Anda di halaman 1dari 3

Nama : Desak Ayu Putu Indah Pebriani

No : 03

Prodi : S1 Keperawatan Program B

Skrining ( penyaringan) merupakan suatu upaya untuk menyeleksi orang – orang yang tampak
sehat, tidak menderita terhadap suatu penyakit tertentu dari suatu populasi tertentu melalui tes
skrining, yang bertujuan untuk :

- Deteksi dini penyakit


- Mencegah penyebaran penyakit
- Memberi gambaran penyakit
- Memberi gambaran epidemiologis masalah Kesehatan

Test skrining dilakukan seorang yamng asimtomatik ( untuk menyatakan orang itu sakit atau
tidak).

Setelah dilakukan test skrining dilakukanlah test diagnostic, tes ini dilakukan setelah seseorang
telah dinyatakan positif dalam test skrining untuk menentukan diagnostic.

Contoh dari test skrining :

(mencegah paparan penyakit melalui penyebaran, misalnya sebelum melakukan tranfusi darah)

Hipertensi – pemeriksaan Tekanan darah

Diabetes melitus – pemeriksaaan kadar gula darah

Penyakit jantung coroner – EKG

Cancerservic – pap smear

Cancer mamae – mamografi

Pada pelaksaan test skrining dapat dilakukan secara :

- Masal
- Selektif/ random
- Serentak

Kriteria melakukan skrining adalah :

- Masalah Kesehatan yang berarti ( memberi pengaruh pada orang banyak/ sosial
ekonomi)
- Tersedia obat bagi yang dinyatakan positif
- Tersedia fasilitas dan juga biaya
- Hasil perhitungan uji saring memenuhi syarat utuk tingkat sensitivitas dan
spesifisitas.
- Biaya yang digunakan seimbang
- Diadakan followup

Kriteria alat ukur :

- Memiliki nilai sensitifitas – spesifisitas yang dimana mereka yang dinyatakan positif
benar – benar sakit dan mereka yang dinyatakan negative benar – benar sehat.
- Memiliki tingkat validitas – rehabilitas yang tinggi atau mendekati 100%. Yang
dimana magsudnya adalah kemampuan alat test dapat mengukur secara benar yang
diukur serta kosistensi alat ukur yang digunakan shingga dapat dignakan menjadi
gold standar test ( test terbaik yang tersedia/ diterima secara luas).

Syarat skrining :

- Murah
- Mudah dilakukan
- Valid

Penyaringan atau screening Covid-19 adalah langkah penting dalam mencegah penularan
penyakit yang diakibatkan virus corona ini. Screening merupakan tindakan awal yang dilakukan
petugas kesehatan terhadap pasien yang datang ke rumah sakit. Tindakan ini menentukan
langkah selanjutnya, apakah pasien harus segera dirujuk ke rumah sakit khusus rujukan Covid-
19, perlu menjalani tes permulaan, atau bisa diperiksa secara umum sesuai dengan keluhan.

Berdasarkan protokol penanganan Covid-19, Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan


Kementerian Kesehatan mengatakan ada dua cara screening Covid-19 yang bisa dilakukan di
puskesmas. Cara pertama adalah rapid test untuk memeriksa keberadaan antibodi. Pemeriksaan
ini dilakukan dengan mengambil sampel darah terduga pasien corona. Cara kedua adalah lewat
swab test dengan metode polymerase chain reaction (PCR). Pemeriksaan ini dijalankan dengan
mengambil sampel cairan dari pangkal hidung atau tenggorokan pasien, sebelum prosedur
screening Covid-19 itu dilakukan, pasien akan diminta menjalani wawancara serta pemeriksaan
epidemiologi. Petugas akan menanyakan sejumlah hal yang berkaitan dengan Covid-19.
Misalnya:

- Pernahkah datang ke wilayah yang masuk zona merah terpapar Covid-19 dan apa saja
aktivitasnya di sana
- Apakah pernah berinteraksi dengan terduga pasien Covid-19
- Apakah mengalami gejala yang berhubungan dengan Covid-19
- Apakah pernah mengikuti acara yang dihadiri orang dalam jumlah banyak saat
pandemi corona

Dari jawaban atas pertanyaan di atas serta pertanyaan lain yang berkaitan, petugas akan
menentukan tindakan selanjutnya baik itu rapid test maupun swab test.

Anda mungkin juga menyukai