Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

Ditujukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Ilmu Kesehatan
Masyarakat (IKM) mengenai Promosi Kesehatan Penyakit Diare

Anggota Kelompok :
Anis Maspupah

(23131039)

Chintya Puspasari

(23131041)

Winda Wijayanti

(23131045)

Desi Susanti

(23131065)

Annisa Kusuma Wardani

(23131129)

SEKOLAH TINGGI FARMASI BANDUNG


Jl. Soekarno Hatta no.754 Bandung
2013/2014

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
rahmat dan inayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah Ilmu Kesehatan
Masyarakat dengan judul Promosi Kesehatan cara pencegahan penyakit diare ini tepat
pada waktunya.
Kami menyadari sungguh bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan dengan kata lain masih terdapat banyak kekurangan, oleh sebab itu kritik dan
saran yang sifatnya membangun sangat kami harapkan guna penyempurnaan makalah ini
kedepan.
Tak lupa pula kami ucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu kami dalam penyusunan makalah ini.
Akhir kata semoga Makalah Ilmu Kesehatan Masyarakat ini berguna bagi kita semua.

Bandung, juli 2015

DAFTAR ISI
halaman
JUDUL

KATA PENGANTAR

ii

DAFTAR ISI

iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.2 Alasan Promosi Kesehatan

1.3. Tujuan

1.3.1 Tujuan Umum

1.3.2 Tujuan Khusus

BAB II ISI

2.1 Dreskipsi Projek

2.2 Pola Kegiatan

2.3 Metode Evaluasi

2.4 Hasil Promosi Kesehatan

2.5 Batasan Promosi Kesehatan

BAB III PENUTUP

3.1.

Kesimpulan

3.2.

Saran

DAFTAR PUSTAKA

ii

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Masih banyak tantangan yang dihadapi indonesia mengenai masalah air minum,
hygien dan sanitasi. Menurut salah satu penilitian Program Studi Magister Kedokteran
Keluarga Minat Utama Pendidikan Keluarga menyatakan bahwa Hasil Studi Indonesia
Sanitation Sector Development Program (ISSDP) tahun 2006, menunujkan 47%
masyarakat masih berperilaku buang air besar ke sungai, sawah, kolam kebun, dan
tempat terbuka. Berdasarkan studi Basic Human Service (BHS) di Indonesia tahun 2006,
perilaku masyarakat dalam mencuci tangan adalah setelah buang air besar 12%, setelah
membersihkan tinja bayi dan balita 9%, sebelum makan 14%, sebelum memberi makan
bayi 7%, dan sebelum menyiapkn makanan 6%. Sementara studi BHS lainnya terhadap
perilaku pengelolaan air minum rumah tangga menunjukan 99,20%, merebus air untuk
mendapatkan air minum, tetapi 47,50% dari air tersebut masih mengandung Eschericia
coli.(3)
Dilihat dari beberapa literatur menyebutkan bahwa Menurut The United Nations
Childrens fund memperkirakan bahwa setiap 30 detik ada anak meninggal akibat karena
diare. Penyakit diare masih merupakan masalah Kesehatan Masyarakat di Indonesia baik
ditinjau dari angka kesakitan dan angka kematian serta kejadian luar biasa (KLB) yang
ditimbulkan.(3)
Penyakit Diare menempati urutan kelima dari 10 penyakit utama,terutama

pada

pasien rawat jalan di RS dan yang menjadi topik yang paling sering diteliti secara
akademik di bidang Kesehatan

Masyarakat. Penelitian berupa systematic review

terhadap 18 penelitian akademik FKM UI yang dilakukan pada tahun 2000-2005 dengan
3884 (kisaran 65 -500) subyek penelitian bertujuan untuk melihat faktor resiko diare
pada bayi dan balita di indonesia. Data yang dikumpulkan dianalisis secara univariat dan
bivariat . Sebagian besar penelitian menggunakan literatur lama berasal dari buku, dan
bahan dari Depkes.(4)
Faktor risiko diare menurut faktor ibu yang bermakna adalah pengetahuan dan prilaku
hygien ibu (2).

Di samping itu, masyarakat belum banyak mempunyai pemahaman tepat dan benar
tentang pencegahan dan pengendalian penyakit diare. Akibatnya, peran serta masyarakat
terhadap pencegahan dan pengendaliannya masih sangat kurang. Sering di masyarakat,
masih banyak yang tidak peduli terhadap budaya mencuci tangan yang pada akhirnya
menimbulkan diare. Pada beberapa gerakan penyuluhan dalam rangka pencegahan diare
sering salah sasaran dan ini yang mengakibatkan pencegahan diare dengan cara mencuci
tangan tidak diterapkan, terutama anak-anak yang sering mengalami penyakit diare
karena tidak adanya ilmu ataupun pendidikan dari orangtua untuk mencegah penyakit
diare.(1)
Dalam KepMenkes No. 852/Menkes/SK/IX/2008 tahun 2008 tentang Strategi
Nasional Sanitasi Total Berbasis Masyarakat terdapat pernyataan bahwa pemerintah
telah memberikan perhatian di bidang higiene dan sanitasi dengan menetapkan Open
Defecation free dan peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat pada tahun 2009 dalam
Rencana Pembangunan Jangka Menengah ( RPJMN ) Tahun 2004-2009.(3)
1.2 Alasan Promosi Kesehatan
Dalam salah satu penelitian Program Studi Magister Kedokteran Keluarga
Minat Utama Pendidikan Keluarga menyatakan bahwa pada studi WHO tahun
2007, yaitu kejadian diare menurun 32% dengan meningkatkan akses masyarakat
terhadap sanitasi dasar, 45% dengan perilaku mencuci tangan memakai sabun, dan
39% perilaku pengelolaan air minum yang aman di rumah tangga. Sedangkan
dengan mengintegrasikan ketiga perilaku intervensi tersebut, kejadian diare menurun
sebesar 94%. Luza 2007 menyatakan bahwa penyakit diare masih merupakan salah
satu penyakit berbasis lingkungan, penyakit diare masih merupakan masalah terbesar
di Indonesia karena masih buruknya kondisi sanitasi dasar, lingkungan fisik maupun
rendahnya perilaku masyarrakat untuk hidup bersih dan sehat.(3)
Selain itu pendidikan dari orangtua terutama Ibu sangat berperan penting
untuk anak-anak yang sering mengalami penyakit diare, sehingga jika pendidikan
dari orangtua tidak terlaksana dengan baik, maka penyakit diare yang ada di
Indonesia akan semakin bertambah.
Maka dari itu perlu dilakukannya Promosi Kesehatan agar salah satu dari
ketiga perilaku intervensi dapat diterapkan.

1.3 Tujuan
1.3.1

Tujuan umum :
Tujuan umum Promosi Kesehatan ini adalah untuk mengurangi Presentasi
kenaikan penyakit diare di Indonesia dan mencegah terjadinya penyakit diare
dengan berperilaku hidup sehat dengan mencuci tangan yang benar sehingga dapat
menurunkan presentase masalah kesehatan pada penyakit diare yaitu dari 34%
menjadi 22% dalam jangka waktu 3 tahun.

1.3.2

Tujuan Khusus :
Tujuan Khusus dari Pomosi Kesehatan ini adalah untuk memberikan pendidikan
dan arahan tentang cara mencuci tangan dengan baik yang ditujukan kepada
orangtua terutama Ibu. Dari sekian banyak orang yang mengikuti kegiatan cara
mencuci tangan, 30% dapat mencuci tangan dengan baik sesuai tahapan mencuci
tangan yang baik dari WHO.

BAB II
ISI

2.1 Deskripsi Projek


Salah satu dari beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya diare pada anak
anak adalah Karakteristik Ibu terdiri dari :
a. Umur ibu
Umur dapat menentukan seorang Ibu sudah lebih siap atau lebih tegas
dalam menerapkan cara pencegahan penyakit diare, menurut Masyuni
dalam Program Studi Magister Kedokteran menyatakan menurut
Notoatmodjo (2002) karakteristik pada ibu balita, dimana semakun tua
umur seorang ibu maka kesiapan dalam mencegah terjadinya diare akan
semakin baik dan dapat berjalan dengan baik.(1)
b. Tingkat Pendidikan
Seorang ibu yang mempunyai tingkat pendidikan yang tinggi akan lebih
memahami bagaimana cara menerapkan pencegahan diare terhadap anakanak dan memperhatikan masalah kesehatan.
Maka dari itu sasaran Promosi Kesehatan yang kami lakukan adalah kepada
orangtua terutama ibu dengan tingkat pendidikan yang rendah, sehingga dapat
diberikan pengarahan atau pengetahuan tentang cara mencegah terjadinya
penyakit diare dengan cara mencuci tangan dengan baik.
Promosi Kesehatan pencegahan diare kami lakukan di beberapa tempat, seperti
tempat yang sering dikunjungi oleh anak-anak dan orangtua yaitu Taman Super
Hero jl. Cempaka taman Fotografi Bandung, dimana suatu taman dengan berbagai
macam kegiatan bermain, tempat ini dipilih karena pada saat orangtua dan anak
melakukan kegiatan bermain dengan bebas disitulah hal yang dapat memicu
penyakit diare sering dilakukan, tempat lainnya memberikan pengarahan langsung
kepada anak-anak di Sekolah Dasar AL-BIRUNI jl panyileukan Cibiru-Bandung
Promosi Kesehatan kami lakukan 1 bulan yang lalu, yaitu pada hari minggu 6
juni 2015 dan pada hari senin 7 Juni 2015.
kami melakukan Promosi Kesehatan dengan menanyakan beberapa pendapat
kepada orangtua tentang bagaimana cara mencuci tangan dengan benar, setelah
itu kami memberikan penyuluhan ataupun pengarahan cara mencuci tangan yang

benar, dan menjelaskan cara penanganan penyakit diare, serta mempraktikan cara
mencuci tangan langsung beserta dengan anak-anak, agar anak-anak faham dan
orangtua mampu mendidik seta mengarahkannya. Promkes ini dilakukan karena
peningkatan penyakit diare semakin bertambah sehingga penyakit diare ini
menjadi salah satu penyakit yang sering dialami oleh masayarakat, selain itu cara
pencegahan penyakit diare berupa cara mencuci tangan dengan benar sering di
sepelekan oleh kebanyakan orang, padahal disitulah titik awal penyakit diare akan
terjadi.

2.2 Pola Kegiatan


Kegiatan Promosi kesehatan yang kami lakukan yaitu dengan turun langsung
dan memberikan arahan ataupun pengetahuan kepada orangtua terutama ibu dengan
menyampaikan bagaimana cara mencegah penyakit diare dan penanganan penyakit
diare serta pentingnya menjaga kesehatan dan kebersihan dengan mencuci tangan
yang benar, agar para orangtua dapat langsung menyampaikan kepada anak-anak
untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Selain itu Promosi Kesehatan kami lakukan melalui Media sosial berupa
audio video dimana Perkembangan teknologi sudah semakin meningkat dan sudah
banyak orang-orang yang menggunakan internet ataupun media sosial untuk
kepentingan ataupun ilmu pengetahuan, sehingga promosi kesehatan ini dapat dilihat
oleh banyak orang dan menjadi informasi yang benar. Promosi kesehatan pada
media sosial ini kami berikan dalam bentuk vidio dengan banyak keterangan tentang
bagaimana cara pencegahan diare, cara mencuci tangan dengan benar dan
pentingnya kesehatan yang harus dipelihara.

2.3 Metode Evaluasi


Promosi Kesehatan pencegahan penyakit diare yang kami buat dalam
bentuk audio video dengan durasi 05.29 detik akan di tampilkan melalui media
sosial ( youtube ) dengan jangka waktu yang tidak ada batasnya, kemudian di
lakukan Promosi Kesehatan dengan turun langsung kepada masyarakat untuk
menjelaskan isi dan tujuan dari Promosi Kesehatan tiap 3 bulan dalam jangka
waktu 3 tahun.

2.4 Hasil Promosi Kesehatan


Masyarakat dapat memahami mengenai penyebab terjadinya penyakit diare,
penanganan diare, dan pencegahan penyakit diare dengan cara mencuci tangan dengan
benar. Maka dengan beberapa hal diatas masyarakat dapat lebih memfokuskan perhaatian
nya dan mngetahui tugas yang paling penting untuk meningkatkan derajat kesehatan.
Pentingnya kesadaran orang tua dalam masalah penyakit diare ini akan
mengurangi presentase peningkatan penyakit diare terutama di wilayah Kota Bandung.
Dari hasil wawancara dan diskusi, mereka beranggapan bahwa diare merupakan penyakit
yang tidak menular, tetapi dikatakan menular karena pengaruh dari lingkungan yang tidak
bersih. Masyarakat melakukan tindakan untuk pencegahan diare dengan menjaga
kebersihan baik kebersihan makanan dan mencuci tangan sebelum makan.

2.5 Batasan Promosi Kesehatan


Batasan Promosi Kesehatan pencegahan penyakit diare ini adalah banyak nya
orangtua tetutama Ibu yang masih belum sadar akan pentingnya kesehatan sehingga masih
banyak orangtua/Ibu yangtidak mengikuti kegiatan Promosi Kesehatan ini.
Selain itu masih banyak orangtua yang menyepelekan pencegahan penyakit
diare dengan mencuci tangan yang benar. Kedua hal ini yang menjadi batasan kami untuk
melakukan Promosi Keahatan, akan tetapi Promkes yang kami lakukan akan terus
berlangsung hingga mencapai hasil yang diinginkan.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Program Promosi Kesehatan Pencrgahan Diare yang kamin lakukan di Taman
Super Hero dan SDN AL-BIRUNI masih belum menghilangkan beberapa anggapan
yang kurang tepat terhadap diare dan terhadap pencegahan dan penanganan diare.
Masyarakat belum dapat melihat hubungan antara kejadian diare dengan lingkungan
dan cara mencuci tangan. Perencanaan yang dibuat kurang terpadu sehingga terdapat
perencanan ganda. Pelaksanaan kegiatan dilakukan sesuai dengan ketersediaan dana
dan perencanaan yang belum maksimal .
Kebiasaan yang dimiliki masyarakat untuk mendapatkan informasi kesehatan
dengan menggunakan komunikasi secara langsung dengan Tenaga Kesehatan.
Media yang biasa dipergunakan untuk memperoleh informasi kesehatan adalah buku,
internet, televisi ataupun pengumuman lainnya.
Kebutuhan masyarakat nengenai informasi diare adalah mengenai semua hal yang
berkaitan dengan diare, tetapi lebih dititikberatkan pada pencegahan diare. Cara
penyampaian yang dipilih adalah berbicara langsung dihadapan masyarakat serta
mempraktikan cara mencuci tangan dengan benar.

3.2 Saran
Materi untuk Promosi Kesehatan sebaiknya difokuskan untuk menghilangkan
berbagai anggapan yang kurang tepat mengenai penyakit diare. Materi Promosi
pencegahan diare sebaiknya mencakup pengaruh lingkungan dan cara mencuci tangan
dengan benar terhadap terjadinya diare dengan proses perencanaan kegiatan yang
dilakukan secara terpadu. Media tambahan yang seharusnya dipergunakan adalah
keterangan tertulis baik berupa booklet, leaflet maupun folder yang dapat dipelajari
bersama-sama dan dibaca ulang lagi apabila membutuhkan.

DAFTAR PUSTAKA

1. Adisasmito wiku, Departemen Administrasi dan Kebijakan Kesehatan,


Fakultas Kesehatan Masyarakat , Universitas Indonesia, Depok 1642 Indonesia
2. Notoatmodjo

Soekijo,

prinsip-prinsip

dasar

Ilmu

Kesehatan

Masyarakat,penerbit kineka cipta


3. Masyuni, implementasi program promosi pencegahan diare pada anak berusia
di bawah tiga tahun, program studi magister kedokteran, Universitas Sebelas
Maret Surakarta [Online pada tanggal 29 juni 2015] http://pasca.unhas.ac.id
4. Widayatama Rendra, Rahmawati Efi, Analisis Kebutuhan Program Promosi
Pencegahan Diare pada anak Berusia Di bawah umur dua tahun, Bioetika dan
humaniora, FK UGM, Yogyakarta [Online pada tanggal 29 juni
http://jurnal.ugm.ac.id

2015]

Anda mungkin juga menyukai