Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH PENDIDIKAN ANTIKORUPSI

PERANAN PENDIDIKAN ANTIKORUPSI DINI DALAM MECEGAH


TERJADINYA TINDAK KORUPSI

OLEH :
JD. CALISTHA RATU ANDINI
XII IPS3

SMA XAVERIUS BANDAR LAMPUNG


KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena Dengan segala
rahmatnya dan petunjuk, serta karunia-Nya, Akhirnya makalah ini telah dapat diselesaikan
tepat pada waktunya, dan tidak lupa saya mengucapkan terima kasih atas kesempatan yang
diberikan . Dengan keterbatasan saya dan hanya mampu menyelesaikan makalah ini jauh dari
sempurna. tetapi dengan didorong oleh rasa semangat untuk menyumbangkan buah pikiran
maka saya dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.

Pada kesempatan ini saya menyampaikan rasa terima kasih yang setinggi-tingginya kepada
yang terhormat:
Kepada Orang tua yang sudah memberikan moral dan material kepada kami.
Kepada Bapak Utomo yang telah membimbing saya membuat makalah.
Dan akhirnya kepada semua pihak, yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu yang
juga telah memberikan bantuan selama penyelesaian makalah ini.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa melimpahkan karunia-Nya atas segala yang telah diberikan
oleh berbagai pihak.
demikian juga dengan hasil makalah ini yang masih jauh dari kata sempurna. Kritik dan saran
sangat saya perlukan agar saya bisa perbaiki dikemudian hari. Sekiranya semoga makalah ini
dapat memberikan manfaat bagi semua pihak. Akhir kata saya ucapkan terima kasih.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Korupsi di negara ini sekarang sedang meningkat bahkan telah menjadi suatu “kebiasaan”.
Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah dalam menangani masalah korupsi dan
membuat hukum yang sangat tegas. Namun, tetap saja korupsi masih terdapat di negara ini.
Salah satu mengapa orang berani melakukan tindak pidana korupsi yaitu karena kebutuhan
gaya hidup yang mewah dan kurangnya kesadaran pribadi tentang bahaya korupsi. Tentu saja
kita tidak bisa menyadarkan para koruptor tentang bahayanya melakukan tindakan korupsi
karena mereka sudah terlanjur terbiasa dengan tindakannya tersebut.
Jadi, salah satu upaya jangka panjang yang terbaik untuk mengatasi korupsi adalah dengan
memberikan pendidikan anti korupsi dini kepada kalangan generasi muda sekarang,
Contohnya di kalangan sekolah, masyarakat, dan lain sebagainya. Karena generasi muda
adalah generasi penerus yang akan membuat negara kita maju dengan tidak adanya korupsi.
Dan generasi muda sangat mudah terpengaruh dengan lingkungan di sekitarnya. Jadi, kita
lebih mudah mendidik dan memengaruhi generasi muda supaya tidak melakukan tindak
pidana korupsi sebelum mereka lebih dulu dipengaruhi oleh adanya “budaya” korupsi
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis merumuskan masalah sebagai berikut :
1. Apakah yang dimaksud dengan korupsi?
2. Bagaimanakah peran serta generasi muda dalam memberantas korupsi?
3. Hambatan dan upaya apakah yang dilakukan dalam memberantas tindakan korupsi?
1.3 Tujuan
1.Untuk mengetahui peran serta generasi muda saat ini dalam semangatnya memberantas
korupsi.
2. Untuk mengetahui hambatan dan upaya yang dilakukan dalam menahan korupsi.
3. Untuk mengetahui lebih dalam tentang apa itu korupsi.
1.4 Manfaat
1. Makalah ini diharapkan dapat memberikan pemahaman terhadap pola piker generasi muda
agar tidak melakukan tindak korupsi yang bias merugikan diri sendiri, keluarga ataupun
masyarakat luas
2. Makala hini diharapkan bias menjadi tolak ukur dan motivasi terhadap generasi muda agar
bias menghindari tindak korupsi
3. Makalah ini diharapkan dapat membantu memberikan pembelajaran khususnya terhadap
generasi muda untuk membenahi dan meningkatkan peranan dan dukungan terhadap edukasi
anti korupsi sejak dini
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Korupsi
Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 pengertian korupsi
adalahperbuatanmelawanhukumdenganmaksudmemperkayadirisendiriatau orang lain yang
dapat merugikan keuangan atau perekonomian negara. Korupsi sebagai suatu fenomena
sosial bersifat kompleks, sehingga sulit untuk mendefisinikannya secara tepat tentang ruang
lingkup konsep korupsi. Korupsi di Indonesia berkembang secara sistemik, yang berarti
tindakan korupsi yang sepertinya sudah melekat kedalam sistem menjadi bagian dari
operasional sehari-hari dan sudah dianggap lazim serta tidak melanggar apa pun. Misalnya
sebuah instansi yang menerima uang dari rekanan dan kemudian dikelolanya sebagai dana
taktis, entah itu sebagai semacam balas jasa atau apa pun. Kalau mark up atau proyek fiktif
sudah jelas-jelas korupsi, tetapi bagaimana seandainya itu adalah pemberian biasa sebagai
ungkapan terimakasih. Kalau itu dikategorikan korupsi, maka mungkin semua instansi akan
terkena. Dana taktis sudah merupakan hal yang biasa dan itu salah satu solusi untuk
memecahkan kebuntuan formal. Ada keterbatasan anggaran lalu dicarilah cara untuk
menyelesaikan banyak masalah.Bagi banyak orang korupsi bukan lagi merupakan suatu
pelanggaran hukum, melainkan sekedar suatu kebiasaan. Dalam seluruh penelitian
perbandingan korupsi antar negara, Indonesia selalu menempati posisi paling rendah. Hingga
kini pemberantasan korupsi di Indonesia belum menunjukkan titik terang melihat peringkat
Indonesia dalam perbandingan korupsi antar negara yang tetap rendah.Hal ini juga
ditunjukkan dari banyaknya kasus-kasus korupsi di Indonesia.

2.2. Peran Serta Generasi Muda Dalam Memberantas Korupsi


Pemuda adalah aset zaman yang paling menentukan kondisi zaman tersebut dimasa depan.
Dalam skala yang lebih kecil, pemuda adalah aset bangsa yang akan menentukan mati atau
hidup, maju atau mundur, jaya atau hancur, sejahtera atau sengsaranya suatu bangsa.
Belajar dari masa lalu, sejarah telah membuktikan bahwa perjalanan bangsa ini tidak lepas
dari peran kaum muda yang menjadi bagian kekuatan perubahan. Hal ini membuktikan
bahwa pemuda memiliki kekuatan yang luar biasa. Tokoh-tokoh sumpah pemuda 1928 telah
memberikan semangat nasionalisme bahasa,
Untuk konteks sekarang dan mungkin masa-masa yang akan datang yang menjadi musuh
bersama masyarakat adalah praktek bernama Korupsi. Fakta bahwa korupsi sudah
sedemikian sistemik dan kian terstruktur sudah tidak terbantahkan lagi. Ada cukup banyak
bukti yang bisa diajukan untuk memperlihatkan bahwa korupsi terjadi dari pagi hingga
tengah malam, dari mulai soal pengurusan akta kelahiran hingga kelak nanti pengurusan
tanah kuburan, dari sektor yang berkaitan dengan kesehatan hingga masalah pendidikan, dari
mulai pedagang kaki lima hingga promosi jabatan untuk menduduki posisi tertentu di
pemerintahan.
Oleh karena itulah, peran kaum muda sekarang adalah mengikis korupsi sedikit demi sedikit,
yang mudah-mudahan pada waktunya nanti, perbuatan korupsi dapat diberantas dari negara
ini atau sekurang-kurangnya dapat ditekan sampai tingkat serendah mungkin.
2.3 Peranan Pendidikan Anti Korupsi Dini Dikalangan Generasi Muda Dalam
Mencegah Terjadinya Tindak Korupsi
Pendidikan adalah salah satu penuntun generasi muda untuk ke jalan yang benar. Jadi, sistem
pendidikan sangat memengaruhi perilaku generasi muda ke depannya. Termasuk juga
pendidikan anti korupsi dini. Pendidikan, sebagai awal pencetak pemikir besar, termasuk
koruptor sebenarnya merupakan aspek awal yang dapat merubah seseorang menjadi koruptor
atau tidak. Pedidikan merupakan salah satu tonggak kehidupan masyarakat demokrasi yang
madani, sudah sepantasnya mempunyai andil dalam hal pencegahan korupsi. Salah satu yang
bisa menjadi gagasan baik dalam kasus korupsi ini adalah penerapan anti korupsi dalam
pendidikan karakter bangsa di Indonesia.
Pendidikan anti korupsi sesungguhnya sangat penting guna mencegah tindak pidana korupsi.
Jika KPK dan beberapa instansi anti korupsi lainnya menangkapi para koruptor, maka
pendidikan anti korupsi juga penting guna mencegah adanya koruptor. Seperti pentingnya
pelajaran akhlak dan moral. Pelajaran akhlak penting guna mencegah terjadinya kriminalitas.
Begitu halnya pendidikan anti korupsi memiliki nilai penting guna mencegah aksi korupsi.
Maka dari itu, sebagai wanita, pemelihara bangsa dan penelur generasi penerus bangsa, sudah
pasti harus mampu memberikan sumbangsih dalam hal pemberantasan korupsi. Satu hal yang
pasti, korupsi bukanlah selalu terkait dengan korupsi uang. Namun sisi korupsi dapat
merambah dalam segala hal bidang kehidupan. Misalnya tenaga, jasa, materi, dan sebagainya.
Seperti yang dilansir dari program KPK yang akan datang bahwa pendidikan dan
pembudayaan antikorupsi akan masuk ke kurikulum pendidikan dasar hingga pendidikan
tinggi mulai tahun 2012. Pemerintah akan memulai proyek percontohan pendidikan
antikorupsi di pendidikan tinggi. Jika hal tersebut dapat terealisasi dengan lancar maka
masyarakat Indonesia bisa optimis di masa depan kasus korupsi bisa diminimalisir.

2.4 Hambatan Dan Upaya Yang Dilakakukan Dalam Penerapan Pendidikan Anti
Korupsi Dini
Dibawah ini adalah beberapa hambatan yang akan dihadapi, yaitu:
1. Penegakan hukum yang tidak konsisten dan cenderung setengah-setengah.
2. Struktur birokrasi yang berorientasi ke atas, termasuk perbaikan birokrasi yang cenderung
terjebak perbaikan renumerasi tanpa membenahi struktur dan kultur.
3. Kurang optimalnya fungsi komponen-komponen pengawas atau pengontrol, sehingga tidak
ada check and balance.
4. Banyaknya celah/lubang-lubang yang dapat dimasuki tindakan korupsi pada sistem politik
dan sistem administrasi Indonesia.
5. Kesulitan dalam menempatkan atau merumuskan perkara, sehingga dari contoh-contoh
kasus yang terjadi para pelaku korupsi begitu gampang mengelak dari tuduhan yang diajukan
oleh jaksa.
6. Taktik-taktik koruptor untuk mengelabui aparat pemeriksa, masyarakat, dan rasti yang
semakin canggih.
7. Kurang kokohnya landasan moral untuk mengendalikan diri dalam menjalankan amanah
yang diemban.
BAB III
PENUTUP
3.1 Implementasi
1. Pendidikan anti korupsi dini sebagai langkah awal terhadap penanganan kasus korupsi
yang bermula dari diri sendiri dan diharapkan beimplikasi terhadap kehidupan keluarga,
masyarakat, bangsa dan negara.
2. Dalam jangka panjang, pendidikan anti korupsi dini diharapkan mampu mewujudkan
pemerintahan yang bersih dan bebas dari KKN serta mampu melaksanakan Undang-Undang
Dasar ’45 demi terwujudnya good goverment.
3. Pendidikan anti korupsi dini diharapkan mampu memberikan pola pikir baru terhadap
generasi muda dalam mewujudkan negara yang bebas dari KKN (Korupsi, Kolusi, dan
Nepotisme).

3.2 Rekomendasi
1. Perlu peningkatan peran keluarga dalam penerapan pendidikan anti korupsi dini sebagai
figur dalam pembentukan karakter.
2. Pemerintah dalam halnya melalui Dinas Pendidikan memformulasikan pendidikan anti
korupsi dalam mata pelajaran pada jenjang pendidikan formal.
3. Adanya kerjasama masyarakat, pemerintah serta instansi terkait secara sinergis untuk dapat
mengimplementasikan dan menerapkan pendidikan anti korupsi dini di segala aspek
kehidupan.

Daftar Pustaka
1. Anonim. “Korupsi” http://id.wikipedia.org/wiki/Korupsi
(diakses tanggal 10 November 2023)
2. Razib, Rizal. “PERAN PEMUDA DALAM PEMBERANTASAN KORUPSI DI
INDONESIA; INTERNALISASI TIGA AJARAN KI HAJAR DEWANTARA”
http://rizalrazib.blogspot.com/2011/11/peran-pemuda-dalam-pemberantasan.html (diakses
tanggal 10 November 2023)
3. Rizani, Ahmad. “Peran serta Pemuda sebagai Agen Pemberantasan Korupsi”
http://kompasiana.com/post/hukum/2011/01/29/peran-serta-pemuda-sebagai-agen-
pemberantasan-korupsi/(diakses tanggal 10 November 2023)
4. Aulia, Aylea. “Peran Pendidikan Karakter Bangsa Sebagai Pencegahan Korupsi Sejak
Dini” http://aylea-aulia-peace.blogspot.com/2012/08/peran-pendidikan-karakter-
bangsa.html(diakses tanggal 10 November 2023)
5. Khoiri, Mishad. “Pendidikan Anti Korupsi”
http://kualitaindonesia.blogspot.com/2012/03/pendidikan-anti-korupsi.html(diakses tanggal
10 November 2023)

Anda mungkin juga menyukai