Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH PENDIDIKAN ANTI KORUPSI

“PERAN MAHASISWA DALAM GERAKAN ANTI KORUPSI”

OLEH

KELOMPOK VI

NAMA-NAMA ANGGOTA KELOMPOK

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
KUPANG
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena hanya
dengan rahmat-Nyalah kami akhirnya bisa menyelesaikan makalah Pendidikan Anti
Korupsi yang berjudul ”Peran Mahasiswa Dalam Gerakan Anti Korupsi” ini dengan
baik, tepat pada waktunya.
Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman yang telah
berkontribusi dengan memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa disusun
dengan baik dan rapi.
Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para
pembaca. Namun terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh
dari kata sempurna, sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang
bersifat membangun demi terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..........................................................................................
KATA PENGANTAR........................................................................................
DAFTAR ISI......................................................................................................
BABI PENDAHULUAN.................................................................................
A. Latar Belakang..........................................................................................
B. Rumusan Masalah.....................................................................................
C. Tujuan……................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN....................................................................................
A. Gerakan Anti Korupsi..........................................................................
B. Peran Mahasiswa………....…………………......................................
C. Keterlibatan Mahasiswa.........................................................................
BAB III PENUTUP.............................................................................................
A. Kesimpulan .............................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Mahasiswa adalah pembeharuan atau agen perubah, pemilik dan penentu
keberhasilan hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Korupsi berdampak massif
bagi seluruh aspek kehidupan manusia. Oleh karena itu korupsi harus diberantas secara
tuntas, untuk dapat memberantas dan mencegah korupsi, maka semua anak bangsa
termasuk mahasiswa didalamnya harus anti dan benci korupsi. Maka semua kita terutama
mahasiswa harus tau, dalami, pahami dan menghayati secara sungguh-sungguh korupsi
dan segala aspek dan seluk beluknya.Terkait dengan argumen ini maka, kami akan
membahas lebih dalam tentang bagaimana seharusnya mahasiswa berperan untuk
memberantas korupsi.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka timbul beberapa pertanyaan, yakni:
1. Bagaimana gerakan anti korupsi/pemberantasan korupsi?
2. Bagaimana peran mahasiswa dalam memberantas korupsi?
3. Bagaimana keikutsertakan/keterlibatan mahasiswa dalam gerakan anti korupsi?

C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini, yaitu untuk melawan perilaku koruptif dengan
melakukan berbagai tindakan pencegahan dalam kehidupan sehari-sehari, dan mengajak
kita secara aktif untuk turut serta secara aktif dalam upaya-upaya pencegahan korupsi di
lingkungan masing-masing.
BAB II

PEMBAHASAN

A. GERAKAN ANTI KORUPSI

1. Pengertian Korupsi
Korupsi adalah kejahatan luar biasa (extra ordinary crime) yang berdampak
sangat luar biasa. Pada dasarnya korupsi berdampak buruk dalam segala sendi kehidupan
manusia. Korupsi merupakan salah satu penyebab utama tidak tercapainya keadilan dan
kemakmuran suatu bangsa. Korupsi berdampak buruk pada suatu system
(ekonomi,demokrasi, politik, pemerintahan, social budaya, pertahanan, dan keamanan.
Bahakan dapat merendahkan martabat atau harga diri suatu bangsa dalam tata pergaulan
internasional.
2. Korupsi Di Indonesia
Korupsi yang terjadi di Indonesia sudah bersifat kolosal atau berjamaah, ibarat
penyakit yang sudah sulit untuk disembuhkan. Korupsi sudah terjadi dalam berbagai
tingkatan dan dilakukan hampir dalam semua golongan masyarakat. Sulit disangka
bahwa korupsi sudah menjadi bagian dalam kehidupan kita sehari-sehari yang sudah
dianggap biasa. Oleh karena itu sebagian masyarakat sudah menganggap korupsi bukan
lagi merupakan kejahatan besar yang berdampak buruk dan dapat meluas.
Jika kondisi ini tetap dibiarkan seperti itu, maka bisa dipastikan cepat atau lambat
korupsi akan menghancurkan negara ini. Karenanya, sudah semestinya kita semua
menempatkan korupsi sebagai musu bersama atau (common enemy) yang harus kita
perangi bersama-sama dengan sungguh-sungguh karena korupsi ini sifatnya luar biasa
maka untuk memerangi atau memberantasnya diperlukan upaya, cara dan strategi yang
luar biasa pula. Upaya pemberantasan korupsi sama sekali bukanlah suatu pekerjaan yang
mudah dan tidak bisa hanya menjadi tanggung jawab institusi penegak Hukum atau
pemerintah saja, tetapi juga merupakan tanggung jawab seluruh komponen bangsa.
Oleh karena itu, upaya pemberantasan korupsi harus melibatkan semua pemangku
kepentingan (stake hordes) yang terkait, yaitu pemerintah, swasta dan masyarakat. Dalam
konteks inilah mahasiswa sebagai salah satu bagian penting dan integral dari masyarakat
sangat diharapkan dapat berperan aktif.
Korupsi di Indonesia sudah berlangsung lama berbagai upaya pemberantasan
korupsi pun telah dilakukan. Berbagai peraturan perundang-undangan tentang pun sudah
dibuat. Demikian pula lembaga atau institusi yang silih berganti didirikan mulai dari Tim
Pemberantas Korupsi pada tahun 1967 sampai denganpembentukan KPK pada tahun
2003.
Namun demikian harus diakui bahwa upaya pemberantasan korupsi yang
dilakukan selama ini belum menperoleh unjukan hasil yang optimal. Hal ini antara lain
dari masih rendahnya angka indeks persepsi korupsi (IPK) Indonesia pada tahun 2007,
indonesia berada pada urutan ke 143 ari 180 negara yang disurvei trasparancy
international.
Berdasarkan uuri no. 30 tahun 2002 tentang pemberantasan korupsidirumuskan
sebagai :” serangkaian tindakan untuk mencegah dan memberantas tindak pidana kurupsi
melalui upaya koordinasi , supervise, monitor, penyelidikan, penuntutan dan pemeriksaan
dibidang pengadilan dengan peran serta masyarakat berdasarkan peraturan perundang-
undang yang berlaku.
Rumusan undang-undang ini menyiratkan pengertian/makna bahwa upaya
pemberantasan korupsi tiak akan pernah berhasil tanpa melibatkan peran serta
masyarakat.
Hal itu bahwa ada 3 unsur utama pemberantasan korupsi antara lain:
1. Pencegahan :
Adalah seluruh upaya yang dilakukan untuk mencegah terjadinya perilaku
korupsi. Pencegahan sering disebut sebagai kegiatan anti korupsi yang
sifatnya preventif.
2. Penindakan :
Adalah seluruh upaya yang dilakukan untuk menanggulangi atau
memberantas terjadinya tindak pidana korupsi. Penindakan sering disebut
sebagai kegiatan kontra korupsi yang sifatnya represif.
3. Peran serta masyarakat :
Adalah peran aktif perorangan, ormas atau LSM dalam pencegahan atau
pemberantasan tindak pidana korupsi.
3. Pengertian Gerakan Anti Korupsi
Gerakan adalah upaya bersama yang berupaya menumbuhkan budaya anti korupsi
dimasyarakat.
Gerakan anti korupsi adalah suatu gerakan jangka panjang yang melibatkan seluruh
pemangkau kepentingan yang berkaitan dengan pemerintah , swasta dan masyarakat.
Seperti yang diketahui bersama bahwa pada dasarnya korupsi terjadi jika ada pertemuan
antara kesempatan dan kewenangan.
Gerakan anti korupsi pada dasarnya adalah upaya bersama seluruh komponen bangsa
unutuk mencegah peluang terjadinya perilaku korupsi. Dengan kata lain gerakan anti
korupsi adalah suatu gerakan yang bertujuan memperbaiki perilaku individu ( manusia )
dan sisten mencegah terrjadinya perilaku koruptif.

4. Upaya Perbaikan Perilaku Manusia


Nilai-nlai yang mendukung upaya perbaikan perilaku manusia antara lain : kejujuran,
kemandirian, kepedulian, kedisiplinan, kesejatraan, kesederhanaan, keberanian, bekerja
keras. Tanggungjawab dan keadilan. Penanaman nilai-nilai ini pada masyarakat, dilaukan
dengan berbagai cara yang sesuai dengan kebutuhan. Penanaman nilai-nilai ini juga dapat
ditanamkan pada mahasiswa. Pendididkan anti korupsi bagi mahasiswa juga dapat
diberikan dalam berbagai bentuk antara lain kegiatan sosialisasi, seminar, kampanye atau
bentuk-bentuk ekstra kulikuler lainnya atau mata kuliah wajib.
Upaya perbaikan antara lain dapat dilakukan dengan cara :
a Memperbaiki peraturan perundang-undangan yang berlaku
b Perbaikan tata kelola pemerintahan
c Menciptakan lingkungan kerja yang anti korupsi
d Pemanfaatan prinsip-prinsip clean and good gervonance
e Pemanfaatan teknologi untuk transparansi informasi dan sebagainya
Upaya perbaikan tersebut bukan hanya merupakan tanggungjawab pemerintah saja, tetapi
juga harus didukung oleh pemangku kepentingan termasuk mahasiswa.

B. PERAN MAHASISWA
Peran mahasiswa, yakni:
1. Peran Mahasiswa Dalam Sejarah Perjuangan Bangsa Indonesia
Sejarah perjuangan bangsa indonesia juga mencatat bahwa mahasiswa memiliki
peranan yang sangat penting. Peranan ini tercatat dalam peristiwa-periwtiwa yang
dimulai antara lain :
a Kebangkitan nasional ( 1908 )
b Sumpah pemuda ( 1928 )
c Proklamasi kemerdekaan bangsa indonesia ( 1945 )
d Lahirnya orde baru ( 1966 )
e Lahirnya reformasi ( 1998 )
Sulit disangkal bahwa peristiwa-peristiwa besar mahasiswa tampil didepan
sebagai motor penggerak dengan berbagai gagasan, semangat dan idealism yang
mereka miliki.
2. Peran Mahasiswa Dan Karakteristik Yang Dimiliki
Peran penting tersebut tidak terlepas dari karakteristik yang mereka miliki yaitu :
a Intelektualitas
b Jiwa muda
c Idealism semangat/jiwa juang/patriotism
d Gotong royong
Dengan kemampuan intelektual yang tinggi, jiwa muda yang penuh semangat dan
idealism yang murni telah membuktikan bahwa mahasiswa selalu berperan penting
dalam sejara perjuangan/perjalanan bangsa indonesia. Dalam hal ini mahasiswa
berperan sebagai agen perubahan.
3. Peran Mahasiswa Dan Kompetensi Dasar Yang Dimiliki
Dalam konteks gerakan anti korupsi mahasiswa diharapkan dapat tampil didepan
sebagai motor penggerak.
Peran mahasiswa yang dimaksud antara lain :
a Agen perubahan
b Menyuarakan kepentingan rakyat
c Mengkritis kebijakan-kebijakan yang koruptif
d Menjadi watch dog lembaga-lembaga negara dan penegak hukum
e Motor penggerak/motivator/dinamisator

C. KETERLIBATAN MAHASISWA

1. Wilayah Keterlibatan Mahasiswa Dalam Kegiatan Anti Korupsi


Keterlibatan mahasiswa dalam gerakan anti korupsi pada dasarnya dapat
dibedakan menjadi 4 wilayah yaitu : wilayah kampus, keluarga, masyarakat dan
lokal/nasional. Diwilayah dapat dipercaya dapat menjadi tolok ukur yang pertama
dan utama bagi mahasiswa untuk menguji aspek proses internalisasi anti korupsi
didalam diri mereka sudah terjadi.
Keterlibatan dilingkungan kampus tidak bisa terlepas dari status mahasiswa
sebagai peserta didik yang mempunyai kewajiban ikut menjalankan visi dan misi
kampusnya.
Sedangkan keterlibatan mahasiswa dimasyarakat dan ditingkat nasonal/lokal
terkait dengan status mahasiswa sebagai seorang warganegara yang memiliki
kewajiban dan hak yang sama dengan masyarakat lainnya.

2. Di Lingkungan Keluarga
Internalisasi karakter anti korupsi didalam diri mahasiswa dapat dimulai dari
lingkungan keluarga. Didalam keluarga inilah mahasiswa dilahirkan, dibesrkan dan
dimanusiakan.
Internalisasi karakter anti korupsi dapat berupa melakukan pengamatan terhadap
perilaku keseharian anggota keluarga misalnya :
a Ketika berkendaraan bermotor bersama ayah ibu dan keluarga lainnya menaati
aturan-aturan lalu lintas atau tidak?
b Apakan penghasilan orangtua tidak berasal dari tindak pidana korupsi
c Apakah ada diantara anggota keluarga yang menggunakan produk-produk
bajakan
d Ketaatan pada aturan-aturan rumah tangga ( bangun tidur tepat waktu, belajar,
kerja tugas dan lain-lain.
Pelajaran yang dapat dipetik didalam lungkungan keluarga adalah tingkat ketaatan
seseorang terhadap aturan yang berlaku. Substansin dari langgarnya aturan adalah
dirugikan orang lain karna hak terampas.
Tahapan proses internalisasi karakter anti korupsi didalam diri mahasiswa yang
diawali dilingkungan keluarga sangat sulit dilakukan. Jutru karna anggota keluarga
dalah orang-orang terdekat yang setiap saat bertemu dan berkumpul, maka
pengamatan terhadap adanya perilaku korupsi yang dilakukan didalam keluarga
seringkali menjadi “ biasa”. Nilai-nilai yang ditanamkan orangtua kepada anaknya
bermula dari lingkungan keluarga dan pada kenyataannya nilai-nilai tersebut akan
terbawa selama hayatnya. Jika pendidikan anti krupsi diikuti oleh banyak perguruan
tinggi maka akan diperoleh generasi muda menjadi “ benteng “ anti korupsi di
Indonesia.

3. Di Lingkungan Kampus
Keterlibatan mahasiswa dlam kegiatan gerakan anti korupsi dilingkungan kampus
dapat dibagi manjadi 2 wilayah yaitu :
a Untuk individu itu mahasiswa sendiri
b Untuk komunitas mahasiswa
Untuk konteks inidvidu seorang mahasiswa diharapkan dapat mencegah agar
dirinya sendiri tidak berlaku koruptif dan tiak korupsi.
Sedangkan untuk konteks komunitas seorang mahasiswa diharapkan agar
mampu mencegah agar rekan-rekan dan sahabatnya yang sesama mahasiswa dan
orgsnisasi kemahasiswaan dikampus tidak berperilaku koruptif dan tidak koruptif.
Agar seorang mahasiswa dapat berperan dengan baik dalam dalam gerakan anti
korupsi yakni yang pertama, mahasisa tersebut harus berpriaku anti korupsi dan anti
koruptiff dalam berbagai tingkatan. Kedua, hal ini dapat diperoleh dengan mengikuti
kegiata sosialisasi kampanye seminar dan kegiatan prkuliahan anti korupsi. Nilai-nilai
dan pengetahuan yang diperoleh harus diimplementasikan kedalam kehidupan sehari-
hari. Artinya seorang mahasiswa mampu mendemonstrasikan bahwa dirinya bersih
dan jauh dari perbuatan korupsi.
Kegiatan kampanye, sosialisasi, seminar, pelatihan, kaderisasi, temu wicara dan
lain-lain dapat dilakukan untuk menumbuhkembangkan budaya anti korupsi.

4. Di Masyarakat Sekitar
Hal yang sama dapat dilakukan mahasiswa atau kelompok mahasiswa untuk
mengamati dilingkungan sekitarnya.
a Apakah kantor-kantor pemerintah menjalankan fungsi pelayanan kepada
masyarakat dengan sewajarnya pembuatan KTP, SIM, KK, Laporan
kehilangan dan Pembayaran Pajak.
b Apakah infrastrutur kota bagi pelayanan publik sudah mamadai?
c Apakah pelayanan publik pada masyarakat miskin sudah memadai ?
d Apakah akses publik kepada berbagai informasi mudah didapatkan ?

5. Di Tingkat Lokal Dan Nasional


Dalam konteks nasional, keterlibatan seseorang mahasiswa dalam gerakan anti
korupsi bertujuan untuk dapat mencegah terjadinya perilaku korupsi dan tindak
korupsi yang pasif dan sistematis dimasyarakat. Mahasiswa dengan kompetensi yang
dimilikinya dapat menjadi pemimpin dalam gerakan massa anti korupsi baik yang
bersifat lokal maupun nasional.
Nerawal dari kegitan-kegiatan yang terorganisir dari dalam kampus, mahasiswa
dapat menyebarkan perilaku anti korupsi kepada masyarakat luas.
Kegiatan-kegiatan anti korupsi yang dirancangkan dan dilaksanakan secara bersama
dan berkesinambugan oleh mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi akan mampu
menumbuhkembangkan kesadaran masyarakat akan buruk dan berbahayanya Korupsi
yang terjadi disuatu Negara.
Dari ujung aceh sampai ke papua, NKRI diberi berkah yang sngat besar dari
Tuhan Yang Maha Esa. Hampir tidak disetia daerah di wilayah NKRI ini yang tidak
subur atau tidak memiliki potensi sumber daya alam yang baik. Selain itu merupakan,
Anugrah Tuhan Yang Maha Kuasa NKRI pada posisi geografis yang sentral,
strategis dan vital yaitu Nusantara.
“ Dan kekayaan yang melimpah ini masyarakat indonesia seharusnya dapat hidup
lebih baik dan sejahtera bahkan sangat mungkin untuk menjadi yang terbaik didunia
ini. Sudah sewajarnya jika penduduk indonesia hidup sejahtera jika dilihat dari
kekayaan yang dimiliki tersebut. Hal itu berarti tidak ada orang yang kelaparan, tidak
ada kebodohan lagi karna setiap orang mampu bersekolah sampai pada tingkat yang
paling tinggi, tak ada lagi yang tinggal dikolong jembatan, tinggal dibantaran kali
yang rawan banjir, tak ada kemacetan yang parah karna kota tertata dengan baik.
Tak ada lagi pengemis anak-anak jalanan dan penyakit masyarakat lain yang
sudah menjadi cerita masa lalu yang susah tidak ada lagi. Anak-anak yatim piatu,
orang-orang lansia, sejahtera dan dipelihara/diperhatikan oleh Negara atau
Pemerintah “.
Bukan sebuah kesengajaan bahwa ditengah-tengah kota indonesia ada kata “ one
“ ( ind-one-sia ) yang berarti satu menjadi Negara No. 1 didunia. Tentu saja bisa
dengan melihat kekayaan negeri ini yang subur.
Indonesia sngat potensial untuk menjadi negara no. 1 didunia. Tentunya dengan
catatan “ tidak ada korupsi, mengambil hak-hak orang lain dan tak ada yang menjarah
kekayaan negara “. Sebab apabila masih ada yang korupsi, mengambil hak-hak orang
lain dan ada yang menjarah kekayaan negara maka berarti negara indonesia tidak lagi
“ one “ tetapi akan berubah menjadi “ in-done-sia “. Done, selesai, “ tamat “ bangsa
dan negara ini selesai. Oleh karna itu, mari kita satukan langkah perang, Korupsi
dengan mengawali dari diri kita sendiri, dengan harapan besar bagi kejayaan negeri
ini serta kesejatraan bangsa yang ada didalamnya. Tak ada yang tidak mungkin
didunia ini. Sesuatu yang besar selalu diawali dengan satu langkah kecil namun
dengan pasti dan penuh integritas.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Gerakan anti korupsi pada dasarnya adalah upaya bersama seluruh komponen
bangsa unutuk mencegah peluang terjadinya perilaku korupsi. Dengan kata lain gerakan
anti korupsi adalah suatu gerakan yang bertujuan memperbaiki perilaku individu
(manusia) dan sisten mencegah terrjadinya perilaku koruptif.
Nilai-nlai yang mendukung upaya perbaikan perilaku manusia antara lain :
kejujuran, kemandirian, kepedulian, kedisiplinan, kesejatraan, kesederhanaan,
keberanian, bekerja keras. Tanggungjawab dan keadilan. Penanaman nilai-nilai ini pada
masyarakat, dilaukan dengan berbagai cara yang sesuai dengan kebutuhan. Penanaman
nilai-nilai ini juga dapat ditanamkan pada mahasiswa.Upaya pemberantasan bukan hanya
merupakan tanggungjawab pemerintah saja, tetapi juga harus didukung oleh pemangku
kepentingan termasuk mahasiswa.
DAFTAR PUSTAKA

Bessie Daniel dan Dr. Leonard Lobo, M.Kes. 2018. Pendidikan Anti Korupsi.
Dania Abadi Graphia: Kupang

Anda mungkin juga menyukai