Anda di halaman 1dari 16

PERILAKU DALAM PROMOSI

KESEHATAN

Disusun oleh:

1 I Gusti Ayu Putu Wulandariyani (011191048)


2 Ali Muhyiddin Syah (011191097)
3 Shofiy Adilah (011191084)
4 Dewi Yuniasari (011191050)
5 Herlina Ellizabeth Mote (011191106)
6 Yuliana Murib (011191108)

Dosen Pengampu:

Zumrotul Choirriyah S.Kep.Ns.M.kes.

Program Studi S1 KeperawatanUniversitas Ngudi Waluyo

Tahun Akademik 2020-2021

1
Kata Pengantar

Segala puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT hingga saat ini masih
memberikan nafas kehidupan dan anugerah akal, sehingga kami dapat menyelesaikan
pembuatan makalah ini tepat pada waktunya. Terimakasih pula kepada semua pihak
yang telah ikut membantu hingga dapat disusunnya makalah ini.

Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pendidikan
Dan Promosi Kesehatan. Dalam makalah ini membahas tentang sikap dan perilaku
dalam Promosi kesehatan. Akhirnya kami sampaikan terima kasih atas perhatiannya
terhadap makalah ini, dan penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi diri
kita sendiri dan khususnya pembaca pada umumnya.

Akhirnya, tidak ada manusia yang luput dari kesalahan dan kekurangan.
Dengan segala kerendahan hati, saran-saran dan kritik yang sifatnya membangun
sangat kami harapkan dari para pembaca guna peningkatan kualitas makalah ini dan
makalah-makalah lainnya pada waktu mendatang.

Ungaran, 16 Maret 2020

Penyusun

2
Daftar Isi

Kata Pengantar........................................................................................................i

Daftar Isi.................................................................................................................ii

Bab I

1.1 Latar belakang..................................................................................................5

1.2 Rumusan masalah.............................................................................................5

1.3 Tujuan................................................................................................................6

Bab II

2.1 Pengertian prilaku dalam promosi kesehatan....................................................7

2.2 Tujuan promosi kesehatan.................................................................................8

2.3 Ruang lingkup prilaku kesehatan.......................................................................9

2.4 Faktor prilaku masyarakat dalam promosi kesehatan.......................................10

2.5 Pengaruh media terhadap prilaku masyarakat dalam PROMKES...................11

2.6 Strategi yang dilakukan untuk merubah prilaku dalam PROMKES................13

Bab III

3.1 Kesimpulan......................................................................................................15

Daftar Pustaka…………………………………………………………………..16

3
Bab I

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Promosi kesehatan merupakan upaya untuk memberdayakan dan meningkatkan


kesadaran masyarakat dalam memelihara kesehatan baik di lingkungan keluarga
maupun di lingkungan masyarakat sekitar tersebut. Dalam promosi kesehatan,
perilaku masyarakat berpengaruh terhadap keefektifan promosi kesehatan. Antara
perilaku dengan promosi kesehatan saling berkaitans atusama lain, dimana perilaku
seorang individu dapat menjadi pendorong ataupun penghambat proses perubahan
perilaku individu lainnya. Hal ini yang perlu diperhatikan oleh para tenaga medis
dalam melaksanakan kegiatan promosi kesehatan ini. Sebaliknya, Promosi Kesehatan
dapat dikatan berhasil apabila mampu merubah perilaku masyarakat akan pentingnya
kesehatan. Merubah perilaku masyarakat itu tidak semudah membalikkan telapak
tangan, dibutuhkan strategi yang bias dilakukan oleh tenaga penyuluh. Untuk
mengubah perilaku tersebut, Promosi Kesehatan berperan penting untuk
menyampaikan informasi mengenai pentingnya kesehatan tersebut sehingga masalah-
masalah mengenai kesehatan bisa ditangani.

1.2 Rumusan Masalah

1 Apa pengertian perilaku dalam promosi kesehatan masyarakat?


2 Apa tujuan promosi kesehatan?
3 Apa saja ruang lingkup perilaku kesehatan?
4 Apa faktor yang dapat mempengaruhi perilaku masyarakat dalam promosi
kesehatan?
5 Bagaimana pengaruh media terhadap perilaku masyarakat dalam promosi
kesehatan?
6 Bagaimana strategi yang harus dilakukan untuk merubah perilaku dalam promosi
kesehatan?

4
1.3 Tujuan

1 Mengetahui pengertian perilaku dalam promosi kesehatan masyarakat


2 Mengetahui apa tujuan dari promosi kesehatan
3 Mengetahui ruang lingkup perilaku kesehatan
4 Mengetahui faktor yang dapat mempengaruhi perilaku masyarakat dalam promosi
kesehatan
5 Mengetahui pengaruh media dan alat peraga terhadap perilaku masyarakat dalam
promosi kesehatan
6 Mengetahui strategi yang harus dilakukan untuk merubah perilaku dalam promosi
kesehatan

5
Bab II

Pembahasan

Perilaku dalam Promosi Kesehatan Masyarakat

2.1 Pengertian perilaku

Prilaku adalah respon individu terhadap suatu stimulus atau suatu tindakan yang
dapat diamati dan mempunyai frekuensi spesifik, durasi dan tujuan baik di sadari
maupun tidak.

Menurut Azwar (1995) Psikologi memandang perilaku manusia (Human


behavior) sebagai reaksi yang dapat bersifat sederhana maupun bersifat kompleks.
Menurut B.F. Skinner (dalam Damin, 2010) bahwa semua perilaku dapat dijelaskan
oleh sebab-sebab lingkungan bukan oleh kekuatan internal.

Menurut Walgito (2010), Perilaku manusia tidak dapat lepas dari keadaan
individu itu sendiri dan lingkungan dimana individu itu berada. Dalam hal ini ada
beberapa teori perilaku yang dapat dikemukakan yaitu:

1. Teori Insting

Perilaku disebabkan karena insting. Insting merupakan perilaku yang innate, perilaku
bawaan, dan insting akan mengalami perubahan karena pengalaman.

2. Teori Dorongan (Driver Theory)

Teori ini Teri ini bertitik tolak pada pandangan bahwa organism itu mempunyai
dorongan-dorongan atau drive tertentu. Dorongan-dorongan ini berkaitan dengan
kebutuhan organisme yang mendorong organism berperilaku.

3. Teori Insentif (Incentive Theory)

Dengan insentif akan mendorong organisme berperilaku. Insentif juga disebut


reinforcement, ada yang positif dan ada yang negatif.

6
4. TeoriAtribusi

Teori ini menjelaskan sebab perilaku manusia, pada dasarnya perilaku manusia itu
dapat atribusi internal, tetapi juga dapat atribusi eksternal.

5. Teori Kognitif

Dalam berperilaku seseorang harus memilih mana yang perlu dilakukan. Dengan
kemampun berpikir seseorang akan dapat melihat apa yang terjadi sebagai bahan
pertimbangannya disamping melihat apa yang dihadapi pada waktu sekarangdan juga
dapat melihat kedepan apa yang akan terjadi pada seseorang dalam bertindak.

Hubungan prilaku dengan promosi kesehatan

Perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng daripada perilaku yang
tidak didasari oleh pengetahuan (Sunaryo, 2004).Green danKreuter (2005)
menyatakan bahwa “Promosi kesehatan adalah kombinasi upaya-upaya pendidikan,
kebijakan (politik), peraturan, dan organisasi untuk mendukung kegiatan-kegiatan
dan kondisi-kondisi hidup yang menguntungkan kesehatan individu, kelompok, atau
komunitas”.

Individu atau masyarakat dapat mengubah perilakunya jika dipahami oleh faktor-
faktor yang berpengaruh terhadap berlangsungnya dan berubahnya perilaku individu
atau masyarakat tersebut.

Prilaku manusia umumnya dikelompokkan menjadi dua jenis yaitu;

1. Perilaku tertutup (Covert Behavior)

Terjadi apabila respon terhadap stimulus tersebut masih belum dapat diamati oleh
orang lain (dari luar)secara jelas. Respon seseorang masih terbatas dalam bentuk
perhatian, perasaan, persepsi, pengetahuan dan sikap stimulus yang bersangkutan.
Bentuk unobservable behavior atau covert behavior.

7
2. Perilaku terbuka (Overt Behavior)

Terjadi apabila respon terhadap stimulus tersebut sudah berupa tindakan atau praktik
ini dapat diamati oleh orang lain dari luar atau observable behavior.

2.2 Tujuan promosi kesehatan

Berdasarkan beberapa pandangan pengertian tersebut diatas, maka tujuan dari


penerapan promosi kesehatan pada dasarnya merupakan visi promosi kesehatan itu
sendiri, yaitu menciptakan / membuat masyarakat yang:

1. Mau (willingness) memelihara dan meningkatkan kesehatannya.

2. Mampu (ability) memelihara dan meningkatkan kesehatannya.

3. Memelihara kesehatan, berarti mau dan mampu mencegah penyakit,

4. Melindungi diri dari gangguan-gangguan kesehatan.

5. Meningkatkan kesehatan, berarti mau dan mampu meningkatkan kesehatannya.


Kesehatan perlu ditingkatkan karena derajat kesehatan baik individu, kelompok atau
masyarakat itu bersifat dinamis tidak statis.

2.3 Ruang lingkup perilaku kesehatan

Becker menguraikan perilaku kesehatan menjadi tiga domain, yakni pengetahuan


kesehatan (Health knowledge), sikap terhadap kesehatan (health attitude) dan praktik
kesehatan (health practice).Konsep perilaku sehat ini merupakan pengembangan dari
konsep perilaku yang dikembangkan Benjamin Bloom.Becker mengklasifikasikan
perilaku kesehatan menjadi tiga dimensi:

a. Pengetahuan Kesehatan

Pengetahuan tentang kesehatan mencakup apa yang diketahui oleh seseorang


terhadap cara-cara memelihara kesehatan, seperti pengetahuan tentang penyakit
menular, pengetahuan tentang faktor-faktor yang terkait dan atau mempengaruhi

8
kesehatan, pengetahuan tentang fasilitas pelayanan kesehatan, dan pengetahuan untuk
menghindari kecelakaan.

b. Sikap terhadap kesehatan.

Sikap terhadap kesehatan adalah pendapat atau penilaian seseorang terhadap hal-
hal yang berkaitan dengan pemeliharaan kesehatan, seperti sikap terhadap penyakit
menular dan tidak menular, sikap terhadap faktor-faktor yang terkait dan atau
mempengaruhi kesehatan, sikap tentang fasilitas pelayanan kesehatan, dan sikap
untuk menghindari kecelakaan.

c. Praktek kesehatan

Praktek kesehatan untuk hidup sehat adalah semua kegiatan atau aktivitas orang
dalam rangka memelihara kesehatan, seperti tindakan terhadap penyakit menular dan
tidak menular, tindakan terhadap faktor-faktor yang terkait dan atau mempengaruhi
kesehatan, tindakan tentang fasilitas pelayanan kesehatan, dan tindakan untuk
menghindari kecelakaan.

2.4 Faktor yang dapat mempengaruhi perilaku masyarakat dalam promosi kesehatan

Dalam melakukan promosi kesehatan, umunya ada dua faktor yang dapat
mempengaruhi seorang individu atau masyarakat agar dapat merubah perilakunya,
yaitu:

1. Internal

Pengetahuan, hal ini menjadi factor terpenting dalam merubah perilaku seorang
individu atau masyarakat. Tingkat pengetahuan yang baik dapat memberikan sebuah
dorongan terhadap pola berpikir seorang individu atau masyarakat tersebut.

Kepribadian, hal ini merujuk kepada kebiasaan yang dilakukan oleh individu
tersebut maupun masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Kebiasaan ini dapat
berubah seiring dengan kebiasaan yang dilakukan individu atau masyarakat itu .

9
2. Eksternal

Lingkungan, kelompok,pengaruh media dan alat peraga terhadap perilaku


Masyarakat dalam promosi kesehatan.

Lawrence Green (dalam Notoatmodjo,2012) membedakan adanya dua determinan


masalah kesehatan, yakni behavioral factors (faktor prilaku) dan nonbehavioral
factors (faktor-faktor non prilaku). Selanjutnya Green menganalisis, bahwa faktor
prilaku sendiri ditentukan oleh 3 faktor utama, yaitu :

1. Faktor-faktor predisposisi (predisposing factors)

Faktor predisposisi, yaitu faktor-faktor yang mempermudah atau mempredisposisi


terjadinya prilaku seseorang. Faktor ini mencakup karakteristik individu, pengetahuan
dan sikap masyarakat terhapad kesehatan, tradisi dan kepercayaan masyarakat
terhadap hal-hal yang berkaitan dengan kesehatan, sistem nilai yang dianut
masyarakat, tingkat pendidikan, tingkat sosial ekonomi, dan sebagainya. Faktor-
faktor ini terutama yang positif mempermudah terwujudnya prilaku, maka disebut
faktor pemudah.

2. Faktor penguat (reinforcing faktors)

Faktor penguat adalah faktor yang mendorong atau memperkuat terjadinya


perilaku. Faktor ini meliputi faktor sikap dan perilaku tokoh masyarakat (toma),
tokoh agama (toga), sikap dan perilaku para petugas termasuk petugas kesehatan.
Termasuk juga disini undang-undang, peraturan-peraturan, baik dari pusat maupun
pemerintah daerah, yang terkait dengan kesehatan.

Untuk berprilaku sehat, masyarakat kadang-kadang bukan hanya perlu


pengetahuan dan sikap positif serta dukungan fasilitas saja, melainkan diperlukan
contoh perilaku (acuan) dari para tokoh masyarakat, tokoh agama, dan para petugas
lebih-lebih para petugas kesehatan. Disamping itu, kebijakan juga diperlukan untuk
memperkuat perilaku masyarakat tersebut. Kebijakan adalah serangkaian tindakan /
kegiatan yang diusulkan oleh seseorang, kelompok ataupemerintah dalam suatu

10
lingkungan tertentu dimana terdapat hambatan-hambatan (kesulitan-kesulitan) dan
kemungkinan (kesempatan)dimana kebijakan tersebut diusulkan agar berguna dalam
mengatasinya untuk mencapai tujuan yang dimaksud.

3. Faktor-faktor pemungkin (enabling factors)

Faktor pemungkin adalah faktor-faktor yang memungkinkan atau yang memfasilitasi


perilaku atau tindakan. Faktor ini mencakup lingkungan fisik, ketersediaan sarana dan
prasarana fasilitas kesehatan, sumber-sumber khusus, keterjangkauan sumber dan
fasilitas kesehatan. Untuk berprilaku sehat, masyarakat memerlukan sarana dan
prasarana pendukung. Fasilitas ini pada hakikatnya mendukung atau memungkinkan
terwujudnya perilaku kesehatan, maka faktor-faktor ini disebut faktor pendukung atau
faktor pemungkin. Kemampuan ekonomi juga merupakan faktor pendukung untuk
berprilaku sehat.

2.5 Pengaruh media terhadap prilaku masyarakat dalam promosi kesehatan

Definisi Media dalam Promosi Kesehatan

Media promosi kesehatan adalah semua sarana atau upaya untuk menampilkan pesan
informasi yang ingin disampaikan oleh komunikator sehingga sasaran dapat
meningkat pengetahuannya yang akhirnya diharapkan dapat berubah perilakunya ke
arah positif terhadap kesehatan.Media atau alat peraga dalam promosi kesehatan
dapat diartikn sebagai alat bantu promosi kesehatan yang dapat dilihat, didengar,
diraba, dirasa atau dicium, untuk memperlancar komunikasi dan penyebarluasan
informasi. Media promosi kesehatan adalah semua sarana atau upaya menampilkan
pesan atau informasi yang ingin disampaikan oleh komunikator, baik melalui media
cetak, elektronika, dan media luar ruang, sehingga pengetahuan sasaran dapat
meningkat dan akhirnya dapat mengubah perilaku kearah positif terhadap kesehatan
(Soekidjo, 2005).

Alat peraga digunakan secara kombinasi, misalnya menggunakan papan tulis dengan
foto dan sebagainya.Tetapi dalam menggunakan alat peraga, baik secara kombinasi
maupun tunggal, ada dua hal yang harus diperhatikan, yaitu alat peraga harus mudah

11
dimengerti oleh masyarakat sasaran dan ide atau gagasan yang terkandung
didalamnya harus dapat diterima oleh sasaran. Alat peraga yang digunakan secara
baik memberikan keuntungan-keuntungan, antara lain :

1. Dapat menghindari kesalahan pengertian / pemahaman atau salah tafsir.


2. Dapat memperjelas apa yang diterangkan dan dapat lebih mudah ditangkap.
3. Apa yang diterangkan akan lebih lama diingat, terutama hal-hal yang
mengesankan.
4. Dapat menarik serta memusatkan perhatian.
5. Dapat memberi dorongan yang kuat untuk melakukan apa yang dianjurkan.

Tujuan Media PromosiKesehatan

1. Media dapat mempermudah penyampaian informasi.


2. Media dapat menghindari kesalahan persepsi.
3. Media dapat memperjelas informasi.
4. Media dapat mempermudah pengertian
5. Media dapat mengurangi komunikasi verbalistik.
6. Media dapat menampilkan objek yang tidak dapat ditangkap dengan mata.
7. Media dapat memperlancar komunikasi.

Peran Media Promosi Kesehatan

Alat peraga yang dipergunakan dalam pendidikan kesehatan dapat berupa alat
bantu lihat (visual), alat bantu dengar (audio) atau kombinasi (audio visual).
Penggunaan alat peraga memperhatikan tujuan penggunaannya (sederhana dan
kompleks), sasaran, tempat dan penggunanya.

Strategi yang digunakan dalam pendidikan kesehatan meliputi langkah


perencanaan, implementasi dan evaluasi.Strategi tersebut diuraikan meliputi kegiatan
pemantapan sasaran, pengumpulan informasi masalah yang akan disampaikan,
pengumpulan informasi tentang masyarakat, pengembangan dan implementasi serta
evaluasi. Penentuan metode, media dan alat peraga diperlukan dalam kegiatan
pengembangan dan implementasi.

12
Dengan memahami komunikasi khususnya alat peraga dan media pendidikan
kesehatan diharapkan analis laboratorium mampu menyampaikan informasi
kesehatan terutama preventif sehingga timbul perubahan perilaku kesehatan
masyarakat agar lebih mendahulukan mencegah penyakit dan meningkatkan derajat
kesehatan. Pendidikan kesehatan yang tepat akan mendorong peran analis
laboratorium untuk mengajak masyarakat memanfaatkan profesianalis kesehatan
bukan hanya pada saat sakit tetapi dimulai dari pencegahan penyakit serta
meningkatkan kondisi kesehatannya melalui deteksi dini.

2.6 Strategi yang harus dilakukan untuk merubah perilaku dalam promosi kesehatan

mengubah perilaku dengan promosi kesehatan

Target Promosi Keshatan Multi Level

Individual : pengetahuan, sikap, perilaku

Organisasi : kebijaksanaan, praktek, program, fasilitas, dansumber

Komunitas : kebijaksanaan, praktek, program, fasilitas, dansumber

Pemerintah :kebijaksanaan, program, fasilitas,sumber, koordinasi/ legistasi,


peraturan dan penguatan.

Mengubah Perilaku Dengan Pendekatan Perilaku: Individu (Insentif) Interpersonal


Sosial Dan Komunitas

1. Cara orang belajar


2. Cobadansalah (trial & error)
3. Diberitahu (being told)
4. Peniruan (Imitation)
5. Berpikir (thinking)
6. Perubahanperilaku: Teoribelajar operant

13
7. Positive reinforcement: memberikanpenguatdengankonsekuensiygdisukai
(ibudatangkePosyandukonsekuensiygdisukai
(ibudatangkePosyandudiberisenyuman) €
8. Negative reinforcement: menguatkanperilakudenganmeniadakan stimulus
ygtakmenyenangkan (Tablet besidilapisguladandihilangkanefekmualnya) €
9. Extinction:
menghilangkanhadiah/akibatygdisukaiygberhubungandenganperilakuburuk
(bonus ygberhubungandenganperilakuburuk (bonus
lebarantdkdiberikanutkkaryawanygtakdisiplin
10. MengubahPerilakuMengubahPerilakuDenganKebijakan Dan Peraturan

14
Bab III

Penutup

 Kesimpulan

Prilaku adalah respon individu terhadap suatu stimulus atau suatu tindakan yang
dapat diamati dan mempunyai frekuensi spesifik, durasi dan tujuan baik di sadari
maupun tidak.

Menurut Azwar (1995) Psikologi memandang perilaku manusia (Human


behavior) sebagai reaksi yang dapat bersifat sederhana maupun bersifat kompleks.
Menurut B.F. Skinner (dalam Damin, 2010) bahwa semua perilaku dapat dijelaskan
oleh sebab-sebab lingkungan bukan oleh kekuatan internal.

Perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng daripada


perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan (Sunaryo, 2004).Green danKreuter
(2005) menyatakan bahwa “Promosi kesehatan adalah kombinasi upaya-upaya
pendidikan, kebijakan (politik), peraturan, dan organisasi untuk mendukung kegiatan-
kegiatan dan kondisi-kondisi hidup yang menguntungkan kesehatan individu,
kelompok, atau komunitas”.

15
Daftar Pustaka

https://www.academia.edu/28845053/KONSEP_PROMOSI_KESEHATAN

file:///C:/Users/User/Downloads/StrategiPerubahanPerilaku.pdf,

https://www.kompasiana.com/rabiatuladawiah/5510844f813311aa39bc6594/promosi-
kesehatan-dan-peran-kesehatan-masyarakat,

file:///C:/Users/User/Downloads/84-ArticleText-145-1-10-20170210.pdf

http://tarychute.blogspot.com/2012/05/media-dan-metode-dalam-promosi.html

http://id.scribd.com/doc/92385304/Perubahan-Perilaku-Sebgai-Adanya-Promosi-
Kesehatan

http://dinkes.surabaya.go.id/portalv2/blog/2011/09/12/perubahan-perilaku-kesehatan-
melalui-promkes/

16

Anda mungkin juga menyukai