
EP 4 4. Dilakukan pendokumentasian
terhadap keseluruhan upaya
peningkatan mutu layanan klinis dan
keselamatan pasien
0 10
Jumlah 0 40 0,00%
SKOR
KRITERIA 9.4.4. SKOR Maksimal
EP 1 1. Ditetapkan kebijakan dan prosedur
distribusi informasi dan komunikasi
hasil-hasil peningkatan mutu layanan
klinis dan keselamatan pasien
10 10
EP 2 2. Proses dan hasil kegiatan 0 10
peningkatan mutu layanan klinis dan
keselamatan pasien disosialisasikan dan
dikomunikasikan kepada semua petugas
kesehatan yang memberikan pelayanan
181
klinis
182
PERENCANAAN PERBAIKAN
NAMA FKTP : UPTD PUSKESMAS PEUNDEUY
Standar /
No Kriteria Metode Penanggung
Langkah Pemenuhan EP Indikator Pencapaian Waktu Keterangan
Elemen Perbaikan Jawab
Penilaian
Perbaikan dan pembuatan
Revisi dan kaji Terpenuhinya EP dan
1. Bab !,2,3 EP yang 1 bulan Tiem Admen
ulang Bukti Telusur
dipersyaratkan
Perbaikan dan pembuatan
Revisi dan kaji Terpenuhinya EP dan
2. Bab : 4,5,6 EP yang 1 bulan UKM
ulang Bukti Telusur
dipersyaratkan
Perbaikan dan pembuatan
Revisi dan kaji Terpenuhinya EP dan
3. Bab : 7,8,9 EP yang 1 bulan UKP
ulang Bukti Telusur
dipersyaratkan
4
Mahmud,S.Kep,Ners,M.Si
NIP : 196904011991031011
183