Anda di halaman 1dari 5

Daftar Isi

Kata Pengantar

Daftar isi

Bab I Pendahuluan

A. Latar Belakang

B. Tujuan

C. Sasaran

D. Hasil

E. Manfaat Program

Bab II Profil Sekolah

Bab III Rencana Kegiatan

Bab IV Pendanaan

Bab V Penutup
Kata Pengantar

Puji Syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa karena karunia-Nya sehingga proposal ini dapat
diajukan untuk bendapatkan ijin Seminar Gerakan anti korupsi di stikes widya dharma husada
Pendidikan Anti Korupsi yang di rasa perlu dan penting untuk mengembangkan rasa peduli
dan menambah pengetahuan tentang Pendidikan anti korupsi dengan tujuan yang mulia
utnuk menumbuhkan kejujuran dalam hidup berbangsa dan bertanah air dimana sebagai
remaja dianggap perlu utnuk menumbuhkan pemahaman anti korupsi sehingga pada saat
mereka dewasa sudah tertanam sikap anti korupsi sehingga tercipta generasi yang anti
korupsi menjadikan negara kita makmur dan sejahtera.

Mudah-mudahan proposal ini dapat di tindaklanjuti sehingga kampus kami dapat menerima
program ini dan mudah-mudahan berdampak besar pada generasi muda saat ini, Terima
Kasih.

Pamulang , 27 November 2023

Penulis
BAB I
LATAR BELAKANG
A. PENDAHULUAN
Korupsi merupakan tingkah laku yang menguntungkan diri sendiri dengan
merugikan orang lain yang dilakukan oleh penjabat pemerintah yang langsung
melanggar batas-batas hukum. Korupsi berdasarkan pemahaman pasal 2 Undang-
Undang Nomor 31 Tahun 1999 yang diubah menjadi Undang-Undang Nomor 20
Tahun 2001 merupakan tindakan melawan hukum untuk memperkaya diri sendiri
atau orang lain (perseorangan atau sebuah korporasi), yang secara langsung
maupun tidak langsung merugikan keuangan atau prekonomian negara, yang dari
segi materiil perbuatan itu dipandang sebagai perbuatan yang bertentangan dengan
nilai-nilai keadilan masyarakat.
Korupsi merupakan fenomena sosial yang sangat menghebohkan akhir-akhir
ini. Korupsi menjadi budaya yang diwariskan secara turun temurun oleh nenek
moyang bangsa Indonesia. Kasus korupsi yang terjadi akhir-akhir ini sangat
beragam mulai dari pejabat kecil sampai elit negara. Kerugian yang dialami oleh
negara pun bisa mencapai ratusan triliun rupiah.
Pemerintah seolah-olah kewalahan menghadapi kasus-kasus korupsi yang
terjadi di Indonesia. Kasus-kasus korupsi mengalami perkembangan yang sangat
signifikan dari Orde Lama sampai sekarang. Ini tentu saja akan menjadi bumerang
bagi perkembangan pembangunan di Indonesia dan akan menyebabkan angka
kemiskinan semakin meningkat. Apalagi menurut survei yang dilakukan oleh
Political & Economic Risk Consultancy Ltd (PERC), Indonesia terbukti sebagai
negara terkorup di Asia Pasifik.
Oleh karena itu, kami mengadakan seminar Gerakan antikorupsi di lingkungan
kampus stikes widya dhaarma husada. seminar ini bertujuan agar mahasiswa
sebagai agent of change dapat membawa perubahan agar korupsi di Indonesia bisa
berkurang dengan dilakukannya seminar ini diharapkan agar semua peserta dapat
memahami tentang bahaya nya korupsi bagi negara dan pentingnya memberantas
korupsi agar diharapkan generasi muda memiliki akhlak yang mulia dan tidak
mudah melakukan tindak korupsi.

B. TUJUAN
Pendidikan anti korupsi adalah program pendidikan tentang korupsi yang
bertujuan untuk membangun dan meningkatkan kepedulian warganegara terhadap
bahaya dan akibat dari tindakan korupsi. Target utama Pendidikan anti korupsi
adalah memperkenalkan fenomena korupsi yang mencakup kriteria, penyebab dan
akibatnya, meningkatkan sikap tidak toleran terhadap tindakan korupsi,
menunjukan berbagai kemungkinan usaha untuk melawan korupsi serta
berkontribusi terhadap standar yang ditetapkan sebelumnya seperti mewujudkan
nilai-nilai dan kapasitas untuk menentang korupsi dikalangan generasi muda.
Disamping itu remaja juga dibawa untuk menganalisis nilai-nilai standar yang
berkontribusi terhadap terjadinya korupsi serta nilai-nilai yang menolak atau tidak
setuju dengan tindakan korupsi. Karena itu pendidikan antikorupsi pada dasarnya
adalah penanaman dan penguatan nilai-nilai dasar yang diharapkan mampu
membentuk sikap antikorupsi pada diri peserta mahasiswa. Departemen
pendidikan Lithuania yang telah mengimplementasikan pendidikan antikorupsi di
negaranya sejak 2005 mengatakan bahwa tugas utama dari pendidikan anti
korupsi di perguruan tinggi adalah untuk memberikan pemahaman kepada
mahasiswa bagaimana mahasiswa bisa membedakan antara kejahatan korupsi
dengan bentuk kejahatan lainnya, memberikan argumen yang logis dan rasional
kenapa korupsi dianggap sebagai suatu kejahatan, serta menunjukan cara-cara
yang bisa ditempuh dalam mengurangi terjadinya tindakan korupsi. Sehingga
tujuan pelaksanaan pendidikan anti korupsi ini untuk mendidik mahasiswa untuk
lebih peduli dan mengetahui tindakan-tindakan apa saja yang masuk kategori
korupsi.
C. SASARAN
Untuk tercapainya keberhasilan dari program ini sehingga perlu adanya
analisis sasaran yang akan di capai utnuk program ini; dan untuk Pendidikan anti
korupsi lewat seminar di stikes widya dharma husada diharapkan agar seluruh peserta
mahasiswa dapat mengerti dan memahami Pendidikan anti korupsi lewat seminar
Gerakan anti korupsi yang diselengarakan ini
D. MANFAAT
Untuk memiliki pengetahuan yang benar dan tepat tentang korupsi, mahasiswa
perlu mendapatkan berbagai informasi yang, terutama informasi yang memungkinkan
mereka dapat mengenal tindakan korupsi dan juga dapat membedakan antara tindakan
kejahatan korupsi dengan tindakan kejahatan lainnya. Untuk itu pembahasan tentang
kriteria, penyebab dan akibat korupsi merupakan materi pokok yang harus
diinformasikan pada remaja. Disamping itu remaja juga memiliki argumen yang jelas
mengapa perbuatan korupsi dianggap sebagai perbuatan yang buruk dan harus
dihindari. Analisis penyebab dan akibat dari tindakan korupsi pada berbegai aspek
kehidupan manusia, termasuk aspek moralitas akan memberi remaja wawasan tentang
korupsi yang lebih luas. Pada akhirnya berbagai alternatif yang dapat ditempuh untuk
menghindari korupsi dapat menjadi inpirasi bagi remaja tentang banyak cara yang
dapat dilakukan dalam memberantas korupsi. Kesemua ini merupakan modal dasar
dalam penanaman atau pembentukan sikap dan karakter antikorupsi. Berdasarkan
pengetahuan yang dimiliki tersebut diharapkan remaja mampu untuk menilai adanya
perilaku korup dalam masyarakat atau institusi disekitarnya. Karena itu pemberian
informasi tentang korupsi bukanlah untuk memberikan informasi sebanyak mungkin
kepada remaja, melainkan informasi itu diperlukan agar remaja mampu membuat
pertimbangan pertimbangan tertentu dalam menilai. Dengan kata lain berdasarkan
informasi dan pengetahuannnya tentang korupsi remaja mampu menilai apakah suatu
perbuatan itu termasuk korupsi atau tidak, dan apakah perbuatan tersebut
dikategorikan baik atau buruk. Dengan pertimbangan tersebut selanjutnya remaja
dapat menentukan perilaku yang akan diperbuatnya.

Anda mungkin juga menyukai