Anda di halaman 1dari 22

PENDIDIKAN KESEHATAN

OLEH Ns. I Gede Satria Astawa,S.Kep.,M.Kes


PENDIDIKAN KESEHATAN
PENGERTIAN
 Sekumpulan pengalaman yang mendukung
kebiasaan, sikap dan pengetahuan yg
berhubungan dgn kesehatan individu,
masyarakat dan ras (wood, 1926) proses
perubahan perilaku kesehatan yang dinamis,
bukan hanya proses pemindahan materi dari
seseorang ke orang lain dan bukan pula
seperangkat prosedur (nyswander, 1947)
Pengertian
Menurut Ottawwa Charter (1986) yang
dikutip dari Notoatmodjo S, memberikan
pengertian ;
 pendidikan kesehatan adalah proses
untuk meningkatkan kemampuan masyarakat
dalam memelihara dan meningkatkan
kesehatannya. Selain itu untuk mencapai
derajat kesehatan yang sempurna, baik fisik,
mental dan social, maka masyarakat harus
mampu mengenal dan mewujudkan
aspirasinya, kebutuhannya, dam mampu
mengubah atau mengatasi lingkungannya
(lingkunganfisik, sosial, budaya, dansebagainya)
lanjutan
 Pendidikan kesehatan adalah upaya untuk
mempengaruhi, dan atau mempengaruhi orang lain,
baik individu, kelompok, atau masyarakat, agar
melaksanakan perilaku hidup sehat. Sedangkan
secara operasional, pendidikan kesehatan
merupakan suatu kegiatan untuk memberikan dan
atau meningkatkan pengetahuan, sikap, dan praktek
masyarakat dalam memelihara dan meningkatkan
kesehatan mereka sendiri (Notoatmodjo, 2003).
TUJUAN
 Menjadikan kesehatan sebagai suatu yg
bernilai di masyarakat menolong individu
agar mampu secara mandiri atau
kelompok mengadakan kegiatan untuk
mencapai tujuan hidup sehat mendorong
pengembangan dan penggunaan secara
tepat sarana pelayanan kesehatan yang ada
PENDIDIKAN KESEHATAN
DAN PERILAKU MANUSIA
 Batasan perilaku skiner (1938) seorang ahli
psikologi, merumuskan bahwa perilaku
merupakan hasil hubungan antara stimulus
(rangsangan) dan respon atau reaksi disebut
teori “S-O-R” atau Stimulus Organisme
Respons.
 Skiner membedakan adanya dua respons, yaitu :
* Respondent respons atau reflexive
* Operant respons / instrumental respons,
DUA RESPONS SKINER ,YAITU
A. Respondent respons atau reflexive, yakni respons
yg ditimbulkan stimulus tertentu yaitu elicting
stimulation yang menimbulkan respons yg relatif tetap,
misal : makanan lezat menimbulkan nafsu makan, cahaya
terang menyebabkan mata tertutup
B. Operant respons / instrumental respons, yakni
respons yg timbul dan berkembang kemudian diikuti
oleh stimulus tertentu yaitu reinforcer yg dpt
memperkuat respons, misal : petugas kesehatan yg dpt
melaksanakan tugas yg baik kemudian memperoleh
penghargaan, maka petugas tsb akan lebih baik lagi dlm
menjalankan tugas
PROSES ADOPSI PERILAKU
Teori perubahan perilaku menurut rogers (1974):
A.Awareness (kesadaran), yakni individu menyadari
adanya stimulus yang datang terlebih dahulu
B.Interest (perhatian/tertarik), individu mulai tertarik
dengan adanya stimulus yang masuk
C.Evaluation (menilai), individu mulai menimbang-
nimbang baik dan buruknya apabila mengikuti stimulus
tersebut.
D.Trial (mencoba) individu mulai mencoba perilaku baru
E. Adoption (menerima), individu telah berperilaku baru
sesuai dengan pengetahuan, kesadaran dan sikapnya
terhadap stimulus
PRINSIP PENDIDIKAN KESEHATAN

1. Belajar mengajar berfokus pada klien


Pend.Kes adalah hubungan terapeutik yg berfokus
pada kebutuhan klien yang spesifik. Klien dgn isu
kesehatan apapun membutuhkan atau dilibatkan
dlm pemberian pelayanan kesehatan. Klien
dianjurkan utk meng-ekspresikan perasaan dan
pengalamannya kpd petugas kesehatan
2.Belajar mengajar bersifat holistik dalam
memberikan pend.Kes harus dipertimbangkan
klien scr keseluruhan, tdk hanya berfokus pada
spesifik saja. Petugas kesehatan dan klien saling
berbagi pengalaman, perasaan, keyakinan dan
filosofi personal.
PRINSIP PENDIDIKAN KESEHATAN

3. Belajar mengajar negosiasi petugas


kesehatan dan klien bersama-sama
menentukan apa yang telah diketahui dan apa
yang penting utk diketahui. Jika sudah
ditentukan kemudian dibuat perencanaan yg
dikembangkan berdasarkan masukan dari
klien dan petugas kesehatan
4. Belajar mengajar yang interaktif pend.
Kes adalah suatu proses yg dinamis dan
interaktif yg melibatkan partisipasi dari
petugas kesehatan dan klien
RUANG LINGKUP PENDIDIKAN KESEHATAN

Dapat dilihat dari berbagai dimensi, antara lain : dimensi


sasaran pendidikan kesehatan, tempat pelaksanaan
dan tingkat pelayanan kesehatan.
1. Sasaran pendidikan kesehatan
a. Pendidikan kesehatan individual
b. Pendidikan kesehatan kelompok
c. Pendidikan kesehatan masyarakat
2. Tempat pelaksanaan pendidikan kesehatan
a. Pendidikan kesehatan di sekolah
b. Pendidikan kesehatan di pelayanan kesehatan
c. Pendidikan kesehatan di tempat-tempat kerja
3.Tingkat pelayanan pendidikan kesehatan
berdasarkan five levels of prevention (leavel & clark),
yaitu:
a.Promosi kesehatan (health promotion), misal:
peningkatan gizi
b.Perlindungan khusus (specific protection), misal :
immunisasi, perlindungan kecelakaan tempat kerja
c.Diagnosa dini dan pengobatan segera (early diagnosis
and prompt treatment), misal : pencarian kasus,
surveillance, pencegahan penyebaran penyakit menular
d.Pembatasan kecacatan (disability limitation) misal :
perawatan utk menghentikan penyakit, pencegahan
komplikasi lbh lanjut
e. Pemulihan (rehabilitation), misal : latihan penderita patah
tulang, pendidikan masyarakat utk menggunakan tenaga cacat
TIPE-TIPE BELAJAR DALAM BIDANG KESEHATAN MASYARAKAT

Teradapat tiga macam tipe belajar yang biasa dihadapi petugas


kesehatan, yaitu : program kebutuhan (require program), program
rekomendasi (recommended program), program kelola diri(self
directed program)
1. Program kebutuhan (require) situasi yg membutuhkan (require)
suatu tindakan / sikap tetentu utk dipelajari, biasanya berlangsung
cepat krn individu tdk diberi alternatif lain. Dlm hal ini tim
kesehatan harus merumuskan pendidikan dan kriteria
keberhasilan program
2. Program rekomendasi (recommended) dlm situasi ini perilaku
tertentu disarankan utk dipelajari, anggota masyarakat yg
dijadikan sasaran pendidikan boleh menerima perilaku yg
disarankan itu
3. Program kelola diri (self directed) tujuan yang akan dicapai harus
ditentukan sendiri oleh sasaran pendidikan, petugas kesehatan
hanya memberi bantuan petunjuk, pengarahan dan bimbingan
kepada masyarakat.
PRINSIP BELAJAR-MENGAJAR
Dalam proses belajar mengajar hendaknya pendidik
memperhatikan faktor-faktor yang mendukung belajar,
antara lain:
1. Motivasi keinginan utk belajar yg dpt mempengaruhi bagaimana
seorang belajar, pada umumnya meningkat ketika seseorang
mengenal kebutuhannya akan belajar
2. Kesiapan kesiapan merefleksikan keinginan & kemampuan
seseorang utk belajar. Peran petugas kesehatan adalah mendorong
perkembangan kesiapan tersebut.
3. Pelibatan aktif (active involvement) jika peserta didik aktif dlm
perencanaan dan diskusi, pembelajaran akan lebih cepat & lebih baik
4. Umpan balik (feed back) umpan balik positif akan memberikan
dukungan / semangat peserta didik utk berbuat lebih baik
PRINSIP BELAJAR-MENGAJAR

5. Dari sederhana ke yang kompleks belajar


dilengkapi dgn materi yg secara logika diolah dari yg
sederhana akan mengurangi kebingungan
6. Pengulangan (repetition); pengulangan konsep
kunci dan fakta dpt lebih memfasilitasi pemahaman
materi yang baru di pelajari
7. Waktu (timing) seseorang akan mempertahankan
info & ketrampilan psikomotor scr baik jika waktu
pembelajaran tdk terlalu lama, krn interval waktu yg
lama orang akan sering lupa
PERENCANAAN PENDIDIKAN
KESEHATAN
1. Menentukan prioritas pengajaran kriteria yg di
prioritaskan adalah motivasi klien utk berkonsentrasi pada
kebutuhan belajar yg telah di identifikasi
2. Menetapkan tujuan belajar
Beberapa ketentuan umum dlm merumuskan tujuan
belajar, yaitu :
A. Tujuan belajar dinyatakan di dlm perilaku / penampilan
yg dikehendaki oleh klien, contoh :
1). Klien dpt menunjukkan / mendemonstrasikan teknik pemberian
asi dgn benar (psikomotor)
2). Klien dpt menjelaskan alasan ia harus makan sedikit, tetapi
frekuensi sering (kognitif)
3). Klien dpt menguraikan perasaan meningkatnya rasa nyaman
setelah pemberian obat (afektip)
PERENCANAAN PENDIDIKAN KESEHATAN lanjutan…

B. Tujuan belajar dapat di observasi, sementara


aktivitasnya dapat diukur, contoh : klien dapat
berjalan 5 langkah disekitar tempat tidur
C. Dalam tujuan harus terkandung kondisi
yang diinginkan untuk mengklarifikasi dimana.
Kapan, atau bagaimana perilaku ditampilkan, contoh :
klien dapat berjalan dari ujung tempat tidur ke ujung
lainnya tanpa menggunakan tongkat pembantu
D. Dalam tujuan harus tercakup kriteria waktu
yang spesifik, contoh : klien dapat mendemon-
strasikan injeksi insulin setelah diberi penyu- luhan
selama 1x15 menit
PERENCANAAN PENDIDIKAN KESEHATAN lanjutan…

3. Memilih substansi atau isi materi harus dipilih


sumber yang dipilh hendaknya ; akurat, terbaru,
didasarkan atas tujuan belajar, disesuaikan dengan usia
klien, budaya dan kemampuan, konsisten serta dipilih
dengan mempertimbangkan waktu dan sumberdaya
yang mungkin untuk belajar

4. Memilih strategi belajar memilih metode


mengajar hendaknya cocok utk individu, cocok dgn
materi yang dipelajari, dan cocok dgn pengajar dan
berbagai faktor lain yang perlu dipertimbangkan
PERENCANAAN PENDIDIKAN KESEHATAN lanjutan…

5. Memilih alat bantu mengajar; alat bantu


mengajar sangat ditentukan oleh tujuan belajar
yang hendak dicapai. Oleh karena itu pilihlah
alat bantu secara hati-hati, lihat kembali
kegunaan dan kecocokan penggunaan alat bantu
6. Membuat rencana evaluasi ; rencana
evaluasi harus disebutkan dalam perencanaan
kegiatan pendidikan kesehatan, misalnya waktu
dan sasaran yang akan dievaluasi dan indikator
apa yang akan dipakai dalam evaluasi itu
METODE DAN MEDIA
PENDIDIKAN KESEHATAN
 CERAMAH
 SEMINAR
 SIMPOSIUM
 DISKUSI KELOMPOK
 CURAH PENDAPAT
 BERMAIN PERAN
MEDIA
 Booklet, suatu media untuk menyampaikan pesan-pesan
kesehatan dalam bentuk buku baik berupa tulisan maupun gambar
 Leaflet, bentuk penyampaian info atau pesan kesehatan melalui
lembaran yang dilipat. Isi info dpt dlm bentuk kalimat maupun
gambar
 Flyer, selebaran berbentuk leaflet tetapi tidak berlipat
 Flif chart (lembar balik), media penyampaian pesan kesehatan
dlm bentuk lembar balik, biasanya dlm bentuk buku dimana tiap
halaman berisi gambar peragaan dan lembaran baliknya berisi
kalimat sbg pesan/info yg berkaitan dgn gambar tersebut
 Rubrik, tulisan surat kabar atau majalah yg membahas suatu
masalah kesehatan, atau hal yang berkaitan dgn kesehatan
 Poster, ialah bentuk media cetak yang berisi pesan atau info
kesehatan yg biasa ditempel ditembok/ tempat umum/ kendaraan
umum
 Foto, televisi, radio, video, slide, film strip

Anda mungkin juga menyukai