Semua bentuk pelayanan kesehatan yang diselenggarakan oleh puskesmas tercakup
dalam program kesehatan dasar atau program pokok puskesmas. Agar dapat memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh (comprehensive health care services) kepada masyarakat di wilayah kerja, puskesmas menjalankan beberapa usaha pokok (basic health care service/public health essential) yang meliputi program : 1. Kesehatan Ibu dan Anak 7. Penyuluhan Kesehatan Masyarakat 2. Keluarga Berencana 8. Laboratorium 3. Pemberantasan Penyakit Menular 9. Kesehatan Sekolah 4. Peningkatan Gizi 10. Perawatan Kesehatan Masyarakat 5. Kesehatan Lingkungan 11. Kesehatan Jiwa 6. Pengobatan 12. Kesehatan Gigi Semua program pokok yang dilaksanakan di Puskesmas merupakan pengembangan program pokok pelayanan kesehatan dasar (basic health care services) seperti yang dianjurkan oleh WHO yang dikenal dengan “Basic Seven”. Basic Seven tersebut terdiri dari : 1. Maternal and Child Health Care (MCHC) 5. Simple Laboratory 2. Communicable Diasease Control (CDC) 6. Medical Care (MC) 3. Environmental Sanitation (ES) 7. Simple Statistic 4. Health Education (HE) Dari 12 program pokok Puskesmas, Basic Seven WHO harus lebih diprioritaskan untuk dikembangkan sesuai dengan masalah kesehatan masyarakat yang potensial berkembang di wilayah kerja, kemampuan sumber daya manusia yang dimiliki oleh Puskesmas, dukungan sarana/prasarana yang tersedia di Puskesmas, dan peran serta masyarakat. Berdasarkan definisi Public Health menurut Winslow, pengembangan program kesehatan masyarakat di suatu wilayah terdiri dari tiga komponen pokok yaitu kegiatan yang berhubungan dengan pencegahan penyakit (preventing disease), memperpanjang hidup (prologing life), dan peran serta masyarakat (community participation). Konsep umum yang dapat digunakan untuk mengkaji program pokok Puskesmas meliputi tujuan program, sasaran, dan ruang lingkup. 1. Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) Tujuan : a. Menurunkan kematian (mortality) dan kejadian sakit (morbility) di kalangan ibu. Kegiatan program ini ditujukan untuk menjaga kesehatan ibu selama kehamilan, pada saat bersalin, dan saat ibu menyusui. b. Meningkatkan derajat kesehatan anak, melalui pemantauan status gizi dan pencegahan sedini mungkin berbagi penyakit menular yang dapat dicegah dengan imunisasi dasar sehingga anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal. Sasaran : Sasaran primer (ibu hamil, ibu menyusui, dan anak-anak sampai 5 tahun) dan sasaran sekunder (dukun bersalin dan kader kesehatan). Ruang lingkup kegiatan : a. Memeriksa kesehatan ibu hamil (ANC). b. Mengamati perkembangan dan pertumbuhan anak-anak balita, integrasi dengan program gizi. c. Memberikan nasihat tentang makanan, mencegah timbulnya masalah gizi karena kekurangan protein dan kalori dan memperkenalkan jenis makanan tambahan (vitamin dan garam yodium). Integrasi program PKM (konseling) dan gizi. d. Memberikan pelayanan KB kepada pasangan usia subur. Integrasi program KB. e. Merujuk ibu-ibu atau anak-anak yang memerlukan pengobatan. Integrasi program pengobatan. f. Memberikan pertolongan persalinan dan bimbingan selama masa nifas. Integrasi dengan program perawatan kesehatan masyarakat. g. Mengadakan latihan untuk dukun bersalin dan kader kesehatan Posyandu. 2. Keluarga Berencana (KB) Tujuan : Menurunkan angka kelahiran dan meningkatkan kesehatan ibu sehingga di dalam keluarganya akan berkembang Norma Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera (NKKBS). Sasaran : Pasangan Usia Subur (PUS) Ruang lingkup kegiatan : a. Mengadakan penyuluhan KB, baik di Puskesmas maupun di masyarakat. b. Menyediakan dan pemasangan alat-alat kontrasepsi, memberikan pelayanan pengobatan efek samping KB. c. Mengadakan kursus keluarga berencana untuk para dukun bersalin. 3. Pemberantasan Penyakit Menular (P2M) Tujuan : Menemukan kasus penyakit menular sedini mungkin dan mengurangi berbagai faktor risiko lingkungan masyarakat yang memudahkan terjadinya penyebaran penyakit menular di suatu wilayah, memberikan proteksi khusus kepada kelompok masyarakat tertentu agar terhindar dari penularan penyakit. Sasaran : Ibu hamil, balita, anak-anak sekolah untuk kegiatan imunisasi. Sasaran sekunder adalah lingkungan pemukiman masyarakat. Serta kelompok- kelompok tertentu masyarakat yang berperilaku berisiko tinggi. Ruang lingkup kegiatan : a. Surveilan epidemiologi Menemukan kasus penyakit menular sedini mungkin. Kegiatannya ada 2 jenis : Active Case Detection(ACD) dan Passive Case Detection (PCD). Kegiatannya meliputi empat cara yaitu pengembangan sistem pencatatan dan pelaporan rutin, sistem pencatatan dan pelaporan di daerah senitel, survei khusus untuk penyakit menular tertentu dan investigasi kasus jika terjadi ledakan penyakit menular. b. Imunisasi Dilakukan untuk memberikan pelindungan kepada kelompok masyarakat tertentu untuk mencegah terjadi penularan penyakit seperti TBC dan campak. Imunisasi di jadwalkan di puskesmas dan mulai di berikan untuk bayi yang baru lahir. c. Pemberantasan vektor Dilakukan dengan penyemprotan menggunakan insektisida (DDT, ICON), fogging dan abatisasi untuk DHF; Oiling, drainase genangan air, dan perbaikan sistem pembuangan sampah untuk pemberantasan malaria. 4. Upaya Peningkatan Gizi Tujuan : Meningkatkan status gizi masyarakat melalui usaha pemantauan status gizi kelompok masyarakat yang mempunyai risiko tinggi (ibu hamil dan balita), pemberian makanan tambahan (PMT) baik yang bersifat penyeluhan maupun pemulihan. Sasaran : Ibu hamil, ibu menyusui, dan anak-anak yang berumur di bawah5 tahun. Penduduk yang tinggal di daerah rawan pangan perlu mendapat perhatian Puskesmas. Ruang lingkup kegiatan : a. Menimbang berat badan balita untuk memantau pertumbuhan anak. Dilakukan setiap bulan di puskesmas maupun posyandu. Indikator keberhasilan pemantauan status gizi balita digunakan SKDN ( S=jumlah semua balita, K=anak yang mempunyai KMS, D=balita yang datang ke tempat penimbangan, dan N=balita yang datang teratur dan BB naik) yang ditulis dalam buku KMS (Kartu Menuju Sehat). b. Pemeriksaan Hb dan BB pada ibu hamil secara rutin yang dilakukan minimal 4 kali selama kehamilan. c. Pemberian Makanan Tambahan (PMT) PMT penyuluhan dilakukan melalui demonstrasi pemilihan bahan makanan yang bergizi dan cara memasaknya. PMT pemulihan dilakukan melalui pemberian makanan sifatnya suplementasi (vit A dan susu). d. Memberikan penyuluhan gizi kepada masyarakat e. Pemberian vit A untuk bayi 2× setahun, suplemen tablet besi (sulfas ferrosus) untuk ibu hamil dan pemberian obat cacing untuk anak yang kurang gizi. 5. Usaha Kesehatan Lingkungan Tujuan : Menanggulangi dan mebghilangkan unsur-unsur fisik pada lingkungan sehingga faktor lingkungan yang kurang sehat tidak menjadi faktor risiko timbulnya penyakit menular di masyarakat. Sasaran : Tempat umum (kondisi lingkungan fisik dan para pengolah makanan) Ruang lingkup kegiatan : a. Memperbaiki sistem pembuangan kotoran manusia 1) Pembuatan dan penyediaan jamban keluarga (Inpres Jaga) 2) Penyuluhan kesehatan lingkungan dilakukan melalui demonstrasi pembuatan jamban keluarga b. Menyediakan air bersih 1) Perlindungan terhadap sumber mata air yang digunakan penduduk. 2) Penyuluhan melalui demonstrasi tentang pembuatan sumur. 3) Penyediaan sumur pompa tangan ( SPT dangkal dan dalam). 4) Mengadakan penyuluhan kesehatan tentang air minum sehat. 5) Melakukan tes secara rutin pada air yang dikonsumsi masyarakat. c. Pembuangan sampah d. Pengawasan terhadap tempat-tempat umum 6. Pengobatan Tujuan : Memberikan pengobatan dan perawatan kepada masyarakat. Sasaran : Masyarakat yang di wilayah kerjanya yang mengunjungi puskesmas untuk mencari pengobatan. Ruang lingkup kegiatan : a. Menegakkan diagnosis, memberikan pengobatan untuk penderita yang berobat jalan atau pelayanan rawat inap khusus untuk Puskesmas yang mempunyai tempat tidur. b. Merujuk penderita ke pusat rujukan medis sesuai dengan jenis penyakit yang tidak mampu ditangani oleh Puskesmas. c. Menyelenggarakan Puskesmas keliling untuk menjangkau wilayah kerja Puskesmas yang belum mempunyai Puskesmas pembantu atau wilayah pemukiman penduduk yang sulit sarana transportasi. 7. Penyuluhan Kesehatan Masyarakat (PKM) Tujuan : Meningkatkan kesadaran penduduk akan nilai kesehatan, melalui upaya promosi kesehatan sehingga masyarakat dengan sadar mau mengubah perilakunya menjadi perilaku sehat. Sasaran : Kelompok masyarakat yang berisiko tertukar penyakit maupun masyarakat umum. Ruang lingkup kegiatan : Kegiatan penyuluhan dilakukan secara berkala untuk kelompok masyarakat di wilayah kerja puskesmas. Penyuluhan tidak saja dengan ceramah, tetapi juga menggunakan alat peraga dan media. 8. Laboratorium Tujuan : Memeriksa spesimen darah, sputum, feses, urin untuk membantu menegakkan diagnosis penyakit. Spesimen air juga diperiksa untuk mengetahui pencemaran air minum yang dikonsumsi masyarakat. Sasaran : Pasien yang berkunjung ke Puskesmas (Passive Case Detection/PCD) dan penderita penyakit menular dan keluarganya yang dicari di rumahnya masing- masi (Active Case Detection/ACD). Ruang lingkup kegiatan : a. Mempersiapkan dan memeriksa spesimen di Puskesmas. b. Mengirimkan spesimen untuk pemeriksaan lab ke tingat pelayanan yang lebih tinggi sesuai dengan kemampuan lab rujukan. 9. Usaha Kegiatan Sekolah (UKS) Tujuan : Meningkatkan derajat kesehatan anak dan lingkungan sekolah. Sasaran : Sasaran primer (murid SD, SLTP, SLTA, dan lingkungan sekolah) dan sasaran sekunder (Guru olahraga dan kesehatan) Ruang lingkup kegiatan : a. Melakukan pemerikasaankesehatan pada anak secara berkala. b. Mengupayakan lingkungan sekolah yang sehat. c. Pendidikan kesehatan tentang kebersihan perseorangan, kesehatan gigi, kesehatan lingkungan, dll. d. Mengembangkan pelayanan kesehatan primer (P3K) disekolah. e. Imunisasi BCG dan DT unutk anak SD kelas I dan VI. f. Melaksanakan penimbangan anak yang baru masuk SD untuk memantau status gizinya. 10. Perawatan Kesehatan Masyarakat/Public Health Nursing (PHN) Tujuan : a. Memberikan pelayanan perawatan secara menyeluruh kepada pasien dan keluarganya di rumah pasien b. Memberikan konseling kepada anggota keluarga untuk mengenali kebutuhan kesehatannya sendiri dan cara-cara penanggulangannya disesuaikan dengan batas batas kemampuan mereka. c. Menunjangang program kesehatan lainnya dalam usaha pencegahan penyakit, peningkatan dan pemulihan kesehatan individu dan keluarganya. Sasaran : Kelompok masyarakat dengan risiko tinggi dan penderita penyakit kronis dan lingkungan fisik rumah tangga. Ruang lingkup kegiatan : Melaksanakan perawatan kesehatan perorangan, keluarga, dan kelompok masyarakat. Semua kegiatan yang dilakukan di luar Puskesmas yaitu di tingkat rumah tangga. Misalnya pertolongan persalinan. 11. Usaha Kesehatan Jiwa Tujuan : Untuk mencapai tingkat kesehatan jiwa masyarakat secara optimal. Sasaran: Penderita gangguan jiwa dan keluarganya yang datang ke Puskesmas termasuk pasien yang dirujuk oleh RS Jiwa untuk rehabilitasi soail. Ruang lingkup kegiatan : a. Mengenali penderita yang memerlukan pelayanan kesehatan psikitri. b. Memberikan pertolongan pertama psikiatri, pengobatan atau merujuk pasien ke RS Jiwa. c. Memberikan penyuluhan kesehatan jiwa kelompok penduduk di wilayah kerja Puskesmas. d. Memberikan perawatan lanjut dan rehabilitasi sosial untuk penderita dan keluarganya setelah pasien dirawat di RS Jiwa 12. Usaha Kesehatan Gisi (UKG) Tujuan : Menghilangkan atau mengurangi gangguan kesehatan gigi dan mempertinggi kesadaran kelompok masyarakat tentang pentingnya pemeliharaan kesehatan gigi. Sasaran : Ibu hamil, anak SD, dan masyarakat yang datang ke Puskesmas dengan keluhan gangguan kesehatan gigi. Ruang lingkup kegiatan : a. Melakukan pemeriksaan kesehatan gigi dan perawatan gigi secara rutin untuk anak-anak sekolah dan ibu hamil. b. Penyuluhan kesehatan gigi di sekolah.
Tabel 1 : Kegiatan Pokok dan Kegiatan Terintegrasi Program Puskesmas
Program Pokok Kegiatan Utama Kegiatan Integrasi KIA/KB ANC pertolongan persalinan Imunisasi Latihan dukun Pemeriksaan Hb Pemasangan alat kontarsepsi Penimbangan berap badan Pemeriksaan efek samping anak Pembagian tab Fe Pembagian Vit A Konseling P2M Surveilan Epidemiologi Penyuluhan Imunisasi Kebersihan lingkungan Pemberantasan vektor Pengobatan Gizi Penimbangan anak Penyuluhan Pemeriksaan Hb Konseling PMT, Vit A, Tab Fe Pengobatan Pemeriksaan pasien Pendidikan kesehatan Diagnosis Konseling Pengobatan Rujukan Kesehatan Lingkungan Pengawasan tempat-tempat Penyuluhan umum Pengadaan SAMI-JAGA, SPAL Pelindung sumber air penduduk PKM Penyuluhan secara berkelompok PHN Perawatan pasien di rumah Penyuluhan/konseling (community out-rearch Kegiatan pengobatan program) Kegiatan kesehatan lingkungan Kegiatan KIA, dst Laboratorium Pemeriksaan sediaan (darah, urin, sputum feses) Rujukan UKG Pemeriksaan gigi Penyuluhan Pengobatan Rujukan UKS Pelayanan kesehatan yang Pemeriksaan kesehatan dilakukan di sekolah dengan Pengobatan sasaran murid dan lingkungan Pemeriksaan gigi sekolah Penyuluhan Imunisasi UKJ Pemeriksaan kesehatan jiwa Penyuuhan Pengobatan Konseling Rujukan PHN
Sumber : Muninja, A.A. Gde. 2004. Manajemen Kesehatan Edisi II. Jakarta : Buku Kedokteran ECG.