Disusun Oleh :
PRODI S1 KEPERAWATAN
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
Rahmat dan Hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan penulisan makalah yang
berjudul “Peranan Mahasiswa dalam Pencegahan Korupsi” Makalah ini disusun
untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Anti Korupsi.
Kami menyadari bahwa makalah yang kami susun ini masih jauh dari
kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat kami
harapkan demi perbaikan makalah berikutnya. Semoga makalah ini bermanfaat
bagi pembaca.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................. i
KATA PENGANTAR................................... ........................................... ii
DAFTAR ISI ............................................................................................. ii
BAB 1 Pendahuluan
1.1 Latar belakang ............................................................................... 1
1.2 Rumusan masalah.......................................................................... 1
1.3 Tujuan penulisan ........................................................................... 2
Bab II Pembahasan
2.1 Gerakan anti korupsi .................................................................... 3
2.2 Peranan mahasiswa………………………………………….......
2.3 Keterlibatan mahasiswa ............................................................... 6
Bab 3 Penutup
3.1 Kesimpulan .................................................................................. 7
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
4. Apa hambatan dalam penerapan Pendidikan anti korupsi di lingkungan
kampus?
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
cara yang disesuaikan dengan kebutuhan. Penanaman nilai-nilai ini juga penting
dilakukan kepada mahasiswa.
Karena sifatnya yang sangat luar biasa, maka untuk memerangi atau memberantas
korupsi diperlukan upaya yang luar biasa pula . Upaya pemberantasan korupsi
sama sekali bukanlah suatu pekerjaan yang mudah. Upaya memberantas korupsi
tentu saja tidak bisa hanya menjadi tanggung jawab institusi penegak hukum atau
pemerintah saja. Tetapi juga merupakan tanggung jawab bersama seluruh
konponen bangsa. Oleh karena itu upaya memberantas korupsi harus melibatkan
semua pemangku kepentingan yang terkait yaitu pemerintah, swasta dan
masyarakat, Dalam konteks inilah mahasiswa sebagai salah satu bagian penting
dari masyarakat, sangat diharapkan dapat berperan aktif.
4
diharapkan (KementerianPendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal
Pendidikan Tinggi, 2013)
Salah satu upaya pemberantasan korupsi adalah dengan sadar melakukan suatu
gerakan anti korupsi di masyarakat. Gerakan ini adalah upaya bersama yang
bertujuan untuk menumbuhkan Budaya Anti Korupsi di masyarakat. Dengan
tumbuhnya budaya anti korupsi di masyarakat diharapkan dapat mencegah
munculnya perilaku koruptif. Gerakan anti korupsi adalah suatu gerakan jangka
panjang yang harus melibatkan seluruh pemangku kepentingan
yang terkait, yaitu pemerintah, swasta dan masyarakat. Dalam konteks ini peranan
mahasiswa sebagai salah satu bagian penting dari masyarkat sangat diharapkan.
Keterlibatan mahasiswa dalam gerakan anti korupsi pada dasarnya dapat
dibedakan menjadi empat wilayah yaitu :
1. Di lingkungan keluarga
Internalisasi karakter anti korupsi di dalam diri mahasiswa dapat di mulai dari
lingkungan keluarga. Kegiatan tersebut dapat berupa melakukan pengamatan
terhadap perilaku keseharian anggota keluarga, misalnya :
1) Apakah penghasilan orang tua tidak berasal dari tindak korupsi ?
2) Apakah ada diantara keluarga yang menggunakan produk bajakan ?
Tahapan proses internalisasi karakter anti korupsi di dalam diri mahasiwa yang
diawali dari lngkungan keluarga sangat sulit untuk dilakukan. Justru karena
anggota keluarga adalah orang-orang terdekat, yang setiap saat bertemu dan
berkumpul. Maka pengamatan terhadap adanya perilaku korupsi yang dilakukan
dalam keluarga seringkali menjadi bias.
5
2. Di Lingkungan Kampus
3. Di Masyarakat Sekitar
Hal yang sama dilakukan oleh mahasiswa atau kelompok mahasiswa untuk
mengamati lingkungan di lingkungan masyarakat sekitar, misalnya:
6
2.4 Hambatan dalam penerapan Pendidikan anti korupsi di dalam kampus
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Pendidikan anti korupsi dini diharapkan mampu memberikan pola pikir baru
terhadap generasi muda dalam mewujudkan negara yang bebas dari KKN
(Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme).
2. Pedidikan merupakan salah satu tonggak kehidupan masyarakat demokrasi
yang madani, sudah sepantasnya mempunyai andil dalam hal pencegahan
korupsi. Salah satu yang bisa menjadi gagasan baik dalam kasus korupsi ini
adalah penerapan anti korupsi dalam pendidikan karakter bangsa di Indonesia,
khususnya ditujukan bagi mahasiswa. Karena pada dasarnya mereka adalah
agen perubahan bangsa dalam perjalanan sejarah bangsa.
3. Dengan kemampuan intelektual yang tinggi, jiwa muda yang penuh semangat,
dan idealisme yang murni terlah terbukti bahwa mahasiswa selalu mengambil
peran penting dalam sejarah perjalanan bangsa ini. Dalam beberapa peristiwa
besar perjalanan bangsa ini telah terbukti mahasiswa berperan penting sebagai
agen perubahan (agent of change).
7
3.2 Saran
1. Pendidikan anti korupsi (PAK) seharusnya diterapkan di bangku Perguruan
Tinggi sebagai mata kuliah wajib maupun pilihan. Karena, Mahasiswa
sebagai salah satu bagian dari generasi penerus bangsa memiliki kompetensi
intelektual, ide-ide inovatif, kebijakan, dan pola pikir yang lebih diplomatis
menjadikan mereka agen perubahan pembelajaran kehidupan kebangsaan.
2. Pendidikan Anti Korupsi (PAK) di tingkat Perguruan Tinggi memberikan
pembelajaran lebih efektif dan pengalaman aktif bagi mahasiswa tentang
realitas sosial, masalah-masalah yang berkaitan dengan profesi, pelayanan
umum, dll. Sehingga termotivasi untuk kreatif dan mandiri mengajak dirinya
sendiri, keluarga dan lingkungannya untuk proaktif memberantas korupsi.
3. Pemerintah seharusnya mampu memperbaiki kinerja lembaga peradilan baik
dari tingkat kepolisian, kejaksaan, pengadilan dan lembaga pemasyarakatan.
4. Adanya kerjasama masyarakat, pemerintah serta instansi terkait secara
sinergis untuk dapat mengimplementasikan dan menerapkan pendidikan anti
korupsi dini di segala aspek kehidupan
8
DAFTAR PUSTAKA
Evi Hartanti, 2012, Tindak Pidana Korupsi, Edisi Kedua, Sinar Grafika,
Jakarta. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Khoiri, Mishad : 2013. Pendidikan Anti Korupsi.
http://kualitaindonesia.blogspot.com/2012/03/pendidikan-antikorupsi.html
http://ridwanmuslim.wordpress.com/2013/04/03/makalah-korupsi-
indonesia/
http://nurulsolikha.blogspot.com/2011/03/upaya-pemberantasan-korupsi-
di.html