i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................3
1.3 Tujuan........................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................4
2.1 Pengertian Pendidikan Anti Korupsi.........................................................4
2.2 Pentingnya Pendidikan Anti Korupsi........................................................5
2.3 Tujuan Pendidikan Anti Korupsi...............................................................7
2.4 Dampak Korupsi Bagi Negara..................................................................9
2.5 Urgensi Pendidikan Anti Korupsi Bagi Pelajar Dan Mahasiswa............10
BAB III PENUTUP...............................................................................................15
3.1 Kesimpulan..............................................................................................15
3.2 Saran........................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................18
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
seringkali ditemukan dan dijalankan ataupun dilembaga-lembaga tertentu terkesan
hanya bagaikan formalitas saja atau bisa dikatakan omong kosong yang tidak
berfaedah.
Kondisi dan situasi ini sering juga diperburuk dengan adanya kebiasaan-
kebiasaan buruk yang dilakukan sering kali di masyarakat negara Indonesia yang
dilakukan secara sengaja ataupun tidak. Jadi kebiasaan-kebiasaan buruk ini adalah
kebiasaan yang menganggap bahwa sebuah tindakan-tindakan yang
menguntungkan diri sendiri atau pribadi dan orang lain dan tindakan ini dianggap
hal yang biasa dan diwajarkan. Disnilah peran generasi muda saat ini untuk
merubah kondisi tersebut dengan merubah budaya buruk tersebut di masyarakat
mengenai kebiasaan-kebiasaan yang sering terjadi karena generasi lebih iltelektual
sehingga mampu menjadi pioner dalam menegakkan budaya anti korupsi.
Jadi secara umum dapat dikatakan bahwa generasi muda adalah harapan dan
tumpuan bagi suatu negara dalam kemajuan dan kesejahteraan untuk masa depan
yang baik di yang akan datang. Masyarakat terkhususnya generasi muda adalah
penggerak atau pioner akan tercaoainya sebuah gerakan perubahan dalam suatu
negara untuk kemajuan negara itu sendiri. Dalam permasalahn korupsi di
Indonesia generasi muda saat ini memiliki sebuah peranan yang menjadi sangat
penting untuk menumbuhkan budaya anti korupsi yang merupakan sebagai
kontrol dari pemerintahan dan masyarakat. Generasi muda melaui ide-ide dan
pikirannya dapat memotong rangkaian dari korupsi jika hal ini dilakukan sejak
2
dini melalui pendidikan anti korupsi dan didukung dengan adanya mental budaya
anti korupsi yang didapatkan dari adanya pendidikan antikorupsi. Dalam uraian
ini adapun hal yang akan dibahas yaitu terkait dengan bagaimana Urgensi
Pendidikan Anti Korupsi Pada Generasi Muda Sebagai Agent Of Change Dalam
Menumbuhkan Budaya Anti Korupsi Di Indonesia (Saputra, I Komang Adi.
2022).
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui Pengertian Pendidikan Anti Korupsi
2. Untuk mengetahui Pentingnya Pendidikan Anti Korupsi
3. Untuk mengetahui Tujuan Pendidikan Anti Korupsi
4. Untuk mengetahui Dampak Korupsi Bagi Negara
5. Untuk mengetahui urgensi Pendidikan Anti Korupsi Bagi Pelajar Dan
Mahasiswa
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
Hal ini sangatlah merugikan bagi masyarakat, khususnya masyarakat miskin
yang susah payah mencari uang. Banyak sekali petinggi-petinggi organisasi
kelembagaan ataupun kemasyarakatan yang mengambil keuntungan dengan
alasan penggunaan dana untuk masyarakat, padahal ia menggunakan nya untuk
keuntungan pribadi. Karena alasan inilah banyak masyarakat yang merasakan
dampak adanya korupsi. Dalam hal ini lah yang menelatar belakangi munculnya
pendidikan anti korupsi.
5
mampu mendeteksi adanya tindak korupsi (dan dapat melaporkannya kepada
penegak hukum).
Menurut Handoyo (Dewi, Ni Ketut Dessy Fitri Yanti. 2023) Pendidikan anti
korupsi sangat penting karena bertujuan untuk:
6
2.3 Tujuan Pendidikan Anti Korupsi
1. Membangun Karakter dan Nilai-Nilai Anti Korupsi, Salah satu tujuan dari
pendidikan anti korupsi adalah untuk membentuk karakter dan nilai-nilai
anti korupsi pada diri peserta didik. Karakter dan nilai-nilai anti korupsi
meliputi sikap jujur, adil, bertanggung jawab, transparan, akuntabel, dan
berintegritas. Dengan memiliki karakter dan nilai-nilai anti korupsi,
peserta didik dapat menolak segala bentuk tindakan yang merugikan
kepentingan umum, seperti suap, gratifikasi, kolusi, nepotisme, dan
penyalahgunaan wewenang.
2. Meningkatkan Kesadaran dan Partisipasi Masyarakat, Tujuan lain dari
pendidikan anti korupsi adalah untuk meningkatkan kesadaran dan
partisipasi masyarakat dalam pemberantasan korupsi. Pendidikan anti
korupsi dapat memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada peserta
didik tentang hak dan kewajiban sebagai warga negara, mekanisme
pengawasan dan pengaduan terhadap praktik korupsi, serta dampak negatif
korupsi bagi pembangunan dan kesejahteraan masyarakat. Dengan
demikian, peserta didik dapat menjadi agen perubahan yang aktif dan
kritis dalam mendorong terciptanya tata kelola pemerintahan yang bersih
dan berkeadilan.
3. Membentuk Budaya Anti Korupsi, Tujuan akhir dari pendidikan anti
korupsi adalah untuk membentuk budaya anti korupsi di seluruh lapisan
masyarakat. Budaya anti korupsi adalah suatu pola perilaku dan nilai-nilai
yang menolak segala bentuk korupsi dan mendukung upaya
pemberantasan korupsi. Budaya anti korupsi dapat terwujud jika
pendidikan anti korupsi dilakukan secara berkelanjutan, komprehensif, dan
kolaboratif antara semua pihak yang terlibat. Budaya anti korupsi akan
menjadi modal sosial yang kuat untuk mewujudkan Indonesia yang bebas
dari korupsi.
7
2.4 Penerapan Pendidikan Antikorupsi
Strategi Pendidikan Antikorupsi melalui Pendidikan Formal dan upaya
memberantas korupsi melalui jalur pendidikan formal. Strategi pendidikan
antikorupsi melalui pendidikan formal dapat dilaksanakan dengan kurikulum yang
terdapat di sekolah– sekolah seperti SD, SMP, SMA mauput PT (Perguruan
Tinggi). Kurikulum menjadi bagian penting dalam menanamkan dan
mensosialisasikan nilai–nilai antikorupsi, karena di dalamnya sarat dengan
pengetahuan dan pengalaman yang harus diberikan dan dimiliki oleh peserta didik
sehingga dapat menjadi out come yang diharapkan.
8
siswa sekolah dasar sangatlah tepat, karena anak usia sekolah dasar lebih mudah
untuk mengingat hal-hal yang positif yang diajarkan oleh gurunya. Adapun
penghambat pada penerapan Pendidikan antikorupsi disekolah dasar adalah
kurang pahamnya guru sekolah dasar cara pengajarannya yang khusus tentang
antikorupsi, karena selama ini hanya mengandalkan pembelajaran di mata
pelajaran PPKn sehingga perlunya kerja ekstra oleh guru untuk memberikan
penjelasan kepada siswa sekolah dasar tentang antikorupsi dengan contoh-contoh
kongkrit.
9
6. Ahli-ahli politik dan pegawai negeri sebagai golongan elit terlibat korupsi
akan memberikan contoh bagi orang kecil untuk terus mengumpulkan
apapun yang membawa keuntungan bagi dirinya serta orang-orang yang
ada di dekatnya.
7. Korupsi menimbulkan keengganan otoritas untuk mengambil langkah-
langkah yang tidak populis bagi rakyat tetapi diperlukan untuk
pertumbuhan. Pejabat yang korupsi pasti akan menolak untuk mengambil
tindakan penting ini untuk mempertahankan kekuasaan mereka.
8. Sejumlah strategi untuk memelihara hubungan khusus dalam rangka
konsolidasi kekuasaan muncul sebagai akibat dari turunnya kepercayaan
masyarakat terhadap sikap pejabat pemerintah. Hal ini mengakibatkan
upaya-upaya produktif yang seharusnya dilakukan untuk rakyat
terabaikan.
9. Kemungkinan timbul fitnah dan tuduhan bagi individu yang jujur tidak
bersedia mengambil perilaku curang yang akhirnya dapat memecah
kesatuan para tokoh antikorupsi.
10. Korupsi menyebabkan keputusan dipertimbangkan berdasarkan uang dan
bukan berdasarkan kebutuhan manusia.
10
pentingnya pendidikan antikorupsi disosialisasikan dan dikembangkan pada
semua lini masyarakat terutama generasi muda melalui dunia pendidikan. Melalui
pendidikan generasi dapat dibangun dan diperkokoh karakternya, Upaya tersebut
antara lain dalam bidang pendidikan akan melaksanakan pembelajaran yang jujur
dan benar dengan mengutamakan proses, kampanye pendidikan antikorupsi,
merumuskan desain pendidikan antikorupsi di semua jenjang pendidikan, dan
penyusunan modul pendidikan antikorupsi dengan mengembangkan kerja sama
pihak terkait (Rusdi Hasan . 2015.)
11
masyarakat.Mahasiswa dapat mensosialisasikan segala hal yang
merupakan pencegahan terjadinya korupsi dan menghilangkan budaya
perilaku koruptif di dalam masyarakat. Kemudian yang lebih vital lagi
adalah mahasiswa harus mengontrol segala kebijakan yang dihasilkan oleh
pemerintah.
Untuk mencegah terjadinya praktik korupsi dan membentuk mental
masyarakat terkhususnya generasi muda yaitu pelajar dan mahasiswa yang dapat
menumbuhkan budaya anti korupsi dengan melakukan penyuluhan hukum dan
tentunya pendidikan anti korupsi yang sudah dilaksanakan sejak awal yang
nantinya dapat menjadi generasi muda yang mampu membawa perubahan dan
disamping itu dapat dilakukan pembentukan gerakan-gerakan masyarakat
khususnya generasi muda yang anti korupsi dan selalu melakukan kampanye
tentang budaya anti korupsi yang dapat kita lakukan dalam suatu media saat ini
menjadi utama yaitu media massa yang saat ini sangat cepat dan mudah dipahami
masyarakat. Melalui gerakan-gerakan yang menyuarakan anti korupsi dengan
cepat dan masif serta melalui penekanan-penekanan nilai-nilai budaya anti korupsi
sejak awal atau dini yang nantinya dapat menumbuhkan pengetahuan masyarakat
tentang bahayanya perbuatan korupsi bagi sendi kehidupan dalam berbangsa dan
bernegara yang mampu merusak sendi-sendi kehidupan bernegara.
12
6. Kegamangan dalam menghadapi masa depan serta rentannya system
pembangunan,pemerintahan,dan kenegaraan dalam menghadapi
perubahan.
Kondisi yang mendukung terjadinya korupsi adalah sebagai berikut:
13
Sehingga, berefek pada perilaku sebagai budaya yang baik setiap individu dan
tidak mengarah pada tindakan korupsi. Selain itu, timbulnya kesadaran hukum
mahasiswa akan berdampak pada ketaatan hukum, ketika mahasiswa sudah sadar
atas hukum tentunya akan menaati segala aturan hukum yang berlaku. Tetapi, jika
mahasiswa tidak memiliki kesadaran atas hukum, maka akan bertindak untuk
melanggar seluruh aturan hukum yang berlaku. Oleh sebab itu, kesadaran hukum
dan ketaatan hukum harus ditanamkan secara bersamaan untuk dapat menghindari
terjadinya pelanggaran atas hukum.
14
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pendidikan adalah salah satu instrumen penuntun generasi muda untuk
kejalan yang benar. Jadi, sistem pendidikan sangat memengaruhi perilaku generasi
muda ke depannya. Termasuk juga pendidikan anti korupsi dini. Pendidikan,
sebagai awal pencetak pemikir besar, termasuk koruptor sebenarnya merupakan
aspek awal yang dapat merubah seseorang menjadi koruptor atau tidak. Pedidikan
merupakan salah satu tonggak kehidupan masyarakat demokrasi yang madani,
sudah sepantasnya mempunyai andil dalam hal pencegahan korupsi. Salah satu
yang bisa menjadi gagasan baik dalam kasus korupsi ini adalah penerapan anti
korupsi dalam pendidikan karakter bangsa di Indonesia
15
kepada peserta didik SMA/Sederajat harus diberikan dalam bentuk mata
pelajaran tersendiri.
3.2 Saran
Siswa dan mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa harapannya terus
menjadi pribadi berintegritas dengan mempertahankan serta meningkatkan
persepsi positif mereka terhadap antikorupsi maupun praktik-praktik antikorupsi
dengan mengamalkan nilai-nilai antikorupsi dalam kehidupan sehari-hari.
Kemudian bagi pelaku kejahatan korupsi harus sadar akan apa yang diperbuat
adalah perbuatan yang tercela dan mampu merusak bangsa dan negara dan
menjadi penderitaan terhadap banyak orang dan dirinya sendiri sebagai pelaku
korupsi. Dengan adanya kesadaran yang tumbuh dan nantinya dapat membentuk
16
suatu sikap masayrakat yang baik dan juga mental masyarakat yang anti terhadap
korupsi dan nantinya bisa menumbuhkan budaya anti korupsi di masyarakat
dengan pengetahuan dan pengamalan terhadap nilai-nilai, Pancasila, nasionalisme,
dan kebangsaan.
17
DAFTAR PUSTAKA
Saputra, I Komang Adi. 2022. Urgensi Pendidikan Anti Korupsi Pada Generasi
Muda Sebagai Agent Of Change Dalam Menumbuhkan Budaya Anti
Korupsi Di Indonesia, Ganesha Civic Education Journal, Volume 4 Issue 1
Widiartana, Gregorius. 2022. Urgensi Pendidikan Antikorupsi Terhadap
Pencegahan Korupsi Dalam Pendidikan Dasar, Jurnal Hukum Mimbar
Justitia, Vol. 6 No. 2
Dewi, Ni Ketut Dessy Fitri Yanti. 2023. Pentingnya Pendidikan Anti Korupsi
Dalam Menumbuhkan Budaya Anti Korupsi, Jurnal Ilmu Hukum Sui
Generis, Volume 3 Nomor 1
Zenda Vidya Uttamo,Dkk. 2021. Peran Pendidikan Anti Korupsi Sebagai Upaya
Pembentukan Karakter Generasi Muda(Prespektif Permenristekdikti
Nomor 33 Tahun 2019 Tentang Penyelenggaraan Pendidikan Antikorupsi
Di Perguruan Tinggi), Semarang Law Review (Slr)/Vol.4, No 1
Rusdi Hasan . 2015.Penerapan Pendidikan Anti Korupsi Di Kampus Sebagai
Bagian Integral Dari Pendidikan Karakter , - Jurnal Pendidikan, Vol. 13
No.2
18