Anda di halaman 1dari 11

PENDIDIKAN ANTI

KORUPSI
M. Yusrizal Adi S, SH,MH
Fakultas Hukum
Universitas Medan Area
Medan
2020
PENDAHULUAN
• Di dunia Internasional, bangsa Indonesia sebagai bagiand ari
masyarakat dunia, citra buruk akibat korupsi menimbulkan kerugian.
Kesan buruk ini menyebabkan rasa rendah diri berhadapan dengan
orang lain dan kehilangan kepercayaan pihak lain. Ketidakpercayaan
pelaku bisnis dunia pada birokrasi menimbulkan/mengakibatkan
investor luar negeri berpihak ke Negara-Negara tetangga yang
dianggap memiliki iklim lebih baik. Kondisi seperti ini akhirnya
merugikan perkonomian negara
Model pembelajaran mata kuliah anti
korupsi
• Mata kuliah pendidikan anti korupsi (PAK) merupakan mata kuliah
yang independen yang diselenggarakan 14-16 kali pertemuan selama
satu semester
• Mata kuliah pendidikan anti korupsi bersifat wajib maupun pilihan di
dalam perguruan tinggi
Gerakan melawan korupsi di belahan
dunia
• Menurut Wijayanto ada 4 pendekatan yang paling banyak diadopsi
untuk melawan korupsi
1. Pendekatan Pengacara ( Lawyer Approach)
dalam pendekatan ini yang dilakukan adalah memberantas dan mencegah
korupsi melalui penegakan hukum, dengan aturan-aturan hukum yang
berpotensi menutup cela-celah tindak koruptif serta aparat hukum yang lebih
bertanggungjawab.
2. Pendekatan bisnis
pendekatan ini dilakukan dengan cara memberikan sejumlah insentif kepada
karyawan agar tidak berbuat korupsi
3. Pendekatan pasar ( ekonomi)
pendekatan ini dilakukan dengan menciptakan kompetensi antar agen ( sesame
pegawai pemerintah misalna) dan sesama klien sehingga semua berlomba
menunjukkan kinerja yang baik
4. Pendekatan budaya ( culture)
pendekatan ini dilakukan dengan membangun dan memperkuat siap anti
korupsi individu melalui pendidikan dalam berbagai bentuk dan cara.
Pendektan ini cenderung membutuhkan waktu yang lama untuk melihat
keberhasilannya.
KORUPSI DALAM ANTI KORUPSI DALAM
BERBAGAI PERSPEKTIF KEILMUAN
Korupsi dan anti korupsi merupakan fenomena yang kompleks bisa
dilihat dari berbagai perspektif yang pada hakikatnya saling melengkapi
seprti puzzle.
1. Perspektif Hukum , memandang bahwa korupsi merupakan
kejahatan (crime), koruptor adlaah penjahat dan oleh karena itu
harus dilakukan oleh pemerintah adalah menindak koruptor dengan
jerat-jerat hukum serta memberantas korupsi dengan memperkuat
perangkat hukum seprti undang-undang, dan aparat hukum.
perspektif ini melahirkan mata kuliah hukum pidana korupsi pd
sejumlah fakultas hukum
2. Perspektif Politik, memandang jika korupsi cendreung terjadi di ranah
politik, khususnya politik besar ( grand corruption) dilakukan oleh para
politisi yang menyalahgunakan kekuasaan mereka dalam birokrasi.
Perspektif ini kemudian melahirkan mata kuliah korupsi politik
3. Perspektif sosiologi, memandang bahwa korupsi adalah masalah
sosial,. Masalah institusional, dan masalah structural. Korupsi terjadi
disemua sektor dan dilakukan oleh sebagian besar masyarakat
Menimbulkan mata kuliah sosiologi korupsi
4. Perspektif agama. Memandang korupsi itu terjadi akibat lemahnya
nilai-nilai agama dalam diri individu, maka upaya yang dapat di lakukan
adalah memperkokoh internalisasi nilai-nilai keagamaan dalam diri
individu
TUJUAN MATA KULIAH PENDIDIKAN ANTI
KORUPSI
• Membentuk kepribadian anti korupsi pada diri pribadi mahasiswa
serta membangun semangat dan kompetensinya sebagai agent of
change bagi kehidupan bermasyarakat dan bernegara yang bersih dan
bebas dari ancaman korupsi
• Kompetensi yang ingin dicapai:
1. Mencegah dirinya agar tidak melakukan korupsi;
2. Mencegah orang lain agar tidak melalukan tindak pidana kurpsi
dengan memberikan peringatan kpd orang tersbt
3. Mampu mendeteksi adanya tindak korupsi
PEMBEDA KARAKTER MATA KULIAH PENDIDIKAN
ANTI KORUPSI
1. Lokalitas Daerah
2. Kearifan Lokal ( local wisdom)
3. Ciri khas perguruan tinggi
4. Ciri khas program studi atau keilmuan
I. KORUPSI F. Dampak Terhadap Penegakan Hukum
A. Pengertian Korupsi G. Dampak Terhadap Pertahanan dan Keamanan
B. Ciri, Pola, dan Modus Korupsi H. Dampak Terhadap Pelestarian Lingkungan
C. Korupsi dalam Berbagai Perspektif
II. PENYEBAB KORUPSI
A. Faktor-Faktor Umum yang Menyebabkan
Korupsi
B. Faktor-Faktor Internal dan Eksternal Penyebab
Korupsi
III. DAMPAK KORUPSI
A. Dampak Ekonomi
B. Dampak Terhadap Pelayanan Kesehatan
C. Dampak Sosial dan Kemiskinan Masyarakat
D. Dampak Birokrasi Pemerintahan
E. Dampak Terhadap Politik dan Demokrasi
IV. PEMBERANTASAN KORUPSI dalam Upaya Pencegahan Korupsi
A. Konsep Pemberantasan Korupsi C. Sistem Pengendalian Internal
B. S trategi Pemberantasan Pemerintah (SPIP)
C. Upaya Pencegahan D. Pembangunan Zona Integritas
D. Upaya Penindakan VII. TINDAK PIDANA KORUPSI
E. Kerja Sama Internasional dalam A. Korupsi Sejak Dahulu Sampai
Pemberantasan Korupsi Sekarang
V. NILAI DAN PRINSIP ANTI KORUPSI B. Jenis-jenis Korupsi
A. N ilai-Nilai Antikorupsi C. Peraturan Perundang-undangan
Terkait Korupsi
B. Prinsip-Prinsip Antikorupsi
D. Berdirinya Lembaga Penegak Hukum,
VI. TATA KELOLA PEMERINTAHAN YANG Pemberantasan, dan Pencegahan
BAIK DAN BERSIH (CLEAN GOVERNANCE Korupsi
& Good GOVERNMENt)
PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG
A. R eformasi Birokrasi KORUPSI
B. Program Kementerian Kesehatan

Anda mungkin juga menyukai