Anda di halaman 1dari 7

Dampak Adverse Events Bagi Keselamatan Pasien

Clara Febiola Purba (febiolapurba02@gmail.com)

Latar Belakang

Rumah sakit merupakan pelayanan kesehatan yang beresiko tinggi akan kecelakaan kerja,
tidak hanya para pekerja rumah sakit yang beresiko dalam kecelakaan tetapi juga pasien.
Keselamatan pasien harus diutamakan dikarenaka pasien dalam penanganan medis. Keselamatan
pasien adalah suatu sistem dimana rumah sakit membuat asuhan yang lebih aman melalui upaya-
upaya, mengidentifikasi resiko, pengelolaan resiko, belajar dari resiko yang terjadi
agartidakterulangdimasayangakandatang.Dengan lebih sederhana dapat dikatakan keselamatan
pasien rumah sakit adalah mencegah kejadian yang tidak diinginkan, apabila tidak dapat dicegah
diupayakan agar tidak terulang, melalui upaya belajar dari kesalahan.Keselamatan merupakan
prinsip dasar dalam pelayanan pasien dan komponen kritis dari manajemen mutu.

Banyak jenis kecelakaan atau insiden diantaranya adalah Kejadian tidak diharapkan
(KTD)/adverse event. Kejadian tidak diharapkan (KTD)/adverse event yang disebabkan lebih
oleh kesalahan pengobatan (treatment) dan bukan karena kondisi pasien. Korban Kejadian tidak
diharapkan (KTD)/adverse event bervariasi dari yang ringan seperti mual, gatal-gatal dan diare
sehingga harus dirawat lebih lama sampai pada akibat yang fatal seperti misalnya cacat seumur
hidup dan bahkan meninggal. Kejadian tidak diharapkan (KTD)/adverse event jelas merugikan
pasien, selain mereka harus membayar lebih untuk pengobatan karena suatu kesalahan namun
juga kesehatan fisik dan juga jiwa mereka turut terancam.

Ketidak perdulian akibat keselamatan pasien akan menyebabkan kerugian bagi pasien
dan pihak rumah sakit, seperti biaya yang harus dipertanggung jawabkan oleh pasien menjadi
lebih besar, pasien akan semakin lama dirawat di rumah sakit dan terjadinya resistensi obat.
Keruggian bagi rumah sakit yang harus dikeluarkan menjadi lebih besar yaitu, pada upaya
tindakan pencegahan terhadap kejadian luka tekan, infeksi nosocomial, pasien jatuh dengan
cidera, kesalahan obat yang mengakibatkan cidera.
Banyaknya jenis obat, jenis pemeriksaan dan prosedur, serta jumlah pasien dan staf
Rumah Sakit yang cukup besar terutama untuk tenaga perawat yang memiliki jumlah terbesar
dalam jumlah kepegawaian rumah sakit, merupakan hal yang potensial bagi terjadinya kesalahan
medis. Kesalahan medis merupakan sebagai suatu kegagalan tindakan medis yang sebelumnya
telah direncanakan. Kesalahan yang terjadi dalam proses asuhan medis ini akan mengakibatkan
atau cedera pada pasien, bisa berupa Near Miss atau Adverse Event (Kejadian Tidak Diharapkan/
KTD).

Metode

Metode yang digunakan pada penulisan ini menggunakan metode literature review
dengan menggunakan pendekatan jurnal, buku dan ebook yang akurat dan berfokus pada
diagnose keperawatan pada pasien hipertensi. Adapun juga jurnal ataupun ebook yang digunakan
pada literature review dapat diakses melalui Google Scholar, Google Book, dan Jurnal
Keperawatan Indonesia.

Hasil

Kejadian tidak diharapkan (KTD)/adverse event bisa terjadi di RS di mana saja termasuk
juga di RS Indonesia kendati banyak kejadian yang tidak dilaporkan. Menurut penelitian IOM
dalam buku “To Err is Human”, jika hasilhasil penelitian di sejumlah rumah sakit diesktrapolasi
dengan mendasarkan pada persentase Kejadian tidak diharapkan (KTD)/adverse event yang
menjadi penyebab kematian dari 33.6 juta rawat inap di Amerika (tahun 1997) maka dapat
diprediksi bahwa sekitar 98.000 pasien meninggal karena kesalahan medis (medical errors).
Angka kematian akibat Kejadian tidak diharapkan (KTD)/adverse event di Amerika tersebut jauh
melebihi angka kematian karena kecelakaan motor (43.458 orang); kanker payudara (42.297
orang) dan AIDS (16.516 orang). Dari angka kematian akibat Kejadian tidak diharapkan (KTD)/
adverse event tersebut, lebih dari 50 % disebabkan oleh errors (kesalahan) yang sebenarnya
dapat dicegah (preventable adverse events). Masih dari sumber yang sama, hasil penelitian di
Colorado dan Utah pada tahun 1992, menunjukkan bahwa Kejadian tidak diharapkan
(KTD)/adverse event terjadi 2.9 % dari jumlah pasien yang dirawat; 6.6 % dari korban Kejadian
tidak diharapkan (KTD)/adverse event tersebut meninggal; padahal 53% dari jumlah Kejadian
tidak diharapkan (KTD)/adverse event tersebut adalah preventable. Hasil penelitian di sejumlah
RS di New York lebih parah; Kejadian tidak diharapkan (KTD)/adverse event terjadi 3,7 % dari
pasien yang dirawat; 58% dari jumlah tersebut adalah preventable dan 13,6 % dari korban
Kejadian tidak diharapkan (KTD)/adverse event tersebut meninggal. Data statistik nasional
mengenai AEs di Indonesia belum ada namun berdasarkan penelitianpenelitian yang ada dan
kasus-kasus yang terjadi, jumlah AEs dapat diperkirakan relatif tinggi.

Ada berbagai macam Kejadian tidak diharapkan (KTD)/adverse event, antara lain salah
memberi obat, salah membaca hasil pemeriksaan laboratorium dan salah mendiagnosis pasien.
Kejadian tidak diharapkan (KTD)/adverse event tersebut disebabkan oleh berbagai faktor seperti
misalnya dokter kelelahan, alat yang tidak berfungsi dengan semestinya ataupun perawat yang
salah mencatatnya.

Pembahasan

Keselamatan pasien (patient safety) adalah proses dalam suatu Rumah Sakit yang
memberikan pelayanan pasien yang lebih aman. Termasuk di dalamnya asesmen risiko,
identifikasi, dan manajemen risiko terhadap pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan
untuk belajar dan menindaklanjuti insiden, dan menerapkan solusi untuk mengurangi serta
meminimalisir timbulnya risiko. Pasien bebas dari harm /cedera yang tidak seharusnya terjadi
atau bebas dari harm yang potensial akan terjadi (penyakit, cedera fisik / sosial / psikologis,
cacat, kematian dll), terkait dengan pelayanan kesehatan.

Standar keselamatan pasien tersebut terdiri dari:

1. Hak pasien
2. Mendidik pasien dan keluarga
3. Keselamatan pasien dan kesinambungan pelayanan
4. Penggunaan metoda-metoda peningkatan kinerja untuk Melakukan evaluasi dan program
peningkatan keselamatan pasien
5. Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien
6. Mendidik staf tentang keselamatan pasien
7. Komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk mencapai keselamatan Pasien

Hal yang dapat menyebabkan kecelakaan pasien adalah:


1. Kesalahan dalam mengidentifikasi pasien
2. Komunikasi yang tidak efektif
3. Penggunaan obat high alert yang tidak aman
4. Tidak tepat lokasi, prosedur, dan pasien operasi
5. Pencegahan risiko infeksi yang buruk
6. Pencegahan pasien jatuh yang buruk

Sasaran keselamatan pasien terdiri dari:

1. Ketepatan identifikasi pasien


2. Peningkatan Komunikasi yang Efektif
3. Peningkatan Keamanan Obat yang perlu diwaspadai (HIGH-ALERT)
4. Kepastian tepat-lokasi, tepat-prosedur, tepat pasien operasi
5. Pengurangan Risiko Infeksi Terkait Pelayanan kesehatan

Adverse Events (AE) didefinisikan sebagai suatu kejadian yang tidak diharapkan (KTD)
yang disebabkan oleh kesalahan pengobatan/treatment serta dapat berdampak negatif bahkan
fatal pada pasien. Pada dasarnya, Adverse Events (AE) bersifat ketidak sengajaan. Jadi tidak
direncanakan untuk merugikan orang lain. Namun apa pun alasannya hal tersebut tidak boleh
terjadi karena bisa berdampak negatif dan bahkan fatal pada pasien. Salah satu contoh seorang
pasien yang berpenyakit rematik tulang tetapi ia diagnosis menderita kanker tulang stadium
empat sehingga harus segera dioperasi, dan tindakan medis (operasi) dilakukan padahal penyakit
tersebut tidak perlu dilakukan maka dapat dibayangkan apa yang akan terjadi pada pasien
tersebut. Selain secara ekonomis dan psikologis pasien dirugikan, mungkin juga ia menderita
seumur hidup atau bahkan mungkin meninggal. Kasus Adverse Events (AE) banyak terjadi di
mana-mana oleh karena harus diperhatikan.

Klasifikasi Insiden Adverse Events (AE) :

1. Kejadian Sentinel
Yaitu kejadian yang dapat mengakibatkan kematian atau cedera yang serius
2. Kejadia Nyaris Cedera (KNC)
Kecelakaan tetapi belum sampai terpapar ke pasien
3. Kejadian Tidak Cedera (KTC)
Kecelakaan yang mengakibatkan pasien terpapar, tetapi tidak menimbulkan cedera
4. Kondisi Potensial Cedera (KPC)
Kecelakaan yang berpotensi untuk menimbulkan cedera, tetapi belum terjadinya insiden

Penyebab Kejadian tidak diharapkan (KTD)/adverse event di Rumah Sakit :

1. Alat Kesehatan
− Defect (bawaan pabrik)
− Pemeliharaan yang tidak memadai
− Alat kesehatan dimodifikasi sendiri
− Penyimpanan alat kesehatan yang tidak memadai
− Penggunaan yang tidak sesuai prosedur
− Alat kesehatan tidak mengacu pada SOP
− Kurangnya pengetahuan atau kurang pelatihan dalam penggunaan alat kesehatan
2. Sumber Daya Manusia
Interaksi sumber daya manusia (SDM) dengan teknologi, system, ataupun situasi yang
dinamis.

Akibat yang ditimbulkan :

− Diagnose yang salah akan menimbulkan pengobatan yang tidak tepat


− Memerlukan rawat inap yang berkepanjangan
− Perlunya intervensu medis atau pembedahan
− Menyebabkan kesalahan berkelanjutan
− Menurunnya kondisi kesehatan atau gangguan permanen fungsi dan struktur tubuh
− Menyebabkan cacat permanen hingga sampai kematian

Salah satu pencegahan yang dapat dilakukan dalam pencegahan Kejadian tidak
diharapkan (KTD)/adverse event di Rumah Sakit. Dicegah dengan sistem rancangan yang
mempersulit orang berbuat salah, sebaliknya mengarahkan orang untuk berbuat benar. Dengan
perkataan lain, para penganut pendekatan sistem berpendapat bahwa kesalahan dapat dicegah
atau dikendalikan dengan sistem, misalnya supaya orang tidak salah menekan tombol maka
tombol tersebut diberi warna yang sangat mencolok, supaya perawat tidak kelelahan sehingga
berbuat kelasahan maka penjadwalan dilakukan berdasarkan sistem yang mengacuh pada jumlah
jam kerja maksimum.

Penutup

Adverse Events (AE) didefinisikan sebagai suatu kejadian yang tidak diharapkan (KTD)
yang disebabkan oleh kesalahan pengobatan/treatment serta dapat berdampak negatif bahkan
fatal pada pasien. Kejadian tidak diharapkan (KTD)/adverse event merupakan kejadian yang
tidak diharapkan yang biasanya terjadinya kelupaan pada manusia. Banyak kasus yang terjadi
dikarenakan lupa yang dapat berdampak pada pasien di rumah sakit. Dampak yang paling parah
dari Kejadian tidak diharapkan (KTD)/adverse event adalah kematian.

Saran

Disarankan untuk tetap berhati-hati dalam melakukan segala hal, apapun dapat terjadi.
Banyak hal yang dapat menyebabkan kecelakaan, terutama pada pasien.

Referensi

Budihardjo, A. (2012). Pentingnya Safety Culture di Rumah Sakit Upaya Meminimalkan


Adverse Events. International Research Journal of Business Studies, 1(1).

Cahyono, A. (2018). Hubungan karakteristik dan tingkat pengetahuan Perawat terhadap


pengelolaan keselamatan Pasien di rumah sakit. Jurnal Ilmiah WIDYA, 4(3).

Ismainar, H. (2015). Keselamatan Pasien di Rumah Sakit. Deepublish.

Mulyana, D. S. (2013). Analisis penyebab insiden keselamatan pasien oleh perawat di unit rawat
inap rumah sakit X Jakarta. Universitas Indonesia, 3.

Nursery, S. M. C. (2018). PELAKSANAAN ENAM SASARAN KESELAMATAN PASIEN


OLEH PERAWAT DALAM MENCEGAH ADVERSE EVENT DI RUMAH SAKIT. JURNAL
KEPERAWATAN SUAKA INSAN (JKSI), 3(2), 1-10.
Purba, H. I. D., Girsang, V. I., & Malay, U. S. (2018). STUDI KEBIJAKAN, PERENCANAAN
DAN PELAKSANAAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA RUMAH SAKIT
(K3RS) DI RUMAH SAKIT UMUM (RSU) MITRA SEJATI MEDAN TAHUN 2018. Jurnal
Mutiara Kesehatan Masyarakat, 3(2), 113-124.

Salawati, L. (2020). Penerapan keselamatan pasien rumah sakit. AVERROUS: Jurnal


Kedokteran dan Kesehatan Malikussaleh, 6(1), 98-107.

Sakit, K. K. P. R. (2015). Pedoman Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien (IKP)(Patient Safety


Incident Report).

Simamora, R. H. (2019). Buku ajar pelaksanaan identifikasi pasien. Uwais Inspirasi Indonesia.

Tutiany, L., & Paula, K. (2017). Manajemen Keselamatan Pasien. Kementrian Kesehatan


Republik Indonesia.

Yasmi, Y., & Thabrany, H. (2018). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Budaya
Keselamatan Pasien di Rumah Sakit Karya Bhakti Pratiwi Bogor Tahun 2015. Jurnal
Administrasi Rumah Sakit Indonesia, 4(2).

Anda mungkin juga menyukai