Aterosklerosis terjadi akibat inflamasi kronis pada pembuluh darah yang dipicu
akumulasi kolesterol pada kondisi kelainan metabolisme lemak yaitu tingginya
kadar kolesterol dalam darah. Plak aterosklerosis dapat ruptur dan memicu
pembentukan trombus sehingga terjadi oklusi pada arteri koroner.
KLASIFIKASI SKA
Merokok
Usia
Hiperlipidemia
Jenis kelamin
Hipertensi
Ras
DM
Riwayat keluarga
Obesitas
PATOFISIOLOGI
Stable Plaque Unstable Plaque Disrupted Plaque
Sebagian besar SKA adalah manifestasi akut dari plak ateroma pembuluh darah
koroner yang koyak atau pecah. Hal ini berkaitan dengan perubahan komposisi
plak dan penipisan tudung fibrus yang menutupi plak tersebut. Kejadian ini akan
diikuti oleh proses agregasi trombosit dan aktivasi jalur koagulasi. Terbentuklah
trombus yang kaya trombosit (white thrombus). Trombus ini akan menyumbat
liang pembuluh darah koroner, baik secara total maupun parsial; atau menjadi
mikroemboli yang menyumbat pembuluh koroner yang lebih distal.
LANJUTAN…
Pasien mengatakan nyeri dada bagian kiri sejak pukul 06.00 wita, keringat dingin dan juga mengeluh dada terasa sesak
Pasien masuk rumah sakit tanggal 19 september 2021 jam 06.00 wita di IGD dengan keluhan nyeri dada bagian kiri
menjalar ke bahu, belakang dan lengan kiri dengan skala 4 serta sifat nyeri hilang timbul. Hasil TTV yang diperoleh TD :
140/90 mmHg, RR : 22x/menit, N : 100x/menit, S : 37°C, konjungtiva merah muda, tingkat kesadaran composmentis, CRT
<3 detik.
Pasien mengatakan mengalami penyakit hipertensi sejak 3 tahun yang lalu dan mengonsumsi obat amlodipin 5mg.
Tanda-Tanda Vital :
TD : 140/90 mmHg
N : 100 x/menit
RR : 22 x/menit
S : 37 0C
Analisa masalah
P : Nyeri akut
E : Agen pencedera fisiologis (iskemia)
S : Pasien mengatakan nyeri dada bagian kiri merasa tertindih beban berat dengan 4 dari 1-10 skala
yang diberikan dan nyeri terasa hilang timbul, pasien tampak meringis, pasien tampak memegangi
dada kirinya, TD :140/90 mmHg, N : 100 x/menit, RR : 22 x/menit, S : 37 0C
Proses terjadi : Angina pektoris yaitu nyeri dada yang dirasakan secara tiba – tiba yang diakibatkan
karena pembuluh darah jantung tidak mampu untuk menyuplai oksigen ke jantung secara adekuat,
dikarenakan terbentuknya plak di dalam pembuluh darah yang menyebabkan pembuluh darah
menyempit.
Akibat tidak ditanggulangi : dapat mengancam jiwa
P : Intoleransi aktivitas
E : Ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen
S : Pasien mengatakan dirinya lemas dan dada terasa sesak, pasien tampak berbaring di tempat tidur,
ADL pasien dibantu oleh keluarga, TD : 140/90 mmHg, N : 100 x/menit, RR : 22 x/menit, S : 37 0C
Proses terjadi : nyeri dada yang dirasakan secara tiba – tiba yang diakibatkan karena pembuluh darah
jantung tidak mampu untuk menyuplai oksigen ke jantung secara adekuat, sehingga suplai darah
kejaringan tidak adekuat dan mengalami kelemahan
Akibat tidak ditanggulangi : pasien mengalami kelemahan berkepanjangan dan tidak bisa memenuhi
kebutuhannya secara mandiri
NO DIAGNOSA KEPERAWATAN LUARAN KEPERAWATAN
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera Setelah dilakukan tindakan keperawatan
fisiologis (iskemia) ditandai dengan Pasien mengatakan menunjukkan tingkat nyeri menurun atau
nyeri dada bagian kiri merasa tertindih beban berat terkontrol.
dengan 4 dari 1-10 skala yang diberikan dan nyeri
terasa hilang timbul, pasien tampak meringis, pasien
tampak memegangi dada kirinya, TD : 140/90 mmHg,
N : 100 x/menit, RR : 22 x/menit, S : 37 0C
2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan Setelah dilakukan tindakan keperawatan
ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen menunjukkan toleransi aktifitas meningkat.
ditandai dengan pasien mengatakan dirinya lemas dan
dada terasa sesak, pasien tampak berbaring di tempat
tidur, ADL pasien dibantu oleh keluarga, TD : 140/90
mmHg, N : 100 x/menit, RR : 22 x/menit, S : 37 0C
RENCANA KEPERAWATAN PASIEN Tn.I
DENGAN SINDROM KORONER AKUT
DI RUANG MAWAR RS B
19 SEPTEMBER 2021